PEMBUKA BELAJAR
f. Pasal 37
5) Fasyankes dapat melakukan Pengolahan Limbah B3 diluar Limbah B3 yang dihasilkan sendiri, dengan
melakukan pembaruan izin lingkungan berdasarkan dokumen kajian lingkungan
6) dimaknai RSUP atau RSUD dapat melakukan Pengolahan Limbah B3 dari Pusat Kesehatan Masyarakat
yang berlokasi di derahnya
g. Pasal 38
7) pengecualian bagi penghasil Limbah B3 untuk melakukan sendiri Pengolahan Limbah B3 berupa: kemasan
bekas B3, spuit bekas, botol infus bekas, bekas kemasan cairan hemodialisis
8) hasil Pengolahan Limbah B3 sebagaimana dimaksud di atas berupa Limbah Non B3
Limbah B3 berdasarkan jenis buangan
1. Radioaktif
2. Bahan kimia
3. Bahan yang bersifat biologis
4. Bahan yang mudah terbakar (flamable)
5. Bahan yang mudah meledak (explosive)
Pengelompokan limbah B3 berdasarkan sifatnya :
Kelas 3 :
Flammable Liquids
(Cairan mudah menyala)
Kelas 5 :
Oxidizing Agents &
Organic Peroxide
(Cairan mudah
menyala)
Contoh :
Calcium Hypochlorite,
H2O2, Acetyl
Peroxide.
Identifikasi dan Pelabelan Wadah / Kemasan
Bahan Kimia Berbahaya
Kelas 6 :
Bahan Beracun
(Toxic/Poison)
Bahan kimia
beracun (Toxic
Substances)
Contoh :
Lannate 25 WP,
Methomyl Comp,
Chloroform,
CCl4,
Dimethyl
Sulphate.
Identifikasi dan Pelabelan Wadah / Kemasan
Bahan Kimia Berbahaya
Kelas 7 :
Bahan Radioaktif
(Radioactive Materials)
Bahan Radioaktif
adalah bahan kimia
yang mempunyai
kemampuan
memancarkan sinar
radioaktif dgn aktivitas
jenis lebih besar dari
0.002 microcurie/gram
Identifikasi dan Pelabelan Wadah / Kemasan
Bahan Kimia Berbahaya
Kelas 8 :
Bahan Korosif
(Corrosive Substances)
Penandaan Limbah B3
Kemasan Limbah B3
Penyimpanan Limbah B3
Pengumpulan Limbah B3
Pengangkutan Limbah B3
Prinsip Pengelolaan B3
• Jangan memproduksi limbah B3
• Minimisasi Limbah B3
• Reduction, Recovery, Reuse dan Recycling
• Pembuangan secara aman (tidak membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan
hidup
Dekontaminasi
Dekontaminasi adalah proses menghilangkan mikroorganisme patogen dan kotoran dari suatu benda sehingga aman
untuk pengelolaan selanjutnya.
Tujuan dari dekontaminasi :
- untuk mencegah penyebaran infeksi melalui alat atau suatu permukaan benda
- mematikan mikroorganisme dan kotoran lain yang tidak tampak
- mempersiapkan permukaan alat untuk kontak langsung dengan desinfektan atau bahan sterilisasi
- melindungi petugas kesehatan dari bahaya infeksi.
A. Menyiapkan dan Memiliki Lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety Data Sheet)
Informasi mengenai bahan-bahan berbahaya terkait dengan
1. penanganan yang aman,
2. prosedur penanganan tumpahan, dan
3. prosedur untuk mengelola pemaparan sudah yang terbaru dan selalu tersedia.
B. Menyiapkan sarana keselamatan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3):
4. Lemari Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);
5. Penyiram badan (body wash);
6. Pencuci mata (eyewasher);
7. Alat Pelindung Diri (APD);
8. Rambu dan Simbol Bahan Berbahaya dan Beracun (B3); dan
9. Spill Kit (https://www.youtube.com/watch?v=kRErdnB7duw)
C. Pembuatan Pedoman dan Standar Prosedur Operasional
TEKNOLOGI PENGOLAHAN B3: INSENERATOR
14. Opasitas 10 %