ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Metode : Wawancara
Oleh : kelompok 1
1. Identitas
A. Pasien
Nama : Tn.S
Umur : 68 tahun
Jenis Kelamin : laki laki
Agama : Islam
Pendidikan : D2
Pekerjaan : pesiunan
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : sanan karang
No Rekam Medis : 1017xxx
Diagnosa Medis : striktur uretra
Tgl Masuk RS : 22 Maret 2021
2. Anamnesa
a) Keluhan Utama :
Pre Operasi : Pasien mengatakan sulit BAK, BAK nya hanya ayang
ayangan, pasien mengatakan rasa nyeri nya senat senut, nyeri nya hilang timbul,
saat pengkajian pasien mengatakan jika nyeri yang ia rasakan berada di skala 7.
Pasien mengatakan ia merasa sedikit cemas saat akan di operasi
Post Operasi : Pasien mengatakan BAK nya sudah sedikit lancar tetapi
waktu BAK terasa nyeri, nyeri terasa senat senut, saat pengkajian ulang pasien
mengatakan nyeri yang ia rasakan di skala 5, dan nyeri itu di rasakan hilang
timbul
b) Riwayat Penyakit Sekarang : pasien datang ke igd dengan keluhan sulit buang
air kecil, pasien mengatakan badannya lemas, buang air kecil nya ayang
ayangan, sulit buang air kecil ini sudah kurang lebih 2 bulan yang lalu
c) Riwayat Penyakit Dahulu : hipertensi tidak minum obat, DM, pernah operasi
BPH pada bulan february 2021
d) Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada
e) Genogram :
b) Pola Eliminasi
Sebelum Sakit : BAB 1x sehari waktu pagi, BAK tidak lancar dan sering. BAK
berwarna keruh, BAB berwara kuning kecoklatan tekstur padat dan banyak
Setelah Sakit : Terganggu pola eliminasi nya karena saat buang air kecil
nyeri
Post Operasi
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E:4 V:5 M:6
Tekanan Darah : 133/97 mmHg
Frekuensi Nafas : 92 x/menit
Frekuensi Nadi : 19 x/menit
SPO2 : 98%
Suhu : 36,4 ºC
Berat Badan : 51 kg
Tinggi Badan : 160 cm
IMT : 19,93 kg/m2
B. Status Generalis
Kepala : bentuk kepala normochepal, warna rambut hitam, tidak ada
luka, benjolan dan darah, tidak ada ketombe, rambut tidak rontok.
Mata : Mata simetris, bulu mata tidak rontok, iris mata coklat,
konjungtiva tidak anemis, kornea mata warna coklat
Hidung : Bentuk tulang hidung normal, posisi septum nasal dexstra dan
sinistra simetris, tidak ada darah, tidak ada secret di lubang hidung
Mulut : Warna bibir pucat, bibir tampak kering, mulut pasien bersih
dan tidak ada caries pada gigi
Telinga : Bentuk telinga luar simetris, ukuran normal, tidak ada kotoran
di telinga pasien, tidak ada benjolan
Leher : Bentuk leher simetris, tidak ada luka, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
Pulmo
Inspeksi : Pengembangan paru paru sinistra dan dexstra simetris, retraksi
otot bantu pernaafasan ada
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara perkusi paru resonan
Auskultasi : Suara paru vesikular
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tampak, memar dan benjolan tidak ada
Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat
Perkusi : Batas jantung tidak melebar
Auskultasi : Bunyi jantung S1 S2 intensitas normal
Abdomen
Inspeksi : Tidak ada benjolan, simetris regional abdomen, tidak ada luka
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan di bagian perut kanan bawah, tidak ada
pemesaran limpa
Perkusi : Timpani pada kuadran kiri dan kanan bawah
Auskultasi : Bising usus +
Punggung : Normal, tidak ada skoliosis, lordosis dan kidorsis tidak ada
Genetalia : Terpasang dower cateter urine
Anus/rectum : tidak ada benjolan pada anus pasien
Ekstermitas : Tidak ada keterbatasan gerak, tidak ada kelemahan otot kaki
dan tangan, kekuatan otot normal 5/5
6. Pemeriksaan Penunjang
DO :
Tekanan Darah :
140/90 mmHg
Frekuensi Nafas : 98
x/menit
Frekuensi Nadi : 22
x/menit
SPO2 : 97
%
Suhu : 36
ºC
Pasin tampak
meringis
2 DS : Ansietas Berhubungan dengan
Pasien mengatakan sedikit ancaman aktual atau
cemas saat akan di operasi presepsi ancaman
terhadap intergritas
DO : biologis , sekunder
Pasien tampak akibat : Prosedur
gelisah Invasif
TD : 140/90 mmHg
N : 98 x/menit
RR : 22 x/menit
SPO2 : 97%
DO :
TD : 133/97 mmHg
N : 92 x/menit
RR : 19 x/menit
Pasien terpasang
dower cateter
Terpasang infus RL
28 TPM ke 2
2 DS : Nyeri Akut Berhubungan
Pasien mengatakan nyeri dengan efek
setelah operasi menjadi pembedahan
skala 5, pasien mengatakan
ketika BAK tidak begitu
nyeri lagi
P : nyeri pada daerah
operasi
Q : Senat senut
R : Tidak menjalar
S : sedang di skala 5
T : Hilang Timbul
DO:
TD : 133/97 mmHg
N : 92 x/menit
RR : 19 x/menit
SPO2 : 98%
Pasien terpasang
dower cateter
Terpasang infus RL
28 TPM ke 2
Pasien tampak
meringis menahan
sakit
D. Diagnosa Keperawatan
Pre Operasi
Nyeri Akut
Ansietas
Post Operasi
Nyeri Akut
Resiko Rasa Nyaman
E. Intervensi Keperawatan
(pengaliran lewat suatu
media padat) (potter &
perry, 2009)
Evaluasi
A : Masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi
untuk mempersiapkan
tindakan operasi
23-03-21 Bangun hubungan Pukul : 10.55
saling percaya TTD :
10.50 S : pasien mengatakan ia
tidak bisa menenangkan Rinaldi
pikirannya, walau pun ini
adalah operasi ke dua
nya
O:
pasien terpasang
kateter urine
Terpasang infus
RL 28 TPM
Pasien tampak
tidak tenang
TD : 140/90 mmHg
O:
N : 98 x/menit
Pasien tampak
meringis RR : 22 x/menit
N : 98 x/menit Attal
19.00 Pemberian injeksi RR : 22 x/menit
keterolac untuk
meredakan nyeri SPO2 : 98%
Pukul : 19.10
S : pasien mengatakan
nyerinya lumayan agak
berkurang nyeri nya
O : terpasang infus RL
28 TPM
Terpasang kateter
TD : 140/90 mmHg
N : 98 x/menit
RR : 22 x/menit
SPO2 : 97%
O:
terpasang infus
RL 28 TPM
Terpasang kateter
TD : 140/90
mmHg
N : 98 x/menit
RR : 22 x/menit
SPO2 : 97%
Pasien tampak
lebih lega
TTD :
Mengajarkan untuk
22.30 Silvia Triana
melakukan
pergangan otot kaki Pukul : 22.40
dan tangan
S : pasien mengatakan
setelah melakukan
pergerakan otot kaki dan
tangan ia merasa lebih
enak an
O:
TD : 133/97 mmHg
RR : 19 x/menit
N : 92 x/menit
Terpasang dower cateter
urine
Terpasang infus RL 28
TPM ke 2
24-03-21 Nyeri Mengkaji skala Pukul : 08.40 WIB Pukul : 12.30 WIB
08.20 Akut nyeri, vital sign, area S : pasien mengatakan S : pasien mengatakan
nyeri nyeri nya sudah sedikit nyeri nya sudah sedikit
hilang di bandingkan hilang di bandingkan
sebelum operasi, pasien sebelum operasi, pasien
mengatakan jika mengatakan jika nyerinya
nyerinya saat ini berada saat ini berada di skala 5
di skala 5
P : Terdapat nyeri pada
P : Terdapat nyeri pada area operasi
area operasi Q : Senat senut
Q : Senat senut R : Tidak menjalar
R : Tidak menjalar S : Ringan di skala 5
S : Ringan di skala 5 T : Hilang Timbul
T : Hilang Timbul
O:
O: Terpasang dower
Terpasang dower cateter urine
cateter urine Terpasang infus
Terpasang infus RL 28 TPM ke 3
RL 28 TPM ke 3 Pasien tampak
Pasien tampak meringis
meringis TD : 133/97 mmHg
TD : 133/97 N : 92 x/menit
mmHg RR : 19 x/menit
N : 92 x/menit
RR : 19 x/menit A : masalah teratasi
09.30 Pemberian injeksi Pukul : 09.45 WIB sebagian
obat ketorolac S : pasien mengatakan
saat pemberian obat P : kolaborasikan pada
terasa nyeri di tangan perawat lainnya untuk
yang terpasang infus pemberian obat anti nyeri
dan terapi nafas dalam
O:
Terpasang dower
cateter urine
Terpasang infus TTD :
RL 28 TPM ke 3 Nur Fadhillah Luthfiyah
Pasien tampak
meringis
TD : 133/97
mmHg
N : 92 x/menit
RR : 19 x/menit
10.00 Terapi nafas dalam Pukul : 10.10 WIB
pada pasien S : pasien mengatakan
setelah di berikan obat
nyeri nya perlahan
menghilang tetapi masih
sering timbul nyerinya di
bagian bekas operasi nya
O:
TD : 133/97
mmHg
N : 92 x/menit
RR : 19 x/menit
Pasien tampak
lebih tenang dari
pada sebelumnya
11.00 Pasien beristirahat
dan tidur dengan
tenang