STROKE HEMORAGIK
Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Stroke Hemoragik” tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun guna melengkapi tugas presentasi kelompok mata kuliah Ilmu
Keperawatan Kritis.
Penyusunan makalah ini penulis banyak mengalami hambatan akan tetapi dengan
bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat mengatasi semua hambatan yang dialami
dapat diatasi dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami butuhkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak khususnya penulis.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Tujuan Penelitian ............................................................................ 2
C. Manfaat............................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 3
A. Konsep Stroke Hemoragik............................................................... 4
1. Definisi...................................................................................... 4
2. Klasifikasi................................................................................. 4
3. Etiologi...................................................................................... 6
4. Faktor Resiko............................................................................ 7
5. Patofisiolgi................................................................................ 9
6. Manifestasi Klinis..................................................................... 11
7. Gejala Peningkatan Tekanan Intrakranial................................. 13
8. Pemeriksaan Diagnostik............................................................ 14
9. Penatalaksanaan Farmakologi dan Non-Farmakologi.............. 16
10. Komplikasi................................................................................ 21
11. Web Of Causation (WOC)........................................................ 23
B. Konsep Asuhan Keperawatan.......................................................... 25
1. Pengkajian Keperawatan........................................................... 25
2. Diagnosis keperawatan............................................................. 27
3. Intevensi Keperawatan.............................................................. 27
4. Implementasi keperawatan........................................................ 29
5. Evaluasi keperawatan................................................................ 29
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 29
A. Pengkajian....................................................................................... 29
B. Diagnosis Keperawatan.................................................................. 33
C. Rencana Keperawatan..................................................................... 37
D. Implementasi Keperawatan............................................................. 38
E. Evaluasi Keperawatan..................................................................... 39
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 41
A. Kesimpulan...................................................................................... 41
B. Saran................................................................................................. 41
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stroke hemoragik adalah suatu kondisi ketika aliran darah otak terganggu
akibat pecahnya pembuluh darah di otak. Hal ini dapat mengakibatkan disabilitas
dan kematian pada sebagian besar penderita stroke.1 Stroke adalah penyebab ketiga
kematian setelah penyakit jantung dan kanker dan penyebab ketiga terjadinya
Menurut World Stroke Organization tahun 2016, terdapat 13,7 juta kasus
stroke baru setiap tahun di seluruh dunia. Lebih dari 116 juta orang setiap tahun
meninggal dan cacat karena stroke.3 Di kawasan Asia tenggara terdapat 4,4 juta
orang mengalami stroke. Pada tahun 2020 diperkirakan 7,6 juta orang akan
8-13% dari semua kasus stroke. Angka morbiditas lebih berat dan angka mortalitas
dengan stroke iskemik. Hanya 20% pasien yang dapat melakukan kegiatan mandiri
setelah serangan. Angka mortalitas dalam bulan pertama pada stroke hemoragik
mencapai 40-80%. Dan 50% kematian terjadi dalam 48 jam pertama. Insidensi
global PIS berkisar 10-20 kasus per 100.000 penduduk dan meningkat dengan
pertambahan usia.
Hipertensi adalah faktor risiko tersering dan utama penyebab kejadian stroke
1
hemoragik. Insiden hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia sehingga
mempengaruhi area tertentu di otak. Dalam sebuah penelitian pada 100 pasien
dengan hipertensi PIS, tempat paling umum dari perdarahan dari hasil CT scan
kepala yaitu di basal ganglia (55%), diikuti oleh thalamus (26%), belahan otak
(11%), batang otak (8%), dan serebelum (7%). Tekanan darah yang tinggi akan
lebih dari 30 mL memiliki angka mortalitas yang lebih tinggi yaitu sekitar 54,5%
perdarahan intraserebral saat ini masih sangat kurang, dan hasil yang didapatkan
Penelitian yang dilakukan Kenny dkk menunjukkan tidak ada hubungan antara
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
masuk rumah sakit dengan volume perdarahan intraserebral pada pasien stroke
2
2. Tujuan Khusus
c. Mengetahui gambaran tekanan darah saat masuk rumah sakit pada pasien
SANGLAH DENPASAR
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
peneliti mengenai hubungan tekanan darah saat masuk rumah sakit dengan
CT scan kepala.
hasil CT scan kepala dan dapat dijadikan sebagai bahan dasar dan literatur untuk
penelitian selanjutnya.
3. Bagi Masyarakat
stroke hemoragik.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
suplai darah ke jaringan otak akan tersumbat. Darah yang pecah bisa
kebutuhan oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah ke otak tidak
2. Klasifikasi
4
darah dan kemudian masuk ke dalam jaringan otak. Bila
(Junaidi, 2018).
mortalitas yang lebih besar daripada stroke iskemik (Garg & Biller,
5
Penyebab yang paling sering dari PSA primer adalah robeknya
sebab dari luar tetapi sepertiga kasus terkait dengan stres mental
3. Etiologi
hipertensi terjadi pada stroke bagian otak dalam yang diperdarahi oleh
serebral (10% hingga 20%), talamus (15%), pons dan batang otak
(10% hingga 20%), dan serebelum (10 %), stroke lobaris yang terjadi
6
Pada umumnya stroke hemoragik terjadi pada lanjut usia,
dan atau oleh stress psikis berat. Peningkatan tekanan darah yang
sebagainya.
4. Faktor Resiko
Menurut (Haryono & Sari Utami, 2019) banyak faktor yang dapat
2) Ketidakaktifan fisik
metamfetamin
7
b. Faktor medis
3) Kolesterol tinggi
4) Diabetes
hemoragik yaitu:
kronis.
rendah.
8
d. Simpatomimetik seperti kokain, heroin, amfetamin, efedrin, dan
f. Usia tua dan jenis kelamin laki-laki. Insiden ICH meningkat setelah
hemangioblastoma.
5. Patofisiolgi
9
Ekstravasasi darah ke parenkim otak bagian dalam
infark, selain itu, darah yang keluar selama ekstravasasi memiliki efek
perdarahan yang cepat, penanganan yang cepat dan menjadi hal yang
pada jaringan sel otak, dengan adanya darah yang menggenangi dan
kontrol pada otak. Genangan darah bisa terjadi pada otak sekitar
(subarachnoid hemoragik) dan bila terjadi stroke bisa sangat luas dan
darah akibat tertimbun plak atau arteriosclerosis bisa akan lebih parah
10
lagi apabila disertai dengan gejala tekanan darah tinggi (Setiawan,
2021).
6. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis Stroke hemoragik:
2019):
3) Penurunan kesadaran
3) Gangguan penglihatan
mendadak.
8) Kehilangan kesadaran
11
9) Vertigo, mual, muntah, nyeri kepala terjadi karena peningkatan
stroke hemoragik:
otak.
perdarahan thalamic.
quadriparesis.
12
7. Gejala Peningkatan Tekanan Intrakranial
nilai kurang dari 15 mmHg untuk anak dan dewasa, sedangkan bila
lebih dari 20 mmHg dan sudah menetap dalam waktu lebih dari 20
(2017) yaitu:
kepala terjadi karena traksi atau distorsi arteri dan vena dan
duramater akan memberikan gejala yang berat pada pagi hari dan
intrakranial.
motorik.
pertumbuhan tumor.
13
f) Bila peningkatan TIK berlanjut dan progresif berhubungan dengan
level cedera.
8. Pemeriksaan Diagnostik
2020)
a. Angiografiserebral
penyumbatan arteri.
pemindaian CTScan).
14
dilanjutkan pemeriksaan spektrofotometri cairan serebrospinal
d. MRI
subarachnoid.
e. Elektroencefalography
f. Sinar X tengkorak
perdarahan subarchnoid.
g. Ultrasonography doopler
15
i. Pemeriksaan labolatorium
inflamasi.
hiperglikemia.
cepat dan tepat. Jika penanganan stroke diberikan lebih dari rentang
sebagai berikut:
16
ekspansi hematoma dini, sehingga kontrol tekanan darah yang
17
keuntungan untuk drainase cairan serebrospinal (CSF) pada
3) Terapi Hemostatik
18
dalam waktu 4 jam sejak masuk dikaitkan dengan penurunan
4) Terapi Antiepilepsi
5) Pembedahan
19
Evakuasi bedah darurat diindikasikan pada perdarahan
dianjurkan.
Andrianti, 2021)
20
5) Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
10. Komplikasi
a. Hipoksi Serebral
vascular.
c. Emboli Serebral
Dapat terjadi setelah infark atau fibrilasi atrium, atau dapat terjadi
d. Disritmia
lokal.
21
Sedangkan komplikasi pada masa pemulihan atau lanjut yaitu:
bowl.
otak.
kepala clauster.
22
11. Web Of Causation (WOC)
Aliran
darah
Stroke hemoragik Kompresi jaringan
otak Eritrosit bergumpal, endotel rusak
Penurunan Suplai darah dan O2metabolisme
Proses ke Otak dalam otak terganggu
Heriasi
Cairan plasma hilang
Intervensi:
Manajemen Peningkatan TIK
Arteri carotis interna Arteri vertebra basilaris Aretri cerebri mediaPemantauan TIK
23
Disfungsi N.II (optikus) Kerusakan neurocerebrospinal N.VIIDisfungsi N.IX (assesoris)
(facialis),N.IX (glossofaringeus)
Penurunan kemampuan retina untuk menangkap Penurunan fungsi motorik dan muskuskeletal
Intervensi: Manajemen
Proses menelan
tidak efektif Gangguan Komunikasi VerbalIntervensi:
Promosi Fisik Tirah baring lama
Gangguan Mobilitas
Komunikasi:
Intervensi: Dukungan Mobilisasi
Penurunan fungsi Defisit Bicara
N.X (vagus), N.IX (glosofaringeus)
Gangguan integritas kulit/jaringan
Luka dekubitus
24
B. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
dari klien sehingga akan diketahui berbagai permasalahan yang ada (Hidayat, 2021).
a. Identitas
Mengkaji biodata pasien yang berisi kan nama klien dan nama
penanggung jawab, umur, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, alamat, golongan
b. Keluhan utama
primer
1) Airway
control servikal jika dicurigai adanya fraktur servical atau basis cranii.
2) Breathing
oksigenasi adekuat.
3) Circulation
tekanan darah dan dapat terjadi hipertensi masif (tekanan darah > 200
25
mmHg).
4) Disability
Kaji status umum dan neurologi dengan memeriksa atau cek GCS dan
5) Exposure
Kaji adanya trauma pada seluruh tubuh pasien. Kaji tanda vital pasien.
c. Pengkajian sekunder
1) Riwayat penyakit
Menurut Hidayat (2021) yang perlu dikaji pada riwayat penyakit diantaranya:
2) Pemeriksaan fisik
lidah sering terasa tebal, ludah menjadi lebih kental, gigi mudah
b) Sistem integument
26
Turgor kulit menurun, adanya luka akibat bed rest yang lama ,
c) Sistem pernafasan
d) Sistem kardiovaskuler
e) Sistem gastrointestinal
f) Sistem urinary
g) Sistem musculoskeletal
h) Sistem neurologis
2. Diagnosis keperawatan
d. Resiko jatuh
27
3. Intevensi Keperawatan
tindakan dan penilaian rangkaian asuhan keperawatan pada klien berdasarkan analisa
pengkajian agar masalah kesehatan dan keperawatan klien dapat diatasi (Nurarif H,
2016). Adapun intervensi keperawatan pada pasien stroke hemoragik sesuai dengan
4. Implementasi keperawatan
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
(Hidayat, 2021).
5. Evaluasi keperawatan
Evaluasi untuk setiap diagnosis keperawatan meliputi data subjektif (S), data objektif
(O), analisa permasalahan (A) klien berdasarkan S dan O, serta perencanaan ulang (P)
berdasarkan hasil analisa data diatas. Evaluasi ini juga disebut evaluasi proses.
28
BAB III
Kasus
Kasus
Tn.A beralamat di kampung bali,kota bengkulu,pada tanggal 05 Oktober
2023 pukul 6.00 Wib.Suku bali beragam hindu. Tn.A diantar keluarga
karena mengalami penurunan kesadaran sebelum RS kelemahan terjadi
tubuh kiri tiba-tiba saat sedang duduk bersembayang dipura.keluarga
pasien mengatakan sulit mengkat lengan kiri maupun menggerakan kaki
kiri saat itu pasien bicara ngelantur dan selama perjalanan ke RS pasien
Mengantuk dan mulai tidak sadarkan diri GCS : E(2),V(2),M(2),RR
28x/m pola nafas cepat & dangkal ,nadi 2x/m,TD 80/00 mmHg,Suhu
39̊c,CRT ≤ 2 detik,SaO2n 82%,terdengar suara snooring,bicara
pelo,sudah beberapahari tapi tidak diperhatikan oleh
keluarga,muntah,kejang,keluhan nyeri kepala sebelumnya juga disangkal
oleh keluarga ,setahun yang lalu pasien masuk RS karena
hipertensi,kelurga pasien jga mengatakan pasien pasien kadang lupa
minum obat hipetensi(amlodipin)& suka makan sembarangan
I. Pengkajian Primer
A : Airway
- Jalan nafas tidak paten
adanya sumbatan jalan nafas
- Tidak ada pendarahan
- Tidak ada edema &sputum bersih
- terdapat pangkal lidah jatuh kebelakang
-terdengar suara snoring
B : Breating
- Frekuensi pernafasan 28x/m
- Pola nafas : sesak nafas cepat & dangkal
- bunyi nafas :wheezing
-pemgunaan cuping hidung : tidak ada
29
- penggunaa otot bantu nafas : tidak ada
- pemasangan OPA
C : Circulation
- Tekanan Darah : 180/100 mmHg
- Nadi : 121x/m
- suhu : 39̊c
- CRT : ≤ 2 detik
- SaO2 : 82%
D : Disability
-E:2
-V:2
-M:2
Tingkat kesadaran : Sopor
30
III. Status Kesehatan Saat Ini
Alasan Kunjungan/Keluhan utama : penurunan kesadaran
Faktor pencetus :
Hipertensi
.....................................................................................................
Lama keluhan : ± 6 jam Bertahap
Faktor yang memperberat : Tidak ada
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi : Minum Obat Hipertensi
Pola nutrisi :
Berat badan : 87 kg Tinggi badan : 167 cm
Frekwensi makan : ≤ 3 x sehari
Jenis makanan : 4 sehat 5 sempurna
Makanan yang disukai : sayuran & daging
Makanan yang tidak disukai : tidak ada
Nafsu makan dalam 6 bulan terakhir : Sedang
Perubahan berat badan 6 bulan terakhir : 85 Kg Bertambah
Pola Eliminasi :
Buang air besar
Frekwensi :Normal Waktu : Pagi
Warna : Kuning Konsistensi:Lembek
Kesulitan : Tidak ada
Buang air kecil
31
Frekwensi :Normal Warna : Kuning Jernih
Kesulitan : Tidak ada
Pola tidur dan istirahat
Lama tidur : 6 jam Waktu : 22.00- 04.00 wib
Kesulitan dalam hal tidur : kadang- kadang
Pola aktivitas dan latihan
Kegiatan dalam pekerjaan : PNS
Olah raga rutin (jenis dan frekwensi) : jalan sehat
.................................................................................................
Kegiatan di waktu luang : berkebun
Keluhan dalam beraktivitas : sesak nafas
Pola Bekerja :
Jenis pekerjaan: PNS
Lama bekerja : 9 Jam
Jadwal kerja :Senin- Jumat
Jumlah jam kerja : 45 jam
V. Riwayat Keluarga
Genogram beserta penyakit yang dialami oleh anggota keluarga lain.
VII.Data Laboratorium
Nama Parameter Hasil Satuan Nilai Keterangan
Pemeriksaan Rujukan
3
Darah Lengkap WBC 13.12 10 /uL 4.1-11.0 Tinggi
(DL) RBC 5.78 103/uL 4.5-5.9 Normal
HGB 16.70 g/dL 13.5-17.5 Normal
HCT 51.70 % 41.0-53.0 Rendah
PLT 253.00 103/uL 150-440 Normal
Kimia Klinik SGOT 27.9 u/L 5-34 Normal
SGPT 25.90 u/L 11-50 Normal
GDS 120 mg/dL 70-140 Normal
BUN 17.10 mg/dL 8.00-23.00 Normal
Kreatinin 1.20 mg/dL 0.72-1.25 Normal
Cl-serum 104 mmol/L 94-110 Normal
K-serum 4.46 mmol/L 3.5-5.10 Normal
34
Na-serum 139 mmol/L 136-145 Normal
Analisa Gas pH 7.30 7.35-7.45 Rendah
Darah PCO2 52.0 mmHg 35-45 Tinggi
PO2 170.0 mmHg 80-100 Tinggi
HCO3- 25.60 mmol/L 22-26 Tinggi
35
VIII. Hasil Pemeriksaan Diagnostik Lain
Hasil bacaan CT-scan kepala :
Intracerebral hemorrage dengan volume perdarahan
± 4,7 cc disertai perifokal edema.
IX. Pengobatan:
IVFD NaCl 0,9% 12 tpm
Oksigen NRM 12 lpm
Citicholin 250 gram tiap 12 jam
Paracetamol 1000 mg tiap 8 jam
Omeprazol 40 mg tiap 12 jam
LEMBAR OBSERVASI
Tanggal : Jam
36
Tingkat kesadaranSopor
Ukuran Pupil
Sistem Neurologi
Reaksi Pupil
GCS 6
Jenis Ventilator
PEEP
Sistem Frekwensi nafas 24
Pernafasan Tekanan darah 180/100
MAP
Frekwensi Nadi
CVP
Suhu tubuh 39c
Sistem PA Sistolik 180
KardiovaskulePA Diastolik 100
r PA Mean
Sat O2 82%
Enteral
Cairan Masuk Parenteral
Lain
Urin
Cairan Keluar Enteral
Lain
Analisa Gas Pa H 7.30
Darah Pa O2 170.0
Pa CO2 52.0
HCO3 25.60
Sa O2 82%
37
BE
Na
Elektrolit K
Cl
B. Analisa Data
38
C. Diagnosa Keperawatan
1 Resiko Perfusi Serbral tidak Efektif b/d Hipertensi
2. Gangguan Mobilitas Fisik b/d Gangguan Neuromuskular
3. Gangguan Komunikasi verbal b/d Penurunan Sirkulasi Serebral
D . Intervensi
No Diagnosis Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
39
jam maka Perfusi Serebral pemberian citicholin 250 mg
Meningkat dengan kriteria tiap 12 jam
hasil :
1. Pergerakan eksremitas
meningkat
2. Kekuatan otot meningkat
3. Rentang gerak meningkat Dukungan Mobilitas
4. Kaku sendi menurun 1. Identifikasi adanya nyeri atau
5. Gerakan terbatas menurun keluhan fisik lainya.
6. Kelemahan fisik menurun 2. identifikasi toleransi fisik
melakukan gerakan
3. monitor keadaan umum
selama mobilisasi
4. fasilitas aktifitas mobilisasi
dengan alat bantu
5. libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
6. anjurkanmelakukan mobilisasi
dini
7. Ajarkan mobilisasi sederhana
yang harus dilakukan
( mis.duduk ditempat
tidur,pindah dari tempat tidur
pindah dari tempat tidur ke
kursi
Gangguan
Komunikasi verbal
3 b/d Penurunan
Sirkulasi Serebral
Setelah 1.Buat suasana tenang
dilakuk
an 2. Anjurkan pasien untuk berbicara
asuhan pelan, tenang dan jelas
kepera
3. Gunakan bahasa yang mudah dan
watan konsistensaat berinteraksi
3x24
jam 4. Gunakan teknik validasi dan
Klarifikasi
diharapkan
pasien 5. Fokuskan
mampu pembicaraan hanya pada satu topik
berkom
unikasi
secara
verbal
40
dengan
baik
dengan
kriteria
hasil:
1. Kata
kalimat
yang
diguna
kan
dengan
pembic
araan
sesuai
topik
2. Pasien
dapat
berkom
unikasi
dengan
jelas
41
42
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Stroke Hemoragik adalah stroke yang terjadi karena perdarahan subarakhnoid
yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah otak pada daerah tertentu
(Hudak Gallow, 1996 ). Stroke hemoragik diklasifikasikan menjadi 3 macam
yaitu perdarahan sub dural (PSD), perdarahan sub araknoid (PSA) dan
perdarahan intra serebral (PIS).
Penyebab stroke hemoragik biasanya diakibatkan dari hemoragi
serebral (pecahnya pembuluh darah serebral dengan pendarahan kedalam
jaringan otak atau seluruh ruang sekitar otak ). Akibatnya adalahpenghentian
suplai darah ke otak. Oleh karena itu, masalah stroke hemoragik harus
mendapatkan perhatian lebih agar tidak mengakibatkan kematian.
B. Saran
Dari kesimpulan diatas penyusun menyarankan kepada beberapa
pihak untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
utamanya di Indonesia, diantaranya sebagai berikut:
1. Keluarga klien atau pasien
................Keluarga klien atau pasien diharapkan dapat memberikan
perawatan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari anggota keluarganya
yang mengalami Stroke hemoragik, selain itu dapat memperbaiki pola
hidup agar terhindar dari penyakit tersebut.
2. Mahasiswa
................Mahasiswa diharapkan mampu menguasai konsep Stroke
hemoragik utamanya dalam memberikan asuhan keperawatan dengan
intensif pada pasien dengan Stroke hemoragik dan memberikan
penyuluhan pada keluarga pasien sebagai usaha untuk mempercepat
penyembuhan pasien serta mencegah terjadinya komplikasi. Mahasiswa
dapat menjalin kerja sama dengan perawat lainnya, agar dapat
melaksanakan asuhan keperawatan secara operasional.
43
DAFTAR PUSTAKA
American Hearth Assosiation. 2010. Heart Deaeas And Stroke Statistic : Our
Guide To Current Statistics And The Supplement To Our Heart And
Stroke Fact-2010 Update. diakses pada 19 september 2018 dari
http://american heartassosiation.org
Brunner & Suddarth. 2017. Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth
Edisi 12. Jakarta. EGC
Depkes RI. 2012. Profil Kesehatan Republic Indonesia Tahun 2012. Diakses
tanggal Pada 13 November 2018 dari http://www.depkes.go.id
Goldstein L.B., Adams R., Alberts M.J. Appel L.J., Brass L.M., Cheryl D.,
Bushnell., Culebras A., Degraba T.J., Gorelick P.B., Guyton J.R., Hart
R.G., Howard G., American Heart Association. 37 : Diakses tanggal 7
November 2018 dari http://stroke.ahajournals.org/
Price, S. A., & Wilson L.M. 2002 . Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit.
Edisi 6. Jakarta : EGC
44
Smetlzer, & Bare. 2005. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Brunner &
Suddart Edisi 8 Vol 1 Alih Bahasa : Kuncara Monica Ester. Jakarta : EGC
Sudoyo. A. W., dkk . 2009 . Buku Ajar Penyakit Dalam . Edisi 4. Jakarta : Pusat
Penerbit Ilmu Penyakit Dalam FKUI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia
45