Anda di halaman 1dari 5

PAPER

PERIZINAN USAHA DI INDONESIA

TUGAS MATA KULIAH


KEWIRAUSAHAAN DASAR
DOSEN PENGAMPU : Nunung sabariyah, Dra.M.Pd.

Oleh:
AL MUBARAK
NIT. 59231115484

POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN


KAMPUS TEGAL
2024
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Perizinan usaha adalah pemberian legalitas kepada seseorang atau
pelaku usaha atau kegiatan tertentu, baik dalam bentuk izin maupun tanda
daftar usaha Perizinan ini merupakan salah satu instrumen yang paling banyak
digunakan dalam hukum administrasi, untuk mengemudikan tingkah laku para
warga. Perizinan usaha sangat penting untuk memberikan jaminan hukum dan
peluang untuk memperbesar bisnis. Dengan mendapatkan perizinan, pengusaha
dapat mengikuti tender atau lelang yang diselenggarakan oleh perusahaan lain,
memperoleh legalitas untuk melakukan perdagangan.

Tujuan
Berikut adalah beberapa tujuan dari perizinan usaha yaitu:
1. Pengendalian dan Pengawasan: Tujuan utama dari perizinan adalah
untuk mengendalikan dan mengawas kegiatan usaha untuk memastikan
bahwa kegiatan tersebut terkontrol dan mematuhi peraturan hukum
2. Pemeriksaan dan Evaluasi: Perizinan memungkinkan pemeriksaan dan
evaluasi terhadap pelaku usaha, sehingga dapat dilihat apakah mereka
memenuhi persyaratan dan standar yang diperlukan.
3. Kepastian Hukum: Perizinan memberikan kepastian hukum bagi pelaku
usaha, sehingga mereka dapat melakukan kegiatan usaha dengan
legalitas.

1
PEMBAHASAN

Dalam pembuatan izin usaha ada beberapa perizinan yang harus


dibuat terlebih dahulu yaitu:
Izin Usaha
Izin Usaha: Izin usaha merupakan salah satu perizinan yang penting
bagi pelaku usaha,c ara membuat izin usaha meliputi:
a. Menyusun Akta Pendirian Perusahaan atau Koperasi di Hadapan Notaris.
b. Membuat surat pernyataan kesanggupan untuk mengikuti aturan dan
persyaratan yang diperlukan.
c. Membuat surat pernyataan kesanggupan untuk mengikuti aturan dan
persyaratan yang diperlukan.
d. Mengumpulkan dokumen lainnya yang diperlukan, seperti NPWP (Nomor
Pokok Wajib Pajak), SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), dan TDP (Tanda
Daftar Perusahaan).

Nomer Induk Berusaha (NIB)


NIB merupakan cara paling mudah dalam membangun usaha karena
pelaku usaha tidak perlu lagi membuat SIUP atau NRP karena itu semua sudah
bisa diambil dari BKPM, cara membuat NIB meliputi:
a. Mengumpulkan dokumen yang diperlukan, seperti NPWP, SIUP, dan
TDP.
b. Meminta NIB dari BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) atau
pihak yang berwenang.
c. Menyelesaikan proses pengisian data dan pembayaran biaya yang
diperlukan.
Jika telah memilki kedua surat perizinan tersebut biasanya untuk melakukan
pembuatan perizinan yang lainnya akan lebih mudah. Selanjutnya yang perlu
kita lakukan adalah membuat surat perizinan yang kita inginkan. Misalnya izin
usaha angkutan.

Izin Pembukaan Lahan Perkebunan Sawit

Pembukaan lahan perkebunan sawit adalah proses pengembangan lahan


yang dilakukan untuk menyiapkan area tempat tumbuhnya pohon kelapa sawit
(Elaeis guineensis). Pohon kelapa sawit ini ditanam untuk produksi minyak kelapa
sawit, yang merupakan salah satu sumber utama minyak nabati di dunia.
Pembukaan lahan perkebunan sawit sering kali mendapat sorotan karena
dampaknya terhadap lingkungan, terutama jika melibatkan penebangan hutan yang
besar. Beberapa praktik perkebunan sawit juga dikritik karena dapat menyebabkan
kerusakan ekosistem dan kehilangan habitat alam.

2
Proses perizinan pembukaan lahan perkebunan sawit di Indonesia
melibatkan beberapa tahapan yang harus diikuti oleh pihak yang berkepentingan.
Peraturan perizinan dapat mengalami perubahan, oleh karena itu, informasi berikut
dapat menjadi panduan umum dan sebaiknya diverifikasi dengan instansi terkait.
Pada dasarnya, proses perizinan di Indonesia dapat melibatkan beberapa instansi
pemerintah, seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan
Pertanahan Nasional (BPN), dan pemerintah daerah. Berikut adalah tahapan
umumnya:

1. Studi Kelayakan: Pihak yang berkepentingan harus melakukan studi


kelayakan untuk menentukan apakah lahan yang dimaksud memenuhi
persyaratan untuk pembukaan perkebunan sawit. Studi kelayakan
melibatkan penilaian terhadap aspek-aspek seperti kesesuaian lahan,
dampak lingkungan, dan aspek-aspek sosial ekonomi.

2. Pengajuan Izin: Pihak yang berkepentingan harus mengajukan


permohonan izin pembukaan lahan perkebunan sawit ke instansi terkait,
seperti KLHK atau Dinas Kehutanan setempat. Jenis izin yang diperlukan
dapat mencakup Izin Prinsip, Izin Lokasi, atau izin-izin lainnya tergantung
pada regulasi yang berlaku.

3. Pengumpulan Dokumen: Pihak yang mengajukan izin harus menyediakan


dokumen-dokumen pendukung, seperti laporan studi kelayakan, peta lokasi,
dan dokumen-dokumen lain yang diminta oleh instansi terkait.

4. Evaluasi dan Verifikasi: Instansi terkait akan melakukan evaluasi terhadap


dokumen dan rencana yang diajukan. Dalam beberapa kasus, dapat
dilakukan verifikasi lapangan untuk memastikan kesesuaian antara rencana
dan kondisi lapangan.

5. Keputusan Izin: Setelah evaluasi dan verifikasi selesai, instansi terkait


akan memberikan keputusan terkait izin pembukaan lahan perkebunan
sawit. Keputusan ini dapat mencakup persetujuan dengan beberapa syarat
atau penolakan.

6. Pelaksanaan dan Monitoring: Jika izin diberikan, pihak yang


berkepentingan harus melaksanakan pembukaan lahan sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan. Proses ini juga dapat melibatkan
monitoring oleh instansi terkait untuk memastikan kepatuhan terhadap izin
dan peraturan yang berlaku.

Pembukaan lahan perkebunan sawit di Indonesia melibatkan studi


kelayakan, pengajuan izin, evaluasi, dan keputusan izin. Pihak terlibat harus
mempertimbangkan kesesuaian lahan dan dampak lingkungan. Setelah izin
diberikan, pelaksanaan lahan diawasi untuk memastikan kepatuhan terhadap
regulasi, yang dapat berbeda di setiap daerah.

3
PENUTUP

Kesimpulan
Perizinan merupakan proses formal yang diperlukan untuk
mendapatkan izin resmi dari otoritas berwenang. Tujuannya adalah melindungi
kepentingan masyarakat dan lingkungan. Proses ini melibatkan langkah-
langkah dan persyaratan sesuai dengan regulasi setempat dan nasional, dengan
fokus pada aspek pendirian usaha, operasional, dan lingkungan.

Kesuksesan dalam perizinan membutuhkan pemahaman mendalam


terhadap regulasi, kerjasama dengan otoritas, dan mungkin memerlukan
bantuan ahli hukum atau konsultan bisnis. Dalam keseluruhan, perizinan
memainkan peran kunci dalam memastikan keberlanjutan dan keberhasilan
suatu kegiatan bisnis atau operasi.

Anda mungkin juga menyukai