Anda di halaman 1dari 6

Cerpen Tentang Pendidikan Karakter Percaya Diri

Percaya diri adalah hal yang harus ditanamkan pada diri sendiri mampu

menghargai diri sendiri dapat meningkatkan kemampuan diri. Siapapun diri

seseorang selalu memiliki kelebihan dan kekurangan oleh sebab itu harus percaya

diri.

Star In the Class

Sebut saja namaku Eby jangan tanya aku kelas berapa. Karena di sekolahku aku

adalah anak yang paling terkenal. Hehehhe. Bukan sombong ya teman-teman

tenang saja aku kenal karena aku baik hati dan tampan.

Aku punya sahabat setia geng kami dipanggil Star in the class. Kami geng yang

selalu bersama dalam kebaikan . Jangan tanya prestasi kami ya setiap event apa aja

kita pasti selalu ikut dan selalu menang.

Banyak yang tidak suka dengan kami karena kami suka ribut. Tapi kami bukan

orang yang suka ngeributin. Ingat kata pak guru murid yang ribut pasti pintar.!!!!

Hehehe lihat ributnya dulu.

Nama temen geng aku Dery, Eko, Feri, Fey dan Tony.  Kami dipertemukan dalam

club bola di disekolah. Semua guru pasti senang jika tim kami tampil apalagi teman-

teman yang lain. Meski kami bukan anak pintar dan jenius tapi prinsip kami semua

pintar dalam bidang yang berbeda.

Aku dibina langsung oleh guru favorit kami pak setiawan. Tanpa beliau mungkin

kami sekumpulan anak-anak yang malas sekolah, perokok dan nakal. Masih ingat

apa yang dikatakan pak setiawan.

Prestasi tidak harus rangking di kelas, namun tidak suka matematika juga bisa

sukses dengan cara melakukan yang disukai dan berhenti melakukan kejahatan.

Kami terus dimotivasi naik turun mood kami juga pak setiawanlah yang tau dan

terus menyemangati.

Kami akan selalu ingat pak setiawan dengan beliau kami bisa menjadi star in the

class. Dan sekolah menjadi terkenal. Karena keberadaan tim kami dalam bola

basket. Inilah cerita tentang kehidupan dan perjalanan di sekolah. Kita bisa

berteman dengan siapa saja namun harus bisa menjadi diri sendiri.
Karakter Gigih dan Tidak Malu
Gigih adalah modal meraih kesuksesan nilai karakter ini penting agar siswa terbiasa menjalani
kesulitan dalam kehidupan nya. Seperti dalam cerita dibawah ini tentang anak pemulung yang
gigih dan menjadi sukses.

Jangan Malu menjadi Orang Miskin

Aku anak seorang pemulung dan pekerja buruh. Ayahku buruh pabrik dan ibuku sering bekerja
mengumpuli barang bekas, untuk menambah biaya sekolah dan kehidupan aku dan adik-adikku.
Namun aku bahagia dan selalu bersyukur. Aku memiliki kedua orang tua yang baik dan
penyayang.

Banyak anak yang belum tentu seberuntung aku. Tidak punya ayah maupun ibu. Walau aku
selalu tidak percaya diri dengan keadaan kami tapi aku tetap berjuang dan belajar sebaik
mungkin agar menjadi anak yang membanggakan orang tua.

Dan aku menjual kue di sekolah. Kue apa saja yang dibuat ibu aku jual di kelas ke teman-
temanku. Walau tidak banyak cukup buat di tabung membayar uang sekolah. Kadang pisang
goreng, bakwan dan lapis.

Aku tidak malu  aku membawanya dengan plastik besar setiap resting aku menawarkannya ke
kawan-kawan. Aku heran melihat teman-teman yang hidup berkecukupan namun tidak mau rajin
belajar dan bersyukur. Ternyata benar kesungguhan dan pantang menyerah membuat siapa saja
menjadi bahagia.

Kini aku duduk bangku mahasiswa untuk meneruskan beasiswa aku ke jenjang magister.
Penggalan kisah diriku tadi adalah kisah waktu aku duduk di SD. Walau kini ayahku telah tiada
namun semua pengorbanan ayahku tidak akan aku sia-siakan. Kini aku telah bekerja di sebuah
perusahaan.

Gajiku cukup untuk membiayai ibu dan adik-adikku sekolah. Aku sangat bersyukur karena
selama ini banyak kemudahan yang allah berikan padaku. Sekali lagi aku ingin katakan jangan
malu menjadi orang miskin. Yang malu apabila diri kita tidak mampu menjadi orang yang tidak
berguna.

Walaupun aku telah sukses aku tetap meyakini kalau aku adalah anak miskin seorang pemulung
yang tetap bersyukur dan belajar terus menerus agar menjadi orang yang sukses.
Sikap Rendah Hati
Jangan terlalu berbangga hati dengan kemampuan sendiri. Sikap terlalu banga hatii dapat
menjadikan diri kita menjadi sombong.
Begitulah kalimat yang selalu diingat oleh Ani sejak kecil. Ani merupakan salah satu siswa yang
pintar dan baik hati di kelas 2 A SMP Cipta Mulya.
Sikapnya yang ramah membuatnya banyak memiliki teman. Bukan hanya teman sekelasnya saja,
tetapi banyak siswa beda kelas yang ingin berteman dengannya.
Sikap Ani seakan berbanding terbalik dengan Eka. Eka merupakan siswa yang pintar di kelas 2 B
SMP Cipta Mulya. Hanya saja dia begitu sombong.
Sehingga banyak siswa yang menjauhinya. Terhitung dia hanya memiliki 3 teman, yakni: Aulia,
Firza dan Rahman.
Pada suatu hari, sekolah akan mengadakan perlombaan pidato. Ibu guru pun mengumumkan
perlombaan pidato yang akan diadakan 3 minggu lagi.
Bu Hayati, sebagai salah satu panitia membuka peluang seluas-luasnya bagi siapa saja yang ingin
berpartisipasi dalam perlombaan tersebut.
Eka dan Ani pun turut berpartisipasi dalam perlombaan pidato. Keduanya bersaing di masing-
masing kelas untuk menjadi perwakilan kelas masing-masing.
Keduanya memberikan penampilan yang memukau, hingga dewan juri meloloskannya sebagai
perwakilan masing-masing kelas.
Hari yang ditunggu pun tiba. Di hari perlombaan, Ani terus berdoa dan melatih kembali ingatan
hafalan pidato yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Dia pun masih menyempatkan diri untuk membaca kembali teks pidatonya selagi masih ada
waktu.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan Eka, Dia terus membanggakan dirinya dan selalu
menyatakan bahwa dia pasti akan menang dan menjadi juara nantinya.
Eka pernah menjadi juara lomba pidato selama 3 kali berturut. Sehingga merasa tidak perlu
untuk berdoa dan menghafal teks pidato yang dibuatnya.
Sehingga tibalah saat penampilan mereka berdua. Ani dipanggil terlebih dahulu untuk maju dan
menyampaikan pidatonya. Dia pun menyampaikan pidato dengan sangat bagus dan membuat
para juri terpukau.
Tepat ketika selesai menyampaikan pidatonya, Ani mendapat tepuk tangan yang meriah dari
semua penonton dan dewan juri.
Selanjutnya Eka dipanggil untuk maju dan menyampaikan pidatonya. Eka yang merasa sudah
terampil maju dengan segala keangkuhannya. 
Akan tetapi pada saat penampilannya, Eka yang yang pernah juara 3 kali berturut-turut tidak
dapat menyampaikan pidatonya dengan sempurna.
Banyak kalimat yang tidak diingatnya. Eka pun turun dengan wajah yang kurang sedap
dipandang.
Selanjutnya tibalah saat yang ditunggu-tunggu. Pengumuman lomba disampaikan oleh bu Hayati
dan menyatakan jika Ani keluar sebagai juara 1 lomba pidato se SMP Cipta Mulya.
Sementara Eka yang tidak keluar sebagai juara hanya bisa menahan air mata agar dan meratapi
nasibnya.
Sepandai apapun kita, jangan pernah menjadi tinggi hati dan melupakan segalanya. Sikap rendah
hati dan tidak jumawa akan menjadikan pribadi kita menjadi lebih berarti untuk sesama.
Utamakan Kejujuran

Pada hari minggu, Lukman memiliki kebiasaan jalan-jalan dari pagi hingga siang hari. Dia selalu
ditemani oleh Roy dan juga Bayu.

Sudah menjadi kebiasaan jika setelah jalan-jalan mereka bertiga akan mampir di warungnya
mbah Rum.

Pada saat itu, mereka bertiga melihat seorang anak dengan tingkah yang mencurigakan. “Kalian
lihat anak itu, mau apa ya?” Ujar Bayu.

Roy pun berpendapat “Mungkin mau maling”. Lukman pun menegur kedua temannya yang
sembarang menuduh tanpa bukti.

Mereka bertiga pun masuk ke dalam warung Mbah Rum. Ternyata dugaan Roy salah, anak
tersebut sedang bermain petak umpet dengan temannya.

Anak laki-laki tersebut hampir ketahuan dan dia pun berlari ke dalam warung. Sangat disayang,
tanpa sengaja dia menyenggol rak piring dan menyebabkan 1 piring jatuh hingga pecah.

Sontak saja, Mbah Rum pun kaget. “Siapa yang mecahin piring?” Teriak Mbah Rum. Mbah Rum
yang terkenal galak membuat orang-orang diam dan tidak ada yang mengaku.

Roy pun mengatakan siapa pelaku sebenarnya. Akan tetapi pelaku tidak mau mengakuinya dan
menyalahkan Roy karena dia menabraknya.

Merasa temannya tidak bersalah, Bayu dan Lukman bersikukuh jika Roy tidak menabrak anak
itu. Kemudian secara tiba-tiba ada salah satu pembeli yang melihat kejadian dan menyatakan
kejadian yang sebenarnya.

“Pemuda itu tidak menabrak anak tersebut Mbah. Anak tersebut lari kemudian menyenggol
piring di rak hingga piring tadi jatuh dan pecah” Jelas pembeli.

Akhirnya anak laki-laki tersebut pun mengaku jika dialah yang memecahkan piring tersebut. Dia
mengaku salah dan meminta maaf kepada semuanya karena telah berbohong atas kejadian yang
menimpanya.

Mbah Rum pun berkata: “Ya udah tidak apa-apa nak. Lain kali jangan berbohong lagi ya. Selalu
utamakan kejujuran dimanapun tempatnya.”
Pentingnya Rasa Percaya Diri

Rasa percaya diri harus ditanamkan sejak kecil. Percaya diri tidak bisa serta merta muncul
dengan sendirinya. Rasa ini butuh dilatih sejak dini.

Inilah yang diyakini oleh bu Ajeng. Dia memiliki anak yang cukup percaya diri dengan setiap
ucapan dan tindakannya. 

Namanya adalah Dini. Walaupun dia masih kelas 5 SD, tetapi dia adalah anak yang cerdas,
energik dan penuh dengan keyakinan.

Dia selalu mencoba hal-hal baru yang belum pernah dirasakannya. Misalnya bulan lalu ketika
diadakan lomba bernyanyi antar kelas. 

Pada saat diumumkannya lomba hingga mendekati batas akhir pendaftaran, siswa kelas 5 SD
yakni kelasnya Dini tidak ada yang mau mendaftar lomba bernyanyi.

Mengetahui hal ini membuat wali kelas yakni Pak Ismail marah kepada murid-muridnya.

Mereka beralasan jika semuanya malu karena suaranya yang jelek, tidak bisa bernyanyi sehingga
takut menjadi bahan tertawaan orang banyak.

Tetapi tidak buat Dini. Dia mencoba mendaftarkan diri sebagai perwakilan bernyanyi antar kelas.
Semua teman-teman sekelas pun bersyukur karena ada yang mewakili kelasnya. 

Walaupun Dini belum bisa bernyanyi, tetapi Dini pernah menjuarai perlombaan baca puisi di
Sekolahnya. Dia berkeyakinan jika kita berlatih bernyanyi setiap hari pasti bisa. 

Hari perlombaan pun telah tiba. Dini dipanggil maju untuk bernyanyi di depan para juri dan
hadirin.

Dini nampak sedikit gugup pada saat itu. Akan tetapi teman-teman sekelasnya menyemangatinya
sehingga Dini dapat bernyanyi dengan baik. 

Para hadirin pun memberi tepuk tangan yang meriah atas performa Dini dalam bernyanyi.
Performa Dini pun membuat teman-teman yang lain sadar jika rasa percaya diri itu sangat
penting dan perlu terus dibangun.

Mereka pun sadar jika menjadi percaya diri, akan membuat banyak orang suka dan mendukung.

Anda mungkin juga menyukai