Anda di halaman 1dari 3

KELUARGA

Entah berapa lama lagi aku akan menghabiskan waktuku ditempat ini. Ditempat yang menjadi
tempat favoriteku kala gundah melanda hati dan pikiranku. Saat ingin menangis tanpa ada yang
melihat air mataku. Mungkin aku harus berterima kasih pada ayahku yang menciptakan desain
rumah yang pada akhirnya menghadirkan tempat ini. Bagi sebagian atau mungkin semua orang
ini hal yang konyol yang dilakukan oleh seorang gadis tapi buatku tempat ini adalah tempat
terbaik. Kenapa aku mengatakan konyol? Karena pada dasarnya aku harus memanjat bahkan
seperti seorang pencuri untuk ada ditempat ini. Yahhh tempat yang kumaksut adalah atap
rumahku sendiri. Aku selalu disini untuk bercerita tentang betapa berat beban dan pedihnya
hatiku saat ini. Bukan tentang pasangan tapi tentang dua orang yang begitu berarti dalam
hidupku.

Aku adalah seorang gadis yang selalu dikenal periang dan tomboy dikalangan sahabat-sahabatku.
Aku orang yang kuat sekalipun begitu besar masalah yang aku hadapi.itulah penilaian teman-
temanku tentang aku. Sebenarnya aku hanya tidak mau menunjukan lemahku didepan teman-
temanku karena buatku setiap orang pasti mempunyai masalah kenapa harus membebankan
orang lain dengan masalah kita.

Semuanya berawal dari usaha keluargaku yang tiba-tiba bangkrut. Kata ayahku omsetnya
semakin menurun sedangkan pengeluaran setiap bulan semakin banyak. Dikarenakan ayahku
berusaha menarik konsumen untuk kembali menyukai produk yang ditawarkan oleh perusahaan
ayahku.belum lagi gaji karyawan yang harus tetap dibayar. Bahkan beberapa karyawan sudah di
pecat guna menstabilkan besarnya pengeluaran. Hutang di Bank pun semakin menumpuk
sehingga setiap bulan selalu saja ada pihak bank yang datang menagih. Oleh karena masalah ini
ayahku menjadi pemarah dan ibuku menjadi pelampiasan dari setiap amarahnya. Terkadang
banyak hal yang menjadi pertanyaanku. Kenapa selalu ibuku? Apa ibuku yang membuat usaha
ayah bangkrut? Bahkan selama ini ibu tidak pernah menuntut ayah untuk selalu memberikan
uang banyak atau sekedar meminta ayahku membelikan barang-barang mewah. Ibuku adalah
perempuan sederhana yang selalu tampil apaadanya dan yang terpenting buat ibuku adalah
kebahagiaan anaknya. Ia rela tidak mempunyai barang-barang mewah asalkan kebutuhan anak-
anaknya terpenuhi.

Aku mempunyai seorang adik yang sekarang duduk di bangku kelas 1 sekolah menengah
pertama sedangkan sebentar lagi akan menyelesaikan pendidikanku di bangku SMA.selama ini
semua kebutuhan aku dan adikku selalu terpenuhi. Hidup kami tidak mewah tapi sangat
berkecukupan. Ibuku selalu mengajarkan kepada kami kesederhanaan dan bersyukur. Oleh
karena itu aku dan adikku sangat bangga dengan apa yang kami milliki. Ibuku adalah perempuan
tersabar yang pernah kutemui. Dari awal aku mulai mengenal bagaimana hidup dibumi ini aku
sudah mengagumi sosok ibuku. Semakin terlihat jelas beberapa bulan terakhir saat usaha ayahku
mulai mengalami gangguan. Ia adalah perempuan yang selalu mendukung ayahku dan member
pengertian pada kami anak-anaknya. Terlepas dari ibu yang sabar, aku juga memiliki seorang
ayah yang tangguh. Ayah yang tegas kepada anaknya dan penyayang pada keluarga. Ayah yang
selalu berusaha menjadi kepala keluarga yang luar biasa. Yang ingin agar keluarganya hidup
berkecukupan. Walaupum kadang ayah sangat keras akan beberapa hal namun dibalik itu semua
ada kasih sayang luar biasa yang selalu ia berikan untuk keluarganya.

Pernah sekali waktu aku bertanya pada ibuku kenapa ibu begitu sabar menghadapi ayah? Kenapa
ibu tak mau meninggalkan ayah? Ibuku hanya tersenyum sambil mengusap kepalaku. Menurutku
mungkin suatu saat ibu akan pergi meninggalkan ayahku yang menjadi sangat pemarah akhir-
akhir ini. Aku bahkan mungkin tidak akan mampu tersenyum saat seperti ini. Sejenak aku
berpikir apa aku akan mendapatkan seorang pasangan yang seperti ayahku. Yang sabar,tangguh
dan kuat namun berubah menjadi monster kala hati dan pikirannya tak bisa ia kendalikan.
Apakah semua lelaki akan begitu saat marah? Terlihat menyeramkan.

Beberapa bulan kemudian ayahku jatuh sakit. Ia menjadi begitu pendiam dan badannya semakin
kurus. Semenjak ia belum menemukan jalan keluar untuk usahanya ayahku menjadi seseorang
yang sangat tidak peduli dengan kesehatannya. Ibuku dengan sabar merawatnya. Ibu selalu
memberi semangat pada ayahku walau kadang tak ada respon dari ayahku.Perlu diketahui
semenjak keuangan keluarga kami terganggu karena usaha ayahku yang bangrut, ibuku mencari
cara lain untuk mendapatkan penghasilan dengan berjualan kue. Satu lagi nilai plus untuk wanita
hebat ini.

Hampir setahun keluarga kami mengalami masalah ini dan selama itu ayahku masih sakit-
sakitan. Aku berusaha semampuku membantu ibuku. Walaupun tak banyak tapi setidaknya tidak
menambah beban ibuku. Hingga tiba pada suatu waktu dewi fortuna kembali menyapa keluarga
kami. Sahabat ayah yang dulu pernah ayah bantu dating menjenguk ayahku dan bersedia member
modal untuk ayahku membangkitkan kembali usahanya. Awalnya ayahku tidak tertarik karena
menurutnya tidak mungkin bisa kembali Berjaya seperti dulu. Namun ibuku kembali
memberikan motivasi dan akhirnya ayah mau menerima bantuan ibu. Dan akhirnya ayah mau
menerima dan membuka kembali usahanya.

Memang tidak segampang membalikan telapak tangan untuk mengembangkan sebuah usaha.
Namun niat dan usaha keras akan menghantarkan kita pada titik yang membuat kita menjadi
sadar bahwa prose situ mengajarkan banyak hal dan setiap hasil tidak akan menghianati proses.
Perlahan-lahan usaha ayahku semakin berkembang dan perekonomian kami mulai pulih dan
kembali seperti dulu. Sujud syukur tak pernah lupa kami haturkan pada pemberi hidup. Tidak
ada yang tidak mungkin jika kita berusaha. Mungkin memang tidak gampang tapi bukan berarti
tidak bisa dilakukan.

Sore itu kami sekeluarga duduk dihalaman belakang rumah menikmati teh hangat ditemani kue
buatan ibuku. Aku kembali melihat senyum dan semangat dari ayahku. Perlu disampaikan
ayahku tidak lagi menjadi pemarah atau pendiam seperti dulu. Dan ibuku selalu menjadi
penyemangat dalam keluarga kami. Didepan kami ayahku meminta maaf karena pernah gagal
menjadi ayah dan suami dalam keluarga ini. Ayahku berterima kasih pada kami terlebih pada
ibuku. Ayah bersyukur memiliki istri seperti ibuku. Yahhh,,,, ibuku tersenyum dan menjawab
dengan sebuah kalimat “itulah fungsi dari keluarga”. Ayahku berjanji untuk selalu menjadi ayah
dan suami yang bisa memahami keluarganya ayah berkata kepadaku bahwa kelak jika kamu
menjadi seorang istri jadilah istri yang sabar dan kuat karena jantung sebuah keluarga adalah
istri. Dibalik sukses seorang suami ada istri yang luar biasa. Dan untuk adikku ayah berkata
kamu harus menjadi lelaki yang kuat dan bertanggungjawab karena kodratnya laki-laki harus
seperti pahlawan yang mampu melindungi dan menjamin kenyamanan dan kebahagiaan
keluarganya.

Membangun rumah tangga adalah menjadikan dua orang untuk menjadi satu dengan
fungsinya masing-masing tetapi harus dengan kaki yang sama. Kaki yang sama adalah tunjuan
yang sama yaitu menciptakan kebahagiaan dan kerukunan dalam rumah tangga. Membangun
rumah tangga berarti harus mampu mempertahankan rumah kalian untuk menapaki setiap tangga
yang akan kalian lewati. Kadang terpeleset kadang lelah tapi bukan berarti tidak mampu untuk
bangkit dan bertahan. Pastikan pondasimu kuat. Kesetiaan , kepercayaan menjadi hal yang harus
selalu dijunjungtinggi dalam kehidupan berumah tangga.Imanmu pada Tuhan adalah satu yang
utama dari sekian amunisi yang harus disiapkan untuk rumah tangga yang bahagia.

Anda mungkin juga menyukai