Anda di halaman 1dari 17

LARI JARAK PENDEK

Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang harus
ditempuh, atau sampai jarak yang telah ditentukan. Pelarinya bisa juga disebut
dengan SPINTER

Nomor-Nomor Atletik
1. Nomor Lari
-. Lari jarak pendek 100, 200, 400 meter
-. Lari jaraj menengah 800 , 1500 meter
-. Lari jarak jauh 5000, 10000 meter dan marathon 42,195 km
secara teknis penggunaan start jongkok yang digunakan sama. Yang membedakan
hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak yang harus
ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang harus
dibutuhkan.
Cara Melakukan Start Jongkok
Gerakan lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahap ialah: star, gerakan lari cepat
(sprint), gerakan finis.
Start
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah :
star berdiri (standing start)
star jongkok (crouching start)
start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV dalam lari
estapet
Teknik Start
Sikap start pada aba-aba bersedia
Perhatikan!!! Pada aba-aba bersedia pelari maju menuju garis start untuk
menempatkan kaki tumpu pada balok start, kaki yang kuat diletakan di depan.
letakkan tangan tepat di belakang garis start.
Hal-hal yang penting dalam sikap start:
1. Letak tangan lebih lebar sedikit dari bahu, jari-jari dan ibu jari membentuk huruf V
terbalik, bahu condong ke depan/sedikit di depan tangan, lengan lurus.
2. Kepala sedemikian rupa menghadap garis star.
3. Tubuh rileks/ tidak kaku
4. Pikiran dipusatkan pada aba-aba berikutnya.
5. Jarak letak kaki terhadap garis star tergantung dari bentuk sikap yang
dipegunakan:
Bunch start/start jongkok jarak pendek
Letak kaki belakang terpisah kira-kira 25 30 cm. ujung kaki belakang ditempatkan
segaris dengan tumit kaki muka bila dalam sikap berdiri. Jarak kaki dari garis star kira-
kira: kaki depan 45 cm, kaki belakang 70 cm, tergantung dari panjang tungkai.
Medium start/start jongkok jarak menengah
Pada waktu sikap berlutut, letak lutut kaki belakang di samping ujung kaki depan,
jarak kaki dari garis star kira-kira kaki depan 37 cm, kaki belakng 85 cm, tergantung
dari panjang tungkai.
longated start/start jongkok jarak jauh
Pada waktu sikap lutut, letak lutut kaki belakang di samping bagian belakang dari
tumit kaki depan, jarak kaki dai agis star kira-kira: kaki depan 32 cm, kaki belakang
100 cm, tergantung dari panjang tungkai masing-masing pelari.
Gerakan pada aba-aba Siap
Angkat pinggul kearah atas hingga sidikit lebih tinggi dari bahu, jadi garis punggung
menurun kedepan. Berat badan lebih kedepan. jaga keseimbngan sampai aba-aba
berikutnya bunyi pistol. Kepala rendah, leher tetap rileks (santai aja!), pandangan ke
arah garis star di antara bawah tangan. Lengan tetap lurus/ siku jangan bengkok.
Pada waktu mengangkat pinggul disertai dengan mengambil nafas dalam-dalam. yang
paling penting konsentrasi penuh pada bunyi pistol/ bunyi sempritan atau bunyi lainya
yang disepakati bersama.
Gerakan pada saat aba-aba Ya atau Bunyi Pistol

Ayunkan lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke belakang kuat-kuat (gerakan
lengan harus harmonis dengan gerak kaki). Kaki kiri menolak kuat-kuat sampai
terkadang lurus. kaki kanan melangkah secepat mungkin, serendah mungkin
mencapai tanah pada langkah pertama. Berat badan harus meluncur lurus kedepan,
dari sikap jongkok berubah kesikap lari, berat badan harus naik sedikit demi sedikit
tidak langsung tegak, hindarkan gerakan ke samping. Langkah lari makin lama makin
menjadi lebar, enam sampai sembilan langkah pertama merupak langkah peralihan.
Bernafas seperti biasa, menahan nafas berarti menegakkan badan.
Suatu hal yang perlu mendapat perhatian sebelum melakukan star ialah pemanasan
dengan sebaik-baiknya, merangsang persendian dan meregang otot-otot ditambah
dengan gerakan lari cepat. Hal itu dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya
cidera otot.
Gerakan finis
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pada waktu pelari mencapai finis.
Lari terus tanpa perubahan apapun. Dada dicondongkan ke depan, tangan kedua-
duanya diayunkan ke bawah belakang, atau dalam bahasa jawa disebut ambyuk.
Dada diputar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu sebelah maju ke
depan, yang lazim disebut The String.
Jarak 20 meter terakhir sebelum garis finis meupakan perjungan untuk mencapai
kemenangan dalam perlombaan lari, maka yang perlu diperhatikan adalah kecepatan
langkah, jangan menengok lawan, jangan melompat, dan jangan perlambat langkah
sebelum melewati garis finis.
Ukuran & Luas Lintasan Lapangan Lari
Estafet
Lapangan yang dipakai untuk lomba lari estafet adalah lapangan atletik. Sehingga untuk
ukuran serta lintasannya berukuran sama.

Tempat atau arena untuk olahraga atletik dapat berada di dalam ruangan maupun di luar
ruangan. Tempatnya dapat berupa lintasan (track) dan dapat berupa lapangan (field).

Ukuran lapangan atletik:

Panjang lintasan outdoor 400 m dengan jumlah jalur 6-10 buah.


Panjang lintasan indoor 200 m berbentuk bulat telur dengan jumlah jalur 4-8 buah.

Cabang atletik yang biasa memakai lintasan (track) ialah cabang lari, dan dapat dilakukan di
dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor). Lintasan yang berada di dalam
ruangan, biasanya berupa lintasan yang terletak di pinggir lapangan dan mengelilingi
lapangan rumput atau karpet rumput sintesis.

Zona pergantian pada Lari Estafet hanya berada 10 meter di depan garis start atau berada
10 meter di belakang garis start. Seperti Gambar di bawah ini:
Lari Jarak Jauh
Cabang olahraga atletik, salah satunya adalah nomor lari. Dan yang sedang trend saat ini
adalah lari jarak jauh, yang memakan jarak bervariasi, tergantung lokasinya. Untuk jarak
antara 3.000 sampai 10.000 meter, dapat dilakukan di dalam lintasan stadion. Sedangkan
cross country dan marathon, lebih pas jika dilakukan di luar ruangan.

Bagi mayoritas orang, marathon adalah lari jarak jauh yang sesungguhnya. Meskipun
demikian, semua jenis lari jarak jauh, menggabunggkan kekuatan fisik dan mental. Mengapa
fisik, karena sangat jelas jarak yang ditempuh begitu panjang. Sehingga, dengan kekuatan
mental, makan focus sang pelari akan tetap terjaga selama pertandingan.

Jika ditengok dari sejarahnya, Marathon adalah nama sebuah kota di Yunani. Pada tahun
490 SM, ada sebuah perang besar yang dimenangkan oleh Yuniani. Dan menurut kisah, ada
seorang pembawa pesan yang berlari dari Marathon menuju Athena tanpa henti sejauh lebih
dari 26 mil, atau hampir 43 km. dan setelah ia berhasil mencapai Athena dan member kabar
kemenangan, sang kurir berita itu pun meninggal karena kelelahan. Dan, dari sana lah asal
muasal dari marathon yang kita kenal di olimpiade modern saat ini.

Di Indonesia sendiri, mulai menjamur kebiasaan lari jarak jauh, seperti lari 5K, 10K, dan lain
sebagainya. Pesertanya pun kian membludak. Namun, sebenarnya seberapa bermanfaatnya
sih lari jarak jauh seperti ini?

Namun, ada banyak persiapan yang harus dilakukan untuk menyiapkan diri anda
menaklukkan jarak yang begitu panjang, dengan cara berlari. Jangan sampai, justru cidera
yang anda derita karena kurangnya persiapan.

Untuk anda yang tidak rutin melakukan olahraga atletik ini, maka tak ada salahnya untuk
memulai berlari. Semuanya dapat dilakukan secara bertahap, sehingga anda tak perlu
langsung berlari sejauh 10 kilo meter. Jangan pasang taget tertentu yang membuat anda
justru terbebani. Berlarilah sesuai kemampuan anda, karena jika telah terbiasa, semua otot
dan stimulus di dalam otak pun, akan menjadi semakin kuat untuk membantu
memperpanjang jarak tempuh anda.
Soal waktu tempuh juga tak perlu dihiraukan, karena anda masih dalam tahap persiapan.
Fokuslah untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan berlari, sehingga tak perlu
memperdulikan berapa waktu yang ditempuh untuk jarak tertentu. Just run..

Selain itu, asupan gizi dari makanan dan suplemen tambahan, juga tak kalah penting.
Namun, jangan gunakan doping yang sebetulnya lebih banyak member dampak negative.
Perbanyaklah minum air putih bersuhu normal, untuk mengembalikan kebugaran setelah
latihan.

Jika anda telah terbiasa melakukan olah raga lari, maka ada beberapa manfaat untuk anda
rasakan setiap hari. Antara lain :

Teknik dan Peraturan Lari Jarak Jauh


atau Maraton
Teknik dan Peraturan Lari Jarak Jauh atau Maraton - Lari maraton adalah ajang lari jarak jauh
sepanjang 42,195 km yang dapat ditempuh sebagai lomba di jalan raya maupun luar jalan raya
(offroad). Perlu sahabat ketahui bahwa nama Maraton berasal dari legenda Pheidippides, seorang
prajurit Yunani, yang dikirim dari kota Marathon, Yunani ke Athena untuk mengumumkan bahwa
bangsa Persia telah dikalahkan pada Pertempuran Marathon. Dikisahkan bahwa ia berlari tanpa
berhenti tapi meninggal begitu berhasil menyampaikan pesannya tersebut

Teknik dan Peraturan Lari Jarak Jauh atau Maraton

Pengertian Lari Jarak Jauh


Lari jarak jauh (Marathon) adalah cabang atletik yaitu lari jarak jauh sepanjang 42,195 meter (26 mil
dan 385 yard). Lari jarak jauh (Marathon) merupakan cabang atletik tertua dalam sejarah Olimpiade
kuno. Acara lari jarak jauh (Marathon) dimulai pada tahun 490 SM, ketika seorang prajurit Yunani
berlari membawa berita kemenangan dari peperangan Marathon ke Athena, yang mana jaraknya
sejauh 26 mil, yaitu bersamaan 41.8 kilometer.

Teknik dasar lari


Untuk teknik dasar lari jarak jauh, gerakan lari dilakukan tidak secara maksimal, kecondongan badan
membentuk sudut 10. Ayunkan kedua lengan secara santai beberapa sentimeter di atas pinggang
dan pendaratan telapak kaki menggunakan sisi luar kaki bagian tengah.

Melakukan teknik dasar lari, dapat dilakukan sebagai berikut :

Tahap 1. Berlari pada garis lurus melewati tanda titik-titik untuk mengatur lebar langkah lari jarak
jauh : Lakukan teknik dasr lari dengan mengitari lapangan basket/voli/sepak bola atau yang lainnya.
Dilakukan 1 2 menit. Dilakukan secara perorangan, berpasangan atau kelompok, untuk
menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.
Tahap 2. Berlari berkelompok 4 7 orang dalam satu formasi berbanjar:Pelari yang paling depan
memberikan aba-aba "ya" dan pelari yang berada di belakang berlari ke depan melewati samping
formasi barisan dengan teknik dasar lari jarak jauh, dan seterusnya. Dilakukan 2 3 menit, untuk
menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.

Tahap 3. Berlari berkelompok 4 7 orang dalam satu formasi berbanjar menggunakan tongkat
estafet. Salah seorang mengoper tongkat ke belakang dengan cara dijulurkan ke belakang. Orang
yang berada di belakang mengambilnya, dan yang terakhir menerima tongkat berlari ke barisan
depan sambil membawa tongkat, dan kembali memberikan pada yang di belakangnya. Lakukan
latihan ini selama 2 3 menit , untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.

Teknik dasar start berdiri


Teknik dasar start berdiri dapat dilakukan sebagai berikut:

Tahap I. Persiapan untuk melakukan start menggunakan hitungan satu (1). Berdiri sikap melangkah
menghadap arah gerakan. Kedua lutut direndahkan dan pandangan ke depan.

Tahap II. Memindahkan berat badan pada kaki depan pada hitungan 2 (dua). Berat badan dibawa ke
depan, kedua lengan siap seperti gerakan berlari.
Tahap III. Mengayun kaki belakang ke depan dan menolakkan kaki depan, pada hitungan III
(tiga).Ayunkan kaki belakang ke depan dengan lutut tertekuk dan kaki depan menolak ke tanah.

Teknik dasar strat, lari dan finish dengan gerakan finish


Tahap I, melakukan teknik dasar strat, lari dan finish dengan gerakan finish dari sikap berdiri :

Berdiri menghadap arah gerakan.


Saat aba-aba "hop" lari ke depan bersamaan kedua lengan diayun ke depan dan salah satu
kaki dilangkahkan ke depan.

Tahap II, melakukan teknik dasar strat, lari dan finish dengan gerakan finish diawali dari posisi
melangkah :

Pada aba-aba "hop" langkahkan kaki belakang ke depan dilanjutkan berlari ke arah garis di
hadapan, hingga melewatinya (finish).
Latihan dilakukan secara berkelompok, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian,
sportivitas.
Orang yang sudah melakukan kembali ke barisan belakang.
Tahap III, melakukan koordinasi teknik dasar strat, lari dan finish dengan gerakan finish diawali
dengan gerakan lari :

Lakukan gerakan lari jarak menengah.


Saat aba-aba "hop" lari ke depan bersamaan kedua lengan diayun ke depan dan salah satu
kaki dilangkahkan ke depan.
Latihan dilakukan secara perorangan atau berkelompok, untuk menanamkan nilai-nilai
kerjasama, keberanian, sportivitas.

Teknik Pernapasan ketika Lari Jarak Jauh


Ketika berlari maka secara alami seorang akan kehabisan napas, karena oto-otot membutuhkan
oksigen lebih banyak saat melakukan aktivitas fisik. Selain itu paru-paru juga bekerja lebih keras
untuk menyerap oksigen dari udara. Memiliki pola pernapasan yang efisien saat berlari akan membuat
seorang lebih efisien dalam mendapatkan oksigen ke otot, sehingga meningkatkan daya tahan dan
bisa berlari lebih jauh dan lebih nyaman.

Berikut langkah-langkah berikut untuk membantu mengembangkan pola pernapasan ketika berlari
yaitu:

1. Bernapas dari mulut

Menggunakan mulut untuk bernapas memungkinkan lebih banyak oksigen yang masuk dan karbon
dioksida yang keluar dibandingkan dari hidung. Jika bernapas menggunakan hidung, otot wajah akan
terlihat mengencang dan tegang. Sedangkan napas melalui mulut ketika berlari akan mendorong otot-
otot wajah untuk rileks, sehingga menciptakan ketenangan dan lebih santai. Jika sudah merasakan
kehabisan napas maka perlambat sedikit larinya.

2. Sering gunakan pernapasan perut

Bernapaslah dari perut atau diafragma dan jangan bernapas dengan dada. Cara melatihnya dengan
berbaring terlentang dan lihat gerakan perut saat bernapas. Jika seorang bernapas dengan benar,
maka perut naik dan dada turun setiap napas, sementara daa kurang bergerak. Lakukan teknik ini
saat berlari.

3. Mengambil napas pendek dan dangkal

Menarik napas terlalu panjang dan dalam bisa membuat seseorang tidak mampu berlari jauh atau
lama, untuk itu bernapaslah pendek secara dangkal sehingga lebih mudah mengatur napas.

4. Lakukan napas dengan berirama

Hal utama yang perlu diingat adalah sebaiknya menarik dan mengeluarkan napas secara konsisten
atau berirama, terlepas dari seberapa cepat seseorang berlari.
5. Dengarkan napas

Gunakan telinga untuk mengontrol pernapasan. Jika mendengar napas mulai terengah-engah maka
kurangi kecepatan berlari, jika sudah mulai stabil bisa secara perlahan ditingkatkan kecepatannya.

Bernapas sangat penting untuk sang pelari jarak jauh, yang dibutuhkan saat pelari jarak jauh adalah
bertahan tetap berlari dan kecepatan bukan hal yang utama.

Lintasan Lari Jarak Jauh


Dalam konteks kejuaran profesional, olahraga lari jarak jauh dilakukan dalam sebuah lintasan khusus
dengan jarak 5000-10.000 meter. Lebarnya langkah dan kecepatan (speed) dalam berlari menjadi
faktor paling menentukan seseorang untuk bisa memenangkan pertandingan. Olahraga ini banyak
membutuhkan ketahanan fisik, stamina, dan juga pola pernafasan yang terukur.

Peraturan Lari Jarak Jauh


Peraturanyang Harus Dipenuhi adalah sebagai berikut:

1. Peraturan yang lintasannya alam

Jalur perlombaan:

Jika jalur yang akan ditempuh pelari merupakan alam terbuka atau ladang, harus diperhatikan
dan dijaga supaya tak ada lintasan yang memungkinkan sang atlit bisa memotong jalan.
Ketika membuat zona lintasan, seyogyanya harus menghindari area yang bisa membahayakan
si atlit seperti jurang terjal, semak belukar yang banyak bintang buas, dsb.
Pasanglah tanda penunjuk arah untuk dijadikan pemandu bagi para atlit, dan di kiri dan kanan
dibuatkan pembatas lintasan.
Sebelum melakukan start, jalur perlombaan tersebut harus diumumkan terlebih dahulu kepada
para peserta lomba supaya mereka bisa mendapatkan gambaran area yang akan mereka lalui.
Jika lintasan dibuat elips atau lingkaran, dianjurkan dalam satu kali putaran tidak kurang dari
2.200 meter.

Asosiasi olahraga lari jarak jauh (IAAF) membagai perlombaan dalam kategori umur sebagai berikut:

Pemula untuk usia antara 13-14 tahun.


Junior III untuk rentang usia antara 15-18 tahun.
Junior II untuk rentang usia antara 17-18 tahun.
Junior I untuk rentang usia dibawah 20 tahun.
Veteran puteri untuk usia diatas 35 tahun.
Veteran putera untuk rentang usia diatas 40 tahun.
Jarak lomba ditentukan sebagai berikut:

Untuk jarak 4 km diperuntukkan bagi atlit puteri yunior.


Untuk jarak 8 km diperuntukkan bagi atlit putera yunior.
Untuk jarak 6 km diperuntukkan bagi atlit puteri dewasa.
Untuk jarak 12 km diperuntukkan bagi atlit putera dewasa.

Juri akan menentukan pemenangnya sebagai berikut:

Untuk peserta perorangan, maka atlit yang memiliki catatan waktu yang terendah akan
dinobatkan sebagai pemenang.
Untuk peserta beregu/ kelompok, hitungan waktu akan dijumlahkan dan pemenang akan
diambil dari kelompok peserta yang memiliki pasangan waktu terendah.

2. Peraturan Lintasan di jalan raya

Jarak yang sudah ditetapkan dalam aturan internasional adalah sebagai berikut:

Kelas pertama: 15 km, 20 km, 21, 100 km (setengah jarak marathon)


Kelas kedua: 25 km, 30 km, 42,195 km.
Untuk kelompok beregu jarak tempuh dapat diatur sebagai berikut: pelari pertama dengan
jarak tempuh 5 km, kedua dengan jarak tempuh 10 km, begitu selanjutnya sampai yang
terakhir dengan jarak tempuh 7,195 km.
LARI JARAK MENENGAH

Lari jarak menengah menempuh jarak 800 m dan 1500 m. start yang digunakan untuk lari
jarak menengah nomor 800 m adalah start jongkok, sedangkan untuk jarak 1500 m
menggunakan start berdiri. Pada lari 800 m masing masing pelari berlari di laintasannya
sendiri, setelah melewati satu tikungan pertama barulah pelaripelari itu boleh masuk ke
dalam lintasan pertama Hal yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah adalah
penyesuaian antara kecepatan dan kekuatan / stamina dari masing -masing pelari.

Teknik dasar lari jarak menengah tidak sama dengan lari jarak pendek. Karena dalam lari
jarak menengah jarak yang harus ditempuh lebih jauh, pelari jarak menengah harus pandai
mengatur strategi agar dapat memenangkan perlombaan. Pelari jarak menengah harus
pandai menghemat tenaga agar tidak sampai mengalami penurunan stamina pada saat
perlombaan berlangsung. Berikut ini Kami sajikan teknik dasar lari jarak menengah:

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh atlit pelari jarak


menengah:

Langkah kaki, Gerakan langkah kai dilakukan lebih santai atau lebih lambat dari pelari
sprint dan dengan langkah konstan dan terkoordinasi dengan baik.
Posisi tubuh, Kecondongan posisi tubuh dalam lari jarak pendek tidak seconding lari
sprint, sedikit lebih rileks, dan pandangan ke depan.
Ayunan Lengan, Lengan mengyun ke depan dan ke belakang dalam ayunan
terkoordinasi dengan gerakan kaki tangan depan yang ayunannya hamper pada
ketinggian bahu.

Teknik Start Berdiri untuk Lari Jarak Menengah (1.500 m)

1. Aba aba bersedia. Melangkah maju ke depan, berdiri tegak di belakang garis start.
2. Aba aba siap . Mengambil sikap kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang, tidak
menginjak garis start, badan condong ke depan.
3. Aba aba ya . Mulai berlari dengan kecepatan yang tidak maksimal melainkan cukup
setengah atau tiga perempat dari kecepatan maksimal.

Teknik Gerakan lari Jarak Menengah

Kepala dan badan tidak terlalu condong.


Sudut lengan antara 100 110 derajat
Pendaratan pada tumit dan menolak dengan ujung kaki
Ayunkan kedua lengan untuk mengimbangi gerak kaki
Mengayunkan lutut kedepan namun tidak melebihi tinggi pinggul
Pada waktu menggerakkan tungkai bawah dari belakang ke depan tidak terlalu tinggi

Teknik Lari Jarak Menengah Saat Melewati Tikungan:

Berusahalah berlari sedekat mungkin dengan garis lintasan sebelah kiri


Putarkan keduan bahu ke kiri, kepala juga miring ke kiri
Sudut lengan kanan usahakan lebih besar daripada lengan kiri

Teknik Gerakan Memasuki Garis Finish


Cara memasuki garis finish
Lari terus tanpa mengubah sikap lari

Dada maju, kedua tangan lurus ke belakang


Salah satu bahu maju ke depan ( dada diputar ke salah satu sisi )
Kepala ditundukkan, kedua tangan di ayun ke belakang
Hal hal yang perlu diperhatikan Saat memasuki garis finish

Frekuensi kaki dipercepat, langkah diperlebar


Jangan melakukan gerakan melompat pada saat memasuki garis finish
Perhatian di pusatkan pada garis finish
Apabila ada pita jangan berusaha meraih dengan tangan
Setelah melewati garis finish jangan berhenti mendadak

Lintasan lari

1. Satu keliling lintasan seharusnya dibuat panjangnya 400 meter, dibatasi dengan garis
yang dibuat dari semen, kayu, atau bahan yang lebarnya 5cm, dan tingginya 5cm.
2. Perlombaan internasional sekurang-kurangnya harus mempunyai enam lintasan.
Idealnya mempunyai delapan lintasan.
3. Lebar setiap lintasan minimal 1,22m, maksimal 1,25m, dibatasi garis setebal 5 cm.
4. Kemiringan lintasan yang diizinkan adalah tidak melebihi 1 : 100 untuk kemiringan ke
samping 1: 1000 untuk kemiringan arah lari.
Start dan Finish

1. Start dan finish pada lintasan lari, ditandai dengan garis yang lebarnya 5 cm.
2. Jarak lari diukur dari sisi garis start yang terjauh dari finish, sampai sisi garis finish
yang terdekat dari finish.
3. Garis start harus harus diatur sedemikian rupa, sehingga jarak dari start sampai finish
sama bagi setiap peserta.
4. Dua buah tiang finish putih dipasang perpanjangan garis start, sekurang-kurangnya
30cm dari tepi lintasan.
5. Tiang finish dibuat dari bahan baku, tinggi 1,37 meter, lebar 8 cm, dan tebal 2 cm.
6. Balok start dibuat dari bahan yang baku, yang dapat diatur, tetapi tidak memakai per
atau alat lain yang dapat member bantuan kepada atlet, mudah, dan cepat dipasang,
dan disingkirkan tanpa merusak lintasan.
MACAM-MACAM LARI

OLEH :

BHANUWATI AZALIA HARTONO

VI A

16

SDN DABASAH 1 BONDOWOSO

Anda mungkin juga menyukai