PENCAK SILAT
OLEH:
XII IPA 2
INDRAGIRI HULU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pencak Silat ini dengan tepat pada waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
pelajaran Penjas. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Pencak Silat bagi penulis.
Harapan saya adalah makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi
para pembaca. Untuk kedepannya semoga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, tentunya masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kriktik
yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
JUDUL..................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR............................................................................................................ 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................................... 4
A. Latar Belakang............................................................................................................. 4
......................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................................ 5
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
..................................................................................................................................................
16
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencak silat merupakan seni bela diri yang berasal dari Asia Tenggara.Seni bela diri ini
secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura,Filipina Selatan, dan Thailand
Selatan sesuai dengan penyebaran suku bangsa Melayu Nusantara. Asal mula ilmu beladiri di
Nusantara ini berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dan merupakan ilmu
beladiri yang tercipta oleh budaya bangsa Indonesia untuk mempertahankan diri dari bahaya-
bahaya yang mengancam keselamatan dan kelangsungan hidupnya, seperti yang
dikemukakan oleh Sucipto (2008, hlm. 10) yaitu “Pencak silat merupakan ilmu bela diri
warisan budaya nenek moyang bangsa Indonesia. Untuk mempertahankan kehidupannya,
manusia selalu membela diri dari ancaman alam,binatang, maupun sesamanya yang dianggap
mengancam integritasnya”. Untuk itu, pencak silat merupakan seni beladiri yang harus
dilestarikan dan merupakan seni beladiri warisan budaya dari nenek moyang bangsa
Indonesia. Hal tersebut selaras dengan TAP. MPR (1987, hlm. 109) dalam Sucipto (2008,
hlm. 11)bahwa:
Dewasa ini, melihat keadaan masyarakat Indonesia yang cenderung lebih banyak
mengikuti arus dan budaya asing memang sangat mengkhawatirkan.Terutama anak remaja
Indonesia yang lebih berminat dan bangga terhadap budaya asing, jika dibiarkan hal tersebut
akan berakibat fatal. Sehingga, mereka lebih menyukai dan mengikuti perkembangan budaya
luar serta melupakan budaya mereka sendiri. Sebagai salah satu budaya warisan nenek
moyang yang harus modern seperti judo, taekwondo, karate, kungfu dan lainnya. Berbagai
beladiri semakin lama semakin berkembang, sehingga beladiri yang asli di Indonesia hampir
terlupakan. Dengan demikian, perguruan pencak silat hanya digemari oleh sekelompok kecil
golongan masyarakat dibandingkan dengan beladiri yang berasal dari luar negeri yang
mengalami perkembangan yang cukup pesat di Indonesia saat ini. Seni beladiri modern lebih
diminati oleh remaja, sehingga lambat laun pencak silat yang merupakan seni beladiri dan
budaya asli Indonesia hanya akan menjadi sebuah sejarah. Oleh karena itu, pencak silat perlu
dilestarikan dengan menarik kembali minat para remaja untuk mempelajarinya,sehingga
pencak silat akan tetap menjadi seni beladiri kebanggaan Indonesia.
Berdasarkan yang telah dijelaskan di atas,adapun rumusan masalah pada makalah ini
adalah sebagai berikut:
C. Tujuan penulisan
Berdasarkan yang telah dijelaskan di atas,adapun tujuan penulisan pada makalah ini
adalah sebagai berikut:
Pencak silat adalah salah satu olahraga beladiri yang berakar dari bangsa Melayu. Dari
segi linguistik kawasan orang Melayu adalah kawasan Laut Teduh yang membentang dari
Easter Island di sebelah timur ke pulau Madagaskar di sebelah barat. Lebih terinci dengan
etnis Melayu biasanya disebut penduduk yang terdampar di kepulauan yang meliputi
Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei Darusalam, Filipina dan beberapa pulau kecil yang
berdekatan dengan negara-negara tersebut.Walaupun sebetulnya penduduk Melayu adalah
suatu etnis di antara ratusan etnis yang mendiami kawasan itu (Oong Maryono, 2000: 3).
Silat adalah intisari pencak untuk secara fisik membela diri dan tidak dapat digunakan
untuk pertunjukan (Oong Maryono, 2000: 5). Silat adalah gerak bela-serang yang erat
hubungannya dengan rohani, sehingga menhidup-suburkan naluri, menggerakkan hati nurani
manusia dan
berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sama halnya diungkapkan oleh Suharso (2005:
368) mengatakan, Pencak adalah permainan (keahlian) untuk mempertahankan diri dengan
kepandaian menangkis,mengelak dan sebagainya. Sedangkan Silat adalah kepandaian
berkelahi dengan ketangkasan menyerang dengan membela diri.
Menurut Notosoejitno (1997: 34) mengatakan, pencak silat adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan ribuan pribumi melawan gaya yang ada di seluruh Malay
Archipelago, yang meliputi Indonesia,Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand
Selatan dan Filipina Selatan. Kamus resmi bahasa Indonesia diterbitkan oleh Balai Pustaka
(1989: 13), mendefinisikan pencak silat sebagai kinerja (keterampilan)pertahanan diri yang
mempekerjakan kemampuan untuk membela diri,menangkis serangan dan akhirnya
menyerang musuh, dengan atau tanpa senjata. Maka menurut Herry Sismiarto (1997: 15),
pencak silat dan dewasa ini berlaku sebagai istilah nasional yang dibakukan pada saat
dibentuknya wadah persatuan perguruan pencak dan silat di Indonesia dalam suatu
pertemuan di Surakarta pada tahun 1948 yang melahirkan Ikatan Pencak Silat Indonesia
(IPSI). Terbentuknya Ikatan Pencak Silat Indonesia ini dipelopori oleh sepuluh perguruan
Pencak Silat Besar yaitu:(1) Persaudaraan Setia Hati, (2) Persaudaraan Setia Hati Terate, (3)
Perpi Harimurti, (4) Phasadja Mataram, (5) Persatuan Pencak Silat Indonesia,(6) Perisai Diri,
(7) Tapak Suci, (8) Perisai Putih, (9) Keluarga Pencak Silat Nusantara dan (10) Putra
Betawi.
Pencak silat terdapat unsur seni yang cukup menonjol terutama jika dilihat dari elemen
kembangan atau bunga pencak silat dan unsur tarung pencak silat telah menjadi olahraga
prestasi yang di pertandingkan.Dengan diperkuat adanya Munas IPSI XII bahwa pencak silat
6 | Roy Intan Afringe
adalah olahraga prestasi yang terdiri dari empat kategori yaitu kategori tanding,tunggal,
ganda dan regu,Seorang atlet yang bertanding dalam kategori tanding dibutuhkan teknik,
taktik, mental dan stamina yang baik.
Kategori tanding adalah kategori pertandingan pencak silat yang menampilkan 2 (dua)
orang pesilat dari kubu yang berbeda. Keduanya saling berhadapan menggunakan unsur
pembelaan dan serangan yaitu menangkis/mengelak/menyerang/menghindar pada sasaran
dan menjatuhkan lawan. Penggunaan taktik dan teknik bertanding, ketahanan stamina dan
semangat juang, menggunakan kaidah dan pola langkah yang memanfaatkan kekayaan teknik
jurus, mendapatkan nilai terbanyak.
Pencak silat kategori tanding merupakan pertandingan yang menampilkan dua orang
pesilat dari kubu yang berbeda. Keduanya saling berhadapan menggunakan unsur pembelaan
dan serangan yaitu menangkis/mengelak/menghindar/menyerang pada sasaran dan
menjatuhkan lawan dengan mengunakan taktik dan teknik bertanding, ketahanan stamina dan
semangat juang, menggunakan pola langkah yang memanfaatkan kekayaan teknik jurus
untuk mendapatkan nilai terbanyak
Kategori tunggal adalah kategori pertandingan pencak silat yang menampilkan seorang
pesilat memperagakan kemahirannya dalam jurus tunggal baku secara benar, tepat dan
mantap, penuh penjiwaan, dengan tangan kosong dan bersenjata serta tunduk kepada
ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk kategori ini.Kategori ganda adalah kategori
pertandingan pencak silat yang menampilkan dua orang pesilat dari kubu yang sama,
memperagakan kemahiran dan kekayaan teknik jurus serang bela pencak silat yang
dimiliki.
B. Teknik Dasar Pencak Silat
1. Sikap Pasang
Sikap PasangSikap pasang merupakan teknik dasar lainnya dalam olahraga bela diri
pencak silat yang para petarung juga perlu untuk menguasainya dengan baik. Ada 4 sikap
yang bisa dilatih secara keras untuk bisa menguasainya secara sempurna. Berikut ini
adalah ulasan singkat 4 sikap yang dimaksud:
Pasang Satu – Pasang satu adalah suatu teknik bersikap di dalam pencak silat di mana
posisi badan petarung bisa dalam kondisi tegap dan kedua tangan ada di sisi tubuh.
Dalam keadaan siap silat, kedua kaki petarung dapat dibuka di mana lebarnya bisa
disetarakan dengan lebar bahu.
Pasang Dua – Pasang dua adalah suatu teknik bersikap di dalam pencak silat di mana
posisi yang perlu dibentuk oleh petarung dengan badan berposisi tegak sambil
membuka kedua kaki yang lebarnya selebar bahu. Tak hanya itu, pastikan untuk
posisi kedua tangan dalam kondisi mengepal dan disejajarkan dengan pinggang; ini
agak berbeda dengan pasang satu.
Pasang Tiga – Pasang tiga adalah suatu teknik bersikap di dalam pencak silat di mana
petarung perlu memasang posisi badan persis seperti ketika melakukan pasang dua
dan posisi pastikan untuk senantiasa tegak lurus. Jangan lupa untuk membuka kaki
2. Pola Langkah
Pola LangkahDi dalam pencak silat, tidak ketinggalan pola langkah pun menjadi
teknik dasar yang perlu dilatih dan dikuasai oleh setiap petarung. Ada 6 pola langkah
yang perlu untuk dilatih hingga eksekusinya menjadi sempurna, terutama saat
pertandingan.
Pola Langkah Lurus – Dalam pencak silat, teknik pola langkah lurus adalah ketika
petarung melakukan gerak langkah menciptakan garis lurus. Ketika membentuk garis
lurus, hal ini bisa dilakukan saat melangkah maju maupun mundur. Dalam
praktiknya, petarung bisa memulainya dari salah satu teknik kuda-kuda yang sudah
dibahas sebelumnya, terutama dari kuda-kuda tengah.
Pola Langkah Zig-zag – Dalam pencak silat, pola langkah zig-zag adalah ketika
petarung melakukan gerak langkah menciptakan mata gergaji alias zig-zag itu tadi.
Dalam praktiknya, petarung bisa memulainya dari sikap pasang lebih dulu di mana
pola langkah yang dibentuk kemudian adalah menyerong.
Pola Langkah Huruf S – Dalam pencak silat, pola langkah huruf S bisa dilakukan
oleh petarung dengan berdiri dengan posisi titik mengarah sesuai dengan arah yang
ditunjukkan. Kaki kanan geser ke arah berat badan yang sedang bertumpu pada kaki
kanan yang kemudian dilanjutkan atau disusul dengan kaki kiri. Gerakan pola
langkah ini pada dasarnya menggabungkan 3 teknik kuda-kuda yang menciptakan
huruf S. Penggunaan kombinasi kuda-kuda di sini antara lain adalah kuda-kuda
samping, belakang dna tengah.
Pola Langkah Huruf U – Dalam pencak silat, pola langkah huruf U atau ladam bisa
petarung mulai dengan sikap tubuh awal tegak dan menggerakkan kaki ke sisi kanan
yang disusul dengan kaki kiri merapat sebelum kaki kiri maju. Tarik kembali kaki dan
menutup yang lalu digerakkan ke sisi kiri dan tarik kaki kanan untuk menutup
sebelum dilangkahkan ke arah depan. Untuk langkah terakhir, tarik kaki kanan lagi
untuk merapat dan membentuk sikap awal.
Pola Langkah Segi Tiga – Dalam pencak silat, pola langkah segitiga ini adalah ketika
petarung bergerak membentuk bidang segitiga. Biasanya, teknik ini dilaksanakan
dengan memanfaatkan 2 teknik kuda-kuda, yakni kuda-kuda depan dan tengah.
Pola Langkah Segi Empat – Dalam pencak silat, pola langkah segiempat adalah saat
petarung bergerak dengan memanfaatkan gabungan kuda-kuda depan dan tengah,
3. Pukulan
PukulanTeknik memukul juga terdapat pada pencak silat di mana pukulan juga adalah
teknik yang ada pada olahraga bela diri lainnya, seperti teknik dasar tinju. Dalam pencak
silat, ada 4 macam pukulan yang kiranya bisa menjadi pengetahuan bersama dan dilatih
oleh para petarung pemula.
Pukulan Lurus – Dalam pencak silat, pukulan lurus merupakan pukulan yang
petarung perlu lakukan dengan mengarahkan salah satu tangan untuk melakukan aksi
memukul ke depan. Target utama adalah dada lawan dan pastikan bahwa tangan yang
lain melindungi diri sendiri, yaitu bagian perut ke atas.
Pukulan Bandul – Dalam pencak silat, pukulan bandul perlu petarung lakukan dengan
cara salah satu tangan diayun dengan mengepalkannya lebih dulu dan ayun ke arah
sasaran ulu hati, sedangkan tangan yang lain bertugas menutup ke arah lawan.
Pukulan Melingkar – Di dalam pencak silat, tujuan utama dari gerakan teknik
pukulan melingkar satu-satunya adalah menargetkan pinggang lawan. Petarung perlu
bergerak mendekati lawan di mana gerakan tubuh dan bahu wajib mendukung.
Pukulan Tegak – Pada pencak silat, gerakan teknik pukulan tegak adalah
menargetkan pundak lawan, terutama sisi kanan. Namun sebenarnya juga bisa untuk
dipakai menyerang bahu lawan sebelah kiri.
Tendangan Lurus – Sama seperti jenis pukulan, teknik dasar pada pencak silat juga
ada tendangan lurus yang dilakukan ke arah depan. Petarung perlu melakukannya
dengan menghentakkan ke arah depan telapak kaki dengan membuatnya sejajar
dengan bahu.
Tendangan Samping – Dalam tendangan samping, teknik gerakan yang perlu dikuasai
oleh para petarung pencak silat adalah menendang menggunakan punggung kaki.
Tendangan Melingkar – Untuk tendangan satu ini, petarung perlu melakukan
tendangan dari arah samping luar lalu mengayunkan tendangan sampai kaki lurus dan
menggunakan hentakan punggung kaki.
Tendangan Huruf T – Ada lagi bentuk tendangan huruf T di mana gerakan ini
dilakukan petarung dengan tubuh mengarah menyamping dan menggunakan hentakan
telapak kaki lalu menendang secara lurus ke depan.
5. Tangkisan
TangkisanSelain menendang dan memukul, dalam pencak silat juga para petarung
perlu tahu dan menguasai bagaimana cara menangkis gerakan serangan lawan. Berikut ini
adalah beberapa teknik tangkisan untuk diketahui dan dipelajari.
6. Sikap Lainnya
Dalam teknik pencak silat, ada pula teknik yang berkaitan dengan sikap. Para
petarung juga sebaiknya melatih sikap-sikap ini karena akan sangat berguna ketika
berhadapan dengan lawan dan supaya mampu menyesuaikan dengan situasi maupun
gerakan-gerakan sebelumnya.
Sikap Berbaring
Sikap berbaring adalah sikap yang dilakukan petarung ketika hendak bertahan
dari serangan lawan.
Sikap Miring – Posisi tubuh petarung harus dalam kondisi miring dengan
pandangan fokus lurus ke depan sambil salah satu tungkai kaki ditekuk
mendekati dada. Kaki lainnya bisa diluruskan juga ke depan, sementara
Sikap Duduk
Sikap duduk pada pencak silat biasanya dilakukan dengan kedua kaki ada di
tanah dan berat badan ditumpukan seluruhnya pada bagian pinggang.
Sikap Sempok – Posisi badan petarung dalam sikap ini harus tegap dan
memandang lurus ke arah depan, sementara kedua tungkai posisinya
dilipat di bawah bokong dan tungkai lainnya bisa ditekukkan ke atas.
Telapak tangan bisa diposisikan di depan dada namun menghadap atas.
Sikap Simpuh – Posisi tubuh petarung harus tegap dan memandang lurus
ke depan sambil melipat kedua tungkai ke belakang. Rapatkan ujung kaki
dan tumit menghadap atas, sementara telapak tangan keduanya diletakkan
di atas paha.
Sikap Sila – Posisi tubuh petarung harus tegap dan memandang ke depan.
Bokong dirapatkan pada lantai dan silangkan kedua kaki di depan tubuh
sambil telapak tangan berada di atas lutut.
Sikap Duduk – Posisi tubuh petarung harus tegap dan memandang lurus
ke depan sambil bokong dirapatkan pada lantai. Kedua tungkai beserta
lutut tekuklah dan arah lutut adalah ke depan, sementara itu bengkokkan
kedua lengan dengan posisi depan tubuh.
Sikap Jongkok
Sikap Jongkok – Posisi tubuh petarung harus tegap sambil memandang
lurus ke arah depan. Lalu, bagian tungkai tekuklah di kedua ujung kaki
bagian dalam dan angkatlah tumit.
Sikap Jengkeng – Posisi tubuh petarung harus tegap dengan pandangan ke
depan lurus di mana kaki juga menghadap depan. Tekuklah lutut lalu lutut
bersama dengan kaki belakang tumpukan ke atas lantai.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pencak silat merupakan olahraga bela
diri yang menuntut kosentrasi, kelincahan, dan pertahanan diri yang baik. Permainan pencak
silat membutuhkan tempat yang tidak terlalu luas untuk memainkannya dan dapat dilakukan
oleh pria maupun wanita. Dalam permainan pencak silat, pesilat wajib menguasai berbagai
macam teknik, mulai dari pukulan, sikuan, elakan, hingga tangkisan guna tercapainya hasil
yang maksimal dan sesuai harapan, serta terdapat beberapa ketentuan yang harus dipatuhi
agar tidak gugur.
B. Saran
Olahraga pencak silat merupakan warisan dari kebudayaan asli Nusantara yang harus
senantiasa kita jaga dan lestarikan agar tidak pudar. Olahraga pencak silat harus
diperkenalkan sedini mungkin guna menghasilkan bibit-bibit penerus budaya dan atlet yang
berpotensi. Untuk itu, atlet-atlet pencak silat Indonesia perlu mengajarkan aspek-aspek
mengenai olahraga pencak silat sejak anak usia dini agar dapat membagikan wawasannya
dan mengangkat nama baik bangsa Indonesia. Diharapkan akan muncul kader-kader baru
dalam olahraga pencak silat yang mau melestarikan kebudayaan asli Nusantara, dapat
mengangkat nama baik bangsa Indonesia, serta dapat membuat olahraga pencak silat terus
berkembang sampai ke dunia internasional
http://www.warnetgadis.com/2017/10/makalah-tentang-pencak-silat-lengkap.html
http://www.scribd.com/doc/25838778/Peraturan-Pertandingan.
http://www.facebook.com/note.php?note_id=169967163022428.
http://www.scribd.com/doc/4784765/pencak-silat-1