Tn. D, usia 52 tahun pasien anemia dengan CKD, pasien datang ke IGD rumah sakit
rujukan dari rumah sakit A dengan keluhan sesak nafas dua hari sebelum masuk rumah
sakit yang memberat, pucat lemas mual. Pasien mengatakan belum pernah cuci darah
berapi yang sudah diberikan oksigen 3 L/m, NaCl 0,9 10 TPM furosemid 3X1 ampul,
terapi asam folat 3x1 tablet, transfusi PRC 2 kolf. Suara nafas wheezing, ada retraksi
dinding dada, 28 x/m, TD: 155/95 mmHg, Nadi: 65 kali /m, CRT; < 2 detik, turgor kulit
baik , S: 36, kesadaran compos mentis GCS E5 M4V6 diameter isokor diameter (2mm)
respon cahaya positif kekuatan otot 5/5/5/5
1. Pengkajian
A. Pengkajian Primer :
Airway :
Breathing :
Circulation :
Look : tampak bibir pucat, CRT<2 detik, S = 36oC, SPO2 95%, turgor
kulit baik.
Feel : keluar keringat dingin, N = 65 x/menit
Disability :
Alert : GCS 15 (E4 V5 M6), pupil isokor (2mm), respon cahaya positif.
Unconcious: sadar.
Exposure :
B. Pengkajian sekunder
K : pasien mengeluh sesak napas.
O : pasien tidak mengkonsumsi obat sebelum masuk rumahsakit.
M : makan nasi dan lauk seperti biasa.
P : pasien baru pernah dirawat dirumah sakit, pasien tidak memiliki riwayat
penyakit kronis, baru merasakan sesak nafas dua hari sebelum masuk rumah
sakit dan memberat, pucat lemas mual.
A : pasien tidak memiliki alergi obat dan makanan
K : pasien datang ke IGD rumah sakit rujukan dari rumah sakit A pada
tanggal 18 Juli 2020 pukul 08.02 WIB pasien anemia dengan CKD, dengan
keluhan sesak napas semakin memberat, pucat, mual.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b.d penurunan energi ditandai dengan penggunaan
otot bantu nafas, pola nafas abnormal.
D. Rencana Keperawatan
nafas.
4. monitor adanya sumbatan jalan nafas
5. Mengauskultasi bunyi
5. auskultasi bunyi nafas (wheezing,
nafas (wheezing, ronkhi ronkhi kering).
kering, suara amforik) 6. monitor saturasi oksigen
Respon: pasien 7. dokumentasi hasil pemantauan
mengatakan sesak masih
ada. Dan masih
terdengar wheezing.
6. Memonitor saturasi
oksigen
Respon : Saturasi
oksigen 99%.