TATALAKSANA 3E DI INDONESIA
12/13/2023 3
RISIKO DAN INSIDENSI PENULARAN
DARI IBU KE ANAK
insidensi
Integrasi dalam Layanan KIA
ANAMNESIS Tentu-
kan DJJ
status Imunisasi
Tes Kehamilan,
TFU Tablet Fe
Gol. Darah
Hemoglobin
GlukoProteinurin
status gizi Test Sifilis,
HIV,
Hep B,
Malaria (pada daerah
Tensi Tata laksana endemis),,
Sputum BTA (bila ada
indikasi
TINDAK
LANJUT
PELAYANAN ANC TERPADU
UU 35/2014 PA psl 35: Semua ibu hamil
+ + +
R1 (+), R2 (+), R3 (+) TP Rapid Rapid Hep B
Hasil
ARV profilaksis
Pengawasan ikterik
BBL Cotrim profilaksis Obati 50.000/kgBB IM
PCR EID usia 4-6 mgg Sebelum pulang: lei kulit, HB0 < 24 jam
ASI atau PASI (tidak boleh Trias Hutchinson, HBIg < 24 jam
mixed feeding) Snuffle,
12/13/2023 3jk
CAPAIAN BUMIL DITES HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS
DI INDONESIA
2017 – JUNI 2022
4,887,405
5,000,000
4,000,000
3,000,000 2,898,463
2,682,297
2,576,980
2,000,000
1,643,204
1,070,943
1,000,000
585,430
12,946 30,965
2% 47,550 17,337
2% 46,944 45,108 2%
2% 2% 2%
0
2017 2018 2019 2020 2021 Jan-Jun 2022
15
Thailand
Penularan HIV dari ibu ke anak
Faktor Risiko Penularan HIV dari Ibu ke
Anak
Faktor Ibu Faktor Bayi Faktor Obstetrik
Jumlah Virus dalam darah Prematuritas dan berat Jenis Persalinan
(Viral Load) lahir rendah Lama Persalinan
Jumlah sel CD4 Lama menyusui Ketuban pecah dini
Status Gizi selama Luka pada mulut bayi jika Tindakan episiotomy,
kehamilan menyusui ekstraksi vakum atau
Penyakit Infeksi selama forseps
kehamilan
Masalah Payudara bila
menyusui
Testing HIV pada kehamilan
• Test sedini mungkin pada trimester pertama
• Combined antibodi dengan antigen (p24)
recommended untuk menurunkan periode
jendela
• Periksa kemungkinan infeksi akut HIV
• demam, lymphadenopati, rash, mialgia, sakit
kepala, oral ulcers, leukopenia,
thrombocytopenia, peningkatan transaminase
• Ulang test HIV bila hasil negatif pada
trimester 3:
• termasuk yang menolak test pada trimester 1
Community Based Testing
PrEP
• Pre – Exposure Prophylaxis
• Obat ARV diminum oleh orang HIV
negative (-) sebelum paparan risiko tinggi
(Substantial risk)
• Ditawarkan saat konseling pada populasi
risiko tinggi yang hamil atau
merencanakan kehamilan
• Disertai dengan paket pencegahan HIV lain
• Prep aman untuk ibu hamil dan menyusui
• Efikasi >90 % bila digunakan sesuai aturan
• Tersedia di Indonesia sejak 2021 di 60
Faskes
Advanced HIV Disease (AHD)
• Risiko tinggi mortalitas
• Dewasa dan anak dengan CD4 < 200
cells/mm3 atau stage 3 – 4
• Sakit berat atau tidak stabil
• ARV < 6 bulan
• Kepatuhan rendah
• VL tidak diketahui
• VL minggu 36 untuk Alternatif ZDV/3TC/EFV ZDV berisiko efek samping mual, muntah, anemia
menentukan mode EFV berisiko efek samping neuropsikiatri
Dosis sehari dua kali
persalinan Tidak aktif untuk Hepatitis B
• Dukungan kepatuhan
Intrapartum ARV
• Intrapartum Zidovudine IV diberikan pada:
• HIV RNA (VL) > 1000 copies/ml
• HIV RNA (VL) tidak diketahui
• Kepatuhan pengobatan ARV rendah
• HIV positif diketahui saat persalinan
• Zidovudine 2mg/kg loading dose 1 jam diikuti
dengan infus kontinyu 1mg/kg selama 2 jam
• Zidovudine oral tidak dapat menggantikan
Zidovudine IV
Mode Persalinan
• Mode persalinan tidak terpengaruh bila ibu bersalin dalam terapi ARV
yang adekuat
• ARV > 6 bulan dengan kepatuhan yang baik
• HIV RNA < 1000 copies/ml minimal 4 minggu sebelum persalinan
• Sectio Cesarea elektif dianjurkan pada minggu ke 38 kehamilan pada
• HIV RNA (VL) > 1000 copies/ml
• HIV RNA (VL) tidak diketahui
• HIV positif baru diketahui saat persalinan
Bayi Baru lahir dengan risiko tinggi
• Lahir dari Ibu HIV positif yang mendapat ARV kurang dari 4 minggu
• Lahir dari Ibu HIV positif dengan VL > 1000 copies/ml dalam 4 minggu
sebelum persalinan
• Lahir dari ibu HIV positif yang baru diketahui saat kehamilan atau
menyusui tanpa ARV sebelumnya
• Lahir dari ibu HIV positif yang diketahui pertama kali saat post partum
dengan atau tanpa hasil test negative sebelumnya
•
Profilaksis ARV pada
Bayi lahir dari Ibu HIV
• High Risk:
• Dual Profilaksis AZT dan NVP selama 6
minggu
• High Risk dengan ASI
• Dual Profilaksis AZT dan NVP selama 12
minggu
• Low Risk dengan ASI
• Profilaksis Tunggal NVP selama 6 minggu
• Transmisi vertikal adalah ujung dari epidemi HIV
• Viral load Ibu hamil HIV adalah faktor risiko
terpenting penularan pada bayinya
• ARV berperan utama menurunkan VL
• Agar ARV optimal maka perlu tes HIV dini,
dukungan kepatuhan, dan pemantauan VL teratur
• Bayi high risk adalah bayi yang lahir dari ibu HIV
dengan ARV tidak optimal, sehingga memerlukan
perlindungan tambahan seperti ZDV intrapartum,
sectio cesarea ataupun profilaksis ARV untuk bayi
Rekomendasi POGI
Transmisi vertikal HIV dapat dicegah melalui :
a. Deteksi dini infeksi HIV
b. Pemeriksaan viral load dan kadar CD4
c. Pemberian ARV untuk ibu hamil sejak diketahui terinfeksi
HIV
(konsumsi ARV secara teratur minimal 6 bulan
memungkinkan ibu bersalin secara per vaginam)
Kasus 2
G3P2A0 parturien kala 1 fase laten
Riwayat Obstetri :
Anak 1 dan 2 dilahirkan secara per vaginam.
Langkah selanjutnya ?
52
Virus Hepatitis B
Aktif bereplikasi
Anti HBe
tidak aktif bereplikasi
Anti HBc
IgM IgG
Anti HBs
Rapid HBsAg
Infeksi sedang berlangsung
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
Dienstag JL. Hepatitis B Virus Infection. N Engl J Med. 2008;359:1486-500
Indonesia telah berubah dari negara endemis tinggi
ke intermediate Hep B
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
Distribution of HBsAg (+) according to Age Group
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
Riskesdas 2013
Prevalensi HBsAg pada kelompok usia
5 tahun: 4.2%
Compensated
Resolution Stabilisation cirrhosis
Acute Chronic
hepatitis Cirrhosis Liver cancer
infection
Death
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 202
Progresivitas klinis HBV ditentukan waktu ketika terinfeksi
80% Asimptomatik
90-99% Sembuh
Anak2 dan Dewasa 20% Hepatitis akut
1-12% menjadi kronis
1% Fulminant Hepatitis
1-12%/tahun Risiko rendah
1-12%/tahun 0.5%/tahun
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
Perjalanan Alamiah Hepatitis B Kronik
Ibu Hamil, usia muda, ALT normal, banyak terdapat pada fase imunotoleran
FASE HEPATITIS B
Fase Imunotoleran Fase Imunoaktif Fase Karier Inaktif Fase Reaktivasi
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
J Obstet Gynaecol Can 2016.
http://dx.doi.org/10.1016/j.jogc.2016.11.001
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
Hepatitis B Akut dan Kronik
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
Manifestasi Hepatitis B pada Kehamilan
Hepatitis B Akut
Sering asimptomatik
Gejala yang dapat muncul adalah tanda-tanda
Hepatitis B Kronik sirosis
Perlunya deteksi dini
Tan YT, Sun C, Liu CX, Xie SS, Xiao D, Liu L, Yu JH, et al. Clinical features and outcome of acute hepatits B in pregnancy. BMC Infectious Disease. 2014;14:368
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
Penularan Virus Hepatitis B dari Ibu ke Bayi
• Penularan via placenta di dalam rahim ibu (Pre-natal)
– Kontraksi uterus saat kehamilan dan kerusakan sawar placenta (ibu HBeAg positif)
– Placenta terinfeksi dan transmisi virus via plasenta (gradient plasenta sisi bayi-sisi maternal)
– HBV-DNA ada di dalam sel telur dan sperma yang terinfeksi virus HBV
– Transmisi intra uterin virus HBV ke fetus saat melahirkan terpapar cairan vagina yang
mengandung virus
• Penularan selama proses melahirkan masih kontroversi (Durante natal)
– Cara melahirkan tidak berpengaruh dengan penularan dari ibu ke bayi dengan HBeAg ibu
positif
• Penularan paska melahirkan selama menyusui (Post-natal)
– Menyusui tidak berpengaruh terhadap respon imun vaksin HBV. Perawatan putting susu harus
baik karena HBV dapat masuk via darah ke darah
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Transmisi Vertikal
1. Kadar virus yang tinggi: DNA VHB: >2x105 IU/mL (>6 log10 copies/mL)
2. Status HBeAg ibu: HBeAg (+) risiko tinggi
3. Cara persalinan
4. Mutasi virus
5. Gangguan imunitas bayi
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
Deteksi Dini
1. Deteksi dini bertujuan untuk mengetahui status infeksi seseorang sehingga dapat
melakukan upaya pencegahan penularan pada orang lain, dan upaya pengobatan
yang tepat agar risiko sirosis serta kanker hati dapat diminimalisir.
2. Deteksi dini dengan menggunakan rapid tes HBsAg wajib dilakukan bagi seluruh
ibu hamil.
3. Hasil deteksi dini HBsAg reaktif dilanjutkan dengan pemeriksaan diagnostik yaitu
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang hepatitis B (viral load
DNA VHB atau tes HBeAg).
4. Hasil deteksi dini HBsAg non reaktif, saat bayi lahir diberikan imunisasi hepatitis B
dan dilanjutkan dengan imunisasi rutin.
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
Tata Laksana Hepatitis B dan Pencegahan Transmisi Vertikal
Vaksin Hepatitis B
Pemberian Antiviral dan HBIg
pada Ibu Hamil
Proses Kelahiran
Terrault NA, Bzowej NH, Chang KM, Hwang JP, Jonas MM, Murad MH. AASLD Guidelines for Treatment of Chronic Hepatitis B. Hepatology. 2015: 1-23.
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 202
WHO New Recommendation
WHO recommends that pregnant women testing positive for HBV infection
Tenofovir prophylaxis to (HBsAg positive) with an HBV DNA ≥ 5.3 log10 IU/mL (≥ 200,000 IU/mL)1
prevent mother-to-child receive tenofovir prophylaxis from the 28th week of pregnancy until at
least birth, to prevent mother-to-child transmission of HBV (conditional
transmission of HBV recommendation, moderate quality of evidence)
HBV DNA testing is not available, to WHO recommends: HBeAg testing can be used as an alternative to HBV
determine treatment eligibility for DNA testing to determine eligibility for tenofovir prophylaxis to prevent
tenofovir prophylaxis to prevent mother-to- mother-to-child transmission of HBV (conditional recommendation,
child transmission of HBV moderate quality of evidence).
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
HBsAg Testing in Pregnant Women
SEROLOGICAL
(using RDT/ laboratory-based immunoassay
TESTING
1 HBsAg (+) HBsAg (-)
TREATMENT
LONG-TERM
MATERNAL
2 Presence cirrhosis OR
HBV DNA<200,000 IU/ml or HBV DNA>200,000 IU/ml or
HBV DNA>200,000 IU/ml +
HBeAG (-), without cirrhosis HBeAG (+), without cirrhosis
persistenly abnormal ALT
HBIG (if available) for infants born to HBsAg (+) mothers (especially if HBeAg (+) OR with high HBV
DNA)
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
Immunoprofilaksis
• Vaksin Hepatitis B paling baik diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir
• Hepatitis Immunoglobulin (HBIg) diberikan pada ekstremitas yang berbeda
• Kombinasi vaksin dan Ig menurunkan risiko transmisi vertikal dari >90% menjadi <10%
1. Terrault NA, Bzowej NH, Chang KM, Hwang JP, Jonas MM, Murad MH. AASLD Guidelines for Treatment of Chronic Hepatitis B. Hepatology. 2015: 1-23.
2. Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-18 Tahun. 2014.
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
HBIG + HB vaccine
PPIA
Antiinflammatory Proinflammatory
macrophage HbeAg (-) HbeAg (+) macrophage
Not preferred LAM and TBV Have been studied in pregnancy but have a low
genetic barrier to resistance
TAF Insufficient data in pregnancy
Not recommended ETV Category C
PegIFN Category C
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
Lancet Infect Dis 2020. Published Online August 14, 2020
Figure 2: Efficacy of peripartum antiviral prophylaxis from randomised controlled trials, and overall for randomsied controlled trials and non-randomised
studies, using tenofovir disoproxil fumarate 300 mg (A)
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
Keamanan Obat Antivirus untuk Hep B
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
ALGORITMA UNTUK
PENILAIAN RISIKO
DAN TATALAKSANA
• TenofovirPPIA HEPKATEGORI
adalah OBAT B
B pada kehamilan dan menjadi pilihan
utama untuk PPIA jika ibu memiliki
infeksi Hep B Kronis dan terapi jangka
panjang diperlukan.
• Data keamaan tenofovir pada
kehamilan didapat dari data terapi
bumil dengan HIV
Pan CQ, Duan ZP, Bhamidimarri KR, Zou HB, Liang XF, Li J, et al. Clin Gastroenterol Hepatol. 2012;10(5):452-9.
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
Journal of Clinical and
Translational Hepatology
2016 vol. 4 | 241–247
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
Indikasi Pemberian Antiviral pada Ibu Hamil
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
Penentuan Waktu Pemberian Antiviral
Terrault NA, Bzowej NH, Chang KM, Hwang JP, Jonas MM, Murad MH. AASLD Guidelines for Treatment of Chronic Hepatitis B. Hepatology. 2015: 1-23.
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
Penghentian Pemberian Antiviral
Antiviral dihentikan
Pantau AST
Terrault NA, Bzowej NH, Chang KM, Hwang JP, Jonas MM, Murad MH. AASLD Guidelines for Treatment of Chronic Hepatitis B. Hepatology. 2015: 1-23.
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
Rekomendasi AASLD 2015
Benefit
Risk
Terrault NA, Bzowej NH, Chang KM, Hwang JP, Jonas MM, Murad MH. AASLD Guidelines for Treatment of Chronic Hepatitis B. Hepatology. 2015: 1-23.
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
Rute Persalinan
• Rute persalinan untuk mengurangi risiko transmisi HBV masih
dipertanyakan terkait bukti yang belum sahih.
• Beberapa penelitian terdahulu : laju transmisi HBV pada bayi yang lahir
melalui operasi SC, tidak menunjukkan perbedaan bermakna dengan
pervaginam.
• SC tidak disarankan sebagai indikasi menurunkan transmisi vertikal HVB.
Society for Maternal-Fetal Medicine (SMFM), Dionne-Odom J, Tita AT, Silver- man NS. Hepatitis B in pregnancy screening, treatment, and prevention ofvertical transmission. Am J Obstet Gynecol 2016;214:6–14.
Walid S.A and Erica C. Hepatitis B Management in the Pregnant. Journal of Clinical and Translation Hepatology 2016:vol 4 :241-47
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4 ROSADE 2023
th
Per Vaginam atau Sectio Caesaria ?
Terrault NA, Bzowej NH, Chang KM, Hwang JP, Jonas MM, Murad MH. AASLD Guidelines for Treatment of Chronic Hepatitis B. Hepatology. 2015: 1-23.
From Clinical to Daily Practice to Improve Woman Health 4th ROSADE 2023
Pengaruh Antiviral terhadap Menyusui
Bukan
Kontraindikasi
STRATEGI PMTCT
WHO Terapi anti retrovirus
Pilot Proyek Pemberian Antivirus pada Ibu Hamil dengan HBsAg positif, dengan kadar virus sama
atau lebih dari 200.000 IU/mL (5,3 log10 IU/mL), atau dengan Hepatitis B e-Antigen (HBeAg)
positif
Tenofovir Disoproxil Fumarate kepada ibu hamil selama trimester ketiga kehamilan sampai
dengan 1 (satu) bulan setelah melahirkan.
Dilakukan oleh dokter spesialis penyakit dalam atau dokter umum yang terlatih.
TATALAKSANA UNTUK IBU HAMIL DENGAN HBsAg REAKTIF
UNTUK PPIA
• Ibu hamil dengan hasil HBsAg reaktif => diperiksa HBV DNA, atau
HBeAg dan pemeriksaan ALT
• Bumil HBV DNA > 200 ribu iu/ml : di terapi TM3 sd 1 bulan melahirkan
• Bumil HBV DNA < 200 ribu iu/ml tidak sirosis : belum diobati
• Bumil HBV DNA < 200 ribu iu/ml dan sirosis : diobati di RS jangka panjang
Langkah selanjutnya ?
107
Sifilis 2016
prevalensi sifilis maternal 0,69%
WHO 2018
prevalensi sifilis pada perempuan pekerja adalah 3,2%
Bertahun−tahun
6 minggu –
6 bulan
Infeksi
Primer Sekunder Laten Tersier
(chancre) (ruam) ( dini lanjut)
Gumma
Inkubasi : Neurosyphilis
9-90 hari Sifilis kardiovaskuler
Pedoman tatalaksana sifilis untuk pengendalian sifilis di layanan kesehatan dasar. Kemenkes. 2013
Stadium Primer Sifilis Stadium Tersier
Ulkus Sifilis Primer di Daerah Ulkus Sifilis Primer di Labium Sifilis
Anorektal Mayora
Pedoman tatalaksana sifilis untuk pengendalian sifilis di layanan kesehatan dasar. Kemenkes. 2013
Public Health Image Library Database (PHIL) of the US Centers for Disease Control (CDC)
SIFILIS KONGENITAL (STADIUM
LANJUT)
Gigi Hutchinson Interstitial keratitis
Blencowe H, Cousens S, Kamb M, Berman S, Lawn JE. Lives Saved Tool supplement detection and treatment of syphilis in pregnancy to reduce syphilis related stillbirths and neonatal mortality. BMC Public Health. 2011
Transmisi Sifilis Maternal dan Fetal
Infeksi sifilis pada fetus disebarkan secara hematogen dari ibu
Transmisi infeksi pada saat proses persalinan dapat terjadi dari kontak langsung dengan lesi infeksius pada genitalia
ibu
Stadium dini infeksi sifilis dengan kemungkinan transmisi ke janin hampir 100%
Kebanyakan janin yang lahir dari ibu dengan infeksi sifilis laten tidak terinfeksi
Faktor utama yang mempengaruhi probabilitas transmisi ke janin adalah stadium infeksi sifilis maternal dan durasi
paparan pada janin intra uterin
Transmisi dari ibu ke janin bergantung terhadap lama penyakit yang diderita oleh ibu dan dapat terjadi dalam
setiap tahap kehamilan, meskipun angka mortalitas dan morbiditas paling tinggi pada trimester 1
APA PENGARUHNYA SIFILIS
PADA JANIN ?
SIFILIS
KONGENITAL
Organ tubuh janin yang terkena sifilis:
• Plasenta
• Hepar
• Paru-paru
• Gastrointestinal tract
• Ginjal
• Pankreas
• Susunan syaraf pusat
• Sistem tulang
W_INDRIATMI 68
ORGAN KARAKTERISTIK
Plasenta Penebalan plasenta; villitis
dengan endovascular dan
proliferasi perivascular
Hepar Inflamasi pada stroma
insterstitial ddan percabangan
perivascular
Paru-paru “Pneumona alba: : organ
menjadi putih kekuningan, keras,
dan membesar. Jaringan konektif
tabah banyak
Saluran Inflamasi mukosa dan
gastrointestin submucosa, infiltrasi
al mononuclear
Pankreas Infiltrat inflamasi perivascular
Renal Kerusakan sekunder akibat
adannya deposisi kompleks imun
Sistem saraf Penebalan meningen basiler dan
MANIFESTASI PADA pusat arteritis
JANIN YANG Sistem Osteokondritis, periostitis, dan
TERINFEKSI skeletal osteomyelitis
Transmisi Sifilis Maternal dan Fetal
3 bulan terakhir =
- Riwayat pengobatan
(+)
- Ulkus (-)
Riwayat pengobatan
(-)
Titter berapapun
Non
reaktif
Reinfeksi Titer naik
Sembuh
Neonatus awal = ikterik, hepatosplenomegaly, ruam Tergantung klinis, pemeriksaan serologi, terapi ibu
Lanjut = tuli, hidrosefalus, keratitis, retardasi mental, sifilis kongenital dan pemeriksaan pemeriksaan penunjang lain
WHO
Syphilis screening and treatment for pregnant women
2017
131
Tatalaksana Bayi Lahir dari Ibu Terinfeksi
Sifilis
Terapi Sifilis Kongenital pada Bayi dengan Klinis Normal dan Titer Serologi Nontreponema Kuantitatif Sama atau Tidak
Melebihi 4x Lipat Titer Ibu
• Ibu sudah diobati saat hamil, pengobatan adekuat sesuai Benzathine penicillin G 50,000 unit/kg/dosis IM sekali
stadium, diobati lebih dari 4 minggu sebelum partus suntik
• Tidak ada bukti ibu mengalami relaps atau reinfeksi Pendapat lain: Tidak mengobati bayi, tetapi pengamanan
ketat serologi bayi bila titer serologi nontreponemal ibu
menurun 4x lipat sesudah terapi adekuat untuk sifilis dini
atau tetap stabil atau rendah pada sifilis lanjut
Bidang aksial abdomen janin pada Bidang aksial toraks janin pada USG 2
USG 2 Dimensi, menunjukkan asites dimensi empat ruang jantung, menunjukkan
dan hepatomegali. efusi perikardial (panah putih).
GAMBARAN USG KONGENITAL SIFILIS
Bidang sagital kranium janin pada USG Gambar USG tiga dimensi dalam mode
2 dimensi, menunjukkan rendering, menunjukkan jari yang berpuntir dan
hiperekogenisitas parenkim serebral tidak adanya beberapa jari kaki.
GAMBARAN USG KONGENITAL SIFILIS
143
TERIMA KASIH