Bidan terregistrasi
Pelayanan
Mandiri
Kebidanan
Kolaborasi
Rujukan
LAYANAN
Rujukan
KEBIDANAN
Layanan dilakukan
Kolaborasi bidan dalam
Rangka rujukan
ke sistem
Bidan sebagai Layanan yang
anggota tim lebih tinggi
Primer
(kegiatan bersamaan) /
Sebagai salah satu
Sepenuhnya dari sebuah proses
Pelayanan kesehatan
tanggung
jawab bidan
Frekuensi A N C Minimal
1x trimester pertama
1x trimester kedua
2x trimester ketiga
Pelayanan Antenatal Terpadu
Berisiko
Komplikasi Penanganan
Masalah gizi lebih lanjut
PTM
IMS sesuai
HIV?AIDS masalah
Malaria
Ibu Hamil TB
Hepatitis
Masalah kejiwaan
Rujuk
Masalah
ANC
keuntungan
AGO
AGDO
FR III
Ibu & janin dalam bahaya
APGO BUTUH SEGERA:
FR
Penyelamatan nyawa ibu
FR I & bayi - RTW ke RS
Ibu hamil sehat-
Peduli, Waspada & Siaga.
WASPADA: Bahaya-komplikasi
persalinan dini
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN
2014 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN
MASA SEBELUM HAMIL, MASA HAMIL,
PERSALINAN, DAN MASA SESUDAH
MELAHIRKAN, PENYELENGGARAAN
PELAYANAN KONTRASEPSI, SERTA
PELAYANAN KESEHATAN SEKSUAL
Pasal 12
1 Pre eklampsia/eklampsia
2 Perdarahan pada kehamilan
Deteksi Pre Eklampsia
Deteksi
HT
10 T
Kehamilan 1. TB, BB
2. TD
3. LILA
AKI 4. TFU
5. Presentasi,
DJJ
6. TT
Pre 10% HT 1/3 pre 7. Tablet besi
eklampsia eklampsia 8. Test Lab.
9. Tatalaksana
kasus
10. Temu
wicara
Tekanan darah
Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg sistolik ≥ 160
Tekanan darah ≥140/90 setelah usia kehamilan 20 mmHg atau
mmHg untuk pertama minggu, protein uria ≥ 1+ pada tekanan darah
kalinya selama
pengukuran dengan dipstick urine diastolic ≥110
kehamilan, tidak
atau kadar protein total ≥ 300 mmHg.
terdapat protein uria, protein dalam
tekanan darah kembali mg/24 jam.
kencing ≥ ++ pada
normal dalam waktu 12 Preeklamsia
pengukuran
minggu pasca ringan
persalinan dipstick urine atau
Hipertensi Preeklamsia
kadar protein total
berat
dalam sebesar 2 gr/24
kehamilan Klasifikasi jam.
hipertensi telah ada kreatinin darah
sebelum kehamilan atau Hipertensi Eklamsia melebihi 1,2 mg/dL
yang didiagnosis sebelum kronis
usia kehamilan 20 minggu, Preeklamsia
super impos
atau hipertensi pertama Disertai kejang
kali didiagnosis setelah
usia kehamilan 20 minggu Protein awitan baru ≥ 300 mg/ 24 jam
dan terus bertahan setelah pada ibu penderita darah tinggi tetapi
12 minggu pasca tidak terdapat protein uria pada usia
persalinan. kehamilan sebelum 20 minggu.
Metode skrining
preeklamsia/eklampsia
ANAMNESA
• Usia Ibu
• Ras
• Metode Kehamilan
• Merokok selama hamil
• Riwayat penyakit dahulu (Hipertensi, preeklamsia
pada kehamilan terdahulu, penyakit Ginjal, penyakit
Autoimun, Diabetes Mellitus, Metabolik sindrom,
Obesitas dll)
• Riwayat penyakit keluarga
• Paritas
• Kehamilan sebelumnya
14-20%, risiko rekurensi lebih besar (s/d 38%) jika
menghasilkan persalinan prematur
Pemeriksaan Tekanan Darah
Pengukuran tekanan darah setiap kali ANC.
• Pengukuran sistolik menetap (selama setidaknya 4 jam) >140–150
mmHg, atau diastolic 90–100 mmHg.
• Pengukuran tekanan darah bersifat sensitif terhadap posisi tubuh ibu
hamil sehingga posisi harus seragam, terutama posisi duduk, pada
lengan kiri setiap kali pengukuran.
JALAN NAFAS
• Bersihkan jalan nafas, pertahankan
• Miringkan kepala penderita
PERNAFASAN
• Berikan oksigen 4 -6 liter/ menit
• Kalau perlu lakukan ventilasi dengan balon dan masker
SIRKULASI
• Observasi nadi dan tekanan darah
• Pasang IV line (infuse) dengan cairan RL/ RD5/ Na Cl 0,9%
LANJUTAN…….
CEGAH KEJANG/ •
•
MgSO4 40% 4 gram (10 cc) dijadikan 20 cc diberikan IV Bolus pelan ± 5 menit
Bila IM: Mg SO4 40% 8 gram (20 cc) bokong kanan/kiri
KEJANG
• Bila IV: Mg So4 40% 6 gram (15 cc) masukkan dalam cairan RL/ RD5/ Na Cl 0,9% 250 cc drip dengan
tetesan 15 tetes per menit
• Bila Kejang berlanjut:Mg SO4 40% 2 gram (5 cc) dijadikan 10 cc diberikan IV Bolus pelan ± 5 menit
• Pantau: Pernafasan, reflek patella,produksi urine
ULANGAN
• Antidotum: calcium Gluconas 10% 10 cc IV pelan
PENGATURAN •
•
• Antihipertensi diberikan bila:
Tekanan darah systole : ≥ 160mmHg
Tekanan darah diastole: ≥ 110 mmhg
TEKANAN DARAH
• NIFEDIPIN 10 mg Oral
• METILDOPA 250 mg
• Dirujuk Langsung
ke RUMAH SAKIT
dengan BAKSOKU
RUJUK : Bidan, Alat,
Kendaraan, Surat,
Obat, Keluarga,
Uang
PERDARAHAN PADA KEHAMILAN MUDA
REPRODUKSI
• HPHT
• Alat kontrasepsi yang sedang digunakan
• Perdarahan per vaginam (lama dan jumlahnya)
• Demam, menggigil atau kelemahan umum
• Nyeri abdomen atau punggung/bahu
• Riwayat vaksinasi dan kemungkinan risiko tetanus
(abortus provokatus)
Informasi medik
• Alergi obat (anestesi atau antibiotika)
• Gangguan hematologi (anemia bulan
sabit/sickle sell anemia, thalasemia,
hemofili atau gangguan pembekuan
darah)
• Penggunaan obat jangka panjang
• Minum jamu atau obat – obatan yang
tidak jelas komposisi dan khasiatnya
• Kondisi gangguan kesehatan lain
Pemeriksaan Fisik
Periksa adanya :
• Massa atau kelainan intra abdomen
lainnya
• Perut kembung dengan bising usus
melemah
• Nyeri ulang – lepas
• Nyeri atau kaku dinding perut
(pelvik/suprapublik)
Pemeriksaan Panggul
Evaluasi Segera
• Bila perdarahan
berlanjut dan
jumlahnya Bila keadaannya
semakin banyak membaikperiksa
Bedrest 24-48 jam
• Atau jika timbul ulang 1 hingga 2
gangguan lain minggu mendatang.
(misal, terdapat
tanda-tanda
infeksi)
Abortus insipiens atau inkomplit
Uterus lunak
Uterus lunak
Gejala trias
KET Diagnosis
• Amenorrhea • Perdarahan—renjatan
• Nyeri perut • Nyeri hebat perut bawah
• Perdarahan per •
•
Uterus membesar
Massa tumor adneksa
vaginam • USG
KET (KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU)
Penatalaksanaan
Pasang Infus
Siapkan donor darah
Rujuk
Konseling Pre Operasi
Asuhan Post Operasi
PERDARAHAN PADA KEHAMILAN
LANJUT (Hemorrhagi Antepartum)
Kejadian: 2-3%
H A P -- Plasenta Praevia
Anamnesa: Perdarahan merah segar,
tidak nyeri, tanpa sebab, berulang
Pemeriksaan fisik: Perdarahan
banyak/sedikit, ibu anemis, Bagian
bawah janin belum masuk PAP,
seringkali kelainan letak
Inspekulo: Perdarahan dari OUE
USG: Implantasi plasenta di SBR
Komplikasi
ASUHAN: RUJUK KE RS
H A P – Solutio Plasenta
Lepasnya plasenta dari insersi sebelum
janin dilahirkan
Anamnesa: Perdarahan kehitaman, sedikit,
tanpa nyeri, uterus tegang, perdarahan
menjadi banyak dan syok, kematian janin
intra uterine
TTV normal kemudian bisa syok
Pemeriksaan obstetri: nyeri tekan uterus,
tegang, bagian janin sukar dinilai, DJJ
sulit/tidak ada, ketuban bercampur darah
USG:letak plasenta, usia gestasi, janin
ASUHAN: RUJUK KE RS
PRINSIP DASAR:
HAP Harus rujuk segera ke RS (fasilitas lengkap,
transfusi darah & operasi)
Konservat
if hanya
jika
memungki
nkan
Semoga bermanfaat L/O/G/O