Anda di halaman 1dari 26

Emerging and Re-emerging

Diseases
Definisi
• New Emerging Disease yaitu penyakit yang baru muncul
di populasi, seperti HIV/AIDS, Flu Burung (H5N1), Flu
Babi (H1N1), SARS.
• Re Emerging Disease yaitu penyakit yang muncul
kembali setelah neglected (terlupakan) atau penyakit-
penyakit yang telah dinyatakan eliminasi atau eradikasi
lalu berkemungkinan untuk muncul kembali, seperti
penyakit chikungunya, ebola dan Difteri.
Infeksi Parasit pada Immunocompromised

IMMUNOCOMPROMISED
• Immunocompromised : suatu keadaan menurunnya status imun seseorang baik status humoral atau
seluler, atau keduanya hingga berakibat sangat rentan tehadap infeksi → imunodefisiensi = imunosupresi

PENDERITA IMMUNOCOMPROMISED
• Kelainan kongenital - genetik
• Penyakit dasar : AIDS
• Keganasan tu. Hematologic malignancies
• Kemoterapi dan Radiasi
• Pemakaian steroid jangka panjang dan imunosupresif agent
• Transplantasi organ
• Malnutrisi
• Hospitalisasi, Splenektomi  me↑ resiko infeksi

INFEKSI PARASIT PADA IMMUNOCOMPROMISED


• Pneumocystis carinii, Cryptosporidium spp, Cyclospora cayetenensis, Blastocystis hominis
• Toxoplasma gondii, Isospora belli, Strongyloides stercoralis
• Malaria, E.histolytica, G.lamblia
Pneumocystis pneumonia
Epidemiologi
• Menginfeksi manusia dan hewan.
• Bukti serologis menunjukkan bahwa sebagian besar anak sehat telah terpapar pada usia 3-4 tahun.
• Jumlah pasti kasus PCP belum diketahui,
• diperkirakan 75% orang yang hidup dengan AIDS menderita PCP.
• Insiden menurun karena terapi antiretroviral (ART) dan pengobatan pencegahan dengan TMP /
SMX.
• PCP masih menjadi masalah kesehatan yang serius bagi orang yang hidup dengan HIV / AIDS atau
kondisi immunocompromised lain
• Dalam sebuah penelitian terhadap pasien yang terinfeksi HIV di Amerika Serikat dan Kanada, PCP
adalah infeksi oportunistik yang paling umum selama tahun 2008. –2010.
• Ada perkiraan 10.590 pasien rawat inap di AS karena Pneumocystis pneumonia pada tahun 2017
• PCP juga merupakan infeksi oportunistik yang umum di antara orang yang hidup dengan HIV / AIDS
di negara berkembang..

Kelompok resiko tinggi terinfeksi PCP:


• Anak dan bayi prematur dgn malnutrisi, sakit, tinggal di kediaman yg padat
• Anak / bayi yg mengalami imunodefisiensi primer
• Mendapat terapi imunosupresif
• AIDS
Pneumocystis pneumonia
Agen penyebab
• Pneumocystis jirovecii (sebelumnya Pneumocystis carinii), sebelumnya diklasifikasikan sebagai
protozoa. Saat ini, dianggap sebagai jamur berdasarkan asam nukleat dan analisis biokimia.

Morfologi
• Trofozoit dari Pneumocystis jirovecii berukuran 1-5 µm, pleomorfik dan mengandung inti tunggal.
• Trofozoit ditemukan di paru-paru dan banyak spesimen luar paru lainnya, terutama pada pasien
dengan immunocompromised
• Kista Pneumocystis jirovecii berdinding tebal, membulat dan berukuran sekitar 5-8 µm, meskipun
kista berdinding tipis juga ada.
• Kista berisi hingga delapan intracystic bodies.
• Prekista berbentuk bola, berdiameter 4-7 µm dan tidak mengandung benda intrasikistik (tetapi
dapat mengandung satu atau lebih inti).
• Kista ditemukan di paru-paru dan banyak spesimen ekstrapulmoner lainnya, terutama pada pasien
dengan gangguan sistem imun.

Penularan
• PCP menyebar dari orang ke orang melalui udara (droplet).
• Orang dewasa yang sehat dapat membawa jamur Pneumocystis di paru-paru tanpa ada gejala
(carrier)
• dan dapat menyebar ke orang lain, termasuk orang-orang immucompromised
Fungi Protozoa
• Ditinjau dari asam nukleat dan • Beberapa struktur mirip dengan
analisis biokimia Toxoplasma dan Plasmodium
• Homolog dengan rRNA pada • Sensitif terhadap beberapa
jamur preparat anti protozoa
• Afinitas (+) terhadap pewarna • Struktur pembentuk mirip
methenamine silver dengan struktur membran
• Memproduksi kitin amuba
• Karakteristik ultrastruktur mirip • Memiliki variasi antigen
dengan jamur permukaan yang hanya ada
pada amuba (jamur tidak ada
variasi antigenik)
Kista P. jirovecii di jaringan paru-
Trofozoit P. jirovecii dalam paru, diwarnai dengan
spesimen bronchoalveolar methenamine silver dan
lavage (BAL) dari pasien hematoxylin dan eosin (H&E).
AIDS, diwarnai dengan Dinding kista diwarnai hitam;
Giemsa. tubuh intracystic tidak terlihat
dengan apusan ini.
Gejala Klinis:
• demam, batuk non produktif, dispnu, ronki kering, pneumothorax spontan, sianosis
• gejala (lesi) ekstra pulmoner jarang

Diagnosis:
• Gejala klinis, Rotgen (ground glass appearance, honey comb, pneumotorax)
• Lab → ditemukan parasit dalam spesimen (induksi sputum), kurasan bronchus dgn
pewarnaan GMS, giemsa, toluidin blue.

Pengobatan
• Kotrimoksazol, TMP-SMX, pentamidin isoethionate

Pencegahan
• Tidak ada vaksin untuk mencegah PCP.
• Kemoprofilaksis perlu dilakukan pada pasien yang pernah menderita peny. ini atau pada
kelompok imunocompromised
• Obat yang paling umum digunakan untuk mencegah PCP disebut (TMP / SMX),
• Isolasi penderita
• Perbaikan KU
COVID-19
Transmisi
• Transmisi utama: SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia  dari pasien simptomatik melalui
droplet yang keluar saat batuk atau bersin
• SARS-CoV-2 dapat viabel pada aerosol setidaknya 3 jam - transmisi airborne
• Beberapa laporan kasus menunjukkan dugaan penularan dari karier asimtomatis, umumnya
memiliki riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19
• Infeksi vertikal dari ibu hamil ke janin tidak terbukti
• SARS-CoV-2v telah terbukti menginfeksi saluran cerna  kemungkinan transmisi fekal-oral
• Virus dapat bertahan pada bahan plastik dan stainless steel >72 jam.

Patogenesis
• SARS-CoV-2 terutama menginfeksi sel-sel pada saluran napas yang melapisi alveoli.
• SARS-CoV-2 akan berikatan dengan reseptor selular berupa ACE2 dan membuat jalan masuk
ke dalam sel.
• Di dalam sel, SARS-CoV-2 melakukan duplikasi materi genetik dan mensintesis protein-
protein yang dibutuhkan, kemudian membentuk virion baru yang muncul di permukaan sel
• respons imun humoral terbentuk IgM dan IgG terhadap SARS-CoV. IgM terhadap SAR-CoV
hilang pada akhir minggu ke-12 dan IgG dapat bertahan jangka panjang
• Masa inkubasi: 3-14 hari
Manifestasi klinis
• COVID-19 memiliki spektrum yang luas
• 80% kasus tergolong ringan atau sedang, 13,8% mengalami
sakit berat, dan 6,1% pasien jatuh ke dalam keadaan kritis.
• Gejala umum:demam, batuk, bersin, dan sesak napas.
• Gejala lain: adalah batuk produktif, sesak napas, sakit
tenggorokan, nyeri kepala, mialgia/artralgia, menggigil,
mual/muntah, kongesti nasal, diare, nyeri abdomen,
hemoptisis, dan kongesti konjungtiva.
Pemeriksaan penunjang
• Laboratorium: seperti hematologi rutin, hitung jenis, fungsi ginjal, elektrolit,
analisis gas darah, hemostasis, laktat, dan prokalsitonin (sesuai indikasi)
• Pencitraan: foto toraks dan CT-scan thoraks. Pada foto toraks dapat
ditemukan gambaran seperti opasifikasi ground-glass, infiltrat, penebalan
peribronkial, konsolidasi fokal, efusi pleura, dan atelectasis

Pemeriksaan diagnostik
• Pemeriksaan antigen-antibodi  tidak direkomendasikan sebagai diagnostik
• Pemeriksaan virologi:real-time reverse transcription polymerase chain
reaction (rRT-PCR) rekomendasi WHO untuk seluruh pasien yang
termasuk dalam kategori suspek.
Cryptosporodium Spp
Cryptosporidium parvum
Definisi
• Dahulunya dikenal sbg protozoa penyebab diare pd hewan
→ zoonosis
• Skr ini kriptosporodiosis diketahui sbg penyebab diare
berat pada imunokompromais
• Parasit dapat ditemukan pada mamalia, burung, reptil

Morfologi
Gejala Klinis
• Orang dengan COVID-19 memiliki berbagai
gejala yang dilaporkan - mulai dari gejala
ringan hingga penyakit parah. Gejala bisa
muncul 2-14 hari setelah terpapar virus.
Orang dengan gejala berikut mungkin
menderita COVID-19:
• Demam, Batuk, Sesak napas, Kelelahan, Nyeri
otot, Sakit kepala, Kehilangan pengecapan
atau bau, Sakit tenggorokan, Hidung
tersumbat atau berair, Mual muntah, Diare
FLU BURUNG (H5N1)
Definisi
• FLU burung atau flu unggas ( bird flu, avian influenza ) adalah penyakit flu yang disebabkan oleh virus yang terdapat
pada burung liar atau unggas.

Penyebab
• Penyebab FLU BURUNG adalah Virus Influenza tipe A
• Virus Influenza termasuk family Orthomyxoviridae viridae
• Virus Influenza tipe A dapat berubah-ubah bentuk (Drift or Shift) dan dapat menyebabkan epidemi
• Virus flu burung hidup didalam saluran pencernaan unggas, kemudian dikeluarkan bersama kotoran secara oral
atau saluran pernafasan.
• Tipe Virus Influenza: Tipe A, B dan C. Virus Tipe A terdiri beberapa strain H1N1, H3N2, H5N1, H7N7, H9N2
• Penyebabnya Highly Pothogenic Avian Influenza Viruse, strain H5N1

Penularan
• Penularan dari unggas ke manusia terjadi ketika melakukan kontak langsung dan tinggal di sekitar unggas hidup
yang terinfeksi penyakit ini. Unggas yang terinfeksi dapat pula mengeluarkan virus ini melalui tinja, yang kemudian
mengering dan hancur menjadi semacam bubuk. Bubuk inilah yang dihirup oleh manusia atau binatang lainnya.
• Cara terbaik adalah dengan tidak melakukan kontak dengan unggas yang terinfeksi virus ini.
• Kelompok profesi yang berisiko terinfeksi virus influenza burung adalah para pekerja di peternakan ayam, pasar
burung dan rumah potong ayam

Anda mungkin juga menyukai