Anda di halaman 1dari 18

Laporan kasus

OLEH:
DIMAS ADYTIA P
Identitas Pasien

 Nama : Tn. M
 Umur : 52 Tahun
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Wiraswasta
 Status : Menikah
 Tanggal masuk : 07 Agustus 2022
 Tanggal periksa : 08 Agustus 2022
 Perawatan : Hari ke 2
Riwayat Penyakit Sekarang

± 3 hari SMRS pasien mengeluh BAB cair berwarna kekuningan, berlendir, tidak
berdarah, tidak berbau busuk dan tidak berampas. BAB terus-menerus sebanyak lebih dari 5
kali, volume tiap BAB cair kurang lebih setengah gelas Pasien juga mengeluh muntah
sebanyak kurang lebih 5 kali, muntahan berupa apa yang dimakan. Nyeri perut dirasakan
pasien selama 3 hari terus menerus, nyeri perut seperti ditusuktusuk. Sebelumnya pasien
belum minum obat. Pasien tidak mengeluh demam.
Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat sakit serupa : disangkal
 Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
 Riwayat kencing manis : disangkal
 Riwayat alergi obat : disangkal
 Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
 Riwayat kencing manis : disangkal
Riwayat Pribadi
 Kebiasaan merokok : disangkal
 Kebiasaan konsumsi alkohol : disangkal
 Kebiasaan konsumsi obat-obatan : disangkal
Pemeriksaan penunjang
8 agustus 2022

S Mual (+), muntah (+), BAB 2 kali, nyeri perut (+)

O KU : Baik, TD : 110/60 mmHg HR : 82x/menit RR : 18 x/menit ,T : 36,6 C ,Mata : cekung (-), Hidung :
dbn Mulut : kering (-), BJ I-II regular, paru: Vesikuler (+/+) Suara tambahan (-/-) Abdomen : Peristaltik (+)
meningkat Nyeri tekan seluruh lapangan abdomen (+) Ektremitas : akral dingin (-/-) / (-/-), turgor kulit:
baik, CRT: >2dtk, spO2: 98%, nafsu makan: baik.

A Gastroenteritis akut

P • Infus RL 20 tpm
• Inj. Ranitidin 2x1
• Pamol 3x1
• Omeprazol 3x1
• Loperamide 2x1
PEMBAHASAN

 Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat),
kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 g atau 200 ml/24 jam. Definisi lain memakai
kriteria frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari. Buang air besar encer tersebut
dapat/tanpa disertai lendir dan darah.
 Gastroenteritis akut (GEA) adalah diare yang onset gejalanya tiba-tiba dan berlangsung kurang dari 14 hari,
sedang diare kronik yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari. Diare dapat disebabkan infeksi maupun
non infeksi. Dari penyebab diare yang terbanyak adalah diare infeksi. Diare infeksi dapat disebabkan Virus,
Bakteri, dan Parasit.
patofisiologi

 Diare osmotik
 Diare sekretorik
 Diare eksudatif
 Diare hiperperistaltik
etiologi (INFEKSIUS)

virus Bakteri Parasit

Rotavirus Escherichia- coli Cryptosporidium parvum


 Human Caliciviruses (HuCVs) Campylobacter Giardia L
Adenovirus Shigella species Entamoeba histolytica
Vibrio cholera
Salmonella
Simtom dan gejala rotavirus E.coli entero- E.coli enteroinvasif Salmonella Shigella V.cholerae
toksikgenik

Mual dan muntah Dari permulaan - - + jarang jarang


Panas + - + + + -
Sakit Tenesmus Kadang-kadang Tenesmus kolik Tenesmus kolik Tenesmus kolik kolik
pusing pusing
Gejala lain   Sering distensi hipotensi Bakteriemia, Dapat ada  
abdomen toksemia sistemik kejang

   

Volume Sedang Banyak sedikit sedikit sedikit Sangat banyak


Frekuensi Sampai 10/lebih Sering Sering sering Sering sekali Hampir terus
menerus
Konsistensi Berair Berair kental berlendir kental berair
Mukus Jarang + + + sering flacks
Darah - - + Kadang sering  
Bau - Bau tinja Tidak spesifik Bau telur busuk Tak berbau anyir
Warna Hijau kuning Tidak berwarna Hijau Hijau hijau  
Leukosit - - + + + -
Sifat lain           Tinja seperti air
cucian beras
etiologi (NON INFEKSIUS)

 Malabsorpsi/ maldigesti
 Imunodefisiensi
 Terapi Obat
 Keracunan makanan dll
MANIFESTASI KLINIS

 Manifestasi klinis dari gastroenteritis akut biasanya bervariasi. dari salah satu
hasil penelitian yang dilakukan pada orang dewasa, mual (93%), muntah (81%)
atau diare (89%), dan nyeri abdomen (76%) umumnya merupakan gejala yang
paling sering dilaporkan oleh kebanyakan pasien. Selain itu terdapat tanda-
tanda dehidrasi sedang sampai berat, seperti membran mukosa yang kering,
penurunan turgor kulit, atau perubahan status mental, terdapat pada <10 % pada
hasil pemeriksaan. Gejala pernafasan, yang mencakup radang tenggorokan,
batuk, dan rinorea, dilaporkan sekitar 10%.
Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

Onset menilai tingkat dehidrasi Darah


pasien.
frekuensi tanda-tanda vital Feses
durasi Pemeriksaan perut
Karakteristik feses Pemeriksaan rektal
PENATALAKSANAAN

Terapi Rehidrasi
 Jenis cairan
 Jumlah Cairan
 Jalur Pemberian Cairan

 Terapi Simtomatik
 Terapi Antibiotik
 Diet lunak
Penatalaksanaan dehidrasi

 Dehidrasi minimal: kekurangan cairan kurang dari 3% dari kebutuhan normal/berat badan
(103/100 x x30-40cc/kgbb/hari
 Dehidrasi ringan-sedang: kekurangan cairan kurang dari 3-9% dari kebutuhan
normal/berat badan (109/100 x x30-40cc/kgbb/hari
 Dehidrasi minimal: kekurangan cairan kurang lebih dari 9% dari kebutuhan normal/berat
badan (112/100 x x30-40cc/kgbb/hari
Tabel antibiotik

EIEC Terapi sebagai shigellosis


EHEC Peranan antibiotik belum jelas
Vibrio non-kolera Terapi sebagai febrile disentry
Aeromonas diarrhea Terapi sebagai febrile disentry
Yersiniosis Umumnya dapat diterapi sebagai febrile disentry.
Pada kasus berat: Ceftriaxone IV 1 gram/6 jam
selama 5 hari.

Intestinal Amebiasis Metronidazole 3 x 750 mg 5-10 hari + pengobatan kista untuk mencegah relaps.
Diiodohydroxyquin 3 x 650 mg 10 hari atau
paromomycin 3 x 500 mg 10 hari atau
diloxanide furoate 3 x 500 mg 10 hari

Cryptosporidiosis Untuk kasus berat atau immunocompromised:


Paromomycin 3 x 500 mg selama 7 hari
Isosporisosis Cotrimoksazole 2 x 160/800 selama 7 hari
Komplikasi

 Kehilangan cairan dan kelainan elektrolit merupakan komplikasi utama, terutama pada
lanjut usia dan anak-anak. Pada diare akut karena kolera, kehilangan cairan terjadi secara
mendadak sehingga cepat terjadi syok hipovolemik. Kehilangan elektrolit melalui feses
dapat mengarah terjadinya hipokalemia dan asidosis metabolic
 Pada kasus-kasus yang terlambat mendapat pertolongan medis, syok hipovolemik sudah
tidak dapat diatasi lagi, dapat timbul nekrosis tubular akut ginjal dan selanjutnya terjadi
gagal multi organ. Komplikasi ini dapat juga terjadi bila penanganan pemberian cairan
tidak adekuat, sehingga rehidrasi optimal tidak tercapai.
prognosis

Dengan penggantian cairan yang adekuat, perawatan yang mendukung, dan terapi
antimikrobial jika diindikasikan, prognosis diare infeksius sangat baik dengan morbiditas dan
mortalitas minimal. Seperti kebanyakan penyakit, morbiditas dan mortalitas terutama pada
anak-anak dan pada lanjut usia.

Anda mungkin juga menyukai