Anda di halaman 1dari 275

Pembahasan CBT April 2021

GASTRO HEPATOLOGI
ANAK
dr. Febianne, SpA, M. Biomed
Soal no 26
• Anak, 10 thn.
• ku: BAB encer sejak 5 hr yllu.
• demam , t.u. sore hari.
• PF: TD 120/80 mmHg, denyut nadi 75
x/menit, RR 22 x/menit, suhu 38.9°C.
Lidah kotor (+). nyeri abdomen (+).
• Pemeriksaan penunjang : untuk dx ?
• a.Hematokrit
• b.Slide darah tepi
• c.Analisis feses
• d.Tubex tes
• e.Ig G Ig M anti dengue
• jawaban : D. Tubex test
Penyakit Demam tifoid Kandidiasis oral Difteri

Etiologi Salmonella typhi. Genus Kandida Sp. Corynebacterium


Gr (-), fakultatif Candida albicans difteriae
anaerob
Keluhan khas DEMAM > 7 menyerang rongga Demam tidak tinggi
HARI. mulut, kulit, kuku,
GGN SAL membran mukosa,
CERNA sal.cerna.
GGN [mukokutan & ruam
KESADARAN popok >>>]
Pemeriksaan Remiten,kontinu -Asimptomatis /tidak Pseudomembran khas
fisik a. nyaman menyusu.
COATED -lesi putih dan tebal
TOUNGUE pd mukosa bukal,
(LIDAH gusi, lidah, tampak
KERING, spt pseudomembran
KOTOR, PUTIH,
PINGGIR
HIPEREMIS)
PERUT
KEMBUNG,
KONSTIPASI,
DIARE, HEPATO
SPLENOMEGAL
Penyakit Demam tifoid Kandidiasis oral Difteri

Pem. Darah tepi perifer: Diagnosis : ISOLASI


penunjang Anemia[supresi Pem.klinis C.DIPHTHERIAE
SSTlg, defisiensi Pem. Mikroskop DGN PEMBIAKAN
Fe, perdarahan langsung ( kerokan kulit PADA MEDIIA
usus] dgn sediaaan KOH  LOEFFLER
Leukopenia (jarang pseudohifa dan yeast).
< 3000/mm3) an kultur
Limfositosis
Trombositopenia
(tu pada demam
tifoid berat)

Pem. Widal
serologi Tubex
Biakan
Penyakit Demam tifoid Kandidiasis oral Difteri

Terapi Kloramfenikol Nistatin (p.o, topikal) Rawat isolasi 2-3


Ceftriakson (100.000U/ml minggu
ISTIRAHAT
ADS
Amfoterisin B PENISILIN PROKAIN :
(1000mg/ml) 50.000-100.000
4x sehari IU/kgbb/hari  10 hari,
jika alergi  eritromisin
40 mg/kgbb/hari
KORTIKOSTEROID ?
TRAKEOSTOMI
OBSTRUKSI DERAJAT
2-3
OKSIGEN
KONTROL SERIAL
EKG
Komplikasi Perdarahan, Obstruksi jalan nafas
/ penyulit perforasi usus
Tifoid ensefalopati, Miokarditis
hepatitis tifosa,
meningitis,
pneumonia, syok
septik,
Penyakit Stomatitis leukoplakia Difteri
(Sariawan)

Etiologi Infeksi viris Kurang vit A Corynebacterium


difteriae

Keluhan khas Nyeri hebat Tidak sakit tetapi Demam tidak tinggi
Tidak mau cenderung
makan, susah mengganggu karna
bicara sensitif thd sentuhan ,
Rewel sensasi panas atau
BB sulit naik pedas
Pemeriksaan Kel.selaput Bercak putih abu abu Pseudomembran khas
fisik lendir mulut. dalam rongga mulut.
Bercak luka Sebagian besar
warna putih pd timbul di lidah
ddg mulut, bibir
atas, lidah.
Penyakit Demam tifoid Kandidiasis oral Difteri

Pem. Darah tepi perifer: Diagnosis : ISOLASI


penunjang Anemia[supresi Pem.klinis C.DIPHTHERIAE
SSTlg, defisiensi Pem. Mikroskop DGN PEMBIAKAN
Fe, perdarahan langsung ( kerokan kulit PADA MEDIIA
usus] dgn sediaaan KOH  LOEFFLER
Leukopenia (jarang pseudohifa dan yeast).
< 3000/mm3) an kultur
Limfositosis
Trombositopenia
(tu pada demam
tifoid berat)

Pem. Widal
serologi Tubex
Biakan
Pem. Serologi :
• 1. Serologi widal
– Mengukur kadar Antibodi terhadap Antigen O dan H
dari S.typhi.
– Kenaikan titer S.typhi titer O 1:200 atau kenaikan 4x lipat
titer fase akut ke fase konvalesens
– Kadar IgM dan IgG (Typi-dot)

– Se dan Sp :
• Se 40%
• Sp 91,4%
 kurang dianjurkan
2. Tubex

• Mendeteksi antibodi IgM antigen spesifik O9 lps


S.typhi.
• Se 70% dan Sp 80%
• Skala ≥ 6  posistif kuat
Pengobatan :
Antibiotik
• Kloramfenikol (DOC): 50-100 mg/kgbb/hari, oral,
atau IV, dibagi dalam 4 dosis  10-14 hari
• Amoksisilin 100 mg/kgbb/hari, po atau IV  10 hari
• Kotrimoksazol 6 mg/kgbb/hari, po  10 hari
• Ceftriakson 80 mg/kgbb/hari IV atau IM, sekali
sehari  5 hari
• Sefiksim 10 mg/kgbb/hari. Dibagi 2 dosis  10 hari
Kortikosteoid kasus berat dg ggn kesadaran
Deksametason 1-3 mg/kgbb/hari IV, dibagi 3 dosis
Soal no 27
• Pr, 9 thn
• ku: mata kuning sejak 2 minggu yllu.
• badan terasa lemah,mual dan demam yang tidak
begitu tinggi.
• Anak suka jajan sembarangan disekolah. Pf :denyut
nadi 90x/menit, frekuensi nafas 24x/I, suhu 37.8° C.
• sklera ikterik(+), hepatomegali (+).
• Billirubin total 9, SGOT 510, SGPT 570, IgM anti HAV
(+).
• Diagnosis yang tepat ?
• a.Hepatitis A
• b.Hepatitis B
• c.Hepatitis C
• d.Hepatitis D
• e.Hepatitis E
• jawaban : A. hep A.
Hepatitis
Paling sering : A,B,C.

Penularan :
 Melalui tinja yang mengandung virus hepatitis A.
 Minum atau makan makanan yang terkontaminasi virus
 Menyentuh sesuatu yang terpapar virus hepatitis A atau
menyentuh makanan yang mengandung virus tersebut dan
memasukkannya ke dalam mulut.

 Anak usia < 5 tahun, umumnya tidak menimbulkan gejala apa- apa
 Anak lebih besar & remaja, gejala seperti flu yang timbul sebulan
setelah terinfeksi.
• Lelah, mual, & muntah, hilang nafsu makan,
Gejala awal : demam lebih dari 38° C nyeri di bawah iga
kanan badan.

• Urine berwarna cokelat (seperti air teh),


Gejala lanjutan : kuning dan kulit gatal.

• Gagal hati fulminan


• Disebabkan karena kerusakan &
Hepatitis A
kematian sel hati yg masif
fulminan : • Ditandai oleh ensefalopati yang terjadi
dlm 8 minggu setelah gejala pertama
Diagnosis
• Anamnesis dan pem.fisik
• Laboratorium :
 ALT(SGPT), AST (SGOT),
 Bilirubin total dan direk.
 Antibodi terhadap virus hepatitis A yaitu IgM antHAV.

• Hepatitis A pada umumnya dapat sembuh dengan


sendirinya tanpa obat tertentu.
Penting :
• Istirahat yang cukup,
• makan- makanan yang proporsional,
• Hindari mengkonsumsi obat yang dapat membebani
kerja hati.

Pencegahan :
• Menjaga kebersihan diri
• Vaksin dengan vaksin hepatitis A
• Vaksin hepatitis A diberikan setelah anak 2 tahun,
sebanyak 2 kali dengan jarak pemberian 6 bulan-1
tahun.
Indikasi rawat inap hepatitis A :

• 11-22% --> rawat inap

Indikasi rawat inap :


• Tampak sakit berat
• Muntah terus - menerus
• Tidak bisa makan atau minum sama sekali
• Kejang
• Penurunan kesadaran
• Peningkatan kadar SGOT >10 kali nilai normal
1. Hepatitis A relaps

• Terjadi pd 4-20% penderita simptomatis


• Timbul 6-10 mingggu setelah sebelumnya dinyatakan
sembuh secara klinis
• kebanyakan terjadi usia 20-40
• Gejala klinis dan labor dari serangan pertama bisa sudah
hilang atau masih ada sebagian sebelum timbulnya
relaps
• Gejala relaps lebih ringan daripada bentuk pertama
2. Hepatitis A kolestatik
• Terjadi pada 10% penderita simptomatis
• Ditandai dengan pemanjangan gejala
hepatitis dalam beberapa bulan disertai
panas, gatal-gatal, dan jaundice
• Kadar AST, ALT, ALP secara perlahan
turun ke arah normal tetapi kadar bilirubin
serum tetap tinggi
3. Hepatitis A protracted
• 8,5% clearance dari virus terjadi perlahan
sehingga pulihnya fungsi hati perlu waktu
yang lebih lama, dapat mencapai 120 hari
• Pada biopsi hepar ditemukan adanya
inflamasi portal
4.Hepatitis A fulminan

• Terjadi pada 0,35% kasus


• Bentuk ini paling berat dan dapat menyebabkan
kematian
Ditandai dengan :
 Memberatnya ikterus,
 Ensefalopati,
 Pemanjangan waktu protrombin

--> Biasanya terjadi pada minggu pertama saat mulai


timbulnya gejala
--> Penderita berusia tua yg menderita penyakit hati kronis
(HBV dan HCV) berisiko tinggi untuk terjadi bentuk
fulminan
Diagnosis
• Hasil pemeriksaan IgM anti HAV
• Antibodi ini ditemukan 1-2 mggu setelah terinfeksi HAV
da bertahan dalam waktu 3-6 bulan

• Sedangkan IgG anti HAV dapat dideteksi 5-6 minggu


setelah terinfeksi, bertahan sampai beberapa dekade,
memberi proteksi terhadap HAV seumur hidup
• Pemeriksaan AST dan ALT tidak spesifik untuk hepatitis A.
• Kadar ALT dapat mencapai 5000 U/L, tetapi kenaikan ini
tidak berhubungan dengan derajat beratnya penyakit
maupun prognosisnya.

• pemanjangan waktu protrombin


Soal no 28
• KU: diare sejak 3 hari yllu, frek.7x/hari
• PF , T: 38,5°C, turgor menurun.
• Nyeri abdomen, nyeri epigastrium disertai
hipertimpani.
• Pemeriksaan feses: lengkap di peroleh
hasil eritrosit +++, lendir: +++ dan charcot
leyden (+). 
• Apakah terapi yang tepat untuk pasien
tersebut?
• a.Ampicilin 20-40 mg/KgBB/hari
• b.Tetracyclin 30-40 mg/KgBB/hari
• c.Trimetroprim 2-4 mg/KgBB/Hari
• d.Kloramfenikol 100 mg/KgBB/hari
• e.Metronidazole 30-50 mg/KgBB/hari
• Jawaban : E
• Metronidazole 30-50 mg/KgBB/hari
Tetrasiklin
• Diberikan pada usia diatas 8 tahun
• Dosis : 250-500 mg perkali --> 4 kali sehari

• Sumber :
• Drug doses Frank Shann 17ed, 2017
• TMP :
4mg/kgbb/kali atau
6-8 mg/kgbb/hari dibagi 2 dosis

• Oralit : 10 cc/kgbb/tiap diare

• Zink : selama 10 hari


Bila < 6 bulan : 1x10 mg
> 6 bulan : 1x 20 mg
Sumber: Buku ajar gastroenterologi hepatologi

Penyebab Antibiotik pilihan Alternatif


Kolera Tetrasiklin Eritromisin
12,5 mg/kgbb 12.5 mg/kgbb
4x sehari selama 3 hari 4x sehari selama 3 hari

Amoebiasis Metronidazol
10 mg/kgbb
3x sehari selama 5 hari
(10 hari pada kasus berat)

Giardiasis Metronidazol
5 mg/kgbb
3x sehari selama 5 hari
PATOGENESIS
MO. ENTEROPATOGEN
VIRUS BAKTERI PARASIT
(ROTA VIRUS)

EPITEL TOKSIN INVASIV INVASIV


(enterotoksin (ETEC / V.Cholera) (Shigela, EIEC, Sitotoksiksin/
lisis sel enterosit,) LT & ST Campilobakter) Motilitas usus/
neurohumoral
Absorbsi Enzim AMP & GMP Mukosa rusak
Malabsorbsi Absorbsi
(laktosa) C,5 AMP & C5 GMP Absorbsi

Sekresi Absorbsi , Sekrsi

DIARE DIARE DIARE DIARE

36
Diare oleh Vibrio Cholera :
Umur > 6 tahun
Tetrasiklin dosis 50-100 mg /kgBB dibagi 4 dosis,
Umur < 6 tahun Kotrimoksazol

Drug doses :
Tetrasiklin
• Diberikan pada usia diatas 8 tahun
• Dosis : 250-500 mg perkali --> 4 kali sehari

• Sumber :
• Drug doses Frank Shann 17ed, 2017
Soal no 29
• KU: BAB encer sejak 2 hari yllu, frek 6-8x/hari.
• Bayi mendapat sufor sejak 1 minggu yllu. Saat ini
bayi  tampak malas menyusu.
• Ubun – ubun cekung, mukosa bibir kering
disertai turgor lambat .
• Eritema natum pada anus.
• BB saat ini 6 kg, sebelumnya 8,5 kg.
• feses dengan hasil warna kuning encer, bau
asam, tidak berlendir dan tidak berdarah.
• Diagnosis pasien ?
• a.Diare akut dehidrasi ringan- sedang ec
intoleransi laktosa
• b.Diare akut dehidrasi berat ec intoleransi
laktosa
• c.Diare akut dehidrasi berat ec rotavirus
• d.Diare persisten ec entamoeba coli
• e.Diare akut dehidrasi ringan-sedang ec
alergi susu sapi
• jawaban :
• b.Diare akut dehidrasi berat ec intoleransi
laktosa
DIARE
2. DEFINISI :

 BAB abnormal, perubahan bentuk dan


konsistensi feses
 Cair, >>> banyak dari biasa
 Dapat / tidak ada darah / Lendir

 Frekuensi pada NEONATUS > 4x/Hari,


 Pada Bayi & Anak > 3x /Hari
3. KLASIFIKASI
Berdasarkan waktu :
1.DIARE AKUT:
 Terjadi mendadak

 Berhenti cepat

 Berlangsung tidak lebih 2 minggu

2. DIARE KRONIK:
 Diare akut yg berlanjut selama 2 minggu
atau lebih
 DIARE PERSISTEN:

 Diare akut disebabkan infeksi selama 2


minggu atau lebih. 43
Diare persisten
• Lebih ditujukan untuk diare akut yang melanjut lebih
dari 14 hari, umumnya disebabkan oleh agen infeksi.

Diare kronis :
--> Diare yang memiliki manifestasi klinis hilang timbul,
sering berulang atau diare akut dengan gejala yg ringan
yg melanjut lebih dari 14 hari, umunya disebabkan oleh
agen non infeksi.
Berdasarkan manifestasi klinis
:
Diare akut dibagi :
• 1. Disentri
• 2. Kolera
• 3. Bukan disentri dan bukan kolera
Disentri :
• Adalah setiap diare akut yang disertai
dengan darah dan atau lendir.

Diare ok. Shigella


 Bab. Bercampur darah / lendir
 Demam tinggi bisa => kejang
 Tanda-tanda toksis
--> (DISENTRI BASILER)
Bila penyebabnya parasit Amuba disebut :
-->(DISENTRI AMUBA)
Kolera :

• Adalah : bermanifestasi klinis antara lain


diare profus seperti cucian beras, berbau
khas amis/ alkalis.

 Terjadi dehidrasi berat dlm 24 jam


Disentri basiler Disentri amuba

 Panas tinggi ; • Demam (hanya


 Suhu 39,5-40°C
pada 1/3 kasus
 Sakit kram perut

 Sakit di anus
• Nyeri ringan
 Letargi kadang2x
• Patomekanisme diare


Diare terjadi karena ada gangguan :
• 1. Proses absorpsi
• 2. Sekresi cairan dan elektrolit
--> di dalam saluran cerna.

Pada keadaan normal :


-->Usus halus akan mengabsorpsi Na+,Cl-, HCO3-.
Diare :
• 1. Daya absorpsi turun
• 2. Daya sekresi meningkat
-->Mengakibatkan cairan berlebihan melebihi
kapasitas kolon dalam mengabsorpsi
Penurunan daya absorpsi :
1. Berkurangnya permukaan mukosa karena atrofi vili
usus, jejas brush border, pemotongan usus.

2. Gangguan pada sistem pencernaan (enzim spesifik)


atau transport berupa deff.enzim disakaridae dan
enterokinase serta keusakan pada ion transport (Na/H,
Cl,HCO3).

3. Fc intraluminal: peningkatan osmolaritas akibat


malabsorpsi (defisiensi disakaridase) dan bacterial
overgrowth, infeksi parasit.
Peningkatan sekresi
Disebabkan oleh :

1. Toksin bakteri:
• Toksin kolera
• E.coli
2. Mediator inflamasi ( produk sel mast)
3. Obat-obatan
1. DIARE SEKRETORIK
• Sekresi air dan elektrolit >>> ke dalam lumen usus
ok.me permiabilitas mukosa usus.
Penyebab: Toksin Vibrio kolera & ETEC

2. DIARE OSMOTIK
• Sekresi air dan elektrolit >>> ke dlm lumen usus
Penyebab: Akumulasi Bahan yg tdk dicerna/tdk
diabsorpsi: seperti :
Mg,(laksan, anatsid), KH, asam amino lumen usus -->
shg tjd pergeseran cairan plasma ke intestinal

54
Diare osmotik...
• Akumulasi KH : contoh tipe diare ini , paling
sering terjadi.

• KH spt: laktosa, sukrosa, glukosa dan galaktosa


dalam jumlah besar di intestinal dapat
disebabkan oleh gangguan transportasi baik
kongenital atau didapat.
Misal pada laktosa intoleransi:
(diare osmotik)..
• Terjadi penurunan fungsi enzim laktase dari brush
border usus halus.
• Laktosa tidak dapat dipecah shg tidak dapat di
absorpsi.
• Laktosa yg tidak dicerna menarik air ke dalam
lumen shg terjadilah diare.
• Deff. enzim laktase dapat terjadi primer maupun
sekunder.
Lanjutan diare osmotik...

• Keadaan ini berhubungan dgn terjadinya


kerusakan dari mukosa saluran cerna.

=> Pe tek. osmotik, spt: laktosa,


makanan, MgSO4
PATOMEKANISME/PATOGENESIS
NORMAL:
• ABSORBSI (VILLUS) K
• SEKRESI (KRIPTi) Na
Dua aliran yang berlawanan arah & HCO3-
seimbang

Keluar bersama tinja Cl


lebih kurang 200 ml HCO3

H2O
H2O Na
58Tinja
DIARE....
TERJADI GANGGUAN KESEIMBANGAN
ALIRAN 2 ARAH YG BERLAWANAN yi:
Ø Absorbsi , Sekresi normal
Ø Absorbsi (N) , Sekresi
Ø Absorbsi , Sekresi
(SEKRESI >>> ABSORBSI =>
DIARE)

59
PATOGENESIS
MO. ENTEROPATOGEN
VIRUS BAKTERI PARASIT
(ROTA VIRUS)

EPITEL TOKSIN INVASIV INVASIV


(enterotoksin (ETEC / V.Cholera) (Shigela, EIEC, Sitotoksiksin/
lisis sel enterosit,) LT & ST Campilobakter) Motilitas usus/
neurohumoral
Absorbsi Enzim AMP & GMP Mukosa rusak
Malabsorbsi Absorbsi
(laktosa) C,5 AMP & C5 GMP Absorbsi

Sekresi Absorbsi , Sekrsi

DIARE DIARE DIARE DIARE

60
ETIOLOGI (MO. PATOGEN)
---------------------------------------------------------------------------------------------
MO. PATOGEN % KASUS ANTIBIOTIKA
-------------------------------------------------------------------------------------------
VIRUS Rota Virus 15-25 -----------
BAKTERI ETEC 10-20 -----------
Shigella 5-15 Kotrimoksazol
Campylobacter jejuni 10-15 ------------
Vibrio cholerae 5-10 Tetrasiklin
Salmonella (non –typhus) 1-5 ------------
EPEC 1-5 ------------
PARASIT Cryptosorodium 5-15 ------------
TIDAK TERDAPAT PATOGEN 20-30 ------------
GEJALA KLINIK

• Cengeng, Gelisah, Suhu => Diare


• Keluhan / Gejala selanjutnya (Dehidrasi):
Ø Haus s/d Tidak bisa minum
Ø BAK s/d (-)
Ø Kead. umum: cengeng / gelisah s/d koma
Ø Nafas s/d cepat dalam (nafas Kussmaul)
Ø UUBesar cekung s/d sangat cekung
Ø Mata cekung s/d sangat cekung, air mata s/d (-)
Ø Selaput lendir mulut & bibir kering s/d sangat kering
62
Nadi cepat intensitas sangat lemah

Ø Turgor kulit s/d sangat


Ø Tekanan darah
Ø Kulit dingin
Ø Berat badan

GEJALA RENJATAN (SYOK):


Ø Apati s/d koma
Ø Akral dingin
Ø Nadi cepat & sangat lemah=> tdk teraba
Ø Tekanan darah sangat => tdk terukur.
63
Gejala/derajat Diare TANPA Diare DEHIDRASI Diare DEHIDRASI
dehidrasi dehidrasi RINGAN SEDANG BERAT

Keadaan umum Baik, sadar Gelisah, rewel Letargi, tidak sadar

 Berat Badan < 5% 6-9% > 9%


Nadi normal takikardi Cepat dan halus
Mata dan ubun2 Tidak cekung cekung Sangat cekung
Mukosa bibir normal kering Sangat kering
Keinginan minum normal haus Malas minum
Turgor cepat lambat Sangat lambat
BAK normal Sedikit dan pekat Tidak ada
Tata laksana Rencana A Rencana B Rencana C
Oralit 10 cc/kg/kali Pojok URO (oralit Rawat inap IVFD
(tiap BAB/muntah) 75 cc/kgbb/ 3-5 RL
Zink : 10-14hr jam) +
1x10 mg (<6bln) Rencana A <1 thn 1 jam pertama 30 70ml /
ml/kgBB kgBB
1x20 mg (> 6
> 1 thn ½ jam pertama 30 70 ml /
bln) ml/kgBB kgBB
Lanjut
ASI/makanan
PENILAIAN DERAJAT DEHIDRASI
Penilaian A B C
Lihatlah:
Kead. Umum Baik / sadar *Gelisah/lekas * Lesu/Lunglai/tdk
marah sadar
Mata Normal
Cekung Sangat cekung
Air mata Ada
Tidak ada Tdk ada (kering)
Mulut/lidah Basah
Kering Sangat kering
Rasa haus Minum
biasa *Haus * Tidak bisa minum
Periksalah: *Kembali lambat
Turgor kulit Kembali ce- * Kembali sangat
pat lambat

TIDAK DEHIDRASI DEHIDRASI BERAT


Kesimpulan DEHIDRASI RINGAN-SEDANG (1 Tanda* + 1 atau
(1 Tanda * + 1 atau lebih
lebih tanda lain Tanda lain

Terapi Renc. A Renc. B 66 Renc. C


RENCANA PENGOBATAN C , UNTUK DEHIDRASI
BERAT :
¨Harus dirawat di Rumah Sakit / Puskesmas
¨Segera berikan cairan RL intra vena sbb:
Sambil diberikan cairan IV, anak tetap diberikan orali peroral selagi
anak mau minum sebanyak 5 ml / kgBB.
Nilai kembali setelah 3 atau 6 jam apakah sudah atau belum
rehidrasi.

Umur Pemberian Pemberian


pertama selanjutnya

Bayi – 1 tahun 1 jam pertama 30 70ml / kgBB


ml/kgBB

> 1 tahun ½ jam pertama 30 70 ml / kgBB


ml/kgBB
GEJALA HIPOKALEMIA
Ø Kelemahan Umum
Ø Perut gembung (Meteorismus)
Ø Peristaltik usus s/d (-)
Ø Bunyi jantung melemah / tdk teratur
Ø Kadar kalium plasma < 3,5 meq/L
Ø EKG => Depresi segment ST / muncul
gelombang U R

P T U

Q
S

68
Gejala ggn asam-basa=>asidosis
Ø Nafas cepat dan dalam (nafas Kussmaul)
Ø Gelisah s/d koma
Ø pH darah , HCO3 , BE (-)
Ø (ASIDOSIS METABOLIK)
Gejala Ggn Elektrolit :
Ø Hiponatremi / Hipernatremi => kejang
Ø Kadar Na plasma me atau dari N

Gejala ggn Metabolisme:


=> Hipoglikemia=> kejang
69
DIAGNOSIS DIARE AKUT
• Anamnesis / Alloanamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Laboratorium rutin (pemeriksaan tinja)
• Pemeriksaan laboratorium khusus

Diagnosis Kerja: Diare Akut

Tanpa dehidrasi Dehid. ringan-sedang

Dehid. berat
70
PRINSIP ENGOBATAN
• MENCEGAH DEHIDRASI

• REHIDRASI BILA SDH ADA DEHIDRASI

• MENERUSKAN MAKAN (tdk puasa)

• ANTIBIOTIKA TIDAK RUTIN (ATAS INDIKASI


YANG JELAS)

71
5 pilar terapi diare
Diagnosis Diare akut dehidrasi............ec viral infeksi

Diagnosis Diare akut dehidrasi.... Intolerans laktosa


Banding alergi susu sapi

Terapi 1. Cairan:
- Tanpa dehidrasi : oralit 10 cc/kgBB/kali diare/muntah
- Ringan sedang : 75 cc/kgBB dalam 3 jam + 10 cc/kgbb tiap mencret
- Berat: IVFD RL 100cc/kgbb/3-6 jam dibagi 30cc dan 70 cc

2. Zink : < 6 bln 10 mg selama 10 hr


> 6 bln 20 mg selama 10 hr

3. Lanjutkan pemberian makanan /ASI


4. AB yg sesuai
-jika bakteri kotrimoksazole 4-6 mg/kg/hari
-jika parasit metronidazole 50 mg/kg/hr dibagi 3 dosis

5.Edukasi Beri tahu penyakitnya, etiologinya, terapi yang


diberikan, pemeriksaan penunjang yg akan dilakukan
dan prognosisnya dan anjuran mencuci tangan
sebelum mkn, bab di jamban, penyediaan air minum
Penyakit Shigellosis / Amubiasis/
Disentri Basiler Disentri Amuba

Etiologi Shigella Sp Entamoeba histolityca

Gejala khas Berlendir Berlendir


Berdarah Berdarah
Demam tinggi Ketemu kista/ kristal
Nyeri perut charchot leyden

terapi otrimoxazole, po Metronidazole 10


(10mg/kgbb/2dosis) mg/kg /kali, 3-5 hr
Ceftriaxon, iv
• TMP :
4mg/kgbb/kali atau
6-8 mg/kgbb/hari dibagi 2 dosis

• Oralit : 10 cc/kgbb/tiap diare

• Zink : selama 10 hari


Bila < 6 bulan : 1x10 mg
> 6 bulan : 1x 20 mg
Sumber: Buku ajar gastroenterologi hepatologi

Penyebab Antibiotik pilihan Alternatif


Kolera Tetrasiklin Eritromisin
12,5 mg/kgbb 12.5 mg/kgbb
4x sehari selama 3 hari 4x sehari selama 3 hari

Amoebiasis Metronidazol
10 mg/kgbb
3x sehari selama 5 hari
(10 hari pada kasus berat)

Giardiasis Metronidazol
5 mg/kgbb
3x sehari selama 5 hari
Soal no 30
• an, usia 18 bln, kejang 15 menit yang lalu.
• BAB encer dengan lendir dan darah
• Demam tinggi.
• PF: kejang general, tonik klonik, dan suhu
38,7C.
• Etiologi : ?
• a.Salmonella    
• b.Shigella    
• c.Clostridium    
• d.E Coli    
• e.Staphylococcus
• jawaban :
• b . shigella
soal no 31
• 6 thn, ku : pucat.
• Sering diare, mual dan muntah.
• Berat badan mengalami penurunan dalam
5 bulan terakhir.
• Pf: konj pucat.
• hb: 8 gr/dl.
• diagnosis : ?
• a.Taeniasis  
• b.Askariasis
• c.Ankilostomiasis 
• d.Oxyuriasis 
• e.Trichuriasis
• jawaban :
• c. ankilostomiasis
Cacing gelang Cacing cambuk Cacing tambang
t
Etiologi Ascaris Trichuris Trichiura Ancilostoma
lumbricoides duodeale/ Necator
americanus
Bentuk Putih, panjang seperti cambuk

Keluhan Ggn sal cerna, Kolik, disentri, Anemia, cutaneus


khas diare, kolik, tenesmus rektu m, larva migrans, ground
demam kejang perut, itch, diare
Telur cacing Dinding 3 lapis tempayan Berlobus 4-8 larva

Komplikasi Sindrome loeffler Prolaps rekti Anemia mikrosittik


(paru), bolus hipokrom
ascariasis, ileus
Terapi • Albendazol 200/400 mg •Albendazol 200mg (< 2 th)/ Pirantel palmoat
• Mebendazol 3x100mg, 3 hr 400 mg (>2 th)/ susp20ml
• Pirantel palmoat
+mebendazol
•Mebendazol 3x100mg, 3 hr Kloretil spray
10 mg/kgbb/hr
ASKARIASIS (Infeksi cacing gelang)

 Infeksi karena menelan telur (stadium infektif) Ascaris


lumbricoides.
DAUR HIDUP
DEWASA  Telur  KELUAR BERSAMA TINJA
Dalam usus

Tertelan TELUR FERTIL MASAK


DI TANAH LEMBAB,HANGAT
(2 – 3 MINGGU) .

Paru-paru

Sirkulasi

Larva menetas telur infektif


Dalam usus tertelan
DIHUBUNGKAN dengan :

1. RESPON IMUN HOSPES


2. EFEK MIGRASI LARVA
3. EFEK MEKANIK CACING DEWASA
4. DEFISIENSI ZAT GIZI KARENA CACING DEWASA
Manifestasi klinis
• Sebagian besar kasus tidak menunjukkan gejala, tetapi karena

tingginya angka infeksi, morbiditasnya perlu diperhatikan.

• Gejala yang terjadi dapat disebabkan oleh :


– 1. Migrasi larva
– 2. Cacing dewasa
1. Migrasi larva
• Walaupun kerusakan hati dapat terjadi sewaktu larva melakukan
siklus dari usus melalui hati ke paru, tetapi organ yang sering
dikenai adalah paru, yg mana semua larva Ascaris lumbricoides
harus melalui paru-paru sebelum menjadi cacing dewasa di
usus.

• Hal ini terjadi sewaktu larva menembus pembuluh darah untuk


masuk ke dalam alveoli paru.

• Pada infeksi yg ringan, trauma yg terjadi bisa berupa perdarahan


(petechial hemorrhage), sedangkan pada infeksi yg berat,
kerusakan jaringan paru dapat terjadi, sejumlah kecil darah
mungkin mengumpul di alveoli dan bronkhiol yang kecil yg bisa
mengakibatkan terjadinya edema pd organ paru.

• Semua hal ini disebut dgn Pneumonitis Ascaris.


Pneumonitis Ascaris.
• Disebabkan oleh : karena proses patologis dan reaksi alergik
berupa peningkatan suhu sampai 39,5-40 derjat celcius,
pernafasana cepat dan dangkal (tipe asmatik), batuk kering
atau berdahak (ditandai dengan kristal Charcot-Leyden),
ronkhi atau wheezing tanpa krepitasi yang berlangsung 1-2
minggu, eosinofilia transien, infiltrat pada gambaran radiolog
(sindrom Loeffler), sehingga diduga sebagai penumonia viral
atau tuberkulosis.
2. Cacing dewasa
• Hidup di usus halus.
• Dapat mengganggu pertumbuhan anak.
• Gejala klinis yg menonjol :
Rasa tidak enak diperut
Kolik akut daerah epigastrium
Gangguan nafsu makan
Diare
Demam
• Hal ini terjadi pada saat inflamasi pada
dinding usus
1. PULMONARY ASCARIASIS:
• Batuk bbrp hari, musiman
• Ascaris pneumonitis/
• LOFFLER Syndrome
• Dispnea, demam, substernal
• discomport (burning)
• Eosinofilia tinggi
• Larva dapat ditemukan dlm sputum
/ muntahan
2. INTESTINAL ASCARIASIS:
• MOON FACE, RAMBUT KERING,
• ABDOMINAL PAIN
ANAK - ANAK : BB Turun,
ANOREXIA
PERUT BUNCIT
3. KOMPLIKASI:
• MIGRASI CACING DEWASA
(EFEK OBAT , DEMAM)
. OBSTRUKSI USUS - ILEUS
* JUMLAH CACING
* LOKASI OBSTRUKSI
* SIFAT OBSTRUKSI :KOMPLET/PARTIAL
* KOMPLIKASI LANJUT: INTUSUSEPSI, PERFORASI
Gejala lain :
• Sewaktu masa inkubasi, pd saat cacing menjadi dewasa
di dalam usus halus, metabolisme cacing dapat
menimbulkan fenomena sensitisasi seperti :

Urtikaria
Asma bronkial
Konjungtivitis akut
Fotofobia
Hematuria (kadang-kadang)

--> Eosinofilia 10% (tidak patognomonis)


DIAGNOSIS
* 1. FASE MIGRASI LARVA :
MENEMUKAN LARVA DLM SPUTUM ATAU BILUS
LAMBUNG
* 2. FASE INTESTINAL : MENEMUKAN TELUR DLM TINJA

EPIDEMIOLOGI & PENCEGAHAN:


Ø KONTAMINASI TANAH OLEH TELUR CACING
Ø PERBAIKAN SANITASI
Ø KEBERSIHAN LINGKUNGAN/PERORANGAN
Ø TDK MENGGUNAKAN PUPUK TINJA
Komplikasi :
• Apabila cacing dewasa bermigrasi (menjalar ke tempat lain),
dan menimbulkan gejala akut.
• pada keadaan infeksi yg berat, dapat terjadi muntah cacing, yg
dapat menimbulkan komplikasi penyumbatan saluran nafas
oleh cacing dewasa.
• Ileus obstruktif : o.k. sumbatan pada usus oleh massa cacing.
• Appendisitis : sebagai akibat masuknya cacing ke dalam lumen
apendiks.
• Penyumbatan ampulla vateri ataupun saluran empedu,
terkadang masuk ke dalam jaringan hati.
Penyakit Ascariasis/ Trikuriasis/
Cacing gelang Cacing cambuk
Etiologi Ascaris lumbricoides Trichuris Trichiura

Bentuk Putih, panjang seperti cambuk

Keluhan khas Ggn sal cerna, diare, kolik, Kolik, disentri, tenesmus rektum,
demam kejang perut,

Telur cacing Dinding 3 lapis tempayan

Komplikasi Sindrome loeffler (paru), bolus Prolaps rekti


ascariasis, ileus

Terapi • Albendazol 200/400 mg •Albendazol 200mg (< 2 th)/


• Mebendazol 3x100mg, 3 hr 400 mg (>2 th) / susp 20 ml
• Pirantel palmoat •Mebendazol 3x100mg, 3 hr
10 mg/kgbb/hr SD
Sindrom loeffler Pneumonitis askaris

Kumpulan tanda seperti Disertai reaksi alergi seperti dispnea,


batuk kering, atau batuk produktif,
demam, sesak nafas, mengi, atau ronkhi kasar, demam
eosinofilia, dan 39,9-40 derjat Celcius.

pada rontgen torak terlihat


infiltrat yang akan hilang
selama 3 minggu
1. Pirantel pamoat
Tatalaksana
 (Spt : combantrin); (cacing gelang, cacing kremi, cacing tambang)
 Obat cacing anak pertama.
 Sediaan :
 sirup / suspensi 125mg
 Setara dgn pyrantel base 250 mg
 Dosis bayi = 10 mg/kgbb
2. Mebendazol
 (Cacing gelang, cacing cambuk, cacing kremi, cacing tambang,
infeksi cacing campuran)
 Sediaan : tablet 500 mg
 Dosis = 10 mg/kgbb (dosis tunggal)
3. Levamisole ( cacing gelang, cacing tambang)
4. Piperazin
 Bisa usia 1 tahun dan lebih
 Untuk cacing gelang, cacing kremi
 Dosis:
 usia > 6 thn = 1 botol
 3-5 thn = 2/3 botol
 1-2 thn = 1/3 botol

5. Mebendazol
 Dosis 10 mg/kgbb, dosis tunggal
Dalam suatu sistematic review :
Ada 7 obat anti helminths :
1. Albendazol :400mg, 1x sehari (high cure rates)
2. Mebendazol :2x100 mg, selama 3 hari
3. Levamisole : the availability of this drug is limited
4. Ivermectin : untuk filariasis limfatik, strongiloidosis
5. Niclosamide
6. Praziquantel : not registered for ascaris, occasionally
7. Pyrantel
• Nitazoxanide: anti protozoa yang baru, termasuk
pilihat terapi yg efektif untuk ascaris lumbricoides.

Meta anaylisis:
• Evaluasi efikasi mebendazole, albendazole,
levamisole, pirantel pamoat, terhadap ascaris
lumb, hookworms, T.trichiura --> dari 55 RCT,
menilai the cure rate --> 46 RCT menilai the egg
reduction rates.
• All drugs : high efficacy terhadap ascaris.
Kesimpulan :
Obat anti helmintik pilihan : untuk askariasis&
trikuriasis.
1.Albendazol :1x 400 mg
Guideline WHO: dapat digunakan pada anak sejak usia 1
tahun

2.Mebendazol : 2x100mg = 3 hari, atau 1x 500 mg.


3. Ivermectin : terapi alternaif, dosis 150-200 mcg/kgbb
dosis tunggal. namun keamanan utk bb< 15 kg masih belum
jelas.

Untuk gejala pada paru-paru (askariasis) --> terapi dgn


bronkodilator inhalasi dan kortikosteroid.
1.Albendazol
• usia > 2 tahun = 400 mg (2 tablet) atau suspensi 20 ml
• dosis tunggal
2. Mebendazol dosis 2x 100 mg selama 3 hari berturut-
turut.

Sumber : Buku ajar Infeksi tropis..


Terapi :
• Pada saat sekarang ini pemberian obat-obatan telah dapat
mengeluarkan cacing dari dalam usus.

Obat-obatan yg digunakan adalah :


• Pirantel pamoat (10mg/kgbb/dosis tunggal)
• Mebendazol (dosis 100 mg, 2x sehari)  3 hari berturut-turut
• Albendazol, dosis :
•  > 2 tahun : 2 tablet albendazol (400 mg) ATAU
•  Suspensi 20 ml, dosis tunggal.
Soal no 32
• 6 thn, ku : lemah sejak 1 hr yllu.
• BAB encer sejak 3 hari yllu., frek > 10x/hari,
• tidak berlendir dan berdarah.
• Pf : letargi, T= 37.8°C,  denyut nadi
128x/menit, frekuensi nafas 24x/menit.
• Air mata kering, mata cekung, lidah kering,
turgor kulit melambat.
• Feses tampak sesperti air cucian beras dan
berbau amis.
• Apakah etiologi ?
• a.Rotavirus 
• b.Shigella sp. 
• c.Vibrio cholera
• d.Giardia lamblia
• e.Entamoeba histolytica 
• jawaban :
• c.Vibrio cholera
Diare oleh Vibrio Cholera :
Umur > 6 tahun
Tetrasiklin dosis 50-100 mg /kgBB dibagi 4 dosis,
Umur < 6 tahun Kotrimoksazol

Drug doses :
Soal no 33
• 5 bln, KU: Muncul bercak-bercak putih di
rongga mulut sejak 2 minggu yllu.
• PF : oral trush (+) berwarna putih pada
mulut pasien.
• Apa diagnosis yang tepat?
• a.Tonsilitis
• b.Ginggivitis
• c.Candidiasis Oral
• d.Difteri
• e.Abses Parafaring
• jawaban :
• c.Candidiasis Oral
• Nystatin drop dosis 100.000 u/kali,
diberikan 4 kali sehari

• Obat anti jamur --> suspensi


• Sediaan 100.000 unit/ml

• Efek samping :
• Dosis besar kadang-kadang mengakibatkan
diare, gangguan gastrointestinal, mual,
muntah.
• Jarang terjadi : ruam, urtikaria.
• Sangat jarang terjadi : sindrom stevens-
johnson
Dosis
• < 12 bulan • > 12 bulan

• 100.000 unit/ kali • 500.000 unit / kali


• Diberikan 4 kali sehari
• Diberikan 4 kali
sehari

Drug doses Frank Shann


17ed, 2017
Penyakit Stomatitis Kandidiasi oral Difteri

Terapi Oral higiene Nistatin (p.o, topikal) Rawat isolasi 2-3


Berkumur dg (100.000 unit/hari ). minggu
antiseptik sediaan drop : ISTIRAHAT
Sayur dan buah 100.000 UI/ml ADS
>>> PENISILIN PROKAIN :
Asam folat Amfoterisin B 50.000-100.000
Zink (1000mg/ml) IU/kgbb/hari  10 hari,
Vit B komplek, 4x sehari jika alergi  eritromisin
vitamin C 40 mg/kgbb/hari
Zat besi KORTIKOSTEROID ?
TRAKEOSTOMI
OBSTRUKSI DERAJAT
2-3
OKSIGEN
KONTROL SERIAL
EKG
Komplikasi Obstruksi jalan nafas
/ penyulit
Miokarditis
stomatitis
Difteri
Leukoplakia ( >> pada orang dewasa)

Bercak putih atau abu-abu muncul di gusi, lidah, bagian


dalam pipi, dan di dasar mulut.
Bercak ini timbul akibat reaksi mulut terhadap iritasi,
misalnya akibat kebiasaan merokok.
Penyakit Demam tifoid Kandidiasis oral Difteri

Etiologi Salmonella typhi. Genus Kandida Sp. Corynebacterium


Gr (-), fakultatif Candida albicans difteriae
anaerob
Keluhan khas DEMAM > 7 menyerang rongga Demam tidak tinggi
HARI. mulut, kulit, kuku,
GGN SAL membran mukosa,
CERNA sal.cerna.
GGN [mukokutan & ruam
KESADARAN popok >>>]
Pemeriksaan Remiten,kontinu -Asimptomatis /tidak Pseudomembran khas
fisik a. nyaman menyusu.
COATED -lesi putih dan tebal
TOUNGUE pd mukosa bukal,
(LIDAH gusi, lidah, tampak
KERING, spt pseudomembran
KOTOR, PUTIH,
PINGGIR
HIPEREMIS)
PERUT
KEMBUNG,
KONSTIPASI,
DIARE, HEPATO
SPLENOMEGAL
Penyakit Demam tifoid Kandidiasis oral Difteri

Pem. Darah tepi perifer: Diagnosis : ISOLASI


penunjang Anemia[supresi Pem.klinis C.DIPHTHERIAE
SSTlg, defisiensi Pem. Mikroskop DGN PEMBIAKAN
Fe, perdarahan langsung ( kerokan kulit PADA MEDIIA
usus] dgn sediaaan KOH  LOEFFLER
Leukopenia (jarang pseudohifa dan yeast).
< 3000/mm3) an kultur
Limfositosis
Trombositopenia
(tu pada demam
tifoid berat)

Pem. Widal
serologi Tubex
Biakan
Penyakit Demam tifoid Kandidiasis oral Difteri

Terapi Kloramfenikol Nistatin (p.o, topikal) Rawat isolasi 2-3


Ceftriakson (100.000U/ml minggu
ISTIRAHAT
ADS
Amfoterisin B PENISILIN PROKAIN :
(1000mg/ml) 50.000-100.000
4x sehari IU/kgbb/hari  10 hari,
jika alergi  eritromisin
40 mg/kgbb/hari
KORTIKOSTEROID ?
TRAKEOSTOMI
OBSTRUKSI DERAJAT
2-3
OKSIGEN
KONTROL SERIAL
EKG
Komplikasi Perdarahan, Obstruksi jalan nafas
/ penyulit perforasi usus
Tifoid ensefalopati, Miokarditis
hepatitis tifosa,
meningitis,
pneumonia, syok
septik,
Penyakit Stomatitis leukoplakia Difteri
(Sariawan)

Etiologi Infeksi viris Kurang vit A Corynebacterium


difteriae

Keluhan khas Nyeri hebat Tidak sakit tetapi Demam tidak tinggi
Tidak mau cenderung
makan, susah mengganggu karna
bicara sensitif thd sentuhan ,
Rewel sensasi panas atau
BB sulit naik pedas
Pemeriksaan Kel.selaput Bercak putih abu abu Pseudomembran khas
fisik lendir mulut. dalam rongga mulut.
Bercak luka Sebagian besar
warna putih pd timbul di lidah
ddg mulut, bibir
atas, lidah.
soal no 34
• 8 thn, ku :
• Buang air besar berlendir dan bercampur
darah sejak 3 hari yang lalu, perut terasa
kram.
• Konj anemis(+), distensi abdomen (+),
bising usus (+).
Hb 9 gr/dl. Kultur feses : shigella(+).
Apa diagnosis yang tepat?
• a.Enterobiasis
• b.Infeksi E.coli
• c.Disentri Basiller
• d.Disentri Amuba
• e.Invaginasi
• jawaban : c.
Diagnosis Diare akut dehidrasi............ec viral infeksi

Diagnosis Diare akut dehidrasi.... Intolerans laktosa


Banding alergi susu sapi

Terapi 1. Cairan:
- Tanpa dehidrasi : oralit 10 cc/kgBB/kali diare/muntah
- Ringan sedang : 75 cc/kgBB dalam 3 jam + 10 cc/kgbb tiap mencret
- Berat: IVFD RL 100cc/kgbb/3-6 jam dibagi 30cc dan 70 cc

2. Zink : < 6 bln 10 mg selama 10 hr


> 6 bln 20 mg selama 10 hr

3. Lanjutkan pemberian makanan /ASI


4. AB yg sesuai
-jika bakteri kotrimoksazole 4-6 mg/kg/hari
-jika parasit metronidazole 50 mg/kg/hr dibagi 3 dosis

5.Edukasi Beri tahu penyakitnya, etiologinya, terapi yang


diberikan, pemeriksaan penunjang yg akan dilakukan
dan prognosisnya dan anjuran mencuci tangan
sebelum mkn, bab di jamban, penyediaan air minum
Penyakit Shigellosis / Amubiasis/
Disentri Basiler Disentri Amuba

Etiologi Shigella Sp Entamoeba histolityca

Gejala khas Berlendir Berlendir


Berdarah Berdarah
Demam tinggi Ketemu kista/ kristal
Nyeri perut charchot leyden

terapi otrimoxazole, po Metronidazole 10


(10mg/kgbb/2dosis) mg/kg /kali, 3-5 hr
Ceftriaxon, iv
• TMP :
4mg/kgbb/kali atau
6-8 mg/kgbb/hari dibagi 2 dosis

• Oralit : 10 cc/kgbb/tiap diare

• Zink : selama 10 hari


Bila < 6 bulan : 1x10 mg
> 6 bulan : 1x 20 mg
Sumber: Buku ajar gastroenterologi hepatologi

Penyebab Antibiotik pilihan Alternatif


Kolera Tetrasiklin Eritromisin
12,5 mg/kgbb 12.5 mg/kgbb
4x sehari selama 3 hari 4x sehari selama 3 hari

Amoebiasis Metronidazol
10 mg/kgbb
3x sehari selama 5 hari
(10 hari pada kasus berat)

Giardiasis Metronidazol
5 mg/kgbb
3x sehari selama 5 hari
Soal no 35
• 12 tahun, BB 34 kg, TB 145 cm menderita
diare akut dehidrasi sedang.
• Dokter ingin memberikan zinc, berapa zinc
yang harus diberikan dokter tersebut?
• a.10 mg selama 2 minggu
• b.20 mg selama 10 hari
• c.10 mg selama 7 hari
• d.20 mg selama 1 minggu
• e.5 mg selama 14 hari
• jawaban ;
• 20 mg selama 10 hari
soal no 36
• 5 thn: ku : badan tampak kurus.
• Pf: BB 8,5 kg, TB 90 cm, mata tampak
sayu, badan kurus, iga gambang (+).
• Apa yang terjadi pada pasien?
• a.Kwashiorkor
• b.Marasmus
• c.Kwashiorkor-Marasmus
• d.Marasmus-Kwashiorkor
• e.KEP
• jawaban :
• b.Marasmus
Pengertian KEP
Keadaan kurang gizi yang diakibatkan
rendahnya konsumsi energi dan protein
dalam makanan sehari-hari sehingga
tidak memenuhi angka kecukupan gizi
(AKG)
Kumpulan gejala klinis akibat defisiensi
protein (kwashiorkor) dan defisiensi energi
(marasmus)
Kekurangan Energi Protein(KEP)

• Mrp masalah gizi yg multifaktorial


• Prevalensi :
- Tinggi pd :  anak < 5 th
 ibu hamil
 ibu menyusui
Kekurangan Energi Protein(KEP)
• Klasifikasi :
- Derajat ringan (gizi kurang)
- Derajat berat (gizi buruk)
3 bentuk klinis : Kwashiorkor
 Marasmus
 Marasmik
Kwashiorkor
KLASIFIKASI
GIZI BAIK

KEPI
GIZI KURANG
KEP RINGAN

K E P II
KEP NYATA
KEP SEDANG
ADA TANDA
KLINIS
K E P III
KEP BERAT BGM( BAWAH GRS MRH)
PADA KMS
GIZI BURUK
MARASMIK,

KWASIORKOR

MARASMIK, KWASIORKOR
www.themegallery.com
• Faktor penyebab :

1. Pola makan salah


2. Pemantauan tumbuh kembang & penentuan
status gizi secara berkala (sebulan sekali
pada tahun pertama)
3. Faktor sosial
4. Faktor ekonomi
5. Faktor infeksi
MARASMUS & KWASHIORKOR

• Semua umur
• Sering pada bayi tidak cukup ASI
Tidak diberi pengganti
• Sering diare,infeksi
• Kelainan bawaan saluran cerna / jantung
• Mal absorbsi
• Gangguan SSP
• Penyakit ginjal menahun
HUBUNGAN TIMBAL BALIK FAKTOR
PENYEBAB TERJADINYA PEM
Penghasilan rendah Masukan makan
Tidak cukup memenuhi Tidak cukup Anak mudah sakit
kebutuhan

Keperluan makanan
bertambah Anak sakit

Keperluan bahan makanan


Bertambah bagi wanita
Anak meninggal
Hamil dan menyusui

Kompensasi
Ibu sering hamil
( penduduk bertambah ) Kapasitas Kerja dewasa
Penghasilan
menurun
menurun

SDM Menurun
KLASIFIKASI KEP MENURUT
WELLCOME TRUST PARTY

BB % DARI EDEMA
BAKU *

TIDAK ADA ADA


> 60 % GIZI KURANG KWASHIORKOR
< 60 % MARASMUS MARASMIK -
KWASHIORKOR

* WHO - CDC 2000


3. PENILAIAN NUTRISI SECARA
ANTROPOMETRIK
• Pengukuran dimensi fisik tubuh pada berbagai usia
• Istilah :
– Pengukuran ( measurment ):
umur ( U ), dalam bulan
Berat badan ( BB ), dalam kg
Tinggi atau panjang badan ( TB , PB ) dalam
cm
Lingkar lengan atas ( LLA )dalam cm
Lingkar kepala ( LK ) dalam cm
Lingkar pinggang,lingkar perut pd anak
obesitas
• INDEKS :
Kombinasi hasil pengukuran yg sering
digunakan

BB / U

TB / U

BB/TB2=IMT
BB / TB
LK / U
LINGKAR LENGAN ATAS ( LLA )

• Indikator status gizi saat kini


• Hanya pada anak 1 – 5 tahun

Menggunakan pita pengukur WHO / Care


Interpretasi :
< 11,5 cm Gizi buruk ( merah )
11,5 – 12,5 cmGizi kurang ( kuning )
> 12,5 cm Gizi baik ( hijau )
Patofisiologi Marasmus
Balans Energi Negatif

Asupan Energy Asupan kurang +


Kurang Expenditure Energy expenditure
meningkat meningkat
marasmus Kwashiorkor

Otot atrofi Atrofi tapi ditutupi


edema
Anemia + +++

Kimia darah Alb, glog, Alb, glog,


Kolesterol Kolesterol rendah
N/rendah
Hepar NORMAL Membesar

Nafsu makan MASIH BAIK Tidak ada

Toleransi makanan cukup Kurang ( sering


diare, kembung )
10 langkah tatalaksana
anak gizi buruk
A. 10 langkah utama
Soal no 37
• 5 thn, BAB encer sejak 4 hari yllu, >
4x/sehari, darah (-).
• PF : somnolen, nadi 110 x/menit, RR 25
x/menit, mata cekung, mukosa bibir
kering, air mata kering,  BB turun dari 15
kg menjadi 14 kg.
• Apa terapi yang tepat untuk pasien
tersebut?
• a.450 cc RL 1 jam pertama, 900 cc RL 5
jam berikutnya
• b.B.450 cc RL 30 menit pertama, 900 cc
RL 2,5 jam berikutnya
• c.C.500 cc NaCl 1 jam pertama, 1000 cc
NaCl 2,5 jam berikutnya
• d.D.200 cc D5 1 jam pertama, 400 cc RL 5
jam berikutnya
• e.420 cc RL 30 menit pertama, 980 RL 2,5
jam berikutnya
• jawaban : e
Gejala/derajat Diare TANPA Diare DEHIDRASI Diare DEHIDRASI
dehidrasi dehidrasi RINGAN SEDANG BERAT

Keadaan umum Baik, sadar Gelisah, rewel Letargi, tidak sadar

 Berat Badan < 5% 6-9% > 9%


Nadi normal takikardi Cepat dan halus
Mata dan ubun2 Tidak cekung cekung Sangat cekung
Mukosa bibir normal kering Sangat kering
Keinginan minum normal haus Malas minum
Turgor cepat lambat Sangat lambat
BAK normal Sedikit dan pekat Tidak ada
Tata laksana Rencana A Rencana B Rencana C
Oralit 10 cc/kg/kali Pojok URO (oralit Rawat inap IVFD
(tiap BAB/muntah) 75 cc/kgbb/ 3-5 RL
Zink : 10-14hr jam) +
1x10 mg (<6bln) Rencana A <1 thn 1 jam pertama 30 70ml /
ml/kgBB kgBB
1x20 mg (> 6
> 1 thn ½ jam pertama 30 70 ml /
bln) ml/kgBB kgBB
Lanjut
ASI/makanan
PENILAIAN DERAJAT DEHIDRASI
Penilaian A B C
Lihatlah:
Kead. Umum Baik / sadar *Gelisah/lekas * Lesu/Lunglai/tdk
marah sadar
Mata Normal
Cekung Sangat cekung
Air mata Ada
Tidak ada Tdk ada (kering)
Mulut/lidah Basah
Kering Sangat kering
Rasa haus Minum
biasa *Haus * Tidak bisa minum
Periksalah: *Kembali lambat
Turgor kulit Kembali ce- * Kembali sangat
pat lambat

TIDAK DEHIDRASI DEHIDRASI BERAT


Kesimpulan DEHIDRASI RINGAN-SEDANG (1 Tanda* + 1 atau
(1 Tanda * + 1 atau lebih
lebih tanda lain Tanda lain

Terapi Renc. A Renc. B 166Renc. C


RENCANA PENGOBATAN C , UNTUK DEHIDRASI
BERAT :
¨Harus dirawat di Rumah Sakit / Puskesmas
¨Segera berikan cairan RL intra vena sbb:
Sambil diberikan cairan IV, anak tetap diberikan orali peroral selagi
anak mau minum sebanyak 5 ml / kgBB.
Nilai kembali setelah 3 atau 6 jam apakah sudah atau belum
rehidrasi.

Umur Pemberian Pemberian


pertama selanjutnya

Bayi – 1 tahun 1 jam pertama 30 70ml / kgBB


ml/kgBB

> 1 tahun ½ jam pertama 30 70 ml / kgBB


ml/kgBB
Soal no 38
• Bayi, usia 2 bulan dibawa ke puskesmas
untuk mendapatkan imunisasi.
• Ibu pasien mengatakan sebelumnya bayi
sudah mendapatkan imunisasi BCG dan
polio.
• Saat ini imunisasi yang harus diberikan
adalah?
• a.Measles
• b.Hepatitis B
• c.HiB, MR
• d.DPT (pentabio)
• e.Rubeola
• jawaban :
• d.DPT (pentabio)
Soal no 39
• Bayi usia 20 hari:
• KU : Seluruh badan tampak kuning sejak 3
hari yang lalu,
• BAK coklat seperti teh pekat,
• BAB pucat seperti dempul.
• Riwayat kelahiran normal.
• Pemeriksaan fisik: skelera ikterik (+),
hepatomegali (+).
• Kemungkinan diagnosis bayi tersebut?
• a.Atresia Billier
• b.Hepatitis Kongenital
• c.Hepatitis Viral
• d.Sepsis Neonatorum
• e.Ikterik Fisiologis
• jawaban :
• a.Atresia Billier
Soal no 40
• anak usia 5 tahun.
• KU : Demam tinggi sejak 6 hari yang lalu.
• Alloanamnesis : anak mengalami demam
naik turun, batuk berdahak sejak 8 hari
yang lalu. 
• Riwayat keluar cacing ada.
• Anak kurang mau makan sejak sakit.
• PF :
• tampak sakit berat dan lemah, letargi.
• Vital sign : suhu 40°C, frekuensi nafas
64x/menit.
• Torak : retraksi substernal, epigastrium
dan interkostal, pulmo: pada auskultasi
terdengar ronkhi dan wheezing.
• Pem.penunjang utk diagnosis ?
• a.Darah rutin, elektrolit, Gula darah
random, analisis gas darah
• b.Darah rutin, analisis feses rutin, kultur
feses
• c.Darah rutin, analisis feses rutin, analis
gas darah
• d.Darah rutin, analisis feses rutin,saturasi
oksigen 
• e.Darah rutin, analisis feses rutin, Rontgen
torak AP
• Jawaban :
• e.Darah rutin, analisis feses rutin, Rontgen
torak AP
ASKARIASIS (Infeksi cacing gelang)

 Infeksi karena menelan telur (stadium infektif) Ascaris


lumbricoides.
DAUR HIDUP
DEWASA  Telur  KELUAR BERSAMA TINJA
Dalam usus

Tertelan TELUR FERTIL MASAK


DI TANAH LEMBAB,HANGAT
(2 – 3 MINGGU) .

Paru-paru

Sirkulasi

Larva menetas telur infektif


Dalam usus tertelan
DIHUBUNGKAN dengan :

1. RESPON IMUN HOSPES


2. EFEK MIGRASI LARVA
3. EFEK MEKANIK CACING DEWASA
4. DEFISIENSI ZAT GIZI KARENA CACING DEWASA
Manifestasi klinis
• Sebagian besar kasus tidak menunjukkan gejala, tetapi karena

tingginya angka infeksi, morbiditasnya perlu diperhatikan.

• Gejala yang terjadi dapat disebabkan oleh :


– 1. Migrasi larva
– 2. Cacing dewasa
1. Migrasi larva
• Walaupun kerusakan hati dapat terjadi sewaktu larva melakukan
siklus dari usus melalui hati ke paru, tetapi organ yang sering
dikenai adalah paru, yg mana semua larva Ascaris lumbricoides
harus melalui paru-paru sebelum menjadi cacing dewasa di
usus.

• Hal ini terjadi sewaktu larva menembus pembuluh darah untuk


masuk ke dalam alveoli paru.

• Pada infeksi yg ringan, trauma yg terjadi bisa berupa perdarahan


(petechial hemorrhage), sedangkan pada infeksi yg berat,
kerusakan jaringan paru dapat terjadi, sejumlah kecil darah
mungkin mengumpul di alveoli dan bronkhiol yang kecil yg bisa
mengakibatkan terjadinya edema pd organ paru.

• Semua hal ini disebut dgn Pneumonitis Ascaris.


Pneumonitis Ascaris.
• Disebabkan oleh : karena proses patologis dan reaksi alergik
berupa peningkatan suhu sampai 39,5-40 derjat celcius,
pernafasana cepat dan dangkal (tipe asmatik), batuk kering
atau berdahak (ditandai dengan kristal Charcot-Leyden),
ronkhi atau wheezing tanpa krepitasi yang berlangsung 1-2
minggu, eosinofilia transien, infiltrat pada gambaran radiolog
(sindrom Loeffler), sehingga diduga sebagai penumonia viral
atau tuberkulosis.
2. Cacing dewasa
• Hidup di usus halus.
• Dapat mengganggu pertumbuhan anak.
• Gejala klinis yg menonjol :
Rasa tidak enak diperut
Kolik akut daerah epigastrium
Gangguan nafsu makan
Diare
Demam
• Hal ini terjadi pada saat inflamasi pada
dinding usus
1. PULMONARY ASCARIASIS:
• Batuk bbrp hari, musiman
• Ascaris pneumonitis/
• LOFFLER Syndrome
• Dispnea, demam, substernal
• discomport (burning)
• Eosinofilia tinggi
• Larva dapat ditemukan dlm sputum
/ muntahan
2. INTESTINAL ASCARIASIS:
• MOON FACE, RAMBUT KERING,
• ABDOMINAL PAIN
ANAK - ANAK : BB Turun,
ANOREXIA
PERUT BUNCIT
3. KOMPLIKASI:
• MIGRASI CACING DEWASA
(EFEK OBAT , DEMAM)
. OBSTRUKSI USUS - ILEUS
* JUMLAH CACING
* LOKASI OBSTRUKSI
* SIFAT OBSTRUKSI :KOMPLET/PARTIAL
* KOMPLIKASI LANJUT: INTUSUSEPSI, PERFORASI
Gejala lain :
• Sewaktu masa inkubasi, pd saat cacing menjadi dewasa
di dalam usus halus, metabolisme cacing dapat
menimbulkan fenomena sensitisasi seperti :

Urtikaria
Asma bronkial
Konjungtivitis akut
Fotofobia
Hematuria (kadang-kadang)

--> Eosinofilia 10% (tidak patognomonis)


DIAGNOSIS
* 1. FASE MIGRASI LARVA :
MENEMUKAN LARVA DLM SPUTUM ATAU BILUS
LAMBUNG
* 2. FASE INTESTINAL : MENEMUKAN TELUR DLM TINJA

EPIDEMIOLOGI & PENCEGAHAN:


Ø KONTAMINASI TANAH OLEH TELUR CACING
Ø PERBAIKAN SANITASI
Ø KEBERSIHAN LINGKUNGAN/PERORANGAN
Ø TDK MENGGUNAKAN PUPUK TINJA
Komplikasi :
• Apabila cacing dewasa bermigrasi (menjalar ke tempat lain),
dan menimbulkan gejala akut.
• pada keadaan infeksi yg berat, dapat terjadi muntah cacing, yg
dapat menimbulkan komplikasi penyumbatan saluran nafas
oleh cacing dewasa.
• Ileus obstruktif : o.k. sumbatan pada usus oleh massa cacing.
• Appendisitis : sebagai akibat masuknya cacing ke dalam lumen
apendiks.
• Penyumbatan ampulla vateri ataupun saluran empedu,
terkadang masuk ke dalam jaringan hati.
Penyakit Ascariasis/ Trikuriasis/
Cacing gelang Cacing cambuk
Etiologi Ascaris lumbricoides Trichuris Trichiura

Bentuk Putih, panjang seperti cambuk

Keluhan khas Ggn sal cerna, diare, kolik, Kolik, disentri, tenesmus rektum,
demam kejang perut,

Telur cacing Dinding 3 lapis tempayan

Komplikasi Sindrome loeffler (paru), bolus Prolaps rekti


ascariasis, ileus

Terapi • Albendazol 200/400 mg •Albendazol 200mg (< 2 th)/


• Mebendazol 3x100mg, 3 hr 400 mg (>2 th) / susp 20 ml
• Pirantel palmoat •Mebendazol 3x100mg, 3 hr
10 mg/kgbb/hr SD
Sindrom loeffler Pneumonitis askaris

Kumpulan tanda seperti Disertai reaksi alergi seperti dispnea,


batuk kering, atau batuk produktif,
demam, sesak nafas, mengi, atau ronkhi kasar, demam
eosinofilia, dan 39,9-40 derjat Celcius.

pada rontgen torak terlihat


infiltrat yang akan hilang
selama 3 minggu
1. Pirantel pamoat
Tatalaksana
 (Spt : combantrin); (cacing gelang, cacing kremi, cacing tambang)
 Obat cacing anak pertama.
 Sediaan :
 sirup / suspensi 125mg
 Setara dgn pyrantel base 250 mg
 Dosis bayi = 10 mg/kgbb
2. Mebendazol
 (Cacing gelang, cacing cambuk, cacing kremi, cacing tambang,
infeksi cacing campuran)
 Sediaan : tablet 500 mg
 Dosis = 10 mg/kgbb (dosis tunggal)
3. Levamisole ( cacing gelang, cacing tambang)
4. Piperazin
 Bisa usia 1 tahun dan lebih
 Untuk cacing gelang, cacing kremi
 Dosis:
 usia > 6 thn = 1 botol
 3-5 thn = 2/3 botol
 1-2 thn = 1/3 botol

5. Mebendazol
 Dosis 10 mg/kgbb, dosis tunggal
Dalam suatu sistematic review :
Ada 7 obat anti helminths :
1. Albendazol :400mg, 1x sehari (high cure rates)
2. Mebendazol :2x100 mg, selama 3 hari
3. Levamisole : the availability of this drug is limited
4. Ivermectin : untuk filariasis limfatik, strongiloidosis
5. Niclosamide
6. Praziquantel : not registered for ascaris, occasionally
7. Pyrantel
• Nitazoxanide: anti protozoa yang baru, termasuk
pilihat terapi yg efektif untuk ascaris lumbricoides.

Meta anaylisis:
• Evaluasi efikasi mebendazole, albendazole,
levamisole, pirantel pamoat, terhadap ascaris
lumb, hookworms, T.trichiura --> dari 55 RCT,
menilai the cure rate --> 46 RCT menilai the egg
reduction rates.
• All drugs : high efficacy terhadap ascaris.
Kesimpulan :
Obat anti helmintik pilihan : untuk askariasis&
trikuriasis.
1.Albendazol :1x 400 mg
Guideline WHO: dapat digunakan pada anak sejak usia 1
tahun

2.Mebendazol : 2x100mg = 3 hari, atau 1x 500 mg.


3. Ivermectin : terapi alternaif, dosis 150-200 mcg/kgbb
dosis tunggal. namun keamanan utk bb< 15 kg masih belum
jelas.

Untuk gejala pada paru-paru (askariasis) --> terapi dgn


bronkodilator inhalasi dan kortikosteroid.
1.Albendazol
• usia > 2 tahun = 400 mg (2 tablet) atau suspensi 20 ml
• dosis tunggal
2. Mebendazol dosis 2x 100 mg selama 3 hari berturut-
turut.

Sumber : Buku ajar Infeksi tropis..


Terapi :
• Pada saat sekarang ini pemberian obat-obatan telah dapat
mengeluarkan cacing dari dalam usus.

Obat-obatan yg digunakan adalah :


• Pirantel pamoat (10mg/kgbb/dosis tunggal)
• Mebendazol (dosis 100 mg, 2x sehari)  3 hari berturut-turut
• Albendazol, dosis :
•  > 2 tahun : 2 tablet albendazol (400 mg) ATAU
•  Suspensi 20 ml, dosis tunggal.
Soal no 41
• Bayi baru lahir pervaginam, dengan usia
gestasi 33-34 minggu.
• Bayi ini berusia 12 hari dibawa ayah dan
ibunya ke IGD RS karena perut kembung.
• Alloanamnesis dari ibu, bayi lahir prematur
karena ibu Hipertensi dan kontraksi serta
pecah ketuban. Berat Badan Lahir 1700
gram. Buang air besar ada bercak darah.
• ayi diberi ASI sejak lahir, namun juga
ditambah dengan pemberian susu formula
BBLR untuk catch up berat badan
• Pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak
kurang aktif, suhu 38oC, HR 142x/menit,
RR 28x/menit. Abdomen: tampak distensi
abdomen (+). Kemungkinan diagnosis
yang paling mungkin pada pasien ini
adalah...
• a.Alergi susu sapi
• b.Shigelosis 
• c.Amoebiasis 
• d.Malabsorbsi
• e.Enterokolitis nekrotikan
• jawaban :
• e.Enterokolitis nekrotikan
Alergi susu sapi

Definisi : reaksi terhadap protein susu sapi yang diperantarai reaksi imunologi.

Diagnosis :
Enterokolitis nekrotikans
(EKN)
Adalah :
• Kematian jaringan luas (nekrosis) pada
lapisan intestinal, terutama di ileus
terminalis.

• Bayi prematur yang lahir kurang dari 32 minggu


usia kehamilan dan
• BBL SR kurang dari 1500 gram, terjadi
dua minggu pertama setelah lahir
Etiologi
Belum dapat dipastikan tapi erat kaitannya dgn :

 Terjadinya iskemia intestinalis


 Faktor kolonisasi bakteri dan faktor akanan .
Etiologi
• Faktor ibu diantaranya ras negroid, infeksi intrauterin,
pre eklamsia dan penggunaan obat -obatan, khususnya
obat terlarang (kokain).

• Faktor neonatus diantaranya :


• prematur, BBLR, iskemia intestinalis, macam nutrisi
enteral, kolonisasi bakteri abnormal, penyakit jantung
kongenital, polisitemia, pemasangan kateter
umbilikal dan asfiksia
Diagnosis :
Menurut WHO (2008), tanda -tanda umum pada EKN meliputi :
• 1. Distensi perut atau adanya nyeri tekan
• 2.Toleransi minum yang buruk
• 3.Muntah kehijauan
• 4.Darah pada feses
• 5.Tanda -tanda umum gangguan sistemik:
 Apnea
 Terus mengantuk atau tidak sadar
 Demam atau hipotermia
HSP

Purpura Henoch SchÖnlein (PHS) adalah vaskulitis


sistemik pada pembuluh darah kecil yang tersering
pada anak.
Pembuluh darah kecil yang sering dikenai yaitu pada
kulit, saluran cerna, ginjal, dan sendi

Faktor etiologi :
 infeksi
 obat-obatan
 makanan
 imunisasi
 keganasan
Diagnosis HSP ditegakkan dengan klasifikasi
American College of Rheumatology :

1. onset usia dibawah 20 tahun


2. purpura palpabel
3. nyeri perut
4. didapatinya granulosit pada dinding arteriol atau venul
yang diambil melalui biopsi kulit
Diagnosis  2 dari 4

Gold standar :biopsi kulit


Tatalaksana :
5. Suportif
6. Steroid  1-2mg/kg/hari
Pasien laki-laki 14 tahun diantar ibunya ke UGD dengan keluhan bercak –
bercak merah pada kedua kaki sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan
disertaidemam ringan dan nyeri sendi-otot. Sebelumnya pasien menderita
demam dengan batuk pilek 1 bulan yang lalu, dan telah dinyatakan sembuh
oleh dokter. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg,
denyut nadi 80 x/menit suhu 37,8℃, tampak purpura yang palpable, bula
hemoragik(+), ulkus berkrusta. Pemeriksaan histopatologi didapatkan
vaskulitis neutrofilik pada pembuluh darah kecil yang terbatas pada dermis
superfisial
Apakah penyebab kelainan pada pasien ini?
a. Genetik
b. Autoimun
c. Defisiensi mikronutrien Mg
d. Defisiensi vitamin C
e. Infeksi HIV
Soal no 42
• An, usia 8 thn,
• ku : muntah-muntah sejak 2 hari yang lalu.
• Demam sejak 10 hari yllu, tinggi t.u. sore
hari,
• BAB encer sejak 6 hari yllu,
frek.8-10x/hari, nyeri perut hilang timbul.
• Anak kurang mau makan sejak sakit.
Pem. fisik :
• KU: lemah
• Suhu 40,5°C, konjungtiva pucat, coated
tongue (+).
• Abdomen : tidak distensi, BU (+) normal.
• Thy/ ??
• a.Cairan infus, Kloramfenikol tablet,
parasetamol infus
• b.Parasetamol, Kloramfenikol intra vena
• c.Cairan infus, Cefiksim per oral,
parasetamol suppos
• d.Cairan infus, Parasetamol intra vena,
ceftriakson intra vena
• Cairan infus, Ibuprofen per oral,
kloramfenikol intra vena
• jawaban :
• d. Cairan infus, Parasetamol intra vena,
ceftriakson intra vena.
no 43
• 11 thn, KU : nyeri perut.
• Alloanamnesis:
• Mata tampak kuning,
• Demam sejak 8 hari yllu.
• Muntah (+). BAB encer (-).tidak ada,
warna dan konsistensi biasa. Teman
sekolahnya juga banyak yang mengalami
keluhan seperti ini dan dirawat di RS.
Riwayat kebanjiran disangkal.
• konjungtiva pucat dan sklera ikterik.
• Abd: NT kuadran kanan (+).
• Hasil laboratorium:
• Hb 8,9 gr/dl, leukosit 16.000/mm3 ,
trombosit 230.000/mm3,
• Peningkatan nilai SGOT dan SGPT > 10x
dari batas nilai normal.
• Kemungkinan diagnosis anak dan
pemeriksaan laboratorium yang
dilakukan untuk menunjang diagnosis
adalah :
• a.Hepatitis B dan anjuran pemeriksaan 
HbsAg
• b.Hepatitis A dan anjuran pemeriksaan
Anti Hbs
• c.Hepatitis A dan anjuran pemeriksaan
IgM HAV 
• d.Hepatitis B dan anjuran pemeriksaan
IgM anti HBc
• e.Hepatitis A dan anjuran pemeriksaan
IgM Anti HAV
• Jawaban :
• E. Hepatitis A dan anjuran pemeriksaan
IgM Anti HAV.
soal no 44
• 3 thn, ku : BAB encer sejak 6 hari yllu.
• frekuensi  9-10x sehari, jumlahnya
sebanyak 6-8 sendok makan setiap kali
diare, bahkan terkadang bisa lebih
banyak, tidak ada ampas, berlendir, ada
darah. 
• PF: ku : letargis
• Suhu 39,7oC, Nd 148x/menit, RR 20
x/menit. Berat badan saat ini 16 kg.
Pemeriksaan fisik lainnya: mata sangat
cekung, mukosa bibir kering, perut tidak
kembung, turgor kulit melambat, CRT 2
detik.
• Thy cairan ?
• a.IVFD Ringer laktat 160 cc dalam waktu 30
menit, dilanjutkan 1120 cc dalam waktu 2,5 jam.
• b.IVFD Ringer laktat 480cc dalam waktu 30 menit,
dilanjutkan 1120 cc dalam 2,5 jam.
• c.IVFD Ringer laktat 480cc dalam waktu 1 jam,
dilanjutkan 1120 cc dalam waktu 5 jam.
• d.IVFD Ringer laktat 480cc dalam 30 menit,
dilanjutkan 1120 cc dalam 2,5 jam, oralit 160 cc
tiap diare.
• e.IVFD Dekstrose 10% 480 cc dalam waktu 30
menit, dilanjutkan 1120 cc dalam 2,5 jam
• jawaban : d
• IVFD Ringer laktat 480cc dalam 30 menit,
dilanjutkan 1120 cc dalam 2,5 jam, oralit
160 cc tiap diare
Gejala/derajat Diare TANPA Diare DEHIDRASI Diare DEHIDRASI
dehidrasi dehidrasi RINGAN SEDANG BERAT

Keadaan umum Baik, sadar Gelisah, rewel Letargi, tidak sadar

 Berat Badan < 5% 6-9% > 9%


Nadi normal takikardi Cepat dan halus
Mata dan ubun2 Tidak cekung cekung Sangat cekung
Mukosa bibir normal kering Sangat kering
Keinginan minum normal haus Malas minum
Turgor cepat lambat Sangat lambat
BAK normal Sedikit dan pekat Tidak ada
Tata laksana Rencana A Rencana B Rencana C
Oralit 10 cc/kg/kali Pojok URO (oralit Rawat inap IVFD
(tiap BAB/muntah) 75 cc/kgbb/ 3-5 RL
Zink : 10-14hr jam) +
1x10 mg (<6bln) Rencana A <1 thn 1 jam pertama 30 70ml /
ml/kgBB kgBB
1x20 mg (> 6
> 1 thn ½ jam pertama 30 70 ml /
bln) ml/kgBB kgBB
Lanjut
ASI/makanan
PENILAIAN DERAJAT DEHIDRASI
Penilaian A B C
Lihatlah:
Kead. Umum Baik / sadar *Gelisah/lekas * Lesu/Lunglai/tdk
marah sadar
Mata Normal
Cekung Sangat cekung
Air mata Ada
Tidak ada Tdk ada (kering)
Mulut/lidah Basah
Kering Sangat kering
Rasa haus Minum
biasa *Haus * Tidak bisa minum
Periksalah: *Kembali lambat
Turgor kulit Kembali ce- * Kembali sangat
pat lambat

TIDAK DEHIDRASI DEHIDRASI BERAT


Kesimpulan DEHIDRASI RINGAN-SEDANG (1 Tanda* + 1 atau
(1 Tanda * + 1 atau lebih
lebih tanda lain Tanda lain

Terapi Renc. A Renc. B 240Renc. C


RENCANA PENGOBATAN C , UNTUK DEHIDRASI
BERAT :
¨Harus dirawat di Rumah Sakit / Puskesmas
¨Segera berikan cairan RL intra vena sbb:
Sambil diberikan cairan IV, anak tetap diberikan orali peroral selagi
anak mau minum sebanyak 5 ml / kgBB.
Nilai kembali setelah 3 atau 6 jam apakah sudah atau belum
rehidrasi.

Umur Pemberian Pemberian


pertama selanjutnya

Bayi – 1 tahun 1 jam pertama 30 70ml / kgBB


ml/kgBB

> 1 tahun ½ jam pertama 30 70 ml / kgBB


ml/kgBB
no 45
• by, Pr, lahir sc, ug 34-35 mgu.
• saat ini by usia 15 hari.
• ku: muntah-muntah.
• BBL 1750 gram.
• BAB ada bercak darah.
• Bayi diberi ASI sejak lahir -> + sf karena ASI ibu sedikit.
• ku : kurang aktif, suhu 38oC, HR 140x/menit, RR 24
x/menit.
• Abdomen: tampak distensi abdomen (+).
• dx/ Enterokolitis nekrotikan.
• Gejala klinis yang paling tepat menurut WHO pada EKN :
• a.Nyeri tekan abdomen, muntah setiap
sehabis menyusu
• b.Muntah berisi susu, distensi abdomen 
• c.Darah pada feses, muntah kecoklatan,
kembung
• d.Toleransi minum yang jelek, muntah -
muntah
• e.Muntah kehijauan, distensi abdomen, 
darah pada feses
• jawaban :
• e.Muntah kehijauan, distensi abdomen, 
darah pada feses
Diagnosis :
Menurut WHO (2008), tanda -tanda umum pada EKN meliputi :
• 1. Distensi perut atau adanya nyeri tekan
• 2.Toleransi minum yang buruk
• 3.Muntah kehijauan
• 4.Darah pada feses
• 5.Tanda -tanda umum gangguan sistemik:
 Apnea
 Terus mengantuk atau tidak sadar
 Demam atau hipotermia
soal no 47
• by Pr, usia 11 bulan
• ku : BAB encer sejak 5 hr yllu
• kurang mau menyusu sejak 3 hari yang lalu.
• sering muntah beberapa hari terakir ini, Bayi ini ASI
+ SF sejak usia 3 bulan.
• pf :bayi rewel, bercak putih pada lidah melebar ke
palatum serta mukosa bukal dan bibir bayi.
• diagnosis dan tatalaksana ?
• a.Leukoplakia dan terapi diberikan antibiotik cefiksim
oral dosis 5mg/ kgbb/ kali
• b.Stomatitis Aphtosa dan terapi diberikan Alloclaire gel
dioles 3 kali sehari, oral higiene 
• c.Kandidiasis oral dan terapi Nystatin sirup 50.000 u/
kali, 3 kali sehari, oral higiene.
• d.Oral trush dan terapi Nystatin drop dosis 50.000 iu/
kali , diberikan 4 kali sehari .
• e.Kandidiasis oral,terapi Nystatin drop dosis 100.000 u/
kali, diberi 4x sehari, oral higiene
jawab : e
• e.Kandidiasis oral,terapi Nystatin drop
dosis 100.000 u/ kali, diberi 4x sehari, oral
higiene
soal no 47
• usia 9 bln,
• ku : BAB ada bercak darah sejak sekitar
1,5 bulan yang lalu.
• ruam kemerahan pada hampir seluruh
bagian tubuh.
• demam (-)
• asi +mpasi + sf.
• labor : analisis feses benzidin tes positif.
• dx ?
• a.Enterokolitis nekrotikan 
• b.Morbili
• c.Disentri amoeba laten 
• d.Henoch schonlein purpura
• e.Alergi susu sapi
jawab :
• e. ASS
soal no 48
• 6 thn, ku : pucat
• Sering mengalami diare, mual dan
muntah. Berat badan mengalami
penurunan dalam 5 bulan terakhir.
• pf : konj pucat. mukosa bibir dan telapak
tangan juga tampak pucat. 
• sklera tidak ikterik.
• labor : hemoglobin darah 6,8 gr/dl.
Diagnosis dokter adalah Ankilostomiasis.
• Kemungkinan anemia pada pasien ini :
• a.Anemia normositik hipokrom ec
ankilostomiasis  
• b.Anemia gravis  ec defisiensi Fe
• c.Anemia normositik normokrom ec
ankilostomiasis 
• d.Anemia mikrositik hipokrom ec suspek
defisiensi Fe
• e.Anemia mikrositik hipokrom ec autoimun
jawab : d
• Anemia mikrositik hipokrom ec suspek
defisiensi Fe
soal no 49
• BAB encer sejak 20 hari yllu,
• frekuensi  8-10x/hari, jumlahnya 5-6 sdm/x
diare, ampas (-), berlendir, darah(-).
Diantara sebelumnya anak juga sudah
mengalami diare, dibawa berobat ke
puskesmas dan telah sembuh.
• Kemudian anak tidak BAB selama 5 hari,
dan selanjutnya diare seperti yang dialami
saat ini.
• pf : ku : tampak letih, Suhu 37,4oC, Nd
120x/menit, RR 20 x/menit.
• BB sebelum sakit 22 kg, BB saat ini 18 kg.
• Pemeriksaan fisik lainnya: mata cekung,
mukosa bibir kering, perut tidak kembung,
turgor kulit melambat, CRT 2 detik.
• Diagnosis ??
• a.Diare akut dehidrasi ringan ec suspek
parasit giardia lambia
• b.Diare akut dehidrasi ringan sedang ec
suspek rotavirus
• c.Diare kronik dengan dehidrasi berat ec
suspek shigella
• d.Diare kronik dengan dehidrasi sedang
ec suspek entamoeba histolitika
• e. Diare kronik dengan dehidrasi ringan
sedang ec suspek parasit giardia lambia
jawaban :
• e. Diare kronik dengan dehidrasi ringan
sedang ec suspek parasit giardia lambia
Sumber: Buku ajar gastroenterologi hepatologi

Penyebab Antibiotik pilihan Alternatif


Kolera Tetrasiklin Eritromisin
12,5 mg/kgbb 12.5 mg/kgbb
4x sehari selama 3 hari 4x sehari selama 3 hari

Amoebiasis Metronidazol
10 mg/kgbb
3x sehari selama 5 hari
(10 hari pada kasus berat)

Giardiasis Metronidazol
5 mg/kgbb
3x sehari selama 5 hari
Sumber: Buku ajar gastroenterologi hepatologi

Penyebab Antibiotik pilihan Alternatif


Kolera Tetrasiklin Eritromisin
12,5 mg/kgbb 12.5 mg/kgbb
4x sehari selama 3 hari 4x sehari selama 3 hari

Amoebiasis Metronidazol
10 mg/kgbb
3x sehari selama 5 hari
(10 hari pada kasus berat)

Giardiasis Metronidazol
5 mg/kgbb
3x sehari selama 5 hari
kista : bentuk infeksius
Gejala klinis :
• Diare akut
maupun kronik
• Diselingi Diagnosis : apabila ditemukan :

konstipasi Trofozoit dalam tinja encer dan


• Tinja disertai cairan duodenum

mukus &

Kista dalam tinja padat


soal no 50
• 7 thn, ku : BAB encer sejak 4 hari yllu.
• frek.10-12x/hari, jumlahnya 5-6 sdm/setiap
BAB, cair, ampas (-), lendir (+), darah (+).
T = 38,5 oC, Nd 145x/menit, RR 20x/menit.
Berat badan 15 kg. 
• Pemeriksaan fisik: mata cekung, mukosa
bibir dan lidah kering, perut kembung,
nyeri tekan epigastrium, turgor kulit
melambat
• Feses: Entamoeba Hystolitica (+).
kemungkinan diagnosis pasien ini adalah
dan Terapi :
• a.Amoebiasis, Oralit 200 cc setiap BAB encer,
Metronidazol 10 mg/KgBB/kali diberikan 2 kali sehari
selama 7 hari, Zink 1x 20 mg selama 7 hari .
• b.Sigelosis, Oralit 200 cc setiap BAB encer, Cefiksim 5
mg/KgBB/kali selama 5 hari, Zink 1x 20 mg selama 10
hari  .
• c.Disentri basiler, Oralit 150 cc setiap BAB encer,
Trimetroprim 4-5 mg/KgBB/kali selama 5 hari, Zink 2x 20
mg selama 10 hari  
• d.Disentri amoeba; Oralit 150 cc setiap BAB encer,
Metronidazol 10 mg/KgBB/kali diberikan 3 kali sehari
selama 5 hari, Zink 1x 20 mg selama 10 hari 
• e.Amoebiasis, Oralit 3x 200 cc,  Metronidazol 10
mg/KgBB/kali diberikan 3 kali sehari selama 3 hari, Zink
1x 20 mg selama 10 hari
jawab :
• d. Disentri amoeba; Oralit 150 cc setiap
BAB encer, Metronidazol 10 mg/KgBB/kali
diberikan 3 kali sehari selama 5 hari, Zink
1x 20 mg selama 10 hari 
Disentri basiler Disentri amuba

 Panas tinggi ; • Demam (hanya


 Suhu 39,5-40°C
pada 1/3 kasus
 Sakit kram perut

 Sakit di anus
• Nyeri ringan
 Letargi kadang2x
• TERIMA KASIH
Penyakit Oxyuriasis/ Taeniasis
Cacing kremi Cacing pita
Etiologi Oxyuris vermicularis Babi: T solium Sapi: T Saginata

Bentuk

Keluhan Gatal/nyeri di anus pd Ggn sal cerna, Ggn sal cerna,


khas malam hari (nocturnal eosinofilia, ditemukan eosinofilia,
itching), pruritus ani, proglotid dalam tinja ditemukan proglotid
gugup, insomnia,
ngantuk di pagi hari
dalam tinja

Telur cacing Oval,


satu sisi
datar

Komplikasi Diagnosis: perianal neurosistiserkosis


swab (Scootch tape)

Terapi • Albendazol 200/400 mg •Praziquantel 10 mg/kgbb SD


• Mebendazol 3x100mg, 3 hr
• Pirantel palmoat
10 mg/kgbb/hr SD
• TRIMS......

Anda mungkin juga menyukai