Anda di halaman 1dari 16

15

Diare
Dr.H.Armen Ahmad SpPD KPTI FINASIM
Divisi Tropik dan Infeksi Bag.Penyakit Dalah FK.Unand/RSUP
M.Jamil Padang
Pendahuluan
• Keluhan tersering ( dr.keluarga,umum,SpPD)
• Kematian tinggi : anak < 5 tahun ,
Imunokompromise (HIV,sitosttatika,usila)
• Perluperhatian pada wisatawan
• Diare menyebabkan : produktivitas kerja
menurun,kematian
Definisi
BAB cair /setengah cair >200cc/24 jam dengan frekwensi meningkat
1. akut < 14 hari
2. persisten 14-28 hari
3. Kronik > 4 mg
Patogenesis :
1. agent (penyebab infeksi)
a.Jumlah kuman
b. Kemampuan menempel pada mukosa
c. Kemampuan produksi toksin (entrotoksin,sitotoksin,neurotoksin)
2.Host (pertahanan tubuh)
a.Flora saluran cerna normal
b. Keasaman lambung
c. Motilitas usus
d.Status imum
Gejala Klinis :
1. Noninflamasi
a. Sekretorik > 1 liter /hari,nyeri perut jarang, lendir (-),darah (-)
demam +/-,mual,muntah
2. Inflamasi :
a. Mual,muntah,demam,nyeri perut hebat,tenesmus,bab lendir +
darah +
Etiologi
1. Bakteri : salmonela,shigella,campilobakter
yeyuni,stapylococus aureus,closterium
perferingen,cvibrio cholerae,e.coli (ETEC,EAEC),dll
2. Virus (rotavirus,adeno virus,cytomegalovirus)
3. Parasit ( Protozoa ( entamuba histolitika,giardia),Cacing
( schistosomal,strogiloides stercoralis)
Diagnosis :
1. Anamnesis : inflamasi/noninflamasi
2. Kontak dengan sumber infeksi penyebab diare
3. Riwayat,perjalanan,aktivitas,tempat tinggal,kontak orang
sakit,pola kehidupan seksual
4. Riwayat pengobatan,riwayat imunokompromise seperti HIV
Pemeriksaan penunjang :
1. Darah perifer lengkap
2. Ureum .kreatinin
3. Toksin (c.dificile),antigen (E.Hystolitika)
4. Analisa gas darah kalau ada tanda ganguan asam basa
5. Feces rutin,amuba,hifa,kultur
Penatalaksanan:
1. Rehidrasi cairan
Pemberian cairan dapat :
a. Berdasarekan Berat Badan
Ringan 2-5 % BB
Sedang 5-8% BB
Berat 8-10 % BB
b. Sistim skore (Daldiyono)

2. Pengaturan asupan makanan : porsi kecil,frekwensi sering,mengndung


mikronutrien,energi yang cukup.hindari pedas,banyak lemak,makanan
mengandung susu
3. Terapi simtomatik : loperamid 4-6 mg/hari pada non inflamasi,bismuth
subsalisilat 2 tab maksimal 8 tab,probiotik masih diperdebatkan
4. Terapi definitif : sesuai kausa
Cara menghitung kebutuhan cairan
Daldiyono (sistim skor)
skor / 15 x10%xKgBBx1 liter
Berikan dlm 3 jam :
Jam I : kalau ada tanda syok guyur sampai TD
100/Pols,sisanya jam ke II tambah balance cairan
Score :
1. Muntah 1
2. Vock cholerik 2
3. Apatis 1
4. Somnolen,soporous,koma 2
5. TD sistole < 90 mmHg 1
6. TD Sistole < 60 mmHg 2
7. Nadi > 120 x /mnt 1
8. Nafas kusmaul > 30 x/mnt 1
9. Turgor turun 1
10. Facies cholerika 2
11. Washer women hand 1
12. Ektrimitas dingin 1
13. Sianosis 2
14. Umur > 50 tahun -1
15. Umur > 60 tahun -2
Komplikasi :
1.diare kronis 1%
2. defisiensi laktase
3.sindroma malabsorbsi IBS
Pencegahan :
1. Higiene sanitasi yang baik
2. Konsumsi makanan dimasak
3. Vaksinasi
Proknosis :
Baik ,kematian dapat terjadi pada usialanjut,imunodefisiensi
Disentri
• DEFINISI
– Peny. Ditandai diare, lendir darah, perut sakit dan
tenesmus
• GEOGRAFI DAN DISTRIBUSI
– Seluruh dunia, negara berkembang (hygine dan
sanitasi buruk), water borne disease dan endemis
• ETIOLOGI :
• SHIGELLA : dysentriale, flexneri, bondii, sonnei
Cont’d Disentri
PATOFISIOLOGI:
– Kuman tidak ditemukan diluar rongga usus, tidak
merusak selaput lendir, kelainan karena toksin.
– Kuman menyerang usus besar terutama sigmoid
– Fase akut: mukosa hipermis, udema, tbla, nekrosis
superfisial, tidak ada ulkus
– Fase sub akut :ulkus ditemukan diflikel limfoid,
dangkal, tebal, infiltrat pada lipatan selaput lendir
c.transversum
– Fase kronik: selaput menebal, dinding usus kaku,
lumen mengecil, melengket dengan pritoneum
Patogenesis dan Patologi
• Imunologi
– Belum diketahui
– Imunitas tipe humoral
– Kopro antibodi, humoral Ab (anti entrotoksin dan anti
bakteri)

• Entrotoksin dan V.cholera : tidak merusak mukosa


usus
• Endotoksin  udema ringan, dilatasi kapiler
pembuluh darah dan limfe pada puncak vili
Gejala klinis:
– Inkubasi 1jam -3hari
– Mendadak diare ringan sampai berat
– Sakit perut, kolik, muntah, sakit kepala
– Kasus berat: feces berlendir nening, berdarah bersifat
basa
– Mikroskopis, eritrosit dan makrofag
– Suhu, naik/ turun, nadi cepat
Komplikasi:
1.Artritis
2.Stenosis karena striktura lumen
3.Neuritis perifer
4.Iritis/iridoksiklitis
5.Peritonitis
6.Hemoroid
Difrensial diagnosa
disentri amuba
Diagnosa:
1.Feces langsung
2.Serologi hari ke-2 max hari ke-6
3.Sigmoidoskopi
Pengobatan:
1.Istirahat
2.Atasi dehidrasi
3.Diet makanan lunak
4.Antibiotika (tetraciklin, kotrimoksazol, kanamicin,
ampicilin, neomicin sulfat)

Anda mungkin juga menyukai