Pemeriksaan penunjang
Urinalisis menggunakan metode dipstik termasuk penilaian eritrosit dan leukosit direkomendasikan
untuk pemeriksaan rutin. Jumlah koloni ≥104 cfu/ml adalah indikasi adanya uropatogen. Evaluasi
traktur urinarius atas dengan menggunakan imaging seperti foto ronsen dan USG untuk melihat
obstruksi oleh batu saluran kemih. Bisa juga CT scan dan MRI
Diagnosis pielonefritis didapatkan dari nyeri pinggang, mual, muntah, demam >38c, nyeri
kostovetebre.
Pemeriksaan Penunjang
1. Urinalisis
-Eritrosit
Ditemukannya eritrosit dalam urin (hematuria) merupakan penanda terjadinya infeksi
saluran kemih.
-Piuria
Piuria atau sedimen leukosit dalam urin yaitu 2-5 leukosit per lapangan pandang besar pada
urin yang disentrifus. Infeksi saluran kemih dapat dipastikan jika terdpat leukosit sebanyak
>10 per mikroliter urin atau >10.000 per ml urin.
2.
Tata laksana
Terapi oral 10-14 hari biasanya efisien. Fluorokuinolon selama 7-10 hari dapat direkomendasikan
sebagai terapi lini pertama. Jika dosis fluorokuinolon ditingkatkan maka pengobatan dapat berkurang
menjadi 5 hari. Bagaimanapun saat ini terjadi peningkatan resistensi terhadap pemakaian
fluorokuinolon dan juga tidak bisa digunakan oleh wanita hamil. Generasi ketiga sefalosporin seperti
cefpodoxime proxetil atau ceftibuten dapat menjadi alternatif. Sebagai hasil dari peningkatan
resistensi terhadap escherichia coli, kotrimoksazol tidak cocok digunakan sebagai terapi empiris
untuk banyak tempat, tapi itu bisa digunakan jika telah di konfirmasi dengan test sensitivitas.
Co-amixiclav tidak direkomendasikan sebagai terapi empiris lini pertama untuk pielonefritis, tapi
direkomendasikan jika setelah uji sensitivitas didapatkan kuman gram positif. Untuk komunitas
dengan laju resistensi fluorokuinolon yang tinggi, terapi dengan menggunakan aminoglikosida atau
carbapenem bisa digunakan.
Tebel rekomendasi
Tabel parenteral