Menurut WHO:
kejadian buang air besar dengan konsistensi lebih cair dari biasanya, dengan frekuensi 3 kali atau lebih selama 1 hari
atau lebih
Menurut IDAI
Diare adalah buang air besar yang frekuensinya lebih sering dan konsistensi tinja lebih encer dari biasanya. Selama
terjadi diare, tubuh akan kehilangan cairan dan elektrolit secara cepat. Pada saat yang bersamaan, usus kehilangan
kemampuannya untuk menyerap cairan dan elektrolit yang diberikan kepadanya. Lebih kurang 10% episode diare
disertai dehidrasi /kekurangan cairan secara berlebihan. Bayi dan anak yang lebih kecil lebih mudah mengalami
dehidrasi dibanding anak yang lebih besar dan dewasa.
KLASIFIKASI DIARE
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI KLASIFIKASI
BERDASARKAN
BERDASARKAN BERDASARKAN
TINGKAT
ETIOLOGI LAMA DIARE
DEHIDRASI
Klasifikasi Berdasarkan Etiologi
Infeksi
Faktor Faktor
Psikologis Etiologi Malabsorbsi
Faktor
Makanan
• Entamoeba histolytica : Disentri
• Giardia lamblia* Etiologi Infeksi Diare
• Cryptosporidium parvum*
• Microsporidium
• Isospora belli • Terbanyak oleh
• Cyclospora cayetanensis Etiologi Diare Rotavirus (40-60%
Parasit diare, terutama
*banyak terdapat di USA 10%
<10% dibawah usia 5
tahun)
• Escherichia coli (EPEC, EHEC, ETEC, Bakteri
10-20%
EIEC, EAEC) bakteri penyebab 20% • Enterovirus
diare tersering
• Campylobacter spp. Virus
• Lainnya:
• Salmonella spp. 70%60-70% norovirus (berpotensi
• Shigella spp. : Disentri menjadi lethal),
• Vibrio cholera astrovirus,
• Clostridium difficile diare adenovirus,
sekunder terhadap pemberian calicivirus, dan
antibiotik
Keterangan: cytomegalovirus
• Aeromonas spp. Disentri (diare berdarah) menunjukkan infeksi
• Pleisiomonas spp. yang bersifat invasif, risiko morbiditas serius
• Yersinia spp sampai kematian
Etiologi Non-Infeksi Diare
• Logam Berat
Faktor Makanan • Keracunanan makanan
• Alergi terhadap makanan
• Takut
Faktor Psikologis • Cemas
Klasifikasi Berdasarkan Lamanya Diare
OSMOTIK SEKRETORIK
• Pada diare ini terjadi proses osmosis, yaitu perpindahan air secara
pasif dari konsentrasi air tinggi (ekstralumen) menuju konsentrasi
air yang lebih rendah (intralumen)
Diare Osmotik
Enzim laktase pada
Defisiensi enzim
brush border vili usus
laktase
menurun
Cengeng/gelisah
Muntah
Nyeri abdomen
Demam
Sifat Tinja
Volume Sedang Sedikit Sedikit Banyak Sedikit Banyak
Frekuensi 5-10 x/hari >10 x/hari Sering Sering Sering Terus menerus
Konsistensi Cair Lembek sering Lembek Cair Lembek Cair
Darah - Kadang - + -
Bau Langu - Busuk + - Amis khas
Warna Kuning hijau Merah hijau Kehijauan Tak berwarna Merah hijau Seperti air
cucian beras
Leukosit - + + - - -
Lain lain Anoreksia Kejang Sepsis + Meteorismus Infeksi sistemik
Red-Currant Jelly
Stool
Diagnosis Banding
Diagnosis Didasarkan Pada Keadaan
Diare cair akut Diare >3x / hari berlangsung kurang dari 14 hari
Darah (-)
Kolera Diare air cucian beras yang sering dan banyak
dehidrasi berat
Terjadi KLB Kolera
Hasil kultur tinja positif untuk V. cholerae
Disentri Diare berdarah
Diare persisten Diare berlangsung selama 14 hari atau lebih,
disebabkan infeksi
Diare kronis Sama seperti diare persisten, disebabkan alergi
Diare dengan gizi buruk Diare jenis apapun yang disertai tanda gizi buruk
Diare terkait antibiotik Mendapat pengobatan antibiotik oral spektrum luas
Invaginasi Dominan darah dan lendir dalam tinja
Massa intra abdominal (abdominal mass)
Tangisan keras dan kepucatan pada bayi
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota, Hal. 133
Penegakan Anamnesis, Pemeriksaan
Fisik, Pemeriksaan
Diagnosis Penunjang
1. Onset
2. Tinja
• Konsistensi
• Lendir +/-
• Warna (kuning/hitam/hijau/cucian beras)
• Darah +/-
Anamnesis • Volume
• Bau (amis/busuk)
3. Frekuensi
4. Tanda dehidrasi
5. Gejala Lain
6. Riwayat alergi dan pengobatan
ONSET FREKUENSI KUALITAS
Berapa lama anak Berapa kali anak BAB Bagaimana bentuk KOLERA
mengalami diare? dalam satu hari? tinjanya?
Berdarah
Departemen Kesehatan RI
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehat
Lingkungan
2011
ANTIMIKROBA
PENYEBAB ANTIBIOTIK PILIHAN ALTERNATIF
Kolera Tetracycline - Doksisiklin
12,5mg/kgBB - Kortikomoksazol
4x sehari selama 3 - Erythomycine
hari - Kloramfenikol
PROMOTIF
PERILAKU
FISIK
• Penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan
sehat. • Cuaca (musim hujan), lingkungan
PENGETAHUAN
tempat tinggal yang buruk
PREVENTIF
• Penyebab,pencegahan,
BIOLOGI
• Pemberian ASI selama 6 bulan, awasi kebersihan pengobatan, komplikasi
anak dan lingkungan, selalu cuci tangan Bakteri H. pylori, rotavirus
menggunakan sabun, dan vaksin rotavirus. SIKAP
SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI
KURATIF • Mengikuti penyuluhan
mengenai Diare
Kebiasaan yang buruk seperti pola
•Oralit: hidup buruk, higienitas buruk, pola
•Anak < 1 tahun diberikan 50-100 cc cairan oralit PRAKTIK
makan yang sembarangan,
setiap kali buang air besar kemiskinan, pendidikan yang
•Anak > 1 tahun: diberikan 100-200 cc cairan oralit •Memberikan ASI selama
rendah
setiap kali buang air besar 6 bulan, melakukan pola
•Zinc ( 1 tablet = 20 mg) hidup yang sehat baik
•Umur < 6 bulan: ½ tablet /hari pada anak maupun
•Umur ≥ 6 bulan: 1 tablet /hari lingkungan
Segitiga epidemiologi Diare
PENJAMU LINGKUNGAN
5 Level of Prevention, Level & Clark
1. Promosi Kesehatan (Health Promotion)
1. Memberikan penyuluhan
1. pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
2. cara - cara penularan dan cara - cara pemberantasan serta manfaat
diagnosis dini.
5. Rehabilitation
1. Rehabilitasi fisik atau medis apabila terdapat gangguan kesehatan fisik
setelah dirawat di rumah sakit
TERIMAKASIH