Anda di halaman 1dari 42

DEFINISI DIARE

Menurut WHO: 
kejadian buang air besar dengan konsistensi lebih cair dari biasanya, dengan frekuensi 3 kali atau lebih selama 1 hari
atau lebih

Menurut Kemenkes (2014)


Suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi pada tinja yang lembek atau cair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya.
Neonatus : > 4 kali 
Bayi dan anak: > 3 kali 

Menurut IDAI
Diare adalah buang air besar yang frekuensinya lebih sering dan konsistensi tinja lebih encer dari biasanya. Selama
terjadi diare, tubuh akan kehilangan cairan dan elektrolit secara cepat. Pada saat yang bersamaan, usus kehilangan
kemampuannya untuk menyerap cairan dan elektrolit yang diberikan kepadanya. Lebih kurang 10% episode diare
disertai dehidrasi /kekurangan cairan secara berlebihan. Bayi dan anak yang lebih kecil lebih mudah mengalami
dehidrasi dibanding anak yang lebih besar dan dewasa.
KLASIFIKASI DIARE

KLASIFIKASI
KLASIFIKASI KLASIFIKASI
BERDASARKAN
BERDASARKAN BERDASARKAN
TINGKAT
ETIOLOGI LAMA DIARE
DEHIDRASI
Klasifikasi Berdasarkan Etiologi

Infeksi

Faktor Faktor
Psikologis Etiologi Malabsorbsi

Faktor
Makanan
• Entamoeba histolytica : Disentri
• Giardia lamblia* Etiologi Infeksi Diare
• Cryptosporidium parvum*
• Microsporidium
• Isospora belli • Terbanyak oleh
• Cyclospora cayetanensis Etiologi Diare Rotavirus (40-60%
Parasit diare, terutama
*banyak terdapat di USA 10%
<10% dibawah usia 5
tahun)
• Escherichia coli (EPEC, EHEC, ETEC, Bakteri
10-20%
EIEC, EAEC)  bakteri penyebab 20% • Enterovirus
diare tersering
• Campylobacter spp. Virus
• Lainnya:
• Salmonella spp. 70%60-70% norovirus (berpotensi
• Shigella spp. : Disentri menjadi lethal),
• Vibrio cholera astrovirus,
• Clostridium difficile  diare adenovirus,
sekunder terhadap pemberian calicivirus, dan
antibiotik
Keterangan: cytomegalovirus
• Aeromonas spp. Disentri (diare berdarah) menunjukkan infeksi
• Pleisiomonas spp. yang bersifat invasif, risiko morbiditas serius
• Yersinia spp sampai kematian
Etiologi Non-Infeksi Diare

Faktor • Malabsorbsi karbohidrat (disakarida, monosakarida)


• Malabsorbsi lemak
Malabsorbsi • Malabsorbsi Protein

• Logam Berat
Faktor Makanan • Keracunanan makanan
• Alergi terhadap makanan

• Takut
Faktor Psikologis • Cemas
Klasifikasi Berdasarkan Lamanya Diare

Akut • 7 hari - 14 hari

Kronik • > 14 hari dengan etiologi non-infeksi

Persisten • > 14 hari dengan etiologi infeksi


Klasifikasi Berdasarkan Tingkat Dehidrasi
Klasifikasi Tanda/Gejala
Tidak terdapat cukup tanda untuk diklasifikasikan sebagai
Tanpa Dehidrasi dehidrasi ringan atau berat

Terdapat dua atau lebih tanda:


Dehidrasi • Rewel, gelisah
Ringan/Sedang • Mata Cekung
• Minum dengan lahap, haus
• Cubitan kulit kembali lambat
Terdapat dua atau lebih tanda:
• Letargis/tidak sadar
Dehidrasi Berat • Mata Cekung
• Tidak bisa minum atau malas minum
• Cubitan kulit kembali sangat lambat ( ≥ 2 detik)
Patofisiologi
• Pada dasarnya diare terjadi ketika terdapat
gangguan transportasi air dan elektrolit dalam
lumen usus sehingga absorpsi makanan menjadi
terganggu
• Mekanisme utama dari diare dapat berupa:

OSMOTIK SEKRETORIK

Terdapat mekanisme lainnya yaitu diare eksudatif dan hiperperistaltik


Diare Osmotik

• Diare osmotik disebabkan karena sejumlah besar bahan makanan


atau zat yang tidak dapat diabsorbsi dalam lumen usus sehingga
terjadi hiperosmolaritas  perpindahan cairan dari plasma ke
dalam lumen usus

• Pada diare ini terjadi proses osmosis, yaitu perpindahan air secara
pasif dari konsentrasi air tinggi (ekstralumen) menuju konsentrasi
air yang lebih rendah (intralumen)
Diare Osmotik
Enzim laktase pada
Defisiensi enzim
brush border vili usus
laktase
menurun

Rotavirus Kerusakan sel epitel


Menurunkan daya Tidak dapat
berkembang biak dan pemendekan
serap air dan mencerna laktosa
dalam epitel vili vili usus (Atrofi vili
makanan di usus
usus halus usus)

Pembentukan enterotoksin NSP4 (calcium-


dependent enterotoxin)

Terjadi perpindahan air Tekanan osmotik


Diare dan elektrolit ke dalam dalam rongga usus
rongga usus meningkat
Diare Sekretorik
• Diare sekretorik terjadi akibat
peningkatan sekresi secara
langsung atau yang lebih dominan
akibat penurunan absorbsi.
• Diare ini terjadi akibat adanya
stimulasi dari enterotoksin bakteri
yang menginvasi ke epitel usus
• Secara klinis, yang khas pada diare
ini adalah ditemukannya diare
dengan jumlah yang sangat banyak V. Cholerae: stimulasi toksin yang menyebabkan peningkatan level cAMP
dalam enterosit.
Diare
Sekretorik

Penyebab utama terjadi


sekresi berlebih ke
dalam lumen usus

• Penurunan absorbsi NaCl


• Merangsang eksresi Cl- dan H2O, NaCl, K+, HCO3- ke
dalam lumen usus
Diare Eksudatif Melalui makanan dan
minuman yang terkontaminasi
atau kontak dengan penderita

• Diare yang terjadi akibat proses


inflamasi/peradangan yang
menyebabkan kerusakan mukosa usus
yang biasanya disebabkan oleh adanya
invasi bakteri ataupun sitotoksigenik Shigella, Salmonella,
Camphylobacter, Yersinia,
sitotoksigenik C.difficile atau
B.fragilis, atau Entaemoeba
invasive E.coli, EAEC histolytica atau Balantidium coli.
• Karena adanya kerusakan dinding usus
 menyebabkan inflamasi, ulserasi
dan perdarahan  feses mengandung
darah, pus, mukus.
• Pada diare ini juga terjadi peningkatan
beban osmotik, hipersekresi cairan
akibat peningkatan prostaglandin, dan
terjadi hiperperistaltik
Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis Diare
Diare

Cengeng/gelisah

Muntah

Nyeri abdomen

Kehilangan berat badan

Tidak nafsu makan

Badan terasa lemas

Demam

Membran mukosan mulut dan bibir kering


Gejala Khas Diare Akut
GEJALA KLINIS Rotavirus Shigella Salmonella ETEC EIEC Kolera
Masa tunas 12-72 jam 24-48 jam 6-72 jam 6-72 jam 6-72 jam 47-72 jam
Panas + ++ ++ - ++ -
Mual Muntah Sering Jarang Sering + - -
Nyeri perut Tenesmus Tenesmus kramp Tenesmus kolik - Tenesmus kramp Sering kramp
Nyeri kepala - + + - - -
Lamanya sakit 7. Hari >7 hari 3-7 hari 2-3 hari Variasi 3 hari

Sifat Tinja
Volume Sedang Sedikit Sedikit Banyak Sedikit Banyak
Frekuensi 5-10 x/hari >10 x/hari Sering Sering Sering Terus menerus
Konsistensi Cair Lembek sering Lembek Cair Lembek Cair
Darah -  Kadang - + -
Bau Langu - Busuk + - Amis khas
Warna Kuning hijau Merah hijau Kehijauan Tak berwarna Merah hijau Seperti air
cucian beras
Leukosit - + + - - -
Lain lain Anoreksia Kejang  Sepsis + Meteorismus Infeksi sistemik 
Red-Currant Jelly
Stool
Diagnosis Banding
Diagnosis Didasarkan Pada Keadaan
Diare cair akut Diare >3x / hari berlangsung kurang dari 14 hari
Darah (-)
Kolera Diare air cucian beras yang sering dan banyak 
dehidrasi berat
Terjadi KLB Kolera
Hasil kultur tinja positif untuk V. cholerae
Disentri Diare berdarah
Diare persisten Diare berlangsung selama 14 hari atau lebih,
disebabkan infeksi
Diare kronis Sama seperti diare persisten, disebabkan alergi
Diare dengan gizi buruk Diare jenis apapun yang disertai tanda gizi buruk
Diare terkait antibiotik Mendapat pengobatan antibiotik oral spektrum luas
Invaginasi Dominan darah dan lendir dalam tinja
Massa intra abdominal (abdominal mass)
Tangisan keras dan kepucatan pada bayi
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota, Hal. 133
Penegakan Anamnesis, Pemeriksaan
Fisik, Pemeriksaan
Diagnosis Penunjang
1. Onset
2. Tinja
• Konsistensi
• Lendir +/-
• Warna (kuning/hitam/hijau/cucian beras)
• Darah +/-

Anamnesis • Volume
• Bau (amis/busuk)
3. Frekuensi
4. Tanda dehidrasi
5. Gejala Lain
6. Riwayat alergi dan pengobatan
ONSET FREKUENSI KUALITAS
Berapa lama anak Berapa kali anak BAB Bagaimana bentuk KOLERA
mengalami diare? dalam satu hari? tinjanya?

AKUT Tidak mengandung


> 3x sehari
<14 Hari darah

PERSISTEN Laporan mengenai


Banyak dan Cepat Air cucian beras
14 hari atau lebih KLB Kolera

Berdarah

Dominan darah dan DISENTRI


Lendir
KELUHAN LAIN RIWAYAT

Usia Bayi <2 bulan


Demam, batuk, pilek, DIARE TERKAIT INVAGINASI
campak, penurunan ANTIBIOTIK Sebelumnya diberikan
BB, produksi BAK, Pengobatan antibiotic makan  pisang atau
Keinginan menyusu, yang baru diminum anak nasi
Kejang?
Pemeriksaan Fisik
• Melihat keadaan umum anak, sadar atau tidak
sadar?
• Tanda Tanda Vital
• Melihat tanda-tanda dehidrasi
• Anak gelisah atau tidak
• Anak mau minum atau tidak, jika iya,
apakah tampak sangat haus atau malas
minum
• Matanya cekung atau tidak cekung
• Penilaian turgor dengan cubitan kulit
perut
Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare, 2011. hal. 4
• Pemeriksaan Paru  Kussmaul
• Pemeriksaan Abdomen  Invaginasi
• Tanda gizi Buruk
• Darah
• Feses Lengkap
Pemeriksaan • Makroskopis
• Mikroskopis
Penunjang • pH
• Analisa Gas Darah
• Elektrolit
Tata Laksana
LIMA LANGKAH TUNTASKAN
DIARE

Departemen Kesehatan RI
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehat
Lingkungan
2011
ANTIMIKROBA
PENYEBAB ANTIBIOTIK PILIHAN ALTERNATIF
Kolera Tetracycline - Doksisiklin
12,5mg/kgBB - Kortikomoksazol
4x sehari selama 3 - Erythomycine
hari - Kloramfenikol

Shigella disentri Ciprofloxacin Pivmecillinam


D 15 mg/kgBB 20mg/kgBB
I 2x sehati selama 3 4x sehari selama 5
S hari hari
E
N Amoebiasis Metronidazole Ceftriaxone
T 10 mg/kgBB 50-100mg/kgBB
R 3x sehari selama 5 1x sehari IM selama 2-
hari 5 hari
I
Klasifikasi dehidrasi menurut IDAI
Diare Tanpa Dehidrasi TERAPI
A
Penanganan diare di rumah
1. Berikan cairan tambahan (ASI) lebih banyak dan lebih sering
dari biasanya

ASI ASI tidak


EKSKLUSIF EKSKLUSIF
- Oralit/air matang - Oralit
- Cairan makanan
< 2 Tahun 50-100 ml/BAB

> 2 Tahun 100-200ml/BAB


Diare Tanpa Dehidrasi
2. Nutrisi ( makanan )
3. Pemberian Zinc
< 6 bulan ½ tablet
(10mg)/hari
> 6 bulan 1 tablet
(20mg)/hari

4. Nasihat kepada ibu


Kapan harus Kembali:
- anak tidak bisa minum
- Terdapat darah pada tinja
- Diare tambah cair
- Muntah - muntah
- Tidak ada gejala diatas tapi belum
membaik (dalam 3 hari)
Edukasi cara menyiapkan oralit
Diare dengan dehidrasi TERAPI
B
Ringan-sedang
Penanganan di sarana Kesehatan
1. Rehidrasi oral dengan oralit
- Untuk rehidrasi oral digunakan oralit dengan dosis 75mL/kgBB.
Selama 3 jam pertama
UMUR Sampai 4 bulan 4-12 bulan 12-24 bulan 2-5 tahun

Berat Badan <6 kg 6-10 kg 10-12 kg 12-19 kg

Jumlah Cairan 200-400 400-700 700-900 900-1400

Setalah 3 jam, evaluasi dan nilai Kembali derajat dehidrasinya

2. Nutrisi : ASI dan makanan segera setelah anak ingin makan


3. Zinc
4. Nasihat ibu
Diare dengan Dehidrasi Berat TERAPI
C
Penanganan di pelayanan Kesehatan
1. Rehidrasi intravena dengan ringer laktat/ringer asetat/Nacl
0,9%
- Untuk rehidrasi parenteral digunakan cairan ringer laktat
dengan dosis 100mL/kgBB.
Usia CARA PEMBERIAN

<1 tahun 1 jam pertama 30cc/kgBB


dilanjutkan 5 jam berikutnya70cc/kgBB

1-5 tahun ½ jam pertama 30cc/kgBB


dilanjutkan 2 ½ jam berikutnya 70cc/kgBB.

- Dinilai setiap 15-30 menit, jika sudah bisa minum : berikan


oralit 5ml/kg/jam
2. Pemberian Zinc
Periksa Kembali
Bayi : setelah 6 jam
Anak : setelah 3 jam
Lalu pilih rencana terapi yang sesuai

Jika tidak bisa Rujuk SEGERA untuk pengobatan


memberi cairan intravena dan selama di perjalanan
intravena beri larutan oralit jika anak bisa
minum

Jika tidak ada fasilitas


pemberian cairan Rehidrasi dengan oralit melalui pipa
intravena dalam 30 menit nasogastric : beri 20mg/kg/jam
selama 6 jam dan evaluasi setiap1-2
dan anak masih bisa
jam
minum

Jika tidak bisa


menggunakan NGT Rujuk SEGERA ke rumah sakit untuk
dan anak tidak bisa pengobatan intravena atau NGT
minum
Teori HENDRIK L. BLOOM
PELAYANAN DIARE LINGKUNGAN

PROMOTIF
PERILAKU
FISIK
• Penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan
sehat. • Cuaca (musim hujan), lingkungan
PENGETAHUAN
tempat tinggal yang buruk
PREVENTIF
• Penyebab,pencegahan,
BIOLOGI
• Pemberian ASI selama 6 bulan, awasi kebersihan pengobatan, komplikasi
anak dan lingkungan, selalu cuci tangan Bakteri H. pylori, rotavirus 
menggunakan sabun, dan vaksin rotavirus. SIKAP
SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI
KURATIF • Mengikuti penyuluhan
mengenai Diare
Kebiasaan yang buruk seperti pola
•Oralit:  hidup buruk, higienitas buruk, pola
•Anak < 1 tahun diberikan 50-100 cc cairan oralit PRAKTIK
makan yang sembarangan,
setiap kali buang air besar kemiskinan, pendidikan yang
•Anak > 1 tahun: diberikan 100-200 cc cairan oralit •Memberikan ASI selama
rendah
setiap kali buang air besar  6 bulan, melakukan pola
•Zinc ( 1 tablet = 20 mg) hidup yang sehat baik
•Umur < 6 bulan: ½ tablet /hari pada anak maupun
•Umur ≥ 6 bulan: 1 tablet /hari lingkungan
Segitiga epidemiologi Diare

Agen  mikroorganisme (bakteri, virus dan parasit).


AGEN
Penjamu  umur, jenis kelamin, genetik, stress,
pemberian ASI eksklusif rendah.

Lingkungan  lingkungan tidak bersih dan sehat.

PENJAMU LINGKUNGAN
5 Level of Prevention, Level & Clark
1. Promosi Kesehatan (Health Promotion)
1. Memberikan penyuluhan 
1. pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
2. cara - cara penularan dan cara - cara pemberantasan serta manfaat
diagnosis dini.

2. Perlindungan khusus (Specific Protection)


1. Perbaikan status gizi individu/masyarakat untuk membentuk daya tahan
tubuh yang lebih baik dan dapat melawan agen penyakit yang akan masuk ke
dalam tubuh. 
2. Pemberian ASI eksklusif pada bayi baru lahir, karena ASI banyak
mengandung kalori, protein, dan vitamin yang banyak dibutuhkan oleh tubuh.
Hal ini untuk membentuk sistem kekebalan tubuh bayi sehingga terlindung dari
berbagai penyakit infeksi, menjaga pencernaan bayi dan balita yang belum
tumbuh optimal.
3. Diagnosis Dini dan Pengobatan Segera (Early Diagnosis and
Prompt Treatment)
1.Memeriksakan semua penderita segera secara dini disarana
pelayanan kesehatan yang diduga diare.
2. Melakukan penanganan segera, berikan pengobatan yang
tepat agar tidak menularkan penyakitnya kepada yang lain. 
3. Menyediakan fasilitas yang memadai (laboratorium), agar
dapat melakukan pemeriksaan guna mengetahui penyebab
sehingga cara penanganannya tepat.
4. Disability Limitation
1. Mencegah proses penyakit lebih lanjut dengan melakukan pengobatan
sehingga dapat tercapai proses pemulihan yang baik.
2. Mencegah terjadinya komplikasi dari diare seperti dehidrasi dan syok
hipovolemia.

5. Rehabilitation
1. Rehabilitasi fisik atau medis apabila terdapat gangguan kesehatan fisik
setelah dirawat di rumah sakit
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai