Anda di halaman 1dari 53

DIARE & DISENTRI

PADA ANAK

Dr. Sylvi Anitasari, Sp.A


Diambil dari materi kuliah Dr. Juwita Pratiwi, Sp.A
Divisi Gastrohepatologi
RSUP Dr. Kariadi/ Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Semarang
PENDAHULUAN

Masalah kesehatan

Rotavirus
Morbiditas dan
merupakan
mortalitas tinggi
penyebab utama

Diare
Kejadian 2-6
Penyebab kematian
episode/anak per
utama pada bayi
tahun
DEFINISI

• Peningkatan frekuensi buang air besar


dan berubahnya konsistensi menjadi
lebih lunak atau bahkan cair.
• BAB lembek atau cair / berupa air
Diare saja, frekuensi > 3X atau lebih sering
dari biasanya dalam 24 jam dan < 14
Akut hari
• Volume:
• Bayi dan anak: >10 ml/kgBB/hari
• Anak yang lebih besar: >200 ml/hari
DEFINISI

• Sekitar 5% diare akut cairmemanjang


>14 hari dan disebut sebagai diare
persisten.
• Faktor risiko untuk menjadi diare persisten
antara lain :
Diare • usia <1 tahun,
persisten/ • gizi kurang,
kronik • prematuritas,
• anemia,
• penggunaan antibiotik
• diare berulang
• Persisten etiologi infeksi
• Kronik etiologi non infeksi
KLASIFIKASI

Diare akut
Berdasarkan lama sakit diare
dikelompokkan menjadi :

Diare persisten/kronik
KLASIFIKASI
Diare sekretorik

Diare osmotik
Berdasarkan patofisiologi
dikelompokkan menjadi :
Diare sitotoksik

Diare inflamatori
Diare Osmotik

Terjadi karena meningkatnya beban osmotik


di dalam lumen usus akibat fermentasi nutrien
yang tidak diserap usus halus/flora kolon

Diare Sekretorik

Diare terjadi karena sekresi aktif epitel


usus akibat stimulasi toksin kuman.
DIARE OSMOTIK

Secara umum terlihat pada sindroma malabsorpsi 


intoleransi laktosa

Zat makanan yang tidak terserap akan mengakibatkan


efluks cairan kedalam lumen saluran cerna  BAB cair /
loose diarrheal

Flora normal colon ”dibanjiri” oleh CHO 


dimetabolisme menjadi gas  nyeri perut dan penurunan
pH feses
DIARE SEKRETORIK
• Enterotoksin
menstimulasi sekresi
cairan dan elektrolit dari
mukosa pada sel kripta
– Dimediasi oleh
prostaglandin
– Mengaktifkan
cAMP, GMP dan
ekfluks dari ion
calcium
– Menyebabkan
blockade absorpsi
dari cairan dan
elektrolit pada villi
saluran cerna
DIARE SITOTOKSIK
Destruksi villi mukosa usus halus akibat
proses infeksi virus
• Pemendekan villi setelah terjadi lisis cel
• Penurunan luas permukaan absorpsi usus halus sehingga
mengakibatkan penurunan kapasitas absorpsi cairan dan
elektrolit pada usus halus.
DIARE INFLAMATORIK
• Inflamasi mukosa dan submucosa pada ileum terminal dan
usus besar
• Invasi bakteri menyebabkan edema pada sepanjang mukosa
disertai dengan perdarahan dan infiltrasi leukosit.
• Kehilangan epitel, tight junction, tekanan hidrostatik  air,
elektrolit, mucus, protein, eritrosit, leukosit efluks ke lumen.
• Sering bersamaan dengan mekanime sekretorik dan sitotoksik
• Ditandai dengan peningkatan peristaltik akibat percepatan
waktu transit, dilatasi lumen usus, delayed gastric empying
(muntah dan mual)
ETIOLOGI

Sekretorik Sitotoksik Disentri

• E. Coli • Rotavirus • Campylobacter fetus


• Rotavirus • Norwalk agent • Clostridium difficile
• Vibrio cholera • •
Cryptosporidium Salmonella'Shigella
• Clostridium difficile
• Escherichia coli • Yersinia
• Clostridium perfringes

enterocolitica
Aeromonas hydrophilia
• Staphylococcus aureus
• Entamoeba
• Vibrio parahemolyticus histolytica
• Bacillus cereus
• Shigella
• Salmonella
• Yersinia enterocolitis
• Giardia lamblia
ETIOLOGI
Drug induced Kondisi yang
membutuhkan operasi
• Diare akibat antibiotik
• Appendicitis akut
• Laksansia
• Intususepsi
• Withdrawl opioid
• Kandungan magnesium

Toksin/ logam berat Defisiensi


• Tembaga mikronutrien
• Kemoterapi • Niasin
• Radiasi • Folat

Malabsorpsi Intoleransi/ alergi


• Defisiensi laktase • Protein susu sapi
• Defisiensi sukrosa- • Methylxantine (caffein,
isomaltase theophyline)
ANAMNESIS
Lama diare, frekuensi dalam 24 jam, volume, konsistensi tinja, warna, bau,
ada / tidak lendir dan darah, buang air besar nyemprot atau tidak

Bila disertai muntah: volume dan frekuensinya.

Buang air kecil: biasa, berkurang, jarang atau tidak kencing dalam 6 – 8 jam
terakhir.

Makanan dan minuman yang diberikan sebelum dan selama diare.

Adakah panas atau penyakit lain yang menyertai seperti: batuk, pilek, otitis
media, campak, kejang.

Tindakan yang telah dilakukan ibu selama anak diare

Obat-obatan yang diberikan serta riwayat imunisasinya.


PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum

Tanda–tanda vital

Tanda-tanda malnutrisi

Tanda-tanda dehidrasi

Distensi abdomen

Bising usus

Tanda infeksi sistemik  demam, otitis,


faringitis, dll

Ekskoriasi sekitar anus ada atau tidak


CARA MENILAI DERAJAT DEHIDRASI

Diare
dehidrasi
tak berat
5 PILAR TATALAKSANA
REHIDRASI
DUKUNGAN
NUTRISI
SUPLEMENTASI
ZINC
ANTIBIOTIK
SELEKTIF
EDUKASI
PILAR 1. REHIDRASI

• Tanpa dehidrasi
rencana terapi A
Sesuai
derajat
• Dehidrasi tak berat
dehidrasi rencana terapi B
• Dehidrasi berat
rencana terapi C
RENCANA TERAPI A
(PENDERITA DIARE TANPA
DEHIDRASI)
REHIDRASI
Berikan anak lebih banyak cairan daripada
biasanya untuk mencegah dehidrasi

Gunakan cairan rumah tangga yang


dianjurkan, seperti oralit, makanan yang cair
(seperti sup, air tajin)

Teruskan pemberian larutan ini hingga diare


berhenti.
<1 TAHUN 50-100
• Berikan larutan oralit ML
dengan perhitungan 10
ml/kgBB atau setiap kali 1-5 tahun 100-200 ml
BAB dengan perhitungan:
5-12 tahun 200-300 ml

>12 tahun/ dewasa 300-400 ml


CARA MEMBUAT ORALIT
RENCANA TERAPI B
(PENDERITA DIARE DENGAN
DEHIDRASI TIDAK BERAT)
Pada dehidrasi tidak berat, cairan rehidrasi oral diberikan dengan
pemantauan yang dilakukan di Pojok Upaya Rehidrasi Oral selama 4-
6 jam.

Ukur jumlah rehidrasi oral yang akan diberikan selama 4 jam


pertama

Umur kurang dari 4 4 – 12 bulan 12 bulan – 2 2 – 5 tahun


bulan tahun
Berat badan < 6 kg 6 - < 10 kg 10 - < 12 kg 12 – 19 kg
Dalam ml 200 – 400 400 -700 700 - 900 900 - 1400
Tunjukkan kepada orang tua bagaimana cara memberikan rehidrasi oral

• Berikan minum sedikit demi sedikit


• Jika anak muntah, tunggu 10 menit lalu lanjutkan kembali rehidrasi oral pelan-pelan
• Lanjutkan ASI kapanpun anak meminta

Setelah 4 jam :

• Nilai ulang derajat dehidrasi anak


• Tentukan tatalaksana yang tepat untuk melanjutkan terapi
• Mulai beri makan anak di klinik

Bila ibu harus pulang sebelum selesai rencana terapi B

• Tunjukkan jumlah oralit yang harus dihabiskan dalam terapi 3 jam di rumah.
• Berikan oralit untuk rehidrasi selama 2 hari lagi seperti dijelaskan dalam Rencana Terapi A.
• Jelaskan 4 cara dalam Rencana Terapi A untuk mengobati anak di rumah
RENCANA TERAPI C
(PENDERITA DIARE DENGAN
DEHIDRASI BERAT)
REHIDRASI PARENTERAL
DEHIDRASI BERAT
Pemberian Pertama Pemberian Berikut Ket.
No Golongan Umur 30 ml/kgbb 70 ml/kgbb
selama : Selama :

1 Bayi 1 jam 5 jam


( < umur 12 bulan )

2 Anak 30 menit 2.5 jam


( 12 bln – 5 tahun )
PILAR 2. TERAPI NUTRISI

Memegang peran penting dalam tatalaksana diare pada


anak
Diare dapat mencetuskan malnutrisi pada anak karena:
• Anoreksia,
• Ibu memuasakan anaknya atau pantang makanan tertentu,
• Katabolisme,
• Malabsorpsi nutrien dan
• Protein losing enteropathy
Early refeeding
• Meningkatkan growth faktor untuk memperbaiki cidera pada mukosa
• Teruskan ASI --> paling aman dan mudah ditoleransi
Prinsip utamanya :

• Pemberian ASI harus dilanjutkan


• Beri makan segera setelah anak mampu makan
• Jangan memuasakan anak
• Kadang-kadang makanan tertentu diperlukan
selama diare
• Makan lebih banyak untuk mencegah malnutrisi
• Pada bayi yang minum formula (PAST) tidak
selalu susunya harus diganti dengan formula bebas
laktosa, kecuali memperlihatkan gejala diare berat
dan intoleransi laktosa,
• Asupan protein ditambah untuk mencegah
hipoalbuminemia akibat protein losing
enteropathy.
PILAR 3. SUPLEMENTASI ZINC

• Mengurangi lama dan beratnya diare


Pemberian zinc • Mencegah berulangnya diare selama 2-3 bulan
• Mengembalikan nafsu makan anak

• Anak di bawah umur 6 bulan : 10 mg(1/2 tablet)


Dosis zinc untuk per hari
anak • Anak di atas umur 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per
hari

Diberikan selama 10-14 hari berturut-turut meskipun anak


sudah sembuh dari diare
ZINC

Kofaktor enzim superoxide dismutase


(SOD)

Stabilisator intramolekular
• Mencegah pembentukan ikatan disulfida
• Berkompetisi dengan tembaga (Cu) dan besi (Fe)
Mampu menghambat sintesis nitric oxide
(NO) oleh enzim nitric oxide synthase type-
2
PERAN ZINC

Antioksidan

Penguat sistem imun

Aktivasi limfosit T

Menjaga keutuhan epitel usus


PILAR 4. ANTIBIOTIK SELEKTIF

Antibiotik pada diare akut hanya diberikan


atas indikasi

Pemberian antibiotik yang tidak rasional hanya


akan memperburuk keadaan: menambah biaya
tidak perlu, meningkatkan resistensi obat, dan
meningkatkan risiko diare persisten

Obat-obat antidiare sama sekali tidak


bermanfaat
Indikasi antibiotik pada diare
akut :
• Tersangka kolera
• Tersangka disenteri: shigella
• Terbukti amebiasis usus
• Terbukti giardiasis
Kolera

• Tetrasiklin 12.5 mg/kg/hari 4dd x 3 hari


• Furazolidone 1.25 mg/kg/hari 4dd x 3 hari
• TMP-SMX 10 mg TMP/kg/hari 2dd x 3 hari

Disenteri karena Shigella

• TMP-SMX 10 mg TMP/kg/hari 2dd x 5 hari


• Ampisillin 25 mg/kg/hari 4dd x 5 hari
• Cefixime 8 mg/kg/hari 2dd x 5 hari

Amoebiasis

• Metronidazole 30-40 mg/kg/hari 3dd x 7-10 hari

Giardiasis

• Metronidazole 30-40 mg/kg/d 3dd x 10 hari


• Quinacrine 2.5 mg/kg 3dd x 10 hari
PILAR 5. EDUKASI PADA
ORANGTUA

Diare merupakan penyakit, bukan kutukan, atau petanda mau pintar

Diare dapat menyebabkan kematian

Gejala dan tanda dehidrasi

Terapi dimulai di rumah

Bagaimana membuat cairan rehidrasi oral di rumah

Kapan membawa anak ke rumah sakit

Terus memberikan makan pada anak dengan diare

Bagaimana mencegah diare


Buang air besar cair lebih sering

Muntah terus menerus


KAPAN Rasa haus yang nyata
HARUS KE
Makan atau minum sedikit
FASKES??
Demam

Tinja berdarah
DISENTRI
DEFINISI
• Diare akut/persisten
yang pada tinjanya
ditemukan darah terlihat
secara kasat mata
Disentri • Penyebab utama
Shigella, selain
Entamoena histolitica
dan Campylobacter
jejuni
ETIOLOGI
S sonnei

S boydii

S flexneri

S dysenteriae tipe 1

Campylobacter jejuni

E coli enterovasif

E coli entero-hemoragik

Salmonella non tifoid

Entamoeba histolytica
DISENTRI BASILER VS AMOEBIASIS
MANIFESTASI KILINIS

Darah
dalam Demam
tinja

Nyeri
Nyeri
pada
perut
rektum
KOMPLIKASI
Perforasi usus
Megacolon toksik
Prolaps rektal
Kejang
Sepsis
Sindroma hemolitik uremik
Hiponatremia
Protein losing enteropathy
TATALAKSANA

Pasien rawat jalan Pasien rawat inap

• Pemberian • Diberikan
sefalosporin sefolosporin intra
generasi ketiga vena, seperti
seperti sefiksim 5 seftriakson 50 –
mg/kgBB/hari per 80 mg/kg BB
oral single dose
ANTIBIOTIK (SHIGELLOSIS)
WHO 2005
KONTROL
Tidak membaik atau bertambah berat

Panas tinggi

Kejang

Penurunan kesadaran

Tidak mau makan dan menjadi lemah


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai