Anda di halaman 1dari 20

DIARE

KITRI HIKMAWATI, S.Kep.,Ns.,M.Kep


PENGERTIAN
• Diare adalah BAB dengan tinja
berbentuk cairan atau setengah
cairan, dengan demikian air pada
tinja lebih dari keadaan normal
yakni 100-200 ml sekali defeksi
• Sedangkan menurut WHO (1980)
diare adalah BAB encer atau cair
lebih dari 3x sehari.
ETIOLOGI
• Faktor infeksi
a. Infeksi enteral (infeksi saluran pencernaan
makanan yang merupakan penyebab utama diare)
• Infeksi parasit: cacing (ascaris), protozoa
(entamoeba histolytica), giardia lamblia,
trichomonas hominis dan jamur (candida
albicans).
• Infeksi bakteri: vibrio, E.coli, salmonela,
shigella, campylo bacter, yersinia,
aeromonas, dsb.
• Infeksi virus
b. Infeksi parenteral (infeksi di luar alat pencernaan)
seperti: OMA (Otitis Media Akut), tonsilitis,
tonsilofaringitis, brankopneumoma, ensefalitis, dsn
(sering terjadi pada bayi dan umur dibawah 2
tahun).
• Faktor Malabsorpsi
a. Malabsopsi karbohidrat
• Disakarida: intoleransi laktosa, maltosa, dan
sukrosa
• Monosakarida: intoleransi glukosa, fruktosa,
dan galaktosa
b. Malabsopsi lemak
c. Malabsopsi protein
PATOFISIOLOGI
• Gangguan osmotik
makanan atau zat yang tidak dapat diserap 
tekanan osmotik dalam lumen usus meningkat 
terjadi pergeseRan air dan elektrolit ke dalam
lumen usus  merangsang usus untuk
mengeluarkannya  diare.
• Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada
dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi, air,
dan elektrolit ke dalam lumen usus dan
selanjutnya timbul diare karena peningkatan isi
lumen usus.
• Gangguan mortilitas usus
Hiperperistaltik  berkurangnya kesempatan
usus untuk menyerap makanan  timbul diare.
Peristaltik usus menurun akan mengakibatkan
bakteri tumbuh berlebih, selanjutnya akan
timbul diare pula
MANIFESTASI KLINIS
• Mual muntah terjadi sebelum/sesudah
diare
• Feses cair
• Gejala dehidrasi
• BB turun
• Pada bayi ubun2 cekung
• Anus dan sekitarnya lecet karena feses
menjadi asam
• Tonus otot berkurang
Lanjut….
• Diare akut karena infeksi dapat disertai
muntah2, demam, Nyeri perut dan atau
kejang perut
• Gangguan kardiovaskuler pada tahap
hipovolemik yang berat dapat berupa
renjatan dengan tanda2 denyut nadi
cepat (> 120 x/menit), TD menurun
sampai tidak terukur. Pasien mulai
gelisah, muka pucat, akral dingin dan
kadang2 sianosis.
Lanjut…
• Penurunan TD  perdarahan dan
lendir, warna tinja menjadi kehijauan
karena tercampur empedu.
• funsi ginjal menurun sampai timbul
oliguria/ anuria.
• Bila keadaan ini tidak segera diatasi
akan timbul penyulit nekrosis tubulus
ginjal akut yang berarti suatu keadaan
gagal ginjal akut.
KOMPLIKASI
• Dehidrasi (ringan, sedang, berat,
hipotonik, isotonik/hipertonik)
• Hipokalemia dengan gejala
meteorismus, hipotoni otot, lemah,
takikardia, perubahan EKG
• Hipoglikemia
• Kejang pada dehidrasi hipertonik
• Malnutrisi energi protein (mual dan
muntah bila kronik)
PENATALAKSANAAN
• Rehidrasi sebagai prioritas utama terapi
• Jenis cairan yang hendak digunakan:
Ringer Laktat atau NaCl isotonik (0,9%)
• Pada diare akut awal diberikan oralit
• Komposisi cairan oralit yang dianjurkan
WHO:
Air 200cc + garam dapur ¼ sendok teh
+ gula pasir 1 sendok teh
Lanjut…
• Diare tanpa dehidrasi

Umur Jumlah oralit yg diberikan tiap BAB


ml Gelas
Dibawah 1 th 50-100 ml ¼ gelas
1-4 tahun 100-200 ml 1 gelas
5-12 tahun 200-300 ml 1 ½ gelas
Dewasa 300-400 ml 2 gelas
Lanjut…
• Diare dengan dehidrasi ringan-sedang

Umur Jumlah oralit yg diberikan dlm 3 jam


ml Gelas
Dibawah 1 th 300 ml 1 ½ gelas
1-4 tahun 600 ml 3 gelas
5-12 tahun 1200 ml 6 gelas
Dewasa 2400 ml 12 gelas
Lanjut…
• Dietetik
• Untuk mencegah kekurangan nutrisi, diet
pada anak diare harus tetap dipertahankan,
yang meliputi:
• Susu (ASI/PASI rendah laktosa)
• Makanan setengah padat/lunak (nasi tim)
• Pemberian makanan muali diberikan
setelah dehidrasi teratasi
• Pemberiannya dengan porsi kecil dan
sering(6x/hari) dan anak dibujuk untuk
makan.
Lanjut…
• Obat-obatan
 Obat anti sekresi (asetosal,
klorpomazin)
 Obat spasmolitik (papaverin,
ekstrakbelladone)
 Antibiotik (diberikan bila penyebab
infeksi telah diidentifikasi)
DIAGNOSA KEP.
• Kekurangan volume cairan b.d
kehilangan volume cairan berlebih
secara aktif
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d gangguan
absorpsi dan gangguan motilitas usus
• Nyeri akut b.d hiperperistaltik usus
INTERVENSI
• Monitoring Nutrisi
• Timbang BB pada interval waktu tertentu
• Monitor adanya mual dan muntah
• Monitor pertumbuhan dan perkembangan
• Monitor asupan kalori dan gizi
Lanjut…
• Manajemen nutrisi
• Tanyakan kepada orangtua apakah klien
mempunyai riwayat alergi makanan
• Tanyakan tentang pilihan makanan yang
sesuai
• Kerjasama dengan ahli gizi, jika perlu,
untuk menentukan jumlah kalori dan tipe
makanan yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
• Pastikan makanan mengandung serat tinggi
• Monitor kandungan nutrisi dan kalori asupan
Lanjut….
• Monitor cairan
• Monitor kecenderungan BB harian
• Pertahankan pencatatan intake dan output
secara akurat
• Monitor tanda2 vital
• Monitor konsumsi cairan atau makanan dan
hitung intake kalori
• Tentukan kemungkinan faktor resiko
ketidakseimbangan cairan
• Monitor BB
• Monitor intake dan output
• Berikan cairan sesuai kebutuhan
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai