Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME

GANGGUAN MENSTRUASI ENDOMETRIOSIS

“Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas II”

Dosen Pengampu:

Eleni Kenanga P. S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.An.

Oleh:

Muhammad Fitraturahman( R.20.01.057)

YAYASAN INDRA HUSADA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

Jl. Wirapati Sindang, Kabupaten Indramayu

2022
ENDOMETRIOSIS

Endometriosis adalah kondisi ketika endometrium tumbuh di luar dinding rahim.


Pada kondisi ini, endometrium dapat tumbuh di indung telur (ovarium), lapisan dalam
perut (peritoneum), usus, vagina, atau saluran kemih. Pada endometriosis, jaringan
endometrium yang tumbuh di luar rahim juga ikut menebal, tetapi tidak bisa luruh dan
keluar dari tubuh. Kondisi ini menyebabkan iritasi atau peradangan pada jaringan di
sekitarendometrium.Endometriosisditandaidengankeluhannyeri,terutamapadasiklus
menstruasi.Endometriosisjugadapatmenyebabkannyeripangguldalamjangkapanjang
(kronis) hinggakemandulan.

Belum diketahui apa yang menyebabkan endometriosis. Namun, ada dugaan


endometriosis dipicu oleh beberapa kondisi berikut:

1. Retrogrademenstruation
Retrograde menstruation adalah kondisi ketika darah menstruasi tidak
mengalir keluar tubuh melalui vagina, tetapi berbalik arah dan masuk ke
rongga panggul melalui saluran indung telur (tuba falopi). Kondisi tersebut
menyebabkan sel endometrium menempel ke dinding panggul dan
permukaan organ panggul. Sel-sel tersebut kemudian akan terus tumbuh,
menebal, dan menyebabkan perdarahan selama siklus menstruasi.
2. Gangguan sistem kekebalantubuh
Padakondisiini,sistemkekebalantubuhgagalmengenalidanmenyerangsel
endometrium yang secara keliru tumbuh di luarrahim.
3. Perubahan sel yang belum matang
Sel-sel yang belum matang dapat berubah menjadi sel endometrium selama
masa pubertas. Hal tersebut dapat terjadi akibat perubahan hormon di dalam
tubuh, salah satunya hormon estrogen.
4. Perubahan selperitoneum
Peritoneum adalah selaput yang melapisi bagian dalam perut. Ada dugaan
bahwa sel peritoneum bisa berubah menjadi sel endometrium bila
dipengaruhi hormon atau sistem kekebalan tubuh.
5. Perpindahan selendometrium
Pada kondisi ini, sel endometrium dapat berpindah ke bagian tubuh lain
melalui darah, serta sistem getah bening, yaitu bagian utama dalam sistem
kekebalan tubuh.

Faktor Risiko Endometriosis


Endometriosis dapat terjadi pada setiap wanita. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang
dapat meningkatkan risiko terjadinyaendometriosis,yaitu: Berusia antara 25-40tahun
• Memilikiibu,bibi,atausaudaraperempuanyangpernahmenderitaendometriosis
• Belum pernahmelahirkan
• Melahirkan pertama kali pada usia di atas 30tahun
• Menderita kelainanrahim
• Menderita kondisi tertentu yang dapat menghalangi jalur darahmenstruasi
• Mempunyai berat badanrendah
• Mulai menstruasi pada usia yang terlalumuda
• Mengalamisiklusmenstruasiyangsingkat,misalnyakurangdari27hari
Mengalami menopause pada usia yang lebih tua dari batasnormal

Endometriosis sulit dicegah, karena penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun,
ada sejumlah upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya
endometriosis, yaitu:
• Berolahraga secara rutin, minimal 30 menit setiaphari
• Menjaga berat badan agar tetapideal
• Menurunkan berat badan bila mengalamiobesitas
• Mengurangi konsumsi alkohol secaraberlebihan
• Mengurangi konsumsi kafein yangberlebihan
• Berkonsultasi dengan dokter mengenai penggunaan alat kontrasepsi yangtepat

Anda mungkin juga menyukai