Anda di halaman 1dari 3

MATERI RISET INSHAAALLAH MAU NULIS NOVEL

Pengertian Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi ketika endometrium tumbuh di luar dinding rahim. Pada
kondisi ini, endometrium dapat tumbuh di indung telur (ovarium), lapisan dalam perut
(peritoneum), usus, vagina, atau saluran kemih.
Endometrium adalah jaringan yang melapisi dinding rahim. Sebelum menstruasi,
endometrium akan menebal untuk menjadi tempat menempelnya sel-sel telur yang telah
dibuahi. Bila sel telur tidak dibuahi, endometrium akan luruh, kemudian keluar dari tubuh
sebagai darah menstruasi.

Pada endometriosis, jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim juga ikut menebal,
tetapi tidak bisa luruh dan keluar dari tubuh. Kondisi ini menyebabkan iritasi atau peradangan
pada jaringan di sekitar endometrium.
Endometriosis ditandai dengan keluhan nyeri, terutama pada siklus menstruasi.
Endometriosis juga dapat menyebabkan nyeri panggul dalam jangka panjang (kronis)
hingga kemandulan.

Penyebab dan Gejala Endometriosis


Penyebab endometriosis belum diketahui secara pasti, tetapi diduga terkait dengan gangguan
aliran darah menstruasi, perubahan sel-sel jaringan lain menjadi sel endometrium, serta
perpindahan sel endometrium melalui aliran getah bening.
Gejala utama endometriosis adalah nyeri atau kram hebat di bagian bawah perut atau panggul
(dismenore). Keluhan lain yang dapat muncul adalah nyeri saat berhubungan seksual, volume
darah yang banyak ketika menstruasi, dan diare.

Pengobatan dan Pencegahan Endometriosis


Pengobatan endometriosis adalah dengan pemberian obat untuk meredakan nyeri, terapi
hormon untuk menghambat pertumbuhan jaringan, dan operasi untuk mengatasi
endometriosis yang tidak membaik dengan metode pengobatan lain.
Sementara untuk menghindari risiko terjadinya endometriosis, Anda dapat berolahraga secara
rutin, menjaga berat badan tetap ideal, dan mengurangi konsumsi minuman berkafein atau
beralkohol.

Retrograde menstruation
Retrograde menstruation adalah kondisi ketika darah menstruasi tidak mengalir keluar tubuh
melalui vagina, tetapi berbalik arah dan masuk ke rongga panggul melalui saluran indung
telur (tuba falopi).
Akibatnya, sel endometrium yang luruh dan terkandung di dalam darah menstruasi akan
menempel ke dinding panggul dan permukaan organ panggul. Sel-sel tersebut kemudian akan
terus tumbuh, menebal, dan menyebabkan perdarahan selama siklus menstruasi. Hal ini akan
menyebabkan terjadinya kista coklat.

Gangguan sistem kekebalan tubuh


Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh gagal mengenali dan menyerang sel endometrium
yang secara keliru tumbuh di luar rahim.

Perubahan sel yang belum matang


Normalnya, sel-sel yang belum matang (embrionik) tumbuh seiring dengan pertumbuhan
tubuh manusia. Sel embrionik ini bisa berkembang menjadi sel organ tubuh sesuai program
dari gen.
Pada endometriosis, sel-sel ini diduga dapat berubah menjadi sel endometrium akibat
perubahan hormon di dalam tubuh, salah satunya hormon estrogen. Kondisi ini terutama
terjadi ketika masa pubertas.

Perubahan sel peritoneum


Peritoneum adalah selaput yang melapisi bagian dalam perut. Ada dugaan bahwa sel
peritoneum bisa berubah menjadi sel endometrium bila dipengaruhi hormon atau gangguan
pada sistem kekebalan tubuh.

Perpindahan sel endometrium


Pada kondisi ini, sel endometrium dapat berpindah ke bagian tubuh lain melalui darah, serta
sistem getah bening, yaitu bagian utama dalam sistem kekebalan tubuh.
Operasi
Prosedur seperti operasi caesar dan histerektomi, dapat menyebabkan sel endometrium
menempel di area bekas sayatan sehingga terjadi endometriosis.

Faktor Risiko Endometriosis


Endometriosis dapat terjadi pada setiap wanita. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang dapat
meningkatkan risiko terjadinya endometriosis, yaitu:
 Berusia antara 25–40 tahun
 Memiliki ibu, bibi, atau saudara perempuan yang pernah menderita endometriosis
 Belum pernah melahirkan
 Melahirkan pertama kali pada usia di atas 30 tahun
 Menderita kelainan rahim
 Menderita kondisi tertentu yang dapat menghalangi aliran darah menstruasi
 Memiliki berat badan rendah dan anemia defisiensi besi
 Mulai menstruasi pada usia yang terlalu muda
 Mengalami siklus menstruasi yang singkat, misalnya kurang dari 27 hari
 Mengalami menopause pada usia yang lebih tua dari batas normal

Anda mungkin juga menyukai