Nama : Ny. N
Usia : 59 th
Diagnosa Medis :
1. Mid dermal burn injury 3%
2. Deev dermal burn injury 23%
3. Full thickness burn injury 7% e.c api
4. Post eskaratomy H10
5. Edema pulmo
6. kardiomegali
Tanggal Skrining : 16 April 2018
1. Skrining Awal
Jawaban
No. Kriteria
Ya Tidak
1 Apakah IMT < 20,5 atau LLA <25 cm untuk wanita dan
√
LLA <26,3 cm untuk pria
terakhir ?
TOTAL SKOR 4
Kemudian
Jika ada 1 atau lebih kriteria dengan jawaban ya, dilakukan skrining
√
Lanjut
2. Skrining Lanjut I
3. Skrining Lanjut II
darah
SKOR 1 2 - 3
c. SQFFQ
Energi Protein Lemak KH
Asupan Oral 1998 82,2 65,8 274,8
Kebutuhan 2945 147,25 81,8 404,9
% Asupan 67 55 80 67
e. Asupan Energi (FH.1.1) dan Asupan Zat Gizi Makro (FH.1.5) dan lainya
Kode Jenis Data Keterangan
IDNT
FH.1.1.1 Asupan Energi 1998 kcal
FH.1.5.1 Asupan lemak dan 65,8 g
kolesterol
FH.1.5.2 Asupan Protein 82,2 g
FH.1.5.3 Asupan Karbohidrat 274 g
IV. STANDAR PEMBANDING
Kode Jenis Data Keterangan
IDNT
CS.1.1.1 Estimasi kebutuhan energi 2945 kcal
CS.2.1.1 Estimasi kebutuhan lemak 81,8 g
CS.2.2.1 Estimasi kebutuhan protein 147,25 g
CS.2.3.1 Estimasi kebutuhan 404 g
karbohidrat
CS.5.1.1 Rekomendasi BBI : 45 kg
BB/IMT/pertumbuhan
V. ANTROPOMERTRI
Kode IDNT Jenis Data Keterangan
AD.1.1 Berat badan 40 kg
Tinggi badan 150 cm
Perubahan berat -
badan
LILA 25 cm
IMT 17,7 kg/m2 (gizi kurang)
Kesimpulan Status Gizi : status gizi pasien berdasarkan IMT yaitu gizi kurang
DIAGNOSIS GIZI
DOMAIN INTAKE (NI)
NI. 2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman terkait dengan kurangnya asupan energi,
protein, lemak, karbohidrat yang ditandai dengan hasil SQFFQ dan recall sebesar energi
67%, protein 55%, lemak 80%, dan karbohidrat 67%.
NI. 5.1 Peningkatan kebutuhan protein dan energi berkaitan dengan peningkatan katabolisme
ditandai dengan diagnosa penyakit mid dermal burn injury, deev dermal burn injury, full
thickness burn injury.
NC. 3.1 Berat badan kurang berkaitan dengan intake energi inadekuat ditandai dengan status gizi
kurang (IMT 17,7).
a. Tujuan
1. Untuk memperbaiki status gizi menjadi normal, minimal status gizi tidak menurun
2. Untuk mempercepat proses penyembuhan dan tidak memperparah penyakit penyerta
3. Membantu terapi medis dalam memperbaiki jaringan tubuh
4. Membantu mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit
b. Prinsip/Syarat Diet
1. Energi diberikan tinggi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan faktor aktivitas dan
faktor stres.
2. Protein diberikan sebesar 25% untuk mempercepat proses penyembuhan luka.
3. Lemak diberikan kurang dari 25% atau sebesar 15% dengan total 40,7 gram agar tidak
memperparah penyakit penyerta pasien yaitu kardiomegali.
4. Karbohidrat adalah sisa dari protein serta lemak yang sudah diperhitungkan untuk
mempertimbangkan juga kedalaman dan luas luka bakar.
5. Pemberian vitamin A, B, C, E dan zink sebanyak 2 x AKG yang dibutuhkan oleh tubuh
pasien untuk proses penyembuhan luka.
Pembagian infus NaCl 0,9% sebanyak 2983 cc selama 24 jam dengan tipe 20 tetes/ml:
Pada 8 jam pertama : ½ x 2983 : 8 = 186,44 ml/jam
Pada 16 jam berikutnya : ½ x 2983 : 16 = 4240 : 16 = 93,22 ml/jam
Rekomendasi Diet
Standar Diet RS Rekomendasi
Pukul 06.00 1x200 cc susu Penambahan putel diblender
Pukul 09.00 1x200 cc zonde + jus putel dengan susu dan zonde 5 x 25
Pukul 12.00 1x200 cc susu gram = 125 gram
Pukul 15.00 1x200 cc zonde Nilai gizi:
Pukul 18.00 1x200 cc susu Energi: 21,25 kcal
Pukul 21.00 1x200 cc zonde Protein: 4,475 gram
Pukul 24.00 1x200 cc susu Lemak: 0,075 gram
Pukul 01.00 1x200 cc zonde Karbohidrat: 0,3 gram
Nilai Gizi E : 1705,1 kcal E : 1726,35 kcal
P : 76,16 g P : 80,635 g
L : 56,16 g L : 60,635 g
KH : 234,56 g KH : 234,86 g
Rekomendasi penambahan putel 5x@25 gram pada jam instalasi gizi beroperasional
yaitu pukul 06.00, 12.00, 15.00, 18.00 dan 21.00 dengan tujuan membantu peningkatan
kadar albumin dalam darah. Berdasarkan pedoman ESPEN Guideline, dalam 5-7 hari
mencapai target kalori maka kebutuhan zat gizi dapat dinaikkan. Volume pemberian susu
dan zonde diberikan bertahap, jika penerimaan NGT ≥80% volume dapat dinaikkan bertahap
10-50 cc dan jumlah putel dapat ditambah 1-5 gram. Apabila penerimaan NGT ≤80% dalam
jangka waktu 1 minggu maka susu dan zonde dapat diganti dengan susu formula komersial
seperti susu Neomune dengan kandungan 1,5 kalori per 1 cc dan ekstra glutamin yang dapat
membantu mempercepat penyembuhan luka bakar.
e. EDUKASI GIZI
E.1.1 Tujuan Edukasi
Memberikan motivasi kepada pasien dan pendamping pasien agar pasien dapat
meningkatkan asupan makan/minum guna mempercepat penyembuhan.
Memberikan pengertian kepada keluarga agar selalu mendampingi pasien pada saat
makan juga memberikan motivasi untuk mempercepat penyembuhan.
E.1.2 Proritas Masalah `
Asupan makan pasien ≤ 80% dari kebutuhan gizi.
f. KOLABORASI (RC):
Dokter :
1. Diskusi tentang penentuan diet, menghitung target kalori dan kebutuhan
cairan.
2. Usul pemeriksaan cek albumin.
3. Usul pemberian suplementasi sesuai Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
Tata Laksana Luka Bakar:
a) Vitamin C dosis rumatan 500-1000 mg/hari
b) Zinc: 25-50 mg
c) Copper: 2-3 mg
d) Selenium: 100-300 µg/hari
e) Vitamin A(total): 10000 IU/hari / Beta karoten minimal 30 mg/hari
f) Vitamin B 2-3x RDA, Asam folat 1 mg/hari
g) Vitamin E: minimal 100 mg/hari
4. Usul pemberian nutrien spesifik sesuai Pedoman Nasional Pelayanan
Kedokteran Tata Laksana Luka Bakar yaitu glutamin dengan dosis
0,35g/kgBB/hari dalam bentuk enteral arau parenteral.
Perawat :
Diskusi tentang pemantauan urine output dalam level 0,5-1,0 ml/kgBB/jam
dan penerimaan parenteral ≥80%.
g. RENCANA MONITORING
Hal yang diukur Waktu Pengukuran Target
Antropometri BB Setiap minggu BB tidak turun sampai
dengan mencapai BB Ideal
(40-45 kg)
Biokimia Hb, Albumin, Sesuai jadwal Hb 12,00-15,00 g/dl
kreatinin, kalium laboratorium Albumin 3,97-4,97 g/dL
Kreatinin 0,70-1,20 mg/dL
Kalium 3,50-5,10 mmol/L
Klinis/Fisik Tekanan darah dan Setiap hari TD normal: 100-120 /60-
respirasi 80 mmHg
Respirasi normal: 16-20
x/menit
Asupan Zat Gizi Penerimaan Setiap hari Asupan parenteral baik;
parenteral ≥80%.
Daftar Pustaka
Rousseau, A-F., Losser, M-R., Ichai, C., Berger, M. M. 2013. Nutritional Therapy in Major
Burns. Dipublikasikan Online 17 Februari 2013 http://www.espen.info/wp/wordpress/wp-
content/uploads/2013/06/burns.pdf. Diakses pada 25 Oktober 2020 pukul 15.20 WIB.