Anda di halaman 1dari 14

KINGDOM

Protista
NAMA:RATU INDAH PERMATASARI
KELAS:X IPA 4
Tanggal pengerjaan: 18 November 2020
Tujuan pengerjaan:memahami lebih jauh tentang kingdom protista
Pengertian Protista
Protista berasal dari bahasa Yunani protos dan ksitos.
Protos berarti awal atau mula-mula, sedangkan ksitos
berarti menyusun. Sehingga protista adalah makhluk
hidup bersel satu maupun bersel banyak yang tersusun
sederhana dan sudah memiliki membran inti.
PENGERTIAN PROTOZOA
Protista mirip hewan (protozoa), adalah protista heterotrof yang
memperoleh makanan dari organisme lain dengan cara “menelan”
atau memasukan makanan tersebut ke dalam sel tubuhnya
(intraselule). Protozoa meliputi kelompok Mastigophora (protista
berbulu cambuk), Sarcodina (protista berkaki semu), Ciliophora
(protista bersilia), dan Sporozoa (protista berspora).
PROTISTA MIRIP HEWAN (PROTOZOA)
Protozoa (Yunani, proto = pertama, zoa = hewan) adalah organisme
uniseluler (bersel satu), eukariotik (memiliki inti sel yang terbungkus
oleh membran), tidak memiliki dinding sel, heterotrof, dan pada
umumnya dapat bergerak(motil). Protozoa dapat bergerak dengan
menggunakan alat geraknya, yaitu pseudopodia (kaki semu), silia
(rambut getar), atau flagela (bulu cambuk). Dalam kajian evolusi,
Protozoa diduga merupakan cikal bakal organisme hewan yang lebih
kompleks. Terdapat sekitar 65 ribu jenis protozoa yang sudah dikenali.
A. CIRI-CIRI TUBUH PROTOZOA
1. UKURAN DAN BENTUK TUBUH PROTOZOA
Protozoa bertubuh mikroskopis dengan ukuran sekitar 10- 200 μm atau
0,01 – 0,2 mm, namun ada pula yang berukuran hingga 500 μm. Protozoa
dapat diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya. Bentuk sel
Protozoa bervariasi ; ada yang tetap dan ada pula yang berubah-ubah
karena tidak memiliki dinding sel. Protozoa bercabang memiliki bentuk
tubuh yang cenderung tetap, misalnya Radiolaria dan Foraminifera,
sedangkan Amoeba merupakan contoh protozoa yang bentuk tubuhnya
dapat berubah-ubah terutama pada saaat bergerak mendekati
makanannya.
2. STRUKTUR TUBUH PROTOZOA
Struktur sel Protozoa terdiri atas sitoplasma yang diselubungi membran
sel atau membran palsma. Membran sel berfungsi sebagai pelindung
dan mengatur pertukaran zat di dalam sel dengan zat di luar sel. Pada
beberapa jenis protozoa, selain membran plasma, terdapat palikel
(bselaput tubuh yang keras) yang membantu mempertahankan bentuk
tubuh protozoa agar selalu tetap. Membran plasma pada beberapa jenis
protozoa ada yang dilengkapi dengan silia atau flagel. Keduanya
berfungsi sebagai alat gera. Sitoplasma mengandung beberapa organel
sel, yaitu mitokondria, ribosom, lisosom, nukleus (inti sel), vakuola
makanan, dan vakuola kontraktil (vakuola
berdenyut). Paramecium memiliki trikosis (struktur di bagian korteks
tubuh berupa rongga dan benang panjang yang bisa dikeluarkan sebagai
respons stimuli) sebagai alat mempertahankan diri dari musuh.
B. CARA HIDUP DAN HABITAT PROTOZOA
Protozoa merupakan organisme heterotrof yang memperoleh makanannya dengan cara fagositosis,
yaitu menelan dan mencerna mangsanya. Pada umumnya, portozoa memangsa anggota protisla
lain, jamur dan ganggang mikroskopis, bakteri maupun sisa-sisa organisme. Protozoa dikenal
sebagai predator uniseluler yang mengontrol jumlah populasi bakteri. Ada protozoa yang hidup
bebas di alam maupun hidup bersimbiosis di dalam tubuh hewan multiseluler dan manusia.
Protozoa yang hidup bebas di alam dapa ditemukan di perairan atau di tempat basah yang banyak
mengandung sampah atau zat organik, misalnya air laut, danau, sungai, sawah, kolam, parit, dan
selokan. Protozoa yang hidup bebas di alam, misalnya Amoeba proteus dan Paramecium caudatum.
Protozoa yang hidup di dalam tubuh organisme multiseluler pada umumnya bersifat parasitik
(menyebabkan penyakit), misalnya Plasmodium malariae penyebab penyakit malaria dan
Entamoeba histolytica penyebab diare. Namun, ada pula yang bersimbiosis mutualisme,, misalnya
Ciliata yang hidup di usus hewan pemakan rumput yang dapat memebantu mencerna selulosa.

Pada lingkungan yang kurang menguntungkan (misalnya saat kekeringan), Protozoa jenis tertentu
dapat bertahan hidupdengan cara berubah menjadi kista. Kista merupakan sel tidak aktif dan
memiliki dinding yang tebal berupa kapsul polisakarida. Bila kondisi lingkungan membaik, kista akan
berubah menjadi sel Protozoa yang aktif kembali.
C. REPRODUKSI PROTOZOA
• Protozoa dapat berperoduksi secara aseksual (tak kawin) maupun
secara seksual (kawin). Reproduksi secara seksual pada umumnya
dengan pembelahan biner. Dari satu sel menjadi dua sel, dari dua sel
menjadi empat sel, dan seterusnya. Pembelahan biner diawali dengan
pembelahan inti (kariokinesis), kemudian diikuti pembelahan
sitoplasma (sitokinesis). Sementara reproduksi secara seksual, yaitu
dengan penyatuan gamet yang berbeda jenis sehingga menghasilkan
zigot atau secara konjugasi (penyatuan inti vegetatif sel). Namun, ada
pula Protozoa yang tidak melakukan reproduksi seksual, misalnya
Amoeba sp.
D. KLASIFIKASI PROTOZOA
Protozoa diklasifikasikan berdasarkan alat geraknya. Terdapat empat filum
Protozoa, yaitu sebagai berikut.

1.Ciliata (Ciliophora/Infusoria), bergerak dengan menggunakan silia


(rambut getar). Contohnya Paramecium sp.
2.Rhizopoda (sarcodina), bergerak dengan menggunakan pseudopodia
(kaki semu). Contohnya Amoeba sp.
3.Flagellata (Matigophora), bergerak dengan flagela (bulu cambuk).
Contohnya Tyapanosoma sp.
• 4.Sporozoa (Apicomplexa), tidak memiliki alat gerak.
Contohnya Plasmodium sp.
2.Protista Mirip Tumbuhan
Dikatakan mirip tumbuhan karena bersifat autotrof dan memiliki klorofil.

Ciri-ciri Protista mirip tumbuhan


1.Belum memiliki akar, batang, dan daun sejati.
2.Memiliki klorofil yang terdapat pirenoid yang berfungsi membentuk
amilum.
3.Uniseluler atau multiseluler. Protista mirip tumbuhan uniseluler sering
disebut sebagai fitoplankton, sedangkan protista mirip tumbuhan
multiseluler sering disebut alga.
4.Reproduksi dengan aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dengan
fragmentasi, pembelahan sel, pembentukan zoospora dan zigospora.
Resproduksi seksual dengan pembentukan gamet jantan dan beitna
Protista mirip tumbuhan adalah ganggang yang terdiri dari filum Euglenophyta, yaitu:

1. Ganggang coklat (Phaeophyta)


Menyerupai tumbuhan tinggi.
Memiliki klorofil a dan c serta pigmen tambahan xantofil dan fikosantin.
Habitat sebagian besar di laut.
Reproduksi dengan aseksual dan seksual. Reproduksi seksual dengan fragmentasi dan zoospora.
Reproduksi seksual dengan oogami, sel telur dihasilkan oleh oogonia, sedangkan sperma dilhasilkan
oleh anteridia.
2. Ganggang hijau (Chlorophyta)
Ada yang bersel satu, bersel banyak, berkoloni, berbentuk benang, dan lembaran.
Selnya eukariot.
Memiliki klorofil a dan b serta pigmen tambahan karoten.
Reproduksi dengan aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dengan pembelahan sel, fragmentasi,
pembentukan zoospora, aplanospora, dan autospora. Reproduksi seksual dengan isogami,
anisogami, dan oogami
Protista Mirip Jamur
Kali ini akan dibahas jenis protista berikutnya. Organisme dalam
kelompok ini tidak masuk dalam kingdom fungi atau jamur karena ada
perbedaan pada cara reproduksi atau struktur tubuhnya. Protista mirip
jamur ini dibagi dalam beberapa jenis:

1.Jamur Lendir Plasmodium tak Bersekat (Myxomycota)

Perlu kamu ketahui bahwa jamur lendir ini sifatnya sangat mirip dengan
jamur sejati, terlihat dari badan buahnya, sedangkan stadium
vegetatifnya lebih mirip dengan protozoa (amoeba). Tubuh berinti banyak
karena tubuh tidak bersekat
Jamur lendir (Myxomycota) memiliki beberapa karakteristik yaitu sebagai
berikut:
Bersifat heterotrof dan tidak memiliki klorofil.
Memiliki berbagai jenis warna yang terdapat pigmen seperti warna
kuning atau orange, biru dan violet.
Habitat dari jamur ini biasanya di daerah yang dingin, lembab, daerah
yang teduh dan biasanya di pohon yang sudah mati.
Kebanyakkan parasit.
Multinukleat
Bergerak dengan menggunakan pseudopodia
• Bentuk tubuh seperti lendir.
2.Jamur air (Oomycota)
Jamur yang satu ini bisa kamu temui di tubuh ikan yang sudah mati, seperti
Saprolegnia parasitica atau bangkai binatang-binatang lainnya. Oleh karena
itu, Oomycota dapat bertahan hidup secara saprofit, yaitu menguraikan zat
dari bangkai tersebut. Tubuh Oomycota atau jamur air terdiri dari banyak
nukleus dan benang hifa. Mempunyai banyak inti dalam hifa tak bersekat.
• Jamur air pun  memiliki  ciri-ciri lainnya yang harus kamu ketahui, seperti:
• 1.Hidupdi tempat yang lembab
• 2.Mempunyai hifa yang tak bersekat
• 3.Dinding selnya tersusun dari selulosa
4.Reproduksinya terbagi menjadi dua, yaitu vegetatif.
(membentukzoospora) dan generatif.(membentuk zoospora dari zigot)

Anda mungkin juga menyukai