Anda di halaman 1dari 2

Aspek Ekonomi Kesehatan

   
1.      Aspek Produksi (Supply)
Contohnya menelaah biaya dari berbagai input program kesehatan, seperti sarana gedung,
alat kesehatan, dan tenaga kesehatan. Analisis pembiayaan dari berbagai alternatif program
yang dapat memberikan gambaran tentang Cost Efficiency, Cost Efectiveness, dan Cost
Utilization. Menelaah aspek pembiayaan secara keseluruhan, seperti sumber pembiayaan
kesehatan dari pemerintah, swasta, out of pocket, berapa besarnya, kecenderungannya dan
sistem mobilisasi pembiayaan kesehatan (asuransi, grant, pajak, dll).
2.      Aspek Konsumsi (Demand)
Menelaah pola penggunaan pelayanan kesehatan dan diferensiasinya menurut fasilitas, strata
pendidikan, kelompok umur, pekerjaan. Bagaimana pengaruh tarif, subsidi, asuransi,
pendapatan terhadap pola konsumsi pelayanan kesehatan.

2.5         Karakteristik Pelayanan Kesehatan


          Pelayanan kesehatan berbeda dengan barang dan pelayanan ekonomi lainnya.
Pelayanan kesehatan atau pelayanan medis sangat heterogen, terdiri atas banyak sekali barang
dan pelayanan yang bertujuan memelihara, memperbaiki, memulihkan kesehatan fisik dan
jiwa seseorang. Karena sifat yang sangat heterogen, pelayanan kesehatan sulit diukur secara
kuantitatif. Beberapa karakteristik khusus pelayanan kesehatan sebagai berikut (Santerre dan
Neun, 2000).
1.    Intangibility. Tidak seperti mobil atau makanan, pelayanan kesehatan tidak bisa dinilai oleh
panca indera. Konsumen (pasien) tidak bisa melihat, mendengar, membau, merasakan,
mengecap pelayanan kesehatan.
2.    Inseparability. Produksi dan konsumsi pelayanan kesehatan terjadi secara simultan
(bersama). Makanan bisa dibuat dulu untuk konsumsi kemudian. Tindakan operatif yang
dilakukan dokter bedah pada saat yang sama digunakan oleh pasien.
3.    Inventory. Pelayanan kesehatan tidak bisa disimpan untuk digunakan pada saat dibutuhkan
oleh pasien nantinya.
4.    Inkonsistensi. Komposisi dan kualitas pelayanan kesehatan yang diterima pasien dari seorang
dokter dari waktu ke waktu, maupun pelayanan kesehatan yang digunakan antar pasien
bervariasi.
Jadi pelayanan kesehatan sulit diukur secara kuantitatif. Biasanya pelayanan kesehatan diukur
berdasarkan ketersediaan (jumlah dokter per 1000 penduduk) atau penggunaan (jumlah
konsultasi atau pembedahan per kapita), (Murti, 2011).

2.6         Evaluasi Ekonomi dalam Pelayanan Kesehatan


          Lubis (2009) menyebutkan bahwa teknik evaluasi mampu menyediakan berbagai cara
untuk menanggulangi masalah dengan menggunakan berbagai pertimbangan pilihan
masyarkat. Evaluasi ekonomi mempunyai peranan penting dalam menaggulangi berbagai
masalah manajemen, penekanannya terletak pada penentuan bagaimana penyediaan
pelayanan kesehatan yang terbaik, bukan penentuan prioritas dalam investasi.
Langkah-langkah yang harus dilalui dalam evaluasi ekonomi dalam pelayanan
kesehatan adalah:
1.    Identifikasi berbagai biaya dan berbagai konsekuensinya sehingga tidak menimbulkan
kesalahan dalam memperhitungkan kebutuhan kesehatan masyarakat.
2.    Perhitungan biaya dan konsekuensi tersebut. Hal ini berkaitan dengan dampak terhadap
status kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pendekatan yang biasa dipakai
adalah penggunaan indikator kesehatan secara umum, yaitu tahun penyesuian hidup
berkualitas dan hari kehilangan hidup dalam keadaan sehat yang sesuai dengan iuran mereka.
3.    Penilaian dan pengukuran biaya tersebut serta konsekuensinya dengan konsep opportunity
cost dan teknik shadow pricing.
4.    Penyesuaian biaya dan konsekuensi untuk waktu yang berbeda, misalnya program
pencegahan yang memiliki dampak yang lama, hasilnya tidak dapat dilihat langsung seperti
program pengobatan penyakit. Untuk itu dilakukan metode discounting dengan asumsi bahwa
orang lebih menyukai manfaat yang cepat diperoleh dari pada yang lama.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
          Ekonomi adalah ilmu untuk membuat pilihan. Sumber daya di alam terbatas, sedang
keinginan (wants) manusia tidak terbatas. Demikian juga jumlah dokter, perawat, obat-
obatan, tempat tidur untuk perawatan inap meningkat. Karena itu sumber daya kesehatan
harus digunakan dengan efisien dan berkeadilan (equitable), (Murti, 2011).
          Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan menurut Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah
sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan
penyakit atau kelemahan”.
          Pelayanan kesehatan berbeda dengan barang dan pelayanan ekonomi lainnya.
Pelayanan kesehatan atau pelayanan medis sangat heterogen, terdiri atas banyak sekali barang
dan pelayanan yang bertujuan memelihara, memperbaiki, memulihkan kesehatan fisik dan
jiwa seseorang. Karena sifat yang sangat heterogen, pelayanan kesehatan sulit diukur secara
kuantitatif.
          Langkah-langkah yang harus dilalui dalam evaluasi ekonomi dalam pelayanan
kesehatan adalah:
    Identifikasi berbagai biaya dan berbagai konsekuensinya sehingga tidak menimbulkan
kesalahan dalam memperhitungkan kebutuhan kesehatan masyarakat.
    Perhitungan biaya dan konsekuensi tersebut. Hal ini berkaitan dengan dampak terhadap
status kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pendekatan yang biasa dipakai
adalah penggunaan indikator kesehatan secara umum, yaitu tahun penyesuian hidup
berkualitas dan hari kehilangan hidup dalam keadaan sehat yang sesuai dengan iuran mereka.
    Penilaian dan pengukuran biaya tersebut serta konsekuensinya dengan konsep opportunity
cost dan teknik shadow pricing.
    Penyesuaian biaya dan konsekuensi untuk waktu yang berbeda, misalnya program
pencegahan yang memiliki dampak yang lama, hasilnya tidak dapat dilihat langsung seperti
program pengobatan penyakit. Untuk itu dilakukan metode discounting dengan asumsi bahwa
orang lebih menyukai manfaat yang cepat diperoleh dari pada yang lama.

Anda mungkin juga menyukai

  • BBB
    BBB
    Dokumen1 halaman
    BBB
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Dokumen1 halaman
    Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen2 halaman
    1
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • Hubungan Dari Ekonomi Dan Kesehatan
    Hubungan Dari Ekonomi Dan Kesehatan
    Dokumen1 halaman
    Hubungan Dari Ekonomi Dan Kesehatan
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • 2.1 Pengertian Ekonomi Mikro/Makro
    2.1 Pengertian Ekonomi Mikro/Makro
    Dokumen1 halaman
    2.1 Pengertian Ekonomi Mikro/Makro
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • BBBBB
    BBBBB
    Dokumen1 halaman
    BBBBB
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • BB
    BB
    Dokumen1 halaman
    BB
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan: 1.1 Latar Belakang
    Bab I Pendahuluan: 1.1 Latar Belakang
    Dokumen1 halaman
    Bab I Pendahuluan: 1.1 Latar Belakang
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • BBBB
    BBBB
    Dokumen1 halaman
    BBBB
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • DDDD
    DDDD
    Dokumen1 halaman
    DDDD
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen1 halaman
    A
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan: 1.1 Latar Belakang
    Bab I Pendahuluan: 1.1 Latar Belakang
    Dokumen2 halaman
    Bab I Pendahuluan: 1.1 Latar Belakang
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • AAA
    AAA
    Dokumen1 halaman
    AAA
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • AAAA
    AAAA
    Dokumen1 halaman
    AAAA
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • DDDDDD
    DDDDDD
    Dokumen1 halaman
    DDDDDD
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • AAAAA
    AAAAA
    Dokumen1 halaman
    AAAAA
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • DDDDD
    DDDDD
    Dokumen1 halaman
    DDDDD
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • Intervensi Pemerintah Secara Tidak Langsung Penetapan Pajak
    Intervensi Pemerintah Secara Tidak Langsung Penetapan Pajak
    Dokumen1 halaman
    Intervensi Pemerintah Secara Tidak Langsung Penetapan Pajak
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • DDD
    DDD
    Dokumen2 halaman
    DDD
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • AUI
    AUI
    Dokumen1 halaman
    AUI
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • D
    D
    Dokumen1 halaman
    D
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • DD
    DD
    Dokumen1 halaman
    DD
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • Aii
    Aii
    Dokumen1 halaman
    Aii
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • AU
    AU
    Dokumen1 halaman
    AU
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • Intervensi Pemerintah Secara Langsung Penetapan Harga Minimum (Floor Price)
    Intervensi Pemerintah Secara Langsung Penetapan Harga Minimum (Floor Price)
    Dokumen1 halaman
    Intervensi Pemerintah Secara Langsung Penetapan Harga Minimum (Floor Price)
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • AI
    AI
    Dokumen1 halaman
    AI
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • AJ
    AJ
    Dokumen1 halaman
    AJ
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • AG
    AG
    Dokumen1 halaman
    AG
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat
  • AF
    AF
    Dokumen1 halaman
    AF
    shelaoktalia
    Belum ada peringkat