Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN


SEMESTER 114

Judul Praktikum:
PENGAMATAN DINDING SEL DAN PLASTIDA

Disusun oleh:
Yordan Fatahilah 1308620023
Biologi A 2020

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup, baik secara struktural dan fungsional. Sel
merupakan satuan dasar yang menyusun organisme. Pada tahun 1665 seorang ilmuwan asal
Inggris yang bernama Robert Hooke mengamati sayatan sel gabus botol mikroskop yang
amat sederhana yang terlihat olehnya adalah struktur dari ruang kecil , dimana dinamakan
sel. Nehemiah grew menuliskan deskripsi pertamanya tentang jaringan tumbuhan pada
tahun 1671. Pada tahun 1980, Heinstein menggunakan istilah protoplas bagi satuan
protoplasma dalam sel [CITATION Gab88 \l 1033 ].

Dinding sel merupakan bagian dari sel tumbuhan yang terletak di luar membran plasma
dengan bentuk yang tebal. Dinding sel ini mudah ditembus oleh saluran – saluran yang ada
didalamnya yang disebut plasmodesma. Plasmodesma ini dapat menghubungkan
sitoplasma dengan sel – sel yang ada bersebelahan dengannya. Dinding sel ini terbentuk
dari polisakarida yang disebut selulosa dan protein lainnya dan berperan penting dalam
mempertahankan bentuk sel, dan melindungi sitoplasma dan membran plasma dari
kerusakan mekanis, dan juga sebagai alat transportasi zat dari dalam keluar sel atau
sebaliknya.[ CITATION RAH17 \l 1033 ].

Plastida adalah bagian dari sel yang bisa ditemui pada alga dan tumbuhan (kingdom
plantae). Dikenal tiga jenis plastida, yaitu: (1) Leukoplas: berwarna putih berfungsi sebagai
penyimpanan makanan; (2) Kloroplas: plastida berwarna hijau, berfungsi menghasilkan
klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis; (3) Kromoplas: plastida yang
mengandung pigmen [ CITATION Ben02 \l 1033 ]

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Ada macam pits apa saja?
2. Apa perbedaan utama pada kedua pit sederhana dan berhalaman?
3. Apa saja perbedaan plastida dengan antosianin?
4. Plastida apa saja yang terdapat pada tiap bagian tumbuhan?
1.3 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengamati berbagai bentuk dinding sel pada tumbuhan
2. Mengetahui perbedaan dari macam-macam pits
3. Mengetahui bentuk plastida pada tiap bagian tumbuhan
4. Mengetahui perbedaan plastida dengan antosianin

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dinding Sel


Pada tumbuhan merupakan matriks ekstraseluler yang menyelubungi tiap sel tumbuhan.
Dinding ini tersusun atas serabut selulosa yang tertanam dalam polisakarida lain serta
protein dan berukuran jauh lebih tebal daripada membran plasma, yaitu 0,1 µm hingga
beberapa mikrometer. Dinding sel melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya,
dan mencegah pengisapan air secara berlebihan [ CITATION Pro20 \l 1033 ].

2.2 Plastida
Plastida merupakan organel yang amat dinamis dan mampu membelah,tumbuh
dan
berdeferensiasi menjadi berbagai bentuk. Pada sel muda tumbuhantinggi, plastida
biasanya tak berwarna dan disebut leukoplas atau proplastida.Pada daun, plastida
berwarna hijau dan disebut kloroplas, serta pada buah masakkadang-kadang kuning
atau merah, disebut kromoplas [ CITATION Mas11 \l 1033 ]

2.2.1 Kromoplas
Kloromoplas memberi warna pada berbagai bagian alat tumbuhan. Namun, tidak
seluruh warna pada tumbuhan disebabkan oleh pigmen dalam plastida, sebab dalam
cairan vakuola juga dapat ditemukan sebagai zat warna.
Macam-macam pigmen pada kromoplas, misalnya :
• Fikosianin menimbulkan warna biru misalnya pada Cyanophyta.
• Fikoeritrin menimbulkan warna merah misalnya pada Rhodophyta.
• Karoten menimbulkan warna keemasan misalnya pada wortel dan Chrysophyta.
• Xantofil menimbulkan warna kuning misalnya pada daunyang tua.
• Fukosatin menimbulkan warna pirang misalnya pada Phaeophyta.
2.2.2 Amiloplas
Plastida ini berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan. Jumlah
cadangan makanan terbesar dibentuk dalam leukoplas umbi akar, umbi batang,
rizoma, dan biji. Amilum atau pati dapat ditunjukkan dengan mudah karena
berwarna biru atau hitam dengan iodium [ CITATION Mas11 \l 1033 ].

2.2.3 Kloroplas
Kloroplas merupakan salah satu jenis organel yang disebut plastid pada tumbuhan
dan alga. Kloroplas mengandung klorofil, pigmen hijau yang menangkap energi
cahaya untuk fotosintesis, yaitu serangkaian reaksi yang mengubah energi cahaya
menjadi energi kimiawi yang disimpan dalam molekul karbohidrat dan senyawa
organik lain.[ CITATION DrI18 \l 1033 ]

3 Macam-macam pigmen pada kromoplas, misalnya :


4 • Fikosianin menimbulkan warna biru misalnya pada Cyanophyta.
5 • Fikoeritrin menimbulkan warna merah misalnya pada Rhodophyta.
6 
7 • Karoten menimbulkan warna keemasan misalnya pada wortel dan
8 
9 Chrysophyta.
10 • Xantofil menimbulkan warna kuning misalnya pada daun
11 yang tua.
12 • Fukosatin menimbulkan warna pirang misalnya pada Phaeophyta
13 Macam-macam pigmen pada kromoplas, misalnya :
14 • Fikosianin menimbulkan warna biru misalnya pada Cyanophyta.
15 • Fikoeritrin menimbulkan warna merah misalnya pada Rhodophyta.
16 
17 • Karoten menimbulkan warna keemasan misalnya pada wortel dan
18 
19 Chrysophyta.
20 • Xantofil menimbulkan warna kuning misalnya pada daun
21 yang tua.
22 • Fukosatin menimbulkan warna pirang misalnya pada Phaeophyta
23 Kloromoplas memberi warna pada berbagai bagian alat tumbuhan. Namun, tidak
24 seluruh warna pada tumbuhan disebabkan oleh pigmen dalam plastida, sebab
25 dalam cairan vakuola juga dapat ditemukan sebagai zat warna.
26 Kloroplas, adalah plastida yang menghasilkan warna hijau daun, disebut
27 klorofil. Kloroplas adalah plastida yang mengandung klorofil, karotenoid dan
28 pigmen fotosintesis lain.
29 Macam-macam klorofil adalah sebagai berikut :
30 - klorofil a: menghasilkan warna hijau biru
31 - klorofil b: menghasilkan warna hijau kekuningan
32 - klorofil c: menghasilkan warna hijau coklat
33 - klorofil d: menghasilkan warna hijau mera
Macam-macam klorofil adalah sebagai berikut :
- klorofil a: menghasilkan warna hijau biru
- klorofil b: menghasilkan warna hijau kekuningan
- klorofil c: menghasilkan warna hijau coklat
- klorofil d: menghasilkan warna hijau merah

BAB 3
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


Bahan yang saya gunakan dalam praktikum ini adalah Aquades, empulur Manihot
utilissima, Endocarp Cocos nucifera, batang pinus, buah Capsicum annum (cabai),
daun Rhoeo discolor, umbi Salanum tuberosum, dan Bryophyllum pinnatum.
Adapun Alat yang digunakan dalam paktikum ini adalah mikroskop, pipet tetes, jarum
dissecting, silet, pinset, cover glass dan juga object glass.

3.2 Cara Kerja


3.2.1 Pengamatan Dinding sel pada Empulur Manihot utilissima
1. Spesimen Empulur Manihot utilissima disayat atau diiris secara transversal
menggunakan silet
2. Hasil sayatan diletakan pada object glass
3. Object glass diisi dengan aquades
4. Object glass dan sayatan yang telah ditetesi aquades kemudian ditutupi
dengan cover glass
5. Sisa air pada objek glass dibersihkan dengan memakai tisue
6. Setelah itu, diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 4-40x
3.2.2 Pengamatan simple pits pada Endocarp Cocos nucifera
1. Spesimen Endocarp Cocos nucifera disayat secara paradermal
2. Hasil sayatan diletakan Hasil sayatan diletakan pada object glass yang sudah
ditetesi aquades
3. Object glass dan sayatan yang telah ditetesi aquades kemudian ditutupi
dengan cover glass
4. Sisa air yang terdapat pada objek glass dibersihkan dengan memakai tisue
5. Kemudian,objek glass diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran
4-40x

3.2.3 Pengamatan bordered pits pada batang pinus


1. Spesimen Endocarp batang Pinus disayat secara paradermal
2. Hasil sayatan diletakan Hasil sayatan diletakan pada object glass yang sudah
ditetesi aquades
3. Object glass dan sayatan yang telah ditetesi aquades kemudian ditutupi
dengan coverglass
4. Sisa air yang terdapat pada objek glass dibersihkan dengan memakai tisue
5. Kemudian,Objek glass diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 4-
40x

3.2.4 Pengamatan amiloplas di umbi Salanum tuberosum (kentang)


1. Umbi kentang digerus dahulu
2. Hasil cacahan diletakan pada object glass
3. Kemudian,pati kentang dicacah agar dapat menyebar secara merata
4. Object glass dan cacahan yang telah ditetesi aquades kemudian ditutupi
dengan cover glass
5. Sisa air pada objek glass dihilangkan dengan menggunakan tisue
6. Selanjutnya, diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 4-40x
3.2.5 Pengamatan kloroplas pada daun Bryophyllum pinnatum (cocor bebek)
1. Ambil satu tetes aquades
2. Daun Bryophyllum pinnatum (cocor bebek) disayat secara transversal
3. Hasil sayatan diletakan pada object glass
4. Lalu, object glass ditutupi dengan cover glass
5. Air pada objek glass dibuang menggunakan tisue
6. Kemudian, diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 4-40x
3.2.6 Pengamatan kromoplas pada buah Capsicum annum (cabai)
1. Buah cabai disayat secara paradermal
2. Hasil sayatan diletakan pada object glass
3. Kemudian, object glass dan sayatan yang telah ditetesi aquades kemudian
ditutupi dengan cover glass
4. Kemudian, diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 4-40x

3.2.7 Pengamatan antosianin pada daun Rhoe discolor


1. Ambil satu tetes aquades
2. Daun Rhoe discolor disayat secara paradermal
3. Hasil sayatan diletakan pada object glass
4. Lalu, object glass ditutupi dengan cover glass
5. Kemudian, diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 4/40x

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengamatan

4.1.1 Hasil pengamatan dinding sel pada


Empulur Manihot utilissima
Perbesaran mikroskop 4-40X

4.1.2 Hasil pengamatan simple pits endocarp Cocos nucifera

Perbesaran mikroskop 4-40X

4.1.3 Hasil Pengamatan bordered pits pada batang pinus


Perbesaran mikroskop 4-40x

4.1.4 Hasil pengamatan amiloplas pada umbi Salanum tuberosum


Perbesaran mikroskop 4-40x

4.1.5 Hasil pengamatan kloroplas pada daun cocor bebek

Perbesaran mikroskop 4-40X

4.1.6 Hasil pengamatan kromoplas pada buah cabai


Perbesaran mikroskopg 4-40X

Pengamatan antosianin pada daun Rhoeo discolor

Perbesaran mikroskop 4-40X

4.2 Pembahasan
4.2.1 pembahasan hasil pengamatan dinding sel
Dalam empulur Manihot utilisima terlihat dinding selnya. Komposisi dinding sel
ini sangat bervariasi, dinding sel yang dibentuk selama pertumbuhan primer disebut
dengan dinding primer.
Bagian-bagian dari dinding sel ini adalah:
1. Dinding sel primer
2. Midle lamela
3. Pit
4. Dinding sel sekunder

4.2.2 Pembahasan hasil pengamatan simple pits pada endocarp Coco nucifera
Pada endocarp Coco nucifera terlihat pits (noktah). Pada endokarp kelapa terdapat
pit atau noktah yang bertipe simple pit. Pit merupakan suatu celah yang terdapat diantara
kedua dinding sel primer. Pit itu sendiri bervariasi bentuknya ada yang disebut dengan
pit sederhana/simple pit bordered pit dan pit berhalaman dan setengah berhalaman.
Perbedaan utama pada kedua pit sederhana dan berhalaman adalah pada noktah
berhalaman dinding sekunder melengkung melindungi ruang noktah. Tipe noktah yang
terdapat pada endokarp kelapa adalah simple pit/pit sederhana.

4.2.3 Pembahasan hasil pengamatan bordered pits pada batang pinus


Bordered pit yang terdapat di batang pinus Bagian dari bordered pit atau noktah
berhalaman adalah lubang noktah, rongga noktah, dan membran selaput noktah.
Perbedaan yang utama antara simple pit dan bordered pit yaitu pada bordered pit terletak
pada dinding sel sekunder yang melindungi ruang noktah.

4.2.4 Pembahasan hasil pengamatan amiloplas pada pati kentang


Pada pati Solanum tuberosum atau dalam bahasa sehari-hari yaitu kentang terlihat
amiloplas. Leukoplas itu merupakan plastida yang tidak mengandung pigmen, biasanya
kecil, berbentuk jorong, ataupun memanjang. Tipe leuokpolas yang terdapat pada umbi
kentang adalah amiloplas.
Amiloplas merupakan leukoplas yang membentuk dan menyimpan amilum atau zat
tepung yang terdapat cadangan makanan di dalam nya. Dari hasil pengamatan kita dapat
melihat pati pada Solunum tuberosum/pati kentang adalah bertipe tungkal dan esentris,
di mana hilum nya berada di tepi-tepi dari pati tersebut.

4.2.5 Pembahasan hasil pengamatan kloroplas pada cocor bebek


Pengamatan dibawah mikroskop terlihat kloroplas yang terdapat di daun cocor
bebek. Kloroplas merupakan salah satu struktur sitoplasmik yang terbesar yang dapat
diamati di bawah mikroskop cahaya. Ukuran,bentuk,dan distribusinya bervariasi pada
sel dan jenis tumbuhan yang berbeda,akan tetapi ukuran tersebut relatif konstan pada
jaringan yang sama. Jumlah dari kloroplas dalam setiap sel bervariasi pada jenis
tumbuhan yang berbeda.

4.2.6 Pembahasan hasil pengamatan Kromoplas pada buah cabai


Pada pengamatan yang dilakukan bahwa warna merah yang terdapat pada cabai
merupakan kromoplas dari cabai yang mengandung karetonoid beurpa zat capsaicin.

4.2.7 Pembahasan hasil pengamatan antosiani pada daun Rhoeo discolor


Pengamatan daun Rhoeo discolor dibawah mikroskop terlihat adanya antosianin.
Antosianin merupakan zat warna yang terdapat pada tumbuhan dimana antosianin ini
terlarut dalam cairan sel tepatnya di dalam vakuola. Antosianin bukan merupakan bagian
dari kromoplas,dia merupakan satu dari bagian pigmen tersendiri yang terdapat pada
tumbuhan.

BAB 5
KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disumpulkan bahwa sel merupakan
unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Pada
praktikum kali ini kita dapat mengetahui tentang dinding sel. Bagian-bagian dari dinding
sel ini adalah dinding sel primer, midle lamela, pits, dan dinding sel sekunder. Pit itu
sendiri bervariasi bentuknya ada yang disebut dengan pit sederhana atau simple pit,
bordered pit, dan pit berhalaman dan setengah berhalaman. Kita juga dapat mengetahui
bentuk plastida pada tiap bagian tumbuhan. Plastida itu sendiri dibagi menjadi 3 macam:
leukoplas (tidak berwarna), kromoplas (warna bermacam2 kecuali hijau), dan kloroplas
(warna hijau). Leukoplas itu merupakan plastida yang tidak mengandung pigmen,
biasanya kecil, berbentuk jorong, ataupun memanjang. Kromoplas adalah bagian dari
plastida yang bertanggung jawab sebagai pigmen sintesis. Kloroplas merupakan salah
satu struktur sitoplasmik yang terbesar yang dapat diamati di bawah mikroskop cahaya.
Pada pengamatan ini juga kita dapat mengetahui antosianin pada daun Rhoeo discolor.
Antosianin merupakan zat warna yang terdapat pada tumbuhan dimana antosianin ini
terlarut dalam cairan sel tepatnya di dalam vakuola.

DAFTAR PUSTAKA
Gabriel, J. 1988. Penuntun Neurologi. Kota Mataram: Binarupa Aksara

Lakitan, B. 2002. Dasar-Dasar: Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Rahmadina, dan Husnarika. 2017. Biologi Sel Unit Terkecil Penyusun Tubuh Makhluk

Hidup. Surabaya: CV Selembar Papyrus Manyar Sabrangan 19 Surabaya

Rasyid, M., Sartika, Y., Mayasari, L., Wulandari, M., dan Naom, R. 2011. Plastida.

Jambi: Universitas Jambi

Subagiartha, Dr. I Mada. 2018. Sel Struktur, Fungsi, dan Regulasi. Bali: Universitas

Udayana

Waluyo, J., dan Wahyuni, D. 2020. Biologi Dasar. Yogjakarta: Transmedia Grafika

Anda mungkin juga menyukai