Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN


SEMESTER 114

Judul Praktikum:
PENGAMATAN MITOSIS PADA AKAR BAWANG

Disusun oleh:
Yordan Fatahilah 1308620023
Biologi A 2020

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sel adalah satuan unit terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup.
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup perhubungan erat dengan proses
pembelahan sel. Fungsi pembelahan sel pada makhluk hidup multiseluler dan
uniseluler sangat berbeda meski intinya sama yaitu perbayakan sel.

Siklus sel merupakan suatu kegiatan yang terjadi dari satu pembelahan sel
ke pembelahan sel lainnya. Siklus sel meliputi pertambahan massa, duplikasi
bahan genetis yang disebut interfase dan pembelahan sel [CITATION Rah17 \l 1033 ].

Dalam sel terdapat bahan genetik yang disebut dengan kromosom. Pada
kromosom ini terdapat gen yang mengendalikan pembentukan enzim yang
berperan dalam mengkatalisis proses metabolisme. Kromosom ini akan bereplikasi
menggandakan diri pada awal produksi sel, dan setelah penggandaan kromoso akan
terjadi pembelahan sel memisahkan dua kelompok kromosom yang telah
digunakan tersebut [ CITATION Muh08 \l 1033 ].

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada praktikum ini adalah:
- Bagaimana cara mengamati pembelahan mitosis pada akar bawang merah?
- Dimanakah proses terjadinya pembelahan mitosis?
- Apakah yang dimaksud pembelahan mitosis dan meiosis?
- Apa perbedaan pembelahan secara mitosis dan meiosis?
- Apa saja fase yang terjadi pada pembelahan mitosis pada akar bawang
merah?

1.3 Tujuan
Tujuan pada praktikum ini adalah:
- Mengetahui proses pengamatan pembelahan mitosis pada akar bawang
merah.
- Mengetahui letak pembelahan mitosis terjadi.
- Mengetahui pengertian dari mitosis dan meiosis.
- Mengetahui perbedaan antara mitosis dan meiosis.
- Mengetahui fase-fase yang terjadi pada pembelahan mitosis pada akar
bawang merah.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembelahan Sel


Sebelum melakukan pembelahan, sel dewasa akan melakukan sintesis bahan
bahan yang diperlukan untuk membuat sel baru. Kromosom yang tadiny terdapat
bebas di dalam plasma, pada awal pembelahan sel akan menempel pada membran
sel, dan kemudian bersamaan dengan pembesaran ukuran sel berlangsung sintesis
DNA atau penggandaan kromosom. Setelah dua kromosom baru selesai dibentuk,
dan sel telah mencapai pembesaran maksimum maka akan terjadi pembelahan sel
dan terbentuklah dua sel baru [ CITATION Muh08 \l 1033 ].

2.2 Mitosis
Mitosis merupakan proses pembelahan inti dalam sel eukariyotik yang secara
konvensional terbagi menjadi lima tahap. Mitosis mempertahankan jumlah
kromosom dengan cara menempatkan kromosom hasil replikasi secara seimbang
ke masing-masing nukleus anakan (Campbell, 2010).

2.3 Fase Pembelahan Mitosis


- Profase: Merupakan tahap pertama mitosis, saat kromatin terkondensasi,
spindel mitosis mulai terbentuk, dan nukleolus hilang, namun
nukleus tetap utuh.
- Metafase: Spindel sudah lengkap dan kromosom-kromosom melekat ke
mikrotubulus pada kinektor serta berjejer di lempeng metafase.
Merupakan tahap mitosis paling lama sekitar 20 menit.
- Anafase: merupakan tahap Mitosis paling pendek, beberapa menit. Protein
kohesin membelah memisahkan kromatid saudara secara tiba-tiba.
Kedua kromosom bergerak menuju masing-masing Kutub.
- Telofase: Tidak ada gelendong mitotik, dua nukleus anakan terbentuk dalam
sel, masing-masing memilik Kromosom yang identik. Kromosom
menjadi kurang terkondensasi (Campbell, 2010).

2.4 Meiosis
Meiosis adalah jenis pembelahan sel yang khusus dan akan menghasilkan sel
germinal, yaitu: ovum dan spermatozoa. Hasil yang penting dari proses ini ialah:
pengurangan jumlah chromosome dari diploid (2n) menjadi haploid (n). Tiap
gamet membawa jumlah DNA dan chromosome yang haploid. Selain itu terjadi
pula rekombinasi gen sehingga terjadi variasi dan perbedaan kelompok gen
(Gartner and Hiatt, 2007).
BAB 3

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan pada praktikum “Pengamatan Pembelah Mitosis
Pada Akar Bawang Merah” adalah objek glass, cover glass, batang korek api,
pemantik api, mikroskop, bunsen, tisu, pipet tetes, silet, dan botol kaca kecil.
Kemudian, bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah umbi bawang
merah, larutan kolkisin 0,02%, larutan carnoy’s, larutan HCl 1N, alkohol 70%,
acetoorcein 2%, minyak imersi, dan asam asetat 45%.

3.2 Cara Kerja


3.2.1 Pengamatan Mitosis Pada Akar Bawang
1. Akar bawang ditumbuhkan dengan cara diletakan ditempat lembab atau
dikecambahkan di atas air.
2. Bagian bawah akar bawang dibersihkan
3. Umbi bawang ditusuk seperti sate dan diletakan di atas botol kaca kecil
yang sudah berisi air
4. Ujung akar bawang yang sudah panjang, dimasukan ke dalam larutan
kolkisin 0,02% selama 1-2 jam.
5. Lalu, larutan kolkisin dibuang dan diganti dengan larutan carnoy’s
selama 2-3 jam.
6. Jika sampel tidak langsung diamati, larutan carnoy’s dibuang dahulu dan
diganti dengan alkohol 70% disimpan sampai waktu pengamatan.
7. Maserasi dilakukan pada objek glass yang diletakan di atas bunsen
sambil digoyang-goyangkan sebentar saja dan ditetesi larutan HCl 1N.
8. Sisa HCl tadi diserap dengan menggunakan tisu.
9. Kemudian, objek glass diberi pewarnaan dengan menggunakan larutan
acetoorin 2% dan dibiarkan selama 15-30 menit.
10. Setelah itu, sisa acetoorin 2% dibersihkan dan dibilas dengan
menggunakan asam asetat 45%.
11. Sisa asam asetat diserap dengan menggunakan tisu.
12. Lalu, ditutup dengan cover glass dan di bawahnya diletakan tisu, jangan
sampai ada patikel lain di atas objek.
13. Lalu, objek glass ditekan-tekan
14. Setelah itu, objek diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran
100x
15. Sebelumnya, cover glass diberi minya imersi dahulu.
16. Setelah itu, kita dapat melihat fase-fase pembelahan mitosis pada akar
bawang merah.
17. Setelah selesai diamati, objek glass diberi kutek bening sehingga dapat
diamati berkali-kali

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengamatan
4.1.1 Profase

Perbesaran mikroskop 100x


4.1.2 Metafase

Perbesaran mikroskop 100x


4.1.3 Anafase

Perbesaran mikroskop 100x

4.1.4 Telofase

Perbesaran mikroskop 100x

4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Hasil Pengamatan Mitosis Pada Akar Bawang
Pembahasan pengamatan pembelahan mitosis pada ujung akar bawang diawali
dengan perlakuan khusus yaitu, menumbuhkan akar bawang dengan cara meletakan
akar bawang di tempat daerah yang lembab atau mengecambahkannya di atas air
karena pada proses mitosis pada jaringan meristem lebih baik dengan cara invitro,
jika umbi bawang dari tanah belum tentu kita mendapat ujung akarnya, yaitu zona
meristematik nya tidak ikut tercabut juga. Kemudian umbi bawang ditusuk seperti
sate dan diletakan diatas botol kaca kecil yang sudah berisi air, lalu bersihkan bagian
bawah bawangnya agar akar cepat tumbuh.
Setelah itu, ujung akar bawang dimasukkan ke dalam larutan kolkisin 0,02%
selama ( 1-2 jam ). Tujuannya adalah menghambat pembentukan benang spindal
pada proses pembelahan dan memperbesar ukuran kromosom apabila kita ingin
mengamati jumlah kromosom nya. Cara membuat kolkisin 0,02% adalah Kolkisin
0,02 gram dilarutkan dengan akuades 100 ml.

Kemudian, buang larutan kolkisin tadi kemudian diganti dengan larutan carnoy's.
larutan carnoy's ini bertujuan untuk memfiksasi/mempertahankan kondisi sel nya
agar dapat diamati. Dilakukan selama 2-3 jam, jika sampel tidak langsung diamati
buang dulu larutan carnoy's nya lalu, diganti dengan alkohol 70% kemudian
disimpan sampai waktu pengamatan. Fungsinya alkohol untuk mengawetkan kalo
langsung diamati tidak perlu diberi alkohol. Pengawet ada yang bersifat polar dan
non-polar.

Setelah itu, melakukan maserasi tujuannya adalah untuk memutus ikatan antar
dinding sel sehingga pembelahan mitosis mudah diamati, lalu ditetesi dengan
larutan HCl 1N dilarutkan dengan 1 liter air. Hal yang perlu dilakukan adalah
memasukkan objek glass ke dalam tabung reaksi kemudian dimasukkan ke dalam
oven dan dibiarkan selama 15 menit dengan suhu 60° atau menaruh objek glass di
atas bunsen tetapi jangan sampai kering dan akar nya gosong.

Kemudian serap sisa-sisa HCl dan diberi pewarnaan dengan acetoorcein 2% dan
dibiarkan selama 15-30 menit untuk menyerap warna secara optimal. Acetoorcein
2% fungsinya adalah untuk mewarnai inti sel. Pewarnaan ini tergantung pada
keadaan sampel. Setelah 45 menit sisa dari acetoorcein dibersihkan dengan asam
asetat 45% dengan cara dibilas. Sisa dari asam asetat tersebut diserap dengan
menggunakan tisu. Pewarna lain untuk mewarnai kromosom dapat menggunakan
acetocarmin, kristal violet, dan safranin.

Kemudian, ditutup dengan cover glass dan di bawahnya diletakkan tisu dan jangan
sampai ada partikel lain di atas objek glass agar saat di squash kaca objek nya tidak
pecah. Selain disquash cover glass bisa dipukul dengan menggunakan ujung pensil
yang lunak yang ada penghapusnya.

Setelah itu diamati dengan perbesaran 100x dan memberi minyak inersi pada
cover glass nya fungsi minyak imersi ini akan memperbanyak cahaya yang menuju
lensa objektif setelah melewati objek sehingga objek akan terlihat lebih jelas. Hasil
pengamatan tersebut dapat terlihat fase-fase mitosis yang terjadi pada sel ujung akar
bawang yang terdiri dari profase, metafase, anafase, dan telofase.
Kemudian, melakukan seal ( penyegelan ) dengan menggunakan kutek bening
untuk menyegelnya sehingga preparat nya menjadi preparat semi permanen
sehingga dapat diamati berkali-kali

Fase-Fase Pembelahan Mitosis Pada Akar Umbi Bawang Merah:


4.2.1.1 Profase
Pada hasil pengamatan ini, dapat terlihat benang kromatin berubah menjadi
kromosom yang terdiri dari dua kromatid, membran inti dan nukleolus lenyap dan
terbentuk benang spindel mitotik .

4.2.1.2 Metafase
Pada hasil pengamatan ini, dapat terlihat kromosom tunggal masing-masing terdiri
dari dua kromatid terletak di bidang pembelajaran sel atau ekuator dan mikrotubul
menyentuh kinetokor

4.2.1.3 Anafase
Pada hasil pengamatan ini, dapat terlihat kromosom yang terdiri dari dua kromatid
memisah lalu masing-masing bergerak ke kutub sel yang berlawanan.

4.2.1.4 Telofase
Pada hasil pengamatan ini, dapat terlihat kromosom sampai di kutub sel, membran
inti dan nukleolus muncul, benang spindel lenyap, dan terjadi sitokinesis.
BAB 5

KESIMPULAN

Jenis pembelahan sel terbagi menjadi dua macam, yaitu mitosis dan meiosis.
Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan dua anak sel yang mengandung
jumlah kromosom atau materi hereditas yang sama atau identik. Adapun fase-fase
dari pembelahan mitosis antara lain profase, metafase, anafase, dan telofase. Ujung
akar pada bawang merupakan jarngan meristem yang sel-sel nya membelah secara
mitosis. Sedangkan, meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel-sel
kelamin yaitu sperma dan sel telur. Terjadi dengan dua kali pembelahan yang
menghasilkan empat sel anak yang memiliki jumlah kromosom setengah dari
induknya.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil. A & Reece, Jane. B. (2010). Biologi Edisi Kedelapan jilid III Jakarta:
Erlangga.

Febriana, R., & Husnarika. 2017. Biologi Sel Unit Terkecil Penyusunan Tubuh Makhluk
Hidup. Surabaya: CV. Selembar Papyrus.

Gartner L.P., Hiatt J.L. 2006 : Atlas of Histology. 3rd ed. Baltimore: Williams &
Wilkins. p. 351-357.
Jusuf, M. 2008. Biologi Dan Reproduksi Sel. Jakarta: Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai