Judul Praktikum:
PENGAMATAN MITOSIS PADA AKAR BAWANG
Disusun oleh:
Yordan Fatahilah 1308620023
Biologi A 2020
PENDAHULUAN
Siklus sel merupakan suatu kegiatan yang terjadi dari satu pembelahan sel
ke pembelahan sel lainnya. Siklus sel meliputi pertambahan massa, duplikasi
bahan genetis yang disebut interfase dan pembelahan sel [CITATION Rah17 \l 1033 ].
Dalam sel terdapat bahan genetik yang disebut dengan kromosom. Pada
kromosom ini terdapat gen yang mengendalikan pembentukan enzim yang
berperan dalam mengkatalisis proses metabolisme. Kromosom ini akan bereplikasi
menggandakan diri pada awal produksi sel, dan setelah penggandaan kromoso akan
terjadi pembelahan sel memisahkan dua kelompok kromosom yang telah
digunakan tersebut [ CITATION Muh08 \l 1033 ].
1.3 Tujuan
Tujuan pada praktikum ini adalah:
- Mengetahui proses pengamatan pembelahan mitosis pada akar bawang
merah.
- Mengetahui letak pembelahan mitosis terjadi.
- Mengetahui pengertian dari mitosis dan meiosis.
- Mengetahui perbedaan antara mitosis dan meiosis.
- Mengetahui fase-fase yang terjadi pada pembelahan mitosis pada akar
bawang merah.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Mitosis
Mitosis merupakan proses pembelahan inti dalam sel eukariyotik yang secara
konvensional terbagi menjadi lima tahap. Mitosis mempertahankan jumlah
kromosom dengan cara menempatkan kromosom hasil replikasi secara seimbang
ke masing-masing nukleus anakan (Campbell, 2010).
2.4 Meiosis
Meiosis adalah jenis pembelahan sel yang khusus dan akan menghasilkan sel
germinal, yaitu: ovum dan spermatozoa. Hasil yang penting dari proses ini ialah:
pengurangan jumlah chromosome dari diploid (2n) menjadi haploid (n). Tiap
gamet membawa jumlah DNA dan chromosome yang haploid. Selain itu terjadi
pula rekombinasi gen sehingga terjadi variasi dan perbedaan kelompok gen
(Gartner and Hiatt, 2007).
BAB 3
METODOLOGI
BAB 4
Hasil pengamatan
4.1.1 Profase
4.1.4 Telofase
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Hasil Pengamatan Mitosis Pada Akar Bawang
Pembahasan pengamatan pembelahan mitosis pada ujung akar bawang diawali
dengan perlakuan khusus yaitu, menumbuhkan akar bawang dengan cara meletakan
akar bawang di tempat daerah yang lembab atau mengecambahkannya di atas air
karena pada proses mitosis pada jaringan meristem lebih baik dengan cara invitro,
jika umbi bawang dari tanah belum tentu kita mendapat ujung akarnya, yaitu zona
meristematik nya tidak ikut tercabut juga. Kemudian umbi bawang ditusuk seperti
sate dan diletakan diatas botol kaca kecil yang sudah berisi air, lalu bersihkan bagian
bawah bawangnya agar akar cepat tumbuh.
Setelah itu, ujung akar bawang dimasukkan ke dalam larutan kolkisin 0,02%
selama ( 1-2 jam ). Tujuannya adalah menghambat pembentukan benang spindal
pada proses pembelahan dan memperbesar ukuran kromosom apabila kita ingin
mengamati jumlah kromosom nya. Cara membuat kolkisin 0,02% adalah Kolkisin
0,02 gram dilarutkan dengan akuades 100 ml.
Kemudian, buang larutan kolkisin tadi kemudian diganti dengan larutan carnoy's.
larutan carnoy's ini bertujuan untuk memfiksasi/mempertahankan kondisi sel nya
agar dapat diamati. Dilakukan selama 2-3 jam, jika sampel tidak langsung diamati
buang dulu larutan carnoy's nya lalu, diganti dengan alkohol 70% kemudian
disimpan sampai waktu pengamatan. Fungsinya alkohol untuk mengawetkan kalo
langsung diamati tidak perlu diberi alkohol. Pengawet ada yang bersifat polar dan
non-polar.
Setelah itu, melakukan maserasi tujuannya adalah untuk memutus ikatan antar
dinding sel sehingga pembelahan mitosis mudah diamati, lalu ditetesi dengan
larutan HCl 1N dilarutkan dengan 1 liter air. Hal yang perlu dilakukan adalah
memasukkan objek glass ke dalam tabung reaksi kemudian dimasukkan ke dalam
oven dan dibiarkan selama 15 menit dengan suhu 60° atau menaruh objek glass di
atas bunsen tetapi jangan sampai kering dan akar nya gosong.
Kemudian serap sisa-sisa HCl dan diberi pewarnaan dengan acetoorcein 2% dan
dibiarkan selama 15-30 menit untuk menyerap warna secara optimal. Acetoorcein
2% fungsinya adalah untuk mewarnai inti sel. Pewarnaan ini tergantung pada
keadaan sampel. Setelah 45 menit sisa dari acetoorcein dibersihkan dengan asam
asetat 45% dengan cara dibilas. Sisa dari asam asetat tersebut diserap dengan
menggunakan tisu. Pewarna lain untuk mewarnai kromosom dapat menggunakan
acetocarmin, kristal violet, dan safranin.
Kemudian, ditutup dengan cover glass dan di bawahnya diletakkan tisu dan jangan
sampai ada partikel lain di atas objek glass agar saat di squash kaca objek nya tidak
pecah. Selain disquash cover glass bisa dipukul dengan menggunakan ujung pensil
yang lunak yang ada penghapusnya.
Setelah itu diamati dengan perbesaran 100x dan memberi minyak inersi pada
cover glass nya fungsi minyak imersi ini akan memperbanyak cahaya yang menuju
lensa objektif setelah melewati objek sehingga objek akan terlihat lebih jelas. Hasil
pengamatan tersebut dapat terlihat fase-fase mitosis yang terjadi pada sel ujung akar
bawang yang terdiri dari profase, metafase, anafase, dan telofase.
Kemudian, melakukan seal ( penyegelan ) dengan menggunakan kutek bening
untuk menyegelnya sehingga preparat nya menjadi preparat semi permanen
sehingga dapat diamati berkali-kali
4.2.1.2 Metafase
Pada hasil pengamatan ini, dapat terlihat kromosom tunggal masing-masing terdiri
dari dua kromatid terletak di bidang pembelajaran sel atau ekuator dan mikrotubul
menyentuh kinetokor
4.2.1.3 Anafase
Pada hasil pengamatan ini, dapat terlihat kromosom yang terdiri dari dua kromatid
memisah lalu masing-masing bergerak ke kutub sel yang berlawanan.
4.2.1.4 Telofase
Pada hasil pengamatan ini, dapat terlihat kromosom sampai di kutub sel, membran
inti dan nukleolus muncul, benang spindel lenyap, dan terjadi sitokinesis.
BAB 5
KESIMPULAN
Jenis pembelahan sel terbagi menjadi dua macam, yaitu mitosis dan meiosis.
Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan dua anak sel yang mengandung
jumlah kromosom atau materi hereditas yang sama atau identik. Adapun fase-fase
dari pembelahan mitosis antara lain profase, metafase, anafase, dan telofase. Ujung
akar pada bawang merupakan jarngan meristem yang sel-sel nya membelah secara
mitosis. Sedangkan, meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel-sel
kelamin yaitu sperma dan sel telur. Terjadi dengan dua kali pembelahan yang
menghasilkan empat sel anak yang memiliki jumlah kromosom setengah dari
induknya.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil. A & Reece, Jane. B. (2010). Biologi Edisi Kedelapan jilid III Jakarta:
Erlangga.
Febriana, R., & Husnarika. 2017. Biologi Sel Unit Terkecil Penyusunan Tubuh Makhluk
Hidup. Surabaya: CV. Selembar Papyrus.
Gartner L.P., Hiatt J.L. 2006 : Atlas of Histology. 3rd ed. Baltimore: Williams &
Wilkins. p. 351-357.
Jusuf, M. 2008. Biologi Dan Reproduksi Sel. Jakarta: Universitas Terbuka