Abstrak—Makroalga merupakan jenis laga makroskopis, Familia : Halimedaceae
multiseluler, dan dapat dilihat dengan mata telanjang. Genus : Halimeda
Makroalga merupakan tumbuhan tingkat rendah, berbentuk talus karena tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Spesies : Halimeda sp. [2] Makroalga mampu berfotosintesis dengan pigmen fotosintesis yang berbeda anatar satu sama lain. Makroalga sebagian Karakteristik umum dari Halimeda sp. adalah besar hidup di daerah perairan baik perairan laut maupun tubuh seperti kaktus dengan talus berbentuk datar yang perairan tawar. Tujuan dari praktikum ini antaa lain untuk tersegmentasi dan berwarna hijau. Segmen baru tumbuh melakukan identifikasi makroalga hingga tingkat spesies, dan dari bagian distal segmen induk [3]. Ukuran segmen menyebutkan serta menjelaskan bagian – bagian dari makroalga. Alat dan bahan yang dipakai antara lain spesies berkisar antara 0.2 mm hingga lebih dari 5 cm bergantung makroalga dalam bentuk herbarium basah, buku identifikasi, pada masing – masing spesies Halimeda sendiri. Bentuk dan alat tulis. Metode yang dipakai adalah deskriptif segmen Halimeda sp. bervariasi, ada yang berbentuk kualitatif yaitu dengan mengidentifikasi ciri morfologis reniform, ovate, elliptical, obovate, dan cuneate [4]. makroalga dan dibandingkan dengan menggunakan buku identifikasi makroalga maupun web alga base. Makroalga yang telah berhasil diidentifikasi adalah Halimeda sp., Caulerpa sp., dan Palmaria palmata. (b) (c) (d) (e) Kata Kunci— Caulerpa sp., Halimeda sp., Makroalga, Palmaria palmata. (a) 3. Bentuk Segmen Halimeda sp. (a) Reniform, (b) Gambar Ovate, (c) Elliptical, (d) Obovate, dan (e) Cuneate
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Struktur holdfast Halimeda sp. biasanya berbentuk 3.1 Halimeda sp. bulbous (umbi) dengan sifon nodus medulla berfusi membentuk satu bagian tersendiri [3]. Sebagian kecil spesies Halimeda sp. ada juga yang tidak memiliki bulbous pada holdfast, dan bagian sifon nodus medulla-nya terbagi menjadi 2-3 bagian, misalnya H. opuntia, H. gracilis, H. discoidea, dan H. tuna [3]. Pada umumnya Halimeda sp. mempunyai bentuk percabangan yang hampir sama yaitu dichotomous dan trichotomous [5]. Habitat Halimeda sp. adalah di perairan laut tropis dan subtropis [4]. Halimeda sp.banyak di jumpai pada daerah terumbu karang yang kondisi pantainya tenang dan agak terlindung, hidup membuat koloni atau berkelompok dan mempunyai perekat berupa rhizoid yang tersebar dan membungkus segmen. Jenis ini terdapat dibawah air surut rata-rata pada pasut bulan-setengah pada pantai berbatu dan paparan terumbu [3]. Habitat Halimeda sp. mencerminkan morfologinya dalam berbagai cara. Adaptasi yang paling Gambar 1. Herbarium Basah Halimeda sp. nyata adalah dengan menggunakan holdfast dan morfologi tubuh alga. Pada dasarnya, holdfast pada halimeda tersusun atas massa rhizoid yang bercabang – cabang untuk menempel pada substrat yang keras dan berpasir. Hal demikian bertujuan untuk memperluas kontak antara holdfast dan substrat agar mampu bertahan terhadap terpaan ombak. Pada spesies yang hidup di pasir, holdfast akan langsung menempel dengan butiran pasir yang ada disekitarnya [4]. Lokasi pengambilan Halimeda sp. adalah di Pantai Sowan, Tuban, Jawa Timur. Pantai ini berada di sebelah
1 cm
Gambar 2. Literatur Halimeda sp. [1]
Klasifikasi Halimeda sp.
Regnun : Plantae Divisio : Chlorophyta Kelas : Ulvophyceae Ordo : Bryopsidales utara pulau jawa. [4] H. L. Colinvaux, “Ecology and taxonomy of Gambar 4. Lokasi Pantai Karakteristik Sowan, perairan Tuban, Jawa di Pantai SowanTimur adalah Halimeda: primary producer of coral reefs”. suhunya yang hangat, arus air yang tenang, dan kandungan Advances in Marine Biology, Vol 17, No 1, bahan organik tinggi. Sedimentasi Pantai Sowan umumnya (2010). berpasir di bagian tepi dan semakin mengarah ke utara akan [5] B. Wysor, “An annotated list of marine semakin berlumpur. Kondisi demikian membuat Pantai Chlorophyta from the Caribbean coast of the Sowan banyak ditumbuhi berbagai spesies alga, fitoplankton, dan zoobenthos [6]. Republic of Panama”. Nova Hedwigia, Vol 77, No Salah satu manfaat Halimeda sp. adalah sebagai 1, (2003): 487–523. sumber antioksidan [7]. Kemampuan Halimeda sp. [6] Badan Lingkungan Hidup, “Laporan Status lingkungan memodulasi sistem pertahanan non spesifik dikarenakan Hidup Daerah (SLDH) Propinsi Jawa Timur website: adanya senyawa spesifik imunostimulant, juga oleh http://blh.jatimprov.go.id / [Diakses pada 15 Oktober kandungan senyawa poliphenol yang mempunyai aktivitas 2017 Pukul 05.07 WIB] antioksidan tinggi. Hal ini dibuktikan secara in vitro dan in [7] A. Bendich, “Physiological Role of Antioxidants in the vivo oleh beberapa penelitian yang menunjukan bahwa Immune System”. J Dairy Sci, Vol 76, No 1, (2003): Halimeda mengandung epigallocatechin (sejenis 2789- 2794 antioksidan) dalam jumlah yang sangat tinggi yaitu 28μg/g [8] A. B. Susanto, “Penelitian Alga Halimeda s. Di Jepara”. berat kering. Selain itu Halimeda juga kaya akan mineral Jurnal Ekologi Lingkungan, Vol 12, No 3, (2005):41-54. seperti Fe, Mn, Zn dan Cu. Mineral yang dikandung Halimeda sp. merupakan komponen penting dari enzim- enzim antioksidant. Mineral Zn, Cu dan Mn merupakan mineral esensial untuk aktivitas superoksida dismutase [7]. Manfaat Halimeda sp. secara ekologi adalah sebagai sumber karbonat laut [8]. Halimeda sp. mampu mensekresikan kalsium karbonat (CaCO3) yang merupakan komponen utama terumbu karang [8]. Setelah mati, Halimeda sp. akan menyumbangkan separuh sedimen CaCO3 untuk pertumbuhan tinggi terumbu karang. Selain itu, Halimeda sp. juga menyediakan substrat yang cocok untuk pertumbuhan terumbu karang [8].
IV. KESIMPULAN
Makroalga yang teridentifikasi pada praktikum ini
antara lain Halimeda sp., Caulerpa sp., dan Palmaria palmata. Bagian – bagian dari makroalga terdiri atas Holdfast (Rhizoid) merupakan bagian yang berfungsi untuk menjaga makroalga tetap menempel pada substrat, Stipe (Cauloid) merupakan bagian makroalga yang berperan seperti batang tumbuha dan berfungsi untuk penghubung saluran air antara holdfast dengan blades, Float merupakan saluran pangkal blade untuk menjaga blade agar tetap menghadap permukaan air sehingga mampu menangkap sinar matahari, dan Blade (Filoid) merupakan bagian yang berfungsi seperti daun yang digunakan untuk menangkap energi cahaya matahari untuk fotosintesis.
DAFTAR PUSTKA
[1] M. G. Grammer, dan A. L. Ritter, “Phylloid Algal
Mounds in the Paradox Basin, Southwestern USA: An Alternative to the in situ Constructional Growth Model?”, Perspectives in Carbonate Geology, Vol 4, No 10, (2012) [2] M.D. Guiry, “AlgaeBase. World-wide electronic publication, National University of Ireland, Galway”, http://www.algaebase.org; searched on 15 October 2017. [3] W. H. C. F. Kooistra, E. G. G. Coppejans, dan C. Payri C. Molecular systematics, historical ecology, and phylogeography of Halimeda (Bryopsidales). Molecular Phylogenetics and Evolution, Vol 24, No 1 (2002) : 121–138.