Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM)

JUDUL PROGRAM

“Peran Istri dalam Membantu Perekonomian Keluarga di Kelurahan Cinere


Kota Depok”

BIDANG KEGIATAN:

PKM – Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M)

Diusulkan Oleh:
Melati Handayani (201821500103)

Cecep Haerudin (201821500011)

Hamidah (201821500068)

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
2021
DAFTAR ISI

Daftar isi....................................................................................................................
Daftar tabel................................................................................................................
Bab 1 Pendahuluan...................................................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................................
1.2 Perumusan Masalah...........................................................................................
1.3 Tujuan Kegiatan..................................................................................................
1.4 Luaran Yang diharapkan....................................................................................
1.5 Manfaat Program...............................................................................................
Bab 2 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran........................................................
2.1 Visi dan Misi Kota Depok................................................................................
2.2 Sejarah Cinere.....................................................................................................
Bab 3 Metode Pelaksanaan......................................................................................
3.1 Jadwal Kegiatan................................................................................................
3.2 Peserta Pelaksanaan PKM...................................................................................
3.3 Metode Pelaksanaan PKM..................................................................................
3.4 Anggaran Biaya.................................................................................................
Bab 4 Pelaksaan Kegiatan........................................................................................
4.1 Pelaksanaan Kegiatan........................................................................................
Bab 5 Kesimpulan......................................................................................................
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................................................
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tingkat Pekerjaan Utama di Kecamatan Cinere..........................................

Tabel 2. Jadwal Kegiatan..........................................................................................

Tabel 3. Anggaran Biaya..........................................................................................

Tabel 4. Susunan Kegiatan.......................................................................................


BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keluarga merupakan kesatuan masyarakat yang terkecil, yang terdiri dari
ayah, ibu dan anak-anaknya. Pada umumnya sebuah keluarga tersusun dari
orang-orang yang saling berhubungan darah dan atau perkawinan meskipun
tidak selalu saling berbagi atap (rumah, meja makan, makanan, uang, bahkan
emosi dan menjadi faktor untuk mendefinisikan sekelompok orang sebagai
keluarga. Di dalam sebuah keluarga wanita memiliki tanggung jawab pada
ranah domestik karena ia bertanggung jawab terhadap anak-anaknya. Kaum
pria memiliki tanggung jawab untuk mencari nafkah bagi keluarga. Keadaan
ini pada akhirnya memposisikan kaum perempuan di bawah kaum pria di
dalam sebuah keluarga. Namun seorang ibu dalam keluarga memiliki
wewenang penuh dalam melakukan segala perbuatan dan tindakan untuk
mencapai kesejahteraan keluarga. Terlebih sang ayah memiliki pekerjaan yang
penghasilannya kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarga, maka sang ibu
akan membantu untuk bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan
mencapai kesejahteraan keluarga.
Masyarakat yang melangkah maju ke zaman seperti zaman kita, antara lain
mengalami emansipasi wanita, yaitu usaha melepaskan diri dari peranan
wanita yang terbatas dari sistem kekerabatan untuk mendapatkan status baru,
sesuai dengan zaman baru, dalam keluarga dan dalam masyarakat besar.
Perubahan dalam sistem perekonomian dalam masyarakat tersebut membawa
perubahan pada alokasi ekonomi keluarga. Dalam hal ini perempuan berubah
karena peranan perempuan dalam bidang ekonomi berubah pula.
Partisipasi atau peran wanita dalam dunia kerja, telah memberikan
kontribusi yang besar terhadap kesejahteraan keluarga, khususnya bidang
ekonomi.
Keadaan yang demikian membuat para perempuan memiliki dua peran
sekaligus, yakni peran domestik yang bertugas mengurus rumah tangga dan
peran publik yang bertugas di luar rumah atau bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidup keluarga. Bagi keluarga kelas bawah keterlibatan seluruh
anggota keluarga sangat membantu. Pada dasarnya bagi perempuan indonesia,
khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah tertinggal dan berekonomi
miskin peran ganda bukanlah sesuatu hal yang baru. Bagi perempuan
golongan ini peran ganda telah di tanamkan oleh para orang tua sejak mereka
masih berusia muda para remaja putri tidak dapat bermain bebas seperti
layaknya remaja lainnya karena terbebani kewajiban bekerja untuk membantu
perekonomian keluarga mereka.
Dilihat dari jumlah penduduk di kelurahan Cinere selama ini tidak sedikit
perempuan yang bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Sekitar
60% dari penduduk di sana istri mereka bekerja sebagai pengrajin kain perca.
Sudah hampir delapan tahun para istri di kelurahan Cinere itu bekerja sebagai
pengrajin kain perca, rata-rata mereka sudah mulai memproduksi kerajinan
dari kain perca, seperti sarung kipas bambu, sarung penanak nasi, taplak meja,
sarung galon, penutup kulkas, dan lain-lain. Mereka tidak setiap hari
memproduksi kain sarung tersebut, dalam satu minggu hanya 2 sampai 3 kali
saja.
Kebanyakan mereka menjual sarung kain perca tersebut ke rumah-rumah
warga saja dan ada juga sebagian dari mereka yang menjual hasil kerjainan
tangannya ke distributor dan akan dipamerkan ketika ada acara-acara besar di
Balai Kota Depok. Karena kurangnya pendidikan dan mereka hanya memiliki
keterampilan membuat kerajinan dari kain perca, maka mereka bekerja
sebagai pembuat dan pedagang kain perca dan hasil dari mereka berjualan
kerajinan dari kain perca tersebut sangat membantu untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari kerena cukup lumayan.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk
mengajukan proposal PKM-Pengabdian Masyarakat kelompok kami dengan
judul “Peran Istri dalam Membantu Perekonomian Keluarga di
Kelurahan Cinere Kota Depok”.
1.2 Perumusan Masalah
Program kreativitas mahasiswa ini disusun dalam rangka memecahkan
permasalahan yang ada di masyarakat, seperti:
a. Apa yang menyebabkan para istri bekerja membantu perekonomian
keluarga ?
b. Bagaimana aktivitas para istri dalam menjalankan perannya sebagai
ibu rumah tangga dan perannya membantu perekonomian keluarga ?

1.3 Tujuan Kegiatan


Tujuan dari penyusunan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-
Pengabdian Masyarakat) ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui peran wanita pengrajin kain perca dalam
meningkatkan pendapatan keluarga.
b. Untuk mengetahui apakah memang benar istri-istri di Keluarahan
Cinere itu melakukan hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan
keluarga mereka atau hanya untuk memenuhi kebutuhan mereka
sendiri.

1.4 Luaran Yang diharapkan


Masyarakat di Kelurahan Cinere, khususnya para istri dapat mengelola
keuangan dalam rumah tangga dengan baik, dan usaha kerajinan membuat
kain sarung berbahan kain perca tertata dengan baik dan dapat didistribusikan
dengan lancar. Para suami yang memiliki tanggungjawab utama dalam
perekonomian keluarga dapat termotivasi agar bekerja lebih giat dan
memenuhi kebutuhan keluarga.

1.5 Manfaat Program


Manfaat dari program kreativitas mahasiswa di bidang ini adalah:
a. Para wanita yang telah menjadi istri dapat membantu perekonomian
keluarga dengan cara yang baik dan kreatif, dan bagi para wanita yang
belum menikah termotivasi agar bekerja lebih giat dan mendapatkan suami
dengan penghasilan yang lumayan agar dapat mencukupi kebutuhan
perekonomian di dalam rumah tangga.
b. Sebagai ladang kreativitas masyarakat dan menjadi nilai positif bagi
tempat tinggal dengan adanya kegiatan produksi kerajinan kain perca.

BAB 2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN


Kelurahan Cinere adalah kelurahan yang terletak di Kecamatan Cinere,
Kota Depok, Jawa Barat. Dengan jumlah penduduk sebanyak 34.970 jiwa terdiri
atas 15.076 jiwa berjenis kelamin perempuan dan 19.894 jiwa berjenis kelamin
laki-laki.
2.1 Visi dan Misi Kota Depok
1) Visi
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan
dan peluang yang ada di Kota Depok serta mempertimbangkan budaya yang
hidup dalam masyarakat, maka visi Pemerintah Kota Depok tahun 2011–2016
yang hendak dicapai dalam tahapan kedua Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Kota Depok adalah :
“Terwujudnya Kota Depok yang Maju dan Sejahtera”
Maju didefinisikan sebagai :
“Kota yang maju dalam pelayanan publik, serta warganya berbudaya dan
berakhlak mulia”
Sejahtera didefinisikan sebagai :
“Kota yang aman dan nyaman, serta warganya hidup makmur dan bahagia”
2) Misi
Sebagai penjabaran visi Pemerintah Kota Depok diatas disusunlah misi
pembangunan Kota Depok 2011 – 2016 dalam rangka mewujudkan
visi Terwujudnya Kota Depok yang Maju dan Sejahtera, dengan rincian
sebagai berikut :
- Mewujudkan pelayanan publik yang profesional, berbasis teknologi
informasi;
- Mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal;
- Mewujudkan Infrastruktur dan lingkungan yang nyaman;
- Mewujudkan SDM unggul, kreatif dan religius.
2.2 Sejarah Cinere

Pada masa awal kolonial di wilayah Cinere (Ci Kanyere) terdapat satu
hamparan lahan milik Isaac de I‟ Ostale de Saint Martin (lahir di Oleron, Bearn,
Prancis tahun 1629) yang bekerja untuk VOC. Pada era kemerdekaan Cinere
bahkan tidak pernah dibicarakan, karena pada waktu itu, Cinere hanyalah
kumpulan beberapa dusun yang didiami oleh orang Betawi yang di sana sini
masih terdapat hutan karet, lahan persawahan dan rawa-rawa. Namun pada masa
kini, adakalanya Cinere justru lebih populer dibanding Depok atau Cimanggis.
Apa yang menyebabkan Cinere menjadi begitu populer khususnya bagi warga
Jakarta?
Sebelum tahun 1999, Desa Cinere masuk wilayah Kabupaten Bogor.
Sementara Kota Adimistratif (Kotif) Depok yang dibentuk tahun 1981 hanya
terdiri dari tiga kecamatan, yaitu: Pancoran Mas, Beji dan Sukmajaya. Dalam
perkembangannya, status Kotif Depok pada tahun 1999 ditingkatkan menjadi
Kota Depok dengan menambah tiga kecamatan yang sebelumnya masuk wilayah
Kabupaten Bogor, yakni: Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Sawangan dan
Kecamatan Limo. Nama Desa Cinere merupakan salah satu dari delapan desa
yang berada di Kecamatan Limo. Namun demikian, pada waktu itu nama Cinere
jauh lebih dikenal daripada Limo sebagai nama kecamatan.
Secara georafis, sesungguhnya wilayah Cinere di Kecamatan Limo, Kota Depok
secara sosial budaya berada di wilayah geografis Jakarta. Dengan kata lain,
wilayah Cinere ini tampak menjorok masuk ke dalam wilayah Jakarta. Dari sisi
pandang Kota Depok sekarang, wilayah Cinere berada persis di „Kepala Garuda‟
Kota Depok. Oleh karena itu, warga Jakarta sering keliru menganggap Cinere
adalah bagian dari Jakarta, demikian juga warga Depok keliru menganggap Cinere
masuk Jakarta. Padahal, kenyataannya wilayah Cinere masuk wilayah Kecamatan
Limo yang merupakan bagian wilayah Kota Depok. Pada tahun 2007, Kecamatan
Cinere terbentuk (pemekaran dari Kecamatan Limo) yang melengkapi 11
kecamatan di Kota Depok. Kecamatan Limo terdiri dari empat kelurahan, yaitu:
Cinere, Gandul, Pangkalan Jati Lama dan Pangkalan Jati Baru. Empat kelurahan
inilah yang secara „defacto‟ berada di wilayah sosial DKI Jakarta, tetapi secara
„dejure‟ merupakan wilayah administratif Kota Depok.
Pada awal pembangunan, nama Depok dan nama Cinere mulai dikenal
masyarakat luas hampir bersamaan. Pada tahun 1979 di wilayah Cinere sebuah
pengembang swasta yang menguasai lahan yang kini luasnya telah mencapai 300
Ha mulai membangun perumahan. Sementara di Depok pada tahun 1976 Perum
Perumnas (milik pemerintah) sudah memulai pembangunan perumnas pertama di
Indonesia. Di perumnas Depok rumah-rumah yang dibangun ditujukan untuk
kalangan masyarakat menengah ke bawah, sementara di kavling pemukiman
Cinere, rumah-rumah yang dibangun justru untuk „pasar‟ dari kelompok
masyarakat menengah ke atas. Dua wilayah pemukiman ini umumnya dihuni oleh
ex penduduk Jakarta. Namun karena, rumah-rumah yang dibangun di wilayah
Cinere lebih berkualitas dan lebih mewah maka dengan sendirinya warga Jakarta
lebih memfavoritkan Cinere sebagai daerah hunian dibanding Depok. Dari sisi
inilah popularitas Cinere terkesan lebih tinggi dibandingkan Depok kala itu.
Seiring dengan perubahan waktu, dua wilayah awal perumahan ini terus
membentuk jatidirinya masing-masing. Wilayah perumahan Depok kemudian
diunggulkan ketika akses ke Depok lebih baik dibandingkan wilayah Cinere.
Lebih-lebih dengan kehadiran Universitas Indonesia di Kota Depok, maka
popularitas wilayah perumahan Depok semakin melejit dibandingkan dengan
Cinere. Namun demikian, popularitas wilayah pemukiman Cinere yang sempat
memudar mulai bersinar kembali seiring dengan adanya rencana akses tol dari dua
arah menuju Cinere: dari arah Antasari (tol Desari) dan dari arah tol Jagorawi
(Cijago).
Tingkat pekerjaan di Kelurahan Cinere banyak macamnya, berikut dapat
dilihat pada tabel:
Tabel 1. Tingkat pekerjaan utama di Kecamatan Cinere
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3.1 Jadwal Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan PKM ini dapat dilihat dari tabel
sebagai berikut:
Hari, tanggal pelaksanaan : Rabu, 3 November 2021
Waktu pelaksanaan : 10.30 s.d 17.00 WIB
Tempat pelaksanaan : Rumah Bapak Madsuhri. (Jalan
Cendana RT 02/05 Cinere).
Tabel 2. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan Penanggung Jawab
3 – 16 17 – 22 Kelompok PKM
Nov Nov
1. Survey pendahuluan  Kelompok PKM
2. Koordinasi dengan pihak RT  Kelompok PKM
02/05 Kel.Cinere
3. Identifikasi Masalah  Kelompok PKM
4. Penyusunan Materi  Kelompok PKM
5. Pelaksanaan Kegiatan PKM  Kelompok PKM
6. Laporan   Kelompok PKM

3.2 Peserta Pelaksanaan PKM


Peserta pelaksanaan kegiatan PKM ini adalah ibu-ibu warga RW 05
Kelurahan Cinere Kecamatan Cinere Kota Depok.

3.3 Metode Pelaksanaan PKM


Untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya, pelaksanaan
kegiatan Pengabdian Kreativitas Masyarakat ini dilakukan dalam beberapa
langkah yang melibatkan beberapa metode penelitian berupa:
a. Identifikasi masalah yang dilakukan sebagai langkah awal untuk
merumuskan apa saja yang akan dirumuskan yang akan dijadikan bahan
perancangan sistem pelaksanaan dalam kegiatan ini. Melakukan survey ke
salah satu RT atau RW di Kelurahan Cinere yang memiliki warga
memproduksi kerajinan kain perca (ibu-ibu), yakni ada di RW 05 yang
terdiri dari empat RT.
b. Rumah Bapak RT 02 sebagai tempat pelaksanaan kegiatan ini, belajar
memproduksi kerajinan dari kain perca dengan bentuk akhir menjadi
sarung kipas bambu, sarung galon, penutup kulkas, taplak meja, dan
sebagainya menggunakan mesin jahit.
3.4 Anggaran Biaya
Berikut adalah rincian penganggaran biaya dalam pelaksanaan
kegiatan PKM di RW 05 di Kelurahan Cinere:
Tabel 3. Anggaran Biaya
No Keterangan Biaya Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Survey
1. Transport dan Rp 100.000 Rp 100.000
makan siang survey
1 x survey @ 2
orang.
Pelaksanaan
2. Peralatan Rp 1.250.000 Rp 1.250.000
penunjang
(dokumentasi).
3. Bahan habis pakai Rp 350.000 Rp 350.000
(ATK).
4. Perjalanan. Rp 270.000 Rp 270.000
5. Lain – lain Rp 1.350.000 Rp 1.350.000
(laporan, honor,
pemateri,
konsumsi).
Jumlah Rp 3.320.000

BAB 4 PELAKSANAAN KEGIATAN


4.1 Pelaksanaan Kegiatan
Bentuk pelaksanaan kegiatan dapat dilihat melalui tabel susunan
acara berikut ini:
Tabel 4. Susunan Kegiatan
Waktu Kegiatan PIC Keterangan
9.45-10.20 Berangkat dari kampus Tim PKM Mahasiswa
WIB B Unindra Gedong ke Unindra
Cinere
10.20- Tiba di Cinere di rumah Tim PKM Mahasiswa
10.30 WIB Bpk Madsuhri Ketua Unindra
RT 02/05
10.30- Opening Speech oleh Melati Handayani Teks
10.45 WIB moderator (perwakilan
Tim PKM)
10.45- Pembacaan do‟a oleh Ustad Rijal Muhammad Tanpa teks
11.00 WIB pemuka agama setempat
11.00- Sambutan oleh ketua Bpk Madsuhri/Ibu Tanpa teks
11.20 WIB RT 02/05 Murtamah (Ibu RT 02)
11.20- Sesi berbagi Ibu warga RW 05 Tanpa teks
11.30 WIB pengalaman (sharing) peserta Program PKM
membuat kerajinan kain
perca
11.30- ISHOMA (Istirahat- Seluruh peserta
12.30 WIB sholat-makan)
12.45- Pembicara 1 “Tips Jitu Ibu Ellyana Purwanti, Power point
13.30 WIB Mengatur Keuangan S.E., M.Pd.
dalam Rumah Tangga”
13.30- Pembicara 2 “Menjadi Ibu Anissa Aulia Power point
14.00 WIB Istri Idaman yang Widiastuti, M.Psi.
Independen dan
Bermartabat”
14.00- Proses pelaksanaan Seluruh peserta
15.30 WIB kegiatan membuat
kerajinan dari bahan
kain perca
15.30- SESI TANYA JAWAB Dipandu Oleh Tanpa teks
16.00 WIB Moderator
16.30- Pemberian karya kain Perwakilan warga & tim Tanpa teks
16.40 WIB perca secara simbolis PKM
dari pihak warga ke tim
PKM sebagai
cinderamata.
16.40.16.50 Pemberian bingkisan Perwakilan tim PKM Tanpa teks
WIB sebagai kenangan dan dan seluruh peserta
ucapan terimakasih dari kegiatan
tim PKM kepada
seluruh warga yang
berpartisipasi.
16.50- Pembacaan do‟a dan Ibu Marwanih (Ketua Tanpa teks
17.00 WIB persiapan pulang RT 01/05)

BAB 5 KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan indikator dan kegiatan Program Kreativitas
Mahasiswa yang dilakukan kelompok kami di Kelurahan Cinere, Kota
Depok kami menyimpulkan bahwa di zaman ini masih sangat banyak
kaum wanita yang belum mendapatkan hak-hak nya sebagai istri.
Meninjau dari peranan wanita sebagai seorang istri dan sekaligus ibu
yanag mengurus domestik, banyaj juga istri yang masih harus bekerja
untuk membantu perekonomian keluarga karena pendapatan dari
suami yang masih belum cukup.
Peran ganda yang para istri saat ini emban merupakan suatu
pengorbanan yang besar dan seharusnya menjadi suatu pelajaran dan
motivasi bagi para lelaki untuk bekerja dengan baik dan mencari
pekerjaan yang sesuai dengan bidang atau keahlian mereka. Agar
ketika memiliki seorang istri dapat menghidupinya dengan baik dan
tidak perlu membuat istrinya bekerja membantuk perekonomian
keluarga.
Daftar Pustaka

BPS, & PPPA, K. (2016). Pembangunan Ketahanan Keluarga.


2016. Jakarta: Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.

Sajogyo, Pudjiwati. Peranan Wanita Dalam Perkembangan


Masyarakat Desa. Jakarta: Rajawali, 1998.

Putong, Iskandar. Ekonomi Mikro. Jakarta:Mitra Wacana Media,


2005.

Soetrisno, Lukman. Kemiskinan Perempuan dan Pemberdayaan.


Yogyakarta: Kanisius, 1997.

http://repository.uinsu.ac.id/3220/1/SKRIPSI.pdf.

Anda mungkin juga menyukai