Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENGANTAR ILMU EKONOMI

RUMAH TANGGA DAN PERUSAHAAN

DisusunOleh:
Kelompok 6

Dosen Pengampu :
Kris Ari Suryandari, M.I.P

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2022
Anggota Kelompok 6:
1. CITRA GUSTINING R (1946021023)
2. RIGKOP TIGOR I.P (2216021004)
3. TIKA APRILA (2216021008)
4. RORA WIDIAZUL Z.B (2216021010)
5. NAZMA AULIA A.I (2216021012)
6. PUTRI NABILA D (2216021014)
7. ELFIRA RITA K (2216021026)
8. NANDA FAULIZA (2216021036)
9. ARDINA PUTRI (2216021040)
10. FILLA MEI DIANSYAH (2216021062)
11. RIDA WINDU HAPSARI (2216021066)
12. TRIA AMELIA (2216021068)
13. NYOMAN TRILIA R (2216021090)
14. GOVAL MANIHURUK (2216021096)
15. DINA AULIANA SARTIKA (2216021098)
16. AINI NURWALA (2216021100)
17. DHEA ELSYA FANIRA (2216021104)
18. NANDA SOFIE ARLINDA P (2216021108)
19. DEWI SEPTIANI FAUZI (2216021110)
20. MARETA DWI CITRA (2216021116)
21. ANGELLIA PUSPHA N (2216021118)
22. NYOMAN WISNU S (2216021122)
23. MULLY DWINATASYA (2216021130)
24. FAISAL HARDINATA (2216021138)
25. AHMAD RANDY SAUQI (2216021144)
26. RATNA APRILIA IRAWAN (2266021002)

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmatnya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah tentang rumah tangga dan perusahaan. Makalah ini disusun
guna menyelasaikan tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi.
Rumah tangga dan perusahaan komunitas dan pasar adalah institusi yang menyeluruh.
Rakyat beroperasi di dalamnya tidak hanya secara langsung, tetapi juga melalui sejumlah
lembaga yang lebih kecil, dimana rumah tangga dan perusahaan bisnis adalah yang paling
menonjol.
Dalam menjelajahi lembaga-lembaga ini akan membayar untuk tanyakan apa yang ingin
dicapai orang melalui mereka. Memang, rumah tangga begitu mengakar dalam umat manusia
sehingga keliatannya aneh untuk menanyakan tujuan ekonominya. Tapi bahkan sebagian besar
dimana-mana lembaga telah diketahui mengalami perubahan dalam respon terhadap kelangkaan
sumber daya.

Bandar lampung, Oktober 2022


Penulis

iii
Daftar Isi
COVER…………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR…………………………………………………iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………...iv
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………….2
1.4 Tujuan Masalah ………………………………………………….....2
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Rumah Tangga……………….........................................................3
2.2 Problem Rumah Tangga……………………………………………4
2.3 Pengertian Transaksi Rumah Tangga………………………………5
2.4 Perusahaan……..………………………….....................................6
2.5 Tanggung Jawab Terbatas dan Perusahaan Gabungan…………….6

BAB III: PENUTUP


3.1 Kesimpulan…………………………………………………………7
3.2 Saran………………………………………………………………..7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….8

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Organisasi atau perusahaan adalah sekumpulan orang yang mempunyai keinginan tujuan
yang sama dengan cara mewujudkannya bersama. Perusahaan menyediakan barang atau jasa
untuk pihak yang membutuhkan sehingga perusahaan berusaha mewujudkan tujuan agar
tercapai dan bisa mendapatkan profit. Di dalam organisasi atau peusahaan yang baik
didukung oleh unsur internal di dalamnya yaitu anggota/karyawan. Unsur internal suatu
organisasi yaitu sumber daya manusia. Sumber daya manusia (SDM) merupakan satu-
satunya sumber daya yang memiliki akal atau perasaan, keinginian, keterampilan,
pengetahuan, dorongan, daya, dan karya. (Sutrisno, 2009)

SDM yang diperlukan saat ini adalah SDM yang sanggup menguasai teknologi dengan cepat,
adaptif, responsif terhadap perubahan-perubahan teknologi. SDM pun perlu dikembangkan
untuk meningkatkan kualitas profesionalisme dan keterampilan para karyawan dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal. Mengembangkan kecakapan karyawan
dimaksudkan tiap usaha dari pimpinan untuk menambah keahlian tiap karyawan sehingga di
dalam melaksanakan tugasnya lebih efisisen dan produktif.

Dengan SDM yang bahkan memiliki kekuatan kompetitif dan menjadi lebih sulit untuk ditiru
sehingga sumber-sumber keberhasilan kompetitif seperti teknologi proses produksi, proteksi
pasar, akses terhadap sumber keuangan lebih berdaya guna dan berhasil guna. Dengan
memiliki kekuatan kompetitif diharapkan kinerja pegawai bisa terwujud. (Dasgupta, 2006)

1
1.2 RumusanMasalah
1. Apa yang dimaksud dengan rumah tangga?
2. Jelaskan ketidaksetaraan rumah tangga?
3. Jelaskan kebutuhan transaksi rumah tangga?
4. Apa yang dimaksud dengan perusahaan?
5. Jelaskan tanggung jawab terbatas dan perusahaan gabungan?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian rumah tangga.
2. Mengetahui ketidaksetaraan rumah tangga.
3. Mengetahui kebutuhan transaksi rumah tangga.
4. Mengetahui pengertian perusahaan.
5. Mengetahui tanggung jawab terbatas dan perusahaan gabungan.

1.4 Manfaat
Penelitian ini dapat menginformasikan kembali teori yang sudah ada mengingat adanya
inkonsistensi beberapa hasil penelitian terdahulu. Penelitian ini dapat menambah
kepusakaan yang diharapkan mampu menjadi bahan masukan bagi penelitian selanjutnya.
Penelitian ini diharapkan dapat memacu peneliti selanjutnya untuk terus mengembangkan
penelitian dalam bidang pembelajaran.

2
BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Rumah Tangga


Rumah tangga biasanya diartikan sebagai unit rumah tangga atau konsumsi. Anggotanya
bersama berbagi makanan yang berasal dari persediaan makanan bersama. Kami beramsumsi
bahwa orang tua ingin memajukan kesejahteraan rumah tangga, yang berati kesejahteraan
anggotanya baik itu orang tua penting, kakek-nenek (bahkan kerabat yang lebih luas) juga
mempengaruhi keputusan di dalam rumah tangga. Ilmuwan sosial telah menemukan bahwa
kebutuhan dasar seperti rekreasi, makanan, perawatan kesehatan, dan pendidikan didistribusikan
secara tidak merata.

Beberapa kesetaraan itu lahir dari kebutuhan semata. Dalam jangka panjang, makanan
diharapkan tidak terdistribusi secara merata di antara rumah tangga yang miskin, jika rumah
tangga mampu mendistribusikan makanan lebih adil, maka tidak akan ada masalah di masa
depan. Berbagi makanan tidak merata memungkinkan anggotanya yang paling produktif untuk
bekerja dan memungkinkan meningkatkan masa depan rumah tangga yang lebih baik. Ketika
makanan sangat langka, anggota yang lebih muda dan lebih lemah akan mendapat sedikit
makanan, bahkan tunjangan dibuat berdasarkan perbedaan usia. (Dasgupta, 2006)

Studi ekonomi rumah tangga berfokus pada pengetahuan praktis yang memberikan solusi untuk
masalah praktis kehidupan sehari-hari. Pilihan finansial yang bijak ditandai dengan kemampuan
untuk menggabungkan sumber daya yang tersedia untuk mencapai kesejahteraan dalam
kehidupan rumah tangga. Untuk memenuhi kebutuhan ini, kita memerlukan perencanaan
keuangan agar kita dapat mengendalikan diri dan mempersiapkan masa depan secara finansial
untuk mengelola sumber daya yang terbatas secara ekonomi. Oleh karena itu, pengelolaan
ekonomi yang efektif dan efisisen menjamin kemakmuran keluarga dengan memenuhi secara
optimal seluruh anggota keluarga, stabilitas kehidupan ekonomi keluarga dan pertumbuhan
ekonomi keluarga. Kehadiran rumah tangga yang sejahtera akan memberikan dampak positif
bagi anggotanya dan masyarakat luas. (Fitria Nur Masitoh, 2016)

3
2.2 Ketidaksetaraan Rumah Tangga
Ketidaksetaran itu lahir dari kebutuhan semata. Beberapa ketidaksetaraan dalam rumah tangga :

a. Ketidaksetaraan Gender

Ketidaksetaraan gender adalah perbedaan fungsi peran antara laki-laki dan perempuan, dan
bagaimana gender mempengaruhi hidup seseorang. Mengingat bahwa di dalam rumah
tangga, ibu cenderung lebih berempati dengan anak perempuan mereka daripada ayah.
Diskriminasi terhadap anak perempuan terkait dengan gizi dan perawatan kesehatan terjadi di
rumah tangga dimana perempuan dididik atau memiliki akses ke pekerjaan yang harus
dibayar atau dikelola, diharapkan dapat dikurangi.

Demografer Esther Boserup mencatat bahwa perempuan penting dalam pertanian yang
diberi makan cangkul (seperti Afrika sub-Sahara), dibandingkan dengan daerah dengan
pertanian yang subur (seperti anak benua India) dikatakan memainkan peran. Di India, rasio
gender lebih tinggi di Negara-negara penghasil beras (terletak di selatan dan timur) daripada
di negara-negara penghasil gandum (terletak terutama di utara). Data tentang status
perempuan mengikuti pola yang jelas seperti fertilitas yang tinggi, tingkat buta huruf yang
tinggi, rendahnya jumlah perempuan yang bekerja di rumah tanpa upah adalah hubungan
yang erat.

b. Ketidaksetaraan Hak milik dan kesuburan

Kami telah mempelajari dua faktor yang membentuk perilaku kesuburan yaitu kecocokan
dan rasio jenis kelamin. Namun, ada juga perbedaan yang signifikan dalam perilaku
kesuburan antara India sub-benua dan sub-Sahara Afrika, mungkin karena perbedaan hak
milik dan wilayah. Di Afrika sub-Sahara, kepemilikan komunal atas tanah dalam struktur
sosial leluhur di masa lalu lebih lanjut memfasilitasi reproduksi keluarga. Disisi lain, di anak
benua India lahan pertanian tidak dimiliki bersama, yang mungkin mengindikasikan
kelangkaan lahan. Ukuran keluarga yang besar menyebabkan fragmentasi kepemilikan tanah
yang mengurangi perkembangan biak secara mendalam.

4
2.3 Kebutuhan Transaksi Rumah Tangga

a. Asuransi

Asuransi adalah perjanjian antara dua orang atau lebih di mana pihak tertanggung akan
membayar premi guna mendapatkan ganti rugi dari pihak penanggung. Orang yang
menghindari risiko mengambil risiko, tetapi hanya jika risiko itu mengambil keuntungan
yang lebih tinggi. Demikian pula, orang membayar untuk mengurangi risiko yang mereka
hadapi, tetapi hanya jika mereka tidak perlu membayar banyak. Karena orang tidak memiliki
jaminan yang memadai terhadap kegagalan, mereka enggan untuk terlibat dalam kegiatan
dengan kemungkinan sukses yang tinggi ketika ada juga potensi kegagalan besar. Dengan
asuransi yang sangat terbatas terhadap gagal panen, rumah tangga telah mengadopsi strategi
mitigasi risiko tambahan, termasuk diversifikasi panen.

Rumah tangga pedesaan harus menghadapi risiko gagal panen yang lebih tinggi jika mereka
membentuk aliansi pernikahan dengan rumah tangga desa yang jauh. Ketika ada cukup
banyak rumah tangga dan risikonya cukup independen satu sama lain, asuransi bersama
paling cocok untuk menjamin hasil berisiko rendah untuk setiap rumah tangga.

b. Meminjam, menabung, dan berinvestasi

Meminjam adalah perbuatan di mana pihak kreditur mempunyai kewajiban untuk


menyerahkan barang yang habis dipergunakan seperti halnya uang, dan pihak debitur
mempunyai kewajiban untuk mengembalikan barang berupa uang yang dipinjamnya dalam
jumlah dan waktu yang telah ditentukan. Prospek konsumsi rumah tangga kaya, terkadang
paling diinginkan adalah peningkatan konsumsi. (Subekti, 1991)

Persentase rumah tangga yang bersedia mengganti konsumsi tahun ini dengan tingkat
diskonto konsumsi tahun depan untuk tingkat diskonto konsumsi rumah tangga dua tahun.
Namun, menabung lebih banyak dari sekarang berati pengeluaran lebih sedikit hari ini, yang
selanjutnya menunda konsumsi dan dengan demikian meningkat tingkat diskonto pada
konsumsi. Menghemat sedikit berarti mengkonsumsi sedikit lebih banyak sekarang, yang
pada gilirannya menurunkan tingkat diskonto konsumsi.

Memperlancar konsumsi dan tidak terburu-buru berarti tingkat diskonto konsumsi meningkat
dari waktu ke waktu, hasilnya dapat digeneralisasi lebih lanjut. Jika kecenderungan
mengkonsumsi lebih rendah dari tingkat pengembalian tabungan, rumah tangga yang ingin
mendorong konsumsi akan menabung untuk menikmati lebih banyak konsumsi dari waktu
kewaktu.

5
2.4 Perusahaan
Perusahaan adalah tempat kegiatan terjadinya produksi dan berkumpulnya barang dan jasa.
Perusahaan dapat didefinisikan sebagai institusi yang tujuan utamanya adalah memproduksi
barang dan jasa untuk pasar.Perusahaan yang memindahkan tabungan dari mereka yang
pendapatan dan aset likuidnya melebihi pengeluaran mereka dan mentransfernya ke mereka yang
ingin membelanjakan lebih dari pendapatan dan aset likuid mereka (pensiunan) merupakan
sistem keuangan perekonomian.Lembaga keuangan termasuk bank, perusahaan kartu kredit, dan
asosiasi simpan pinjam.Perusahaan asuransi memungkinkan mereka untuk mentransfer
pendapatan yang tidak pasti.Kemudian ada perusahaan yang memproduksi komoditas seperti
peralatan mesin, jasa perbaikan, makanan, dan lainnya.

2.5 Tanggung Jawab Terbatas dan Perusahaan Gabungan


Pemilik perusahaan dapat menyerap risiko yang lebih besar jika mereka memperoleh piagam
yang memberi mereka hak istimewa atas kewajiban terbatas, yaitu ketika perusahaan disebut
korporasi. Jika sebuah perusahaan bangkrut, pemegang saham bisa kehilangan semua uang yang
mereka investasikan dengan membeli sahamnya, tetapi mereka tidak akan kehilangan lebih dari
investasi awal mereka (itu kewajiban terbatas).

Dengan mengizinkan orang untuk membeli saham di berbagai perusahaan dan menjualnya kapan
pun mereka mau, pasar saham memungkinkan investor untuk menyebarkan risiko mereka
bahkan sambil menabung untuk masa depan. Dari sudut pandang pemegang saham, perilaku
ideal dari manajemen perusahaan adalah perilaku yang memaksimalkan nilai pasar saham
perusahaan.

Masalahnya adalah tidak ada dua pemegang saham yang mungkin setuju dengan perilaku ideal
itu, dan manajemen juga tidak mungkin setuju dengan pemegang saham. Rasio utang perusahaan
terhadap ekuitas mempengaruhi insentif manajemen yaitu terlalu sedikit hutang, dan manajemen
memiliki sedikit insentif untuk bekerja keras untuk efisiensi yang lebih besar, terlalu banyak
hutang, dan risiko kebangkrutan yang lebih besar mengganggu perilaku perusahaan.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Rumah tangga biasanya diartikan sebagai unit rumah tangga dan konsumsi dimana anggotanya
berbagi makanan yang berasal dari persediaan makanan umum.Dalam jangka panjang kita harus
mengharapkan makanan didistribusikan secara tidak merata pada rumah tangga. Di rumah tangga
terjadi ketidaksetaraan yaitu ketidaksetaraan gender dan hak milik dan kesuburan.

Perusahaan adalah tempat kegiatan terjadinya produksi dan berkumpulnya barang dan
jasa.Perusahaan dapat didefinisikan sebagai institusi yang tujuan utamanya adalah memproduksi
barang dan jasa untuk pasar.Pemilik perusahaan dapat menyerap resiko yang lebih besar jika
mereka memperoleh piagam yang member mereka hak istimewa atas kewajiban terbatas, yaitu
ketika perusahaan disebut korporasi. Dengan mengizinkan orang untuk membeli saham di
berbagai perusahaan dan menjualnya kapan pun, pasar saham memungkinkan investor untuk
menyebarkan risiko mereka bahkan sambil menabung untuk masa depan.

3.3 Saran
Penulis dalam hal ini menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu, penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah ini dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang membangun dari para pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA

Dasgupta, P. (2006). Economics A very Short Introduction. Newyork: Oxford University Press.

Fitria Nur Masitoh, H. W. (2016). Konsep Pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga Dalam Memajukan
Kesejahteraan .

Subekti, R. (1991). Jaminan-jaminan untuk pemberian kredit menurut hukum indonesia. Bandung: Citra
Aditya Bakti.

Sutrisno, E. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. kencana perdana media group.

Anda mungkin juga menyukai