Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ORGANISASI SOSIAL DAN KEPEMIMPINAN

LEMBAGA SOSIAL DAN ORGANISASI SOSIAL

Disusun Oleh:

Kelompok 2
Kelas B
Ricki Adi Susanto 200110190130
Dimas Rizky Ariatama 200110200040
Rizki Awaludin 200110200144
Aisya Rizqi Fadhila 200110200207
Fuad Saliman 200110200352

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Organisasi
Sosial dan Kepemimpinan yang berjudul “Lembaga Sosial dan Organisasi Sosial”.
Makalah ini juga disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Organisasi
Sosial dan Kepemimpinan Program Studi Ilmu Peternakan Fakultas Peternakan
Universitas Padjadjaran.
Makalah ini berisikan pembahasan mengenai materi Lembaga Sosial dan
Organisasi. Di dalamnya penulis mencoba untuk menjelaskan tentang materi Lembaga
Sosial dan Organisasi sosial dari sumber-sumber yang relevan. Sehingga diharapkan
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Mochamad Ali Mauludin,
S.Pt., M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah organisasi sosial dan kepemimpinan.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan
akhir ini.

Sumedang, September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 3
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 3
BAB II PAPARAN TEORI .................................................................................... 4
2.1 Lembaga Sosial .......................................................................................... 4
2.1.1 Pengertian dan Proses Terbentuknya Lembaga Sosial ...................... 4
2.1.2 Contoh Lembaga Sosial ................................................................... 4
2.1.3 Manfaat Lembaga Sosial ................................................................. 5
2.2 Organisasi Sosial ........................................................................................ 5
2.2.1 Pengertian Organisasi Sosial ........................................................... 5
2.2.2 Ciri- Ciri Organisasi Sosial .............................................................. 5
2.2.3 Alasan Masuk Organisasi Sosial ...................................................... 6
2.2.4 Contoh Organisasi Sosial ................................................................. 6
2.2.5 Manfaat Adanya Organisasi Sosial .................................................. 6
2.3 Peranan Lembaga Sosial dan Organisasi Sosial dalam Bidang Peternakan .. 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Organisasi sosial yang paling utama dan mampu berpengaruh dalam kelompok
sosial di masyarakat ialah sebuah keluarga. Lembaga masyarakat yang memiliki
kewajiban untuk bertanggung jawab dalam menjamin dan menjaga suatu
kesejahteraan sosial serta keturunan dari setiap anak manusia ialah keluarga
(Kartono, 1992). Di dalam sebuah keluarga peran ibu dan bapak atau peran kedua
orang tua sangatlah penting. Pertanggung jawaban atas pengasuhan anak seperti
pemenuhan kebutuhan guna menunjang perkembangan anak ialah peran dari orang
tua, sebab orang tua dianggap mampu memberikan segala hal yang terbaik untuk
anak-anak mereka (Brooks, 2011).
Proses perkembangan bagi hubungan orang tua dengan anak didasarkan juga
oleh Status Sosio Ekonomi (SES) dalam keluarga tersebut. Pengasuhan dapat
dipengaruhi oleh suatu pendapatan, baik pendapatan tersebut sesuai atau di bawah
tingkat kesejahteraan. Hal tersebut menyebabkan seseorang berupaya untuk terus
bekerja keras agar mendapatkan penghasilan yang cukup demi memenuhi kebutuhan
hidup mereka, baik untuk diri sendiri maupun keluarga. Berdasarkan hasil penelitian
mengenai pengaruh Status Sosio Ekonomi (SES) oleh Hoff, Laursen dan Tardif
menyatakan bahwa semakin tinggi SES orang tua maka orientasi pengasuhan yang
berpusat pada anak akan muncul dibandingkan dengan orang tua yang SES-nya
tergolong rendah. Peningkatan Status Sosio Ekonomi dalam keluarga dapat
ditingkatkan apabila kedua orang tua memiliki pekerjaan dan sama-sama memiliki
penghasilan (Brooks, 2011).
Sejalan dengan penjelasan diatas, pada saat ini kecenderungan wanita untuk
bekerja semakin banyak. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Republik Indonesia (2011) menyatakan bahwa keterlibatan ketenagakerjaan
pada wanita semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 tenaga kerja
wanita meningkat sebanyak 80%. Sebelum dilakukan penelitian di tahun 2011
sempat dilakukan juga penelitian sebanyak 2 kali pada tahun 2003 dan pada tahun
2009 yang sama-sama mengalami peningkatan di tahun-tahun tersebut (BPS, 2011).
2

Guna memenuhi kebutuhan anak beberapa ibu saat ini cenderung memilih untuk
bekerja, karena di satu sisi seorang wanita mencari nafkah untuk meringankan beban
suami serta guna memenuhi kebutuhan pribadi dan anakanaknya. Tujuan wanita
bekerja saat ini ialah tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi namun juga adanya
dorongan untuk menjadi wanita mandiri yang mampu membangun relasi lebih luas
baik dengan rekan kerja atau orang lain secara lebih luas (Schultheis, 2009).
Ibu yang bekerja dalam penelitian ini merupakan seorang ibu yang mendapatkan
penghasilan dari seseorang atau yang dapat disebut sebagai atasan, dimana ibu-ibu
tersebut memiliki kewajiban melaksanakan tugas tertentu yaitu menjadi karyawati
atau pekerja dan mempunyai jadwal tertentu sehingga memiliki waktu yang terbatas
untuk keluarga. Prestasi kerja yang baik harus ditunjukkan oleh seorang ibu yang
memutuskan untuk bekerja dimana komitmen dan tanggung jawab akan melekat
pada mereka yang memutuskan untuk bekerja (Rini, 2010). Pernyataan tersebut
didukung oleh Kartono (2007) bahwa menjalankan peran pekerja ibu harus bekerja
secara profesional sedangkan dalam menjalankan peran keibuan, ibu juga harus
mampu memenuhi kesejahteraan fisik dan psikis anaknya.
Konflik antara mengurus anak dan menyelesaikan tugas kantor biasanya akan
dialami oleh seorang ibu ketika mereka menjalankan dua peran sekaligus yaitu peran
keibuan dan peran sebagai pekerja atau karyawati (Kartono, 2007). Berdasarkan
fenomena-fenomena yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti menyimpulkan
bahwa beberapa ibu yang memutuskan untuk bekerja memiliki dasar dimana mereka
ingin memiliki pekerjaan sendiri seperti mampu meringankan beban suami dan dapat
menjadi wanita yang mandiri di dalam keluarga. Namum tidak dapat dipungkiri
bahwa, tidak semua ibu memutuskan untuk bekerja atau lebih cenderung menikmati
perannya sebagai ibu yang mengurus segala kebutuhan dirumah atau yang sering
disebut sebagai ibu rumah tangga atau ibu yang tidak bekerja.
Ibu yang tidak bekerja adalah suatu profesi mulia bagi setiap wanita. Mengurus
segala pekerjaan dan kebutuhan dirumah menjadi suatu kewajiban utama bagi
seorang ibu yang memutuskan untuk tidak menghabiskan banyak waktunya di luar
rumah. Menurut Kartini (1994) ibu rumah tangga yang tidak bekerja atau ibu yang
tidak bekerja merupakan wanita yang memiliki peran dalam bidang domestik yaitu
3

dimana wanita hanya melaksanakan pekerjaan rumah seperti mengurus dan melayani
suami, anak, memasak dan menjaga kerapihan serta keteraturan kondisi rumah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka rumusan masalah makalah
ini yaitu :
(1) Apa yang dimaksud dengan lembaga sosial
(2) Apa yang dimaksud dengan organisasi sosial
(3) Bagaimana peranan lembaga sosial dan organisasi sosial dalam bidang
masyarakat

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui tentang lembaga
sosial dan organisasi sosial.
4

BAB II
PAPARAN TEORI

2.1 Lembaga Sosial


2.1.1 Pengertian dan Proses Terbentuknya Lembaga Sosial
Lembaga sosial adalah keseluruhan dari sistem norma atau aturan yang terbentuk
berdasarkan tujuan dan fungsi tertentu dalam masyarakat. Lembaga sosial terbentuk
dari nilai, norma, adat istiadat, tata kelakuan dan unsur budaya lainnya yang hidup di
masyarakat.
Proses terbentuknya lembaga sosial di masyarakat berawal dari hubungan antar
manusia di dalam suatu masyarakat yang terjalin sebagaimana yang diharapkan maka
dirumuskanlah norma-norma di masyarakat. Kumpulan norma kemudian membentuk
lembaga sosial dengan berbagai kelompok tujuan.
Lembaga sosial terbentuk karena adanya interaksi yang terus menerus dilakukan
demi pemenuhan kebutuhan, dalam hal ini norma berperan penting sebagai acuan
dalam bertindak demi tercapainya tujuan kebutuhan dan interaksi yang baik.

2.1.2 Contoh Lembaga Sosial


Lembaga sosial terbagi menjadi beberapa jenis, berikut jenis-jenis dan contoh
dari lembaga sosial;
(1) Lembaga Pendidikan
Contoh: TK, SD, SMP, SMA.
(2) Lembaga Ekonomi
Contoh: Kementrian Pertanian, Kementrian Perdagangan.
(3) Lembaga Kebudayaan
Contoh: Yayasan Lembaga Budaya Nusantara, Lembaga Seniman Budaya
Muslim Indonesia.
(4) Lembaga Agama
Contoh: Majelis Ulama Indonesia (MUI).
(5) Lembaga Politik
Contoh: DPR, MPR, MA, MK, PDIP.
(6) Lembaga Keluarga
5

Contoh: KUA, KPAI, Posyandu, Karang Taruna

2.1.3 Manfaat Lembaga Sosial


Manfaat dari lembaga sosial diantaranya yaitu:
(1) Menjadikan masyarakat turut aktif dalam menghadapi masalah yang ada di
lingkungan masyarakat.
(2) Untuk menjaga ketertiban dan juga ketentraman dalam hidup bermasyarakat
(3) Untuk tempat menampung aspirasi masyarakat terkait kinerja anggota Lembaga
Sosial ataupun keluhan di masyarakat.

2.2 Organisasi Sosial


2.2.1 Pengertian Organisasi Sosial
Organisasi merupakan perkumupulan individu yang saling berinteraksi dalam
lingkup kelompok, secara mendasar organisasi sosial terbentuk dari jaringan sosial
terkait perilaku serta hubungan antar individu maupun kelompok dalam lingkungan
sosial. Organisasi Sosial adalah sekumpulan ikatan sosial yang sengaja dibentuk
masyarakat dengan memiliki aturan yang tegas dan mengikat, memiliki identitas,
kenaggotan jelas, serta memiliki tingkatan-tingkatan di dalamnya.

2.2.2 Ciri- Ciri Organisasi Sosial


Ciri- Ciri dalam Organisasi Sosial adalah:
(1) Penggunaan Batasan operasional yang jelas
(2) Memiliki identitas yang jelas
(3) Terdapat struktur keanggotaan dan status formal yang jelas
(4) Memiliki dasar nilai dan norma
(5) Bersifat formalitas
(6) Memiliki tingkatan – tingkatan dalam struktur kekuasaan dan kewenangan
(7) Mempunyai tujuan dan kepentingan yang jelas dan terarah
6

2.2.3 Alasan Masuk Organisasi Sosial


Secara umum organisasi yang merupakan sebuah sarana dan media bagi individu
ataupun sebuah kelompok untuk mencapai tujuan atau kebutuhan yang dibutuhkan
oleh suatu individu atau kelompok tersebut. Secara individu, organisasi sosial
merupakan sebuah tempat untuk mencari sebuah pengalaman, wawasan, relasi, dan
berbagai skill yang ada dalam ruang lingkuo bidang organisasi sosial yang akan
diikuti. Bagi kalangan kelompok, organisasi sosial dibutuhkan untuk mencapai sebuah
tujuan dari beberapa individu dengan menggunakan visi dan misi yang merupakan
hasil keputusan bersama untuk mencapai sebuah tujuan yang dapat memajukan
organisasi sosial serta memberikan dampak positif baik bagi lingkungan maupun
masyarakat. Ketika organisasi sosial bekerja dan terlaksana sesuai dengan visi misi
para anggota yang merupakan sebuah keputusan bersama, maka akan terjadi
kesinambungan dan juga kerjasama yang baik antar anggota untuk mewujudkan suatu
cita cita atau tujuan bersama dengan memanfaatkan etos kerja dan azas-azas yang ada
dalam sebuah organisasi tersebut untuk mencapai tujuan yang dapat memberikan
dampak positif, baik bagi organisasi ataupun bagi para anggotanya. Beberapa dampak
baik tersebut dapat dijadikan sebagai alasan bergabung terhadap suatu organisasi sosial
yang sesuai dengan kemampuan dan juga keinginan dari setiap individu yang masuk
dalam setiap organisasi sosial.

2.2.4 Contoh Organisasi Sosial


Contoh- contoh organisasi sosial yaitu:
(1) Keluarga
(2) Sekolah
(3) Partai politik
(4) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
(5) Lembaga Bantuan Hukum (LBH)
(6) Palang Merah indonesia (PMI)

2.2.5 Manfaat Adanya Organisasi Sosial


Organisasi sosial memberikan dampak yang cukup baik dan signifikan dalam
pencapaian suatu tujuan. Untuk mencapai suatu tujuan dalam kerangka, visi dan misi
7

bersama, dibutuhkan kesinambungan yang baik untuk dapat mencapai suatu tujuan
bersama. Dengan adanya organisasi sosial, tujuan akan cenderung lebih cepat tercapai.
Selain itu, organisasi sosial juga memberikan pengalaman dan relasi yang baik untuk
para anggota yang terbentuk dalam suatu visi dan misi bersama.

2.3 Peranan Lembaga Sosial dan Organisasi Sosial dalam Bidang Peternakan
Lembaga dan organisasi sosial memiliki andil yang cukup besar dalam
ekosistem bidang peternakan di Indonesia saat ini. Bila kita lihat dari kasus yang ada
di Indonesia pada saat ini, terjadi penyakit kuku dan mulut yang sedang mewabah
khususnya yang menyerang pada ternak sapi di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Para peternak tentu sangat dirugikan mengingat ternak yang terserang wabah PMK
(penyakit mulut dan kuku) ini memiliki resiko kematian yang cukup tinggi apabila
lalai ditangani. Maka dari itu pemerintah melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan yang berada didalam naungan Kementerian Pertanian melakukan
langkah objektif untuk menangani wabah PMK yang ada di Indonesia pada saat ini.
Pemerintah mulai mencari dan menciptakan vaksin yang dinyatakan sebagai suatu cara
untuk mengatasi dan mencegah wabah PMK ini.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan merupakan suatu
lembaga sosial yang bergerak dalam bidang peternakan. Pada kasus PMK yang terjadi
pada saat ini Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan telah membantu
para peternak secara tidak langsung maupun secara langsung agar wabah PMK yang
ada di Indonesia pada saat ini tidak semakin memburuk dan berdampak terhadap
ternak terutama ternak sapi para peternak di Indonesia. Peranan Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai lembaga sosial sangat mempengaruhi
ekosistem peternakan yang ada di Indonesia pada saat ini sehingga wabah PMK yang
terjadi tidak terlalu signifikan berpengaruh terhadap output dari peternakan sapi yang
ada di Indonesia, seperti kelangkaan dan naiknya harga susu, daging, dan by product
dari peternakan sapi lainnya. Selain Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan masih terdapat lembaga dan organisosial lainnya yang berperan dalam industri
peternakan dari mulai hulu sampai hilir.
8

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Di tengah tengah masyarakat yang memiliki sistem norma atau aturan sudah ada
dalam lembaga sosial yang mengatur segala sesuatu dalam hidupnya masyarakat.
dalam lingkungan interaksi juga memiliki acuan yang bertindak sebagai aturan yang
berlaku di lingkungan masyrakat tersebut yang harus dipatuhi oleh semua orang. setiap
lembaga memiliki organisasi yang terbentuk didalamnya, disini peran organisasi
menentukan arah lembaga tersebut dimana lingkunagan individu memiliki tingkatan
didalamnya.
9

DAFTAR PUSTAKA

Lutfiana, D. W. 2021. Proses dan Syarat Terbentuknya Lembaga Sosial di


Masyarakat. Utaratimes.co.id.
Ahmad. 2021. Pengertian Lembaga Sosial: Fungsi, Ciri, Tipe, Jenis dan Contoh.
Gramediablog.
Dosen Sosiologi.2021. Pengertian Organisasi Sosial, Ciri, Fungsi, dan Contohnya.

Anda mungkin juga menyukai