Anda di halaman 1dari 31

“ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN MENANTI KELAHIRAN ANAK ”

DOSEN PENGAMPU : Ns.Nurma Zela Gustina,S.Kep, M.Kep

Di susun Oleh:

Kelompok 2
Imam Andrian Badry (526080721002)
Puja Seftya (526080721012)
Sonia Lestari Indah (526080721025)

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA
BATAM
2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atassegala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada Kelompok sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga dengan menanti kelahiran
anak ”.

Kelompok menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini Kelompok menghaturkan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam pembuatan makalah ini.

Kelompok menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
Kelompok telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kelompok dengan rendah hati
dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Batam, 13 November 2023

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Kasus ......................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................3

1.3 Tujuan Asuhan ....................................................................................................3

1.4 Manfaat Pengertian KeluargaAsuhan ................................................................3

BAB I I TINJAUAN TEORI .......................................................................................... 4

2.1 Konsep Keluarga .................................................................................................. 4

2.1.1 Pengertian Keluarga............................................................................................4

2.1.2 Tipe-Tipe Keluarga.............................................................................................5

2.1.3 Fungsi Keluarga.................................................................................................6

2.1.4 Konsep Peran Keluarga......................................................................................7

2.1.5 Peran Keluarga Dalam Pemeliharaan Kesehatan Keluarga............................... 9

2.2 Keluarga Childbearing.......................................................................................10

2.2.1 Tahap Perkembangan Childbearing...................................................................10

2.2.2 Tugas Perkembangan Childbearing...................................................................11

2.2.3 Fungsi Perawatan Perkembangan Childbearing.................................................11

2.2.4 Masalah Keluarga Childbearing......................................................................... 12

BAB III TINJAUAN KASUS...........................................................................................13

3.1. Pengkajian ...........................................................................................................13

3.1. Analisa Data ........................................................................................................16

3.2. Diagnosa ............................................................................................................. 17


3
3.3. Skoring ................................................................................................................ 17

3.4. Nursing care plan (NCP) .....................................................................................19

BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................................. 21

4.1. Pembahasan Jurnal ..............................................................................................21

4.2. Pengkajian Keperawatan....................................................................................22

BAB V PE NUT U P... ........................................................................ 25

5.1 Kesimpulan .........................................................................................................25

5.2 Saran ...................................................................................................................26

DA FT AR PUS T AK A ................................ ................................ ...... 27

DOKUMENTASI…………………………………………………………………………28

4
BAB I
PENDAHUAN

1.1 Latar Belakang

Keluarga anak pertama atau Childbearing Family adalah satu tahap


perkembangan keluarga yang dipadukan dengan keluarga yang diharapkan
Kelahiran seorang bayi yang merupakan anak pertama dan berlanjut hingga bayi
tersebut memasuki usia 30 bulan (Maulana K,2017). Menurut Duvall dalam
Erlina Widyastuti (1976), keluarga disebut juga sekelompok orang yang
mempunyai keterkaitan, seperti perkawinan dan lainnya yang dimana tujuannya
untuk menciptakan dan memelihara serta meningkatkan perkembangan mental
dan fisik.
Kedatangan seorang bayi didalam keluarga bisa menciptakan sebuah
perubahan untuk sebuah keluarga (Nadirawati. 2018).Menurut Burgess, dkk.
dalam Rani Setianingsih (2016) Orang yang disatukan oleh perkawinan, ikatan
darah dan adopsi baru bisa dikatakan keluarga.Pasangan baru umumnya sangat
menginginkan kehadiran buah hati sebagai dasar kelengkapan sebuah keluarga
menanti kelahiran (childbearing ) merupakan keluarga yang sedang menanti
kelahiran anak pertama serta akan berlajut sampai bayi masuk usia 30 bulan
kedepan. Menyiapkan kebutuhan bayi,menetapkan peran ibu dan ayah serta
tanggung jawab persiapan bayi,pengetahuan mengenai kehamilan,kesiapan
biaya,kesiapan menjadi orang tua merupakan salah satu tugas perkembangan
yang juga bisa menimbulkan sebuah krisis dalam keluarga (friedmann,2013).
Periode childbearing merupakan waktu seseorang akan terjadi
perubahan fisik danjuga perubahan psikologis baik bagi ibu maupun juga seluruh
anggota keluarga,dengan adanya anggota keluarga baru yaitu bayi,orangtua harus
beradaptasi terhadap setiap perubahan struktur.system dalam keluarga akan
berubah dengan hadirnya bayi serta pola interaksi juga akan berubah dan harus
dikembangkan.interaksi yang baik sangat penting untuk masa perkembangan
anak. Kualitas pemahaman antara anak dan orang tua merupakan hal yang penting
untuk mencapai sebuah kebutuhan dalam keluarga (Soetjiningsih,2013).
Suatu hal yang diharapkan secara normatif dari sesorang agar dapat
memenuhi harapan yang diinginkan bisa terwujud merupakan pengertian dari

5
sebuah peran. Keluarga berperan dengan memberikan tingkah laku yang sangat
spesifik yang mungkin sangat berharga dan juga diharapkan oleh seseorang yang
membutuhkan dukungan,sehingga keluarga merupakan pemberi dukungan yang
berbentuk gambaran perilaku interpersonal,sifat serta kegiatan dalam situasi
tertentu.harapan serta perilaku keluarga, dan juga perilaku kelompok merupakan
sebuah peranan dimana memerlukan keterampilan tambahan seperti keterampilan
dalam berkomunikasi dalam keluarga serta dapat memberikan konseling yang
baik.
Pada tahapan ini keluarga mempunyai peran dan tugas seperti
mempersiapkan mental untuk menjadi orang tua,mempersiapkan biaya
persalinan,membagi peran untuk memiliki peran dan tanggung jawab sebagai
orag tua ,serrta memberi kesiapan untuk semua kebutuhan yang nantinya akan
anak perlukan dan jika nanti anak telah lahir ke dunia ada berbagai tugas keluarga
diantaranya yang utama ialah memberi ASI yang merupakan kebutuhan pokok
untuk diberikan kepada bayi. kewajiban memberi kasih dan sayang terhadap bayi
.pasangan juga harus membiasakan diri dengan hadirnya keluarga baru dan juga
tetap mempersiapkan diri untuk hubungan agar bisa memuaskan pasangan
(Mubarak dan Santosa,2014).
Sejak tahun 1997 terdapat metode persalinan Enhanced Recovery After
Surgey ( ERAS) namun ditahun – tahun terakhir ini baru populer dan digunakan
diindoneisa pada saat ini dikarenakan metode ERACS dapat melakukan
penyembuhan yang lebih cepat saat operasi.sehingga.beberapa keunggulan teknik
eras ini yaitu dapat mengurangi rawat inap, pemulihan fungsional lebih cepat dan
juga lebih sedikit komplikasi sehingga ini yang membuat teknik ERACS lebih
unggul dibandingkan dengan sectio caesarea standar (Liu,Dua dan Yao,2020 ).
Ditengah menanti kelahiran anak keluarga juga mempersiapkan serta memilih
metode kelahiran sekiranya aman untuk bayi dan ibu serta dapat mengurangi rasa
cemas dan takut ibu saat proses persalinan berlangsung.metode yang sedang
boming pada saat ini yaitu proses persalinan ERACS (casarean surgery ) ERACS
ini merupakan prosedur operasi caesar yang dapat lebih mengoptimalkan suatu
kesehatan ibu.

6
1.2 . RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan maka masalah yang dapat
disimpulkan pada asuhan ini yaitu “bagaimana peran keluarga dengan
menanti kelahiran anak “

1.3 TUJUAN ASUHAN


1. Untuk dapat mengetahui serta memahmi bagaimana konsep dasar dari
sebuah keluarga.
2. untuk dapat mengetahui tahapan dan tugas perkembangan keluarga dengan
chidbearing.
3. untuk dapat mengetahui bagaimana peran keluarga dengan menanti
kelahiran anak pertama.

1.4 MANFAAT ASUHAN


a. Asuhan ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan untuk asuhan berikutnya
khususnya dalam hal asuhan keperawatan keluarga pada masa menanti
kelahiran
b. Bagi penulis diharapkan asuhan keperawatan ini bisa jadi referensi agar
nantinya bisa lebih sempurna lagi disertai teori yang terpercaya.
c. Memberikan model cara asuhan baru terhadap keluarga yang mengalami
masa Childbearing ( masa menanti kelahiran )

7
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1. Konsep Keluarga


Suatu proses alamiah yang bisa serta fisiologis disebut dengan kehamilan.setiap
wanita akan mengalami kemungkinan kehamilan apabila wanita tersebut sudah
mengalami menstruasi,mempunyai organ reproduksi yang sehat serta sudah melakukan
hubungan seksual dengan seorang lelaki.(Mandriawati,2018). Wanita yang pertama
kalinya mengalami kehamilan disebut dengan primigravida Ibu primigravida biasanya
mengalami perubahan-perubahan dan juga mungkin mengalami kesulitan dalam masa
kehamilan yang menyebabkan ibu primigravida merasakan ketidaknyamanan selama
masa kehamilannya ( Karlina,2018 ).
Pada umumnya setiap wanita hamil pasti akan merasakan gelisah dan juga rasa
was-was yang mungkin disebabkan oleh beberapa faktor seperti kekhawatiran akan
mengemban tanggung jawab menjadi seorang ibu,lnturnya kecantikan,pola hidup yang
mungkn akan berubah dan sebagainya (Mahmudah ,2017).Stuart (2017) menyatakan
bahwa kecemasan dapat muncul yang disebabkan rasa khawatir yang kurang dipahami
srta tersebar dengan rasa tidak berdaya serta juga tidak pasti. Keluarga dan komunikasi
adalah hubungan yang tidak dapat terpisahkan karena keluarga juga sebagai sistem
yang berhubungan dan juga bergantungan di antar subsistem juga termasuk tentang
masalah seperti masalah kesehatan serta membuat keputusan tepat dan juga tindakan
yang tepatuntuk keluarga.

2.1.1 Pengertian Keluarga

Menurut Friedman (2014) mengungkapkan keluarga merupakan suatu


kumpulan manusia yang terdiri lebih dari dua orang yang memiliki kaitan emosional
serta setiap orang memiliki tugasnya tersendiri. Keluarga terdiri dari dua atau lebih
orang yang berkumpul karna ikatan darah,pengangkatan dan pernikahan hidup
didalam satu rumah dan menjalankan perannya masing-masing (Salvicion &
Cellis,2018).
Unit terkecil dimana terdapat seorang kepala keluarga juga beberapa individu
tinggal bersama di sebuah tempat yang sama dalam situasi yang saling membutuhkan
(setiadi,2015).keluarga merupakan sekumpulan orang dimana mereka saling memiliki

8
hubungan darah,baik itu dari hasil perkawinan maupun adopsi,dan dari tiap-tiap
anggota selalu melakukan interaksi antara stau dengan yang lainnya (Mubarak,2016).

2.1.2 Tipe-tipe Keluarga


bentuk dari sebuah keluarga terdapat dua jenis keluarga yakni keluarga dengan
jenis tradisional serta juga keluarga dengan jenis non tradisional.(setiawati dan
dermawan,2014)
a. Keluarga tradisional
1) Disebut dengan keluarga inti merupakan sebuah keluarga yang memiliki
seorang ayah seorang ibu dan juga anak.
2) Keluarga Besar,disebut keluarga besar adalah keluarga yang beranggotakan
keluarga inti serta juga ada penambahan anggota lain yaitu seperti
saudara,misalnya keponakan,sepupu,nenek,kakek,bibi dan juga paman.
3) Keluarga “dyad” keluarga ini merupakan keluarga yang hanya terdiri dari 2
anggota keluarga saja yaitu hanya terdiri dari istri dan suami saja.
4) Single parent keluarga ini merupakan tipe keluarga hanya berisi satu orang
tua saja baik itu ayah maupun ibu dengan anak.
5) Single adult disebut single adult keluarga ini merupakan orang yang hanya
tinggal seorang diri diri baik itu di rumah kost atau sebagainya.

b. Keluarga Non Tradisional


1) Sebuah keluarga didalamnya terdapat orang tua khususnya seorang bunda
dengan seorang anak yang berasal dari sebuah hubungan tidak menikah
disebut dengan tipe keluarga unmarriedteenege mather.
2) Sebuah keluarga beranggotakan pasangan dan anaknya hidup bersama
tanpa ada hubungan saudara tinggalsatu atap disebut dengan commune
family.
3) Sebuah keluarga tanpa ada ikatan pernikahan hidup bersama dan juga sering
berganti pasangan disebut dengan cohabiting family.

2.1.3 Fungsi Keluarga


Keluarga mempunyai peran sebagai ukuran untuk bagaimana keluarga
tersebut berjalan menjadi anggota dan unit keluarga yang saling berinteraksi
antara satu dengan lainnya.fungsi lain dari keluarga juga juga sangat mempengaruhi

9
bagaimana kapasitas kesehatan serta kesejahteraan bagi keseluruhan dari setiap
anggota keluarga (families,2014).

Menurut Friedman (2016) fungsi keluarga adalah :

1. Fungsi yang paling utama adlah fungsi afektif dimana fungsi ini yang akan
memberi kesiapan serta memberi pengajaran semua hal yang tentang hubungan
dengan orang lain.

2. Fungsi sosialisasi adalah sarana bersosisalisasi yang berfungsi untuk


meningkatkan dan mengembangkan tempat menagajarkan anak dalam
kehidupan sosisal berhubungan dengan orang lain.

3. Fungsi reproduksi merupakan suatu fungsi berguna untuk menjaga generasi


serta mempertahankan kelansungan keluarga

4. Fungsi ekonomi merupakan sebuah peran untuk memenuhi segala kebutuhan


bagi setiap anggota keluarganya.

5. Fungsi keperawatan untuk menjaga keluarga dalam memiliki kesehatan yang


tinggi.

Keluarga memiliki 5 fungsi yaitu :

a. Fungsi Afektif

ini mempunyai ikatan bersama fungsi lain yaitu fungsidalam keluarga


yang dimana fungsi ini adalah sebuah mula dari kekuatan sebuah rumah
tangga.fungsi ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan seseorang yaitu
kebutuhan psikososial.berhasilnya dari fungsi ini bisa dilihat dari rasa
bahagia dan juga rasa gembira dari seluruh anggota keluarga.untuk
melaksanakan fungsi ini harus ada komponen yang terpenuhi yaitu
(Friedman,M.M ,2010):

1) mengasuh hal ini dilaksanakan dengan saling memberikan cinta


kasih,memberi rasa kehangatan,dan juga menerima,dan juga
memberikan dukungan bagi sesame anggota keluarga.

2) Saling menghargai, hal ini dilaksanakan dengan saling memberi rasa


hormat dan saling menghargai serta selalu mengakui keberadaan dan
juga menyadari hak dari semua anggota keluarga.

3) Ikatan identifikasi hal ini dimulai sejak saat pasangan telah saling

10
memberikan kesepakatan untuk memulai dan juga mengawali
kehidupan baru.

b. Fungsi Sosialisai

Ini akan di awali sejak seorang manusia lahir. Keluarga adalah tempat setiap
individu memulai belajar melakukan sosialisasi.anak akan mendapat
pembinaan hubungan dari keluarga,juga berperan dalam pembentukan
norma dan juga tingkah laku yang harus disesuaikan dengan perkembangan
anak disetiap tingkatnya,dan,dan juga harus mengajarkan nilai – nilai
budaya dalam keluarga.

c. Fungsi Reproduksi

Fungsi ini merupakan fungsi yang akan melanjutkan keturunan dan juga
bisa memperbanyak sumber daya manusia.

d. Fungsi Ekonomi

Fungsi ini mempunyai tujuan untuk dapat memenuhi dari kebutuhan dari
setiap anggota keluarga dalam hal ini seperti pemenuhan berbagai
kebutuhan seperti kebutuhan makan,kebutuhan pakaian,dan juga kebutuhan
tempat tinggal.

e. Fungsi Perawatan Kesehatan

Peran dari keluarga juga memiliki peran dalam pelaksanaan asuhan


keperawatan,seperti untuk dapat mencegah setiap gangguan yaitu gangguan
kesehatan dan juga memiliki peran untuk merawat jika ada anngota keluarga
dalam keadaam sakit.

2.1.4 Konsep Peran Keluarga

Perilaku interpersonal, sifat, dan peran keluarga pada aktivitas yang memiliki
hubungan antar orang dengan situasi tertentu. Seseorang memiliki peran dalam
keluarga didasarkan pada ekspektasi serta tindakan keluarga, Keronpok, serta
khalayak(Friedman, 2015). terdapat dua kategori peran kategori: peran formal serta
informal. Peran formal adalah peran,hal ini jelas termasuk dalam struktur peran
keluarga. peran informal hal ini tidak terlihat serta diharap kebutuhan emosional
keluarga dapat terpenuhi (Friedman 2015)

11
sedangkan effendi (2015) peran keluarga dibagi menjadi beberapa yaitu :

1. Peran ayah

seorang suami dan kepala keluarga yang memiliki istri dan anak –
anaknya, ayah mempunyai peran sebgai seorng kepala keluarga yang
berperan untuk mencari nafkah, sebagai seorang pendidik untuk istri dan
anaknya, sebagai seorang pelindung, dan seorang pemberi rasa nyaman
dan aman untuk kistri dan anak-anaknya.

2. Peran ibu

Berperan sebagai istri dari suami dan ibu dari anaknya,seorang ibuu
memiliki peran penting dalam menjaga kelancaran rumah tangga,ibu
berperan sebagaai pendidikan pertama untuk anaknya, ibu juga sebagai
pengasuh bagi anak-anaknya.

3. Peran anak

Dalam sebuah keluarga anak memiliki peran psikososial sesuai dengan


peningkatan dan juga perkembangan bai dari segi fisik segi sosial dan juga
segi spiritual.

Menurut Effendi (2014) keluarga mempunyai peran yakni :

1. Peran ayah

Sang ayah berperan untuk pencari nafkah sebagai kepala rumah tagga serta
memberikan ketenangan pikiran sebagai pekerja untuk anak, pendidik, orang
tua, atau penanggung jawab. Sebagai anggota keluarga atau kelompok sosial,
hal ini memisahkan keluarga di dalam kawasan dengan kawasan sekitarnya.

2. Peran ibu

Seorang ibu memiliki peranSebagai penjaga rumah, juga sebagai pembimbing


anak-anak sebagai wali dan sebagai anggota kelompok karena peran
sosialnya.Mereka berasal dari lingkungan, sebagai anggota masyarakat.

3. Peranan anak

Peran anak yaitu psikososial dan juga perkembangan anak seperti fisik dan juga
mental.

12
2.1.5 Peran Keluarga Dalam Pemeliharaan Kesehatan Keluarga

Keluarga berperan dalam memberikan pelayanan kesehatan


danpengobatan bagi keluarga yang menderita penyakit. Hal ini menjadi solusi
perbaikan landasan jalan nasional pertumbuhan dan perkembangan menuju
manusia sehat seutuhnya. (Departemen Kesehatan Indonesia, 2014). Penelitian
umum pasien oleh Prasetyawan (2014) Seseorang yang bisa mendapat perhatian
serta mendapatkan bantuan yang dibutuhkan setiap Individu dan keluarga mereka
terkadang lebih menerima nasihat medis,kurangnya dukungan sosial (peran
keluarga) dibandingkan pasien. keluarga mempunyai peran penting dalam
manajemen medis untuk keluarga yang mengalami sakit (prasetyawan 2016).

1) Perawatan indvidu keluarga bertujuan

Masalah yang individu alami akan teratasi individu yang ada


hubungannya dengan keluarga dan juga latar belakang keluarga.

2) masalah yang individu alami akan teratasi berkat adanya dukungan,


peranan keluarga

3) Asuhan keperawatan yang diberikan kepada invidu yang sakit akan


tercapai dan sebagai lanjutan akan dilakukan rawata inap atau rawat
jalan.

4) Peningkatan kesadaran dalam keluarga serta anggota lain yang tidak


mengetahui pelayanan disekitar lngkungan yang bisa dimanfaatkan.

5) Meningkatkan pengetahun serta kemampuan dari setiap invidu dan


anggota keluarga lainnya untuk menanggulangi masalah kesehatan
yang ada didalam keluarga secara mandiri.

2.2. keluarga childbearing


Keluarga childbearing merupakan sebuah keluarga dimana mereka
sedang menantikan kehadiran seorang anak dimulai dengan lahirnya anak
pertama dan fase ini terus berlanjut hingga anak pertama sehingga anak tersebut
berada diusia tiga puluh bulan.pada periode ini seorang ibu sangat memerlukan
dan dibutuhkan untuk membiasakan atau beradaptasi dengan baik dan cepat
sehingga pada tahap ini seorang ibu sangat membtuhkan bantuan agar ibu busa
beradaptasi dengan baik dan bisa beradaptsi dengan peran baru yaitu menjadi

13
seorang ibu.karena jika ibu dalam keadaan stress hal ini bisa berefek dan
berpengaruh negative untuk ibu dan berpengaruh buruk untuk interaksi antara
ibu dan bayi dan juga interaksi kepada keluarga juga akan buruk,dan ini bisa
memberikan dampak buruk begi kesehatan sang ibu dam juga berdampak pada
kesehatan bayi juga (Abi Muhlisin.2013).
Fase dimana ibu mengalami transisi dan perubahan fisik dan juga
perubahan psikologis bagi ibu dan juga bagi seluruh anggota keluarga disebut
dengan fase childbearing,dalam fase ini keluarga akan mendapatkan kehadiran
anggota keluarga yang baru sehingga pada fase ini keluarga harus bisa
beradaptasi untuk menerima kehadiran anggota keuarga yang baru yaitu
kehadiran seorang bayi dalam hal ini keluarga juga akan mengalami perubahan
pola pikir dimana pola pikir harus lebih dikembangkan (Wigyosastro,H.2013).

2.2.1 Tahap Perkembangan ChildBearing


Kelahiran anak pertama adalah hal yang dinantikan dan lahirnya anak
pertama,tahap ini terjadi diawali dari masa kehamilan hingga tahap kelahiran
anak mereka yang pertama dan terus berlanjut hingga anak tersebut berusia tiga
puluh bulan pertama :
1. Kesiapan untuk menjadi orang tua
Bagi seorang ibu dan ayah dan juga seluruh anggota keluarga akan merasakan
transisi fisik serta juga akan merasakan transisi psikologis,dalam hal ini mereka
akan melakukan adaptasi terhadap perubahanperubahan seperti perubahan
struktur hal ini disebabkan dengan adanya anngota keluarga baru lahirnya
bayi,maka dalam sebuah keluarga akan terjadi perubahn sistem dan juga harus
melakukan perkembangan pola pikir dalam keluarga
2. Usaha untuk memuaskan serta mempertahankan hubungan sebagai
pasangan
Hal ini dilakukan dengan memperkuat hubungan salah satunya dengan respons
seksual dan juga interaksi antara orang tua dan juga anak interaksinya seperti
sentuhan,kontak mata,suara dan aroma.
3. Adaptasi perubahan dalam anggota keluarga,seperti perubahan peran,
perubahan interaksi, serta peran dalam hubungan seksual.

14
2.2.2 Tugas Perkembangan Child Bearing
1. setiap anggota keluarga akan mengalami perubahan dan keluarga harus
beraddaptasi dari sestiap perubahan tersebut seperti perubahan
peran,perubahan interaksi, perubahan seksual dan juga perubahan kegiatan.
2. sesama pasangan harus bisa menjadikan hubungan antar pasangan menjadi
harmonis dan juga bisa slaing memuaskan pasangan.
3. setiap anngota keluarga harus bisa untuk saling berbagi peran dan juga
berbagi tnaggung jawab.
4. orang tua harus memberikan bimbingan disetiap perkembangan anak.
5. keluarga terkhusus orang tua sebisa mungkin melakukan dan juga menata
ruang anak-anak.

2.2.3 Fungsi Perawatan Perkembangan Keluarga Childbearing


Dalam pemberian asuhan keperawatan keluarga memiliki peran
penting.dalam tahap ini perawatan yang dilakukan diantaranya :
1. Memenuhi gizi yang terbaik bagi ibu juga bayi.
2. Melakukan pengenalan penyebab sakit sejak dini pada bayi.
3. Menentukan imunisasi apa yang dibutuhkan untuk bayi
4. Menentukan tumbuh kembang yang baik untuk anak
5. Melakukan interaksi keluarga.
6. Menentukan dan melakukan kebutuhan yang dibutuhkn pada ibu
yang bekerja.
2.2.4 Masalah Keluarga Childbearing
1. masalah keluarga seksual dan juga masalah sosial terganggu.
2. masalah keluarga dimanah suami diabaikan.
3. perselisihan antar pasangan.

15
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

Fasilitas Pelayanan Puskesmas sungai panass No. Register


kesehatan
Nama Perawat yang Sonia lestari indah Tanggal 20-22 oktober 2023
mengkaji Puja seftia Pengkajian
Imam andrian badry
3.1.1 DATA KELUARGA

Nama Kepala Keluarga Tn. Y Bahasa sehari- Indonesia


Hari
Alamat Rumah & Telp Rumah puri loka 2 sei panas Jarak yankes 5m
terdekat
Agama & Suku Islam dan jawa Alat Motor
Transportasi
3.1.2 DATA ANGGOTA KELUARGA
No Nama Hub Umur JK Suku Pendidikan Pekerja Status TTV Status Alat Bantu/
dgn Terakhir an Saat Gizi (TB, (TD, Imunisasi Protesa
KK ini BB, BMI) N.S, Dasar
P)
1. Tn.Y Suami 31 TH Lk jawa SMA Wiraswast Tb:185cm, TD : 110/80
a Bb:80kg N : 80 TIDAK
BMI: S : 36,1 - ADA
P : 21
2. Ny.W Istri 30 TH pr jawa SMA IRT TD : 120/80
N : 81 TIDAK
S : 36,1 - ADA
P : 21
LANJUTAN
No Nama Penampilan Status Kesehatan Riwayat Penyakit/ Analisis Masalah
Umum Saat ini Alergi Kesehatan
INDIVIDU
1. Tn.Y Bersih dan rapi Sehat dan tidak ada keluhan Tidak ada Sehat
2. Ny.W Bersih dan rapi Sehat dan tidak ada keluhan Tidak ada Sehat

3.1.3 DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT (terlampir)

3.1.4 DATA PENUNJANG KELUARGA

Rumah Dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga


Kondisi Rumah : baik dan bersih ▪ Jika ada bunifas,persalinan ditolong oleh
Ventilasi : terletak diatas pintu jendela dan dapur tenaga kesehatan:
Pencahayaan Rumah : tidak*
Baik,jika dimatikan lampu cahaya cukup terang ▪ Jika ada bayi,memberi ASI eksklutif :
Saluran Buang Limbah: tidak*
Baik,menggunakan leher angsa ▪ Jika ada balita,menimbang balita tipa bulan :
Sumber Air Bersih: tidak*
Sehat*menggunakan air ATB ▪ Menggunakan air bersih untuk makan &
Jamban Memenuhi Syarat : minum :

16
Ya, jauh dari sumber air minum Ya*menggunakan air galon
Tempat Sampah : ▪ Menggunakan air bersih untuk kebersihan
Ya, tidak mudah bocor,kuat dan diangkat 2x sehari diri
Rasio Luas Bangunan Rumah Dengan Jumlah Anggota Ya*menggunakan air ATB
Keluarga 8m/Orang :10 x 10 ▪ Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
Ya/Tidak*muat untuk 4 orang Ya* menggunakan sabun dettol
▪ Melakukan pembuangan sampah pada
tempatanya :
Ya*membuang sampah ditong sampah
▪ Menjaga lingkungan rumah tampak bersih
Ya*bersih-bersih pagi dan sore
▪ Mengkonsusi lauk dan pauk setiap hari:
Ya*membeli lauk pauk dipasar
▪ Menggunakan jamban sehat :
Ya*tidak tersumbat
▪ Memberantas jentik sekali seminggu :
Ya*membersihka bak 2x sehari
▪ Makan sayur dan buah setiap hari :
ya/tidak*sering makan sayur,jarang makan
buah
▪ Melakukan aktivitas fisik setiap hari :
ya*bersih-bersih tiap hari
▪ Tidak merokok didalam rumah : ya*jika ada
tamu

17
3.1.4 KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN
KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA

1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit : Ada, ibu selalu
menganjurkan minum obat
2) Apakah keluarga mengetahui masalah masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya : ya, keluarga tahu anak sering sakit kepala
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya : ya, keluarga tahu jika anak banyak pikiran bisa jadi sakit kepala
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota
dalam keluarganya : ya, anak mengeluh sakit kepala belakang dan migrain saat stres
5) Apakah kelurga mengetahui akibat masalah kesehatan yag dialami anggota dalam
keluarganya bila tidak diobati/dirawat : ya, menahan sakit kepala terus
6) Pada siapa keluarga bisa menggaliinformasi tentang masalah kesehatan yang dialami
anggotanya : keluarga ,tetangga kader dan tenaga kesehatan
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya : tidak
perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota
keluarganya : ya, dengan menganjurkan istirahat yang cukup
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarga : ya
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah
kesehatan yang dialaminya : ya, menganjurkan istirahat yang cukup dan sering bertukar
pikiran jika sedang stres
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya : ya, menganjurkan jangan banyak pikiran
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung
kesehatan anggota keluarga yang megalami masalah kesehatan : ya
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk
mengatasi masalah kesehatan keluarganya : ya, mendapatkan informasi dari tetangga dan
juga sosial media

18
3.2 ANALISA DATA

Analisa Data Etiologi Masalah

DS : Ketidakmampuan keluarga Tn.Y untuk Kesiapan peningkatan


memntukan informasi
- Ny.W dan Tn. Y pengetahuan b.d ketidaktahuan
mengatakan ingin keluarga Tn.Y dalam
belajar dan juga menentukan informasi
mengetahui tentang
persiapan persalinan
lebih dalam lagi
- Keluarga NY.W dan
Tn.Y mengatakan
mereka sudah pernah
diberikaninformasi
mengenai menanti
kelahiran anak tetapi
mereka belum begitu
mengerti
DO :

- Tn.Y dan Ny.W tampak


bingung

19
DS : Memenuhi kebutuhan fisik,social Kesiapan peningkatan proes
- Ny.W mengatakan untuk dan psikologis keluarga

kebutuhn sehari-hari Anggota keluarga Tn.Y

masih belum dapat


terpenuhi
- Ny.W mengatakan betapa
ia menghargai Tn.Y
sebagai seorang kepala
keluarga
- Tn.Y dan Ny.W
mengatakan masih perlu
untuk beradaptasi satu
sama lain
- Tn.Y dan Ny.W sedang
menantikan kelahiran
anak pertama

3.3 SCORING DIANOSA KELUARGA


1. Dx : kesiapan peningkatan pengetahuan b.d ketidaktahuan keluarga Tn.Y untuk
menentukan sumber informasi

Kriteria Skala Bobot Nilai Pembenaran

Sifat Masalah
Tn.Y memiliki masalah
aktual : 3 1 3/3 x 1 =1 yaitu ketidakmampuan
resiko : 2 untuk menentukan yang
sejahtera : 1 benar mengenai menanti
kelahiran anak pertama
Kemungkinan
masalah dapat
diubah Pendidikan terahir Tn.Y
SMA jadi cukup mudah
mudah : 2 2 2/2 x 2 = 2 untuk menerima informasi
sebagian : 1 yang diberi oleh petugas
tidak dapat : 0 kesehatan .

Potensi masalah
untuk dicegah
Masalah lebih lanjut
tinggi : 3 1 2/3 x 1 = 2/3 belum terjadi,adanya

20
cukup : 2 keinginan dari Ny.W
rendah : 1 untuk mengambil
keputusan
Menonjolnya
masalah

berat, segera 2 1 1/2 x 1 = 1/2 Tidak ada masalah


ditangani :

tidak perlu segera 1


ditangani :

tidak dirasakan : 0

TOTAL 3 2/5

2. Kep : kesiapan peningkatan proses kelarga b.d memenuhi kebutuhan fisik, sosial
dan juga psikologis anggota kleuarga Tn,Y

Kriteria Skala Bobot Nilai Pembenaran

Sifat Masalah
Keluarga Tn.Y memiliki
aktual : 3 1 3/3 x 1 =1 masalah kebutuhan yang
resiko : 2 emang masih belum
sejahtera : 1 terpenuhi tetapi Tn.Y
bekerja keras untuk
memenuhi kebutuhan
keluarga
Kemungkinan
masalah dapat
diubah Ny.W membantu
memenuhi kebutuhan
mudah : 2 2 1/2 x 2 = 1 sehari-hari meskipun
sebagian : 1 Ny.W sedang hamil
tidak dapat : 0

Potensi masalah
untuk dicegah Belum terjadi masalah
lebih lanjut,adanya
tinggi : 3 1 2/3 x 1 = 2/3 keingnan Ny.W untuk
cukup : 2 memenuhi kebuthan
rendah : 1 keluarga

Menonjolnya
masalah

berat, segera 2 1 1/2 x 1 = 1/2 Keluarga merasa tidak ada


ditangani : masalah

tidak perlu segera 1


ditangani :

21
tidak dirasakan : 0

TOTAL 2 2/5

3.4 INTERVENSI (NURSING CARE PLAN)

DX Keperawatan Luaran (SLKI) Rencana Tindakan (SIKI)

Defisit pengetahuan b.d Setelah dilakukan kunjungan rumah Observasi


ketidaktahuan keluarga Tn.Y …x diharapkan keluarga mampu - Identifikasi tanda-tanda vital
untuk menentukan sumber mengenali masalah yang dialami selama kehamilan
Gejala dan tanda mayor keluarga dengan kriteria hasil: - Identifikasi nutrisi selama
Subjektif: Keluarga mampu mengenali masa kehamilan
1. Mengekspresikan keinginan masalah yang dialami anggota Terapeutik
untuk mengelola masalah keluarga - Melakukan modifikasi
kesehatan dan 1. Keluarga mampu menjelaskan makanan dan gaya hidup
pencegahannya. pengetahuan tentang menanti sehat.
Gejala dan tanda mayor kelahiran anak - Keluarga mampu
Objektif: 2. Keluarga mampu berperilaku berkomunikasi dan
1. Pilihan hidup sehari-hari, sesuai dengan membantu anggota keluarga
tepat untuk memenuhi Keluarga mampu memutuskan untuk meningkatkan gaya
tujuan program kesehatan. untuk meningkatkan atau hidup sehat.
memperbaiki kesehatan - Keluarga mampu
1. Keluarga menganjurkan ny.w menetapkan jadwal tidur
2. untuk beristirahat dengan rutin dan olahraga rutin
cukup untuk mengurangi (senam ibu hamil).
kegelisahan Edukasi
Keluarga mampu merawat anggota - Keluarga mampu
yang sakit memanfaatkan fasilitas
1. Keluarga mampu memberikan pelayanan kesehatan untuk
perhatian pada perasaan meningkatkan gaya hidup
gelisah yang dialami Ny.W sehat selama kehamilan.
Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
1. Keluarga mampu
memodifikasi makana untuk
ibu hamil
2. Kelurga mampu mengajurkan
ny.w untuk mengkonsumsi
makanan pelancar asi
Keluarga mampu menmanfaatkan
fasililitas pelayanan kesehatan
1. keluarga mampu melakukan
kontrol kehamilan di
puskesmas terdekat

DX Keperawatan Luaran (SLKI) Rencana Tindakan (SIKI)

Kesiapan peningkatan proses Setelah dilakukan kunjungan rumah 1x Observasi


keluarga b.d memenuhi 24 jam diharapkan dapat meningkatkan - Identifikasi pemahaman
kebutuhan fisik,social,dan peran keluarga dengan kriteria hasil: keluarga terhadap masalah
psikologis anggota keluarga Tn.Y Keluarga mampu mengenali
Gejala dan tanda mayor masalah yang dialami anggota Terapeutik
Subjektif: keluarga

22
2. Mengekspresikan keinginan -Mampu mengetahui kebutuhan - memfasilitasi komunikasi yang
untuk mengelola masalah sehari-hari yang belum terpenuhi terbuka diantara setiap anggota
kesehatan dan keluarga
pencegahannya. Keluarga mampu memutuskan
Gejala dan tanda mayor untuk meningkatkan atau Edukasi
Objektif: memperbaiki kesehatan - menganjurkan setiap aggota
2. Pilihan hidup sehari-hari, -Keluarga mampu memutuskan keluarga agar dapat
tepat untuk memenuhi pelayanan kesehatan yang baik mempertahankan
tujuan program kesehatan. untuk Ny.W keharmonisan dalam rumah
tangga
Keluarga mampu merawat anggota
yang sakit
- Keluarga mampu merawatNy.w
yang sedang menanti kelahiran anak

Keluarga mampu memodifikasi


lingkungan
- keluarga mampu memodifikasi
tempat istirahat Ny.W lenih
nyaman
Keluarga mampu menmanfaatkan
fasililitas pelayanan kesehatan
- keluarga mampu melakukan
kontrol kehamilan di yankes
terdekat

23
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan
disini penulis akan membahas mengenai penelitian terdahulu dari jurnal yang
berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan Asuhan Keperawatan Keluarga Ny.W
dengan Menanti Kelahiran Anak,kemudian juga terdapat penjelasan mengenai tahap
pengkajian,analisa data,dan juga diagnosa keperawatan dan yang terakhir juga terdapat
intevensi keperawtan.
Pada kenyataannya,dikatakan tidak semua ibu bisa dengan mudah dan juga
tidak bisa dengan cepat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi seperti,perubahan
peran baru sebagai seorang ibu setelah proses persalinan atau melahirkan.Fitriani dan
Nuryati menjelaskan bahwa akan ada hambatan maupun rintangan yang harus dihadapi
seorang ibu dengan menanti kelahiran seorang anak,dimana hal ini akan membuat
seorang ibu memiliki perasaan yang tidak karuan,kecemasan,dan jugaada perasaan
takut karena baru pertama kali mengalami proses tersebut.setelah melahirkan biasanya
wanita seorang ibu akan mengalami masalah seperti permasalahan psikis pada ibu hal
yang sering terjadi seperti baby blues,depresi dan juga kesulitan ibu dalam proses
menyusui (Evans dkk,2012).
Menurut Maulana Raihan Amand (2022),dalam keluarga childbearing ada
masalah kesehatan yang terjadi seperti masalah kejang dan demam ketika hal tersebut
terjadi pada anak orang tua akan cemas.sehingga sagngat penting untuk pemberian
pendidikan pada keluarga childbearing pada saat anak mengalami kejang demam.
Kehamilan merupakan suatu kondisi dimana seorang ibu akan mengalmi
peruabahan fisik dan juga perubahan psikososial karena akan terjadi pertumbuhan dan
perkembangan alat reproduksi dan juga janin orang wanita. Terdapat banyak faktor
yang memperngaruhi kehamilan yang dimana dapat dan bisa menimbulkan masalah
bagi permaslaahan tersebut bisa datang dari dalam maupun luar dan akan menimbulkan
maslaah terutama bagi yang baru pertama kali mengalami kehamilan.upaya
pemeliharaan kesehtaan pada ibu hamil harus dilakukan baik dari pemeliharaan fisik
dan juga pemeliharaan psikososial agar kehmilan dan juga proses persalinan dapat
berjalan dengan lancar ( susanti,2018 ) .

24
Dari hasil penelitian suyuti2011 (dalam pevi primansia 2017) terdapat
hubungan mengenai pengetahuan ibu hamil dengan penurunan tingkat cemas seorang
ibu dalam menghadapi proses persalinan dari jumlah 48 ibu hamil sebagai sampel
terdapat sebanyak 30 ibu yang mengalami cemas dalam tingkat sedang 9 ibu
mengalami tingkat kesemasan rendah dan 23 ibu cemas dalam tingkatan berat berat.
Ibu yang tidak didampingi oleh suami.kehamilan merupakan suatu proses
alamiah.dimana akan aa perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan oleh
karena itu,harus diberikan asuhan yang dapat meminimalisir intervensi.kehamilan
merupakan pengalaman bermakna terutama pada kehamilan anak pertama bagi seorng
perempuan,hal yang akan berpengaruh selama kehamilan seperti keluarga,dan
masyarakat serta jua bagaimana seorang ibu berperilaku selama masa kehamilan bisa
berpengaruh terhadap kehamilan,bagaimana sikap ibu dalam mencari informasi
mengenai persalinan akan bisa berdampak untuk kesehatan ibu serta janin (Taufan
2016).
Dari hasil penelitian tersebut membuktikan pada keluarga Tn.Y bahwa istrinya
masih belum menyesuaikan diri dan juga kurang informasi pada menanti kelahiran anak
dn juga kurang informasi tentang prose persalinan yang dimana hal tersebut
mengakibatkan ada kecemasan yang dialami oleh Ny.W dalam menghadapi proses
persalinan.
Asuhan keperawatan yang dilakukan pada keluarga Ny.w ini dilakukan selama
dua hari dengan Diagnosa keperawatan Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan
di Kec.Seraya kota Batam pada tanggal tanggal 20 oktober sampai 22oktober 2023
dengan tahap-tahap sebagai berikut:

4.2 Pengkajian Keperawatan


Pada tahap pengkajian ini dilakukan beberapa tahap yaitu :
4.2.1 Penumpulan Data
Dalam fase pengumpulan data,penulis terlibat dalam berbagai kegiatan :
4.2.1.1 Peneliti dapat mendorong iteraksi positif antara keluarga dan juga
perawat
4.2.1.2 Pada awal pengkjian
Informasi yang didapat dalam penelitian ini yaitu berasal dari sesi
wawancara Ny.W mengenai mnanti kelahiran anak.

25
4.2.1.3 Tahap Pengkajian Selanjutnya
Penelitian dilakukan lebih lanjut dengan melakukan target keluarga
dengan cara langsung dan juga enangani setiap aspek serta struktur
kelurga dan juga sifat,harapan keluarga,serta berbagai
tahapperkembanganbaik lingkungan,perkembangan struktur keluarga
dan juga perkembangan fungsi keluarga.
4.2.2 Analisa Data
Pada tahap ini yang dilakukan yaitu pemeriksaan data relevan,baik itu data
objektif maupun subjektif,dan juga untuk mengidentifikasi maasalah
potensial.
4.1.2.1 Elemen inhibator
Dikarenakan keluarga keadaan keluarga yang sibuk maka hasilnya
dibagikan dengan keluarga,dan hanya perawat yang akan menganalisis
data.
4.1.2.2 Elemen Pendukung
Setelah menganilisis data,keluarga diberitahu oleh perawat bagaimana
hasil analisis data tersebut.
4.1.2.3 Prioritas Diagnosis
Terdapat dua kategori diagnosis yang diberi kepada keluarga Tn,Y :
a.defisit pengetahuan b.d ketidaktahuan keluarga Tn.Y untuk
menentukan sumber informasi
b.kesiapan peningkatan proses keluarga b.d memenuhi kebutuhan
fisik,sosial dan juga psikologis anggota keluarga
Sifat masalah dari penelitian dapat dikategorikan sebagai kategori
akut ,resiko,dan juga kesenjangan,kemungkinan masalah yang
dihindari,potensi masalah yang perlu diubah,serta maslaah yang
signifikasi,berfungsi sebagai kriteria panduan dalam meciptakan
skala prioritas.
a.Elemen inhibtor
Keluarga dan perawat menyelesaikan penilaian,tetapi keluarga
merasa sulit untuk membenarkan situasi mereka dalam kriteria skor.
b.Elemen pendukung
Keluarga tertarik untuk melakukan dan menerima skor tentang
masalah kesehatanya.

26
4.1.2.4 perumusan diagnosa
Perawat dengan skor tertinggi memberikan dasar untuk
pembentukan diagnosis perawatan keluarga. Ada dua diagnosis yang
terdeteksi dalam keluarga Tn.Y adalah menurut skor prioritas mereka
adalah sebagai berikut:
a. kesiapan peningkatan pengetahuan b.d ketidaktahuan keluarga Tn.Y
untuk menentukan sumber informasi
b. kesiapan peningkatan proses kelarga b.d memenuhi kebutuhan fisik,
sosial dan juga psikologis anggota kleuarga Tn,Y

BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Menurut hasil asuahan keperawatan keluarga yang dilaksanakan sejak tanggal 20-22
Oktober 2023 pada keluarga Ny. W dengan menanti kelahiran anak yang berada di
Rumah puri loka 2 sei panas dapat ditarikkan kesimpulan sebagai berikut :

4.1.1 Keluarga merupakan rumah tangga yang terdiri dari individu-individu yang
berhubungan pernikahan, atau yang mendukung anggota-anggota sebagai
jaringan dengan menyediakan ekspresi dan pemeliharaan peran instrumental
dasar keluarga.

4.1.2 Keluarga dengan menanti kelahiran anak merupakan tahap dimana keluarga

27
sedang menanti eorang individu baru yang nantinya dengan keadiran individu
baru tersebut akan terjadi perubahan stuktur dalam keluarga,seperti perubahan
peran dimana Ny.W dn Tn.Y akan menjadi orang tua sehingga harus beradaptasi
dengan perubahan peran tersebut.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pada fase childbearing ada beberapa hal dan
tugas yang harus dilakukan dan juga disiapkan :

1. Orang tua harus memperiapkan diri untuk merawat seorang bayi

2. Sebagai pasangan harus bisa membagi peran dan tanggung jawab

3. Menyiapkan rumah yang menyeangkan untuk kehadiran anggota keluarga


baru

4. Mempersiapkan biaya

5. Bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan bayi sampai dengan balita


dan seterusnya

6. Mengenalkan anak dengan keluarga besar masing-masing pasangan.

4.2 Saran

4.2.1 Keluarga

Diharapkan kepada keluarga bisa mempertahankan dan meningkatkan


perilaku yang mempengaruhi kesehatan nya dengan memanfaatkan fasilittas
kesehatan terdekat apabila terdapat anggota keluarga yang dalam kondisi
kurang sehat, menjaga hubungan yang baik sesama keluarga dan lebih
meluangkan waktu bertukar pikiran jika sedang dalam masalah.

4.2.2 Mahasiswa

Diharapkan mahasiswa dapat mengerti tentang konsep asuhan keperawatan


keluarga yang mana berguna untuk masa depannya baik dalam pekerjaan
atau pun kehidupan pribadinya.

28
DAFTAR PUSTAKA

Nur Salam. (2013). Proses Keperawatan. Retrieved from


fkep.unand.ac.id/images/Proses_kep.doc

Evans DKK (2014). Konsep Keluarga

Purba, M. A. (2019). Konsep Dasar Asuhan Keperawatan.


https://doi.org/https://doi.org/10.31227/osf.io/pz42x

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.

Tim Pokja Siki DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.

Widyawati, T. (2017). Konsep Keluarga Menanti Kelahiran

29
DOKUMENTASI PENGKAJIAN

30
31

Anda mungkin juga menyukai