Di susun Oleh:
Kelompok 2
Imam Andrian Badry (526080721002)
Puja Seftya (526080721012)
Sonia Lestari Indah (526080721025)
1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atassegala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada Kelompok sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga dengan menanti kelahiran
anak ”.
Kelompok menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini Kelompok menghaturkan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Kelompok menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
Kelompok telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kelompok dengan rendah hati
dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
DOKUMENTASI…………………………………………………………………………28
4
BAB I
PENDAHUAN
5
sebuah peran. Keluarga berperan dengan memberikan tingkah laku yang sangat
spesifik yang mungkin sangat berharga dan juga diharapkan oleh seseorang yang
membutuhkan dukungan,sehingga keluarga merupakan pemberi dukungan yang
berbentuk gambaran perilaku interpersonal,sifat serta kegiatan dalam situasi
tertentu.harapan serta perilaku keluarga, dan juga perilaku kelompok merupakan
sebuah peranan dimana memerlukan keterampilan tambahan seperti keterampilan
dalam berkomunikasi dalam keluarga serta dapat memberikan konseling yang
baik.
Pada tahapan ini keluarga mempunyai peran dan tugas seperti
mempersiapkan mental untuk menjadi orang tua,mempersiapkan biaya
persalinan,membagi peran untuk memiliki peran dan tanggung jawab sebagai
orag tua ,serrta memberi kesiapan untuk semua kebutuhan yang nantinya akan
anak perlukan dan jika nanti anak telah lahir ke dunia ada berbagai tugas keluarga
diantaranya yang utama ialah memberi ASI yang merupakan kebutuhan pokok
untuk diberikan kepada bayi. kewajiban memberi kasih dan sayang terhadap bayi
.pasangan juga harus membiasakan diri dengan hadirnya keluarga baru dan juga
tetap mempersiapkan diri untuk hubungan agar bisa memuaskan pasangan
(Mubarak dan Santosa,2014).
Sejak tahun 1997 terdapat metode persalinan Enhanced Recovery After
Surgey ( ERAS) namun ditahun – tahun terakhir ini baru populer dan digunakan
diindoneisa pada saat ini dikarenakan metode ERACS dapat melakukan
penyembuhan yang lebih cepat saat operasi.sehingga.beberapa keunggulan teknik
eras ini yaitu dapat mengurangi rawat inap, pemulihan fungsional lebih cepat dan
juga lebih sedikit komplikasi sehingga ini yang membuat teknik ERACS lebih
unggul dibandingkan dengan sectio caesarea standar (Liu,Dua dan Yao,2020 ).
Ditengah menanti kelahiran anak keluarga juga mempersiapkan serta memilih
metode kelahiran sekiranya aman untuk bayi dan ibu serta dapat mengurangi rasa
cemas dan takut ibu saat proses persalinan berlangsung.metode yang sedang
boming pada saat ini yaitu proses persalinan ERACS (casarean surgery ) ERACS
ini merupakan prosedur operasi caesar yang dapat lebih mengoptimalkan suatu
kesehatan ibu.
6
1.2 . RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan maka masalah yang dapat
disimpulkan pada asuhan ini yaitu “bagaimana peran keluarga dengan
menanti kelahiran anak “
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
8
hubungan darah,baik itu dari hasil perkawinan maupun adopsi,dan dari tiap-tiap
anggota selalu melakukan interaksi antara stau dengan yang lainnya (Mubarak,2016).
9
bagaimana kapasitas kesehatan serta kesejahteraan bagi keseluruhan dari setiap
anggota keluarga (families,2014).
1. Fungsi yang paling utama adlah fungsi afektif dimana fungsi ini yang akan
memberi kesiapan serta memberi pengajaran semua hal yang tentang hubungan
dengan orang lain.
a. Fungsi Afektif
3) Ikatan identifikasi hal ini dimulai sejak saat pasangan telah saling
10
memberikan kesepakatan untuk memulai dan juga mengawali
kehidupan baru.
b. Fungsi Sosialisai
Ini akan di awali sejak seorang manusia lahir. Keluarga adalah tempat setiap
individu memulai belajar melakukan sosialisasi.anak akan mendapat
pembinaan hubungan dari keluarga,juga berperan dalam pembentukan
norma dan juga tingkah laku yang harus disesuaikan dengan perkembangan
anak disetiap tingkatnya,dan,dan juga harus mengajarkan nilai – nilai
budaya dalam keluarga.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi ini merupakan fungsi yang akan melanjutkan keturunan dan juga
bisa memperbanyak sumber daya manusia.
d. Fungsi Ekonomi
Fungsi ini mempunyai tujuan untuk dapat memenuhi dari kebutuhan dari
setiap anggota keluarga dalam hal ini seperti pemenuhan berbagai
kebutuhan seperti kebutuhan makan,kebutuhan pakaian,dan juga kebutuhan
tempat tinggal.
Perilaku interpersonal, sifat, dan peran keluarga pada aktivitas yang memiliki
hubungan antar orang dengan situasi tertentu. Seseorang memiliki peran dalam
keluarga didasarkan pada ekspektasi serta tindakan keluarga, Keronpok, serta
khalayak(Friedman, 2015). terdapat dua kategori peran kategori: peran formal serta
informal. Peran formal adalah peran,hal ini jelas termasuk dalam struktur peran
keluarga. peran informal hal ini tidak terlihat serta diharap kebutuhan emosional
keluarga dapat terpenuhi (Friedman 2015)
11
sedangkan effendi (2015) peran keluarga dibagi menjadi beberapa yaitu :
1. Peran ayah
seorang suami dan kepala keluarga yang memiliki istri dan anak –
anaknya, ayah mempunyai peran sebgai seorng kepala keluarga yang
berperan untuk mencari nafkah, sebagai seorang pendidik untuk istri dan
anaknya, sebagai seorang pelindung, dan seorang pemberi rasa nyaman
dan aman untuk kistri dan anak-anaknya.
2. Peran ibu
Berperan sebagai istri dari suami dan ibu dari anaknya,seorang ibuu
memiliki peran penting dalam menjaga kelancaran rumah tangga,ibu
berperan sebagaai pendidikan pertama untuk anaknya, ibu juga sebagai
pengasuh bagi anak-anaknya.
3. Peran anak
1. Peran ayah
Sang ayah berperan untuk pencari nafkah sebagai kepala rumah tagga serta
memberikan ketenangan pikiran sebagai pekerja untuk anak, pendidik, orang
tua, atau penanggung jawab. Sebagai anggota keluarga atau kelompok sosial,
hal ini memisahkan keluarga di dalam kawasan dengan kawasan sekitarnya.
2. Peran ibu
3. Peranan anak
Peran anak yaitu psikososial dan juga perkembangan anak seperti fisik dan juga
mental.
12
2.1.5 Peran Keluarga Dalam Pemeliharaan Kesehatan Keluarga
13
seorang ibu.karena jika ibu dalam keadaan stress hal ini bisa berefek dan
berpengaruh negative untuk ibu dan berpengaruh buruk untuk interaksi antara
ibu dan bayi dan juga interaksi kepada keluarga juga akan buruk,dan ini bisa
memberikan dampak buruk begi kesehatan sang ibu dam juga berdampak pada
kesehatan bayi juga (Abi Muhlisin.2013).
Fase dimana ibu mengalami transisi dan perubahan fisik dan juga
perubahan psikologis bagi ibu dan juga bagi seluruh anggota keluarga disebut
dengan fase childbearing,dalam fase ini keluarga akan mendapatkan kehadiran
anggota keluarga yang baru sehingga pada fase ini keluarga harus bisa
beradaptasi untuk menerima kehadiran anggota keuarga yang baru yaitu
kehadiran seorang bayi dalam hal ini keluarga juga akan mengalami perubahan
pola pikir dimana pola pikir harus lebih dikembangkan (Wigyosastro,H.2013).
14
2.2.2 Tugas Perkembangan Child Bearing
1. setiap anggota keluarga akan mengalami perubahan dan keluarga harus
beraddaptasi dari sestiap perubahan tersebut seperti perubahan
peran,perubahan interaksi, perubahan seksual dan juga perubahan kegiatan.
2. sesama pasangan harus bisa menjadikan hubungan antar pasangan menjadi
harmonis dan juga bisa slaing memuaskan pasangan.
3. setiap anngota keluarga harus bisa untuk saling berbagi peran dan juga
berbagi tnaggung jawab.
4. orang tua harus memberikan bimbingan disetiap perkembangan anak.
5. keluarga terkhusus orang tua sebisa mungkin melakukan dan juga menata
ruang anak-anak.
15
BAB III
TINJAUAN KASUS
16
Ya, jauh dari sumber air minum Ya*menggunakan air galon
Tempat Sampah : ▪ Menggunakan air bersih untuk kebersihan
Ya, tidak mudah bocor,kuat dan diangkat 2x sehari diri
Rasio Luas Bangunan Rumah Dengan Jumlah Anggota Ya*menggunakan air ATB
Keluarga 8m/Orang :10 x 10 ▪ Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
Ya/Tidak*muat untuk 4 orang Ya* menggunakan sabun dettol
▪ Melakukan pembuangan sampah pada
tempatanya :
Ya*membuang sampah ditong sampah
▪ Menjaga lingkungan rumah tampak bersih
Ya*bersih-bersih pagi dan sore
▪ Mengkonsusi lauk dan pauk setiap hari:
Ya*membeli lauk pauk dipasar
▪ Menggunakan jamban sehat :
Ya*tidak tersumbat
▪ Memberantas jentik sekali seminggu :
Ya*membersihka bak 2x sehari
▪ Makan sayur dan buah setiap hari :
ya/tidak*sering makan sayur,jarang makan
buah
▪ Melakukan aktivitas fisik setiap hari :
ya*bersih-bersih tiap hari
▪ Tidak merokok didalam rumah : ya*jika ada
tamu
17
3.1.4 KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN
KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA
1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit : Ada, ibu selalu
menganjurkan minum obat
2) Apakah keluarga mengetahui masalah masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya : ya, keluarga tahu anak sering sakit kepala
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya : ya, keluarga tahu jika anak banyak pikiran bisa jadi sakit kepala
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota
dalam keluarganya : ya, anak mengeluh sakit kepala belakang dan migrain saat stres
5) Apakah kelurga mengetahui akibat masalah kesehatan yag dialami anggota dalam
keluarganya bila tidak diobati/dirawat : ya, menahan sakit kepala terus
6) Pada siapa keluarga bisa menggaliinformasi tentang masalah kesehatan yang dialami
anggotanya : keluarga ,tetangga kader dan tenaga kesehatan
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya : tidak
perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota
keluarganya : ya, dengan menganjurkan istirahat yang cukup
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarga : ya
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah
kesehatan yang dialaminya : ya, menganjurkan istirahat yang cukup dan sering bertukar
pikiran jika sedang stres
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya : ya, menganjurkan jangan banyak pikiran
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung
kesehatan anggota keluarga yang megalami masalah kesehatan : ya
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk
mengatasi masalah kesehatan keluarganya : ya, mendapatkan informasi dari tetangga dan
juga sosial media
18
3.2 ANALISA DATA
19
DS : Memenuhi kebutuhan fisik,social Kesiapan peningkatan proes
- Ny.W mengatakan untuk dan psikologis keluarga
Sifat Masalah
Tn.Y memiliki masalah
aktual : 3 1 3/3 x 1 =1 yaitu ketidakmampuan
resiko : 2 untuk menentukan yang
sejahtera : 1 benar mengenai menanti
kelahiran anak pertama
Kemungkinan
masalah dapat
diubah Pendidikan terahir Tn.Y
SMA jadi cukup mudah
mudah : 2 2 2/2 x 2 = 2 untuk menerima informasi
sebagian : 1 yang diberi oleh petugas
tidak dapat : 0 kesehatan .
Potensi masalah
untuk dicegah
Masalah lebih lanjut
tinggi : 3 1 2/3 x 1 = 2/3 belum terjadi,adanya
20
cukup : 2 keinginan dari Ny.W
rendah : 1 untuk mengambil
keputusan
Menonjolnya
masalah
tidak dirasakan : 0
TOTAL 3 2/5
2. Kep : kesiapan peningkatan proses kelarga b.d memenuhi kebutuhan fisik, sosial
dan juga psikologis anggota kleuarga Tn,Y
Sifat Masalah
Keluarga Tn.Y memiliki
aktual : 3 1 3/3 x 1 =1 masalah kebutuhan yang
resiko : 2 emang masih belum
sejahtera : 1 terpenuhi tetapi Tn.Y
bekerja keras untuk
memenuhi kebutuhan
keluarga
Kemungkinan
masalah dapat
diubah Ny.W membantu
memenuhi kebutuhan
mudah : 2 2 1/2 x 2 = 1 sehari-hari meskipun
sebagian : 1 Ny.W sedang hamil
tidak dapat : 0
Potensi masalah
untuk dicegah Belum terjadi masalah
lebih lanjut,adanya
tinggi : 3 1 2/3 x 1 = 2/3 keingnan Ny.W untuk
cukup : 2 memenuhi kebuthan
rendah : 1 keluarga
Menonjolnya
masalah
21
tidak dirasakan : 0
TOTAL 2 2/5
22
2. Mengekspresikan keinginan -Mampu mengetahui kebutuhan - memfasilitasi komunikasi yang
untuk mengelola masalah sehari-hari yang belum terpenuhi terbuka diantara setiap anggota
kesehatan dan keluarga
pencegahannya. Keluarga mampu memutuskan
Gejala dan tanda mayor untuk meningkatkan atau Edukasi
Objektif: memperbaiki kesehatan - menganjurkan setiap aggota
2. Pilihan hidup sehari-hari, -Keluarga mampu memutuskan keluarga agar dapat
tepat untuk memenuhi pelayanan kesehatan yang baik mempertahankan
tujuan program kesehatan. untuk Ny.W keharmonisan dalam rumah
tangga
Keluarga mampu merawat anggota
yang sakit
- Keluarga mampu merawatNy.w
yang sedang menanti kelahiran anak
23
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
disini penulis akan membahas mengenai penelitian terdahulu dari jurnal yang
berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan Asuhan Keperawatan Keluarga Ny.W
dengan Menanti Kelahiran Anak,kemudian juga terdapat penjelasan mengenai tahap
pengkajian,analisa data,dan juga diagnosa keperawatan dan yang terakhir juga terdapat
intevensi keperawtan.
Pada kenyataannya,dikatakan tidak semua ibu bisa dengan mudah dan juga
tidak bisa dengan cepat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi seperti,perubahan
peran baru sebagai seorang ibu setelah proses persalinan atau melahirkan.Fitriani dan
Nuryati menjelaskan bahwa akan ada hambatan maupun rintangan yang harus dihadapi
seorang ibu dengan menanti kelahiran seorang anak,dimana hal ini akan membuat
seorang ibu memiliki perasaan yang tidak karuan,kecemasan,dan jugaada perasaan
takut karena baru pertama kali mengalami proses tersebut.setelah melahirkan biasanya
wanita seorang ibu akan mengalami masalah seperti permasalahan psikis pada ibu hal
yang sering terjadi seperti baby blues,depresi dan juga kesulitan ibu dalam proses
menyusui (Evans dkk,2012).
Menurut Maulana Raihan Amand (2022),dalam keluarga childbearing ada
masalah kesehatan yang terjadi seperti masalah kejang dan demam ketika hal tersebut
terjadi pada anak orang tua akan cemas.sehingga sagngat penting untuk pemberian
pendidikan pada keluarga childbearing pada saat anak mengalami kejang demam.
Kehamilan merupakan suatu kondisi dimana seorang ibu akan mengalmi
peruabahan fisik dan juga perubahan psikososial karena akan terjadi pertumbuhan dan
perkembangan alat reproduksi dan juga janin orang wanita. Terdapat banyak faktor
yang memperngaruhi kehamilan yang dimana dapat dan bisa menimbulkan masalah
bagi permaslaahan tersebut bisa datang dari dalam maupun luar dan akan menimbulkan
maslaah terutama bagi yang baru pertama kali mengalami kehamilan.upaya
pemeliharaan kesehtaan pada ibu hamil harus dilakukan baik dari pemeliharaan fisik
dan juga pemeliharaan psikososial agar kehmilan dan juga proses persalinan dapat
berjalan dengan lancar ( susanti,2018 ) .
24
Dari hasil penelitian suyuti2011 (dalam pevi primansia 2017) terdapat
hubungan mengenai pengetahuan ibu hamil dengan penurunan tingkat cemas seorang
ibu dalam menghadapi proses persalinan dari jumlah 48 ibu hamil sebagai sampel
terdapat sebanyak 30 ibu yang mengalami cemas dalam tingkat sedang 9 ibu
mengalami tingkat kesemasan rendah dan 23 ibu cemas dalam tingkatan berat berat.
Ibu yang tidak didampingi oleh suami.kehamilan merupakan suatu proses
alamiah.dimana akan aa perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan oleh
karena itu,harus diberikan asuhan yang dapat meminimalisir intervensi.kehamilan
merupakan pengalaman bermakna terutama pada kehamilan anak pertama bagi seorng
perempuan,hal yang akan berpengaruh selama kehamilan seperti keluarga,dan
masyarakat serta jua bagaimana seorang ibu berperilaku selama masa kehamilan bisa
berpengaruh terhadap kehamilan,bagaimana sikap ibu dalam mencari informasi
mengenai persalinan akan bisa berdampak untuk kesehatan ibu serta janin (Taufan
2016).
Dari hasil penelitian tersebut membuktikan pada keluarga Tn.Y bahwa istrinya
masih belum menyesuaikan diri dan juga kurang informasi pada menanti kelahiran anak
dn juga kurang informasi tentang prose persalinan yang dimana hal tersebut
mengakibatkan ada kecemasan yang dialami oleh Ny.W dalam menghadapi proses
persalinan.
Asuhan keperawatan yang dilakukan pada keluarga Ny.w ini dilakukan selama
dua hari dengan Diagnosa keperawatan Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan
di Kec.Seraya kota Batam pada tanggal tanggal 20 oktober sampai 22oktober 2023
dengan tahap-tahap sebagai berikut:
25
4.2.1.3 Tahap Pengkajian Selanjutnya
Penelitian dilakukan lebih lanjut dengan melakukan target keluarga
dengan cara langsung dan juga enangani setiap aspek serta struktur
kelurga dan juga sifat,harapan keluarga,serta berbagai
tahapperkembanganbaik lingkungan,perkembangan struktur keluarga
dan juga perkembangan fungsi keluarga.
4.2.2 Analisa Data
Pada tahap ini yang dilakukan yaitu pemeriksaan data relevan,baik itu data
objektif maupun subjektif,dan juga untuk mengidentifikasi maasalah
potensial.
4.1.2.1 Elemen inhibator
Dikarenakan keluarga keadaan keluarga yang sibuk maka hasilnya
dibagikan dengan keluarga,dan hanya perawat yang akan menganalisis
data.
4.1.2.2 Elemen Pendukung
Setelah menganilisis data,keluarga diberitahu oleh perawat bagaimana
hasil analisis data tersebut.
4.1.2.3 Prioritas Diagnosis
Terdapat dua kategori diagnosis yang diberi kepada keluarga Tn,Y :
a.defisit pengetahuan b.d ketidaktahuan keluarga Tn.Y untuk
menentukan sumber informasi
b.kesiapan peningkatan proses keluarga b.d memenuhi kebutuhan
fisik,sosial dan juga psikologis anggota keluarga
Sifat masalah dari penelitian dapat dikategorikan sebagai kategori
akut ,resiko,dan juga kesenjangan,kemungkinan masalah yang
dihindari,potensi masalah yang perlu diubah,serta maslaah yang
signifikasi,berfungsi sebagai kriteria panduan dalam meciptakan
skala prioritas.
a.Elemen inhibtor
Keluarga dan perawat menyelesaikan penilaian,tetapi keluarga
merasa sulit untuk membenarkan situasi mereka dalam kriteria skor.
b.Elemen pendukung
Keluarga tertarik untuk melakukan dan menerima skor tentang
masalah kesehatanya.
26
4.1.2.4 perumusan diagnosa
Perawat dengan skor tertinggi memberikan dasar untuk
pembentukan diagnosis perawatan keluarga. Ada dua diagnosis yang
terdeteksi dalam keluarga Tn.Y adalah menurut skor prioritas mereka
adalah sebagai berikut:
a. kesiapan peningkatan pengetahuan b.d ketidaktahuan keluarga Tn.Y
untuk menentukan sumber informasi
b. kesiapan peningkatan proses kelarga b.d memenuhi kebutuhan fisik,
sosial dan juga psikologis anggota kleuarga Tn,Y
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Menurut hasil asuahan keperawatan keluarga yang dilaksanakan sejak tanggal 20-22
Oktober 2023 pada keluarga Ny. W dengan menanti kelahiran anak yang berada di
Rumah puri loka 2 sei panas dapat ditarikkan kesimpulan sebagai berikut :
4.1.1 Keluarga merupakan rumah tangga yang terdiri dari individu-individu yang
berhubungan pernikahan, atau yang mendukung anggota-anggota sebagai
jaringan dengan menyediakan ekspresi dan pemeliharaan peran instrumental
dasar keluarga.
4.1.2 Keluarga dengan menanti kelahiran anak merupakan tahap dimana keluarga
27
sedang menanti eorang individu baru yang nantinya dengan keadiran individu
baru tersebut akan terjadi perubahan stuktur dalam keluarga,seperti perubahan
peran dimana Ny.W dn Tn.Y akan menjadi orang tua sehingga harus beradaptasi
dengan perubahan peran tersebut.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pada fase childbearing ada beberapa hal dan
tugas yang harus dilakukan dan juga disiapkan :
4. Mempersiapkan biaya
4.2 Saran
4.2.1 Keluarga
4.2.2 Mahasiswa
28
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Tim Pokja Siki DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
29
DOKUMENTASI PENGKAJIAN
30
31