KEPERAWATAN KELUARGA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TAHAP VII PARUH BAYA
Disusun Oleh:
Kelompok 7 Kelas 6C
Fasilitator:
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2019
i
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-
Nya-lah penulis dapat menyelesaikan makalah, yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Pada Tahap VII Paruh Baya” dalam tugas mata kuliah
Keperawatan Keluarga.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis juga sangat berharap dengan adanya
kritik dan saran yang sifatnya membangun terutama dari dosen dan teman-teman
agar bisa menjadi lebih sempurna.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penyusun
iiii
iii
DAFTAR ISI
iii
iii
iv
DAFTAR GAMBAR
iv iv
v
DAFTAR TABEL
vv
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi vi
1
BAB 1
TINJAUAN TEORI
1
2
2
3
1. Fungsi Afektif
Fungsi afektif merupakan fungsi keluarga dalam memenuhi
kebutuhan pemeliharaan kepribadian diri anggota keluarga.
Merupakan respon dari keluarga terhadap kondisi dan situasi yang
dialami tiap anggota keluarga baik senang maupun sedih, dengan
melihat bagaimana cara keluarga mengekspresikan kasih sayang.
2. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi tercermin dalam melakukan pembinaan
sosialisasi pada anak, membentuk nilai dan norma yang diyakini
anak, memberikan batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh
pada anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga. Bagaimana
keluarga produktif terhadap sosial dan bagaimana keluarga
memperkenalkan anak dengan dunia luar dengan belajar
berdisiplin, mengenal budaya dan norma melalui hubungan
interaksi dalam keluarga sehingga mampu berperan dalam
masyarakat.
3. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi, bukan hanya ditujukan untuk meneruskan
keturunan tetapi untuk memelihara dan memebesarkan anak untuk
kelanjutan generasi selanjutnya.
4. Fungsi Ekonomi
Fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti
sandang, pangan, papan dan kebutuhan lainnya melalui
keefektifan sumber dana keluarga. Mencari sumber penghasilan
guna memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penghasilan
keluarga dan menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
5. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan keluarga merupakan fungsi keluarga
dalam melindungi keamanan dan kesehatan seluruh anggota
keluarga serta menjamin pemenuhan kebutuhan perkembangan
fisik, mental dan spiritual, dengan cara memelihara dan merawat
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
2.
b. Genogram
Genogram harus menyangkut minimal tiga generasi:
harus tertera nama, umur, kondisi kesehatan tiap
keterangan gambar titik. Terdapat keterangan gambar
dengan simbul berbeda (Friedman, 2010) seperti:
Gambar 1.1 Simbol Genogram
9
10
10
11
11
12
d. Riwayat Imunisasi
Tabel 1.3 Riwayat Imunisasi
4. Tipe Keluarga
Menurut Harnilawati (2013) menjelaskan mengenai jenis
atau tipe keluarga beserta kendala atau masalah-masalah
yang terjadi dengan jenis atau tipe keluarga tertentu.
a. Tradisional Nuclear
Keluarga inti (ayah, ibu, anak) tinggal dalam satu
rumah ditetapkan oleh saksi-saksi legal dalam suatu
ikatan perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja
di luar rumah.
b. Extended Family
Keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang
masih mempunyai hubungan darah (kakek-nenek,
paman-bibi, dan sebagainya)
c. Reconstituted Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui
perkawinan kembali suami atau istri, tinggal dalam
12
13
13
14
k. Institusional
Yaitu anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal
dalam suatu panti-panti.
l. Communal
Yaitu satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan
yang monogami dengan anak-anaknya dan bersama-
sama dalam penyediaan fasilitas.
m. Group Marriage
Yaitu satu perumahan terdiri dari orang tua dan
keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga dan
tiap individu adalah kawin dengan yang lain dan
semua adalah orang tua dari anak-anak.
n. Unmarried Parent And Child
Yaitu ibu dan anak di mana perkawinan tidak
dikehendaki, anaknya diadopsi.
o. Cohibing Couple
Yaitu dua orang atau satu pasangan yang tinggal
bersama tanpa kawin.
5. Latar Belakang Kebudayaan (Etnik)
Mengkaji atau mengidentifikasi asal suku bangsa dan
budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.
a. Asal suku keluarga?
b. Bahasa yang digunakan dirumah?
c. Jaringan sosial keluarga (dari kelompok etnik yang
sama)?
d. Tempat tinggal keluarga (bagian dari lingkungan
yang secara etnik bersifat homogen)?
e. Kebiasaan diet dan berpakaian (tradisional atau
barat)?
f. Apakah ada kebiasaan keluarga yang memiliki
kepercayaan dan ritual tertentu?
14
15
6. Identifikasi Religius
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta
kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan.
a. Apa agama yang dianut keluarga?
b. Apakah anggota keluarga berbeda dalam keyakinan
dan praktik religius mereka?
c. Sejauh mana keluarga aktif terlibat dalam masjid
atau organisasi keagamaan lainnya?
d. Apa keyakinan dalam nilai keagamaan yang
berpusat dalam kehidupan keluarga?
7. Status Kelas Sosial
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh
pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota
keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi
keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang
dikeluarkan oleh keluarga serta barang yang dimiliki
oleh keluarga.
a. Siapakah pencari nafkah di dalam keluarga?
b. Berapa rata-rata penghasilan seluruh anggota
keluarga?
c. Apakah ada tabungan khusus untuk kesehatan?
d. Apakah keluarga menerima bantuan atau dana
pengganti? jika demikian, apa saja (darimana)?
e. Apakah keluarga menganggap pendapatan mereka
memadai? Bagaimana cara keluarga melihat diri
mereka sendiri dalam mengelola keuangan.
8. Mobilitas kelas sosial
Mengidentifikasi mobilitas kelas sosial dapat dilihat
apakah anggota keluarga terlibat atau berpartisipasi
dalam kegiatan masyarakat sekitar serta seberapa sering
anggota keluarga pergi bersama-sama untuk
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
a). Atap
b). Lantai
c). Dinding
4. Bila anggota keluarga sakit
dibawa ke sarana kesehatan
5. Bila pasangan usia subur ingin
ber KB pergi ke sarana
pelayanan kontrasepsi
6. Semua anak umur 7-15 tahun
dalam keluarga bersekolah.
Keluarga Sejahtera II
1 Pada umumnya anggota
keluarga melaksanakan ibadah
sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing –
masing
2 Paling kurang sekali seminggu
anggota keluarga makan
daging/ikan/telur
3 Seluruh anggota keluarga
memperoleh paling kurang satu
stel pakaian baru dalam setahun
4 Luas lantai rumah paling kurang
8m2 untuk setiap penghuni
rumah
5 Ada seseorang atau lebih
anggotakeluarga yang bekerja
untuk memperoleh penghasilan
6 Seluruh anggota keluarga umur
10-60 tahun bisa baca tulisan
latin
7 Pasangan usia subur dengan 2
anak atau lebih menggunakan
alat kontrasepsi
Keluarga Sejahtera III
1 Keluarga berupaya
meningkatkan pengetahhuan
agama
2 Sebagian penghasilan keluarga
ditabung dalam bentuk uang
maupun barang
3 Kebiasaan keluargamakan
bersama paling kurang seminggu
sekali dimanfaatkan untuk
berkomunikasi
4 Keluarga sering ikut dalam
kegiatan masyarakat di
lingkungan tempat tinggal
28
29
29
30
1. Prioritas Diagnosa
Setelah seluruh diagnosa keperawatan keluarga ditetapkan
sesuai prioritas, maka selanjutnya dikaji atau diidentifikasi tingkat
kemandirian keluarga. Pada satu keluarga mungkin saja perawat
akan menemukan lebih dari satu diagnose keperawatan keluarga,
maka selanjutnya bersama keluarga harus menentukan prioritas
dengan menggunakan skala perhitungan sebagai berikut:
Tabel 1.7 Menentukan Prioritas Masalah
Menurut Maglaya dalam Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas
Indonesia PPNI (2017).
No Kriteria Skor Bobot
1. Sifat Masalah
Skala:
Wellness 3
Aktual 3 1
Resiko 2
Potensial 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala:
Mudah 2 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk dicegah
Skala:
Tinggi 3
Cukup 2 1
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah
Skala:
Segera 2
Tidak perlu 1 1
Tidak dirasakan 0
a. Cara Skoring:
1) Tentukan skor untuk setiap kriteria
2) Skor dibagi dengan makna tertinggi dan kalikanlah
dengan bobot.
30
31
31
32
1.4.3 Perencanaan
1. Tipologi
Sedangkan Friedman mengklasifikasikan atau tipologi intervensi
keperawatan keluarga menjadi:
a. Intervensi supplemental
Perawat sebagai pemberi perawatan langsung dengan
mengintervensi bidang-bidang yang keluarga tidak dapat
melakukannya.
32
33
b. Intervensi fasilitatif
Perawat berusaha memfasilitasi pelayanan yang diperlukan
keluarga seperti pelayanan medis, kesejahteraan sosial,
transportasi dan pelayanan kesehatan dirumah.
c. intervensi perkembangan
Perawat melakukan tindakan dengan tujuan memperbaiki dan
meningkatkan kapasitas keluarga dalam perawatan diri dan
tanggung jawab pribadi. Perawat membantu keluarga
memanfaatkan sumber-sumber perawatan untuk keluarganya
termasuk dukungan internal dan eksternal.
33
34
34
34
35
2. Keluarga mampu membuat keputusan yang berkaitan 2. Keluarga mampu membuat keputusan
dengan upaya pengobatan atau kesehatan yang berkaitan dengan upaya pengobatan
Domain IV : Pengetahuan tentang kesehatan dan perilaku atau kesehatan
Kelas Q : Perilaku sehat Domain 3 Perilaku
Kriteria hasil: 1606 Partisipasi dalam keputusan perawat Kelas R Bantuan Koping
kesehatan Intervensi: 5250 Dukungan Pengambilan
Outcomes : Keputusan
a. 160601 Menuntut tanggung jawab untuk membuat keputusan a. Informasikan pada pasien mengenai
b. 160607 Identifikasi hambatan untuk mencapai outcome yang pandangan-pandangan atau solusi
ingin dicapai alternatif dengan cara jelas dan
c. 160608 Menggunakan teknik penyelesaian masalah untuk mendukung
mencapai outcome yang diinginkan b. Bantu pasien mengidentifikasi keuntungan
dan kerugian dari setiap alternatif pilihan
c. Hormati hak pasien untuk menerima atau
tidak menerima informasi
3. Melakukan upaya perawatan untuk menghilangkan kondisi 3. Melakukan upaya perawatan untuk
sakit pada anggota keluarga menghilangkan kondisi sakit pada anggota
Domain IV: Pengetahuan tentang Kesehatan dan Perilaku keluarga
Kelas FF Manajemen Kesehatan Domain 3 : Perilaku
Kriteria hasil: 3100 Manajemen Diri Penyakit Akut Kelas S : Pendidikan Pasien
Outcomes : Intervensi: (5614) Pengajaran : Persepan
a. 310002 Patuhi peringatan yang direkomendasikan Diet
b. 310013 Patuhi aturan pengobatan Aktivitas :
c. 310019 Sesuaikan diit selama masa sakit a. Jelaskan pada pasien tujuan dari diet yang
d. 210020 Menghindari kebiasaan yang dapat memicu sakit disarankan terkait dengan penyakit asam
urat dan kolesterol
b. Instruksikan pada pasien tentang makanan
35
35
36
4. Pemeliharaan kesehatan pada lingkungan rumah yang 4. Pemeliharaan kesehatan pada lingkungan
kondusif rumah yang kondusif
Domain IV : Pengetahuan tentang kesehatan dan perilaku Domain 4 Keamanan
Kelas FF : Manajemen Kesehatan Kelas V Manajemen Risiko
Kriteria hasil: 3100 Manajemen Diri: Penyakit Akut Intervensi: 6480 Manajamen lingkungan
Outcomes : a. Letakkan benda yang sering digunakan
a. 310005 Mengidentifikasi pemahaman budaya yang dapat dalam jangkauan pasien
mempengaruhi pengobatan b. Kendalikan atau cegah kebisingan yang
b. 310022 Menggunakan strategi untuk meningkatkan tidak diinginkan atau berlebihan jika
kenyamanan memungkinkan
c. Berikan musik pilihan
d. Sediakan headphone untuk
mendengarkan musik pribadi jika suara
musik dapat mengganggu orang lain
36
38
37
37
37
38
1.4.4 Pelaksanaan
Pelaksanaan atau implementasi adalah serangkaian tindakan perawat
pada keluarga bedasarkan perencanaan sebelumnya. Tindakan
perawatan terhadap keluarga mencakup:
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai
masalah dan kebutuhan kesehatan, dengan cara:
1) Memberikan informasi dengan melakukan kegiatan
penyuluhan atau konseling.
2) Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
3) Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
b. Menstrimulasi keluarga untuk memutusakan cara perawatan
yang tepat dengan cara:
1) Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan
2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
3) Mendiskusikan tentang konsekuensi setiap tindakan
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota
keluarga yang sakit:
1) Mendemonstrasikan cara perawatan
2) Menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah
3) Mengawasi keluarga melakukan tindakan atau perawatan
d. Membantu keluarga menemukan cara bagaimana membuat
lingkungan menjadi:
1) Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
2) Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal
mungkin
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang ada, dengan cara:
1) Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada dalam
lingkungan keluarga
2) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang
ada.
38
39
1.4.5 Penilaian
1. Definisi
Untuk penilaian keberhasilan tindakan, maka selanjutnya
dilakukan penilaian atau evaluasi. Tindakan-tindakan keperawatan
keluarga mungkin saja tidak dapat dilakukan dalam satu kali
kunjungan, untuk itu dilakukan secara bertahap, demikian halnya
dengan penilaian. Penilaian atau evaluasi dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan SOAP (Subyektif, Obyektif, Analisa,
dan Planning).
S: respons subjektif pasien terhadap tindakan keperawatan yang
telah dilaksanakan.
O: respons objektif pasien terhadap tindakan keperawatan yang
telah dilaksanakan.
A: analisis terhadap data subjektif dan objektif untuk
menyimpulkan apakah masalah masih tetap ada, muncul masalah
baru, atau ada data yang kontra indikasi terhadap masalah yang
ada.
P: tindak lanjut berdasarkan hasil analisis respons pasien.
Tabel 1.9 Implemtasi dan Evaluasi Keperawatan (IPPKI, 2017)
39
40
40
41
athrithis, keluarga juga belum mngetahui program diit asam urat yang
benar, serta keluarga masih kurang dalam memberikan dukungan
kesehatan untuk Ny.Y.
Dalam kasus tersebut tidak ada kesenjangan antara teori dengan
hasil studi kasus asam urat pada Ny.Y tersebut. Dalam mengatasi masalah
asam urat tersebut diberikan tindakan keperawatan keluarga dengan cara
kunjungan ke rumah keluarga secara rutin dan tindakan yang dilakukan
sesuai dengan intervensi keperawatan keluarga yang sudah dibuat dengan
cara memberikan pendidikan kesehatan tentang asam urat kepada keluarga
Ny.Y terutama Ny.Y dengan hasil Ny.Y dan keluarga sanggup menjawab
pertanyaan yang telah diberikan kemudian menerapkan program diit asam
urat yang tepat untuk Ny.Y dan memberikan edukasi untuk meningkatkan
dukungan keluarga agar keluarga selalu memberikan dukungan kepada
anggota keluarganya yang sakit terutama dalam hal menjaga diit asam urat
untuk Ny.Y.
Salah satu bentuk dukungan keluarga untuk meningkatkan
kesehatan adalah Keluarga harus mampu menjaga diit pasien asam urat
supaya gejala nyeri yang dirasakan pasien berkurang. Karena itu dukungan
keluarga sangatlah penting untuk mengatasi masalah yang dialami Ny.Y
yang sedang menderita penyakit asam urat, karena dukungan keluarga
dapat memberikan sikap positif, kasih sayang, perhatian, pertolongan,
maupun perawatan di rumah sehingga dapat menjaga dan meningkatkan.
Jurnal 2:
PENGARUH POLA MAKAN TERHADAP KADAR
KOLESTEROL TOTAL
1. Nama Penulis : Alodiea Yoeantafara, Santi Martini
2. Abstrak :
Kadar kolesterol total di dalam darah sangat berpengaruh
terhadap pembentukan plak pada dinding pembuluh darah. Kadar
kolesterol yang melebihi batas normal akan memicu terjadinya proses
aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan manifestasi klinis dari penyakit
41
42
42
43
Jurnal 3:
PENGETAHUAN ASAM URAT, ASUPAN PURIN DAN STATUS GIZI
TERHADAP KEJADIAN HIPERURISEMIA PADA MASYARAKAT
PERDESAAN
1. Nama Penulis : Delita Septia Rosdiana, Ali Khomsan, Cesilia Meti
Dwiriani
2. Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat status hiperurisemia di
pedesaan. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara cross-sectional
studi yang dilakukan di pedesaan Kabupaten Cianjur. Pemilihan subjek
penelitian dengan teknik random sampling dan diperoleh 116 subjek
terpilih yang berpartisipasi dalam penelitian. Data penelitian yang
dikumpulkan adalah pengetahuan terkait asam urat, asupan purin subjek
dengan menggunakan kuesioner dengan teknik wawancara. Data status
gizi berupa Indeks Massa Tubuh (IMT) dikumpulkan melalui berat badan
(kg) dan tinggi badan (m2) dikumpulkan melalui pengukuran antropomteri
gizi serta serta data kadar asam urat sampel diperoleh melalui pengambilan
darah vena subjek. Hasil studi menunjukkan bahwa subjek dengan IMT
normal sebanyak 58,6% kadar asam urat subjek menunjukan normal
(<500 mg)sedangkan rata-rata pengetahuan asam urat subjek
terkategorikan rendah (< 60 ). Asupan purin subjek tergolong rendah.
Hasil uji hubungan menunjukkan bahwa kejadian
hiperurisemiaberhubungan signifikan dengan tingkat asupan purin subjek.
Hasil uji regresi berdasarkan jenis kelamin, pada pria dengan rentang usia
dewasa menengah menunjukkan bahwa asupan purin merupakan faktor
risiko hiperurisemia p = 0.001 (OR = 24,5; 95% CI: 1.80-332.46).
3. Kesimpulan:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata
antara usia pada pria dan wanita. Pendidikan subjek tidak berbeda nyata
baik pada pria maupun wanita. Keduanya tidak menyelesaikan pendidikan
dasar atau lama pendidikan <6 tahun. Pengetahuan asam urat subjek
termasuk pada kategorik buruk dengan skor <60 baik pada pria dan wanita.
43
44
Jurnal 4:
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP
PENGETAHUAN DAN SIKAP KLIEN GOUT ARTHRITIS DI
PUSKESMAS TAHUNA TIMUR KABUPATEN SANGIHE
1. Nama Penulis : Eni Kurniawati, Adeleida Kaawoan, Franly Onibala
2. Abstrak :
Gout Arthritis merupakan jenis penyakit reumatik berhubungan
dengan gangguan kinetik asam yaitu hiperurisemia. Hiperurisemia adalah
peningkatan kadar asam urat dalam darah diatas normal, Berdasarkan data
dari Puskesmas Tahuna Timur Kabupaten Sangihe menyebutkan dalam
kurun waktu Januari 2014 sampai dengan Maret 2014 terdapat sebanyak
143 pasien penderita Gout Arthritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan dan
sikap klien Gout Arthritis di Puskesmas Tahuna Timur. Metode penelitian
yang digunakan adalah Pre-eksperimen dengan desain “One group pre-
post test design” dalam satu kelompok, populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pasien penderita Gout Arthritis yang berkunjung di
Puskesmas Tahuna Timur Kabupaten Sangihe, dengan jumlah sampel 45
orang. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner, data yang diperoleh
diolah dengan menggunakan ujiWilcoxon Sign Rank Test dengan tingkat
kemaknaan (α) = 0,05. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh
penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap klien Gout Arthritis
di Puskesmas Tahuna Timur, dimana berdasarkan hasil uji statistik
Wilcoxon diperoleh nilai p= 0.000, yang berarti nilaip lebih kecil dari α
(0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh penyuluhan
44
45
Jurnal 5:
PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN ASAM
URAT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA
ASAM URAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK
SUKOHARJO
1. Nama Penulis : Wahyu Setyo Utomo, Supratman, Vinami Yulian
2. Abstrak :
Penyakit degeneratif merupakan penyakit yang berhubungan dengan
proses degenerasi pada usia lanjut yang berlangsung sesuai waktu dan
umur. Penyakit degenerative pada umumnya menyerang sistem saraf,
pembuluh darah, persendian dan tulang. Didunia prevalensi penyakit
persendian khususnya penyakit asam urat (arthritis gout) mengalami
kenaikan jumlah penderita hingga dua kali lipat antara tahun 1990-2010.
Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan penyakit
sendi di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan data dinas kesehatan
Sukoharjo juga tahun 2014 jumlah kunjungan penderita gout di Sukoharjo
mencapai 1507 penderita. Kecamatan Gatak merupakan daerah dengan
45
46
penderita paling banyak yaitu 321 penderita. Beberapa upaya yang sudah
dilakukan yaitu pemberian pelayanan berupa pengobatan medis dan
pemeriksaan laboratorium. Namun hal itu tidak cukup untuk menurunkan
angka kejadian penyakit asam urat. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan asam urat terhadap
pengetahuan dan sikap penderita asam urat di wilayah kerja Puskesmas
Gatak. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantutatif. Metode penelitian
ini menggunakan metode Pre-eksperimental dengan desain penelitian
“One group pre and posttest design” dalam satu kelompok. Sampel
penelitian ini berjumlah 30 responden menggunakan purposive random
sampling. Alat ukur menggunakan kuesioner. Analisa data meliputi
analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji Wilcoxon
Sign Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan nilai pretest pengetahuan
11,17 dan posttest 16,60 (p-value = 0,000). Pada nilai pretest sikap 49,67
dan posttest 58,50 (p-value = 0,000). Kesimpulan dalam penelitian ini
adalah ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan asam urat terhadap
pengetahuan dan sikap penderita asam urat.
Kata kunci: asam urat (arthritis gout), pendidikan kesehatan, pengetahuan,
sikap.
3. Kesimpulan :
a. Pengetahuan masyarakat sebelum diberikan pendidikan kesehatan
adalah sebesar 11,17 dengan presentase 55,83%.
b. Rata-rata pengetahuan masyarakat sesudah diberikan pendidikan
kesehatan meningkat menjadi 16,6 dengan presentase 83%.
c. Sikap masyarakat tentang penyakit asam urat sebelum diberikan
pendidikan kesehatan adalah sebesar 49,67 dengan presentase 65,53%.
d. Rata-rata sikap masyarakat tentang penyakit asam urat sesudah
diberikan pendidikan kesehatan mengalami peningkatan menjadi 58,5
dengan presentase 76,97%.
e. Ada pengaruh yang signifikan terkait pemberian pendidikan kesehatan
asam urat terhadap pengetahuan dan sikap penderita asam urat.
46
47
47
48
BAB 2
HASIL
2.1 PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 07 Maret 2019 & 11 Maret 2019
2.1.1 Mengidentifikasi Data
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. S
2. Alamat / No. Telp : Betro, Sedati, Sidoarjo
3. Komposisi Keluarga
a. Tabel Komposisi Keluarga
Tabel 2.1 Komposisi Keluarga Tn. S
Hub. Status
L/
No Nama Umur dengan Pend Pekerjaan Perka-
P
KK winan
1. Tn. S L 51 Suami SMA Swasta Menikah
2. Ny. U P 55 Istri SD IRT Menikah
b. Genogram
48 48
49
49
50
c. Pemeriksaan Fisik
Tabel 2.2 Pemeriksaan Fisik Keluarga Tn.S
50
51
51
52
d. Riwayat Imunisasi
Tabel 2.3 Riwayat Imunisasi Keluarga Tn.S
Jadwal Nama
No Jenis Imunisasi
Pemberian Suami Istri
1. HB Lupa Lupa
2. Polio Lupa Lupa
3. BCG Lupa Lupa
4. DPT Lupa Lupa
5. Hib Lupa Lupa
6. PCV Lupa Lupa
7. Protavirus Lupa Lupa
8. Infuenza Lupa Lupa
9. Campak Lupa Lupa
10. MMR Lupa Lupa
11. Tifoid Lupa Lupa
12. Hepatitis A Lupa Lupa
13. Varicela Lupa Lupa
14. HPV Lupa Lupa
15. Japanese
Lupa Lupa
Encephalitis
16. Dengue Lupa Lupa
4. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn.S adalah keluarga Middle Age. Ny.U mengatakan
suaminya bekerja diluar kota dan jarang pulang2. karena jarak antar
rumah dan tempat pekerjaan dirasa cukup jauh, dan kedua anaknya
sudah meninggalkan rumah karena perkawinan sehingga Ny.U
terkadang tinggal sendiri dirumah2. Ny.U juga mengatakan bahwa
suaminya pulang kerumah jika terdapat libur (libur panjang,
tanggal merah dan lain-lain)2.
5. Latar Belakang Kebudayaan (Etnik)
a. Asal suku keluarga? Ny.U mengatakan keluarga berasal dari
suku jawa
b. Bahasa yang digunakan dirumah? Ny.U mengatakan
komunikasi yang dipakai antar anggota keluarga dan
masyarakat sekitar menggunakan bahasa Jawa.
52
53
53
54
54
55
55
56
6. Mencapai dan
mempertahankan prestasi
√
yang memuaskan dalam
karir pekerjaannya.
7. Menyesuaikan diri terhadap
orang tua yang lanjut usia
56
57
57
58
1. Karakteristik Rumah
a. Uraikan tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar,
dll). Apakah keluarga memiliki rumah sendiri atau menyewa
rumah? Rumah yang ditempati keluarga adalah rumah mereka
sendiri.
b. Uraikan kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah).
Interior rumah meliputi jumlah ruang dan jenis ruang (ruang
tamu, ruang tidur, dll). Penggunaan ruang-ruang tersebut dan
bagaimana ruang-ruang tersebut diatur. Bagaimana kondisi dan
kecukupan perabot? Apakah penerangan, ventilasi, dan panas
memadai (artifisial atau panas matahari). Apakah lantai, tangga,
pemagaran, dan struktur lainnya dalam kondisi yang memadai?
Didalam rumah terdapat beberapa ruang seperti ruang tamu,
ruang keluarga, 3 kamar tidur, ruang makan dan lain-lain.
c. Didapur, amati suplai air minum, sanitasi, dan adekuasi lemari
es. Air yang dikonsumsi setiap hari menggunakan air isi ulang,
dan memiliki lemari es untuk menyimpan sayur, buah, dan air
dingin.
d. Dikamar mandi, amati sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya
sabun dan handuk? Apakah anggota keluarga menggunakan
handuk yang sama? Di dalam kamar mandi terdapat bak mandi
bersih, WC jongkok, peralatan mandi pribadi, handuk pribadi,
dan didepan kamar mandi terdapat alat untuk menjemur handuk
seusai mandi
e. Kaji pengaturan tidur didalam rumah. Apakah pengaturan
tersebut memadai bagi anggota keluarga dengan pertimbangan
usia mereka, hubungan, dan kebutuhan khusus lainnya?
Kebutuhan tidur Ny.U kurang dengan rentang tidur ±5-6 jam
karena Ny.U mengeluhkan susah jatuh tidur4.
f. Amati keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah. Apakah
ada serbuan serangga-serangga kecil (khususnya didalam) dan
atau masalah sanitasi yang disebabkan adanya hewan
58
59
59
60
berasal dari suku Jawa dan suku Madura dengan kehidupan yang
cukup harmonis, rukun dan saling menghormati.
c. Bagaimana kondisi rumah disekitar dan jalan? Kondisi rumah
disekitar cukup rapat dan jalanan sudah beraspal. Jarak ±550m
terdapat pabrik industri5 Sebelah kiri rumah terdapat rumah
tetangga yang dipenuhi oleh barang bekas.
d. Pelayanan kesehatan dan pelayanan dasar apa yang ada di
komunitas? Pusat pelayanan kesehatan yang digunakan warga
adalah klinik kesehatan, dokter praktik, dan rumah sakit.
e. Tersedianya transportasi umum. Bagaimana keluarga dapat
mengakses pelayanan dan fasilitas tersebut (dalam hal jarak,
kesesuaian waktu tempuh)? Terdapat transportasi umum di
daerah tempat tinggal keluarga Tn.S seperti taksi, angkot, dan
ojek motor. Namun dalam mengakses pelayanan kesehatan
Ny.U biasa menggunakan kendaraan pribadi.
f. Bagaimana insiden kejahatan dilingkungan dan komunitas?
apakah hal ini merupakan masalah yang serius? Ny.U
mengatakan kalau di wilayahnya cukup aman dan karena
dirumah terdapat fasilitas pagar setinggi ±2 meter
3. Mobilitas Geografis Keluarga
a. Berapa lama keluarga tinggal diwilayah tersebut? Ny.U
menceritakan bahwa Tn.S dan beliau sudah sekitar kurang lebih
±32 tahun tinggal di Jalan Makmur Betro, Sedati, Sidoarjo.
Anaknya tinggal terpisah karena telah menikah2.
b. Bagaimana riwayat mobilitas geografis dri keluarga ini?
Dulunya Tn.S tinggal di Ponorogo dan Ny.U asli tinggal di
Sidoarjo. Setelah menikah Tn.S dan Ny.U tinggal di Sidoarjo
hingga sekarang
c. Darimana keluarga tersebut berpindah atau bermigrasi?
Sejak menikah keluarga Tn.S tinggal di rumah yang ia tempati
hingga sekarang.
60
61
61
62
62
63
3. Struktur Peran
a. Struktur peran formal
1) Uraikan setiap anggota keluarga melakukan peran-peran
formal mereka?Pembagian peran dalam anggota keluarga
yaitu Tn.S sebagai kepala keluarga, sebagai suami Ny.U, dan
sebagai ayah untuk anaknya. Ny.U mengatakan bahwa Tn.S
berperan sebagai pencari nafkah2 yang bertugas untuk
memenuhi kebutuhan anggota keluarga, sedangkan Ny.U
berperan sebagai seorang istri dan ibu yang bertugas untuk
menyiapkan segala kebutuhan anggota keluarga.
2) Apakah peran ini dapat diterima dan konsisten dalam
menjalankan perannya? Tn.S melakukan atau menjalankan
peran tersebut secara konsisten namun, peran Ny.U setelah
anaknya menikah secara konsisten hanya menyiapkan segala
kebutuhan Tn.S saja.
b. Struktur peran informal
1) Seberapa sering dan konsisten peran tersebut dijalankan?
Ny.U mengatakan sering menjadi sahabat, penghibur,
pendorong bagi anggota keluarganya ketika suami atau
anaknya sedang mengalami kecemasan atau masalah.
2) Apakah anggota keluarga secara samar menjalankan peran
yang berbeda dari posisi mereka yang dituntut keluarga untuk
mereka mainkan? Ny.U mengatakan ketika dirinya
mengalami kecemasan atau masalah, maka suaminya lah
menjadi sahabat. Dan kedua anaknya sebagai penghibur atau
pendorong motivasi untuk Ny.U.
3) Apa tujuan kehadiran peran-peran diidentifikasi sebagai
peran samar atau informal? Ny.U mengatakan tujuan dalam
peran informal yaitu sebagai alat pendekatan antara anggota
keluarga.
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
72
73
Stressor tambahan :
Komentar keluarga :
73
73
74
Situasi / masalah atau bidang yang menimbulkan stres spesifik saat ini adalah
Komentar Dokter :
2. Seberapa besar pengaruh situasi stres ini pada pola hidup 1 2 3 4 5
keluarga Anda yang biasa?
(misalnya efek pada pola gaya hidup dan tugas
perkembangan keluarga)
Komentar keluarga:
Komentar Dokter :
74
74
75
Komentar Dokter :
1 2 3 4 5
Apakah keluarga Anda pernah mengalami kekhawatiran
serupa di masa lalu?
1. YA Jika YA, jawablah pertanyaan 4.
2. TIDAK Jika TIDAK, jawablah pertanyaan 5.
4. Seberapa sukseskah keluarga Anda dalam menghadapi 1 2 3 4 5
situasi / masalah / kekhawatiran ini di masa lalu?
Komentar Dokter :
5. Seberapa kuat Anda merasakan situasi / masalah / 1 2 3 4 5
kekhawatiran saat ini akan memengaruhi masa depan
keluarga Anda?
(mis. konsekuensi yang diantisipasi)
Komentar keluarga:
75
75
76
Komentar Dokter :
Komentar Dokter :
7. Sejauh mana Anda mengharapkan orang lain membantu 1 2 3 4 5
keluarga Anda dengan situasi / masalah / keprihatinan ini?
Komentar Dokter :
Komentar Dokter :
76
76
77
Komentar Dokter :
77
76
78
Komentar Dokter :
2. Menegaskan dan mendukung satu sama lain 1 2 3 4 5
Komentar keluarga:
Komentar Dokter :
3. Mengajarkan rasa hormat satu sama lain 1 2 3 4 5
Komentar keluarga:
Komentar Dokter :
4. Mengembangkan rasa percaya pada anggota 1 2 3 4 5
Komentar keluarga:
Komentar Dokter :
78
78
79
Komentar keluarga:
Komentar Dokter :
6. Menunjukkan rasa tanggung jawab bersama 1 2 3 4 5
Komentar keluarga:
Komentar Dokter :
7. Mengajarkan benar dan salah 1 2 3 4 5
Komentar keluarga:
Komentar Dokter :
8. memiliki rasa keluarga yang kuat di mana 1 2 3 4 5
banyak ritual dan tradisi
Komentar keluarga:
Komentar Dokter :
9. Memiliki keseimbangan interaksi di antara 1 2 3 4 5
anggota
Komentar keluarga:
Komentar Dokter :
10. Memiliki inti agama yang sama 1 2 3 4 5
Komentar keluarga:
Komentar Dokter :
79
79
80
Komentar Dokter :
12. Nilai melayani orang lain 1 2 3 4 5
Komentar keluarga:
Komentar Dokter :
13. Membiasakan waktu dan percakapan di meja 1 2 3 4 5
keluarga
Komentar keluarga:
Komentar Dokter :
14. Membagi waktu luang 1 2 3 4 5
Komentar keluarga:
Komentar Dokter :
15. Menerima dan mencari bantuan pada 1 2 3 4 5
sebuahmasalah
Komentar keluarga:
Komentar Dokter :
16. a. Bagaimana anda menilai kekuatan 1 2 3 4 5
keseluruhan yang ada dalam keluarga anda
Komentar keluarga:
Komentar Dokter :
80
80
81
81
81
82
82
82
83
83
83
84
84
85
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
4. Menonjolnya 4.Masalah
masalah tersebut harus
Skala: segera diatasi
Segera 2 1 2/2x1= sehingga tidak
Tidak perlu 1 1 mempengaruhi
Tidak dirasakan 0 hubungan
keluarga
3 2/3
91
92
92
93
4. Menonjolnya 4.Masalah
masalah kesehatan
Skala: Segera 2 2/2x1= tersebut harus
Tidak 1 1 1 segera diatasi
perlu untuk
Tidak 0 meningkatkan
dirasakan kenyamanan
keluarga Tn.S
khususnya Ny.U
3 2/3
93
94
94
95
Diagnosa
NO. NOC NIC
Keperawatan
1. Domain 1 1. Keluarga mampu mengenal masalah 1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
Promosi kesehatan Domain 3 : Perilaku
Kesehatan Domain IV: Pengetahuan tentang kesehatan & Kelas S : Pendidikan pasien
Kelas 2: Perilaku Intervensi: 5510 Pendidikan Kesehatan
Manajemen Kelas S: Pengetahuan tentang kesehatan a. Tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup
Kesehatan Kriteria Hasil: 1844 Pengetahuan Manajemen perilaku sehat ini pada inndividu, keluarga, atau
Diagnosa: Penyakit Akut (Asam Urat & Kolesterol) kelompok sasaran.
00080 Outcome: b. Hindari penggunaan teknik dengan menakut-nakuti
Ketidakefektifan a. 184401 Mengetahui faktor penyebab asam sebagai strategi untuk memotivasi orang agar
manajemen urat & kolesterol mengubah perilaku kesehatan atau gaya hidup.
kesehatan b. 184402 Mengetahui perjalanan penyakit asam c. Tekankan manfaat kesehatan yang positif yang
keluarga Tn. urat dan kolesterol langsung atau manfaat jangka pendek yang bisa
khususnya Ny. c. 184404 Mengetahui tanda dan gejala asam diterima oleh perilaku gaya hidup positif daripada
U urat dan kolesterol menekankan pada manfaat jangka panjang atau efek
d. 184410 Mengetahui penggunaan obat-obatan negative dari ketidakpatuhan.
asam urat dan kolesterol non resep yang benar d. Libatkan individu, keluarga dan kelompok dalam
e. 184421 Mengetahui diit pada penderita asam perencaan dan rencana implementasi gaya hidup atau
urat dan kolesterol modifikasi perilaku kesehatan.
2. Keluarga mampu membuat keputusan yang 2. Keluarga mampu membuat keputusan yang berkaitan
berkaitan dengan upaya pengobatan atau dengan upaya pengobatan atau kesehatan
kesehatan Domain 3 Perilaku
Domain IV : Pengetahuan tentang kesehatan dan Kelas R Bantuan Koping
95
95
96
96
96
97
97
97
98
98
98
99
Ӄ
12 Mei Ketidakefektifan TUK 1: Mengenali masalah S:
2019 manajemen Keluarga Tn.S khususnya Ny.U 1. Ny.U mengatakan pengetahuannya bertambah daripada
09.00 kesehatan mampu mengenal dan memahami sebelumnya saat di pelayanan kesehatan yang hanya
keluarga Tn.S konsep dasar penyakit asam urat mendapatkan informasi kesehatan mengenai penyebab
khususnya Ny.U dan kolesterol. dan nilai normal kadar asam urat dan kolesterol saja
1. Menentukan pengetahuan 2. Ny.U mengatakan telah mengetahui manfaat kesehatan
kesehatan dan gaya hidup jangka pendek dari kegiatan yang dilakukan.
perilaku sehat ini pada O:
inndividu, keluarga, atau 1. Ny.U kooperatif selama kegiatan berlangsung
kelompok sasaran. 2. Ny.U mampu mengulang materi makanan pemicu
2. Menghindari penggunaan penyakit asam urat dan kolesterol serta mampu
teknik dengan menakut-nakuti mengulang hasil nilai normal pemeriksaan kadar asam
sebagai strategi untuk urat dan kolesterol
memotivasi orang agar Hasil Nilai Pre-test = 67
mengubah perilaku kesehatan Hasil Nilai Post-test = 94
atau gaya hidup. A: TUK 1 tercapai, Ny.U telah mengalami peningkatan
3. Menekankan manfaat dalam tingkat pengetahuan mengenali atau memahami
kesehatan yang positif yang masalah mengenai penyakit asam urat dan kolesterol
langsung atau manfaat jangka P: Lanjutkan ke TUK2 yaitu Keluarga (Ny.U) mampu
pendek yang bisa diterima oleh membuat keputusan yang berkaitan dengan upaya
perilaku gaya hidup positif pengobatan atau kesehatan
daripada menekankan pada
manfaat jangka panjang atau
99
99
100
Ӄ
12 Mei TUK 2 Mengambil keputusan S:
2019 Keluarga Tn.S khususnya Ny.U 1. Ny.U mengatakan telah mendapatkan beberapa pilihan
10.00 mampu memutuskan tindakan alternatif perawatan atau pengobatan penyakit asam urat
keperawatan penyakit asam urat dan kolesterol
dan kolesterol 2. Ny.U mengatakan akan melakukan pola hidup sehat
Menyediakan informasi dan dengan merubah pola asupan makanan
dukungan bagi keluarga yang O:
berhubungan dengan dukungan 1. Ny.U tampak mendengarkan saat diberikan beberapa
pengambilan keputusan pilihan alternatif perawatan atau pengobatan penyakit
1. Memfasilitasi pengambilan asam urat dan kolesterol
keputusan kolaboratif 2. Ny.U tampak antusias saat memilih dan menetapkan
2. Menginformasikan pada keputusan
Ny.U mengenai pandangan A: TUK 2 tercapai, Ny.U telah memilih dan menetapkan
atau solusi alternatif dengan keputusan dalam upaya pengobatan penyakit asam urat
cara yang jelas dan dan kolesterol dengan melakukan diit sesuai dengan
mendukung anjuran.
3. Menghormati keputusan P: Lanjutkan ke TUK 3 dengan melakukan upaya
akhir klien perawatan untuk menghilangkan kondisi sakit pada
anggota keluarga.
100
100
101
Ӄ
12 Mei TUK 3 Merawat anggota yang Tanggal 12 Mei 2019 10.45
2019 sakit S:
10.30 Keluarga Tn.S khususnya Ny.U 1. Ny.U mengatakan telah mengetahui tujuan dalam
mampu merawat anggota yang pelaksanaan program diit yang akan dilakukan
sedang sakit asam urat dan 2. Ny.U mengatakan telah mengetahui dan memahami
kolesterol dengan pengobatan makanan pantangan serta apa saja yang boleh dimakan
sederhana untuk penderita Asam Urat dan Kolesterol
Menyediakan informasi dan O:
dukungan bagi keluarga yang 1. Ny.U tampak antusias dan yakin dalam program
berkaitan dengan pengobatan perubahan pola hidup dengan melakukan pembatasan
sederhana yang dapat dilakukan asupan makanan pemicu penyakit asam urat dan
1. Memberikan informasi pada kolesterol
pasien mengenai tujuan dari A: TUK 3 belum tercapai
diet yang disarankan terkait P: Kontrak waktu pada tanggal 19 mei 2019 pukul 15.00
dengan penyakit asam urat
Tanggal 19 Mei 2019 15.10
dan kolesterol S:
2. Menyarankan pada pasien 1. Ny.U mengatakan telah melaksanakan program diit
tentang makanan apa saja selama ±7 hari
yang merupakan pantangan 2. Ny.U mengatakan akan melanjutkan program diit asam
dan makanan yang urat dan kolesterol tersebut setiap hari.
diperbolehkan untuk penyakit O:
1. Hasil pemeriksaan asam urat: 5,8 mg/dl
asam urat dan kolesterol
2. Hasil pemeriksaan kolesterol: 166 mg/dl
3. Ny.U tampak senang setelah mengetahui hasil
pemeriksaan asam urat dan kolesterol dalam katagori
normal
A: TUK 3 tercapai, Ny.U akan berupaya mempertahankan
101
101
102
Ӄ
19 Mei TUK 4 Memodifikasi S:
2019 Lingkungan 1. Ny.U mengatakan dengan memposisikan benda yang
15.30 Keluarga Tn.S khususnya Ny.U sering digunakan dalam jangkauan terasa sangat
mampu memodifikasi memudahkan.
lingkungan. 2. Ny.U mengatakan merasa nyaman dan tenang ketika
1. Memposisikan benda yang lingkungan sekitarnya tidak berisik
sering digunakan dalam 3. Ny.U mengatakan lebih suka mendengarkan lagu
jangkauan pasien dangdut dan campursari yang akan membuatnya tenang
2. Mengendalikan kebisingan O:
yang tidak diinginkan atau 1. Ny.U tampak dengan mudah menemukan barang yang
berlebihan jika sering digunakan
memungkinkan 2. Ny.U terlihat tenang menikmati lagu saat mendengar
3. Memfasilitasi musik pilihan irama dangdut.
sesuai selera klien untuk A: TUK 4 tercapai, Ny.U mampu memodifikasi
mengurangi rasa nyeri yang lingkungan dengan memposisikan benda didekatnya dan
menimbulkan gangguan rasa dapat meningkatkan kenyamanan dengan menikmati lagu
nyaman akibat penyakit asam kesukaan
urat dan kolesterol P: Lanjutkan TUK 5, dengan memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang ada
Ӄ
19 Mei TUK 5 Memanfaatkan fasilitas S:
2019 Kesehatan 1. Ny.U mengatakan telah mengetahui tujuan dalam
16.10 Keluarga Tn.S khususnya Ny.U melakukan kontrol pemeriksaan kadar asam urat dan
mampu memanfaatkan pelayanan kolesterol secara rutin.
fasilitas kesehatan 2. Ny.U mengatakan akan mulai melakukan kontrol
1. Menentukan tujuan pemeriksaan kadar asam urat dan kolesterol di
102
102
103
103
103
104
BAB 3
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Seseorang dikatakan dewasa apabila telah sempurna pertumbuhan
fisiknya dan mencapai kematangan psikologis sehingga mampu hidup dan
berperan bersama-sama orang dewasa lainnya. Klasifikasi dewasa terdiri
dari dewasa awal, dewasa tengah atau madya dan dewasa lanjut. Masa
dewasa madya biasa disebut dengan masa paruh baya. Masa dewasa madya
merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa dewasa
madya merupakan masa perubahan dari masa dewasa ke masa dewasa
madya yang meliputi perubahan penampilan fisik yang dikarenakan
penuaan, kesepian yang disebabkan oleh kehilangan pasangan hidup dan
anak-anak yang sudah berkeluarga. Perubahan yang sering dialami oleh
seseorang dengan usia paruh baya meliputi perubahan secara fisik, kognitif,
dan psikososial.
Pada makalah ini kelompok mengambil tahap VII terkait tugas
kelarga tentang yaitu mencapai tanggung jawab sosial sebagai orang dewasa
dan sebagai warga negara; membimbing anak-anaknya yang remaja untuk
menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan yang berbahagia;
mengembangkan aktivitas-aktivitas untuk mengisi waktu luang;
mengikatkan diri pada suami atau istri sebagai pribadi; menerima dan
menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan fisiologi masa dewasa
madya; mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam
karir pekerjaannya serta menyesuaikan diri terhadap orang tua yang lanjut
usia
3.2 SARAN
Kelompok berharap agar makalah ini berguna bagi pembaca yang lain
khususnya bagi profesi keperawatan.
104104
105
Lampiran 1
SURAT PERNYATAAN
105
106
Lampiran 2
( Ny.U )
106
107
Lampiran 3
LEMBAR PRE TEST
Nama : Ny.U
Umur : 55 Tahun
No. Pertanyaan dan Pilihan Jawaban
1. Pengertian dari penyakit asam urat adalah
a. Sejenis penyakit sendi yang terjadi akibat kadar asam urat yang
terlalu tinggi dalam darah.
b. Sejenis penyakit sendi yang terjadi akibat kadar kolesterol yang terlalu
tinggi dalam darah.
c. Sejenis penyakit yang terjadi akibat kadar gula yang terlalu tinggi dalam
darah.
d. Sejenis penyakit yang terjadi akibat kadar hemoglobin yang terlalu
tinggi dalam darah.
2. Pengertian dari penyakit kolesterol adalah
a. Sejenis penyakit yang terjadi akibat kadar gula yang terlalu tinggi dalam
darah.
b. Sejenis penyakit yang terjadi akibat kadar hemoglobin yang terlalu
tinggi dalam darah.
c. Sejenis penyakit sendi yang terjadi akibat kadar kolesterol yang
terlalu tinggi dalam darah
d. Sejenis penyakit sendi yang terjadi akibat kadar asam urat yang terlalu
tinggi dalam darah.
3. Apa saja klasifikasi penyakit asam urat?
a. Asam urat primer dan sekunder
b. Asam urat primer, sekunder dan tersier
c. Asam urat primer dan tersier
d. Asam urat sekunder dan tersier
4. Apa saja klasifikasi penyakit kolesterol?
a. LDR dan HDL
b. LDR dan HDR
c. LDL dan HDR
d. LDL dan HDL
5. Apa saja penyebab seseorang mengalami penyakit asam urat?
a. Faktor asupan, gangguan pada ginjal, dan keduanya
b. Faktor pengetahuan, asupan, dan keduanya
c. Faktor pengetahuan, gangguan pada ginjal dan keduanya
d. Hanya faktor asupan saja.
6. Apa saja penyebab seseorang mengalami penyakit kolesterol?
a. Faktor pengetahuan, makanan, dan jenis kelamin
b. Faktor genetik, makanan, dan jenis kelamin
c. Faktor genetik, makanan, dan pengetahuan
d. Faktor genetik, pengetahuan dan jenis kelamin
7. Apa saja tanda dan gejala pada penderita penyakit asam urat?
a. Nyeri sendi dan kulit kemerahan
b. Nyeri sendi dan gatal
107
108
108
109
c. <240 mg/dl
d. <300 mg/dl
17.. Dibawah ini merupakan makanan pemicu penyakit asam urat, kecuali
a. Kembang kol
b. Bayam
c. Jeroan
d. Mentega
18. Dibawah ini merupakan makanan pemicu penyakit kolesterol, kecuali
a. Mentega
b. Daging
c. Bayam
d. Jeroan
Keterangan:
: Jawaban klien
NILAI
67
109
110
Lampiran 4
B. Materi
Terlampir
110
111
C. Kegiatan
1. Penyaji : Dina Ningtias
: Anindya Puteri Kareina
2. Observer dan Fasilitator : Ade Prasetyo
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi/Tanya Jawab
3. Post-test dan Pre-test
E. Media
1) Leaflet
F. Proses
111
112
G. Evaluasi
1. Evaluasi Persiapan :
a) Materi sudah siap 2 hari sebelum pendidikan kesehatan.
b) Media sudah siap 2 hari sebelum pendidikan kesehatan.
c) SAP sudah jadi 2 hari sebelum pendidikan kesehatan.
2. Evaluasi Proses:
a) Ny.U kooperatif dalam mengikuti seluruh kegiatan.
b) Ny.U aktif dalam bertanya ketika proses diskusi bersama.
c) Ny.U memahami materi yang telah disampaikan
d) Media yang digunakan efektif.
3. Evaluasi Hasil :
a) Klien (Ny.U) mampu menjawab 12 soal benar dari 18 soal pre-test.
b) Klien (Ny.U) mampu menjawab 17 soal benar dari 18 soal post-test.
112
113
MATERI
ASAM URAT DAN KOLESTEROL
a. Definisi
1. Asam Urat
Asam urat adalah kondisi inflamasi kronis yang berhubungan dengan
defek metabolisme purin secara genetik dan menyebabkan hiperurisemia
(Brunner & Suddarth, 2013).
Asam urat adalah hasil metabolisme tubuh oleh salah satu unsur protein
yang mengandung purin. Oleh karena itu kadar asam urat di dalam darah
akan meningkat bila seseorang banyak mengkonsumsi daging atau
makanan lainnya yang mengandung purin (Kurnia. 2009).
Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal yang merupakan hasil akhir
dari metabolisme normal purin (bentuk turunan nucleoprotein), yaitu salah
satu komponen asam nukleat yang terdapat di inti sel tubuh (Agromedia,
2009).
2. Kolesterol
Kolesterol merupakan salah satu elemen lemak dan pasti terdapat di setiap
tubuh manusia. Dalam kondisi normal senyawa ini tidak berbahaya.
Bersifat merugikan atau dapat menjadi penyakit serta dianggap sebagai
penyebab berbagai penyakit mematikan seperti jantung koroner, stroke,
tekanan darah tinggi, dan diabetes saat jumlahnya melebihi batas normal.
Penyakit kelebihan kolesterol disebut hiperkolesterol atau hiperlipidemia.
(Herliana Ersi & Maloedyn Sitanggang, 2010)
Kolesterol merupakan bagian vital dalam tubuh karena merupakan
komponen pada jaringan saraf otak dan saraf-saraf bagian tulang belakang,
jaringan hati, kelenjar adrenal, dan kelenjar ginjal serta saluran empedu.
Hiperkolesterolnemia adalah suatu keadaan terjadinya peningkatan kadar
kolesterol di dalam darah (Ramayulis, 2008)
113
114
b. Klasifikasi
1. Asam Urat
a. Hiperurisemia Primer
Hiperurisemua primer sering tidak diketahui penyebabnya.
Namun, sebagaian besar disebabkan faktor genetik atau hormonal
sehingga terjadi kekurangan enzim yang berfungsi untuk mengurangi
kadar asam urat dalam darah.
b. Hiperurisemia sekunder
Penyebabnya antara lain ketidakmampuan tubuh memproses
fruktosa secara normal, kelainan glikogen, kelainan ginjal, anemia
hemolitik, dan terbentuknya limfosit secara berlebihan. Obesitas dan
keracunan timbal juga dapat menyebabkan hiperurisemia sekunder.
Termasuk obat-obat tertentu seperti dosis rendah asam salisilat. Terlalu
banyak mengkonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi juga
merupakan pencetus hiperurisemia sekunder
(Agromedia, 2009)
2. Kolesterol
a. Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL bersifat aterogenik dan sering disebut kolesterol jahat,
karena mudah melekat di pembuluh darah dan menyebabkan
penumpukan lemak yang lama-kelamaan mengeras membentuk plak.
Akibatnya terjadi penyumbatan dan kekakuan. Pada akhirnya dapat
menimbulkan ateroklerosis atau penyempitan dan pengerasan pembuluh
darah arteri.
b. High Density Lipoprotein (HDL)
HDL sering disebut kolesterol baik karena bersifat anti-
aterogenik. Fungsinya mencegah ateroklerosis dengan mengeluarkan
kolesterol dari tembok arteri dan membuang kolesterol tersebut melalui
hati dan dapat melindungi terhadap penyakit jantung dan stroke.
(Herliana Ersi & Maloedyn Sitanggang, 2010)
114
115
c. Penyebab
1. Asam Urat
Bedasarkan proses patofisiologi, peningkatan kadar asam urat disebabkan
3 faktor sebagai berikut.
a. Produksi asam urat berlebih. Disebabkan tingginya asupan makanan
yang mengandung purin. Akibatnya jumlah purin dalam tubuh
meningkat.
b. Pembuangan asam urat berkurang karena gangguan ginjal
c. Kombinasi produksi asam urat yang berlebih dengan pembuangan asam
urat yang berkurang
(Agromedia, 2009)
2. Kolesterol
Penyebab utama terjadinya peningkatan kolesterol dalam tubuh yaitu
sebagai berikut.
a. Faktor Genetik
Hampir 80% kolesterol di dalam darah diproduksi oleh tubuh.
Faktor genetic menyebabkan produksi kolesterol setiap orang berbeda.
Oleh sebab itu, sebagian orang mengalami hiperkolesterol meskipun
hanya sedikit mengkonsumsi makanan dengan kandungan kolesterol
tinggi. Pada orang yang memiliki kecenderungan seperti ini sangat
disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak
serat. Diharapkan makanan berserat ini mampu melarutkan kolesterol
dalam tubuh.
b. Makanan
Terlalu banyak dan sering mengkonsumsi makanan dengan
kandungan lemak tinggi merupakan salah satu penyebab utama
hiperkolesterol. Selain lemak, kelebihan asupan karbohidrat juga dapat
meningkatkan kolesterol dalam tubuh. Karenanya mengkonsumsi
makanan yang mengandung kalori tinggi seperti nasi, kue, snack, mie,
dan roti juga harus dibatasi.
115
116
c. Jenis Kelamin
Perbedaan ini disebabkan karena wanita memiliki hormon
estrogen. Dengan kondisi kekurangan estrogen pada wanita menopause
akan menurunkan kolesterol HDL. Pada wanita yang masih aktif
menstruasi akan menekan Lipoprotein(a). Kadar Lipoprotein(a) rata-
rata adalah 2 mg/dl, apabila Lipoprotein(a) meningkat sampai 20-30
mg/dl maka akan muncul risiko penyakit jantung
koroner.Lipoprotein(a) ini berperan sebagai penggumpal yang
kemudian bersama-sama plak yang ada dalam pembuluh arteri akan
menyumbat aliran darah sehingga muncul serangan jantung. Pada
keadaan menopause maka hormon estrogen akan menurun.
(Herliana Ersi & Maloedyn Sitanggang, 2010)
116
117
117
118
b. Penatalaksanaan Farmakologi
Adapun obat-obat yang digunakan dalam pengobatan dislipidemia
adalah simvastatin, Cholestyramine, Ezetimibe, Niacin, Gemfibrozil
dan beberapa contoh obat lainnya. Penggunaan obat farmakologi di
dahului dengan pemeriksaan pada pelayanan kesehatan dan sesuai
dengan resep dokter sehingga tidak menimbulkan efek samping yang
merugikan pada penderita.
(Adam, 2007)
f. Komplikasi
1. Asam Urat
Beberapa komplikasi asam urat antara lain:
a. Komplikasi pada ginjal
Komplikasi asam urat yang paling umum adalah gangguan pada
ginjal. Hal ini terjadi pada penderita asam urat akut yang terlambat
menangani penyakitnya. Secara garis besar, gangguan pada ginjal yang
disebabkan oleh asam urat mencakup dua hal,yaitu terjadinya batu
ginjal (batu asam urat) dan resiko kerusakan ginjal. Batu asam urat
terjadi pada penderita yang memiliki asam urat lebih tinggi dari 13
mg/dl. Seperti telah diketahui, urine diproses diginjal. Oleh sebab itu,
jika kadar didalam darah selalu tinggi maka asam urat yang berlebihan
akan membentuk kristal didalam darah. Apabila jumlahnya sangat
banyak akan mengakibatkan penumpukan dan pembentukan batu ginjal
b. Komplikasi pada jantung
Salah satu bahaya besar akan tingginya asam urat dalam tubuh
adalah adanya risiko menuju penyakit ini. Kelebihan asam urat dalam
tubuh (hiperurisemia) membuat seseorang berpotensi terkena serangan
jantung. Pada orang yang menderita hiperurisemia terdapat peningkatan
risiko 3-5 kali munculnya penyakit jantung koroner dan stroke. Diduga,
hubungan antara asam urat dengan penyakit jantung adalah adanya
kristal asam urat yang dapat merusak endotel/pembuluh darah koroner.
118
119
c. Diabetes mellitus
Faktor resiko untuk DM diantaranya genetik, lingkungan, usia tua,
obesitas, kurangnya aktivitas fisik, riwayat DM gestasional, dan ras atau
etnis tertentu. Selain faktor risiko di atas, ternyata orang dengan asam
urat tinggi bisa beresiko terkena diabetes. Artinya, tingginya kadar
asam urat bisa menyebabkan orang terkena diabetes.
(Noviyanti, 2015)
2. Kolesterol
Komplikasi akibat hiperkolesterol bisa muncul di organ tubuh yang
terserang. Bahkan, beberapa penyakit yang banyak dikenal ternyata
disebabkan oleh hiperkolesterol.
a. Hipertensi atau tekanan darah tinggi
Tekanan darah merupakan tenaga yang dikeluarkan oleh darah
untuk dapat mengalir melalui pembuluh darah. Penyebab terjadinya
hipertensi atau tekanan darah tinggi dalam kondisi ini disebabkan oleh
menempel dan menumpuknya kolesterol di permukaan dalam dinding
pembuluh darah.
b. Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus atau lebih dikenal dengan sebutan kencing manis
atau penyakit gula ditandai oleh kadar glukosa dalam darah yang
melebihi batas normal. Penyebabnya adalah tubuh penderita
kekurangan insulin atau jumlahnya tidak mencukupi tetapi tidak
berfungsi secara normal. Kekurangan insulin disebabkan rusaknya
sebagian kecil atau besar sel penghasil insulin di pankreas. Sementara
gangguan fungsi insulin disebabkan oleh kegemukan, gangguan pada
ginjal atau kerusakan pada kelenjar pankreas.
c. Jantung Koroner
Jantung koroner terjadi akibat penyempitan pembuluh darah
koroner di jantung. Disebabkan oleh plak-plak kolesterol yang melekat
pada dinding pembuluh darah. Akibatnya aliran darah ke jaringan-
jaringan di jantung terhambat, menyebabkan jaringan tersebut mati.
Selama tidak menjaga kondisi tubuh dan tidak menerapkan pola hidup
119
120
120
121
121
122
122
123
h. Pemeriksaan
1. Asam Urat
2. Kolesterol
(Adam, 2007)
123
124
124
124
125
125
125
126
126
126
127
127
127
128
Lampiran 7
128
129
129
130
b. <200 mg/dl
c. <240 mg/dl
d. <300 mg/dl
17.. Dibawah ini merupakan makanan pemicu penyakit asam urat, kecuali
a. Kembang kol
b. Bayam
c. Jeroan
d. Mentega
18. Dibawah ini merupakan makanan pemicu penyakit kolesterol, kecuali
a. Mentega
b. Daging
c. Bayam
d. Jeroan
Keterangan:
: Jawaban klien
NILAI
94
130
131
Lampiran 8
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
Lampiran 9
DOKUMENTASI
Pengkajian Ke-1:
Pengkajian Ke-2:
Implementasi Pertemuan-1:
140
141
Implementasi Pertemuan-2:
Menunggu hasil
141
142
Lampiran 10
LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI DAN DISKUSI
Kelompok : ...............................................................................
Topik : ...............................................................................
Tanggal Presentasi : ...............................................................................
Fasilitator : ...............................................................................
I. PENYAJIAN
Skor Nilai
No Aspek yang Dinilai Bobot (Rentang 0- (Bobot
100) x Skor)
1 Kemampuan mengemukakan konsep / 3
teori
2 Kemampuan mengemukakan intisari 3
kasus
3 Kelancaran dan kejelasan dalam 3
penyajian
4 Kemampuan memaparkan materi 3
secara sistematis
5 Sikap dan Penampilan 3
TOTAL
5
142
143
4 Evaluasi : 4
Menilai efektivitas tindakan sesuai
rencana
TOTAL
4
III. DISKUSI
Skor Nilai
No. Aspek yang Dinilai Bobot (Rentang 0- (Bobot
100) x Skor)
1 Kemampuan berkomunikasi / 3
berdialog
2 Kemampuan menjawab dengan tepat 3
3 Kemampuan berargumentasi 3
4 Kemampuan menerima fakta baru 3
secara terbuka
5 Kemampuan menerima pendapat lain 3
secara kritis
6 Sikap dan Penampilan 3
TOTAL
6
Surabaya, ..........................................
Fasilitator,
______________________________
NPP.
143
144
Mengetahui,
Ka. Prodi S1 Keperawatan
Siti Nurjanah,S.Kep.,Ns.,M.Kep.
144
145
DAFTAR PUSTAKA
Adam, J. M. F. 2007. Dislipidemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV.
Jakarta: Pusat Penerbit FK UI
Agromedia. 2009. Solusi Sehat Mengatasi Asam Urat & Rematik. Jakarta:
Agromedia Pustaka
Brunner & Suddarth. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 12. Jakarta: EGC
Herliana, Ersi., STP & Maloedyn Sitanggang. 2010. Solusi Sehat Mengatasi
Kolesterol Tinggi. Jakarta: Agromedia Pustaka
Kurnia, Dewi. 2009. Solusi Tepat Berantas Asam Urat. Yogyakarta: Cermelang
publishing
145
146
Pieter, H.Z. & Lubis, N.L. 2010. Pengantar Psikologi Dalam Keperawatan.
Jakarta: Kencana
Ramayulis, Rita. 2008. Menu dan Resep untuk Penderita Kolesterol. Jakarta:
Penebar Plus+
Rosdiana, Delita Septia, dkk. 2018. Pengetahuan Asam Urat, Asupan Purin Dan
Status Gizi Terhadap Kejadian Hiperurisemia Pada Masyarakat
Perdesaan. Forum Penelitian. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut
Pertanian Bogor
146
147
Yovina, Santi. 2012. Kolesterol? Siapa Takut!! Panduan Hidup Sehat Tanpa
Kolesterol. Yogyakarta: Pinang Merah
147