Anda di halaman 1dari 153

MAKALAH

KEPERAWATAN KELUARGA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TAHAP VII PARUH BAYA

Disusun Oleh:
Kelompok 7 Kelas 6C

1. Dina Ningtias 1130016015


2. Anindya Puteri K. 1130016023
3. Ade Prasetyo 1130016050

Fasilitator:

Netty Mawarda Hatmanti,S.Kep.,Ns.,M.Kep.

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2019

i
ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-
Nya-lah penulis dapat menyelesaikan makalah, yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Pada Tahap VII Paruh Baya” dalam tugas mata kuliah
Keperawatan Keluarga.

Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan,


terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan penulis. Namun berkat
bimbingan dari dosen mata kuliah, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan,
walaupun masih banyak kekurangannya. Maka dari itu penulis mengucapkan
terimakasih atas semua bimbingan yang telah diberikan.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis juga sangat berharap dengan adanya
kritik dan saran yang sifatnya membangun terutama dari dosen dan teman-teman
agar bisa menjadi lebih sempurna.

Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman


yang telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini. Penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat dan membantu dalam proses perkuliahan
khususnya pada mata kuliah Keperawatan Keluarga.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih atas perhatiannya terhadap


makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi tim
penulis khususnya dan pembaca sekalian. Akhirnya kepada Allah jualah penulis
mohon taufik hidayah, semoga usaha penulis ini mendapat manfaat yang baik,
serta mendapat Ridho dari Allah swt. Amiinn Ya Rabbal Alamin.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Surabaya, 26 Februari 2019

Penyusun

iiii
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ............................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... iv
DAFTAR TABEL .................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... vi
BAB 1 TINJAUAN TEORI .................................................................... 1
1.1 Konsep Keluarga....................................................................... 1
1.2 Konsep Dasar Usia Dewasa ...................................................... 4
1.3 Konsep Dasar Paruh Baya ........................................................ 5
1.4 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Teori ............................... 9
1.5 Evidence Based In Nursing....................................................... 40
BAB 2 HASIL .......................................................................................... 48
2.1 doia Keluarga Tn.S ................................................................... 48
2.2 Diagnosa Keperawatan Keluarga Tn.S ..................................... 86
2.3 Intervensi Keluarga Tn.S .......................................................... 95
2.4 Implementasi dan Evaluasi Keluarga Tn.S ............................... 99
BAB 3 PENUTUP .................................................................................... 104
3.1 Simpulan ................................................................................... 104
3.2 Saran ......................................................................................... 104
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 145
Lampiran

iii
iii
iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Simbol Genogram ...................................................................... 10


Gambar 2.1 Genogram Keluarga Tn. S .......................................................... 49
Gambar 2.2 Denah Rumah Tn. S ................................................................... 57

iv iv
v

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Komposisi Keluarga ...................................................................... 9


Tabel 1.2 Pemeriksaan Fisik ......................................................................... 11
Tabel 1.3 Riwayat Imunisasi ......................................................................... 12
Tabel 1.4 KriteriaTingkat Kemandirian ........................................................ 27
Tabel 1.5 Indikator Keluarga Sejahtera ........................................................ 27
Tabel 1.6 Diagnosa Keperawatan ................................................................. 29
Tabel 1.7 Menentukan Prioritas Masalah...................................................... 30
Tabel 1.8 Intervensi Keperawatan................................................................. 34
Tabel 1.9 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan ..................................... 39
Tabel 2.1 Komposisi Keluarga Tn.S ............................................................. 48
Tabel 2.2 Pemeriksaan Fisik Keluarga Tn.S ................................................. 50
Tabel 2.3 Riwayat Imunisasi Keluarga Tn.S ................................................ 52
Tabel 2.4 Tugas Perkembangan Keluarga Tn.S ............................................ 55
Tabel 2.5 Kriteria Tingkat Kemandirian Keluarga Tn.S............................... 69
Tabel 2.6 Indikator Keluarga Sejahtera Keluarga Tn.S ................................ 69
Tabel 2.7 Analisis Data dan Diagnosa Keluarga Tn. S ................................. 86
Tabel 2.8 Prioritas Masalah Keluarga Tn. S ................................................. 89
Tabel 2.9 Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga Tn. S.......................... 94
Tabel 2.10 Intervensi Keluarga Tn.S ............................................................ 95
Tabel 2.11 Tabel Implementasi dan Evaluasi Keluarga Tn.S ....................... 99

vv
vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Pernyataan .................................................................... 105


Lampiran 2 Surat Pernyataan Responden ..................................................... 106
Lampiran 3 Pre-test ....................................................................................... 107
Lampiran 4 Satuan Acara Penyuluhan .......................................................... 110
Lampiran 5 Leaflet Asam Urat ..................................................................... 124
Lampiran 6 Leaflet Kolesterol ...................................................................... 126
Lampiran 7 Post-test ..................................................................................... 128
Lampiran 8 Kritik dan Saran ......................................................................... 131
Lampiran 9 Dokumentasi ............................................................................. 140
Lampiran 10 Lembar Penilaian Presentasi Dan Diskusi ............................... 142

vi vi
1

BAB 1
TINJAUAN TEORI

1.1 Konsep Keluarga


1.1.1 Definisi Keluarga
Menurut Achjar, Komang A. H (2010) pengertian keperawatan
kesehatan keluarga (Family Health Nursing) dapat dinyatakan sebagai
berikut:
1. Pengertian keluarga merupakan sekumpulan orang yang
dihubungkan oleh perkawinan, adopsi, dan kelahiran yang
bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial
dari individu-individu yang ada di dalamnya. Terlihat dari pola
interaksi yang saling ketergantungan untuk mencapai tujuan
bersama.
2. Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan
perkawinan, darah dan ikatan aborsi yang hidup bersama dalam
satu rumah tangga, anggota keluarga berinteraksi dan
berkomunikasi satu sama lain dengan peran keluarga.
3. Keluarga adalah suatu sistem sosial yang berisi dua atau lebih
orang yang hidup bersama yang mempunyai hubungan darah,
perkawinan atau adopsi, atau tinggal bersama dan saling
menguntungkan, mempunyai tujuan bersama mempunyai generasi
penerus, saling pengertian dan saling menyayangi.
4. Keluarga adalah kumpulan dua atau lebih individu yang saling
bergantung satu sama lainnya untuk emosi, fisik dan dukungan
ekonomi.
5. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal
disuatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.

1
2

1.1.2 Struktur Keluarga


Menurut Harnilawati (2013) struktur keluarga menggambarkan
bagaimana keluarga melaksanakan fungsi keluarga di masyarakat.
Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam diantaranya adalah:
1. Patrilinear
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ayah
2. Matrilinear
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ibu.
3. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah istri.
4. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami
5. Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan keluarga
dan beberapa sanak saudara menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri.
1.1.3 Fungsi Keluarga
Menurut Pratiwi (2014) fungsi keluarga merupakan sejauh
mana interaksi keluarga dalam menjalankan tugas-tugasnya dengan
tetap dapat mengupayakan kesejahteraan dan perkembangan sosial,
fisik, dan psikologis masing-masing anggotanya. Sedangkan menurut
Achjar, Komang A. H (2010) fungsi keluarga merupakan hasil atau
konsekuensi dari struktur keluarga atau sesuatu tentang apa yang
dilakukan oleh keluarga. Terdapat beberapa fungsi keluarga yaitu:

2
3

1. Fungsi Afektif
Fungsi afektif merupakan fungsi keluarga dalam memenuhi
kebutuhan pemeliharaan kepribadian diri anggota keluarga.
Merupakan respon dari keluarga terhadap kondisi dan situasi yang
dialami tiap anggota keluarga baik senang maupun sedih, dengan
melihat bagaimana cara keluarga mengekspresikan kasih sayang.
2. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi tercermin dalam melakukan pembinaan
sosialisasi pada anak, membentuk nilai dan norma yang diyakini
anak, memberikan batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh
pada anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga. Bagaimana
keluarga produktif terhadap sosial dan bagaimana keluarga
memperkenalkan anak dengan dunia luar dengan belajar
berdisiplin, mengenal budaya dan norma melalui hubungan
interaksi dalam keluarga sehingga mampu berperan dalam
masyarakat.
3. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi, bukan hanya ditujukan untuk meneruskan
keturunan tetapi untuk memelihara dan memebesarkan anak untuk
kelanjutan generasi selanjutnya.
4. Fungsi Ekonomi
Fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti
sandang, pangan, papan dan kebutuhan lainnya melalui
keefektifan sumber dana keluarga. Mencari sumber penghasilan
guna memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penghasilan
keluarga dan menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
5. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan keluarga merupakan fungsi keluarga
dalam melindungi keamanan dan kesehatan seluruh anggota
keluarga serta menjamin pemenuhan kebutuhan perkembangan
fisik, mental dan spiritual, dengan cara memelihara dan merawat

3
4

anggota keluarga serta mengenali kondisi sakit tiap anggota


keluarga.
1.2 Konsep Dasar Usia Dewasa
1.2.1 Pengertian Usia Dewasa
Istilah dewasa berasal dari bahasa Latin, yaitu adultus yang
berarti tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna atau
telah menjadi dewasa. Seseorang dikatakan dewasa adalah apabila dia
mampu menyelesaikan pertumbuhan dan menerima kedudukan yang
sama dalam masyarakat atau orang dewasa lainnya (Pieter & Lubis,
2010). Sedangkan menurut Mubin & Cahyadi (2006) seseorang
dikatakan dewasa apabila telah sempurna pertumbuhan fisiknya dan
mencapai kematangan psikologis sehingga mampu hidup dan berperan
bersama-sama orang dewasa lainnya.
1.2.2 Klasifikasi
Menurut Hurlock dalam Maulidya (2018) klasifikasi masa dewasa
menjadi tiga bagian yaitu:
1. Masa Dewasa Awal (Masa Dewasa Dini/Young Adult)
Masa dewasa awal ialah masa pencarian kemantapan dan masa
reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan
ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen
dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan
penyesuaian diri pada suatu hidup yang baru. Berkisar antara umur
21 sampai 40 tahun.
2. Masa Dewasa Madya (Middle Adulthood)
Masa dewasa madya ini berlansung dari umur 40 sampai 60 tahun.
Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosialnya antara lain; masa
dewasa madya ialah masa transisi, di mana pria dan wanita
meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan
memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan cirri-ciri jasmani
dan perilaku yang baru. Perhatiannya kepada agama lebih besar
dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan terkadang minat dan

4
5

perhatiannya kepada agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan


sosial.
3. Masa Dewasa Lanjut (Masa Tua/Older Adult)
Usia lanjut ialah periode penutup dalam rentang hidup seseorang.
Masa ini dimulai dari umur 60 tahun sampai akhir hayat, yang
ditandai oleh adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis
yang semakin menurun. Adapun cirri-ciri yang berkaitan dengan
penyesuaian pribadi dan sosialnya sebagai berikut: perubahan yang
menyangkut kemampuan motorik, kekuatan fisik, perubahan dalam
fungsi psikologis, perubahan dalam sistem saraf, dan penampilan.
1.2.3 Ciri-ciri Usia Dewasa
Menurut Anderson dalam Mubin & Cahyadi (2006), seseorang yang
sudah dewasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berorientasi pada tugas, bukan pada diri atau ego
2. Mempunyai tujuan-tujuan yang jelas dan kebiasaan-kebiasaan
kerja yang efisien
3. Dapat mengendalikan perasaan pribadinya
4. Mempunyai sikap yang objektif
5. Menerima kritik dan saran
6. Bertanggung jawab
7. Dapat menyesuaikan diri dengan keadaan-keadaan yang realistis
dan yang baru

1.3 Konsep Dasar Paruh Baya


1.3.1 Definisi
Masa dewasa madya biasa disebut dengan masa paruh baya.
Masa dewasa madya merupakan salah satu periode dari perkembangan
manusia. Masa dewasa madya merupakan masa perubahan dari masa
dewasa ke masa dewasa madya yang meliputi perubahan penampilan
fisik yang dikarenakan penuaan, kesepian yang disebabkan oleh
kehilangan pasangan hidup dan anak-anak yang sudah berkeluarga.
Selain itu pekerjaan yang sudah purna jabatan yang sangat

5
6

dimungkinkan pendapatan sudah tidak lagi diperoleh seperti saat masa


muda. Pada masa ini pula sudah bisa dipastikan bahwa tugas
perkembangan di masa dewasa madya ada peralihan (Muzakkiyah
Nurul & Suharnan, 2016)
Menurut Hurlock dalam Muzakkiyah Nurul & Suharnan
(2016) bahwa usia dewasa madya merupakan masa yang sulit dalam
rentang kehidupan seseorang, dan seberapa besar usaha seseorang
untuk menyesuaikan diri, hasilnya akan tergantung pada dasar-dasar
yang ditanamkan pada awal kehidupan seseorang tersebut, terutama
harapan yang sesuai dengan peran yang diterima masyarakat.
1.3.2 Tugas Perkembangan Periode Dewasa Madya
Menurut Friedman, dkk (2010) terdapat beberapa tugas
perkembangan pada masa periode dewasa madya atau paruh baya
yang meliputi menciptakan lingkungan yang sehat, menemukan
hubungan yang memuaskan dan bermakna dengan anak pada saat
anak dewasa dan dengan orang tua mereka yang telah lansia, dan
memperkuat hubungan pernikahan dengan pasangan. Sedangkan
menurut Jannah Miftahul, dkk (2017) terdapat beberapa tugas
perkembangan pada masa periode dewasa madya yang meliputi:
1. Mencapai tanggung jawab sosial sebagai orang dewasa dan
sebagai warga negara
2. Membimbing anak-anaknya yang remaja untuk menjadi orang
dewasa yang bertanggung jawab dan yang berbahagia
3. Mengembangkan aktivitas-aktivitas untuk mengisi waktu luang
4. Mengikatkan diri pada suami atau istri sebagai pribadi.
5. Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan
fisiologi masa dewasa madya.
6. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam
karir pekerjaannya.
7. Menyesuaikan diri terhadap orang tua yang lanjut usia

6
7

1.3.3 Perhatian Kesehatan


Menurut Friedman, dkk (2010) perhatian kesehatan disebutkan
melalui uraian tahap siklus kehidupan yang meliputi:
1. Kebutuhan promosi kesehatan: istirahat yang adekuat, aktivitas di
waktu luang, dan tidur; nutrisi yang baik; program olahraga
teratur; penurunan berat badan sampai berat badan optimum;
penghentian merokok; dan pemeriksaan skrining kesehatan yang
bersifat preventif
2. Perhatian hubungan pernikahan
3. Komunikasi dan hubungan dengan anak, keluarga dari
pasangannya, cucu, dan orang tua yang telah menua.
4. Perhatian pemberi asuhan: membantu dalam mengasuh orang tua
lansia atau tidak berdaya
5. Menyesuaikan dengan perubahan fisiologis, seperti perubahan
hormonal, menopause pada wanita.
1.3.4 Perubahan Pada Paruh Baya
Ada beberapa perubahan yang terjadi pada masa dewasa tengah yang
meliputi:
1. Perubahan Biologis
Pada masa dewasa tengah atau paruh baya mulai terjadi
perubahan fungsi-fungsi fisik yang dimiliki manusia. Perubahan
fungsi melihat dan mendengar merupakan perubahan yang paling
tampak pada masa dewasa tengah. Fungsi melihat berkurang
dikarenakan oleh beberapa hal, diantaranya menurunnya daya
akomodasi mata, retina mata menjadi kurang sensitive terhadap
intensitas cahaya yang rendah, dan berkurangnya aliran darah
pada mata. Khususnya, individu atau seseorang pada usia paruh
baya mulai mengalami kesulitan melihat obyek-obyek yang dekat.
Sedangkan fungsi mendengar berkurang, disebabkan oleh
sensitivitas pada nada tinggi mulai menurun. Selain fungsi
penglihatan dan pendengaran, juga terjadi penurunan terhadap
kekuatan otot dan piringan sendi seseorang pada masa ini

7
8

sehingga menyebabkan tulang-tulang bergeser lebih dekat antara


satu dengan yang lain dan berakibat seseorang menjadi semakin
pendek.
2. Perubahan Kognitif
Aspek kognitif yang terlihat menurun pada masa dewasa
tenagh ini adalah daya ingat. Banyak hal yang menyebabkan daya
ingat menurun. Menurut penelitian Craik daya ingat menurun
pada masa dewasa tengah lebih mungkin terjadi ketika memori
jangka panjang (long term memory) terlibat daripada memori
jangka pendek (short term memory). Daya ingat juga lebih
mungkin turun ketika organisasi dan pembayangan tidak
digunakan. Daya ingat juga cenderung menurun ketika informasi
yang coba diingat kembali adalah informasi yang disimpan baru-
baru ini atau tidak sering digunakan. Daya ingat pada masa
dewasa tengah akan menurun juga jika kesehatan jelek dan
sikapnya negatif. Dan akhirnya, daya ingat cenderung menurun
jika diharapkan mengingat (recall) daripada mengenali
(recognize).
3. Perubahan Psikososial
Pada masa dewasa madya, konflik pskikologis yang
timbul adalah generativitas vs stagnasi. Kecenderungan untuk
menghasilkan maupun tetap berhenti (stagnasi) akan dominan.
Menurut Erikson, selama usia madya, orang akan menjadi lebih
sukses atau sebaliknya mereka akan berhenti dan tidak
mengerjakan sesuatu apapun lagi. Individu pada masa ini juga
akan mulai memiliki rasa berbagi kasih sayang terhadap apa yang
mereka hasilkan, serta mencurahkan perhatian mereka. Biasanya,
pada tahap ini mereka akan melimpahkan perasaan tersebut pada
keturunannya. Keinginan untuk dapat mengajarkan apa yang
sudah mereka ketahui semasa hidupnya. Namun hal ini juga akan
menimbulkan rasa ingin menguasai yang besar sehingga akan
menyebabkan hal negatif untuk individu lainnya.

8
9

1.4 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan.


1.4.1 Pengkajian (Assessment)
Asuhan keperawatan keluarga menurut teori/model Family Centre
Nursing Friedman (2010), meliputi 7 komponen pengkajian yaitu:
1.4.1.1 Mengidentifikasi Data Keluarga
Identitas keluarga
1. Nama kepala keluarga (KK) :
2. Alamat dan No. Telp :
3. Komposisi Keluarga
Komposisi keluarga berisi penjelasan atau informasi
mengenai anggota keluarga yang diidentifikasi sebagai
bagian dari keluarga.
a. Tabel Komposisi Keluarga
Tabel 1.1 Tabel komposisi Keluarga
Hub.
L/ Status
No Nama Umur dengan Pend. Pekerjaan
P Kes.
KK
1.

2.

b. Genogram
Genogram harus menyangkut minimal tiga generasi:
harus tertera nama, umur, kondisi kesehatan tiap
keterangan gambar titik. Terdapat keterangan gambar
dengan simbul berbeda (Friedman, 2010) seperti:
Gambar 1.1 Simbol Genogram

9
10

c. Pemeriksaan fisik (head to toe)


Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota
keluarga.
1) Tanggal pemeriksaan fisik di lakukan
2) Pemeriksaan kesehatan di lakukan pada seluruh
anggota keluarga
3) Aspek peemeriksaan fisik mulai vital sign,
rambut, kepala, mata, mulut (THT), leher, thorax,
abdomen, ekstremitas atas dan bawah, sistem
genetalia

10
11

4) Kesimpulan dari hasil pemeriksaan fisik


Tabel 1.2 Tabel Pemeriksaan Fisik

No Head to toe Suami Istri


1. Kepala I
P
2. Wajah I
P
3. Mata I
P
4. Telinga I
P
5. Hidung I
P
6. Mulut I
P
7. Leher I
P
8. Dada I
P
P
A
9. Jantung I
P
P
A
10. Abdomen I
P
P
A
11. Ektremitas I
P
12. Genetalia I
P

11
12

d. Riwayat Imunisasi
Tabel 1.3 Riwayat Imunisasi

JENIS JADWAL NAMA


NO
IMUNISASI PEMBERIAN Suami Istri
1. HB
2. Polio
3. BCG
4. DPT
5. Hib
6. PCV
7. Protavirus
8. Infuenza
9. Campak
10. MMR
11. Tifoid
12. Hepatitis A
13. Varicela
14. HPV
15. Japanese
Encephalitis
16. Dengue

4. Tipe Keluarga
Menurut Harnilawati (2013) menjelaskan mengenai jenis
atau tipe keluarga beserta kendala atau masalah-masalah
yang terjadi dengan jenis atau tipe keluarga tertentu.
a. Tradisional Nuclear
Keluarga inti (ayah, ibu, anak) tinggal dalam satu
rumah ditetapkan oleh saksi-saksi legal dalam suatu
ikatan perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja
di luar rumah.
b. Extended Family
Keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang
masih mempunyai hubungan darah (kakek-nenek,
paman-bibi, dan sebagainya)
c. Reconstituted Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui
perkawinan kembali suami atau istri, tinggal dalam

12
13

pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik


itu bawaan dari pernikahan lama maupun hasil dari
pernikahan baru, satu atau keduanya dapat bekerja di
luar rumah.
d. Middle Age/Agin Couple
Suami sebagai pencari uang, istri di rumah kedua-
duanya bekerja di rumah, anak-anak meninggalkan
rumah karena sekolah atau perkawinan atau meniti
karier.
e. Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak
mempunyai anak yang keduanya atau salah satu
bekerja di rumah.
f. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau
kematian pasangannya dan anak-anaknya dapat
tinggal di rumah atau diluar rumah.
g. Dual Carrier
Yaitu suami istri atau keduanya orang karier dan
tanpa anak.
h. Commuter Married
Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal
terpisah pada jarak tertentu. Keduanya saling
mencari pada waktu-waktu tertentu.
i. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan
tidak adanya keinginan untuk kawin.
j. Three Generation
Yaitu tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu
rumah.

13
14

k. Institusional
Yaitu anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal
dalam suatu panti-panti.
l. Communal
Yaitu satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan
yang monogami dengan anak-anaknya dan bersama-
sama dalam penyediaan fasilitas.
m. Group Marriage
Yaitu satu perumahan terdiri dari orang tua dan
keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga dan
tiap individu adalah kawin dengan yang lain dan
semua adalah orang tua dari anak-anak.
n. Unmarried Parent And Child
Yaitu ibu dan anak di mana perkawinan tidak
dikehendaki, anaknya diadopsi.
o. Cohibing Couple
Yaitu dua orang atau satu pasangan yang tinggal
bersama tanpa kawin.
5. Latar Belakang Kebudayaan (Etnik)
Mengkaji atau mengidentifikasi asal suku bangsa dan
budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.
a. Asal suku keluarga?
b. Bahasa yang digunakan dirumah?
c. Jaringan sosial keluarga (dari kelompok etnik yang
sama)?
d. Tempat tinggal keluarga (bagian dari lingkungan
yang secara etnik bersifat homogen)?
e. Kebiasaan diet dan berpakaian (tradisional atau
barat)?
f. Apakah ada kebiasaan keluarga yang memiliki
kepercayaan dan ritual tertentu?

14
15

6. Identifikasi Religius
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta
kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan.
a. Apa agama yang dianut keluarga?
b. Apakah anggota keluarga berbeda dalam keyakinan
dan praktik religius mereka?
c. Sejauh mana keluarga aktif terlibat dalam masjid
atau organisasi keagamaan lainnya?
d. Apa keyakinan dalam nilai keagamaan yang
berpusat dalam kehidupan keluarga?
7. Status Kelas Sosial
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh
pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota
keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi
keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang
dikeluarkan oleh keluarga serta barang yang dimiliki
oleh keluarga.
a. Siapakah pencari nafkah di dalam keluarga?
b. Berapa rata-rata penghasilan seluruh anggota
keluarga?
c. Apakah ada tabungan khusus untuk kesehatan?
d. Apakah keluarga menerima bantuan atau dana
pengganti? jika demikian, apa saja (darimana)?
e. Apakah keluarga menganggap pendapatan mereka
memadai? Bagaimana cara keluarga melihat diri
mereka sendiri dalam mengelola keuangan.
8. Mobilitas kelas sosial
Mengidentifikasi mobilitas kelas sosial dapat dilihat
apakah anggota keluarga terlibat atau berpartisipasi
dalam kegiatan masyarakat sekitar serta seberapa sering
anggota keluarga pergi bersama-sama untuk

15
16

mengunjungi suatu tempat rekreasi atau melakukan


aktivitas reaksi.
a. Apakah yang dilakukan keluarga untuk besosialisasi
dengan tetangga?
b. apakah ada daftar kegiatan liburan/rekreasi dalam
keluarga?
c. Apakah keluarga mengikuti kegiaan dalam
masyarakat?
1.4.1.2 Tahap Perkembangan dan riwayat keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Tahap VII, Orang tua dewasa tengah atau paruh baya
Menurut Friedman (2010) tugas perkembangan pada
masa paruh baya meliputi:
a. Mencapai tanggung jawab sosial sebagai orang
dewasa dan sebagai warga negara
b. Membimbing anak-anaknya yang remaja untuk
menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan
yang berbahagia
c. Mengembangkan aktivitas-aktivitas untuk mengisi
waktu luang
d. Mengikatkan diri pada suami atau istri sebagai
pribadi.
e. Menerima dan menyesuaikan diri terhadap
perubahan-perubahan fisiologi masa dewasa madya.
f. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang
memuaskan dalam karir pekerjaannya.
g. Menyesuaikan diri terhadap orang tua yang lanjut
usia
Sedangkan perhatian kesehatan menurut Friedman
(2010) dalam fase paruh baya meliputi:
a. Kebutuhan promosi kesehatan: istirahat yang
adekuat, aktivitas di waktu luang, dan tidur; nutrisi

16
17

yang baik; program olahraga teratur; penurunan


berat badan sampai berat badan optimum;
penghentian merokok; dan pemeriksaan skrining
kesehatan yang bersifat preventif
b. Perhatian hubungan pernikahan
c. Komunikasi dan hubungan dengan anak, keluarga
dari pasangannya, cucu, dan orang tua yang telah
menua.
d. Perhatian pemberi asuhan: membantu dalam
mengasuh orang tua lansia atau tidak berdaya
e. Menyesuaikan dengan perubahan fisiologis, seperti
perubahan hormonal, menopause pada wanita.
2. Sejauh mana keluarga memenuhi tugas perkembangan
yang sesuai dengan tahap perkembangan saat ini
3. Riwayat keluarga dari lahir hingga saat ini, termasuk
riwayat perkembangan dan kejadian serta pengalaman
kesehatan yang unik atau berkaitan dengan kesehatan
(perceraian, kematian, kehilangan, dan lain-lain) yang
terjadi dalam kehidupan keluarga
4. Keluarga asal kedua orangtua (seperti apa kehidupan
asalnya hubungan masa silam dan saat dengan orang tua
(nenek / kakek) dan orang tua mereka.
1.4.1.3 Data Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas
rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak
septic tank dengan sumber air, sumber air minum yang
dikonsumsi serta dilengkapi dengan denah rumah.
a. Uraikan tipe tempat tinggal (rumah, apartemen,
sewa kamar, dll). Apakah keluarga memiliki rumah
sendiri atau menyewa rumah?

17
18

b. Uraikan kondisi rumah (baik interior maupun


eksterior rumah). Interior rumah meliputi jumlah
ruang dan jenis ruang (ruang tamu, ruang tidur, dll).
Penggunaan ruang-ruang tersebut dan bagaimana
ruang-ruang tersebut diatur. Bagaimana kondisi dan
kecukupan perabot? Apakah peerangan, ventilas,
dan panas memadai (artifisial atau panas matahari).
Apakah latntai, tangga, pemagaran, dan struktur
lainnya dalam kondisi yang memadai?
c. Didapur, amati suplai air minum, sanitasi, dan
adekuasi lemari es.
d. Dikamar mandi, amati sanitasi, air, fasilitas toilet,
ada tidaknya sabun dan handuk? Apakah anggota
keluarga menggunakan handuk yang sama?
e. Kaji pengaturan tidur didalam rumah. Apakah
pengturan tersebut memadai bagi anggota keluarga
dengan pertimbangan usia mereka, hubungan, dan
kebutuhan khusus lainnya?
f. Amati keadaan umum kebersihan dan sanitasi
rumah. Apakah ada serbuan serangga-serangga kecil
(khususnya didalam) dan atau masalah sanitasi yang
disebabkan adanya hewan peliharaan?
g. Adakan tanda cat yang sudah tua, menggelupas
(sumber yang mungkin menyebabkan racun) yang
mungkin terpajan oleh anak yang masih kecil?
h. Identifikasi unit teritorial keluarga. Apakah mereka
nyaman menggunakan sumber atau pelayanan
dilingkungan mereka?
i. Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana perasaan
keluarga mengenai adekuasi privasi.
j. Evaluasi ada atau tidak adanya bahaya kenyamanan.
k. Evaluasi adekuasi pembuangan sampah.

18
19

l. Kaji perasaan puas/tidak puas dari anggota keluarga


secara keseluruhan dengan pengaturan/penataan
rumah. Apakah keluarga menyadari keadekuatan
rumah terhadap keutuhan ini?
2. Karakteristik Lingkungan Sekitar dan Komunitas yang
Lebih Besar
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan
komunitas setempat meliputi kebiasaan, lingkungan fisik,
aturan atau kesepakatan penduduk setempat serta budaya
setempat yang mempengaruhi kesehatan.
a. Bagaimana hubungan keluarga dengan lingkungan
sekitar?
b. Apakah warga disekitar rumah bersuku dan daerah
yang sama?
c. Bagaimana kondisi rumah disekitar dan jalan?
d. Pelayanan kesehatan dan pelayanan dasar apa yang
ada di komunitas?
e. Tersedianya transportasi umum. Bagaimana
keluarga dapat mengakses pelayanan dan fasilitas
tersebut (dalam hal jarak, kesesuaian waktu
tempuh)?
f. Bagaimana insiden kejahatan dilingkungan dan
komunitas? apakah hal ini merupakan masalah yang
serius?
3. Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan melihat
kebiasaan keluarga berpindah tempat.
a. Berapa lama keluarga tinggal di wilyah tersebut?
b. Bagaimana riwayat mobilitas geografis dri keluarga
ini?
c. Darimana keluarga tersebut berpindah atau
bermigrasi?

19
20

4. Asosiasi transaksi keluarga dengan komunitas


Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga
untuk berkumpul serta pengumpulan yang ada dan sejauh
mana interaksi keluarga dengan masyarakat.
a. Bagaimana hubungan keluarga dengan keluarga
lain?
b. Kegiatan apa yang diikuti keluarga dalam
masyarakat?
c. Bagaimana hubungan keluarga dengan tetangga?
d. Bagaimana keluarga memandang masyarakat
sekitar?
5. Sistem pendukung keluarga
Sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota
keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki
keluarga tersebut untuk menunjang kesehatan (fasilitas
fisik, psikologis, sosial).
a. Bagaimana keluarga lain mendukung dalam hal
kesehatan?
1.4.1.4 Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi
Menjelaskan mengenai bagaimana cara berkomunikasi
antar keluarga.
a. Bagaimana hubungan keluarga dengan keluarga
yang lain?
b. Alat komunikasi apa yang dingunakan keluarga
untuk berkomunikasi dengan keluarga yang lain?
c. Bagaimana cara keluarga dalam mengambil
keputusan?
2. Struktur kekuasaan
Menjelaskan kemampuan anggota keluarga
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk
mengubah perilaku.

20
21

a. Hasil akhir kekuasaan


1) Siapakah yang membuat keputusan? Siapa yang
memegang “kata terakhir” atau “siapa yang
menang”?
2) Siapa yang menganggarkan, membayar rekening
dan memutuskan bagaimana uang digunakan?
3) Siapa yang memutuskan bagaimana cara
menghabiskan waktu luang atau siapa teman atau
kerabat yang hendak dikunjungi?
4) Siapa yang memutuskan perpindahan dalam
pekerjaan atau tempat tinggal?
b. Proses pengambilan keputusan
1) Teknik-teknik khusus apa yang digunakan untuk
membuat keputusan didalam keluarga dan sejauh
mana teknik-teknik ini digunakan (misalnya:
tawar-menawar, paksaan)?
c. Keseluruhan kekuasaan sistem dan subsistem
keluarga
1) Identifikasi apakah kekuasaan keluarga tersebut
dapat termasuk keluarga dominasi istri atau
suami, anak, nenek, dll?
3. Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga
baik secara formal maupun informal.
a. Struktur peran formal
1) Uraikan setiap anggota keluarga melakukan
peran-peran formal mereka?
2) Apakah peran ini dapat diterima dan konsisten
dalam menjalankan perannya?
b. Struktur peran informal
1) Seberapa sering dan konsisten peran tersebut
dijalankan?

21
22

Apakah anggota keluarga secara samar


menjalankan peran yang berbeda dari posisi
mereka yang dituntut keluarga untuk mereka
mainkan?
2) Apa tujuan kehadiran peran-peran diidentifikasi
sebagai peran samaratau informal?
c. Analisis model peran (kapan masalah peran muncul)
1) Siapakah yang menjadi model peran dalam
keluarga?
Siapa yang memberikan perasaan dan nilai-nilai
tentang pertumbuhan, pengalaman baru, peran
dan teknik komunikasi?
2) Siapa yang secara spesifik bertindak sebagai
model peran bagi pasangan dalam peran mereka
sebagai pasangan pernikahan?
3) Jika peran informal didalam keluarga ada
masalah, siapa yang menjalankan peran ini
didalam generasi yang sebelumnya?
4. Nilai keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh
keluarga yang berhubungan dengan kesehatan
a. Nilai keluarga
1) Apakah ada perbedaan nilai antara keluarga
dengan masyarakat sekitar?
2) Bagaimana nilai-nilai keluarga memengaruhi
status kesehatan keluarga?

22
23

1.4.1.5 Fungsi Keluarga


1. Fungsi afektif
Mengidentifikasi gambaran dari anggota keluarga,
perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga,
dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,
bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga
dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai.
a. Saling asuh, keakrapan, dan identivikasi
1) Sejauh mana anggota keluarga saling asuh dan
mendukung?
2) Sebaik apa anggota keluarga berbaur satu sama
lain?
3) Apaakah mereka menunjukkan kasih sayang satu
sama lain?
b. Keterpisahan dan keterkaitan
1) Bagaimana keluarga menghadapi isu-isu tentang
keterpisahan dan keterkaitan?
2) Bagaimana keluarga membantu anggotanya agar
bersatu dan memelihara keterkaitan?
c. Pola kebutuhan-respons keluarga
1) Sejauh mana anggota keluarga merasakan
kebutuhan individu lain di dalam keluarga?
2) Apakah kebutuhan, minat, dan perbedaan masing-
masing anggota yang dihormati oleh anggota
keluarga yang lain?
2. Fungsi sosialisasi
Mengidentifikasi bagaimana interaksi atau hubungan
dalam keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar
disiplin, norma, budaya, serta perilaku.
a. Bagaimana hubungan keluarga dengan
tetangga/lingkungan sekitar?

23
24

b. Saat salah satu anggota keluarga melakukan


kesalahan, bagaimana tanggapan anggota keluarga
yang lain? Dibiarkan saja atau ditegur atau ada
tindak yang lain.
3. Fungsi reproduksi
a. Apakah memiliki rencana untuk mempunya anak?
b. Apakah pernah keguguran, aborsi?
c. Apakah ada rencana untuk memiliki anak kembali?
4. Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan
makanan, pakaian, perlindungan serta merawat anggota
keluarganya. Sejauh mana pengetahuan keluarga
mengenai sehat sakit. Kesanggupan keluarga dalam
melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari
kemampuan keluarga dalam menjalankan 5 tugas
kesehatan keluarga (mampu mengenali masalah,
mengambil keputusan untuk tindakan, melakukan
perawatan terhadap anggota yang sakit, menciptakan
lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan
mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat
di lingkungan setempat.
a. Jika ada anggota keluarga yang sakit, bagaiman
tanggapan anggota keluarga yang lain? Apakah
langsung dibawa ke puskesmas atau beli obat di
warung?
b. Bagaimana keluarga mendefinisikan sehat dan sakit?
c. Darimana keluarga mendapatkan informasi
kesehatan?
d. Apakah ada masalah kesehatan yang dialami saat
ini?
e. Apakah ada masalah kesehatan yang pernah
dialami?

24
25

f. Siapa anggota keluarga yang menyediakan makanan


sehari-hari?
g. Apakah kebutuhan tidur setiap anggota keluarga
terpenuhi?
h. Apakah terdapat pelayanan kesehatan disekitar
wilayah tersebut?
i. Apakah setiap anggota keluarga memiliki asuransi
kesehatan?
j. Apakah keluarga puas dengan pelayanan dari
asuransi kesehatan?
k. Apa harapan keluarga tentang pelayanan asuransi
kesehatan?
l. Apakah ada riwayat penyakit keturunan pada
keluarga?
m. Apakah semua anggota keluarga merawat
kebersihan dirinya?
n. Alat transportasi apa yang digunakan keluarga
menuju pelayanan kesehatan?
5. Fungsi ekonomi
Menjelaskan sejauh mana anggota keluarga memenuhi
kebutuhan sandang, pangan, dan papan serta sejauh mana
keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat
dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.
a. Apakah kebutuhan keluarga terpenuhi?
b. Apakah keluarga menyisihkan uang untuk masa
depan?
1.4.1.6 Stress, Koping, dan Adaptasi Keluarga
Mengidentifikasi adanya stressor (jangka pendek maupun
jangka panjang), kemampuan keluarga berespon terhadap
stressor, strategi koping yang digunakan, dan strategi adaptasi
disfungsional.
1.

25
26

2. Stresor, kekuatan, dan persepsi keluarga


a. Apa saja stresor yang pernah dialami keluarga?
b. Apakah keluarga mampu menangani stresor
tersebut?
c. Sumber apa yang dimiliki keluarga untuk mengatasi
stres tersebut?
d. Bagaimana keluarga mendefinisikan situasi
tersebut?
3. Strategi koping
a. Bagaimana keluarga mengatasi stresor yang
dialami?
b. Bagaimana keluarga dalam mengatasi stresor yang
dialami?
4. Strategi adaptasi disfungsional
a. Bagaimana cara keluarga dalam mengatasi masalah
yang dihadapi?
1.4.1.7 Harapan Keluarga Terhadap Asuhan Keperawatan
Keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan
keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.
1. Apa harapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan?
1.4.1.8 Tingkat Kemandirian
Menurut Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia
PPNI (2017) adapun tingkat kemandirian keluarga dilihat dari
tujuh kriteria kemampuan yang telah dicapai oleh keluarga
adalah sebagai berikut.

26
27

Tabel 1.4 KriteriaTingkat Kemandirian


No Kriteria Tingkat Kemandirian Mampu Tidak
Mampu
1 Keluarga menerima perawat
2 Keluarga menerima pelayanan
kesehatan sesuai rencana
keperawatan keluarga
3 Keluarga tahu dan dapat
mengungkapkan masalah
kesehatannya secara benar
4 Keluarga memanfaatkan
fasilitas kesehatan pelayanan
kesehatan sesuai anjuran
5 Keluarga melakukan tindakan
keperawatan sederhana yang
sesuai anjuran
6 Keluarga melakukan tindakan
pencegahan secara aktif
7 Keluarga melakukan tindakan
promotif secara aktif

1.4.1.1 Keluarga Sejahtera


Menurut UU RI No.52 dalam BKKBN (2011) merupakan
keluarga yang dibentuk bedasarkan atas perkawinan yang
sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materil
yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
memiliki hubungan yang serasi, selasas dan seimbang antar
anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan
lingkungan.
Tabel 1.5 Indikator Keluarga Sejahtera
No Indikator Mampu Tidak
Keluarga Sejahtera I Mampu
1. Pada Umumnya anggota
keluarga makan dua kali sehari
atau lebih *)
2. Anggota keluarga memiliki
pakaian yang berbeda untuk
dirumah, bekerja atau sekolah
dan berpergian
3. Rumah yang ditempati keluarga
mempunyai atap, lantai, dan
dinding yang baik *)

27
28

a). Atap
b). Lantai
c). Dinding
4. Bila anggota keluarga sakit
dibawa ke sarana kesehatan
5. Bila pasangan usia subur ingin
ber KB pergi ke sarana
pelayanan kontrasepsi
6. Semua anak umur 7-15 tahun
dalam keluarga bersekolah.
Keluarga Sejahtera II
1 Pada umumnya anggota
keluarga melaksanakan ibadah
sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing –
masing
2 Paling kurang sekali seminggu
anggota keluarga makan
daging/ikan/telur
3 Seluruh anggota keluarga
memperoleh paling kurang satu
stel pakaian baru dalam setahun
4 Luas lantai rumah paling kurang
8m2 untuk setiap penghuni
rumah
5 Ada seseorang atau lebih
anggotakeluarga yang bekerja
untuk memperoleh penghasilan
6 Seluruh anggota keluarga umur
10-60 tahun bisa baca tulisan
latin
7 Pasangan usia subur dengan 2
anak atau lebih menggunakan
alat kontrasepsi
Keluarga Sejahtera III
1 Keluarga berupaya
meningkatkan pengetahhuan
agama
2 Sebagian penghasilan keluarga
ditabung dalam bentuk uang
maupun barang
3 Kebiasaan keluargamakan
bersama paling kurang seminggu
sekali dimanfaatkan untuk
berkomunikasi
4 Keluarga sering ikut dalam
kegiatan masyarakat di
lingkungan tempat tinggal

28
29

5 Keluarga memperoleh informasi


dari surat
kabar/majalah/radio/TV
Keluarga Sejahtera III Plus
1 Keluarga secara teratur dengan
sukarela memberikan
sumbangan materil untuk
kegiatan sosial
2 Anggota keluarga yang aktif
sebagai pengurus perkumpulan
sosial/yayasan institusi
masyarakat

1.4.2 Diagnosa Keperawatan


1. Tipologi
Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri atas
dari diagnose keperawatan keluarga actual (terjadi deficit atau
gangguan kesehatan), resiko (ancaman kesehatan) dan kejadian
sejahtera (wellness) serta potensial.
Tabel 1.6 Diagnosa Keperawatan
No Perhatian Masalah
Kesehatan
1. Perawatan dan Domain 1 Promosi Kesehatan
bantuan untuk Kelas: 2 Manajemen Kesehatan
orang tua yang Kode: 00162
berusia lanjut. Kesiapan meningkatkan manajemen
kesehatan
2. Kemunculan Domain 1: Promosi Kesehatan
penyakit kronik- Kelas 2: Manajemen Kesehatan
memerlukan Kode: 00080 Ketidakefektifan
gaya hidup yang manajemen kesehatan keluarga
baik
3. Peran Domain 7 : Hubungan Peran
kakek/nenek Kelas 3: Penampilan Peran
Kode 00207 Kesiapan meningkatkan
hubungan
Domain 7 Hubungan Peran
Kelas 3: Penampilan Peran
Kode: 00055 Ketidakefektifan
performa peran

29
30

1. Prioritas Diagnosa
Setelah seluruh diagnosa keperawatan keluarga ditetapkan
sesuai prioritas, maka selanjutnya dikaji atau diidentifikasi tingkat
kemandirian keluarga. Pada satu keluarga mungkin saja perawat
akan menemukan lebih dari satu diagnose keperawatan keluarga,
maka selanjutnya bersama keluarga harus menentukan prioritas
dengan menggunakan skala perhitungan sebagai berikut:
Tabel 1.7 Menentukan Prioritas Masalah
Menurut Maglaya dalam Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas
Indonesia PPNI (2017).
No Kriteria Skor Bobot
1. Sifat Masalah
Skala:
Wellness 3
Aktual 3 1
Resiko 2
Potensial 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala:
Mudah 2 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk dicegah
Skala:
Tinggi 3
Cukup 2 1
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah
Skala:
Segera 2
Tidak perlu 1 1
Tidak dirasakan 0

a. Cara Skoring:
1) Tentukan skor untuk setiap kriteria
2) Skor dibagi dengan makna tertinggi dan kalikanlah
dengan bobot.

30
31

3) Jumlahkanlah skor untuk semua kriteria


b. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas
Penentuan prioritas masalah didasarkan dari empat kriteria
yaitu sifat masalah, kemungkinan masalah dapat diubah,
potensi masalah dapat dicegah dan menonjolnya masalah.
1) Kriteria yang pertama yaitu sifat masalah, bobot yang
lebih berat diberikan pada masalah aktual karena yang
pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya
didasari dan dirasakan oleh keluarga
2) Kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat
diubah. Perawat dengan memperhatikan terjangkaunya
faktor-faktor sebagai berikut:
a) Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi, dan
tindakan untuk mengetahui masalah
b) Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan
dan tenaga.
c) Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan dan waktu
d) Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas,
organisasi dalam masyarakat dan sokongan
masyarakat.
3) Kriteria ketiga yaitu potensi masalah dapat dicegah.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan:
a) Keplikan dari masalah, yang berhubungan dengan
penyakit atau masalah.
b) Lamanya masalah, yang berhubungan dengan
penyakit atau masalah.
c) Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakn-
tindakan yang tepat dalam memperbaiki masalah.

31
32

d) Adanya kelompok high risk atau kelompok yang


sangat peka menambah potensi untuk mencegah
masalah.
4) Kriteria keempat yaitu menonjolnya masalah perawat
perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat
masalah kesehatan tersebut. Nilai skor tertinggi yang
lebih dahulu diberikan intervensi keluarga.
c. Tujuan
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan
tujuan keperawatan keluarga meliputi:
1) Tujuan harus berorientasi pada keluarga, dimana
keluarga diarahkan untuk mencapai suatu hasil.
2) Kriteria hasil atau standar hasil pencapaian tujuan harus
benar-benar bisa diukur dan dapat dicapai oleh keluarga.
3) Tujuan menggambarkan berbagai alternative pemecahan
masalah yang dapat dipilih oleh keluarga.
4) Tujuan harus bersifat spesifik atau sesuai dengan konteks
diagnosis keperawatan keluarga dan faktor-faktor yang
berhubungan
5) Tujuan harus menggambarkan kemampuan dan tanggung
jawab keluarga dalam pemecahan masalah. Penyusunan
tujuan harus bersama-sama dengan keluarga.

1.4.3 Perencanaan
1. Tipologi
Sedangkan Friedman mengklasifikasikan atau tipologi intervensi
keperawatan keluarga menjadi:
a. Intervensi supplemental
Perawat sebagai pemberi perawatan langsung dengan
mengintervensi bidang-bidang yang keluarga tidak dapat
melakukannya.

32
33

b. Intervensi fasilitatif
Perawat berusaha memfasilitasi pelayanan yang diperlukan
keluarga seperti pelayanan medis, kesejahteraan sosial,
transportasi dan pelayanan kesehatan dirumah.
c. intervensi perkembangan
Perawat melakukan tindakan dengan tujuan memperbaiki dan
meningkatkan kapasitas keluarga dalam perawatan diri dan
tanggung jawab pribadi. Perawat membantu keluarga
memanfaatkan sumber-sumber perawatan untuk keluarganya
termasuk dukungan internal dan eksternal.

33
34

Tabel 1.8 Intervensi Keperawatan


No Diagnosis (NOC) (NIC)
(NANDA)
1. Domain 1: 1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan 1. Keluarga mampu mengenal masalah
Promosi Domain IV: Pengetahuan tentang kesehatan & Perilaku kesehatan
Kesehatan Kelas S: Pengetahuan tentang kesehatan Domain 3 : Perilaku
Kelas 2: Kriteria Hasil: 1844 Pengetahuan Manajemen Penyakit Akut Kelas S : Pendidikan pasien
Manajemen Outcome: Intervensi: 5510 Pendidikan Kesehatan
Kesehatan a. 184401 Mengetahui faktor penyebab dan faktor yang a. Tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya
Kode: 00080 berkontribusi hidup perilaku sehat ini pada inndividu,
Ketidakefektif b. 184402 Mengetahui perjalanan penyakit biasanya keluarga, atau kelompok sasaran.
an manajemen c. 184404 Mengetahui tanda dan gejala penyakit b. Hindari penggunaan teknik dengan
kesehatan d. 184410 Mengetahui penggunaan obat-obatan non resep yang menakut-nakuti sebagai strategi untuk
keluarga benar memotivasi orang agar mengubah perilaku
e. 184421 Mengetahui modifikasi diet kesehatan atau gaya hidup.
c. Tekankan manfaat kesehatan yang positif
yang langsung atau manfaat jangka pendek
yang bisa diterima oleh perilaku gaya
hidup positif daripada menekankan pada
manfaat jangka panjang atau efek negative
dari ketidakpatuhan.
d. Libatkan individu, keluarga dan kelompok
dalam perencaan dan rencana
implementasi gaya hidup atau modifikasi
perilaku kesehatan.

34
34
35

2. Keluarga mampu membuat keputusan yang berkaitan 2. Keluarga mampu membuat keputusan
dengan upaya pengobatan atau kesehatan yang berkaitan dengan upaya pengobatan
Domain IV : Pengetahuan tentang kesehatan dan perilaku atau kesehatan
Kelas Q : Perilaku sehat Domain 3 Perilaku
Kriteria hasil: 1606 Partisipasi dalam keputusan perawat Kelas R Bantuan Koping
kesehatan Intervensi: 5250 Dukungan Pengambilan
Outcomes : Keputusan
a. 160601 Menuntut tanggung jawab untuk membuat keputusan a. Informasikan pada pasien mengenai
b. 160607 Identifikasi hambatan untuk mencapai outcome yang pandangan-pandangan atau solusi
ingin dicapai alternatif dengan cara jelas dan
c. 160608 Menggunakan teknik penyelesaian masalah untuk mendukung
mencapai outcome yang diinginkan b. Bantu pasien mengidentifikasi keuntungan
dan kerugian dari setiap alternatif pilihan
c. Hormati hak pasien untuk menerima atau
tidak menerima informasi

3. Melakukan upaya perawatan untuk menghilangkan kondisi 3. Melakukan upaya perawatan untuk
sakit pada anggota keluarga menghilangkan kondisi sakit pada anggota
Domain IV: Pengetahuan tentang Kesehatan dan Perilaku keluarga
Kelas FF Manajemen Kesehatan Domain 3 : Perilaku
Kriteria hasil: 3100 Manajemen Diri Penyakit Akut Kelas S : Pendidikan Pasien
Outcomes : Intervensi: (5614) Pengajaran : Persepan
a. 310002 Patuhi peringatan yang direkomendasikan Diet
b. 310013 Patuhi aturan pengobatan Aktivitas :
c. 310019 Sesuaikan diit selama masa sakit a. Jelaskan pada pasien tujuan dari diet yang
d. 210020 Menghindari kebiasaan yang dapat memicu sakit disarankan terkait dengan penyakit asam
urat dan kolesterol
b. Instruksikan pada pasien tentang makanan

35

35
36

apa saja yang merupakan pantangan dan


makanan yang diperbolehkan untuk
penyakit asam urat dan kolesterol

4. Pemeliharaan kesehatan pada lingkungan rumah yang 4. Pemeliharaan kesehatan pada lingkungan
kondusif rumah yang kondusif
Domain IV : Pengetahuan tentang kesehatan dan perilaku Domain 4 Keamanan
Kelas FF : Manajemen Kesehatan Kelas V Manajemen Risiko
Kriteria hasil: 3100 Manajemen Diri: Penyakit Akut Intervensi: 6480 Manajamen lingkungan
Outcomes : a. Letakkan benda yang sering digunakan
a. 310005 Mengidentifikasi pemahaman budaya yang dapat dalam jangkauan pasien
mempengaruhi pengobatan b. Kendalikan atau cegah kebisingan yang
b. 310022 Menggunakan strategi untuk meningkatkan tidak diinginkan atau berlebihan jika
kenyamanan memungkinkan
c. Berikan musik pilihan
d. Sediakan headphone untuk
mendengarkan musik pribadi jika suara
musik dapat mengganggu orang lain

5. Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada 5. Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang


Domain IV Pengetahuan tentang kesehatan & Perilaku ada
Kelas Q Perilaku Sehat Domain: 6 Sistem Kesehatan
Kriteria hasil: 1603 Perilaku Pencarian Kesehatan Kelas b Manajemen Informasi
a. 160301 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang Intervensi: 7910 Konsultasi
berhubungan dengan kesehatan a. Identifikasi tujuan berkonsultasi
b. 160313 Mendapatkan bantuan dari professional kesehatan b. Sediakan pengetahuan seorang ahli bagi
c. 160314 Melakukan perilaku kesehatan dengan inisiatif mereka yang mencari pertolongan
sendiri c. Dukung kemampuan bagi mereka yang

36

38
37

d. 160316 Mencari bantuan bila diperlukan mencari pertolongan untuk melangkah


lebih baik terkait dengan lebih mampu
mengarahkan diri sendiri dan tanggung
jawab

Domain IV : Pengetahuan tentang kesehatan dan perilaku Domain 6 : Sistem kesehatan


Kelas FF : Manajemen Kesehatan Kelas Y : Mediasi system kesehatan
Kriteria hasil: 3100 Manajemen Diri: Penyakit Akut Intervensi: 7400 Panduan system pelayanan
Outcomes : kesehatan
a. 310028 Menggunakan pelayanan kesehatan yang sesuai a. Bantu pasien atau keluarga memilih
dengan kebutuhan professional perawatan kesehatan yang
tepat
b. Ulas dan perkuat informasi yang
diberikan oleh para professional
perawatan kesehatan lain
c. Dorong pasien atau keluarga untuk
bertanya mengenai layanan dan biaya

37
37
38

1.4.4 Pelaksanaan
Pelaksanaan atau implementasi adalah serangkaian tindakan perawat
pada keluarga bedasarkan perencanaan sebelumnya. Tindakan
perawatan terhadap keluarga mencakup:
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai
masalah dan kebutuhan kesehatan, dengan cara:
1) Memberikan informasi dengan melakukan kegiatan
penyuluhan atau konseling.
2) Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
3) Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
b. Menstrimulasi keluarga untuk memutusakan cara perawatan
yang tepat dengan cara:
1) Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan
2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
3) Mendiskusikan tentang konsekuensi setiap tindakan
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota
keluarga yang sakit:
1) Mendemonstrasikan cara perawatan
2) Menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah
3) Mengawasi keluarga melakukan tindakan atau perawatan
d. Membantu keluarga menemukan cara bagaimana membuat
lingkungan menjadi:
1) Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
2) Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal
mungkin
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang ada, dengan cara:
1) Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada dalam
lingkungan keluarga
2) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang
ada.

38
39

metode yang dapat dilakukan untuk menerapkan implementasi


dapat bervariasi seperti melalui partisipasi aktif keluarga,
pendidikan kesehatan, kontrak, manajemen kasus, kolaborasi dan
konsultasi.

1.4.5 Penilaian
1. Definisi
Untuk penilaian keberhasilan tindakan, maka selanjutnya
dilakukan penilaian atau evaluasi. Tindakan-tindakan keperawatan
keluarga mungkin saja tidak dapat dilakukan dalam satu kali
kunjungan, untuk itu dilakukan secara bertahap, demikian halnya
dengan penilaian. Penilaian atau evaluasi dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan SOAP (Subyektif, Obyektif, Analisa,
dan Planning).
S: respons subjektif pasien terhadap tindakan keperawatan yang
telah dilaksanakan.
O: respons objektif pasien terhadap tindakan keperawatan yang
telah dilaksanakan.
A: analisis terhadap data subjektif dan objektif untuk
menyimpulkan apakah masalah masih tetap ada, muncul masalah
baru, atau ada data yang kontra indikasi terhadap masalah yang
ada.
P: tindak lanjut berdasarkan hasil analisis respons pasien.
Tabel 1.9 Implemtasi dan Evaluasi Keperawatan (IPPKI, 2017)

Tgl/ Diagnosis Evaluasi TTD


Implementasi
Jam Keperawatan Keperawatan Perawat

39
40

1.5 Evidence Based In Nursing


Jurnal 1:
UPAYA PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN
PENGETAHUAN TENTANG GOUT ARTHRITIS PADA NY.Y
1. Nama Penulis : Muhammad Ihsan Fauzi
2. Abstrak :
Gout Athritis adalah suatu senyawa yang sulit larut dalam air
disebut dengan sampah dari hasil metabolism tubuh yang normal dari
pencernaan protein yang seharusnya dibuang melalui ginjal, keringat atau
feses. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit asam urat biasanya
dialami keluarga. Metode: pendekatan studi kasus merupakan metode
deskriptif yang bersifatmengumpulkan data, menganalisa data dan menarik
kesimpulan. Cara digunakan seperti wawancara, observasi, dan
pemeriksaan fisik. Hasil: Setelah diberikantindakan keperawatan 3x
pertemuan 60 menit/pertemuan, keluarga dan pasien memahami tentang
penyakit gout athritis (asam urat). Pembahasan: Setelah diberikan
tindakan keperawatan 3x pertemuan 60 menit/ pertemuan, diharapkan
keluarga mampu mengetahui dasar pengetahuan tentang asam urat dan
mampu mengurangi nyerinya dengan cara member pendidikan kesehatan
dan teknik relaksasi nafas dalam. Kesimpulan: pendidikan kesehatan yang
diberikan terbukti dapat menambah pengetahuan untuk mengatasi nyeri
dan teknik relaksasi yang diajarkan mampu mengurangi rasa nyeri akibat
gout athritis (asam urat) tersebut.
Kata Kunci: Asam Urat, Pengetahuan, Pendidikan Kesehatan, Diit Rendah
Purin.
3. Kesimpulan:
Berdasarkan studi kasus diatas dapat disimpulkan bahwa Ny.Y
mengalami penyakit asam urat baru kali ini yaitu sejak 2 hari yang lalu
disebabkan oleh faktor usia, makanan yang dikonsumsi mengandung
tinggi purin (protein) yang menyebabkan asam urat selalu tinggi,
kurangnya informasi keluarga dan Ny.Y tentang penyakit gout athrithis
serta kurang mengetahui dalam mencegah dan menangani penyakit gout

40
41

athrithis, keluarga juga belum mngetahui program diit asam urat yang
benar, serta keluarga masih kurang dalam memberikan dukungan
kesehatan untuk Ny.Y.
Dalam kasus tersebut tidak ada kesenjangan antara teori dengan
hasil studi kasus asam urat pada Ny.Y tersebut. Dalam mengatasi masalah
asam urat tersebut diberikan tindakan keperawatan keluarga dengan cara
kunjungan ke rumah keluarga secara rutin dan tindakan yang dilakukan
sesuai dengan intervensi keperawatan keluarga yang sudah dibuat dengan
cara memberikan pendidikan kesehatan tentang asam urat kepada keluarga
Ny.Y terutama Ny.Y dengan hasil Ny.Y dan keluarga sanggup menjawab
pertanyaan yang telah diberikan kemudian menerapkan program diit asam
urat yang tepat untuk Ny.Y dan memberikan edukasi untuk meningkatkan
dukungan keluarga agar keluarga selalu memberikan dukungan kepada
anggota keluarganya yang sakit terutama dalam hal menjaga diit asam urat
untuk Ny.Y.
Salah satu bentuk dukungan keluarga untuk meningkatkan
kesehatan adalah Keluarga harus mampu menjaga diit pasien asam urat
supaya gejala nyeri yang dirasakan pasien berkurang. Karena itu dukungan
keluarga sangatlah penting untuk mengatasi masalah yang dialami Ny.Y
yang sedang menderita penyakit asam urat, karena dukungan keluarga
dapat memberikan sikap positif, kasih sayang, perhatian, pertolongan,
maupun perawatan di rumah sehingga dapat menjaga dan meningkatkan.

Jurnal 2:
PENGARUH POLA MAKAN TERHADAP KADAR
KOLESTEROL TOTAL
1. Nama Penulis : Alodiea Yoeantafara, Santi Martini
2. Abstrak :
Kadar kolesterol total di dalam darah sangat berpengaruh
terhadap pembentukan plak pada dinding pembuluh darah. Kadar
kolesterol yang melebihi batas normal akan memicu terjadinya proses
aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan manifestasi klinis dari penyakit

41
42

jantung koroner. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan


antara pola makan dengan kadar kolesterol total. Penelitian ini merupakan
penelitian observasional analitik, menggunakan desain penelitian case
control. Sampel penelitian ini sebesar 56 orang yang terdiri dari 28 kasus
dan 28 kontrol. Sampel diambil secara acak menggunakan simple random
sampling. Analisis data menggunakan uji statistik dan perhitungan OR
dengan Epi Info. Hasil penelitian besar risiko kadar kolesterol total adalah
usia (p=1,00; OR=1,2;95% CI=0,36<OR<3,92), pola makan tinggi lemak
(p=0,285; OR=2,06;95%CI=0,7<OR<5,98), pola makan tinggi serat
(p=0,030;OR=4;95%CI=1,28<OR<12,4). Kesimpulan dari penelitian ini
adalah pola makan tinggi serat memiliki OR yang bermakna sedangkan
usia dan pola makan tinggi lemak tidak signifikan. Sebaiknya diberikan
tambahan informasi yang diberikan kepada masyarakat peduli tentang
faktor-faktor risiko tingkat kolesterol total yang mencakup makan pola diet
tinggi lemak, rendah serat.
Kata kunci: Pola makan tinggi serat, pola makan tinggi lemak, kadar
kolesterol total
3. Kesimpulan:
Hasil dari penelitian mengenai pengaruh pola makan dengan
kadar kolesterol total yang dilakukan di Puskesmas Mulyorejo Surabaya
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara usia dengan
kadar kolesterol total yang ditunjukkan dengan hasil analisis statistik yaitu
p=1 (p>0,05). Kemudian untuk variabel pola makan tinggi lemak tidak
terdapat hubungan antara pola makan tinggi lemak dengan kadar kolesterol
total yang ditunjukkan dengan hasil analisis yaitu p=0,285 (p>0,05).
Sedangkan untuk variabel pola makan tinggi serat menunjukkan terdapat
hubungan antara pola makan tinggi serat dengan kadar kolesterol total
yang ditunjukkan bedasarkan hasil analisis statistik yaitu p=0,030 (p>0,05)
dengan besar risiko OR=4.

42
43

Jurnal 3:
PENGETAHUAN ASAM URAT, ASUPAN PURIN DAN STATUS GIZI
TERHADAP KEJADIAN HIPERURISEMIA PADA MASYARAKAT
PERDESAAN
1. Nama Penulis : Delita Septia Rosdiana, Ali Khomsan, Cesilia Meti
Dwiriani
2. Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat status hiperurisemia di
pedesaan. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara cross-sectional
studi yang dilakukan di pedesaan Kabupaten Cianjur. Pemilihan subjek
penelitian dengan teknik random sampling dan diperoleh 116 subjek
terpilih yang berpartisipasi dalam penelitian. Data penelitian yang
dikumpulkan adalah pengetahuan terkait asam urat, asupan purin subjek
dengan menggunakan kuesioner dengan teknik wawancara. Data status
gizi berupa Indeks Massa Tubuh (IMT) dikumpulkan melalui berat badan
(kg) dan tinggi badan (m2) dikumpulkan melalui pengukuran antropomteri
gizi serta serta data kadar asam urat sampel diperoleh melalui pengambilan
darah vena subjek. Hasil studi menunjukkan bahwa subjek dengan IMT
normal sebanyak 58,6% kadar asam urat subjek menunjukan normal
(<500 mg)sedangkan rata-rata pengetahuan asam urat subjek
terkategorikan rendah (< 60 ). Asupan purin subjek tergolong rendah.
Hasil uji hubungan menunjukkan bahwa kejadian
hiperurisemiaberhubungan signifikan dengan tingkat asupan purin subjek.
Hasil uji regresi berdasarkan jenis kelamin, pada pria dengan rentang usia
dewasa menengah menunjukkan bahwa asupan purin merupakan faktor
risiko hiperurisemia p = 0.001 (OR = 24,5; 95% CI: 1.80-332.46).
3. Kesimpulan:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata
antara usia pada pria dan wanita. Pendidikan subjek tidak berbeda nyata
baik pada pria maupun wanita. Keduanya tidak menyelesaikan pendidikan
dasar atau lama pendidikan <6 tahun. Pengetahuan asam urat subjek
termasuk pada kategorik buruk dengan skor <60 baik pada pria dan wanita.

43
44

Indeks massa tubuh subjek terdapat perbedaan berdasarkan jenis kelamin


dan kadar asam urat. Asupan purin subjek tergolong rendah. Berdasarkan
uji hubungan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asupan purin, usia
berhubungan signifikan dengan kejadian hiperurisemia di masyarakat
perdesaan Kabupaten Cianjur.

Jurnal 4:
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP
PENGETAHUAN DAN SIKAP KLIEN GOUT ARTHRITIS DI
PUSKESMAS TAHUNA TIMUR KABUPATEN SANGIHE
1. Nama Penulis : Eni Kurniawati, Adeleida Kaawoan, Franly Onibala
2. Abstrak :
Gout Arthritis merupakan jenis penyakit reumatik berhubungan
dengan gangguan kinetik asam yaitu hiperurisemia. Hiperurisemia adalah
peningkatan kadar asam urat dalam darah diatas normal, Berdasarkan data
dari Puskesmas Tahuna Timur Kabupaten Sangihe menyebutkan dalam
kurun waktu Januari 2014 sampai dengan Maret 2014 terdapat sebanyak
143 pasien penderita Gout Arthritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan dan
sikap klien Gout Arthritis di Puskesmas Tahuna Timur. Metode penelitian
yang digunakan adalah Pre-eksperimen dengan desain “One group pre-
post test design” dalam satu kelompok, populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pasien penderita Gout Arthritis yang berkunjung di
Puskesmas Tahuna Timur Kabupaten Sangihe, dengan jumlah sampel 45
orang. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner, data yang diperoleh
diolah dengan menggunakan ujiWilcoxon Sign Rank Test dengan tingkat
kemaknaan (α) = 0,05. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh
penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap klien Gout Arthritis
di Puskesmas Tahuna Timur, dimana berdasarkan hasil uji statistik
Wilcoxon diperoleh nilai p= 0.000, yang berarti nilaip lebih kecil dari α
(0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh penyuluhan

44
45

kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap klien Gout Arthritis di


Puskesmas Tahuna Timur Kabupaten Sangihe.
3. Kesimpulan:
a. Pengetahuan klien tentang Gout Arthritis sebelum diberikan
penyuluhan kesehatan banyak responden memiliki pengetahuan yang
baik. Setelah diberikan penyuluhan kesehatan menjadi meningkat
secara keseluruhan.
b. Sikap yang baik dari klien Gout Arthritis sebelum diberikan penyuluhan
kesehatan tentang Gout Arthritis dan sesudah diberikan penyuluhan
kesehatan menjadi meningkat.
c. Terdapat Ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan
klien Gout Arthritis di Puskesmas Tahuna Timur Kabupaten Sangihe
d. Terdapat Ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap sikap klien
Gout Arthritis di Puskesmas Tahuna Timur Kabupaten Sangihe.

Jurnal 5:
PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN ASAM
URAT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA
ASAM URAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK
SUKOHARJO
1. Nama Penulis : Wahyu Setyo Utomo, Supratman, Vinami Yulian
2. Abstrak :
Penyakit degeneratif merupakan penyakit yang berhubungan dengan
proses degenerasi pada usia lanjut yang berlangsung sesuai waktu dan
umur. Penyakit degenerative pada umumnya menyerang sistem saraf,
pembuluh darah, persendian dan tulang. Didunia prevalensi penyakit
persendian khususnya penyakit asam urat (arthritis gout) mengalami
kenaikan jumlah penderita hingga dua kali lipat antara tahun 1990-2010.
Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan penyakit
sendi di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan data dinas kesehatan
Sukoharjo juga tahun 2014 jumlah kunjungan penderita gout di Sukoharjo
mencapai 1507 penderita. Kecamatan Gatak merupakan daerah dengan

45
46

penderita paling banyak yaitu 321 penderita. Beberapa upaya yang sudah
dilakukan yaitu pemberian pelayanan berupa pengobatan medis dan
pemeriksaan laboratorium. Namun hal itu tidak cukup untuk menurunkan
angka kejadian penyakit asam urat. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan asam urat terhadap
pengetahuan dan sikap penderita asam urat di wilayah kerja Puskesmas
Gatak. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantutatif. Metode penelitian
ini menggunakan metode Pre-eksperimental dengan desain penelitian
“One group pre and posttest design” dalam satu kelompok. Sampel
penelitian ini berjumlah 30 responden menggunakan purposive random
sampling. Alat ukur menggunakan kuesioner. Analisa data meliputi
analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji Wilcoxon
Sign Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan nilai pretest pengetahuan
11,17 dan posttest 16,60 (p-value = 0,000). Pada nilai pretest sikap 49,67
dan posttest 58,50 (p-value = 0,000). Kesimpulan dalam penelitian ini
adalah ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan asam urat terhadap
pengetahuan dan sikap penderita asam urat.
Kata kunci: asam urat (arthritis gout), pendidikan kesehatan, pengetahuan,
sikap.
3. Kesimpulan :
a. Pengetahuan masyarakat sebelum diberikan pendidikan kesehatan
adalah sebesar 11,17 dengan presentase 55,83%.
b. Rata-rata pengetahuan masyarakat sesudah diberikan pendidikan
kesehatan meningkat menjadi 16,6 dengan presentase 83%.
c. Sikap masyarakat tentang penyakit asam urat sebelum diberikan
pendidikan kesehatan adalah sebesar 49,67 dengan presentase 65,53%.
d. Rata-rata sikap masyarakat tentang penyakit asam urat sesudah
diberikan pendidikan kesehatan mengalami peningkatan menjadi 58,5
dengan presentase 76,97%.
e. Ada pengaruh yang signifikan terkait pemberian pendidikan kesehatan
asam urat terhadap pengetahuan dan sikap penderita asam urat.

46
47

Pendidikan kesehatan tentang asam urat memberikan pengaruh terhadap


pengetahuan dan sikap penderita.

47
48

BAB 2
HASIL

2.1 PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 07 Maret 2019 & 11 Maret 2019
2.1.1 Mengidentifikasi Data
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. S
2. Alamat / No. Telp : Betro, Sedati, Sidoarjo
3. Komposisi Keluarga
a. Tabel Komposisi Keluarga
Tabel 2.1 Komposisi Keluarga Tn. S
Hub. Status
L/
No Nama Umur dengan Pend Pekerjaan Perka-
P
KK winan
1. Tn. S L 51 Suami SMA Swasta Menikah
2. Ny. U P 55 Istri SD IRT Menikah

b. Genogram

48 48
49

Gambar 2.1 Genogram Keluarga Tn.S

49
50

c. Pemeriksaan Fisik
Tabel 2.2 Pemeriksaan Fisik Keluarga Tn.S

No Pemeriksaan Suami Istri


1. TTV TD: TD : 110/70 mmHg,
N N: 80x/mnt,
S: RR : 20x/mnt,
RR: S : 36,50C,
BB : 55 kg
2. Kepala I Rambut pendek, bersih,
P bergelombang, sudah beruban,
tidak ada lesi dan edema, dan
tidak ada nyeri tekan
3. Wajah I Bentuk wajah simetris kanan&
P kiri, warna kulit sawo matang,
terdapat kerutan pada wajah
(proses penuaan), dahi tampak
mengernyit1, ketika dilakukan
pengkajian pagi hari Ny.U
tampak sering menguap4, tidak
ada nyeri tekan
4. Mata I Isokor kiri & kanan, fungsi
P menurun, tidak ada keluhan,
Reflek pupil +,
Tidak ada nyeri tekan pada
area mata
5. Telinga I Simetris kiri dan kanan, bersih
P Tidak edema, tak ada keluhan.
6. Hidung I Bentuk simetris, bersih, tidak
P ada polip, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada keluhan
7. Mulut I Bibir tampak simetris
P kanan&kiri, tidak ada odema,
tidak ada nyeri tekan.
8. Leher I Tidak ada pembesaran kelenjar
P tiroid, tidak ada pembesaran
vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe.
9. Dada I Simetris kiri & kanan, gerak
P dada teratur, tidak ada
P penggunaan otot bantu
A pernafasan, tidak ada suara
nafas tambahan. Bunyi nafas
vasikuler
10. Jantung I Bentuk dada normal, tidak ada
P pembesaran pada salah satu
A dinding dada, Bunyi jantung

50
51

P tunggal (Lup, dup), terdengar


suara pekak pada area dada
sebelah kiri
11. Abdomen I Simetris, tidak ada benjolan
P atau massa, tidak ada nyeri
P tekan.
A
12. Ektremitas I Tidak ada luka pada jari tangan
Atas P kiri & kanan, terdapat kerutan,
tidak ada nyeri tekan, tidak ada
keluhan

Ektremitas I Tidak ada luka pada area kaki


Bawah P kiri & kanan, terdapat kerutan,
Ny.U memegangi area sendi
lutut dan terdapat keluhan
merasakan kesemutan dan
pegal-pegal pada ekstremitas
bawah1
13 Genetalia I Tidak ada keluhan kemerahan
P atau keputihan, tidak
mengalami benjolan atau
hemoroid, Ny. U mengatakan
telah menapouse.

51
52

d. Riwayat Imunisasi
Tabel 2.3 Riwayat Imunisasi Keluarga Tn.S
Jadwal Nama
No Jenis Imunisasi
Pemberian Suami Istri
1. HB Lupa Lupa
2. Polio Lupa Lupa
3. BCG Lupa Lupa
4. DPT Lupa Lupa
5. Hib Lupa Lupa
6. PCV Lupa Lupa
7. Protavirus Lupa Lupa
8. Infuenza Lupa Lupa
9. Campak Lupa Lupa
10. MMR Lupa Lupa
11. Tifoid Lupa Lupa
12. Hepatitis A Lupa Lupa
13. Varicela Lupa Lupa
14. HPV Lupa Lupa
15. Japanese
Lupa Lupa
Encephalitis
16. Dengue Lupa Lupa

4. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn.S adalah keluarga Middle Age. Ny.U mengatakan
suaminya bekerja diluar kota dan jarang pulang2. karena jarak antar
rumah dan tempat pekerjaan dirasa cukup jauh, dan kedua anaknya
sudah meninggalkan rumah karena perkawinan sehingga Ny.U
terkadang tinggal sendiri dirumah2. Ny.U juga mengatakan bahwa
suaminya pulang kerumah jika terdapat libur (libur panjang,
tanggal merah dan lain-lain)2.
5. Latar Belakang Kebudayaan (Etnik)
a. Asal suku keluarga? Ny.U mengatakan keluarga berasal dari
suku jawa
b. Bahasa yang digunakan dirumah? Ny.U mengatakan
komunikasi yang dipakai antar anggota keluarga dan
masyarakat sekitar menggunakan bahasa Jawa.

52
53

c. Jaringan sosial keluarga (dari kelompok etnik yang sama)?


Ny.U adalah penduduk asli Sidoarjo, sedangkan Tn.S adalah
pendatang dari kota Ponorogo.
d. Tempat tinggal keluarga (bagian dari lingkungan yang secara
etnik bersifat homogen)? Lingkungan tempat tinggal disekitar
keluarga Tn.S umumnya bersuku Jawa dan ada juga yang
bersuku Madura.
e. Kebiasaan diet dan berpakaian (tradisional atau barat)? Dalam
berpakaian dan makanan tidak dipengaruhi oleh sukunya,
kebiasaan hidup sehari–hari menurut masyarakat sekitar.
f. Dekorasi rumah (tanda pengaruh kebudayaan)? Dekorasi
rumah keluarga Tn.S adalah minimalis dengan 1 lantai.
g. Keberadaan peran dan struktur kekuasaan keluarga tradisional
atau modern? Keberadaan peran dalam keluarga Tn.S
menganut keluarga tradisional karena Tn.S sebagai suami dan
berperan mencari nafkah sendirian dan Ny.U hanya sebagai
ibu rumah tangga.
h. Apakah keluarga mengunjungi praktisi umum, terlibat dalam
praktik perawatan kesehatan tradisional, atau memiliki
kepercayaan tradisional dalam isu kesehatan? Keluarga
mengatakan tidak mengkonsumsi/menggunakan perawatan
tradisional atau alternatif.
6. Identifikasi Religius atau Agama
a. Apa agama yang dianut keluarga? Ny.U beragama islam,
begitu juga anggota keluarga yang lain.
b. Apakah anggota keluarga berbeda dalam keyakinan dan
praktik religius mereka? Tidak, seluruh anggota keluarga
menganut keyakinan dan praktik religius yang sama yaitu
ajaran islam.
c. Sejauh mana keluarga aktif terlibat dalam masjid atau
organisasi keagamaan lainnya? Saat suami sedang berada
dirumah, Tn.S pergi ke masjid untuk mengikuti sholat

53
54

berjamaah, sedangkan istrinya sholat berjamaah dirumah.


Ny.U selalu mengikuti pengajian rutin di kampung dan sering
melakukan kegiatan ziarah wali.
d. Apa praktik keagamaan yang diikuti keluarga? Keluarga Tn.S
mengikuti praktik keagamaan menurut ajaran Islam seperti
sholat 5 waktu, shalat sunnah, puasa, dan membaca al-Qur’an
e. Apa keyakinan dalam nilai keagamaan yang berpusat dalam
kehidupan keluarga? Keluarga Tn.S mengatakan keyakinan
dalam keluarga mengacu pada nilai-nilai yang terdapat
dalam al-Quran dan as-Sunnah
7. Status Kelas Sosial
a. Siapakah pencari nafkah di dalam keluarga?
Untuk memenuhi kebutuhan, dalam keluarga Tn.S yang
mencari nafkah adalah Tn.S dengan anaknya. Namun setelah
anaknya menikah maka hanya Tn.S saja yang bekerja
b. Berapa rata-rata penghasilan seluruh anggota keluarga?
Pendapatan yang didapat oleh Tn.S untuk memenuhi
kebutuhan keluarga sejauh ini terpenuhi.
c. Apakah ada tabungan khusus untuk kesehatan?
Ny.U mengatakan terkadang menyisihkan uang untuk hal
keperluan lain seperti kesehatan.
d. Apakah keluarga menerima bantuan atau dana pengganti? jika
demikian, apa saja (darimana)? Sejauh ini keluarga Tn.S tidak
pernah menerima bantuan ataupun dana pengganti dari desa.
e. Apakah keluarga menganggap pendapatan mereka memadai?
Bagaimana cara keluarga melihat diri mereka sendiri dalam
mengelola keuangan? Ny.U mengatakan merasa cukup dengan
pendapatan keluarganya. Tetapi terkadang untuk memenuhi
kebutuhan yang tak terduga, Ny.U menggunakan hasil dari
kegiatan menjahitnya untuk membantu menambah pendapatan
keluarga.

54
55

8. Mobilitas Kelas Sosial


a. Apakah yang dilakukan keluarga untuk besosialisasi dengan
tetangga? Ny.U mengatakan cara bersosialisasi dengan
tetangga biasanya mengobrol saat membersihkan halaman
depan rumah, atau saat berbelanja disekitar rumah.
b. Apakah ada daftar kegiatan liburan/rekreasi dalam keluarga?
Ny.U mengatakan sering kumpul dengan keluarga dan
cucunya, kalau ada waktu luang atau hari libur digunakan
untuk berlibur dengan keluarga2
c. Apakah keluarga mengikuti kegiatan dalam masyarakat? Ny.U
juga mengikuti kegiatan PKK pada hari minggu di
kampungnya. Sedangkan Tn.S jika sedang berada dirumah
biasanya hanya mengikuti kegiatan kerja bakti saja.

2.1.2 Tahap Perkembangan dan Riwayat Keluarga


1. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga
Tabel 2.4 Tugas Perkembangan Keluarga Tn.S
Tugas yang
Tugas Perkembangan Paruh Tugas yang sudah
No Belum
Baya Tercapai
Tercapai
1. Mencapai tanggung jawab
sosial sebagai orang dewasa √
dan sebagai warga negara
2. Membimbing anak-anaknya
yang remaja untuk menjadi
orang dewasa yang √
bertanggung jawab dan
yang berbahagia
3. Mengembangkan aktivitas-
aktivitas untuk mengisi √
waktu luang
4. Mengikatkan diri pada
suami atau istri sebagai √
pribadi.
5. Menerima dan
menyesuaikan diri terhadap
perubahan-perubahan √
fisiologi masa dewasa
madya.

55
56

6. Mencapai dan
mempertahankan prestasi

yang memuaskan dalam
karir pekerjaannya.
7. Menyesuaikan diri terhadap
orang tua yang lanjut usia

2. Tugas Perkembangan Keluarga Tn.S saat ini adalah:


Saat ini keluarga Tn.S dan Ny.U telah mencapai tugas pertama
yaitu tanggung jawab sebagai orang dewasa dengan telah
membesarkan anaknya dan mencapai tugas tanggung jawab sebagai
warga negara dengan menaati aturan dan undang-undang
pemerintah secara bijak. Keluarga Tn.S dan Ny.U juga telah
mencapai tugas-tugas lain seperti telah membimbing dan
membesarkan anaknya untuk menjadi orang dewasa yang
bertanggung jawab dan berbahagia serta Ny.U mengembangkan
aktivitas untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif
seperti menjahit.
3. Riwayat Keluarga Inti
Ny.U sering mengalami keluhan pegal-pegal, nyeri kesemutan
dan nyeri persendian pada ekstremitas bawah, hal tersebut dirasa
sangat tidak nyaman dengan skala 7 (sedang) dan dilakukan
pemeriksaan GCU (Glucose Cholesterol Uric acid) dirumah sakit
pada tanggal 6 maret 2019 pukul 19.00 WIB ditemukan hasil
kolesterol dan asam urat diatas normal dengan Kadar Kolesterol =
260 mg/dL dan Kadar Asam Urat = 9 mg/dL1. Setelah dilakukan
pemeriksaan GCU (Glucose Cholesterol Uric acid) tersebut, Ny.U
bercerita bahwa dokter dan perawat disana telah menjelaskan
informasi kesehatan terkait gejala yang dirasakannya, namun Ny.U
ketika sudah merasa kondisinya lebih baik maka beliau kembali
mengkonsumsi makanan pemicu gejala tersebut. Selain itu, Ny.U
mengalami kesulitan untuk tidur di malam hari, sehingga
menyebabkan mengantuk saat pagi hari. Untuk mengatasi hal itu
Ny.U bercerita bahwa beliau terkadang mengkonsumsi kopi tetapi

56
57

beliau sadar bahwa kebiasaan tersebut kurang baik sehingga


terkadang Ny.U menggantinya dengan melakukan aktivitas tidur
siang. Untuk mencegah kebiasaan mengantuk di pagi hari dan agar
badan terasa segar, Ny.U melakukan tidur malam lebih awal dari
biasanya apabila sudah tidak ada tugas atau keperluan yang harus ia
kerjakan4. Sekitar 4 bulan yang lalu Ny.U mengatakan pernah
MRS dengan diagnosis muntaber di rawat di rumah sakit Mitra
Keluarga Sidoarjo. Ny.U juga mengatakan bahwa suami dan
anaknya tidak memiliki keluhan atau masalah kesehatan.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ny. U mengatakan bahwa ibunya dahulu memiliki riwayat
keluhan yang sama dengan Ny.U yaitu sering nyeri sendi dan terasa
kesemutan pada ekstremitas bawah dan saat dilakukan pemeriksaan
terdapat hasil kadar kolesterol dan asam urat diatas normal.
2.1.3 Data Lingkungan
Denah rumah keluarga Tn.S disertai dengan keterangan ukuran.
Gambar 2.2 Denah Rumah Keluarga Tn.S

57
58

1. Karakteristik Rumah
a. Uraikan tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar,
dll). Apakah keluarga memiliki rumah sendiri atau menyewa
rumah? Rumah yang ditempati keluarga adalah rumah mereka
sendiri.
b. Uraikan kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah).
Interior rumah meliputi jumlah ruang dan jenis ruang (ruang
tamu, ruang tidur, dll). Penggunaan ruang-ruang tersebut dan
bagaimana ruang-ruang tersebut diatur. Bagaimana kondisi dan
kecukupan perabot? Apakah penerangan, ventilasi, dan panas
memadai (artifisial atau panas matahari). Apakah lantai, tangga,
pemagaran, dan struktur lainnya dalam kondisi yang memadai?
Didalam rumah terdapat beberapa ruang seperti ruang tamu,
ruang keluarga, 3 kamar tidur, ruang makan dan lain-lain.
c. Didapur, amati suplai air minum, sanitasi, dan adekuasi lemari
es. Air yang dikonsumsi setiap hari menggunakan air isi ulang,
dan memiliki lemari es untuk menyimpan sayur, buah, dan air
dingin.
d. Dikamar mandi, amati sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya
sabun dan handuk? Apakah anggota keluarga menggunakan
handuk yang sama? Di dalam kamar mandi terdapat bak mandi
bersih, WC jongkok, peralatan mandi pribadi, handuk pribadi,
dan didepan kamar mandi terdapat alat untuk menjemur handuk
seusai mandi
e. Kaji pengaturan tidur didalam rumah. Apakah pengaturan
tersebut memadai bagi anggota keluarga dengan pertimbangan
usia mereka, hubungan, dan kebutuhan khusus lainnya?
Kebutuhan tidur Ny.U kurang dengan rentang tidur ±5-6 jam
karena Ny.U mengeluhkan susah jatuh tidur4.
f. Amati keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah. Apakah
ada serbuan serangga-serangga kecil (khususnya didalam) dan
atau masalah sanitasi yang disebabkan adanya hewan

58
59

peliharaan? Pada beberapa area tertentu terdapat sarang laba-


laba pada ujung langit-langit, keluarga tidak memiliki hewan
peliharaan
g. Adakan tanda cat yang sudah tua, mengelupas (sumber yang
mungkin menyebabkan racun) yang mungkin terpajan oleh anak
yang masih kecil? Terdapat cat yang telah mengelupas seperti di
area dapur dan ruang makan.
h. Identifikasi unit teritorial keluarga. Apakah mereka nyaman
menggunakan sumber atau pelayanan dilingkungan mereka?
i. Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana perasaan keluarga
mengenai adekuasi privasi. Ny.U mengatakan privasi dalam
keluarga sangat terjaga.
j. Evaluasi ada atau tidak adanya bahaya kenyamanan. Ny.U
mengatakan kurang nyaman dengan keadaan lingkungan
dirumahnya karena terdapat pabrik yang lumayan berisik
terutama pada saat pergantian shift pegawainya. Selain itu,
banyak kendaraan bermotor keluar masuk area pabrik tersebut5.
k. Evaluasi adekuasi pembuangan sampah. Ny.U mengatakan
dalam 1 minggu sebanyak 3 kali petugas pembuangan sampah
mengambil sampah didepan rumah warga.
l. Kaji perasaan puas/tidak puas dari anggota keluarga secara
keseluruhan dengan pengaturan/penataan rumah. Apakah
keluarga menyadari keadekuatan rumah terhadap keutuhan ini?
Ny.U mengatakan sangat puas dengan penataan rumah karena
ialah yang mengatur seluruh perabotan rumah.
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
a. Bagaimana hubungan keluarga dengan lingkungan sekitar?
Hubungan keluarga Tn.S dan Ny.U dengan tetangga sekitar
tempat tinggalnya cukup baik
b. Apakah warga disekitar rumah bersuku dan daerah yang sama?
Komunitas sekitar rumah bersifat homogen karena mayoritas

59
60

berasal dari suku Jawa dan suku Madura dengan kehidupan yang
cukup harmonis, rukun dan saling menghormati.
c. Bagaimana kondisi rumah disekitar dan jalan? Kondisi rumah
disekitar cukup rapat dan jalanan sudah beraspal. Jarak ±550m
terdapat pabrik industri5 Sebelah kiri rumah terdapat rumah
tetangga yang dipenuhi oleh barang bekas.
d. Pelayanan kesehatan dan pelayanan dasar apa yang ada di
komunitas? Pusat pelayanan kesehatan yang digunakan warga
adalah klinik kesehatan, dokter praktik, dan rumah sakit.
e. Tersedianya transportasi umum. Bagaimana keluarga dapat
mengakses pelayanan dan fasilitas tersebut (dalam hal jarak,
kesesuaian waktu tempuh)? Terdapat transportasi umum di
daerah tempat tinggal keluarga Tn.S seperti taksi, angkot, dan
ojek motor. Namun dalam mengakses pelayanan kesehatan
Ny.U biasa menggunakan kendaraan pribadi.
f. Bagaimana insiden kejahatan dilingkungan dan komunitas?
apakah hal ini merupakan masalah yang serius? Ny.U
mengatakan kalau di wilayahnya cukup aman dan karena
dirumah terdapat fasilitas pagar setinggi ±2 meter
3. Mobilitas Geografis Keluarga
a. Berapa lama keluarga tinggal diwilayah tersebut? Ny.U
menceritakan bahwa Tn.S dan beliau sudah sekitar kurang lebih
±32 tahun tinggal di Jalan Makmur Betro, Sedati, Sidoarjo.
Anaknya tinggal terpisah karena telah menikah2.
b. Bagaimana riwayat mobilitas geografis dri keluarga ini?
Dulunya Tn.S tinggal di Ponorogo dan Ny.U asli tinggal di
Sidoarjo. Setelah menikah Tn.S dan Ny.U tinggal di Sidoarjo
hingga sekarang
c. Darimana keluarga tersebut berpindah atau bermigrasi?
Sejak menikah keluarga Tn.S tinggal di rumah yang ia tempati
hingga sekarang.

60
61

4. Asosiasi Transaksi Keluarga dengan Komunitas


a. Bagaimana hubungan keluarga dengan keluarga lain?
Di rumah Ny.U tinggal sendiri2, interaksi dengan anggota
keluarga melalui media komunikasi (handphone)
b. Kegiatan apa yang diikuti keluarga dalam masyarakat? Tn.S bila
sedang berada dirumah biasanya mengikuti kerja bakti di
kampung. Ny.U juga rutin mengikuti pengajian dan kegiatan
PKK.
c. Bagaimana hubungan keluarga dengan tetangga? Interaksi
keluarga dengan masyarakat disekitar tempat tinggalnya cukup
baik
d. Bagaimana keluarga memandang masyarakat sekitar? Tetangga-
tetangga disekitar rumah baik, ramah, dan sopan.
5. Sistem pendukung keluarga
a. Bagaimana keluarga lain mendukung dalam hal kesehatan?
Apabila merasa terdapat keluhan atau masalah kesehatan,
keluarga menggunakan sistem pendukung layanan kesehatan di
rumah sakit sekitar.
2.1.4 Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
a. Bagaimana hubungan keluarga dengan keluarga yang lain?
Pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi terbuka.
Setiap anggota keluarga bebas menyampaikan keluhannya
b. Alat komunikasi apa yang dingunakan keluarga untuk
berkomunikasi dengan keluarga yang lain? Apabila suami dan
anaknya tidak berada dirumah, maka komunikasi awalnya
dilakukan dengan media alat komunikasi (handphone).
c. Bagaimana cara keluarga dalam mengambil keputusan? Bila
dirasa keluhan atau masalah belum teratasi seluruh anggota
keluarga mencari waktu bersama untuk melakukan diskusi
langsung atau musyawarah di rumah. Cara atau metode
pengambilan keputusan di keluarga yaitu secara musyawarah

61
62

2. Struktur Kekuatan Keluarga


a. Hasil akhir kekuasaan
1) Siapakah yang membuat keputusan? Siapa yang memegang
“kata terakhir” atau “siapa yang menang”? Ny.U mengatakan
didalam keluarga ini yang mengambil keputusan dalam
keluarga adalah Tn.S
2) Siapa yang menganggarkan, membayar rekening dan
memutuskan bagaimana uang digunakan?Dalam urusan uang
Ny.U mengatakan bahwa beliaulah yang mengambil
keputusan bagaimana uang tersebut digunakan dengan
diskusi bersama suami terlebih dahulu.
3) Siapa yang memutuskan bagaimana cara menghabiskan
waktu luang atau siapa teman atau kerabat yang hendak
dikunjungi? Ny.U mengatakan sering mengajak anggota
keluarga lain saat sedang libur untuk menghabiskan waktu
luang bersama
4) Siapa yang memutuskan perpindahan dalam pekerjaan atau
tempat tinggal? Semua keputusan perihal pekerjaan atau
tempat tinggal yaitu Tn.S.
b. Proses pengambilan keputusan
1) Teknik-teknik khusus apa yang digunakan untuk membuat
keputusan didalam keluarga dan sejauh mana teknik-teknik
ini digunakan (misalnya: tawar-menawar, paksaan)?
Teknik atau metode pengambilan keputusan di keluarga yaitu
secara musyawarah bersama.
c. Keseluruhan kekuasaan sistem dan subsistem keluarga
1) Identifikasi apakah kekuasaan keluarga tersebut dapat
termasuk keluarga dominasi istri atau suami, anak, nenek,
dll? Kekuasaan keluarga di dominasi oleh Tn.S. Namun
dalam hal keuangan dan penataan rumah adalah keputusan
Ny.U

62
63

3. Struktur Peran
a. Struktur peran formal
1) Uraikan setiap anggota keluarga melakukan peran-peran
formal mereka?Pembagian peran dalam anggota keluarga
yaitu Tn.S sebagai kepala keluarga, sebagai suami Ny.U, dan
sebagai ayah untuk anaknya. Ny.U mengatakan bahwa Tn.S
berperan sebagai pencari nafkah2 yang bertugas untuk
memenuhi kebutuhan anggota keluarga, sedangkan Ny.U
berperan sebagai seorang istri dan ibu yang bertugas untuk
menyiapkan segala kebutuhan anggota keluarga.
2) Apakah peran ini dapat diterima dan konsisten dalam
menjalankan perannya? Tn.S melakukan atau menjalankan
peran tersebut secara konsisten namun, peran Ny.U setelah
anaknya menikah secara konsisten hanya menyiapkan segala
kebutuhan Tn.S saja.
b. Struktur peran informal
1) Seberapa sering dan konsisten peran tersebut dijalankan?
Ny.U mengatakan sering menjadi sahabat, penghibur,
pendorong bagi anggota keluarganya ketika suami atau
anaknya sedang mengalami kecemasan atau masalah.
2) Apakah anggota keluarga secara samar menjalankan peran
yang berbeda dari posisi mereka yang dituntut keluarga untuk
mereka mainkan? Ny.U mengatakan ketika dirinya
mengalami kecemasan atau masalah, maka suaminya lah
menjadi sahabat. Dan kedua anaknya sebagai penghibur atau
pendorong motivasi untuk Ny.U.
3) Apa tujuan kehadiran peran-peran diidentifikasi sebagai
peran samar atau informal? Ny.U mengatakan tujuan dalam
peran informal yaitu sebagai alat pendekatan antara anggota
keluarga.

63
64

c. Analisis model peran (kapan masalah peran muncul)


1) Siapakah yang menjadi model peran dalam keluarga? Dalam
hal kedisiplinan model peran dalam keluarga adalah Tn.S,
namun dalam hal kesabaran adalah Ny.U.
2) Siapa yang memberikan perasaan dan nilai-nilai tentang
pertumbuhan, pengalaman baru, peran dan teknik
komunikasi? Dalam hal tersebut, Ny.U mengatakan
memberikan perasaan dan nilai-nilai tentang pertumbuhan,
pengalaman baru, peran dan teknik komunikasi dilakukan
bersama-sama dengan Tn.S.
3) Siapa yang secara spesifik bertindak sebagai model peran
bagi pasangan dalam peran mereka sebagai pasangan
pernikahan? Ny.U mengatakan bahwa ialah yang menjadi
model peran dalam pernikahan karena ia lebih tua dari Tn.S
dan merasa lebih dewasa dalam pemikiran.
4) Jika peran informal didalam keluarga ada masalah, siapa
yang menjalankan peran ini didalam generasi yang
sebelumnya? Yang menjalankan peran informal dalam
generasi sebelumnya yaitu nenek atau ibu dari Ny.U
4. Nilai dan Norma Keluarga
a. Nilai keluarga
1) Apakah ada perbedaan nilai antara keluarga dengan
masyarakat sekitar? Nilai dan norma yang dianut keluarga
Ny.U adalah saling menghormati antar anggota keluarga dan
menghormati orang yang lebih tua. Hal tersebut terlihat pada
anaknya yang selalu menggunakan bahasa yang sopan jika
berkomunikasi dengan orang lebih tua darinya.
2) Bagaimana nilai-nilai keluarga memengaruhi status kesehatan
keluarga? Nilai dalam keluarga Tn.S adalah saling
menghormati antar anggota keluarga dan orang yang lebih
tua. Nilai tersebut dapat mempengaruhi keharmonisan

64
65

keluarga yang berdampak pada status kesehatan keluarga


baik secara psikis, sosial bahkan fisik seseorang.
2.1.5 Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
a. Saling asuh, keakrapan, dan identifikasi
1) Sejauh mana anggota keluarga saling asuh dan mendukung?
Ny.U mengatakan ketika suami dan kedua anaknya
melakukan aktivitas atau kegiatan yang digemari (hobi) maka
Ny.U mendukung dengan memfasilitasinya dengan catatan
aktivitas atau kegiatan tersebut dalam aspek yang positif.
2) Sebaik apa anggota keluarga berbaur satu sama lain? Ny.U
mengatakan apabila terdapat waktu luang seperti hari libur
akan mengajak anggota keluarnya liburan untuk berkumpul
bersama.
3) Apakah mereka menunjukkan kasih sayang satu sama lain?
Iya, dengan saling memberi kabar atau menanyakan kabar
anggota keluarga seperti menanyakan kesehatan, kesibukan
saat ini, dan sebagainya.
b. Keterpisahan dan keterkaitan
1) Bagaimana keluarga menghadapi isu-isu tentang keterpisahan
dan keterkaitan? Dengan melakukan diskusi bersama atau
menanyakan langsung, agar tidak terjadi kesalapahaman.
2) Bagaimana keluarga membantu anggotanya agar bersatu dan
memelihara keterkaitan? Dengan cara melakukan diskusi
bersama untuk menyelesaikan masalah dan melakukan
liburan atau kumpul keluarga untuk memelihara keterkaitan.
c. Pola kebutuhan-respons keluarga
1) Sejauh mana anggota keluarga merasakan kebutuhan individu
lain di dalam keluarga? Ibu U mengatakan apabila salah satu
anggota keluarganya memiliki kebutuhan individu lain dalam
keluarga, anggota keluarga tersebut akan menceritakannya
atau membahasnya ketika sedang berkumpul bersama.

65
66

2) Apakah kebutuhan, minat, dan perbedaan masing-masing


anggota yang dihormati oleh anggota keluarga yang lain?
Tn.U mengatakan keluarganya memiliki minat atau
kegemaran yang berbeda-beda, tetapi tetap saling mendukung
dan menghormati seperti kegiatan menjahit merupakan hobi
Ny.U, memancing adalah hobi Tn.S, otomotif merupakan
hobi anak sulungnya, dan membaca merupakan hobi anak
bungsunya.
2. Fungsi Sosialisasi
a. Bagaimana hubungan keluarga dengan tetangga/lingkungan
sekitar? Hubungan keluarga dengan tetangga sekitar cukup baik
karena Ny.U sering melakukan interaksi seperti mengobrol
bersama, dan ikut terlibat dalam kegiatan sosial seperti PKK,
pengajian rutin bersama dan lain-lain.
b. Saat salah satu anggota keluarga melakukan kesalahan,
bagaimana tanggapan anggota keluarga yang lain? Dibiarkan
saja atau ditegur atau ada tindakan yang lain? Apabila salah satu
anggota melakukan kesalahan maka tanggapan anggota keluarga
lainnya dengan cara ditegur dan dinasehati agar tidak melakukan
kesalahan tersebut kembali.
3. Fungsi reproduksi
a. Apakah memiliki rencana untuk mempunyai anak kembali?
Ny.U mengatakan tidak mempunyai keinginan hamil lagi, dan
mengatakan bahwa dirinya dan suami sudah lama tidak
melakukan hubungan seksual serta Ny.U mengatakan terakhir
mengalami haid sekitar setahun yang lalu pada usia 54 tahun
dan saat ini telah mengalami masa menapouse3.
b. Apakah pernah keguguran, aborsi? Ny.U mengatakan tidak
pernah mempunyai riwayat keguguran atau aborsi sebelumnya.
4. Fungsi perawatan kesehatan
a. Jika ada anggota keluarga yang sakit, bagaimana tanggapan
anggota keluarga yang lain? Apakah langsung dibawa ke

66
67

puskesmas atau beli obat di warung? Apabila dalam anggota


keluarga ada yang sakit biasanya keluarga membawanya
kerumah sakit kecil ataupun kerumah sakit Mitra Keluarga
Sidoarjo
b. Bagaimana keluarga mendefinisikan sehat dan sakit? Ny.U
mendefinisikan sehat adalah faktor yang sangat penting sekali,
jika ada yang sakit itu sangat terganggu dan tidak nyaman
c. Darimana keluarga mendapatkan informasi kesehatan? Ny.U
mendapatkan informasi terkait kesehatan dari dokter atau
perawat ketika beliau memeriksakan ke pelayanan kesehatan,
tetangga di sekitar rumah, anggota keluarga, dan melalui media
masa.
d. Apakah ada masalah kesehatan yang dialami saat ini? Ny.U
mengeluhkan sering mengalami pegal-pegal, nyeri kesemutan
dan nyeri persendian pada ekstremitas bawah, hal tersebut dirasa
sangat tidak nyaman dengan skala 7 dari 10. Serta Ny.U
mengatakan sering kesulitan untuk tidur saat malam hari
sehingga menyebabkan sering mengantuk dipagi hari3.
e. Apakah ada masalah kesehatan yang pernah dialami? Sekitar 4
bulan yang lalu Ny.U mengatakan pernah MRS dengan
diagnosis muntaber di rawat di rumah sakit Mitra Keluarga
Sidoarjo.
f. Siapa anggota keluarga yang menyediakan makanan sehari-hari?
Makanan sehari-hari yang mengatur dan memasak yaitu Ny.U
g. Apakah kebutuhan tidur setiap anggota keluarga terpenuhi?
Kebutuhan tidur Ny.U memiliki waktu tidur ± 5-6 jam4
h. Apakah terdapat pelayanan kesehatan disekitar wilayah
tersebut? Disekitar wilayah rumah keluarga Tn.S terdapat
pelayanankesehatan seperti puskesmas, klinik, praktek
dokter/bidan, dan kegiatan posyandu

67
68

i. Apakah setiap anggota keluarga memiliki asuransi kesehatan?


Setiap anggota keluarga mengatakan memiliki asuransi
kesehatan (BPJS)
j. Apakah keluarga puas dengan pelayanan dari asuransi
kesehatan? Ibu U mengatakan bahwa keluarganya cukup puas
dengan pelayanan asuransi kesehatan.
k. Apa harapan keluarga tentang pelayanan asuransi kesehatan?
Ny.U berharap kepada pelayanan asuransi kesehatan dapat
meningkatkan dalam hal kualitas mutu pelayanannya.
l. Apakah ada riwayat penyakit keturunan pada keluarga?
Keluarga Tn.S tidak memiliki riwayat penyakit keturunan.
m. Apakah semua anggota keluarga merawat kebersihan dirinya?
Seluruh anggota keluarga merawat kebersihan diri dengan
mandi 2 kali sehari, gosok gigi, dan keramas sekitar ±2 hari
sekali.
n. Alat transportasi apa yang digunakan keluarga menuju
pelayanan kesehatan? Ny.U menggunakan kendaraan bermotor
pribadi untuk menuju ke pelayanan kesehatan.
5. Fungsi Ekonomi
a. Apakah kebutuhan keluarga terpenuhi? Ny.U mengatakan
bahwa kebutuhan keluarga terpenuhi dengan gaji suaminya.
Apabila terdapat keperluan mendadak maka Ny.U membantu
dengan kegiatan menjahit sebagai keterampilannya untuk
membantu keperluan ekonomi keluarga.
b. Apakah keluarga menyisihkan uang untuk masa depan? Ny.U
mengaku bahwa setiap bulan menyisihkan sedikit uang untuk
beberapa keperluan seperti kesehatan, tabungan hari tua dan
beberapa keperluan lain.

68
69

2.1.6 Tingkat Kemandirian


Tabel 2.5 Kriteria Tingkat Kemandirian Keluarga Tn.S
No Kriteria Tingkat Kemandirian Mampu Tidak
Mampu
1 Keluarga menerima perawat √
2 Keluarga menerima pelayanan kesehatan

sesuai rencana keperawatan keluarga
3 Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan

masalah kesehatannya secara benar
4 Keluarga memanfaatkan fasilitas
kesehatan pelayanan kesehatan sesuai √
anjuran
5 Keluarga melakukan tindakan
keperawatan sederhana yang sesuai √
anjuran
6 Keluarga melakukan tindakan √
pencegahan secara aktif
7 Keluarga melakukan tindakan promotif
secara aktif

2.1.1 Keluarga Sejahtera


Tabel 2.6 Indikator Keluarga Sejahtera Keluarga Tn.S
No Indikator Mampu Tidak
Keluarga Sejahtera I Mampu
Pada umumnya anggota keluarga makan
1. √
dua kali sehari atau lebih *)
Anggota keluarga memiliki pakaian yang
2. berbeda untuk dirumah, bekerja atau √
sekolah dan berpergian
Rumah yang ditempati keluarga
mempunyai atap, lantai, dan dinding yang
baik *)
3. √
a). Atap
b). Lantai
c). Dinding
Bila anggota keluarga sakit dibawa ke
4. √
sarana kesehatan

69
70

Bila pasangan usia subur ingin ber KB


5. √
pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi
Semua anak umur 7-15 tahun dalam
6. √
keluarga bersekolah.
Keluarga Sejahtera II
Pada umumnya anggota keluarga
melaksanakan ibadah sesuai dengan √
1
agama dan kepercayaannya masing–
masing
Paling kurang sekali seminggu anggota √
2
keluarga makan daging/ikan/telur
Seluruh anggota keluarga memperoleh
3 paling kurang satu stel pakaian baru √
dalam setahun
Luas lantai rumah paling kurang 8m2 √
4
untuk setiap penghuni rumah
Ada seseorang atau lebih
5 anggotakeluarga yang bekerja untuk
memperoleh penghasilan
Seluruh anggota keluarga umur 10-60
6
tahun bisa baca tulisan latin
Pasangan usia subur dengan 2 anak atau
7
lebih menggunakan alat kontrasepsi
Keluarga Sejahtera III
Keluarga berupaya meningkatkan
1
pengetahhuan agama
Sebagian penghasilan keluarga ditabung
2
dalam bentuk uang maupun barang
Kebiasaan keluargamakan bersama
3 paling kurang seminggu sekali
dimanfaatkan untuk berkomunikasi
Keluarga sering ikut dalam kegiatan
4
masyarakat di lingkungan tempat tinggal
Keluarga memperoleh informasi dari
5
surat kabar/majalah/radio/TV
Keluarga Sejahtera III Plus
Keluarga secara teratur dengan sukarela
1 memberikan sumbangan materil untuk
kegiatan social
Anggota keluarga yang aktif sebagai
2 pengurus perkumpulan sosial/yayasan
institusi masyarakat

70
71

Family System Stressor Strength Inventory (FS3I)


Nama Keluarga: Tn.S
Tanggal: 07 Maret 2019 & 11 Maret 2019
Anggota Keluarga yang menyelesaikan penilaian: Ny.U
Latar Belakang Etnik: Jawa
Latar Belakang Agama: Islam
Sumber Rujukan:
Pewawancara: Anggota kelompok 7
Anggota Hub Usia Status Pend. Pekerjaan
Keluarga dalam Pernikahan (Derajat
keluarga Tertinggi)
1. Tn.S Suami 51 Menikah SMA Swasta
2. Ny.U Istri 55 Menikah SD IRT
Alasan Keluarga saat ini untuk mencari bantuan?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.....................................................................................................

71
72

Bagian I : Sistem Stressor Keluarga (Umum)


ARAHAN: Masing-masing dari 25 situasi / stresor yang tercantum di sini berkaitan dengan beberapa aspek kehidupan keluarga yang
normal. Mereka memiliki potensi untuk menciptakan stres di dalam keluarga atau di antara kehidupan keluarga. Tolong lingkari angka (0
hingga 5) yang paling menggambarkan jumlah stres atau ketegangan yang mereka ciptakan untuk Anda.
Persepsi
Skor Persepsi Keluarga
Klinis
Tidak Sedikit Stress Stress
Skor
Berlaku Stress sedang Berat
1 Anggota keluarga merasa tidak dihargai 0 1 2 3 4 5
2. Rasa bersalah karena tidak mencapai lebih banyak 0 1 2 3 4 5
3. Kurangnya waktu sendiri 0 1 2 3 4 5
4. Citra diri / harga diri / perasaan tidak menarik 0 1 2 3 4 5
5. Perfeksionis 0 1 2 3 4 5
6. Diet 0 1 2 3 4 5
7. Kesehatan/Penyakit 0 1 2 3 4 5
8. Komunikasi dengan anak 0 1 2 3 4 5
9. Standar rumah tangga 0 1 2 3 4 5
10. Kurangnya waktu bersama pasangan 0 1 2 3 4 5
11. Kurangnya waktu bermain keluarga 0 1 2 3 4 5
12. Tingkah laku anak /kedisiplinan anak/ pertengkaran saudara 0 1 2 3 4 5
kandung
13. Televisi 0 1 2 3 4 5
14. Kalender keluarga yang terlalu dijadwalkan 0 1 2 3 4 5
15. Kurangnya tanggung jawab bersama dalam keluarga 0 1 2 3 4 5
16. Perpindahan 0 1 2 3 4 5
17 Hubungan suami istri (komunikasi, pertemanan, seks) 0 1 2 3 4 5
18 Liburan 0 1 2 3 4 5

72

72
73

19 Orangtua dan saudara dari istri/suami 0 1 2 3 4 5


20 Perilaku anak remaja (komunikasi, music, teman, sekolah) 0 1 2 3 4 5
21 Bayi baru 0 1 2 3 4 5
22 Ekonomi/keuangan/anggaran 0 1 2 3 4 5
23 Tidak senang dengan situasi kerja 0 1 2 3 4 5
24 Terlalu sukarela 0 1 2 3 4 5
25 Tetangga 0 1 2 3 4 5

Stressor tambahan :

Komentar keluarga :

Klinisi : klarifikasi situasi / kekhawatiran stres dengan anggota keluarga.


Memprioritaskan agar menjadi penting bagi anggota keluarga :

73
73
74

Bagian II : Sistem Stressor Keluarga (Spesifik)


ARAHAN : Pertanyaan berikut 12 dirancang untuk memberikan informasi tentang situasi, masalah, atau masalah yang menimbulkan stres
spesifik yang memengaruhi kesehatan keluarga Anda. Mohon lingkari angka (1 hingga 5) yang paling menggambarkan pengaruh situasi ini
terhadap kehidupan keluarga Anda dan seberapa baik Anda memahami fungsi keluarga Anda secara keseluruhan.

Situasi / masalah atau bidang yang menimbulkan stres spesifik saat ini adalah

Skor Persepsi Keluarga Persepsi Klinis


Stressor Sedikit Sedang Tinggi
1. sejauh mana keluarga Anda terganggu oleh masalah ini 1 2 3 4 5
atau situasi yang membuat stres?
(misalnya efek pada interaksi keluarga, komunikasi di
antara anggota, hubungan emosional, dan sosial)
Komentar keluarga:

Komentar Dokter :
2. Seberapa besar pengaruh situasi stres ini pada pola hidup 1 2 3 4 5
keluarga Anda yang biasa?
(misalnya efek pada pola gaya hidup dan tugas
perkembangan keluarga)
Komentar keluarga:

Komentar Dokter :

74

74
75

3. Seberapa besar situasi ini memengaruhi kemampuan 1 2 3 4 5


keluarga Anda untuk bekerja bersama sebagai unit
keluarga?

(misalnya perubahan peran keluarga, penyelesaian tugas


keluarga, menindaklanjuti dengan tanggung jawab)
Komentar keluarga:

Komentar Dokter :
1 2 3 4 5
Apakah keluarga Anda pernah mengalami kekhawatiran
serupa di masa lalu?
1. YA Jika YA, jawablah pertanyaan 4.
2. TIDAK Jika TIDAK, jawablah pertanyaan 5.
4. Seberapa sukseskah keluarga Anda dalam menghadapi 1 2 3 4 5
situasi / masalah / kekhawatiran ini di masa lalu?

(misalnya, strategi koping yang bisa diterapkan


dikembangkan, langkah-langkah adaptif bermanfaat, situasi
ditingkatkan
Komentar keluarga:

Komentar Dokter :
5. Seberapa kuat Anda merasakan situasi / masalah / 1 2 3 4 5
kekhawatiran saat ini akan memengaruhi masa depan
keluarga Anda?
(mis. konsekuensi yang diantisipasi)
Komentar keluarga:

75

75
76

Komentar Dokter :

6. Sejauh mana anggota keluarga dapat membantu diri 1 2 3 4 5


mereka sendiri dalam situasi / masalah / masalah saat ini?

(misalnya upaya swadaya, harapan keluarga, pengaruh


spiritual, dan sumber daya keluarga)
Komentar keluarga:

Komentar Dokter :
7. Sejauh mana Anda mengharapkan orang lain membantu 1 2 3 4 5
keluarga Anda dengan situasi / masalah / keprihatinan ini?

(mis. peran apa yang akan dimainkan oleh pembantu?


seberapa tersedia sumber daya tambahan keluarga?)
Komentar keluarga:

Komentar Dokter :

8. Bagaimana Anda menilai cara keluarga Anda berfungsi 1 2 3 4 5


secara keseluruhan?
(mis., bagaimana anggota keluarga Anda berhubungan satu
sama lain dan dengan keluarga dan komunitas yang lebih
besar)
Komentar keluarga:

Komentar Dokter :

76

76
77

9. Bagaimana Anda menilai keseluruhan status kesehatan 1 2 3 4 5


fisik dari setiap nama anggota keluarga? (termasuk diri
Anda sebagai anggota keluarga; catat nama-nama
tambahan di belakang.)
a.
b.
c.
d.
e.
10. Bagaimana Anda menilai status kesehatan fisik keluarga 1 2 3 4 5
Anda secara keseluruhan?
Komentar keluarga:

Komentar Dokter :

11. Bagaimana Anda menilai keseluruhan status kesehatan 1 2 3 4 5


mental dari setiap nama anggota keluarga? (termasuk diri
Anda sebagai anggota keluarga; catat nama-nama
tambahan di belakang.)
a.
b.
c.
d.
e.
12. Bagaimana Anda menilai status kesehatan mental 1 2 3 4 5
keluarga Anda secara keseluruhan?
Komentar keluarga:
Komentar Dokter :

77

76
78

Bagian III : Sistem Kekuatan Keluarga


ARAHAN : Masing-masing dari 16 ciri / atribut yang tercantum di bawah ini berkaitan dengan beberapa aspek kehidupan keluarga dan
fungsi keseluruhannya. masing-masing berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan anggota keluarga sebagai individu dan keluarga
secara keseluruhan. Mohon lingkari angka (1 hingga 5) yang paling menggambarkan pengaruh situasi ini terhadap kehidupan keluarga
Anda dan seberapa baik Anda memahami fungsi keluarga Anda secara keseluruhan

Skor Persepsi Keluarga


Stressor: Sedikit Sedang Tinggi Persepsi Klinis
1. Komunikasi dan mendengarkan satu sama lain 1 2 3 4 5
Komentar keluarga:

Komentar Dokter :
2. Menegaskan dan mendukung satu sama lain 1 2 3 4 5

Komentar keluarga:

Komentar Dokter :
3. Mengajarkan rasa hormat satu sama lain 1 2 3 4 5

Komentar keluarga:

Komentar Dokter :
4. Mengembangkan rasa percaya pada anggota 1 2 3 4 5

Komentar keluarga:

Komentar Dokter :

78

78
79

5. Menunjukkan rasa bermain dan bercanda

Komentar keluarga:

Komentar Dokter :
6. Menunjukkan rasa tanggung jawab bersama 1 2 3 4 5

Komentar keluarga:

Komentar Dokter :
7. Mengajarkan benar dan salah 1 2 3 4 5
Komentar keluarga:

Komentar Dokter :
8. memiliki rasa keluarga yang kuat di mana 1 2 3 4 5
banyak ritual dan tradisi
Komentar keluarga:

Komentar Dokter :
9. Memiliki keseimbangan interaksi di antara 1 2 3 4 5
anggota
Komentar keluarga:

Komentar Dokter :
10. Memiliki inti agama yang sama 1 2 3 4 5
Komentar keluarga:

Komentar Dokter :

79
79
80

11. Menghormati privasi satu sama lain 1 2 3 4 5


Komentar keluarga:

Komentar Dokter :
12. Nilai melayani orang lain 1 2 3 4 5
Komentar keluarga:

Komentar Dokter :
13. Membiasakan waktu dan percakapan di meja 1 2 3 4 5
keluarga
Komentar keluarga:

Komentar Dokter :
14. Membagi waktu luang 1 2 3 4 5
Komentar keluarga:

Komentar Dokter :
15. Menerima dan mencari bantuan pada 1 2 3 4 5
sebuahmasalah
Komentar keluarga:

Komentar Dokter :
16. a. Bagaimana anda menilai kekuatan 1 2 3 4 5
keseluruhan yang ada dalam keluarga anda
Komentar keluarga:

Komentar Dokter :

80

80
81

16.b. Kekuatan keluarga tambahan

16.c. Klinisi: Klarifikasi situasi / kekhawatiran stress dengan anggota keluarga.


Mempioritaskan agar penting bagi anggota keluarga

81
81
82

Sistem Stressor Keluarga Sistem Stressor Keluarga Sistem Kekuatan


Skor Untuk (Umum) Skor Untuk (Spesifik) Skor Untuk Keluarga
Kesehatan Skor Skor Kesehatan Skor Skor Kesehatan Skor Skor
dan Stabilitas Persepsi Persepsi dan Stabilitas Persepsi Persepsi dan Stabilitas Persepsi Persepsi
Keluarga Dokter Keluarga Dokter Keluarga Dokter
5.0 5.0 5.0

4.8 4.8 4.8

4.6 4.6 4.6

4.4 4.4 4.4

4.2 4.2 4.2

4.0 4.0 4.0

3.8 3.8 3.8

3.6 3.6 3.6

3.4 3.4 3.4

3.2 3.2 3.2

82

82
83

3.0 3.0 3.0

2.8 2.8 2.8

2.6 2.6 2.6

2.4 2.4 2.4

2.2 2.2 2.2

2.0 2.0 2.0

1.8 1.8 1.8

1.6 1.6 1.6

1.4 1.4 1.4

1.2 1.2 1.2

1.0 1.0 1.0

83
83
84

Ringkasan Kualitatif : Komentar Keluarga dan Dokter


Bagian I : Sistem Stressor Keluarga (umum)
Rangkuman pemicu stres umum dari komentar keluarga dan Dokter.
Memprioritaskan stressor sesuai dengan kepentingan anggota keluarga.

Bagian II : Sistem Stressor Keluarga (Spesifik)


A. Rangkuman stressor spesifik dari komentar keluarga dan Dokter.

B. Rangkuman perbedaan (jika ada perbedaan) antara bagaimana anggota


keluarga dan dokter melihat efek situasi stres pada keluarga.

C. Rangkuman keseluruhan fungsi keluarga.

D. Rangkuman keseluruhan status kesehatan fisik yang signifikan untuk anggota


keluarga.

E. Rangkuman keseluruhan status kesehatan mental yang signifikan untuk


anggota keluarga.

Bagian III : Sistem Kekuatan Keluarga


Rangkuman system kekuatan keluarga dan komentar keluarga dan dokter yang
memfasilitasi kesehatan dan stabilitas keluarga.

84
85

Rencana Perawatan Keluarga


Diagnosis Diagnosis Diagnosis sistem stresor keluarga umum dan
Diagnosis sistem
sistem stresor sistem stresor spesifik
stresor keluarga Diagnosis sistem stresor
keluarga keluarga Primer, sekunder, dan
umum dan Intervensi keluarga umum dan spesifik
umum dan umum dan
spesifik tersier
spesifik spesifik

85

85
86

2.2 Diagnosa Keperawatan


Tabel 2.7 Analisis Data Dan Diagnosa Keluarga Tn.S
Analisa Data Diagnosa
DS: Domain 1
1. Ny.U mengatakan sering mengalami Promosi Kesehatan
pegal-pegal, nyeri kesemutan dan Kelas 2:
nyeri persendian pada ekstremitas Manajemen Kesehatan
bawah, hal tersebut dirasa sangat tidak Diagnosa: 00080
nyaman. Ketidakefektifan
2. Ny.U mengatakan saat keluhan manajemen kesehatan
tersebut muncul, rentang skala keluarga Tn.S khususnya
7(sedang) Ny.U
3. Ny.U mengatakan sudah pernah Definisi: Pola Pengaturan
mendapatkan informasi kesehatan dan pengintegrasian
terkait gejala yang dirasakan, namun kedalam proses keluarga,
ketika Ny.U sudah merasa kondisinya suatu program untuk
lebih baik Ny.U kembali pengobatan penyakit dan
mengkonsumsi makanan pemicu sekuelanya yang tidak
gejala tersebut memuaskan untuk
4. Ny.U mengatakan apabila gejala memenuhi tujuan kesehatan
tersebut muncul atau timbul, sering tertentu dari unit keluarga
mengkonsumsi obat yang dibeli
diapotek terdekat.
DO:
1. Tampak memegangi atau menyentuh
ekstremitas tubuh bagian bawah
2. Tampak dahi mengernyit
3. Riwayat Hasil GCU (Glucose
Cholesterol Uric acid)tanggal 6 maret
2019 pukul 19.00 WIB
Kadar Kolesterol = 260 mg/dL
Kadar Asam Urat = 9 mg/dL

86
87

DS: Domain 12 : Kenyamanan


1. Ny.U mengatakan peran pencari Kelas: 3 Kenyamanan
nafkah keluarga adalah suami Sosial
2. Ny.U juga mengatakan suaminya Diagnosa: 00054
jarang pulang kerumah (karena alasan Resiko Kesepian pada
bekerja) keluarga Tn.S Khususnya
3. Ny.U mengatakan bahwa anaknya Ny.U
telah menikah dan tinggal bersama Definisi:
suaminya Rentan mengalami
4. Ny.U mengatakan suami pulang ketidaknyamanan yang
kerumah jika terdapat libur (tanggal berkaitan dengan keinginan
merah, dll) dan biasanya digunakan atau kebutuhan untuk
untuk berlibur bersama dengan anak melakukan lebih banyak
dan cucunya. kontak dengan orang lain
DO: yang dapat mengganggu
1. Ny.U tampak tinggal sendiri dirumah kesehatan
2. Ekspresi wajah Ny.U berubah menjadi
raut kesedihan saat diberikan
pertanyaan tersebut.
DS: Domain: 8 Seksualitas
1. Ny.U mengatakan bahwa dirinya dan Kelas: 2 Fungsi Seksual
suami sudah lama tidak melakukan Kode:
hubungan seksual. 00065 Ketidakefektifan pola
2. Ny.U mengatakan terakhir mengalami seksualitas keluarga Tn.S
haid sekitar setahun yang lalu pada khususnya Ny.U
usia 54 tahun dan saat ini telah
mengalami masa menapouse. Definisi:
DO: Ekspresi kekhawatiran
1. Tidak ada tentang seksualit as individu
DS: Domain:4 Aktivitas/Istirahat
1. Ny.U mengatakan sering kesulitan Kelas 1 Tidur/Istirahat
untuk tidur saat malam hari Kode: 000198 Gangguan
2. Ny.U mengatakan saat dipagi hari pola tidur pada keluarga
merasa mengantuk Tn.S Khususnya Ny.U
3. Ny.U mangatakan saat terasa Definisi: Interupsi jumlah
mengantuk dipagi hari terkadang waktu dan kualitas tidur
mengkonsumsi kopi. Namun, Ny.U akibat faktor eksternal.
sadar bahwa kebiasaan dalam
mengkonsumsi kafein tidak baik
sehingga Ny.U terkadang melakukan
aktivitas tidur siang.
4. Ny.U mengatakan saat malam hari
sudah tidak ada lagi tugas atau
keperluan, Ny.U akan tidur lebih
awal sehingga pada pagi hari badan
terasa segar dan tidak mengantuk
5. Kebutuhan tidur Ny.U kurang
dengan rentang tidur ±5-6 jam

87
88

karena Ny.U mengeluhkan susah


jatuh tidur.
DO:
1. Ny.U tampak sering menguap di pagi
hari.
2. Saat dilakukan pengkajian pada
tempat cuci piring terlihat adanya
bekas gelas kopi
DS: Domain 12
1. Ny.U mengatakan di dekat rumahnya Kenyamanan
terdapat sebuah pabrik industri Kelas 1 Kenyamanan Fisik
2. Ny. U mengatakan kurang nyaman Kode: 000214 Hambatan
dengan keadaan lingkungan tempat rasa nyaman
tinggalnya karena berisik Definisi:
3. Ny. U mengatakan banyak kendaraan Merasa kurang nyaman,
bermotor yang ramai terutama pada lega dan sempurna dalam
saat pergantian shift pegawai di dimensi fisik, psikospiritual,
pabrik dekat rumahnya lingkungan, budaya dan atau
DO: sosial.
1. Terlihat keramaian didepan pabrik
dekat rumah keluarga Tn.S
2. Jarak antara rumah dan pabrik
industry berkisar antara 550 Meter
3. Tampak banyak kendaraan roda 2 dan
roda 4 yang keluar masuk area
lingkungan pabrik di dekat rumah
keluarga Tn. S

88
89

2.2.1 Tabel Prioritas Masalah


1. 00080 Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga Tn.S
khususnya Ny.U
Definisi: Pola pengaturan dan pengintegrasian kedalam proses
keluarga, suatu program untuk pengobatan penyakit dan sekuelanya
yang tidak memuaskan untuk memenuhi tujuan kesehatan tertentu
dari unit keluarga
Tabel 2.8 Prioritas Masalah Keluarga Tn.S
No Kriteria Skor Bobot Jumlah Perbaikan
1. Sifat Masalah 1. Ny.U
Skala: merasakan pegal-
Wellness 3 pegal, nyeri sendi
Aktual 3 1 3/3x1= dan kesemutan
Resiko 2 1 pada ekstremitas
Potensial 1 bawah
2. Kemungkinan 2. Ny.U telah
masalah dapat mendapatkan
diubah informasi terkait
Skala: Mudah 2 2 2/2x2= dengan gejala
Sebagian 1 2
Tidak dapat 0
3. Potensi 3. Cukup, dengan
masalah untuk memperhatikan
dicegah asupan makanan
Skala: atau minuman
Tinggi 3 disertai dengan
Cukup 2 1 2/3x1= pola hidup sehat.
Rendah 1 2/3 namun ketika
Ny.U sudah
merasa lebih baik
mulai kembali
mengkonsumsi
makanan pemicu
gejala tersebut
4. Menonjolnya 4. Masalah
masalah kesehatan
Skala: tersebut harus
Segera 2 1 2/2x1= segera diatasi
Tidak perlu 1 1 untuk mencegah
Tidak 0 gejala timbul
dirasakan kembali dan
semakin parah
4 2/3

89
90

2. 00054 Resiko Kesepian keluarga Tn.Skhususnya Ny.U


Definisi: Rentan mengalami ketidaknyamanan yang berkaitan
dengan keinginan atau kebutuhan untuk melakukan lebih banyak
kontak dengan orang lain, yang dapat mengganggu kesehatan
No Kriteria Skor Bobot Jumlah Perbaikan
1. Sifat Masalah 1.Sifat masalah
Skala: Wellness 3 adalah resiko
Aktual 3 karena suami
Resiko 2 1 2/3x1= jarang pulang
Potensial 1 2/3 (bekerja) dan
telah tinggal
terpisah dengan
anaknya
2. Kemungkinan 2. Mudah, karena
masalah dapat suami dan anak
diubah Ny.U masih
Skala: Mudah 2 2 2/2x2= menjaga
Sebagian 1 2 komunikasi
Tidak 0 dengan via
dapat teknologi (HP)
3. Potensi masalah 3. Cukup karena
untuk dicegah jika suami sering
Skala: Tinggi 3 pulang kerumah
Cukup 2 1 2/3x1= dan anaknya
Rendah 1 2/3 sering
mengunjungi
Ny.U
4. Menonjolnya 4. Diharapkan
masalah dengan segera
Skala: Segera 2 1 2/2x1= mengatasi
Tidak 1 1 masalah maka
perlu Ny.U tidak
Tidak 0 mengalami
dirasakan dampak kesepian
yaitu cemas,
hingga depresi.
4 1/3

90
91

3. 00065 Ketidakefektifan pola seksual keluarga Tn.S khususnya


Ny.U
Definisi: Ekspresi kekhawatiran tentang seksualitas individu
No Kriteria Skor Bobot Jumlah Perbaikan
1. Sifat Masalah 1. Karena Ny.U
Skala: Wellness 3 dan suami sudah
Aktual 3 1 3/3x1= lama tidak
Resiko 2 1 melakukan
Potensial 1 hubungan seksual
2. Kemungkinan 2. Masalah dapat
masalah dapat diubah sebagian
diubah jarak antara
Skala: Mudah 2 tempat pekerjaan
Sebagian 1 2 1/2x2= dan rumah dirasa
Tidak 0 1 jauh dan jarang
dapat pulang

3. Potensi masalah 3.Potensi masalah


untuk dicegah dapat dicegah
Skala: Tinggi 3 dengan cara Tn.S
Cukup 2 1 2/3x1= pulang-pergi
Rendah 1 2/3 tetapi jarak antara
rumah dan tempat
bekerja dirasa
lumayan jauh

4. Menonjolnya 4.Masalah
masalah tersebut harus
Skala: segera diatasi
Segera 2 1 2/2x1= sehingga tidak
Tidak perlu 1 1 mempengaruhi
Tidak dirasakan 0 hubungan
keluarga
3 2/3

91
92

4. 000198 Gangguan pola tidur keluarga Tn.S khususnya Ny.U


Definisi: Interupsi jumlah waktu dan kualitas tidur akibat faktor
eksternal.
No Kriteria Skor Bobot Jumlah Perbaikan
1. Sifat Masalah 1.Ny.U
Skala: Wellness 3 merasakan setiap
Aktual 3 1 3/3x1= malam susah
Resiko 2 1 untuk jatuh
Potensial 1 tertidur
2. Kemungkinan 2. Sebagian,
masalah dapat dengan
diubah mengganti
Skala: Mudah 2 pengonsumsian
Sebagian 1 2 1/2x2= kopi dengan
Tidak 0 1 aktivitas tidur
dapat siang
3. Potensi masalah 3. Dapat dicegah
untuk dicegah dengan tidur
Skala: Tinggi 3 lebih awal namun
Cukup 2 1 2/3x1= tergantung pada
Rendah 1 2/3 aktivitas atau
keperluan Ny.U
telah selesai
4. Menonjolnya 4. Masalah harus
masalah segera diatasi
Skala: sehingga tidak
Segera 2 1 2/2x1= mempengaruhi
Tidak perlu 1 1 status kesehatan
Tidak dirasakan 0 Ny.U
3 2/3

92
93

5. 000214 Hambatan rasa nyaman keluarga Tn.S khususnya Ny.U


Definisi: Merasa kurang nyaman, lega dan sempurna dalam
dimensi fisik, psikospiritual, lingkungan, budaya dan atau sosial.
No Kriteria Skor Bobot Jumlah Perbaikan
1. Sifat Masalah 1. Ny.U
Skala: Wellness 3 merasakan
Aktual 3 1 3/3x1= kurang nyaman
Resiko 2 1 dengan keadaan
Potensial 1 lingkungan
rumahnya
2. Kemungkinan 2. Sebagian,
masalah dapat karena faktor
diubah eksternal yang
Skala: Mudah 2 2 1/2x2= tidak mudah
Sebagian 1 1 untuk dirubah
Tidak 0
dapat
3. Potensi masalah 3. Rendah, karena
untuk dicegah sumber
Skala: Tinggi 3 kebisingan adalah
Cukup 2 1 2/3x1= aktivitas pabrik
Rendah 1 2/3

4. Menonjolnya 4.Masalah
masalah kesehatan
Skala: Segera 2 2/2x1= tersebut harus
Tidak 1 1 1 segera diatasi
perlu untuk
Tidak 0 meningkatkan
dirasakan kenyamanan
keluarga Tn.S
khususnya Ny.U

3 2/3

93
94

2.2.1 Prioritas Diagnosa Keperawatan


Tabel 2.9 Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga Tn.S
No Diagnosa Skor
1. 00080 Ketidakefektifan manajemen kesehatan 4 2/3
keluarga Tn.S khususnya Ny.U
2. 00054 Resiko Kesepian keluarga Tn.S khususnya 4 1/3
Ny.U
3. 000214 Hambatan rasa nyaman keluarga Tn.S 3 2/3
khususnya Ny.U
4. 000198 Gangguan pola tidur keluarga Tn.S 3 2/3
khususnya Ny.U
5. 00065 Ketidakefektifan pola seksual keluarga 3 2/3
Tn.S khususnya Ny.U

94
95

2.3 Intervensi Keperawatan


Tabel 2.10 Intervensi Keluarga Tn.S

Diagnosa
NO. NOC NIC
Keperawatan
1. Domain 1 1. Keluarga mampu mengenal masalah 1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
Promosi kesehatan Domain 3 : Perilaku
Kesehatan Domain IV: Pengetahuan tentang kesehatan & Kelas S : Pendidikan pasien
Kelas 2: Perilaku Intervensi: 5510 Pendidikan Kesehatan
Manajemen Kelas S: Pengetahuan tentang kesehatan a. Tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup
Kesehatan Kriteria Hasil: 1844 Pengetahuan Manajemen perilaku sehat ini pada inndividu, keluarga, atau
Diagnosa: Penyakit Akut (Asam Urat & Kolesterol) kelompok sasaran.
00080 Outcome: b. Hindari penggunaan teknik dengan menakut-nakuti
Ketidakefektifan a. 184401 Mengetahui faktor penyebab asam sebagai strategi untuk memotivasi orang agar
manajemen urat & kolesterol mengubah perilaku kesehatan atau gaya hidup.
kesehatan b. 184402 Mengetahui perjalanan penyakit asam c. Tekankan manfaat kesehatan yang positif yang
keluarga Tn. urat dan kolesterol langsung atau manfaat jangka pendek yang bisa
khususnya Ny. c. 184404 Mengetahui tanda dan gejala asam diterima oleh perilaku gaya hidup positif daripada
U urat dan kolesterol menekankan pada manfaat jangka panjang atau efek
d. 184410 Mengetahui penggunaan obat-obatan negative dari ketidakpatuhan.
asam urat dan kolesterol non resep yang benar d. Libatkan individu, keluarga dan kelompok dalam
e. 184421 Mengetahui diit pada penderita asam perencaan dan rencana implementasi gaya hidup atau
urat dan kolesterol modifikasi perilaku kesehatan.
2. Keluarga mampu membuat keputusan yang 2. Keluarga mampu membuat keputusan yang berkaitan
berkaitan dengan upaya pengobatan atau dengan upaya pengobatan atau kesehatan
kesehatan Domain 3 Perilaku
Domain IV : Pengetahuan tentang kesehatan dan Kelas R Bantuan Koping

95
95
96

perilaku Intervensi: 5250 Dukungan Pengambilan Keputusan


Kelas Q : Perilaku sehat b. Informasikan pada pasien mengenai pandangan-
Kriteria hasil: 1606 Partisipasi dalam keputusan pandangan atau solusi alternatif dengan cara jelas dan
perawat kesehatan mendukung
Outcomes : c. Bantu pasien mengidentifikasi keuntungan dan
a. 160601 Menuntut tanggung jawab untuk kerugian dari setiap alternatif pilihan
membuat keputusan dalam pengobatan asam d. Hormati hak pasien untuk menerima atau tidak
urat dan kolesterol menerima informasi
b. 160607 Identifikasi hambatan dalam
pengobatan asam urat dan kolesterol untuk
mencapai outcome yang ingin dicapai
c. 160608 Menggunakan teknik penyelesaian
masalah pengobatan asam urat dan kolesterol
untuk mencapai outcome yang diinginkan
3. Melakukan upaya perawatan untuk 3. Melakukan upaya perawatan untuk menghilangkan
menghilangkan kondisi sakit pada anggota kondisi sakit pada anggota keluarga
keluarga Domain 3 : Perilaku
Domain IV: Pengetahuan tentang Kesehatan dan Kelas S : Pendidikan Pasien
Perilaku Intervensi: (5614) Pengajaran : Persepan Diet
Kelas FF Manajemen Kesehatan Aktivitas :
Kriteria hasil: 3100 Manajemen Diri Penyakit a. Jelaskan pada pasien tujuan dari diet yang
Akut disarankan terkait dengan penyakit asam urat dan
Outcomes : kolesterol
a. 310013 Patuhi aturan pengobatan asam urat b. Instruksikan pada pasien tentang makanan apa saja
dan kolesterol yang merupakan pantangan dan makanan yang
b. 310019 Sesuaikan diit selama masa sakit asam diperbolehkan untuk penyakit asam urat dan
urat dan kolesterol kolesterol
c. 210020 Menghindari kebiasaan yang dapat

96
96
97

memicu sakit asam urat dan kolesterol


4. Pemeliharaan kesehatan pada lingkungan 4. Pemeliharaan kesehatan pada lingkungan rumah yang
rumah yang kondusif kondusif
Domain IV : Pengetahuan tentang kesehatan dan Domain 4 Keamanan
perilaku Kelas V Manajemen Risiko
Kelas FF : Manajemen Kesehatan Intervensi: 6480 Manajamen lingkungan
Kriteria hasil: 3100 Manajemen Diri: Penyakit a. Letakkan benda yang sering digunakan dalam
Akut jangkauan pasien
Outcomes : b. Kendalikan atau cegah kebisingan yang tidak
a. 310005 Mengidentifikasi pemahaman budaya diinginkan atau berlebihan jika memungkinkan
yang dapat mempengaruhi pengobatan asam c. Berikan musik pilihan
urat dan kolesterol d. Sediakan headphone untuk mendengarkan musik
b. 310022 Menggunakan strategi untuk pribadi jika suara musik dapat mengganggu orang
meningkatkan kenyamanan untuk menunjang lain
pengobatan asam urat dan kolesterol
5. Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada 5. Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
Domain IV Pengetahuan tentang kesehatan & Domain: 6 Sistem Kesehatan
Perilaku Kelas b Manajemen Informasi
Kelas Q Perilaku Sehat Intervensi: 7910 Konsultasi
Kriteria hasil: 1603 Perilaku Pencarian Kesehatan a. Identifikasi tujuan berkonsultasi
a. 160301 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan b. Sediakan pengetahuan seorang ahli bagi mereka
yang berhubungan dengan kesehatan yang mencari pertolongan
b. 160313 Mendapatkan bantuan dari c. Dukung kemampuan bagi mereka yang mencari
professional kesehatan pertolongan untuk melangkah lebih baik terkait
c. 160314 Melakukan perilaku kesehatan dengan lebih mampu mengarahkan diri sendiri dan
dengan inisiatif sendiri tanggung jawab
d. 160316 Mencari bantuan bila diperlukan

97
97
98

Domain IV : Pengetahuan tentang kesehatan dan Domain 6 : Sistem kesehatan


perilaku Kelas Y : Mediasi system kesehatan
Kelas FF : Manajemen Kesehatan Intervensi: 7400 Panduan system pelayanan kesehatan
Kriteria hasil: 3100 Manajemen Diri: Penyakit d. Bantu pasien atau keluarga memilih professional
Akut perawatan kesehatan yang tepat
Outcomes : e. Ulas dan perkuat informasi yang diberikan oleh para
a. 310028 Menggunakan pelayanan kesehatan professional perawatan kesehatan lain
yang sesuai dengan kebutuhan f. Dorong pasien atau keluarga untuk bertanya
mengenai layanan dan biaya

98
98
99

2.4 Implementasi dan Evaluasi Keluarga Tn.S


Tabel 2.11 Implementasi dan Evaluasi Keluarga Tn.S
Tgl/ Diagnosa TTD
Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
Jam Keperawatan Perawat

Ӄ
12 Mei Ketidakefektifan TUK 1: Mengenali masalah S:
2019 manajemen Keluarga Tn.S khususnya Ny.U 1. Ny.U mengatakan pengetahuannya bertambah daripada
09.00 kesehatan mampu mengenal dan memahami sebelumnya saat di pelayanan kesehatan yang hanya
keluarga Tn.S konsep dasar penyakit asam urat mendapatkan informasi kesehatan mengenai penyebab
khususnya Ny.U dan kolesterol. dan nilai normal kadar asam urat dan kolesterol saja
1. Menentukan pengetahuan 2. Ny.U mengatakan telah mengetahui manfaat kesehatan
kesehatan dan gaya hidup jangka pendek dari kegiatan yang dilakukan.
perilaku sehat ini pada O:
inndividu, keluarga, atau 1. Ny.U kooperatif selama kegiatan berlangsung
kelompok sasaran. 2. Ny.U mampu mengulang materi makanan pemicu
2. Menghindari penggunaan penyakit asam urat dan kolesterol serta mampu
teknik dengan menakut-nakuti mengulang hasil nilai normal pemeriksaan kadar asam
sebagai strategi untuk urat dan kolesterol
memotivasi orang agar Hasil Nilai Pre-test = 67
mengubah perilaku kesehatan Hasil Nilai Post-test = 94
atau gaya hidup. A: TUK 1 tercapai, Ny.U telah mengalami peningkatan
3. Menekankan manfaat dalam tingkat pengetahuan mengenali atau memahami
kesehatan yang positif yang masalah mengenai penyakit asam urat dan kolesterol
langsung atau manfaat jangka P: Lanjutkan ke TUK2 yaitu Keluarga (Ny.U) mampu
pendek yang bisa diterima oleh membuat keputusan yang berkaitan dengan upaya
perilaku gaya hidup positif pengobatan atau kesehatan
daripada menekankan pada
manfaat jangka panjang atau

99
99
100

efek negative dari


ketidakpatuhan.
4. Melibatkan individu, keluarga
dan kelompok dalam
perencanaan dan rencana
implementasi gaya hidup atau
modifikasi perilaku kesehatan.

Ӄ
12 Mei TUK 2 Mengambil keputusan S:
2019 Keluarga Tn.S khususnya Ny.U 1. Ny.U mengatakan telah mendapatkan beberapa pilihan
10.00 mampu memutuskan tindakan alternatif perawatan atau pengobatan penyakit asam urat
keperawatan penyakit asam urat dan kolesterol
dan kolesterol 2. Ny.U mengatakan akan melakukan pola hidup sehat
Menyediakan informasi dan dengan merubah pola asupan makanan
dukungan bagi keluarga yang O:
berhubungan dengan dukungan 1. Ny.U tampak mendengarkan saat diberikan beberapa
pengambilan keputusan pilihan alternatif perawatan atau pengobatan penyakit
1. Memfasilitasi pengambilan asam urat dan kolesterol
keputusan kolaboratif 2. Ny.U tampak antusias saat memilih dan menetapkan
2. Menginformasikan pada keputusan
Ny.U mengenai pandangan A: TUK 2 tercapai, Ny.U telah memilih dan menetapkan
atau solusi alternatif dengan keputusan dalam upaya pengobatan penyakit asam urat
cara yang jelas dan dan kolesterol dengan melakukan diit sesuai dengan
mendukung anjuran.
3. Menghormati keputusan P: Lanjutkan ke TUK 3 dengan melakukan upaya
akhir klien perawatan untuk menghilangkan kondisi sakit pada
anggota keluarga.

100
100
101

Ӄ
12 Mei TUK 3 Merawat anggota yang Tanggal 12 Mei 2019 10.45
2019 sakit S:
10.30 Keluarga Tn.S khususnya Ny.U 1. Ny.U mengatakan telah mengetahui tujuan dalam
mampu merawat anggota yang pelaksanaan program diit yang akan dilakukan
sedang sakit asam urat dan 2. Ny.U mengatakan telah mengetahui dan memahami
kolesterol dengan pengobatan makanan pantangan serta apa saja yang boleh dimakan
sederhana untuk penderita Asam Urat dan Kolesterol
Menyediakan informasi dan O:
dukungan bagi keluarga yang 1. Ny.U tampak antusias dan yakin dalam program
berkaitan dengan pengobatan perubahan pola hidup dengan melakukan pembatasan
sederhana yang dapat dilakukan asupan makanan pemicu penyakit asam urat dan
1. Memberikan informasi pada kolesterol
pasien mengenai tujuan dari A: TUK 3 belum tercapai
diet yang disarankan terkait P: Kontrak waktu pada tanggal 19 mei 2019 pukul 15.00
dengan penyakit asam urat
Tanggal 19 Mei 2019 15.10
dan kolesterol S:
2. Menyarankan pada pasien 1. Ny.U mengatakan telah melaksanakan program diit
tentang makanan apa saja selama ±7 hari
yang merupakan pantangan 2. Ny.U mengatakan akan melanjutkan program diit asam
dan makanan yang urat dan kolesterol tersebut setiap hari.
diperbolehkan untuk penyakit O:
1. Hasil pemeriksaan asam urat: 5,8 mg/dl
asam urat dan kolesterol
2. Hasil pemeriksaan kolesterol: 166 mg/dl
3. Ny.U tampak senang setelah mengetahui hasil
pemeriksaan asam urat dan kolesterol dalam katagori
normal
A: TUK 3 tercapai, Ny.U akan berupaya mempertahankan

101
101
102

pola hidup sehat terutama dalam hal makanan.


P: Lanjutkan TUK 4 dengan melakukan pemeliharaan
kesehatan pada lingkungan rumah yang kondusif

Ӄ
19 Mei TUK 4 Memodifikasi S:
2019 Lingkungan 1. Ny.U mengatakan dengan memposisikan benda yang
15.30 Keluarga Tn.S khususnya Ny.U sering digunakan dalam jangkauan terasa sangat
mampu memodifikasi memudahkan.
lingkungan. 2. Ny.U mengatakan merasa nyaman dan tenang ketika
1. Memposisikan benda yang lingkungan sekitarnya tidak berisik
sering digunakan dalam 3. Ny.U mengatakan lebih suka mendengarkan lagu
jangkauan pasien dangdut dan campursari yang akan membuatnya tenang
2. Mengendalikan kebisingan O:
yang tidak diinginkan atau 1. Ny.U tampak dengan mudah menemukan barang yang
berlebihan jika sering digunakan
memungkinkan 2. Ny.U terlihat tenang menikmati lagu saat mendengar
3. Memfasilitasi musik pilihan irama dangdut.
sesuai selera klien untuk A: TUK 4 tercapai, Ny.U mampu memodifikasi
mengurangi rasa nyeri yang lingkungan dengan memposisikan benda didekatnya dan
menimbulkan gangguan rasa dapat meningkatkan kenyamanan dengan menikmati lagu
nyaman akibat penyakit asam kesukaan
urat dan kolesterol P: Lanjutkan TUK 5, dengan memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang ada

Ӄ
19 Mei TUK 5 Memanfaatkan fasilitas S:
2019 Kesehatan 1. Ny.U mengatakan telah mengetahui tujuan dalam
16.10 Keluarga Tn.S khususnya Ny.U melakukan kontrol pemeriksaan kadar asam urat dan
mampu memanfaatkan pelayanan kolesterol secara rutin.
fasilitas kesehatan 2. Ny.U mengatakan akan mulai melakukan kontrol
1. Menentukan tujuan pemeriksaan kadar asam urat dan kolesterol di

102
102
103

berkonsultasi (kontrol secara pelayanan kesehatan terdekat


rutin pemeriksaan kadar O:
asam urat dan kolesterol) 1. Ny.U tampak mendengarkan ketika dijelaskan
2. Memfasilitasi pengetahuan mengenai tujuan dan manfaat dalam melakukan
seorang ahli bagi mereka pemeriksaan kadar asam urat dan kolesterol secara rutin.
yang mencari pertolongan A:
3. Mendukung kemampuan TUK 5 tercapai, Ny.U mampu memahami tujuan dan
bagi mereka yang mencari bersedia melakukan kontrol pemeriksaan kadar asam urat
pertolongan untuk dan kolesterol secara rutin di pelayanan kesehatan
melangkah lebih baik terkait terdekat.
dengan lebih mampu P: Masalah teratasi intervensi dihentikan.
mengarahkan diri sendiri dan
tanggung jawab

103
103
104

BAB 3
PENUTUP

3.1 SIMPULAN
Seseorang dikatakan dewasa apabila telah sempurna pertumbuhan
fisiknya dan mencapai kematangan psikologis sehingga mampu hidup dan
berperan bersama-sama orang dewasa lainnya. Klasifikasi dewasa terdiri
dari dewasa awal, dewasa tengah atau madya dan dewasa lanjut. Masa
dewasa madya biasa disebut dengan masa paruh baya. Masa dewasa madya
merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa dewasa
madya merupakan masa perubahan dari masa dewasa ke masa dewasa
madya yang meliputi perubahan penampilan fisik yang dikarenakan
penuaan, kesepian yang disebabkan oleh kehilangan pasangan hidup dan
anak-anak yang sudah berkeluarga. Perubahan yang sering dialami oleh
seseorang dengan usia paruh baya meliputi perubahan secara fisik, kognitif,
dan psikososial.
Pada makalah ini kelompok mengambil tahap VII terkait tugas
kelarga tentang yaitu mencapai tanggung jawab sosial sebagai orang dewasa
dan sebagai warga negara; membimbing anak-anaknya yang remaja untuk
menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan yang berbahagia;
mengembangkan aktivitas-aktivitas untuk mengisi waktu luang;
mengikatkan diri pada suami atau istri sebagai pribadi; menerima dan
menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan fisiologi masa dewasa
madya; mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam
karir pekerjaannya serta menyesuaikan diri terhadap orang tua yang lanjut
usia

3.2 SARAN
Kelompok berharap agar makalah ini berguna bagi pembaca yang lain
khususnya bagi profesi keperawatan.

104104
105

Lampiran 1
SURAT PERNYATAAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa:


Kami mempunyai copy dari makalah ini yang bisa kami reproduksi jika makalah
yang dikumpulkan hilang atau rusak.
Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan karya orang
lain kecuali yang telah dituliskan dalam referensi, serta tidak ada seorangpun yang
membuatkan makalah ini untuk kami.
Jika dikemudian hari terbukti adanya ketidakjujuran akademik, kami bersedia
mendapatkan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Surabaya, 26 Februari 2019

Dina Ningtias 1130016015 1.


Anindya Puteri Kareina 1130016023 2.
Ade Prasetyo 1130016050 3.

105
106

Lampiran 2

SURAT PERNYATAAN RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Ny. U
No. KTP : 351517570664****
Alamat : Betro, Sedati, Sidoarjo
Dengan ini menyatakan bahwa bersedia menjadi mitra dalam tugas asuhan
keperawatan keluarga pada keluarga paruh baya dengan masalah kesehatan asam
urat dan kolesterol untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan keluarga.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Sidoarjo, 12 Mei 2019


Yang Menyatakan

( Ny.U )

106
107

Lampiran 3
LEMBAR PRE TEST
Nama : Ny.U
Umur : 55 Tahun
No. Pertanyaan dan Pilihan Jawaban
1. Pengertian dari penyakit asam urat adalah
a. Sejenis penyakit sendi yang terjadi akibat kadar asam urat yang
terlalu tinggi dalam darah.
b. Sejenis penyakit sendi yang terjadi akibat kadar kolesterol yang terlalu
tinggi dalam darah.
c. Sejenis penyakit yang terjadi akibat kadar gula yang terlalu tinggi dalam
darah.
d. Sejenis penyakit yang terjadi akibat kadar hemoglobin yang terlalu
tinggi dalam darah.
2. Pengertian dari penyakit kolesterol adalah
a. Sejenis penyakit yang terjadi akibat kadar gula yang terlalu tinggi dalam
darah.
b. Sejenis penyakit yang terjadi akibat kadar hemoglobin yang terlalu
tinggi dalam darah.
c. Sejenis penyakit sendi yang terjadi akibat kadar kolesterol yang
terlalu tinggi dalam darah
d. Sejenis penyakit sendi yang terjadi akibat kadar asam urat yang terlalu
tinggi dalam darah.
3. Apa saja klasifikasi penyakit asam urat?
a. Asam urat primer dan sekunder
b. Asam urat primer, sekunder dan tersier
c. Asam urat primer dan tersier
d. Asam urat sekunder dan tersier
4. Apa saja klasifikasi penyakit kolesterol?
a. LDR dan HDL
b. LDR dan HDR
c. LDL dan HDR
d. LDL dan HDL
5. Apa saja penyebab seseorang mengalami penyakit asam urat?
a. Faktor asupan, gangguan pada ginjal, dan keduanya
b. Faktor pengetahuan, asupan, dan keduanya
c. Faktor pengetahuan, gangguan pada ginjal dan keduanya
d. Hanya faktor asupan saja.
6. Apa saja penyebab seseorang mengalami penyakit kolesterol?
a. Faktor pengetahuan, makanan, dan jenis kelamin
b. Faktor genetik, makanan, dan jenis kelamin
c. Faktor genetik, makanan, dan pengetahuan
d. Faktor genetik, pengetahuan dan jenis kelamin
7. Apa saja tanda dan gejala pada penderita penyakit asam urat?
a. Nyeri sendi dan kulit kemerahan
b. Nyeri sendi dan gatal

107
108

c. Peningkatan kadar asam urat dalam darah dan mual muntah


d. Nyeri kepala dan tubuh terasa lemas
8. Apa saja tanda dan gejala pada penderita penyakit kolesterol?
a. Sendi terasa sakit dan kaki terkadang membengkak
b. Sakit kepala dan muntah
c. Sering merasa cepat lelah dan gatal
d. Nyeri sendi dan insomnia
9. Apa saja penanganan non farmakologi asam urat?
a. Diit rendah purin
b. Mengkonsumsi obat
c. Tidur
d. Di biarkan saja
10. Apa saja penanganan non farmakologi kolesterol
a. Mengkonsumsi obat
b. pengaturan diit
c. diit rendah purin
d. Di biarkan saja
11. Dibawah ini merupakan komplikasi dari penyakit asam urat, kecuali
a. Gangguan pada ginjal
b. Gangguan pada jantung
c. Diabetes Mellitus
d. Gangguan pada usus
12. Dibawah ini merupakan komplikasi dari penyakit kolesterol, kecuali
a. Diabetes Mellitus
b. Usus buntu
c. Jantung Koroner
d. Katarak
e. Stroke
13. Bagaimana cara mencegah meningkatnya kadar asam urat?
a. Pembatasan asupan purin
b. Pembatasan asupan cairan
c. Pembatasan asupan garam
d. Pembatasan asupan gula
14. Bagaimana cara mencegah meningkatnya kolesterol?
a. Diit rendah kolesterol
b. Diit rendah karbohidrat
c. Diit rendah garam
d. Diit rendah gula
15. Dibawah ini merupakan hasil pemeriksaan kadar asam urat normal pada
usia diatas 40 tahun dengan jenis kelamin perempuan adalah
a. 2-6,5 mg/dl
b. 2-7,5 mg/dl
c. 2-8 mg/dl
d. 2-8,5 mg/dl
16. Dibawah ini merupakan hasil pemeriksaan kadar kolesterol total normal
adalah
a. 200-239 mg/dl
b. <200 mg/dl

108
109

c. <240 mg/dl
d. <300 mg/dl
17.. Dibawah ini merupakan makanan pemicu penyakit asam urat, kecuali
a. Kembang kol
b. Bayam
c. Jeroan
d. Mentega
18. Dibawah ini merupakan makanan pemicu penyakit kolesterol, kecuali
a. Mentega
b. Daging
c. Bayam
d. Jeroan

Keterangan:

: Jawaban klien

Bold: Kunci Jawaban

NILAI

67

109
110

Lampiran 4

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Pokok Bahasan : Asam urat dan Kolesterol


Topik : Pengetahuan tentang Asam urat dan Kolesterol
Sasaran : Keluarga Tn.S Khususnya Ny.U
Tempat : Betro Sedati Sidoarjo
Hari/ tanggal : Sabtu, 11 Mei 2019
Waktu : Pagi Jam (09.00-10.00)
Penyuluh : Dina Ningtias, Anindya Puteri K, Ade Prasetyo
A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 1x60 menit
diharapkan keluarga Tn.S khususnya Ny.U mampu memahami tentang
penyakit asam urat dan kolesterol.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit asam urat dan
kolesterol mengerti tentang:
a) Pengertian penyakit asam urat dan kolesterol
b) Klasifikasi penyakit asam urat dan kolesterol
c) Penyebab penyakit asam urat dan kolesterol.
d) Tanda dan gejala penyakit asam urat dan kolesterol.
e) Penanganan penyakit asam urat dan kolesterol.
f) Komplikasi penyakit asam urat dan kolesterol
g) Pencegahan penyakit asam urat dan kolesterol.
h) Nilai normal pemeriksaan asam urat dan kolesterol.
i) Makanan pemicu asam urat dan kolesterol.

B. Materi
Terlampir

110
111

C. Kegiatan
1. Penyaji : Dina Ningtias
: Anindya Puteri Kareina
2. Observer dan Fasilitator : Ade Prasetyo

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi/Tanya Jawab
3. Post-test dan Pre-test

E. Media
1) Leaflet

F. Proses

Waktu Tahap Pelaksanaan Respon Alat/ Metode


Media
Orientasi: 1. Menjawab
5 menit 1. Mengucapkan salam salam
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
diri 3. Ny.U ingat
3. Mengingatkan dengan kontrak
-
kontrak 4. Ny.U mengerti
4. Menjelaskan maksud dan
maksud dan tujuan tujuan kegiatan
5. Menanyakan 5. Ny.U bersedia
ketersediaan
Pre-test 1. Ny.U mampu Lembar Pre-Test
5 menit 1. Memberikan pre-test menjawab Pre-Test
tulis pertanyaan
Penyajian: 1. Ny.U mampu Leaflet
35 1. Menjelaskan kepada mendengarkan asam urat
menit Ny.U mengenai dan dan leaflet
asam urat dan memperhatikan kolesterol
kolesterol dengan baik
2. Memberikan 2. Ny.U bertanya
kesempatan 3. Ny.U
bertanya kepada mendengarkan
Ny.U tentang materi
yang kurang faham.

111
112

5 Post-Test 1. Ny.U mampu Lembar Post-Test


Menit 1. Memberikan post- menjawab post-test
test tulis pertanyaan
10 Penutupan: 1. Ny.U
Menit 1. Memberikan mendengarkan
kesimpulan 2. Ny.U mampu
2. Membuat rencana menyimak -
tindak lanjut 3. Ny.U
3. Memberikan salam menjawab
penutup salam penutup

G. Evaluasi
1. Evaluasi Persiapan :
a) Materi sudah siap 2 hari sebelum pendidikan kesehatan.
b) Media sudah siap 2 hari sebelum pendidikan kesehatan.
c) SAP sudah jadi 2 hari sebelum pendidikan kesehatan.
2. Evaluasi Proses:
a) Ny.U kooperatif dalam mengikuti seluruh kegiatan.
b) Ny.U aktif dalam bertanya ketika proses diskusi bersama.
c) Ny.U memahami materi yang telah disampaikan
d) Media yang digunakan efektif.
3. Evaluasi Hasil :
a) Klien (Ny.U) mampu menjawab 12 soal benar dari 18 soal pre-test.
b) Klien (Ny.U) mampu menjawab 17 soal benar dari 18 soal post-test.

112
113

MATERI
ASAM URAT DAN KOLESTEROL

a. Definisi
1. Asam Urat
Asam urat adalah kondisi inflamasi kronis yang berhubungan dengan
defek metabolisme purin secara genetik dan menyebabkan hiperurisemia
(Brunner & Suddarth, 2013).
Asam urat adalah hasil metabolisme tubuh oleh salah satu unsur protein
yang mengandung purin. Oleh karena itu kadar asam urat di dalam darah
akan meningkat bila seseorang banyak mengkonsumsi daging atau
makanan lainnya yang mengandung purin (Kurnia. 2009).
Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal yang merupakan hasil akhir
dari metabolisme normal purin (bentuk turunan nucleoprotein), yaitu salah
satu komponen asam nukleat yang terdapat di inti sel tubuh (Agromedia,
2009).
2. Kolesterol
Kolesterol merupakan salah satu elemen lemak dan pasti terdapat di setiap
tubuh manusia. Dalam kondisi normal senyawa ini tidak berbahaya.
Bersifat merugikan atau dapat menjadi penyakit serta dianggap sebagai
penyebab berbagai penyakit mematikan seperti jantung koroner, stroke,
tekanan darah tinggi, dan diabetes saat jumlahnya melebihi batas normal.
Penyakit kelebihan kolesterol disebut hiperkolesterol atau hiperlipidemia.
(Herliana Ersi & Maloedyn Sitanggang, 2010)
Kolesterol merupakan bagian vital dalam tubuh karena merupakan
komponen pada jaringan saraf otak dan saraf-saraf bagian tulang belakang,
jaringan hati, kelenjar adrenal, dan kelenjar ginjal serta saluran empedu.
Hiperkolesterolnemia adalah suatu keadaan terjadinya peningkatan kadar
kolesterol di dalam darah (Ramayulis, 2008)

113
114

b. Klasifikasi
1. Asam Urat
a. Hiperurisemia Primer
Hiperurisemua primer sering tidak diketahui penyebabnya.
Namun, sebagaian besar disebabkan faktor genetik atau hormonal
sehingga terjadi kekurangan enzim yang berfungsi untuk mengurangi
kadar asam urat dalam darah.
b. Hiperurisemia sekunder
Penyebabnya antara lain ketidakmampuan tubuh memproses
fruktosa secara normal, kelainan glikogen, kelainan ginjal, anemia
hemolitik, dan terbentuknya limfosit secara berlebihan. Obesitas dan
keracunan timbal juga dapat menyebabkan hiperurisemia sekunder.
Termasuk obat-obat tertentu seperti dosis rendah asam salisilat. Terlalu
banyak mengkonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi juga
merupakan pencetus hiperurisemia sekunder
(Agromedia, 2009)
2. Kolesterol
a. Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL bersifat aterogenik dan sering disebut kolesterol jahat,
karena mudah melekat di pembuluh darah dan menyebabkan
penumpukan lemak yang lama-kelamaan mengeras membentuk plak.
Akibatnya terjadi penyumbatan dan kekakuan. Pada akhirnya dapat
menimbulkan ateroklerosis atau penyempitan dan pengerasan pembuluh
darah arteri.
b. High Density Lipoprotein (HDL)
HDL sering disebut kolesterol baik karena bersifat anti-
aterogenik. Fungsinya mencegah ateroklerosis dengan mengeluarkan
kolesterol dari tembok arteri dan membuang kolesterol tersebut melalui
hati dan dapat melindungi terhadap penyakit jantung dan stroke.
(Herliana Ersi & Maloedyn Sitanggang, 2010)

114
115

c. Penyebab
1. Asam Urat
Bedasarkan proses patofisiologi, peningkatan kadar asam urat disebabkan
3 faktor sebagai berikut.
a. Produksi asam urat berlebih. Disebabkan tingginya asupan makanan
yang mengandung purin. Akibatnya jumlah purin dalam tubuh
meningkat.
b. Pembuangan asam urat berkurang karena gangguan ginjal
c. Kombinasi produksi asam urat yang berlebih dengan pembuangan asam
urat yang berkurang
(Agromedia, 2009)
2. Kolesterol
Penyebab utama terjadinya peningkatan kolesterol dalam tubuh yaitu
sebagai berikut.
a. Faktor Genetik
Hampir 80% kolesterol di dalam darah diproduksi oleh tubuh.
Faktor genetic menyebabkan produksi kolesterol setiap orang berbeda.
Oleh sebab itu, sebagian orang mengalami hiperkolesterol meskipun
hanya sedikit mengkonsumsi makanan dengan kandungan kolesterol
tinggi. Pada orang yang memiliki kecenderungan seperti ini sangat
disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak
serat. Diharapkan makanan berserat ini mampu melarutkan kolesterol
dalam tubuh.
b. Makanan
Terlalu banyak dan sering mengkonsumsi makanan dengan
kandungan lemak tinggi merupakan salah satu penyebab utama
hiperkolesterol. Selain lemak, kelebihan asupan karbohidrat juga dapat
meningkatkan kolesterol dalam tubuh. Karenanya mengkonsumsi
makanan yang mengandung kalori tinggi seperti nasi, kue, snack, mie,
dan roti juga harus dibatasi.

115
116

c. Jenis Kelamin
Perbedaan ini disebabkan karena wanita memiliki hormon
estrogen. Dengan kondisi kekurangan estrogen pada wanita menopause
akan menurunkan kolesterol HDL. Pada wanita yang masih aktif
menstruasi akan menekan Lipoprotein(a). Kadar Lipoprotein(a) rata-
rata adalah 2 mg/dl, apabila Lipoprotein(a) meningkat sampai 20-30
mg/dl maka akan muncul risiko penyakit jantung
koroner.Lipoprotein(a) ini berperan sebagai penggumpal yang
kemudian bersama-sama plak yang ada dalam pembuluh arteri akan
menyumbat aliran darah sehingga muncul serangan jantung. Pada
keadaan menopause maka hormon estrogen akan menurun.
(Herliana Ersi & Maloedyn Sitanggang, 2010)

d. Tanda dan Gejala Penyakit Asam Urat dan Kolesterol


1. Asam urat
a. Nyeri sendi secara mendadak
b. Kulit kemerahan
c. Terjadi pembengkakan di daerah sendi yang terserang
d. Demam
e. Tubuh lemah
f. Terjadi hiperurisemia (peningkatan kadar asam urat dalam darah)
g. Terjadi lebih dari satu kali serangan arthritis akut
(Agromedia, 2009)
2. Kolesterol
Pada tahap awal mungkin belum terlihat gejala atau disebut tahap
asimptomatik. Namun apabila kadar kolesterol yang dirasakan sudah
memasuki stadium yang cukup parah atau semakin tinggi kadar
kolesterolnya baru akan memperlihatkan gejala sebagai berikut.
a. Sakit kepala terutama sangat dirasakan bagian tengkuk dan kepala
bagian belakang sekitar tulang leher.
b. Merasa pegal-pegal hingga bagian pundak
c. Sering merasa cepat lelah dan capek

116
117

d. Sendi terasa sakit


e. Kaki terkadang membengkak
f. Mudah mengantuk
g. Merasakan vertigo atau migraine yang sering kambuh
(Yovina, 2012)

e. Penanganan atau Penatalaksanaan


1. Asam Urat
a. Penatalaksanaan Non Farmakologi
Penatalaksanaan non farmakologi dapat dilakukan dengan cara
aktivitas fisik yang juga dapat menurunan berat badan bagi penderita
obesitas; menghindari makanan yang mengandung purin tinggi seperti
sayuran (kembang kol, bayam, buncis, daun singkong, jamur kuping
daun pepaya dan kangkung), kacang-kacangan, daging (daging sapi,
kambing atau kuda), makanan jeroan, makanan laut; atau dapat
mengurangi konsumsi alkohol; meningkatkan asupan cairan; mengganti
obat-obatan yang menyebabkan asam urat seperti diuretik tiazid; serta
dapat melakukan terapi es pada tempat yang sakit.
b. Penatalaksanaan Farmakologi
Adapun contoh obat yang dapat diberikan pada penderita asam urat
adalah obat Piroxicam, Parecoxib, Colchicine, Sulfinpirazon,
Indometacin, Allopurinol. Beberapa obat tersebut dapat dikonsumsi
dengan melakukan pemeriksaan pada pelayanan kesehatan terlebih
dahulu dan sesuai intruksi petugas kesehatan yang berwenang.
2. Kolesterol
Penatalaksanaan dislipidemia terdiri atas penatalaksanaan non
farmakologis dan secara farmakologi dengan penggunaan obat penurun
lipid.
a. Penatalaksanaan Non Farmakologi
Penatalaksanaan non farmakologi disebut juga dengan perubahan
gaya hidup meliputi pengaturan diit, aktivitas fisik, serta beberapa
upaya lain seperti berhenti merokok, dan mengurangi asupan alkohol

117
118

b. Penatalaksanaan Farmakologi
Adapun obat-obat yang digunakan dalam pengobatan dislipidemia
adalah simvastatin, Cholestyramine, Ezetimibe, Niacin, Gemfibrozil
dan beberapa contoh obat lainnya. Penggunaan obat farmakologi di
dahului dengan pemeriksaan pada pelayanan kesehatan dan sesuai
dengan resep dokter sehingga tidak menimbulkan efek samping yang
merugikan pada penderita.
(Adam, 2007)
f. Komplikasi
1. Asam Urat
Beberapa komplikasi asam urat antara lain:
a. Komplikasi pada ginjal
Komplikasi asam urat yang paling umum adalah gangguan pada
ginjal. Hal ini terjadi pada penderita asam urat akut yang terlambat
menangani penyakitnya. Secara garis besar, gangguan pada ginjal yang
disebabkan oleh asam urat mencakup dua hal,yaitu terjadinya batu
ginjal (batu asam urat) dan resiko kerusakan ginjal. Batu asam urat
terjadi pada penderita yang memiliki asam urat lebih tinggi dari 13
mg/dl. Seperti telah diketahui, urine diproses diginjal. Oleh sebab itu,
jika kadar didalam darah selalu tinggi maka asam urat yang berlebihan
akan membentuk kristal didalam darah. Apabila jumlahnya sangat
banyak akan mengakibatkan penumpukan dan pembentukan batu ginjal
b. Komplikasi pada jantung
Salah satu bahaya besar akan tingginya asam urat dalam tubuh
adalah adanya risiko menuju penyakit ini. Kelebihan asam urat dalam
tubuh (hiperurisemia) membuat seseorang berpotensi terkena serangan
jantung. Pada orang yang menderita hiperurisemia terdapat peningkatan
risiko 3-5 kali munculnya penyakit jantung koroner dan stroke. Diduga,
hubungan antara asam urat dengan penyakit jantung adalah adanya
kristal asam urat yang dapat merusak endotel/pembuluh darah koroner.

118
119

c. Diabetes mellitus
Faktor resiko untuk DM diantaranya genetik, lingkungan, usia tua,
obesitas, kurangnya aktivitas fisik, riwayat DM gestasional, dan ras atau
etnis tertentu. Selain faktor risiko di atas, ternyata orang dengan asam
urat tinggi bisa beresiko terkena diabetes. Artinya, tingginya kadar
asam urat bisa menyebabkan orang terkena diabetes.
(Noviyanti, 2015)
2. Kolesterol
Komplikasi akibat hiperkolesterol bisa muncul di organ tubuh yang
terserang. Bahkan, beberapa penyakit yang banyak dikenal ternyata
disebabkan oleh hiperkolesterol.
a. Hipertensi atau tekanan darah tinggi
Tekanan darah merupakan tenaga yang dikeluarkan oleh darah
untuk dapat mengalir melalui pembuluh darah. Penyebab terjadinya
hipertensi atau tekanan darah tinggi dalam kondisi ini disebabkan oleh
menempel dan menumpuknya kolesterol di permukaan dalam dinding
pembuluh darah.
b. Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus atau lebih dikenal dengan sebutan kencing manis
atau penyakit gula ditandai oleh kadar glukosa dalam darah yang
melebihi batas normal. Penyebabnya adalah tubuh penderita
kekurangan insulin atau jumlahnya tidak mencukupi tetapi tidak
berfungsi secara normal. Kekurangan insulin disebabkan rusaknya
sebagian kecil atau besar sel penghasil insulin di pankreas. Sementara
gangguan fungsi insulin disebabkan oleh kegemukan, gangguan pada
ginjal atau kerusakan pada kelenjar pankreas.
c. Jantung Koroner
Jantung koroner terjadi akibat penyempitan pembuluh darah
koroner di jantung. Disebabkan oleh plak-plak kolesterol yang melekat
pada dinding pembuluh darah. Akibatnya aliran darah ke jaringan-
jaringan di jantung terhambat, menyebabkan jaringan tersebut mati.
Selama tidak menjaga kondisi tubuh dan tidak menerapkan pola hidup

119
120

sehat seseorang memiliki kemungkinan terserang penyakit jantung


koroner.
d. Stroke
Stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu di dunia dan
penyebab kematian nomor dua di dunia. Duapertiga stroke terjadi di
negara berkembang. Pada masyarakat barat, 80% penderita mengalami
stroke iskemik dan 20% mengalami stroke hemoragik.
e. Katarak
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat
terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein
lensa atau terjadi akibat kedua-duanya. Katarak merupakan salah satu
komplikasi dari kolesterol akibat penumpukan kolesterol di pembuluh
darah mata.
f. Gagal ginjal
Penyakit gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ
ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja
sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh,
menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan
kalium didalam darah atau produksi urin. Kondisi tersebut dapat
disebabkan akibat terjadinya penyempitan pembuluh darah di ginjal.
Penyempitan tersebut diakibatkan penumpukan kolesterol sehingga
kerja ginjal menjadi lebih keras. Karena hal tersebut penderita harus
menjalani cuci darah atau hemodialisa seumur hidup.
(Herliana Ersi & Maloedyn Sitanggang, 2010)

g. Pencegahan kadar asam urat stabil


1. Asam Urat
Syarat diet bagi penderita asam urat yaitu sebagai berikut:
a. Pembatasan purin
Apabila telah terjadi pembengkakan sendi atau kadar asam urat
serum lebih dari 10 mg/dl, penderita harus diberikan diet rendah purin.
Namun, karena hampir semua bahan makanan sumber protein

120
121

mengandung nukleoprotin maka pada penderita asam urat harus


dikurangi kandungan purinnya hingga kira-kira hanya mengonsumsi
sekitar 100- 150 mg purin/hari.
b. Kalori sesuai kebutuhan
Bagi penderita asam urat yang kelebihan berat badan harus
menurunkan berat badannya dengan memperhatikan jumlah konsumsi
kalori. Dalam hal ini jumlah kalori disesuaikan dengan kebutuhan dan
dijaga agar berat badan tidak dibawah normal atau kurang gizi. Pada
penderita asam urat yang gemuk, konsumsi kalori perlu di kurangi 10-
15% dari total konsumsi kalori yang normal setiap harinya. Untuk
mengatasi rasa lapar akibat konsumsi kalori, penderita dapat
mengonsumsi banyak sayuran dan buah-buahan.
c. Tinggi karbohidrat
Karbohidrat diberikan sesuai dengan kebutuhan kalori. Ada dua
jenis karbohidrat yang biasa dikonsumsi, yaitu karbohidrat sederhana
dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks, seperti nasi,
singkong, ubi, sangat baik dikonsumsi oleh penderita asam urat karena
dapat meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin. Oleh karena
itu, konsumsi karbohidrat kompleks disarankan tidak kurang dari 100
g/hari. Namun, penderita asam urat harus mengurangi konsumsi
karbohidrat sederhana jenis fruktosa. Karena, konsumsi fruktosa
tersebut dapat meningkatkan kadar asam urat serum.
d. Rendah protein
Penderita asam urat diberikan diet rendah protein karena protein
dapat meningkatkan produksi asam urat, terutama protein yang berasal
dari bahan makanan hewani. Penderita asam urat dapat diberikan
protein sebesar 50-70 g/hari atau 0,8-1,0 g/kg berat badan/hari.
e. Rendah lemak
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Oleh
karena itu, penderita asam urat sebaiknya diberi diet rendah lemak.
Penderita harus membatasi makanan yang digoreng dan bersantan serta

121
122

menghindari penggunaan margarin berasal dari produk nabati atau


mentega berasal dari produk hewani.
f. Tinggi cairan
Konsumsi cairan yang tinggi, terutama dari minuman, dapat
membantu pengeluaran asam urat melalui urin. Sebaiknya penderita
asam urat dapat menghabiskan minuman sebanyak 2,5 liter atau sekitar
10 gelas sehari.
g. Tanpa alkohol
Alkohol terbukti dapat meningkatkan asam laktat plasma. Asam
laktat yang dihasilkan akan menghambat pengeluaran asam urat. Oleh
karena itu, makanan yang mengandung alkohol, seperti tape dan brem
sebaiknya dihindari.
(Wijayakusuma, 2006)
2. Kolesterol
Berikut ini merupakan langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai
salah satu cara untuk mengendalikan kadar kolesterol dalam darah.
a. Pengetahuan mengenai kolesterol
Pengetahuan mengenai kolesterol sangat mempengaruhi terutama
bagi penderita sehingga dapat mempengaruhi sikap dan perilaku dalam
pengendalian kadar kolesterol.
b. Olahraga
Aktivitas fisik dapat membantu dalam mengontrol kadar kolesterol
dalam darah yaitu salah satunya seperti melakukan senam, bersepeda,
jogging. Kegiatan tersebut sangat efektif dalam penurunan tekanan
darah dan kadar kolesterol dalam tubuh secara bertahap.
c. Pemeriksaan kolesterol secara rutin
Dengan melakukan pemeriksaan kolesterol secara rutin merupakan
salah satu langkah dalam pencegahan primer terhadap komplikasi
seperti tekena serangan jantung koroner.
d. Diit
Diet adalah kondisi seseorang harus mengurangi konsumsi jenis
makanan tertentu. Dengan tidak mengkonsumsi makanan berlemak dan

122
123

mengandung kolesterol tinggi secara berlebihan. Contoh beberapa


makanan tersebut adalah daging berlemak, jeroan, kuning telur, es krim,
sosis, cake, cokelat, dendeng dan gorengan.
Selain itu penderita kolesterol juga dianjurkan untuk banyak
mengkonsumsi makanan berserat yang larut air seperti buah segar,
sayur wortel, buncis, bayam, dan sebagainya. Serta mengurangi
konsumsi fast food. pen
e. Menerapkan pola hidup sehat
Salah satu contoh dalam pola hidup sehat adalah dengan berhenti
merokok dan menghindari stres. Hal tersebut dapat memicu penebalan
yang akan menyebabkan pembuluh darah semakin menyempit dan
dapat meningkatkan kolesterol dalam darah.

h. Pemeriksaan
1. Asam Urat

2. Kolesterol

(Adam, 2007)

123
124

124

124
125

125

125
126

126

126
127

127

127
128

Lampiran 7

LEMBAR POST TEST


Nama : Ny.U
Umur : 55 Tahun
No. Pertanyaan dan Pilihan Jawaban
1. Pengertian dari penyakit asam urat adalah
a. Sejenis penyakit sendi yang terjadi akibat kadar asam urat yang
terlalu tinggi dalam darah.
b. Sejenis penyakit sendi yang terjadi akibat kadar kolesterol yang terlalu
tinggi dalam darah.
c. Sejenis penyakit yang terjadi akibat kadar gula yang terlalu tinggi dalam
darah.
d. Sejenis penyakit yang terjadi akibat kadar hemoglobin yang terlalu
tinggi dalam darah.
2. Pengertian dari penyakit kolesterol adalah
a. Sejenis penyakit yang terjadi akibat kadar gula yang terlalu tinggi dalam
darah.
b. Sejenis penyakit yang terjadi akibat kadar hemoglobin yang terlalu
tinggi dalam darah.
c. Sejenis penyakit sendi yang terjadi akibat kadar kolesterol yang
terlalu tinggi dalam darah
d. Sejenis penyakit sendi yang terjadi akibat kadar asam urat yang terlalu
tinggi dalam darah.
3. Apa saja klasifikasi penyakit asam urat?
a. Asam urat primer dan sekunder
b. Asam urat primer, sekunder dan tersier
c. Asam urat primer dan tersier
d. Asam urat sekunder dan tersier
4. Apa saja klasifikasi penyakit kolesterol?
a. LDR dan HDL
b. LDR dan HDR
c. LDL dan HDR
d. LDL dan HDL
5. Apa saja penyebab seseorang mengalami penyakit asam urat?
a. Faktor asupan, gangguan pada ginjal, dan keduanya
b. Faktor pengetahuan, asupan, dan keduanya
c. Faktor pengetahuan, gangguan pada ginjal dan keduanya
d. Hanya faktor asupan saja.
6. Apa saja penyebab seseorang mengalami penyakit kolesterol?
a. Faktor pengetahuan, makanan, dan jenis kelamin
b. Faktor genetik, makanan, dan jenis kelamin
c. Faktor genetik, makanan, dan pengetahuan
d. Faktor genetik, pengetahuan dan jenis kelamin
7. Apa saja tanda dan gejala pada penderita penyakit asam urat?
a. Nyeri sendi dan kulit kemerahan

128
129

b. Nyeri sendi dan gatal


c. Peningkatan kadar asam urat dalam darah dan mual muntah
d. Nyeri kepala dan tubuh terasa lemas
8. Apa saja tanda dan gejala pada penderita penyakit kolesterol?
a. Sendi terasa sakit dan kaki terkadang membengkak
b. Sakit kepala dan muntah
c. Sering merasa cepat lelah dan gatal
d. Nyeri sendi dan insomnia
9. Apa saja penanganan non farmakologi asam urat?
a. Diit rendah purin
b. Mengkonsumsi obat
c. Tidur
d. Di biarkan saja
10. Apa saja penanganan non farmakologi kolesterol
a. Mengkonsumsi obat
b. pengaturan diit
c. diit rendah purin
d. Di biarkan saja
11. Dibawah ini merupakan komplikasi dari penyakit asam urat, kecuali
a. Gangguan pada ginjal
b. Gangguan pada jantung
c. Diabetes Mellitus
d. Gangguan pada usus
12. Dibawah ini merupakan komplikasi dari penyakit kolesterol, kecuali
a. Diabetes Mellitus
b. Usus buntu
c. Jantung Koroner
d. Katarak
e. Stroke
13. Bagaimana cara mencegah meningkatnya kadar asam urat?
a. Pembatasan asupan purin
b. Pembatasan asupan cairan
c. Pembatasan asupan garam
d. Pembatasan asupan gula
14. Bagaimana cara mencegah meningkatnya kolesterol?
a. Diit rendah kolesterol
b. Diit rendah karbohidrat
c. Diit rendah garam
d. Diit rendah gula
15. Dibawah ini merupakan hasil pemeriksaan kadar asam urat normal pada
usia diatas 40 tahun dengan jenis kelamin perempuan adalah
a. 2-6,5 mg/dl
b. 2-7,5 mg/dl
c. 2-8 mg/dl
d. 2-8,5 mg/dl
16. Dibawah ini merupakan hasil pemeriksaan kadar kolesterol total normal
adalah
a. 200-239 mg/dl

129
130

b. <200 mg/dl
c. <240 mg/dl
d. <300 mg/dl
17.. Dibawah ini merupakan makanan pemicu penyakit asam urat, kecuali
a. Kembang kol
b. Bayam
c. Jeroan
d. Mentega
18. Dibawah ini merupakan makanan pemicu penyakit kolesterol, kecuali
a. Mentega
b. Daging
c. Bayam
d. Jeroan

Keterangan:

: Jawaban klien

Bold: Kunci Jawaban

NILAI

94

130
131

Lampiran 8

KRITIK DAN SARAN

1. Nama : Rizky Permatasari


Nim : 1130016021
a. Seharusnya Ny. U bukan Ibu U.
b. Tidak ada urutan prioritas masalah.
c. Tidak ada tabel prioritas.
d. Di TUK 3 kenapa tidak ada pemeriksaan terlebih dahulu, jika
implementasinya adalah diit
e. Seharusnya implementasinya tidak boleh copas dari intervensinya

2. Nama : Ryan Pramana Piero


Nim : 1130016057
a. Tidak ada total skoring dan prioritas masalah.
b. Pilihan alternative apa saja yang dapat dilakukan untuk penyakit asam urat
di makalah tidak dijelaskan pilihannya
c. Tidak ada paraf disebelah tabel

3. Nama : Miftachul Ismi


Nim : 1130016075
a. Evidence based practice tidak ada.
b. Tidak ada total skoring dan prioritas masalah, jadi diagnose yang dipakai
untuk intervensi tidak jelas.
c. Di TUK 3 harus merawat anggota yang sakit tapi di implemestasinya
dituliskan “Keluarga Tn.S khususnya Ny.U mampu memutuskan tindakan
keperaawatan proses penyakit asam urat & kolesterol”
d. TUK 3 kan perawat merawat anggota keluarga yang sakit mengapa tidak
melibatkan anggota keluarga yang lain untuk dapat membantu mengontrol
kesehatan Ny.U karena di evaluasi hanya melibatkan Ny.U saja

131
132

4. Nama : Anisa Ayu Idhawati


Nim : 1130016034
a. Seharusnya Ny.U bukan Ibu U.
b. Seharusnya Tn. S bukan Ibu S.
c. Tidak ada urutan prioritas diagnosa dalam intervensi dari total skoring.
d. Berapa kali rutin mengecek asam urat? Tidak dijelaskan di leaflet
e. Pilihan alternative perawatan seperti apa?
f. Leaflet diberikan dijelaskan secara umum

5. Nama : Siti Qomariyah


Nim : 1130016016
a. Setelah skoring tidak dituliskan prioritas
b. Harusnya pakai inisial Ny bukan Ibu
c. Di dalam intervensi tidak ditekankan prioritas diagnosa mana yang dipakai
intervensi
d. Di sebelah tabel harusnya ada paraf lagi
e. Pilihan alternative apa saja yang dapat dilakukan untuk penyakit asam urat
di makalah tidak dijelaskan pilihannya

6. Nama : Ratna Sri Wahyuni


Nim : 1130016121
a. Pemeriksan imunisasi pada bapak tidak dikaji
b. Pada prioritas masalah tidak terdapat definisi tiap diagnose
c. Tidak ada tabel prioritas diagnose, jadi tidak tahu mana diagnose yang
digunakan saat perencanaan
d. Saat dipengkajian data subjektif maupun objektif tidak diberi tanda
alangkah baiknya diberi tanda agar mencarinya lebih mudah.
e. Asam urat & kolesterol saat pre&post apakah ada jeda setalah selesai
materi
f. Pada TUK 3 kata mengetahui bukannya termasuk TUK 3 itu kan
modifikasi perawatan yang dilakukan
g. Pada TUK 2 & 3 kata kata yang sebelum implementasinya sama

132
133

7. Nama : Iffah Alfi Sakinah


Nim : 1130016066
a. Dibagian prioritas tidak ada definisi
b. Sebaiknya diberi kode di bagian tipe keluarga termasuk DS/DO ke berapa
c. Di bagian TUK 1 yang objektif seharusnya diberi kata “tampak” sehingga
Ny.U tampak kooperatif selama kegiatan berlangsung
d. Kata-kata untuk di leaflet jangan menggunakan bahasa yang sulit
dimengerti

8. Nama : Ilma Fiska R.H


Nim : 1130016138
a. Dalam genogram kasus kenapa tidak ada keterangannya
b. Nilai prioritas yang sama 2 ( 4 2/3 ) tapi yang diisi di intervensi hanya 1
saja
c. Bobot angka pre-post nya teori siapa?

9. Nama : Dini Ismatul


Nim : 1130016127
a. Di dalam kasus kenapa genogram tidak ada keterangannya
b. Di tabel imunisasi di bagian suami kenapa tidak diisi, padahal kedua
anaknya tidak tinggal serumah
c. Bobot angka pre-post nya teori siapa?

10. Nama : Miftahur Rohmah


Nim : 1130016036
a. Pada diagnose pertama menurut saya lebih tepat dx (perilaku kesehatan
cenderung beresiko) Karena di DS ibu U sudah mendapatkan informasi
kesehatan, akan tetapi terkadang ibu U tetap mengkonsumsi makanan
pemicu gejala yang dialami ibu U
b. Leaflet kurang jelas mana kolesterol mana asam urat
c. Penggunaan bahasa kesehatan yang mungkin sulit dimengerti oleh orang
awam

133
134

11. Nama : Septia Anindita Rike F


Nim : 1130016014
a. Di diagnosa “resiko kesepian pada keluarga” ada yang sama dengan
diagnose “ketidakefektifan pola seksualitas keluarga” kenapa tidak
dihapus saja?
b. Di struktur keluarga dijelaskan jika ada masalah diselesaikan bersama
tetapi di DO ketidakefektifan pola seksualitas keluarga ditulis bahwa
suami pulang kerumah jika terdapat libur
c. Leaflet asam urat sebaiknya diberi tulisan yang besar bukan gambar kaki

12. Nama : Fery Agus A.


Nim : 1130016086
a. Mungkin bisa mengambil diagnose perubahan pola hidup buat Ny.U
b. Managemen keperawatan analisanya ada yang sama diagnose berbeda
c. Bagaimana anda bisa menentukan pre-post test ?
d. Beri sesi Tanya jawab setelah HE tentang asam urat dan Kolesterol
e. Untuk leafletnya sampul mending tulisan asam uraat yang besar bukan
gambar kaki yang besar

13. Nama : Anis Nurul Laili


Nim : 1130016077
a. Tidak ada keterangan pada genogram
b. Nilai prioritas yang sama 2 ( 4 2/3 ) tapi yang di masukkan pada tabel
intervensi hanya 1
c. Pada TUK 2 diet seperti apa yang dianjurkan kelompok untuk klien
d. Di TUK 3 merawat anggota keluarga yang sakit. Mengapa tidak
melibatkan anggota keluarga yang lain untuk dapat membantu
mengontrolkesehatan Ny.U karena di evaluasi hanya melibatkan Ny.U saja
e. Di TUK 3 seharusnya merawat anggota yang sakit tapi di implementasi
dituliskan keluarga Tn.S khususnya Ny.U mampu menuliskan tindakan
keperawatan proses penyakit asam urat dan kolesterol

134
135

14. Nama : Dewi Linda Puspitasari


Nim : 1130016135
a. Genogram kasus tidak ada penjelasan
b. Ada 2 masalah yang jumlah skornya sama namun mengambil salah satu
masalah tersebut
c. Anak dan ayah sama-sama tidak tinggal serumah namun jadwal imunisasi
ayah tidak diketahui namun anak diketahui padahal imunisasi ayah bisa
ditanyakan.
d. Di pengkajian KK Ny. U dan anak-anaknya seharusnya sudah dipisah
karena memiliki keluarga. Namun disitu masih dijadikan 1 padahal sudah
pisah rumah dan salah satu anak ada yang sudah pisah KK
e. Implementasinya copas dari intervensi seharusnya dimasukkan
respon/aplikasinya
f. Leaflet masih menggunakan nama latin bukan awam

15. Nama : Aliyah Nur Rachmadani


Nim : 1130016030
a. Genogram tidak ada keterangan
b. Nilai prioritas yang sama 2 ( 4 2/3 ) tapi yang masuk di intervensi hanya 1
c. Kenapa ditabel imunisasi bagian suami tidak dikaji, sedangkan bagian
anak dikaji padahal tidak serumah
d. Pada TUK 2 diet seperti apa yang dianjurkan kelompok untuk klien lalu
klien memilih diet seperti apa
e. Evaluasi TUK 2 (P) kelompok tidak menjelaskan upaya perawatan seperti
apa yang dianjurkan untuk keluarga. Baik kolesterol atau asam urat
f. Dalam leaflet sebaiknya menggunakan bahasa awam bukan bahasa medis

16. Nama : Niken Vio Mastuti


Nim : 1130016024
a. Di dalam genogram kasus kenapa tidak diberikan keterangan dalam
genogram tersebut

135
136

b. Di intervensi kelompok menggunakan diagnose yang ketidakefektifan


managemen kesehatan keluarga. Padahal ditabel prioritas ada 2 masalah
yang memiliki prioritas tinggi yang sama yaitu ketidakefektifan
menejemen kesehatan dan rasa nyaman
c. Kenapa dalam tabel imunisasi suami tidak diisi karena tidak dirumah, tapi
anak yang tinggal jauh diisi
d. Leaflet tidak ada judulnya

17. Nama : Rosyana Anggraeni


Nim : 1130016129
a. Nilai prioritas yang sama 2 ( 4 2/3 ) tapi yang diisi di intervensi hanya 1
saja
b. Didalam kasus di genogram kenapa tidak ada keterangannya
c. Di tabel imunisasi dibagian suami tidak diisi, sedangkan pada anak diisi
padahal kedua anaknya sudah tidak tinggal dirumah lagi
d. Pada evaluasi kelompok tidak menjelaskan tentang diet yang diaanjurkan.
e. Di evaluasi (P) kelompok tidak menjelaskan upaya perawatan apa yang
dianjurkan oleh keluarga ( TUK 2)
f. Di leaflet menggunakan bahasa medis (Saran)

18. Nama : Siti Fauzia Hadiyana


Nim : 1130016003
a. Beberapa pertanyaan di bagian identifikasi religious belum dijawab
b. Beberapa pertanyaan di pengkajian peraawatan kesehatan belum dijawab
c. Penilaian pre test didapatnya sumber buku apa?

19. Nama : Nurrayan


Nim : 1130016042
a. Pada fungsi afektif ada pertanyaan yang belum dijawab
b. Pada fungsi perawatan kesehatan juga ada beberapa pertanyaan yang
belum dijawab
c. Pada TUK 3 di evaluasi tidak dilakukan pengukuran kolestrol

136
137

d. Judul dileaflet tidak ada, seharusnya diberi

20. Nama : Achmad


Nim : 1130016069
a. Pada fungsi afektif ada pertanyaan yang belum dijawab
b. Banyak pertanyaan belum dijawab di perawatan kesehatan
c. Tidak ada pemeriksaan kolesterolnya dan juga tidak ada hasil
d. Judul leaflet tidak ada

21. Nama : Miftachum Masruro N.A


Nim : 1130016029
a. Di dalam genogram kasus kenapa tidak diberikan keterangan dalam
genogram tersebut
b. DO dan DS tidak disampaikan
c. Mengapa skoring di diagnose ke 1 sama seperti diagnose ke 5
d. Pada TUK 3 di evaluasi tidak dilakukan pengukuran kolesterol
e. Leaflet nya tidak ada judulnya

22. Nama : Dwi Cahyani Putri


Nim : 1130016013
a. Kenapa DS Dan DO tidak disampaikan
b. Di dalam genogram kasus kenapa tidak diberikan keterangan
c. Pre&post test anda dapat instrument dari mana
d. Jika TUK 1 dilakukan apakah TUK 3 juga tidak dilakukan

23. Nama : Khoirun Nabila


Nim : 1130016031
a. DS dan DO tidak sampai 5
b. Warna untuk membedakan diagnose 2 dan 3 warnanya sama
c. Pada tabel imunisasi, imunisasi suami tidak ditulis karena tidak ada
dirumah, sedangkan anak yang sudah tidak serumah ditulis imunisasinya
d. TUK 3 nya implementasinya melakukan apa ?

137
138

e. Apakah ini tidak ada pemeriksaan asam uratnya?

24. Nama : Enkha Fitri Humayroh


Nim : 1130016012
a. Ibu U mengatakan sering mengalami pegal-pegal, nyeri, kesemutan, dan
nyeri persendian pada ekstermitas bawah. Kenapa tidak mengambil
diagnose nyeri?
b. Leaflet asam urat atau kolestrol seharusnya diberi tulisan yang besar biar
pembacanya jelas untuk membaacanya

25. Nama : Elok Mazidah


Nim : 1130016006
a. Apabila anak sudah berkeluarga apakah masih dimasukkan dalam
komposisi keluarga?
b. Dalam pengkajian seluruh hasil di suami kenapa dikosongkan? Apakah
tidak bisa beberapa data ditanya pada istri?
c. Dalam pengkajian dijelaskan bahwa istri memiliki kegiatan positif
menjahit untuk mengurangi kesepian kenapa tidak dimasukkan ke analisa
data? Dapat pula menjadi salah satu faktor untuk mngubah masalah

26. Nama : Moh. Haris Susanto


Nim : 1130016080
a. Keterangan genogram tidak ada
b. Di jenis imunisasi di suami tidak ada \
c. Di leafletya harusnya lebih banyak teori dari pada gambarnya
d. Hasil pre&post test harusnya ditampilkan di PPT

27. Nama : Muhammad Nasir


Nim : 1130016054
a. Di nilai dan norma keluarga nomer 2 bagaimana nilai-nilai keluarga
mempengaruhi status kesehatan keluarga? Ini kok gak dijelaskan ?
b. Dari TUK 1 skor di TUK 1 itu dari mana

138
139

c. Leaflet nya kenapa tidak diberi gambar yang besar

28. Nama : Siti Rachmawati


Nim : 1130016072
a. Genogram tidak ada keterangan dalam kasus
b. Pada tabel imunisasi bapak/suami tidak diisi Karena tidah dirumah tapi
anak diisi sedangkan anak tidak ada dirumah. Kan bisa Tanya pada
istrinya
c. Apakah yang dilakukan hanya TUK 1 untuk TUK 2,3,4,5 apakah tidak
dilakukan Karena di leaflet hanya TUK 1
d. Untuk leaflet tidak ada judul dan logo unusa terletak diatas
e. Pada Leaflet juga gunakan bahasa yang mudah dimengerti

29. Nama : Nias Versiana Monty


Nim : 1130016026
a. Dalam pre & post test penilaiannya ambil dari mana?

30. Nama : Reza Gilang Pratama


Nim : 1130016035
a. Bobot angka pre-post nya teori siapa?

31. Nama : Miftahul jannah


Nim : 1130016068
a. Di TUK 3 kenapa tidak ada pemerikasaan Asam Urat

139
140

Lampiran 9

DOKUMENTASI

Pengkajian Ke-1:

Pengkajian Ke-2:

Implementasi Pertemuan-1:

140
141

Implementasi Pertemuan-2:

Mempersiapkan alat Proses pengambilan darah

Menunggu hasil

Pembacaan Hasil Kolesterol Pembacaan Hasil Asam Urat

141
142

Lampiran 10
LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI DAN DISKUSI

Kelompok : ...............................................................................
Topik : ...............................................................................
Tanggal Presentasi : ...............................................................................
Fasilitator : ...............................................................................

I. PENYAJIAN
Skor Nilai
No Aspek yang Dinilai Bobot (Rentang 0- (Bobot
100) x Skor)
1 Kemampuan mengemukakan konsep / 3
teori
2 Kemampuan mengemukakan intisari 3
kasus
3 Kelancaran dan kejelasan dalam 3
penyajian
4 Kemampuan memaparkan materi 3
secara sistematis
5 Sikap dan Penampilan 3
TOTAL
5

II. ISI TULISAN


Skor Nilai
No. Aspek yang Dinilai Bobot (Rentang (Bobot
0-100) x Skor)
1 Pengkajian : 4
 Data lengkap, relevansi dan akurat
 Analisa Data
 Diagnosis Keperawatan
2 Perencanaan : 4
 Prioritas masalah (Skoring)
 Tujuan dan Kriteria Hasil (SMART)
 Rencana Tindakan
3 Implementasi : 4
 Berbentuk narasi
 Penulisan tindakan sesuai standart
 Respon dari tindakan
 Adanya waktu (Tanggal, Jam dan
ttd)

142
143

4 Evaluasi : 4
 Menilai efektivitas tindakan sesuai
rencana
TOTAL
4

III. DISKUSI
Skor Nilai
No. Aspek yang Dinilai Bobot (Rentang 0- (Bobot
100) x Skor)
1 Kemampuan berkomunikasi / 3
berdialog
2 Kemampuan menjawab dengan tepat 3
3 Kemampuan berargumentasi 3
4 Kemampuan menerima fakta baru 3
secara terbuka
5 Kemampuan menerima pendapat lain 3
secara kritis
6 Sikap dan Penampilan 3
TOTAL
6

TOTAL NILAI = I + II + III = .................


10

Surabaya, ..........................................
Fasilitator,

______________________________
NPP.

143
144

Surabaya, 08 Februari 2019


PJMK Keperawatan Keluarga PJMK

Nety Mawarda _________________________


Hatmanti,S.Kep.,Ns.,M.Kep.

Mengetahui,
Ka. Prodi S1 Keperawatan

Siti Nurjanah,S.Kep.,Ns.,M.Kep.

144
145

DAFTAR PUSTAKA

Achjar, Komang Ayu Henny. 2010. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan


Keluarga Cetakan I. Jakarta: Sagung Seto

Adam, J. M. F. 2007. Dislipidemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV.
Jakarta: Pusat Penerbit FK UI

Agromedia. 2009. Solusi Sehat Mengatasi Asam Urat & Rematik. Jakarta:
Agromedia Pustaka

Brunner & Suddarth. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 12. Jakarta: EGC

BKKBN. 2011. Batasan dan Pengertian MDK. Jakarta: BKKBN

Bulechek, M. Gloria., Butcher, K. Howard., Dochterman, M. Joanne., Wagner,


M., Cheryl. 2016. Nursing Interventions Classification (NIC). Edisi
Bahasa Indonesia. Edisi Keenam. Singapore: Elsevier.

Fauzi, Muhammad Ihsan. 2017. Upaya Pendidikan Kesehatan Untuk


Meningkatkan Pengetahuan Tentang Gout Arthritis Pada Ny.Y. Karya
Tulis Ilmiah. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas
Muhammadiyah Surakarta

Friedman, M. Marilyn., Bowden, R. Vicky., Jones G. Elaine. (2010). Buku Ajar


Keperawatan Keluarga: Riset, Teori & Praktik. Edisi 5. Jakarta: EGC

Harnilawati. 2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Makassar: Pustaka


As-Salam

Herdman, T. Heather., Kamitsuru, shigemi. 2018. NANDA-I Diagnosis


Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2018-2020. Edisi 11. Jakarta: EGC.

Herliana, Ersi., STP & Maloedyn Sitanggang. 2010. Solusi Sehat Mengatasi
Kolesterol Tinggi. Jakarta: Agromedia Pustaka

Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia (IPKKI) PPNI. 2017. Panduan


Asuhan Keperawatan: Individu, Keluarga, Kelompok dan Komunitas
dengan Modifikasi NANDA, ICNP, NOC dan NIC di Puskesmas dan
Masyarakat. Jakarta: UI-Press.

Jannah, Miftahul, dkk. 2017. Rentang Kehidupan Manusia (Life Span


Development) Dalam Islam. Banda Aceh: International Journal of Child
and Gender Studies Vol. 3, No. 1, hal 108-111

Kurnia, Dewi. 2009. Solusi Tepat Berantas Asam Urat. Yogyakarta: Cermelang
publishing

145
146

Kurniawan, Petri. 2011. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Arthritis Gout


Terhadap Perilaku Pencegahan Arthritis Gout Pada Lansia Di Posyandu
Kedungtangkil Karangsari Pengasihkulon Progo Yogyakarta.
Skripsi.Yogyakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Aisyiyah

Kurniawati, Eni, dkk. 2014. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap


Pengetahuan Dan Sikap Klien Gout Arthritis Di Puskesmas Tahuna Timur
Kabupaten Sangihe. Forum Penelitian. Manado: Fakultas Kedokteran,
Universitas Sam Ratulangi

Maulidya, Faricha, dkk. 2018. Periodesasi Perkembangan Dewasa.


http://eprints.umsida.ac.id/1271/1/PSI%20Dewasa.pdf diakses pada
tanggal 25 Februari 2019 pukul 18.30 WIB

Moorhead, Sue., Johnson, Marion., Maas L. Meridean., Swanson, Elizabeth. 2016.


Nursing Outcomes Classification (NOC) Pengukuran Outcomes
Kesehatan. Edisi Bahasa Indonesia. Edisi Kelima. Singapore: Elsevier.

Mubin, dan Cahyadi, A. 2006. Psikologi Perkembangan. Ciputat: Quantum


Teaching.

Muzakkiyah, Nurul & Suharnan. 2016. Religiusitas, Penyesuaian Diri dan


Subjektive Well Being. Surabaya: Jurnal Psikologi Indonesia Vol. 5, No.
01, hal 28 – 38

Nies, A. Mary., McEwen, Melanie. 2019. Keperawatan Kesehatan Komunitas dan


Keluarga. Edisi Indonesia Pertama. Singapore: Elsevier

Pieter, H.Z. & Lubis, N.L. 2010. Pengantar Psikologi Dalam Keperawatan.
Jakarta: Kencana

Pratiwi, Awalia B.Z. 2014. Hubungan Fungsi Keluarga Terhadap Tingkat


Kecerdasan Emosional Para Pelajar Di Smp Jaya Suti Abadi Kabupaten
Bekasi. Skripsi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta

Ramayulis, Rita. 2008. Menu dan Resep untuk Penderita Kolesterol. Jakarta:
Penebar Plus+

Rosdiana, Delita Septia, dkk. 2018. Pengetahuan Asam Urat, Asupan Purin Dan
Status Gizi Terhadap Kejadian Hiperurisemia Pada Masyarakat
Perdesaan. Forum Penelitian. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut
Pertanian Bogor

146
147

Utomo, Wahyu Setyo. 2015. Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Asam


Urat Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Penderita Asam Urat Di Wilayah
Kerja Puskesmas Gatak Sukoharjo. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ilmu
Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

Yovina, Santi. 2012. Kolesterol? Siapa Takut!! Panduan Hidup Sehat Tanpa
Kolesterol. Yogyakarta: Pinang Merah

147

Anda mungkin juga menyukai