Dosen Pembimbing :
Oleh :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
2021
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga ini Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan Dalam Menyelesaikan Mata Kuliah Keperawatan Keluarga
Preseptor Akademik
……………………....
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan laporan asuhan keperawatan
keluarga yang berjudul “Diabetes Mellitus (DM)” guna memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Keluarga.
Penyusun sangat menyadari, bahwa dalam laporan asuhan keperawatan keluarga ini
masih banyak kekurangan maupun kesalahan, untuk itu kepada para pembaca harap
memaklumi mengingat keberadaan penyusunlah yang masih banyak kekurangannya. Dalam
kesempatan ini pula penyusun mengharapakan kesediaan pembaca untuk memberikan saran
yang bersifat perbaikan, yang dapat menyempurakan isi laporan asuhan keperawatan keluarga
ini dan dapat bermanfaat dimasa yang akan datang.
Ucapan terimakasih sangat perlu penyusun haturkan kepada dosen mata kuliah
Keperawatan Keluarga, sekaligus sebagai pembimbing dalam pembuatan makalah ini, semoga
atas atas kebesaran hati dan kebaikan beliau mendapat rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa.
Amin
Akhir kata semoga makalah ini dapat membawa wawasan, khususnya bagi penyusun dan
umumnya bagi para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
4
5.2 Saran ........................................................................................................................ 53
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 54
LAMPIRAN ........................................................................................................................... 55
5
BAB 1
PENDAHULUAN
6
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami asuhan keperawatan keluarga pada
pasien dengan Diabetes Mellitus
1.3.2 Tujuan Khusus
2. Mengetahui dan memahami pengertian Diabetes Mellitus
3. Mengetahui dan memahami etiologi Diabetes Mellitus
4. Mengetahui dan memahami patofisiologi Diabetes Mellitus
5. Mengetahui dan memahami WOC Diabetes Mellitus
6. Mengetahui dan memahami gejala klinis Diabetes Mellitus
7. Mengetahui dan memahami pemeriksaan diagnostik yang dapat
dilakukan pada penderita Diabetes Mellitus
8. Mengetahui dan memahami penatalaksanaan Diabetes Mellitus
9. Mengetahui dan memahami komplikasi Diabetes Mellitus
10. Mengetahui dan memahami asuhan keperawatan keluarga pada
penderita Diabetes Mellitus
1.4 Manfaat Penulisan
Menambah wawasan kepada para mahasiswa keperawatan agar lebih memahami
tentang Diabetes Mellitus dan dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi
mahasiswa lainnya.
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolic menahun
akibat pankreat tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat
menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang
mengatur keseimbangan kadar gula darah. Akibatnya terjadi peningkatan
konsentrasi glukosa di dalam darah atau hiperglikemia (1).
2.2 Etiologi
Etiologi Diabetes Mellitus menurut (3):
1. Diabetes mellitus tipe I
Diabetes yang tergantung insulin ditandai dengan penghancuran sel-sel beta
pankreas yang disebabkan oleh:
a. Faktor genetik: Penderita tidak mewarisi diabetes tipe itu sendiri, tetapi
mewarisi suatu predesposisi atau kecenderungan genetik kearah terjadinya
diabetes tipe I.
b. Faktor immunologi: Adanya respon autoimun yang merupakan respon
autoimun yang merupakan respon abnormal dimana antibodi terarah pada
jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut
yang dianggap seolah-olah sebagai jaringan asing.
c. Faktor lingkungan: Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses
autoimun yang menimbulkan ekstruksi sel beta.
2. Diabetes mellitus tipe II
Disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan retensi insulin. Faktor resiko
yang berhubungan dengan proses terjadinya diabetes mellitus tipe II antara
lain:
a. Usia
8
b. Obesitas
c. Riwayat keluarga
2.3 Patofisiologi
Pada penderita DM tipe 1 terjadi kelainan reaksi autoimun yang hingga
saat ini bersifat idiopatik atau belum diketahui penyebabnya. Reaksi autoimun ini
menyerang sel beta pankreas yang memproduksi insulin, akibatnya terjadi
defisiensi insulin sehingga sekresi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme harian. Ketidakcukupan insulin yang berfungsi mengontrol
metabolisme glukosa darah mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah,
sehingga pasien DM 1 memiliki ketergantungan pada insulin eksternal setiap
harinya untuk bertahan hidup.
Faktor utama yang paling berpengaruh pada diabetes tipe 2 adalah gaya
hidup, faktor gaya hidup yang tidak baik seperti kurang beraktivitas, konsumsi
makanan yang tidak seimbang, tinggi gula dan rendah serat serta faktor resiko lain
akan mempengaruhi timbulnya hiperinsulinemia, untuk mengatasinya tubuh
mencoba mengkompensasinya agar kadar gula darah normal. Keadaan ini secara
persisten tidak dapat diatasi dan timbul gangguan toleransi glukosa yang
mengakibatkan kerusakan sel beta pankreas. Resistensi insulin pada otot dan liver
serta kegagalan sel beta pankreas dalam memproduksi insulin merupakan
patofisiologi utama DM tipe 2. Kerusakan sel beta pankreas dan gangguan aksi
insulin pada jaringan akan menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah (1).
9
2.4 WOC
B1 B2 B3 B4 B5 B6
10
2.5 Gejala Klinis
Tanda gejala Diabetes Mellitus menurut (4):
1. Meningkatnya frekuensi buang air kecil
2. Rasa haus berlebihan
3. Penurunan berat badan
4. Kelaparan
5. Kulit jadi bermasalah (gatal, kulit menjadi gelap disekitar leher atau ketiak)
6. Penyembuhan luka lambat
7. Keletihan dan mudah tersinggung
8. Pandangan kabur
9. Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki
2.7 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan diabetes mellitus menurut (5):
1) Diet 3J
- Jenis
- Jumlah
- Jadwal: tepat jadwal, 3x makan utama, 2-3x makan selingan
2) Makanan yang boleh:
- Karbohidrat kompleks: nasi, kentang, singkong
- Protein rendah lemak: ayam tanpa kulit, ikan, tahu, tempe
- Cara pengolahan: kukus, rebus, panggang
3) Makanan yang dibatasi
- Gula sederhana: gula pasir, gula jawa, sirup, selai, kue manis
- Makanan berlemak: gorengan, makanan cepat saji
- Tinggi natrium: telur asin, ikan asin, makanan awetan
4) Latihan aerobic (berjalan, bersepeda, berlari) yang dilakukan 20-30 menit/hari dengan
intensitas sedang
11
2.8 Komplikasi
Komplikasi diabetes mellitus menurut (6):
1. Serangan jantung dan stroke
2. Infeksi kaki yang berat (menyebabkan gangren)
3. Gagal ginjal stadium akhir
4. Disfungsi seksual
5. Gangguan mata/penglihatan
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yg dapat mempengaruhi
kesehatan.
i. Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga
maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi yang ditentukan pula oleh
kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga ,
siapa yang mengatur keuangan.
j. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya di lihat kapan saja keluarga pergi bersama2unuk mengunjungi
tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton televisi dan mendengarkan radio juga
merupakan aktivitas rekreasi.
2) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari kelurga ini. Contoh:
Keluarga bapak A memiliki 2 orang anak, anak pertama berumur 7 tahun dan anak kedua
berumur 4 tahun, maka keluarga bapak A berada pada tahapan perkembangan keluarga
dengan usia anak sekolah.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Ini mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala
mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
c. Riwayat keluarga inti
Riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat
13
kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian yang digunakan terhadap pencegahan
penyakit, sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan serta pengalaman-pengalaman
terhadap pelayanan kesehatan.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.
3) Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah yang diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah
ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan rumah tangga, jenis
septic tank, jarak septic tank dengan sumber udara yang digunakan serta denah rumah.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat, yang meliputi kebiasaan,
lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan.
c. Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Itu mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga
yang sejauh mana interaksinya dengan masyarakat.
14
cara membuat anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap
menghargai.
b. Fungsi Sosialisasi
Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,
sejauhmana anggota keluarga belajar, norma, budaya dan perilaku.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta merawat anggota
keluarga yang sakit, sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai kesehatan-sakit.
Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari
kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu
mengetahui masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan,
melakukan perawatan terhadap anggota yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
terdapat di lingkungan setempat.
Hal-hal yang di kaji sejauhmana keluaarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga
adalah:
1) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu dikaji
adalah sejauhmana keluarga mengetahui fakta2 dari masalah kesehatan yang meliputi
pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan mempengaruhinya serta persepsi
keluarga terhadap masalah.
2) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah:
a. Sejauh mana kemampuan keluarga memahami mengenai sifat dan luasnya masalah.
b. Apakah masalah kesehatan yang dirasakan oleh keluarga
c. Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang di alami
d. Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit
e. Apakah keluarga memiliki sikap negatif terhadap masalah kesehatan
f. Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
g. Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
h. Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi
masalah
3) Mengetahui sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran,
komplikasi, prognosa dan cara perawatannya)
a. Sejauh mana mengetahui tentang sifat dan perkembangan perawatan yang sesuai
dengan pesanan
b. Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas yang perlu dilakukan untuk
perawatan
c. Sejauh mana keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada dalam keluarga, sumber
keuangan/Finansial, fasilitas fisik, psikososial)
d. Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit
15
4) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah
yang sehat, hal-hal yang perlu dikaji adalah:
a. Sejauh mana keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga yang dimiliki
b. Sejauh mana keluarga melihat keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan
c. Sejauh mana keluarga mengetahui pentingnya higiene sanitasi
d. Sejauh mana kekompakan antar anggota keluarga
5) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan
kesehatan di masyarakat, hal yang perlu dikaji adalah:
a. Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan
b. Sejauh mana keluarga memahami keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari
fasilitas kesehatan
c. Sejauh mana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas kesehatan
d. Apakah keluarga memiliki pengalaman yang kurang baik terhadap petuga kesehatan
e. Apakah Fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga
d. Fungsi Reproduksi
Hal yang perlu di kaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:
a. Berapa juamlah anak
b. Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
c. Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota
keluarga
e. Fungsi Ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:
a. Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
b. Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya
peningkatan status kesehatan keluarga.
f. Stres dan koping keluarga
a. Stresor Jangka pendek dan panjang
1. Stresor jangka pendek yaitu stresor yang di alam keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 bulan.
2. Stressor jangka panjang yaitu stressor yang di alam keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi /stresor.
c. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan bila menghadapi
permasalahan
6) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan
16
pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik klinik.
7) Harapan Keluarga
Pada akhir pemeriksaan, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan yang ada.
1. Tahap Diagnosa
a. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga
Diagnosis keluarga terdiri dari data yang didapatkan pada pengkajian, yang terdiri dari masalah
yang akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi perawatan keluarga.
Tipologi dari diagnosa keluarga terdiri dari:
1) Diagnosa Keperawatan Keluarga Aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan)
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari gangguan kesehatan.
Sebagai contoh:
a. Gangguan nutrisi Kurang dari kebutuhan pada balita (An.N), keluarga Tn.Y berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah kekurangan
nutrisi.
b. Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (S) keluarga Tn.Y berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga anggota keluarga dengan keterbatasan gerak (rematik).
c. Perubahan peran dalam keluarga (Tn.A) Berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah sebagai suami.
2) Diagnosa Keperawatan Keluarga Risiko (ancaman kesehatan)
Sudah ada data yang membantu namun belum terjadi gangguan. Misalnya lingkungan rumah
yang kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidak
adekuat. Sebagai contoh:
a. Risiko terjadi konflik pada keluarga Tn.I berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah komunikasi.
b. Risiko gangguan perkembangan pada balita (Anak N) keluarga Tn.A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga melakukan stimulasi terhadap balita.
c. Risiko gangguan pergerakkan pada lansia (Ny.Y) keluarga Tn.B berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga anggota keluarga dengan keterbatasan gerak.
3) Diagnosa Keperawatan Keluarga Sejahtera/Potensial
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat di
tingkatkan. Khusus untuk diagnosa potensial (sejahtera) tidak boleh menggunakan etiologi.
Sebagai contoh:
a. Potensi peningkatan kesejahteraan pada keluarga ibu hamil (Ny.M) Tn.K.
b. Potensi peningkatan status kesejahteraan pada bayi keluarga Tn.X.
c. Potensi peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah Tn.I.
2. Tahap Intervensi/Tahap Perencanaan Tindakan Keperawatan Keluarga
Perencanaan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup tujuan umum dan tujuan khusus
serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik
tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.
17
3. Tahap Implementasi/Tahap Pelaksanaan Keperawatan Keluarga
Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan perencanaan mengenai diagnosa
yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan terhadap keluarga mencakup hal-hal di bawah ini:
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan
dengan cara:
1. Memberikan informasi
2. Kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
3. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan cara:
1. Prioritaskan konsekwensi untuk tidak melakukan tindakan
2. Sumber-sumber yang dimiliki keluarga
3. Mendiskusikan tentang konsekuensi tindakan
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit, dengan cara:
1. Mendemonstrasikan cara perawatan
2. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
3. Mengawasi keluarga melakukan perawatan
d. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat,
dengan cara:
1. Menemukan sumber informasi yang dapat digunakan keluarga
2. Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan cara:
1. Mengenakan fasilitas kesehatan yang ada
2. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
4. Tahap Evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah dilakukan, dilakukan menilai keberhasilannya. Bila
tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan yang mungkin tidak dapat
dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai
dengan waktu dan kesediaan keluarga.
a. Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional:
1) S adalah hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga setelah dilakukan intervensi intervensi, misalnya
: keluarga mengatakan nyerinya berkurang. Apakah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara
objektif setelah dilakukan intervensi, misalnya : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
2) A adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan yang terkait dengan
diagnosis.
3) Perencanaan yang akan dilakukan setelah melihat respons dari keluarga pada tahapan evaluasi.
4) Tahapan Evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi
yang dilakukan selama proses asuhan, evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.
18
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
19
BMI : 21,7 m N:
110x/menit
S : 36,60C
P : 20
x/menit
SpO2 : 94 %
TD : 120/80 Imunisasi
N: Lengkap
TB : 149 cm 76x/menit
14
4 Nn. D Anak P Jawa SD Pelajar BB : 47 kg S : 36,50C
th
BMI : 21,1 m P:
20x/menit
SpO2 : 99%
LANJUTAN
N Status Kesehatan
Nama Alat Bantu / Protesa Riwayat Penyakit/ Alergi
o Saat ini
1 Tn.A Tidak ada DM DM
DM dan Pernah mengalami
2 Ny.I Tidak ada DM
batu ginjal 3 bulan yang lalu
3 Sdr.S Tidak ada Sehat Tidak Ada
4 Nn.D Tidak Ada Sehat Tidak Ada
C. STRUKTUR KELUARGA
20
Pola Komunikasi : √ Baik - Disfungsional
Peran Dalam Keluarga : √Tdk Ada Masalah Ada Masalah
Nilai/Norma KLg : √ Tdk ada konflik nilai - Ada Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga : Tn. A
D. FUNGSI KELUARGA
Fungsi Afektif : √Berfungsi (karena didalam keluarga tn. A menjalin hubungayang
harmonis orang tua Tdk Berfungsi
Fungsi Sosial : √Berfungsi karena di dalam anggota keluarga tn. A berinteraksi
dengan baik dengan sesama keluarga Tdk Berfungsi
Fungsi Ekonomi : - Baik - Kurang Baik √Sederhana
21
Kualitas air: bersih Menjaga lingkungan rumah tampak bersih
Jamban Memenuhi Syarat : Ya/Tidak : Baju bekas langsung dicuci, bak mandi
Kepemilikan jamban : ya/tidak* yang rajin dikuras menjait.
Jenis jamban : leher angsa/cemplung* Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
Jarak septic tank dengan sumber air : 12 m Ya/ Tidak* : Nasi, tahu tempe, sayur hijau..
jamban di rumah Tn.A memenuhi syarat yaitu Menggunakan jamban sehat :
jenis jamban yang digunakan leher angsa Ya/ Tidak* : Leher angsa
Tempat Sampah: Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
Kepemilikan tempat sampah ;Ya/Tidak* Ya/ Tidak* (menguras, mengubur, menutup) :
Jenis : Tertutup/Terbuka * Jika ada waktu luang baru membersihkannya
Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/ Tidak*
2
Anggota Keluarga (8m /orang) Ya/Tidak * Jarang: keluarga Tn. A jika makan buah dan sayur
8 m2 spada saat tertentu saja atau jarang
Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya/ Tidak*
: Keluarga Tn. A jarang melkukan olahraga karena
sibuk dengan pekerjaannya masing masing
Tidak merokok di dalam rumah : Ya/ Tidak*:
Berdasarkan hasil pengkajian, Tn. A mengatakan
merokok dan Sdr.S merokok
Penggunaan alkohol dan zat adiktif : ya/tidak*
22
-Ya √ Tidak, karena keluarga Tn. A tidak mengetahui gejala dari masalah kesehatan yang dialami
oleh anggota keluarganya dan kurangnya pengetahuan tentang masalah kesehatan mengenai DM
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
- Keluarga Tetangga
-Kader - √Tenaga kesehatan
Keluarga Tn. A jika mengalami masalah kesehatan, keluarga Tn. A mengalami gejala-gejala yang belum
pernah dialami keluarganya, maka keluarga Tn. A bertanya atau konsultasi kepada RS terdekat
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
√Tidak perlu ditangani :
- Perlu berobat ke fasilitas yankes
- Tidak terpikir.
Keluarga Tn. A mengatakan yakin bahwa masalah yang di hadapi merupakan ujian dari Tuhan
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara
aktif : (bagaimana bentuk tindakan upaya peningkatan kesehatan) :
-Ya √ Tidak, jelaskan : Karena keluarga Tn. A dan anggota keluarga juga masih belum mengetahui
mengenai peningkatan kesehatan dengan baik akibat kurangnya tingkat pengetahuan mengenai
masalah kesehatan malnutrisi yang dialami.
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang dialami
anggota keluarganya :
√Ya -Tidak , jelaskan : Ny.I mengatakan sudah minum obat lanzoprazol, metformin dan glimepiride
dari RS.
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang
dialaminya: √Ya -Tidak, jelaskan : Ny.I mengatakan ada tapi masih di langgar dengan pola makan
dan minum yang manis manis, dan jarang melakukan olahraga
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
-Ya √ Tidak, jelaskan : Keluarga Tn. A mengatakan tidak mengetahui terkait pencegahan masalah
kesehatan yang dialami oleh Ny.I dengan DM
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan
anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
√Ya -Tidak, jelaskan : Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di rumah keluarga Tn.A
mengatakan sering membersihkan lingkungan rumah setiap hari
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah
kesehatan anggota keluarganya :
√Ya -Tidak, jelaskan : Keluarga Tn.A mengatakan hanya mendapat obat DM dari RS
KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1& 2
2. Menerima yankes sesuai rencana Kemandirian II : jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
23
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar Kemandirian III : jika memenuhi kriteria 1 s.d 6
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7
5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
Kategori :
√ Kemandirian I - Kemandirian II
GENOGRAM
ibu
ayah
meninggal
klien
tinggal serumah
24
LAMPIRAN
PENGKAJIAN FISIK INDIVIDU
Anggota Keluarga Tn.A Ny.I Sdr.S Nn.D 5
Nyeri spesifik: Tidak Ada Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada -
Lokasi Tidak Ada Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada -
Tipe Tidak Ada Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada -
Durasi Tidak Ada Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada -
Intensitas Tidak Ada Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada -
Status mental: Tn.A Ny.I Sdr.S Nn.D 5
Bingung Tidak bingung Tidak bingung Tidak bingung Tidak bingung -
Cemas Tidak Cemas Tidak Cemas Tidak Cemas Tidak Cemas -
Disorientasi Tidak Tidak Tidak Tidak
-
Disorientasi Disorientasi Disorientasi Disorientasi
Depresi Tidak Depresi Tidak Depresi Tidak Depresi Tidak Depresi -
Menarik diri Tidak Menarik Tidak Menarik Tidak Menarik Tidak Menarik
-
Diri Diri Diri Diri
Sistem integumen: Tn.A Ny.I Sdr.S Nn.D 5
Cianosis Tidak Sianosis Tidak Sianosis Tidak sianosis Tidak Sianosis -
Akral Dingin Akral teraba Akral teraba Akral teraba Akral teraba
-
hangat hangat hangat hangat
Diaporesis Tidak Tidak
Tidak Diaforesis Tidak Diaforesis -
Diaforesis Diaforesis
Jaundice Tidak Jaundice Tidak Jaundice Tidak Jaundice Tidak Jaundice -
25
Luka Tidak Ada Tidak Ada
Tidak Ada Luka Tidak Ada Luka -
Luka Luka
Mukosa mulut kering Mukosa mulut Mukosa mulut Mukosa mulut Mukosa mulut
-
lembab lembab normal Normal
Kapiler refil time
< 2 detik 3 detik < 2 detik < 2 detik -
lebih 2 detik
Sistem Pernafasan Tn.A Ny.I Sdr.S Nn.D 5
Stridor Tidak Stridor Tidak Stridor Tidak Stridor Tidak Stridor -
Wheezing Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
-
Wheezing Wheezing Wheezing Wheezing
Ronchi Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Tidak Ada Ronchi -
Ronchi Ronchi Ronchi
Akumulasi lendir Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Tidak Ada Lendir -
Lendir Lendir Lendir
Sistem perkemihan: Tn.A Ny.I Sdr.S Nn.D 5
Disuria Tidak Disuria Tidak Disuria Tidak Disuria Tidak Disuria -
Hematuria Tidak Tidak
Tidak Hematuria Tidak Hematuria -
Hematuria Hematuria
Frekuensi 5x 6x 5x 6x -
Retensi Tidak Retensi Tidak Retensi Tidak Retensi Tidak Retensi
-
Urine Urine Urine Urine
Inkontinensia Tidak Tidak Tidak Tidak
Inkontinensia Inkontinensia Inkontinensia Inkontinensia -
Urine Urine Urine Urine
Sistem
Tn.A Ny.I Sdr.S Nn.D 5
muskuloskeletal
Tonus otot kurang Tonus Otot Tonus Otot Tonus Otot Tonus Otot
-
Normal Normal Normal Normal
Paralisis Tidak Paralisis Tidak Paralisis Tidak Paralisis Tidak Paralisis -
Hemiparesis Tidak Tidak Tidak Tidak
-
Hemiparesis Hemiparesis Hemiparesis Hemiparesis
ROM kurang ROM Dalam ROM Dalam ROM Dalam ROM Dalam
-
Batas Normal Batas Normal Batas Normal Batas Normal
Gangg.Keseimb Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Gangguan Gangguan Gangguan Gangguan -
Keseimbangan Keseimbangan Keseimbangan Keseimbangan
Sistem pencernaan: Tn.A Ny.I Sdr.S Nn.D 5
Intake cairan kurang Hanya 2.200
2.500 cc/hari 2.400 cc/hari 2.550 cc/hari -
cc/hari
26
Mual/muntah Tidak Tidak Tidak Tidak
-
Mual/Muntah Mual/Muntah Mual/Muntah Mual/Muntah
Nyeri perut Tidak Nyeri Tidak Nyeri Tidak Nyeri
Tidak ada -
Perut Perut Perut
Muntah darah Tidak Muntah Tidak Muntah Tidak Muntah Tidak Muntah
-
Darah Darah Darah Darah
Flatus Tidak Flatus Tidak Flatus Tidak Flatus Tidak Flatus -
Distensi abdomen Tidak Distensi Tidak Distensi Tidak Distensi Tidak Distensi
-
Abdomen Abdomen Abdomen Abdomen
Colostomy Tidak Tidak
Tidak Colostomy Tidak Colostomy -
Colostomy Colostomy
Diare Tidak Diare Tidak Diare Tidak Diare Tidak Diare -
Konstipasi Tidak Tidak
Tidak Konstipasi Tidak Konstipasi -
Konstipasi Konstipasi
Bising usus 27x/menit 35x/menit 25x/menit 24x/menit -
Terpasang Sonde Tidak Tidak Terpasang Tidak Terpasang Tidak
Terpasang Sonde Sonde Terpasang -
Sonde Sonde
Sistem persyarafan: Tn.A Ny.I Sdr.S Nn.D 5
Nyeri kepala Tidak Sedang Tidak Sedang Tidak Sedang Tidak Sedang
-
Nyeri Kepala Nyeri Kepala Nyeri Kepala Nyeri Kepala
Pusing Tidak Pusing Pusing Tidak Pusing Tidak Pusing -
Tremor Tidak Tremor Tidak Tremor Tidak Tremor Tidak Tremor -
Reflek pupil anisokor Pupil Normal Pupil Normal Pupil Normal Pupil Normal -
Paralisis : Lengan
kiri/ Lengan kanan/ Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
-
Kaki kiri/ Paralisis Paralisis Paralisis Paralisis
Kaki kanan
Anestesi daerah
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada -
perifer
Riwayat
Tn.A Ny.I Sdr.S Nn.D 5
pengobatan
Alergi Obat Tidak Ada Tidak Ada Alergi Tidak Ada Alergi Tidak Ada
Alergi Obat Obat Obat Alergi Obat
Jenis obat yang Tidak Sedang Promaag, Tidak Sedang Tidak Sedang
dikonsumsi Mengkonsumsi lanzoprazol, Mengkonsumsi Mengkonsumsi
Obat metformin Obat Obat
27
DATA TAMBAHAN :
RPS ( Riwayat Penyakit Sekarang ) :
1. Ny.I berusia 50 tahun berprofesi sebagai wiraswasta (penjaga laundry), status kesehatan saat ini
mengalami DM , Ny.I mempunyai riwayat penyakit DM, dan batu ginjal 3 bulan yang lalu Ny.I
mengatakan merasa lelah sehabis bekerja hari, Ny.I juga merasa kedinginan dan pusing setelah bekerja.
Ny.I juga mengatakan bahwa mengkonsumsi promag jika sakit perut
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan 1 2 3 4
5
Laboratorium Tn.A Ny.I Sdr.S Nn.D
GDP/2JPP/acak 520 mg/dL 347 mg/dL
Dilakukan Dilakukan
pemeriksaan pada pemeriksaan -
tanggal 8 pada tanggal 26
November 2021 November 2021
Asam Urat 4,4 mg/dL 4,7 mg/dL
Dilakukan Dilakukan
pemeriksaan pada pemeriksaan -
tanggal 26 pada tanggal 26
November 2021 November 2021
Cholesterol -
Hb - - - - -
28
ANALISA DATA
PENGELOMPOKAN DATA KEMUNGKINAN MASALAH
NO PENYEBAB KEPERAWATAN
(SUBYEKTIF & OBYEKTIF) KELUARGA
29
pengetahuan mengenai masalah
kesehatan malnutrisi yang dialami
2. Dari hasil observasi keluarga Tn.A
tidak mengetahui gejala dari masalah
kesehatan yang dialami oleh anggota
keluarganya dan kurangnya pengetahuan
tentang masalah kesehatan mengenai DM
30
Pengkajian.
Dari hasil pengkajian yang
dilakukan terdapat data
penunjang pemeriksaan
acak gula darah Tn.A yaitu
520 mg/dL pemeriksaan
tanggal 8/11/2021 dan Ny.I
yaitu 347 mg/dL
pemeriksaan tanggal
26/11/2021
2 Kemungkinan - Kemungkinan masalah
Masalah Dapat 2 2 dapat diubah mudah, karena
Diubah 2/2 x 2 Ny. I mengatakan tidak
a.Mudah 2 =2 mengetahui penyebab
b. Sebagian 1
masalah kesehatan yang
c.Tidak Dapat: 0
dialami sekarang
3 Potensial Masalah - Potensial masalah dapat
untuk Dicegah 3 1 dicegah adalah tinggi karena
a.Tinggi : 3 3/3 x 1 bisa dilakukan kunjungan ke
b.Cukup : 2 =1 rumah Ny.I agar dapat
c.Rendah: 1
memberikan edukasi
kesehatan terkait dengan Dm
pada keluarga Tn.A agar
keluarga dapat mengetahui
masalah kesehatan yang
dialami.
4 Menonjolnya -Menonjolnya masalah
Masalah 2 1 karena keluarga Tn.A
a.Segera: 2 2/1 x 1 mengatakan selalu
b.Tidak Perlu =2 memperhatikan keadaan Ny.I
Segera : 1
setiap hari tetapi masih
c.Tidak Dirasakan: 0
kurang memahami
perawatan yang harus
dilakukan untuk menangani
DM yang dialami Ny.I
TOTAL SKOR 9 6
31
2 Kemungkinan - Defisit pengetahuan dapat
Masalah Dapat 1 2 sebagian diubah dengan
Diubah 1/1 x 2 memberikan penyuluhan
a.Mudah 2 =2 kesehatan pada keluarga
b. Sebagian 1
mengenai DM yang dialami
c.Tidak Dapat: 0
Ny.I dan Tn.A
-Dampaknya untuk
kesehatan Ny.I adalah
keluarga dapat memberikan
penanganan yang tepat
untuk menangani DM
3 Potensial Masalah - Potensial masalah untuk
untuk Dicegah 2 1 dicegah cukup karena bisa
a.Tinggi : 3 2/2 x 1 dilakukan dengan
b.Cukup : 2 =1 kunjungan ke keluarga
c.Rendah: 1
Tn.A untuk dapat diberikan
penyuluhan kesehatan
terkait DM agar keluarga
Tn.A dapat memahami
penanganan penyakit Ny.I
4 Menonjolnya -Menonjolnya masalah
Masalah 2 1
a.Segera: 2 2/2 x 1 yaitu bisa segera dilakukan
b.Tidak Perlu =1
pendidikan kesehatan
Segera : 1
c.Tidak Dirasakan: 0 karena Tn.A mengatakan
tidak mengetahui gejala dari
masalah kesehatan yang
dialami oleh anggota
keluarganya dan kurangnya
pengetahuan tentang
masalah kesehatan
mengenai DM
TOTAL SKOR 8 5
32
jarang melakukan olahraga, Dari hasil pengkajian yang dilakukan terdapat data
penunjang pemeriksaan acak gula darah Tn.A yaitu 520 mg/dL pemeriksaan
tanggal 8/11/2021 dan Ny.I yaitu 347 mg/dL pemeriksaan tanggal 26/11/2021
2. Defisit pengetahuan pada keluarga Tn.A dengan DM berhubungan dengan
Mengenal Masalah Kesehatan Ny.I Yang Mengalami DM dibuktikan dengan
Ny.I mengatakan tidak mengetahui masalah kesehatan saat ini dan keluarga Tn.A
tidak mengetahui masalah kesehatan atau keluhan yang dialami oleh anggota
keluarganya, Berdasarkan hasil wawancara Ny.I mengatakan tidak mengetahui
penyebab masalah kesehatan yang dialami sekarang, Keluarga Tn.A mengatakan
tidak mengetahui terkait pencegahan masalah kesehatan yang dialami oleh Ny.I
dengan DM, Keluarga Tn.A dan anggota keluarga juga masih belum mengetahui
mengenai peningkatan kesehatan dengan baik akibat kurangnya tingkat
pengetahuan mengenai masalah kesehatan malnutrisi yang dialami, Dari hasil
observasi keluarga Tn.A tidak mengetahui gejala dari masalah kesehatan yang
dialami oleh anggota keluarganya dan kurangnya pengetahuan tentang masalah
kesehatan mengenai DM
33
Tujuan Kriteria Evaluasi
No Diagnosa Keperawatan Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
1. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Setelah dilakukan Setelah di lakukan Verbal Keluarga Tn. A mampu INTERVENSI UTAMA
Darah pada Keluarga Tn.A kunjungan selama 1 kunjungan selama 2x30 menjelaskan cara Manajemen Hiperglikemi
dengan DM berhubungan minggu diharapkan menit, keluarga mampu merawat Ny. I dengan (I.03115, hal.180)
dengan Ketidakmampuan kestabilan kadar melakukan masalah Diabetes
Keluarga Tn.A dalam merawat glukosa darah Mellitus Observasi:
dalam merawat keluarga Ny.I meningkat dengan 1. Identifikasi situasi
Yang Mengalami DM kriteria hasil: Kognitif Keluarga mampu situasi yang
dibuktikan dengan Keluarga Tn. 1. Koordinasi mengetahui cara untuk menyebabkan
A mengatakan tidak mengetahui meningkat menangani masalah kebutuhan insulin
masalah kesehatan atau keluhan 2. Mengantuk DM pada Ny. I meningkat (mis.
yang dialami oleh anggota menurun penyakit kambuhan)
keluarganya, dari data hasil 3. Pusing menurun Keluarga mampu 2. Monitor glukosa darah,
pengkajian intake cairan Ny.I 4. Lelah/lesu melakukan perawatan jika perlu
kurang 2.200 cc/hari, Ny.I menurun Psikomotor DM yang diderita Ny. I 3. Monitor tanda dan
mengatakan ada perhatian 5. Keluhan lapar gejala hiperglikemi
terhadap anggota keluarga yang menurun (mis. polyuria,
sakit tetapi masih di langgar 6. Kadar glukosa polydipsia, polifagia,
dengan pola makan dan minum dalam darah kelemahan, malaise,
yang manis manis, dan jarang membaik pandangan kabur, sakit
melakukan olahraga, Dari hasil kepala)
pengkajian yang dilakukan (SLKI, L.03022 4. Monitor intake dan
terdapat data penunjang Hal.43) output cairan
pemeriksaan acak gula darah Terapeutik:
Tn.A yaitu 520 mg/dL 5. Berikan asupan cairan
pemeriksaan tanggal 8/11/2021 oral
dan Ny.I yaitu 347 mg/dL 6. Konsultasi dengan
medis jika tanda dan
34
pemeriksaan tanggal gejala hiperglikemi
26/11/2021 tetap ada atau
memburuk
Edukasi:
7. Anjurkan enghindari
olahraga saar kadar
glukosa darah lebih dari
250 mg/dL
8. Anjurkan monitor kadar
glukosa darah secara
mandiri
9. Anjurkan kepatuhan
diet dan olahraga
10. Ajarkan pengelolaan
diabetes (mis.
penggunaan insulin,
obat oral, monitor
asupan cairan,
penggantian
karbohidrat, dan
bantuan profesional
kesehatan) lima pilar,
yaitu edukasi,
perencanaan makan,
latihan jasmani, intervensi
farmakologis dan
pemeriksaan gula darah.
2. Defisit pengetahuan pada Setelah dilakukan Setelah di lakukan Verbal Keluarga Tn. A mampu INTERVENSI UTAMA
keluarga Tn.A dengan DM kunjungan selama 1 kunjungan selama 2x30 menjelaskan masalah Edukasi Kesehatan
berhubungan dengan Mengenal minggu diharapkan menit, keluarga mampu yang dialami Ny. I (I.12383, hal.65)
Masalah Kesehatan Ny.I Yang tingkat pengetahuan mengenal masalah
Mengalami DM dibuktikan kesehatan yang dialami Observasi:
35
dengan Ny.I mengatakan tidak keluarga meningkat anggota keluarga dengan 1. Identifikasi kesiapan
mengetahui masalah kesehatan dengan kriteria hasil: kriteria hasil: Kognitif Keluarga mampu dan kemampuan
saat ini dan keluarga Tn.A tidak 1. Perilaku sesuai 1. Keluarga mampu mengetahui cara menerima informasi
mengetahui masalah kesehatan anjuran menjelaskan penanganan sederhana 2. Identifikasi factor-faktor
atau keluhan yang dialami oleh meningkat masalah dan pencegahan yang dapat
anggota keluarganya, 2. Verbalisasi kesehatan yang komplikasi pada Ny. I meningkatkan dan
Berdasarkan hasil wawancara minat dalam dialami Ny. I dengan DM menurun motivasi
Ny.I mengatakan tidak belajar 2. Keluarga mampu perilaku hidup bersih
mengetahui penyebab masalah meningkat melakukan Psikomotor Keluarga mampu dan sehat
kesehatan yang dialami 3. Kemampuan penanganan melakukan perawatan Terapeutik:
sekarang, Keluarga Tn.A menjelaskan sederhana terkait DM yang diderita Ny. I 3. Sediakan materi dan
mengatakan tidak mengetahui pengetahuan masalah yang media pendidikan
terkait pencegahan masalah tentang suatu dialami Ny. I kesehatan
kesehatan yang dialami oleh topik meningkat 4. Jadwalkan pendidikan
Ny.I dengan DM, Keluarga 4. Perilaku sesuai kesehatan sesuai
Tn.A dan anggota keluarga juga dengan kesepakatan
masih belum mengetahui pengetahuan 5. Berikan kesempatan
mengenai peningkatan meningkat untuk bertanya
kesehatan dengan baik akibat 5. Pertanyaan Edukasi:
kurangnya tingkat pengetahuan tentang masalah 6. Jelaskan factor risiko
mengenai masalah kesehatan yang dihadapi yang dapat
malnutrisi yang dialami, Dari menurun mempengaruhi
hasil observasi keluarga Tn.A 6. Persepsi yang kesehatan
tidak mengetahui gejala dari keliru terhadap 7. Ajarkan perilaku hidup
masalah kesehatan yang dialami masalah bersih dan sehat
oleh anggota keluarganya dan menurun 8. Ajarkan strategi yang
kurangnya pengetahuan tentang (SLKI, L.12111 dapat digunakan untuk
masalah kesehatan mengenai Hal.146) meningkatkan perilaku
DM hidup bersih dan sehat
36
IMPLEMENTASI
TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN JAM IMPLEMENTASI TTD
Ketidakstabilan Kadar Glukosa 1. Mengidentifikasi situasi yang menyebabkan
Darah pada Keluarga Tn.A dengan kebutuhan insulin meningkat
Respon: Tn.A mengatakan tidak ada penyakit
DM berhubungan dengan
kambuhuhan
Ketidakmampuan Keluarga Tn.A 2. Menonitoring glukosa darah, jika perlu
Mengenal Masalah Kesehatan Ny.I Respon: 520
3. Memonitoring tanda dan gejala hiperglikemi
Yang Mengalami DM dibuktikan
Respon:Tn.A mengatakan terkadang merasa sakit
dengan Keluarga Tn. A kepala
mengatakan tidak mengetahui 4. Monitoring intake dan output cairan
Respon: 2.500cc/hari
masalah kesehatan atau keluhan
5. Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala
yang dialami oleh anggota hiperglikemi tetap ada atau memburuk
keluarganya, dari data hasil Respon:Tn.A menjalani terapi obat penurunan gula
pengkajian intake cairan Ny.I darah atau suntik insulin.
6. Menganjurkan menghindari olahraga saar kadar
kurang 2.200 cc/hari, Ny.I glukosa darah lebih dari 250 mg/dL
mengatakan ada perhatian terhadap Respon:Tn.A mengatakan tidak pernah melakukan
anggota keluarga yang sakit tetapi latihan jasmani semenjak mengalami DM.
7. menganjurkan monitor kadar glukosa darah secara
masih di langgar dengan pola
mandiri
makan dan minum yang manis Respon:Tn.A mengatakan tidak pernah melakukan
manis, dan jarang melakukan pengecekan gula darah secara mandiri
37
olahraga, Dari hasil pengkajian 8. mengajarkan kepatuhan diet dan olahraga
yang dilakukan terdapat data perawat mengajarkan cara senam diabetes kepada Tn
A dan keluarga seperti:
penunjang pemeriksaan acak gula - Langkah pertama senam kaki diabetes yaitu pasien
darah Tn.A yaitu 520 mg/dL duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh
pemeriksaan tanggal 8/11/2021 dan lantai
- Dengan tumit yang diletakkan dilantai, jari-jari
Ny.I yaitu 347 mg/dL pemeriksaan
kedua belah kaki diluruskan keatas lalu
tanggal 26/11/2021 dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam
sebanyak 10 kali.
- Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai,
angkat telapak kaki ke atas. Kemudian sebaliknya
pada kaki yang lainnya, jari-jari kaki diletakkan di
lantai dan tumit kaki diangkatkan ke atas. Gerakan ini
dilakukan secara bersamaan pada kaki kanan dan kiri
bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.
- Tumit kaki diletakkan di lantai. Kemudian bagian
ujung jari kaki diangkat ke atas dan buat gerakan
memutar pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
- Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Kemudian tumit
diangkat dan buat gerakan memutar dengan
pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali
- Kemudian angkat salah satu lutut kaki, dan
luruskan. Lalu gerakan jari-jari kaki kedepan
kemudian turunkan kembali secara bergantian kekiri
dan ke kanan. Ulangi gerakan ini sebanyak 10 kali.
38
- Selanjutnya luruskan salah satu kaki diatas lantai
kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan ujung
jari-jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali
kelantai
- Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi sama
seperti pada langkah ke-8, namun gunakan kedua
kaki kanan dan kiri secara bersamaan. Ulangi gerakan
tersebut sebanyak 10 kali.
- Selanjutnya luruskan salah satu kaki dan angkat,
lalu putar kaki pada pergelangan kaki, lakukan
gerakan seperti menulis di udara dengan kaki dari
angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian.
- Letakkan selembar koran dilantai. Kemudian
bentuk kertas koran tersebut menjadi seperti bola
dengan kedua belah kaki. Lalu buka kembali bola
tersebut menjadi lembaran seperti semula
menggunakan kedua belah kaki. Gerakan ini
dilakukan hanya sekali saja.
- Kemudian robek koran menjadi 2 bagian, lalu
pisahkan kedua bagian koran tersebut.
- Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil
dengan kedua kaki.
- Kemudian pindahkan kumpulan sobekan-
sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan
sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh tadi.
39
- Lalu bungkus semua sobekan-sobekan tadi dengan
kedua kaki kanan dan kiri menjadi bentuk bola
Respon: Tn.A melakukan senam diabetes dengan
baik
9. mengajarkan pengelolaan diabetes
Perawat mengajarkan Tn.A dan keluarga cara
pengelolaan diabetes seperti:
a. diet
b. edukasi
c. olahraga
d. pengobatan
Respon: Tn.A mengatakan hanya melakukan
pengobatan suntik insulin
40
keluarga Tn.A tidak mengetahui Respon: perawat menyediakan media pendidikan
masalah kesehatan atau keluhan berupa leaflet dan booklet.
4. menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
yang dialami oleh anggota
kesepakatan
keluarganya, Berdasarkan hasil Respon: keluarga tn. A mengatakan bisa menikuti
wawancara Ny.I mengatakan tidak penyuluhan pada hari kamis
5. memberikan kesempatan untuk bertanya
mengetahui penyebab masalah
Respon: Tn.A dan keluarga bertanya tentang DM
kesehatan yang dialami sekarang, seperti:
Keluarga Tn.A mengatakan tidak 1. solusi selain minum obat DM apa?
Jawaban:bisa melakukan beberapa aktivitas
mengetahui terkait pencegahan
lainnya seperti senam kaki untuk DM,menjaga
masalah kesehatan yang dialami gaya hidup tidak merokok, dan diet sehat.
oleh Ny.I dengan DM, Keluarga 6. menjelaskan factor risiko yang dapat mempengaruhi
Tn.A dan anggota keluarga juga kesehatan
perawat menjelaskan beberapa faktor resiko DM
masih belum mengetahui mengenai kepada keluarga seperti:
peningkatan kesehatan dengan baik a. memiliki obesitas atau kelebihan berat badan
akibat kurangnya tingkat b. terkena infeksi virus
c. memeiliki anggota keluarga yang mengidap
pengetahuan mengenai masalah
diabetes tipe 1
kesehatan malnutrisi yang dialami, d. kuarang aktif bergerak
Dari hasil observasi keluarga Tn.A e. memiliki kadar kolesterol yang tidak normal
Respon: Tn.A dan keluarga mengerti sebagian setelah
tidak mengetahui gejala dari
perawat menjelaskan faktor resiko dari DM
masalah kesehatan yang dialami 7. mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
41
oleh anggota keluarganya dan perawat menjelaskan contoh hidup bersih dan sehat
kurangnya pengetahuan tentang kepada keluarga
a. menjaga kebersihan rumah
masalah kesehatan mengenai DM b. rajin mengonsumsi buah dan sayur
c. rutin melakukan aktivitas fisik
d. selalu menggunakan air bersih
e. minum air putih yang cukup
f. mendapatkan tidur yang cukup setiap hari
Respon:Tn.A dan keluarga mengerti sebagian dan
dapat menjelaskan kembali setelah perawat selesai
menjelaskan
8. mengajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Perawat mengajarkan strategi peningkatan perikau
hidup sehat seperti:
a. pengelolaan air minum
b. pengamanan sampah
c. pengamanan limbah cair RT
d. jamban sehat
Respon: Tn.A dan keluarga mengerti cara
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat setelah
perawat mengajarkan
42
TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN JAM IMPLEMENTASI TTD
Ketidakstabilan Kadar Glukosa 1. Mengidentifikasi situasi yang menyebabkan
Darah pada Keluarga Tn.A dengan kebutuhan insulin meningkat
Respon: Tn.A mengatakan selama terkena DM tidak
DM berhubungan dengan
pernah mengalami penyakit kambuhuhan
Ketidakmampuan Keluarga Tn.A 2. Menonitoring glukosa darah, jika perlu
Mengenal Masalah Kesehatan Ny.I Respon: 425
3. Memonitoring tanda dan gejala hiperglikemi
Yang Mengalami DM dibuktikan
Respon:Tn.A mengatakan awalnya tidak
dengan Keluarga Tn. A mengetahui, ,merasa takut, dan kepikiran.
mengatakan tidak mengetahui 4. Monitoring intake dan output cairan
Respon: 2.000cc/hari
masalah kesehatan atau keluhan
5. Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala
yang dialami oleh anggota hiperglikemi tetap ada atau memburuk
keluarganya, dari data hasil Respon:Tn.A menjalani terapi obat penurunan gula
pengkajian intake cairan Ny.I darah atau suntik insulin.
6. Menganjurkan menghindari olahraga saar kadar
kurang 2.200 cc/hari, Ny.I glukosa darah lebih dari 250 mg/dL
mengatakan ada perhatian terhadap Respon:Tn.A mengatakan tidak pernah melakukan
anggota keluarga yang sakit tetapi latihan jasmani semenjak mengalami DM.
7. menganjurkan monitor kadar glukosa darah
masih di langgar dengan pola
secara mandiri
makan dan minum yang manis Respon:Tn.A mengatakan tidak pernah melakukan
manis, dan jarang melakukan pengecekan gula darah secara mandiri
8. mengajarkan kepatuhan diet dan olahraga
olahraga, Dari hasil pengkajian
43
yang dilakukan terdapat data perawat mengajarkan cara senam diabetes kepada Tn
penunjang pemeriksaan acak gula A
Respon: Tn.A melakukan senam diabetes dengan
darah Tn.A yaitu 520 mg/dL
baik memahami dan berinisiatif untuk mengikuti
pemeriksaan tanggal 8/11/2021 dan gerakan dan setiap mau tidur selalu menggerakan
Ny.I yaitu 347 mg/dL pemeriksaan kaki dan jari jarinya nya
9. mengajarkan pengelolaan diabetes
tanggal 26/11/2021
Perawat mengajarkan Tn.A dan keluarga cara
pengelolaan diabetes seperti:
lima pilar, yaitu edukasi, perencanaan makan, latihan
jasmani, intervensi farmakologis dan pemeriksaan
gula darah.
lima pilar, yaitu edukasi, perencanaan makan, latihan
jasmani, intervensi farmakologis dan pemeriksaan
gula darah.
e. diet
f. edukasi
g. olahraga
h. pengobatan
Respon: Tn.A mengatakan hanya melakukan
pengobatan suntik insulin dan setiap mau tidur selalu
menggerakan kaki dan jari jarinya nya
tn. A mengatakan sudah sering mengkonsumsi sayur,
ikan dan jarang makan santan dan utnuk nasi
dikurangi
44
Defisit pengetahuan pada keluarga 1. mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan
Tn.A dengan DM berhubungan menerima informasi
Respon: Tn.A dan keluarga mampu menerima
dengan Mengenal Masalah informasi dari perawat
Kesehatan Ny.I Yang Mengalami 2. mengidentifikasi factor-faktor yang dapat
DM dibuktikan dengan Ny.I meningkatkan dan menurun motivasi perilaku
hidup bersih dan sehat
mengatakan tidak mengetahui
Respon: keluarga Tn. A mengatakan sampah di depan
masalah kesehatan saat ini dan rumah tertutup,meminum air galon atau isi ulang,air
keluarga Tn.A tidak mengetahui mandi menggunakan air sumur,jamban leher angsa
atau jongkok
masalah kesehatan atau keluhan
3. menyediakan materi dan media pendidikan
yang dialami oleh anggota kesehatan
keluarganya, Berdasarkan hasil Respon: perawat menyediakan media pendidikan
wawancara Ny.I mengatakan tidak berupa leaflet dan booklet.
4. menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
mengetahui penyebab masalah kesepakatan
kesehatan yang dialami sekarang, Respon: keluarga tn. A mengatakan bisa mengikuti
Keluarga Tn.A mengatakan tidak penyuluhan pada hari …..
5. memberikan kesempatan untuk bertanya
mengetahui terkait pencegahan
Respon: Tn.A dan keluarga bertany tentang materi
masalah kesehatan yang dialami DM
oleh Ny.I dengan DM, Keluarga 6. menjelaskan factor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
45
Tn.A dan anggota keluarga juga perawat menjelaskan beberapa faktor resiko DM
masih belum mengetahui mengenai kepada keluarga seperti:
f. memiliki obesitas atau kelebihan berat badan
peningkatan kesehatan dengan baik g. terkena infeksi virus
akibat kurangnya tingkat h. memeiliki anggota keluarga yang mengidap
pengetahuan mengenai masalah diabetes tipe 1
i. kuarang aktif bergerak
kesehatan malnutrisi yang dialami,
j. memiliki kadar kolesterol yang tidak normal
Dari hasil observasi keluarga Tn.A Respon: Tn.A dan keluarga mengerti dan
tidak mengetahui gejala dari menjelaskan kembali setelah perawat menjelaskan
faktor resiko dari DM yaitu:
masalah kesehatan yang dialami
k. memiliki obesitas atau kelebihan berat badan
oleh anggota keluarganya dan l. terkena infeksi virus
kurangnya pengetahuan tentang m. memeiliki anggota keluarga yang mengidap
masalah kesehatan mengenai DM diabetes tipe 1
n. kuarang aktif bergerak
o. memiliki kadar kolesterol yang tidak normal
7. mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
perawat menjelaskan contoh hidup bersih dan sehat
kepada keluarga
g. menjaga kebersihan rumah
h. rajin mengonsumsi buah dan sayur
i. rutin melakukan aktivitas fisik
j. selalu menggunakan air bersih
k. minum air putih yang cukup
l. mendapatkan tidur yang cukup setiap hari
46
Respon:Tn.A dan keluarga mengerti dan dapat
menjelaskan kembali setelah perawat selesai
menjelaskan tentang hidup bersih dan sehat.
m. menjaga kebersihan rumah
n. rajin mengonsumsi buah dan sayur
o. rutin melakukan aktivitas fisik
p. selalu menggunakan air bersih
q. minum air putih yang cukup
r. mendapatkan tidur yang cukup setiap hari
47
EVALUASI
NO EVALUASI TTD
1. S:
- Tn.A mengatakan selama terkena DM tidak pernah mengalami penyakit kambuhuhan
- Tn.A mengatakan sudah mengetahui,dan tidak merasa takut, dan kepikiran
- Tn.A mengatakan tidak pernah melakukan pengecekan gula darah secara mandiri
O:
- Gula darah acak 520 mg/dl
- Tn.A mengatakan terkadang merasa sakit kepala
- intake dan output cairan 2.500cc/hari
- Tn.A menjalani terapi obat penurunan gula darah atau suntik insulin
- Tn.A mengatakan tida pernah melakukan latihan jasmani semenjak mengalami DM
- Tn.A mengikuti contoh senam kaki dengan baik
- Tn.A megatakan hanya melakukan pengobatn suntik insulin
A: Masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan no 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10
2. S:
- perawat menyediakan media pendidikan berupa leaflet dan booklet.
- keluarga Tn. A mengatakan sampah di depan rumah tertutup,meminum air galon atau isi ulang,air mandi
menggunakan air sumur,jamban leher angsa atau jongkok
- keluarga tn. A mengatakan bisa mengikuti penyuluhan pada hari rabu.
O:
- Tn.A dan keluarga mampu menerima informasi dari perawat
- Tn.A dan keluarga bertany tentang materi DM
Tn.A dan keluarga mengerti dan menjelaskan kembali setelah perawat menjelaskan faktor resiko dari
DM yaitu:
48
1. memiliki obesitas atau kelebihan berat badan
2. terkena infeksi virus
3. memeiliki anggota keluarga yang mengidap diabetes tipe 1
4. kuarang aktif bergerak
5. memiliki kadar kolesterol yang tidak normal
- Tn.A dan keluarga mengerti dan dapat menjelaskan kembali setelah perawat selesai menjelaskan tentang
hidup bersih dan sehat
1. menjaga kebersihan rumah
2. rajin mengonsumsi buah dan sayur
3. rutin melakukan aktivitas fisik
4. selalu menggunakan air bersih
5. minum air putih yang cukup
- mendapatkan tidur yang cukup setiap hari
- Tn.A dan keluarga mengerti dan dapat menjelaskan kembali cara meningkatkan perilaku hidup bersih
dan sehat setelah perawat mengajarkan seperti:
- pengelolaan air minum
- pengamanan sampah
- pengamanan limbah cair RT
- jamban sehat
A: masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan no 4,6
NO EVALUASI TTD
1. S:
- Tn.A mengatakan selama terkena DM tidak pernah mengalami penyakit kambuhuhan
49
- Tn.A mengatakan awalnya tidak mengetahui, ,merasa takut, dan kepikiran
- Tn.A mengatakan tidak pernah melakukan pengecekan gula darah secara mandiri
O:
- Gula darah acak 425 mg/dl
- intake dan output cairan 2.000cc/hari
- Tn.A menjalani terapi obat penurunan gula darah atau suntik insulin
- Tn.A mengatakan merasa senang ketika perawat mengajarkan cara senam kaki
- Tn.A mengikuti contoh senam kaki dengan baik
- Tn.A megatakan akan mengikuti anjuran dokter untuk pengobatn suntik insulin dan akan melakukan
senam kaki setelah perawat mengajarkan senam kaki pada Tn.A keluarga
A: Masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan no 2,4,6.7,
2. S:
- perawat menyediakan media pendidikan berupa leaflet dan booklet waktu penyuluhan
- keluarga Tn. A mengatakan sampah di depan rumah tertutup,meminum air galon atau isi ulang,air mandi
menggunakan air sumur,jamban leher angsa atau jongkok
- keluarga tn. A mengatakan bisa mengikuti penyuluhan pada hari tang telah dijadwalkan oleh perawat.
O:
- Tn.A dan keluarga mampu menerima informasi dari perawat
- Tn.A dan keluarga bertanya tentang materi DM
Tn.A dan keluarga mengerti dan menjelaskan kembali setelah perawat menjelaskan faktor resiko dari
DM yaitu:
1. memiliki obesitas atau kelebihan berat badan
2. terkena infeksi virus
3. memeiliki anggota keluarga yang mengidap diabetes tipe 1
4. kuarang aktif bergerak
50
5. memiliki kadar kolesterol yang tidak normal
- Tn.A dan keluarga mengerti dan dapat menjelaskan kembali setelah perawat selesai menjelaskan tentang
hidup bersih dan sehat
1. menjaga kebersihan rumah
2. rajin mengonsumsi buah dan sayur
3. rutin melakukan aktivitas fisik
4. selalu menggunakan air bersih
5. minum air putih yang cukup
6. mendapatkan tidur yang cukup setiap hari
- Tn.A dan keluarga mengerti dan dapat menjelaskan kembali cara meningkatkan perilaku hidup bersih
dan sehat setelah perawat mengajarkan seperti:
1. pengelolaan air minum
2. pengamanan sampah
3. pengamanan limbah cair RT
4. jamban sehat
A: masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
51
BAB 4
PEMBAHASAN
52
kesehatan saat ini dan keluarga tidak mengetahui masalah kesehatan atau keluhan yang
dialami oleh anggota keluarganya, berdasarkan hasil wawancara klien mengatakan
tidak mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami sekarang, keluarga
mengatakan tidak mengetahui terkait pencegahan masalah kesehatan yang dialami
oleh klien dengan DM, keluarga dan anggota keluarga juga masih belum mengetahui
mengenai peningkatan kesehatan dengan baik akibat kurangnya tingkat pengetahuan
mengenai masalah kesehatan malnutrisi yang dialami, dari hasil observasi keluarga
tidak mengetahui gejala dari masalah kesehatan yang dialami oleh anggota
keluarganya dan kurangnya pengetahuan tentang masalah kesehatan mengenai DM.
Sehingga dapat disimpulkan ada 2 masalah keperawatan yang didapatkan dari hasil
data pengkajian yang dilakukan dan didukung dari data yang ada pada analisa data.
53
BAB 5
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengkajian, analisa data, diagnosa, intervensi/perencanaan,
implementasi/pelaksanaan tindakan dan evaluasi yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa masalah keperawatan yang didapatkan ada 2 yaitu
ketidakstabilan kadar glukosa darah, dan defisit pengetahuan dengan intervensi
yang diberikan yaitu intervensi utama dengan menajemen hiperglikemi, intervensi
utama dengan edukasi kesehatan. Implementasi yang dilakukan selama 1 minggu
dalam 2 kali pertemuan diharapkan agar masalah keperawatan yang ada dapat
teratasi dengan pemberian implementasi lewat pemberian penkes, leaflet dan
booklet mengenai DM sebagai pegangan materi yang dapat dipelajari kembali
oleh keluarga. Dan untuk evaluasi dari kedua masalah yang timbul disimpulkan
dapat teratasi sebagian dan dilanjutkan secara mandiri oleh keluarga klien sesuai
dengan perencanaan tindakan yang dibuat oleh perawat.
5.2 Saran
Disarankan agar pada pengkajian selanjutnya dapat dikaji mengenai
pengetahuan keluarga mengenai pola diet yang dapat dilakukan pada penderita
DM agar dapat semakin memahami mengenai penanganan DM, dan untuk materi
yang dapat diberikan dalam penyuluhan selain leaflet, dan booklet sebagai
pegangan klien dalam melakukan pelaksanaan tindakan secara mandiri.
54
DAFTAR PUSTAKA
55
LAMPIRAN
56
Link Video :
https://drive.google.com/file/d/1jSJDYBnlwTVpQhUGWhx6rISBZHwP9_kC/view?usp=driv
esdk
https://drive.google.com/file/d/1tgHf2ZSL8P-
BbpzaRY6IeGpXpUEmZ8PV/view?usp=drivesdk
57
No.
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA Dok.
MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi
ke
Halaman 1 dari
A. ANALISA SITUASI:
STATUS KESEHATAN MASYARAKAT: berdasarkan informasi yang didapatkan
bahwa anggota keluarga Tn. A di Manukan Kulon, Surabaya mengalami diabetes melitus.
FAKTOR PREDESPOSISI: keluarga belum memahami pengertian, tanda dan gejala,
akibat, cara pencegahan serta penanganan diabetes melitus.
FAKTOR PEMUNGKIN: lingkungan yang kurang bersih, pola hidup yang kurang sehat,
sarana dan prasarana kesehatan yang kurang menjadi factor terjadinya diabetes melitus
FAKTOR PENGUAT: keluarga kurang peduli antar sesame anggota keluarga yang lain
dan tidak mencoba untuk meningkatkan pola hidup sehat sehingga diperlukan tindak
lanjut yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang diabetes melitus.
B. POKOK BAHASAN : Diabetes Melitus
C. SASARAN : Keluarga Tn. A
D. TEMPAT : di rumah keluarga Tn. A
E. HARI, TANGGAL : 10 Desmber 2021
F. WAKTU : Pukul … s/d … (20 menit)
G. STANDAR KOMPETENSI (Tujuan Umum Pendidikan Kesehatan/Tujuan Jangka
Panjang):
Setelah dilakukan Pendidikan kesehatan selama … menit diharapkan keluarga dan
pasien memampu memahami Diabetes Melitus dengan benar dan tepat
H. KOMPETENSI DASAR (Tujuan Khusus Pendidikan Kesehatan/Tujuan Jangka
Pendek):
1. Menjelaskan kembali pengertian Diabetes Melitus
2. Menjelaskan kembali factor resiko Diabetes Melitus
3. Menjelaskan kembali tanda dan gejala Diabetes Melitus
4. Menjelaskan kembali komplikasi Diabetes Melitus
5. Menjelaskan kembali pencegahan Diabetes Melitus
6. Menjelaskan kembali penanganan Diabetes Melitus
I. SUB POKOK BAHASAN (Pokok Materi)
1. Pengertian Diabetes Melitus
2. Faktor Resiko Diabetes Melitus
3. Tanda dan Gejala Diabetes Melitus
4. Komplikasi Diabetes Melitus
5. Pencegahan Diabetes Melitus
6. Penanganan Diabetes Melitus
J. METODE PENDIDIKAN KESEHATAN: ceramah dan tanya jawab
K. MEDIA YANG DIGUNAKAN:
1. Leaflet
L. URAIAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
TAHAP URAIAN KEGIATAN METODE MEDIA
I 1. Memberi salam Ceramah Leaflet
Pendahuluan pembuka
(Membuka 2. Memperkenalkan diri
Pertemuan) 3. Menjelaskan maksud
5 menit dan tujuan pertemuan
dan topik yang akan
dibahas
4. Menjelaskan metode
yang digunakan
5. Memberitahukan waktu
yang akan digunakan
II 1. Menjelaskan materi Ceramah Leaflet
Menyampaikan isi a. Definisi
materi b. Factor resiko
15 menit c. Tanda dan gejala
2. Memberikan
kesempatan audience
untuk bertanya
III Pertanyaan langsung (lisan) Tanya jawab/diskusi Daftar pertanyaan
Evaluasi
5 menit
IV Meringkas materi yang telah
Penutup disampaikan (bisa dengan
cara mengajak bersama
audience atau menunjuk
salah satu/beberapa
audience untuk merangkum)
M. EVALUASI:
a. Evaluasi proses
Rencana evaluasi proses dengan melakukan observasi tentang diabetes melitus
yaitu:
1. Audience berminta mengikuti kegiatan
2. Audience aktif bertanya kepada pembawa materi
3. Audience mengikuti kegiatan penuh dari awal sampai akhir
b. Evaluasi hasil:
1. Pertanyaan 1: Jelaskan pengertian diabetes melitus!
Kunci jawaban: Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolic
menahun akibat pankreat tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak
dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah
hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula darah. Akibatnya terjadi
peningkatan konsentrasi glukosa di dalam darah atau hiperglikemia
2. Pertanyaan 2: Sebutkan factor resiko diabetes melitus!
Kunci jawaban:
a. Factor resiko yang tidak bisa diubah:
1) Usia ≥40 tahun
2) Mempunyai Riwayat keluarga menderita DM
3) Kehamilan dengan gula darah tinggi
4) Ibu dengan riwayat melahirkan bayi dengan (Berat Badan Lahir) > 4 kg
5) Bayi yang memiliki Berat Badan Lahir (BBL) < 2,5 kg
b. Factor resiko yang bisa diubah (P2PTM Kemenkes RI, 2019c):
1) Kegemukan
2) (Berat badan lebih /IMT > 23 kg/m2) dan Lingkar Perut (Pria > 90 cm
dan Perempuan > 80cm)
3) Kurang aktivitas fisik
4) Dislipidemia(Kolesterol HDL ≤ 35 mg/dl, trigliserida ≥250 mg/dl
5) Riwayat penyakit jantung
6) Hipertensi/ Tekanan darah Tinggi (> 140/90 mmHg)
7) Diet tidak seimbang (tinggi gula, garam, lemak dan rendah serat)
3. Pertanyaan 3: Sebutkan tanda gejala diabetes melitus!
Kunci jawaban:
1) Meningkatnya frekuensi buang air kecil
2) Rasa haus berlebihan
3) Penurunan berat badan
4) Kelaparan
5) Kulit jadi bermasalah (gatal, kulit menjadi gelap disekitar leher atau ketiak)
6) Penyembuhan luka lambat
7) Keletihan dan mudah tersinggung
8) Pandangan kabur
9) Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki
4. Pertanyaan 4: Sebutkan komplikasi diabetes melitus!
Kunci jawaban:
1) Serangan jantung dan stroke
2) Infeksi kaki yang berat (menyebabkan gangren)
3) Gagal ginjal stadium akhir
4) Disfungsi seksual
5) Gangguan mata/penglihatan
5. Pertanyaan 5: Jelaskan cara pencegahan diabetes melitus!
Kunci jawaban:
1) Mempertahankan berat badan ideal
2) Rutin beraktivitas fisik 30 menit setiap hari. Biasakan beraktivitas dengan
intensitas sedang setiap hari untuk mengendalikan berat badan.
3) Makan makanan sehat antara 3-5 porsi buah dan sayuran sehari, dan
kurangi asupan gula, garam dan lemak jenuh.
4) Hindari penggunaan tembakau (merokok, tembakau kunyah) dan hindari
mengonsumsi alkohol
5) Kelola stres
6) Tes glukosa darah dan kadar HbA1c secara teratur
6. Pertanyaan 6: Jelaskan cara penanganan diabetes melitus!
Kunci jawaban:
1) Diet 3J
a. Jenis
b. Jumlah
c. Jadwal: tepat jadwal, 3x makan utama, 2-3x makan selingan
2) Makanan yang boleh:
a. Karbohidrat kompleks: nasi, kentang, singkong
b. Protein rendah lemak: ayam tanpa kulit, ikan, tahu, tempe
c. Cara pengolahan: kukus, rebus, panggang
3) Makanan yang dibatasi
a. Gula sederhana: gula pasir, gula jawa, sirup, selai, kue manis
b. Makanan berlemak: gorengan, makanan cepat saji
c. Tinggi natrium: telur asin, ikan asin, makanan awetan
4) Latihan aerobic (berjalan, bersepeda, berlari) yang dilakukan 20-30
menit/hari dengan intensitas sedang
N. DAFTAR PUSTAKA:
1. ’Aisyiyah. (2021). Sosialisasi Penanganan Diabetes Mellitus Program M. Kes
PDA Kab. Karanganyar - Berita | Karanganyar.
Http://Karanganyar.Aisyiyah.or.Id/.
http://karanganyar.aisyiyah.or.id/id/berita/sosialisasi-penanganan-diabetes-
mellitus-program-m-kes-pda-kab-karanganyar.html
2. P2PTM Kemenkes RI. (2018). Apa saja faktor risiko penyakit diabetes melitus
(DM) yang tidak bisa diubah. Http://P2ptm.Kemkes.Go.Id/.
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/apa-saja-
faktor-risiko-penyakit-diabetes-melitus-dm-yang-tidak-bisa-diubah
3. P2PTM Kemenkes RI. (2019a). Apa saja komplikasi dan akibat dari Diabetes?
Http://P2ptm.Kemkes.Go.Id/. http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-
p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/page/6/apa-saja-komplikasi-dan-akibat-dari-
diabetes
4. P2PTM Kemenkes RI. (2019b). Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah
Diabetes? Http://P2ptm.Kemkes.Go.Id/. http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-
p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/page/7/apa-yang-dapat-dilakukan-untuk-
mencegah-diabetes
5. P2PTM Kemenkes RI. (2019c). Faktor Risiko Penyakit Diabetes Melitus (DM)-
Faktor Risiko yang Bisa Diubah. Http://P2ptm.Kemkes.Go.Id/.
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-diabetes-
melitus/page/3/faktor-risiko-penyakit-diabetes-melitus-dm-faktor-risiko-yang-bisa-
diubah
6. P2PTM Kemenkes RI. (2019d). Tanda dan Gejala Diabetes.
Http://P2ptm.Kemkes.Go.Id/. http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/tanda-dan-
gejala-diabetes
7. Pusdatin, K. R. (2014). Infodatin Diabetes (p. 1).
http://p2ptm.kemkes.go.id/informasi-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus
O. LAMPIRAN: uraian materi, media cetak, form kehadiran audience
Uraian Materi
1. Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolic menahun akibat
pankreat tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan
insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang mengatur
keseimbangan kadar gula darah. Akibatnya terjadi peningkatan konsentrasi glukosa
di dalam darah atau hiperglikemia (Pusdatin, 2014)
2. Factor resiko diabetes melitus
a. Factor resiko yang tidak bisa diubah (P2PTM Kemenkes RI, 2018):
1) Usia ≥40 tahun
2) Mempunyai Riwayat keluarga menderita DM
3) Kehamilan dengan gula darah tinggi
4) Ibu dengan riwayat melahirkan bayi dengan (Berat Badan Lahir) > 4 kg
5) Bayi yang memiliki Berat Badan Lahir (BBL) < 2,5 kg
b. Factor resiko yang bisa diubah (P2PTM Kemenkes RI, 2019c):
1) Kegemukan
2) (Berat badan lebih /IMT > 23 kg/m2) dan Lingkar Perut (Pria > 90 cm dan
Perempuan > 80cm)
3) Kurang aktivitas fisik
4) Dislipidemia(Kolesterol HDL ≤ 35 mg/dl, trigliserida ≥250 mg/dl
5) Riwayat penyakit jantung
6) Hipertensi/ Tekanan darah Tinggi (> 140/90 mmHg)
7) Diet tidak seimbang (tinggi gula, garam, lemak dan rendah serat)
3. Tanda dan gejala diabetes melitus (P2PTM Kemenkes RI, 2019d):
1) Meningkatnya frekuensi buang air kecil
2) Rasa haus berlebihan
3) Penurunan berat badan
4) Kelaparan
5) Kulit jadi bermasalah (gatal, kulit menjadi gelap disekitar leher atau ketiak)
6) Penyembuhan luka lambat
7) Keletihan dan mudah tersinggung
8) Pandangan kabur
9) Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki
4. Komplikasi diabetes melitus (P2PTM Kemenkes RI, 2019a)
1) Serangan jantung dan stroke
2) Infeksi kaki yang berat (menyebabkan gangren)
3) Gagal ginjal stadium akhir
4) Disfungsi seksual
5) Gangguan mata/penglihatan
5. Cara mencegah diabetes melitus (P2PTM Kemenkes RI, 2019b)
1) Mempertahankan berat badan ideal
2) Rutin beraktivitas fisik 30 menit setiap hari. Biasakan beraktivitas dengan
intensitas sedang setiap hari untuk mengendalikan berat badan.
3) Makan makanan sehat antara 3-5 porsi buah dan sayuran sehari, dan kurangi
asupan gula, garam dan lemak jenuh.
4) Hindari penggunaan tembakau (merokok, tembakau kunyah) dan hindari
mengonsumsi alkohol
5) Kelola stres
6) Tes glukosa darah dan kadar HbA1c secara teratur
6. Cara penanganan diabetes melitus (’Aisyiyah, 2021)
1) Diet 3J
- Jenis
- Jumlah
- Jadwal: tepat jadwal, 3x makan utama, 2-3x makan selingan
2) Makanan yang boleh:
- Karbohidrat kompleks: nasi, kentang, singkong
- Protein rendah lemak: ayam tanpa kulit, ikan, tahu, tempe
- Cara pengolahan: kukus, rebus, panggang
3) Makanan yang dibatasi
- Gula sederhana: gula pasir, gula jawa, sirup, selai, kue manis
- Makanan berlemak: gorengan, makanan cepat saji
- Tinggi natrium: telur asin, ikan asin, makanan awetan
4) Latihan aerobic (berjalan, bersepeda, berlari) yang dilakukan 20-30 menit/hari
dengan intensitas sedang
mengonsumsi alkohol
5) Kelola stres
penggunaan tembakau
(merokok, tembakau kunyah) dan hindari
cepat saji
-Tinggi natrium: telur asin, ikan asin,
makanan awetan
4) Latihan aerobic (berjalan, bersepeda,
DIABETES
6) Tes glukosa darah dan kadar HbA1c
secara teratur
berlari) yang dilakukan 20-30 menit/hari
dengan intensitas sedang MELLITUS
Kelompok Bu Nia
Defenisi Diabetes
Mellitus Tanda Gejala Diabetes Mellitus:
STOP
DIABETES
“
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
SURABAYA
v