Disusun Oleh :
202003035
Penulis
2
BAB 2DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................5
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................22
1.3 Tujuan........................................................................................................................23
1.4 Manfaat......................................................................................................................24
3
2.1.10 Sasaran Keperawatan Keluarga..........................................................................37
2.2.2 Etiologi...............................................................................................................38
2.2.3 Klasifikasi..........................................................................................................38
2.2.5 Pathway..............................................................................................................41
2.2.6 Komplikasi.........................................................................................................42
2.2.8 Penatalaksanaan.................................................................................................44
1.3.1 Pengertian...........................................................................................................45
1.3.2 Pengkajian..........................................................................................................45
1.3.3 Diagnosa.............................................................................................................49
1.3.4 Perencanaan........................................................................................................55
1.3.5 Implementasi......................................................................................................58
1.3.6 Evaluasi..............................................................................................................59
4
BAB 3LEMBAR PENGESAHAN
Nim : 202003035
5
BAB 4BAB 1
BAB 5PENDAHULUAN
22
Keluarga yang merupakan bagian dari masyarakat sesungguhnya
mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk budaya dan
perilaku sehat. Dari keluargalah pendidikan kepada individu dimulai, tatanan
masyarakat yang baik diciptakan, budaya dan perilaku sehat dapat lebih dini
ditanamkan. Oleh karena itu, keluarga mempunyai posisi yang strategis untuk
dijadikan sebagai unit pelayanan kesehatan karena masalah kesehatan dalam
keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antar anggota keluarga,
yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi juga keluarga dan masyarakat
yang ada disekitarnya.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan keluarga
sesuai dengan konsep dan teori keperawatan keluarga
23
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
24
BAB 6BAB 2
a. Terorganisasi
25
tujuan keluarga. Dalam menjalankan peran dan fungsinya, anggota
keluarga saling berhubungan dan saling bergantung antara satu dengan
yang lainnya.
b. Keterbatasan
1. The Nuclear Family (Keluarga Inti), yaitu keluarga yang terdiri suami,
istri dan anak.
2. The Dyad Family, yaitu keluarga yang terdiri suami dan istri yang
hidup dalam satu rumah tetapi tanpa anak.
3. Keluarga usila, yaitu keluarga yang terdiri dari suatu istri yang sudah
tua dengan sudah memisahkan diri.
5. The Extended Family (keluarga besar), yaitu keluarga yang terdiri tiga
generasi hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family
26
disertai paman,bibi, orang tua (kakek dan nenek), keponakan dan lain
sebagainya.
6. The Single Parent Family (keluarga duda atau janda), yaitu keluarga
yang terdiri dari suatu orang tua bisa ayah atau ibu. Penyebabnya
dapat terjadi karena proses perceraian, kematian atau bahkan
ditinggalkan.
10. Blended Family, yaitu keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda
yang menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan
sebelumnya.
11. The Single adult living alone / single adult family, yaitu keluarga
yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya
(separasi) seperti perceraian atau di tinggal mati.
b. Keluarga Non-Tradisional
27
pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas
kelompok atau membesarkan anak bersama.
8) Group network family, yaitu keluarga inti yang dibatasi oleh aturan
atau nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling
menggunkan barang- barang rumah tangga bersama, pelayanan dan
bertanggung jawab membesarkan anaknya.
9) Foster family, yaitu keluarga yang menerima anak yang tidak ada
hubungan keluarga atau saudara untuk waktu sementara.
11) Gang, yaitu sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-
orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang
mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan
criminal dalam kehidupannya.
2.1.4 Fungsi Keluarga
Menurut friedman (1999), lima fungsi dasar keluarga adalah sebagai berikut
28
a. Fungsi Afektif
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi Ekonomi
29
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal
d. Patrilokal
e. Keluarga menikah
a. Ayah
b. Ibu
30
Anak berperan sebagai pelaku psikososial sesuai dengan perkembangan
fisik, mental, social dan spiritual (Setiadi, 2008).
2.1.7 Tugas Kesehatan keluarga
Tugas kesehatan keluarga menurut Friedman (1999), yaitu :
31
keluarga untuk memdayagunakan potensi internal yang ada di lingkugan
rumah untuk mempertahankan kesehatan atau membantu proses perawatan
anggota keluarga yang sakit. Tindakan memodifiksi lingkungan memiliki
cakupan yang luas sesuai dengan pengetahuan keluarga mengenai
kesehatan.
e. Menggunakan fasilitas kesehatan
32
Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai
kelahiran anak pertama sampai anak pertama ber usia 30 bulan. Tugas
pada perkembangan ini antara lain :
c. Tahap III keluarga dengan anak pra sekolah (families with preschool)
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak berusia 2,5 tahun dan berakhir
saat anak berusia 5 tahun. Pada tahap ini orang tua beradaptasi terhadap
kebutuhan- kebutuhan dan minat dari anak prasekolah dalam mingkatkan
pertumbuhannya.
3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, semetara kebutuhan anak yang
lain juga harus terpenuhi
5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap paling repot)
33
6) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak
Tahap ini dimulai pada saat anak yang tertua memasuki sekolah pada
usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini umumnya
keluarga mencapai jumlah anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga
sangat sibuk. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain
sebagai berikut:
Tahap ini dimulai pada anak saat usia 13 tahun dan biasanya berakhir
sampai pada usia 19-20 tahun, pada saat anak meninggalkan rumah
orangtuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak remaja dan memberi
tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar unutk mempersiapkan
diri lebih menjadi dewasa. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini
antara lain sebagai berikut:
34
families)
3) Membantu orang tua suami dan istri yang sedang sakit dan memasuki
masa tua.
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah
dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Beberapa
pasangan pada fase ini akan dirasakan sulit karena masalah usia lanjut,
perpisahan dengan anak, dan perasaan gagal sebagai orang tua. Tugas
perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain sebagai berikut:
1) Mempertahankan kesehatan
2) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam arti mengolah minat
sosial dan waktu santai
35
3) Memulihkan hubungan antara generasi muda dengan generasi tua
Tujuan keperawatan keluarga ada dua macam, yaitu tujuan umum dan
khusus.
36
a. Mengenal masalah kesehatan yang dihadapi anggota keluarga.
Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan seluruh
anggota keluarga. Contohnya, apakah keluarga mengerti tentang
pengertian dan gejala kencing manis yang diderita oleh anggota
keluarganya?
b. Membuat keputusan secara tepat dalam mengatasi masalah kesehatan
anggota keluarga.
Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan untuk membawa
anggota keluarga ke pelayanan kesehatan. Contoh, segera memutuskan
untuk memeriksakan anggota keluarga yang sakit kencing manis ke
pelayanan kesehatan.
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan.
Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
Contoh, keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit kencing
manis, yaitu memberikan diet DM, memantau minum obat antidiabetik,
mengingatkan untuk senam, dan kontrol ke pelayanan kesehatan.
d. Memodifikasi lingkungan yang kondusif.
Kemampuan keluarga dalam mengatur lingkungan, sehingga mampu
mempertahankan kesehatan dan memelihara pertumbuhan serta
perkembangan setiap anggota keluarga. Contoh, keluarga menjaga
kenyamanan lingkungan fisik dan psikologis untuk seluruh anggota
keluarga termasuk anggota keluarga yang sakit.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
untuk pemeliharaan dan perawatan anggota keluarga yang mempunyai
masalah kesehatan. Contoh, keluarga memanfaatkan Puskesmas, rumah
sakit, atau fasilitas pelayanan kesehatan lain untuk anggota keluarganya
yang sakit.
2.1.10 Sasaran Keperawatan Keluarga
1. Keluarga sehat
Keluarga sehat adalah seluruh anggota keluarga dalam kondisi
tidak mempunyai masalah kesehatan, tetapi masih memerlukan antisipasi
37
terkait dengan siklus perkembangan manusia dan tahapan tumbuh
kembang keluarga. Fokus intervensi keperawatan terutama pada promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit.
2. Keluarga risiko tinggi dan rawan kesehatan
Keluarga risiko tinggi dapat didefinisikan, jika satu atau lebih
anggota keluarga memerlukan perhatian khusus dan memiliki kebutuhan
untuk menyesuaikan diri terkait siklus perkembangan anggota keluarga
dan keluarga dengan faktor risikopenurunan status kesehatan.
3. Keluarga yang memerlukan tindak lanjut
Keluarga yang memerlukan tindak lanjut merupakan keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan dan memerlukan tindak lanjut pelayanan
keperawatan atau kesehatan, misalnya klien pasca hospitalisasi penyakit
kronik, penyakit degeneratif, tindakan apembedahan, dan penyakit
terminal.
2.2 Konsep Diabetes Mellitus
2.2.1 Definisi Diabetes mellitus
2.2.2 Etiologi
1. DM tipe 1 :
38
a) Genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah
terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada
individu yang memiliki tipe antigen HLA.
b) Auto imun (imunologi)
Adanya respons autoimun yang merupakan respons abnormal dimana
antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi
terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai
jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan
insulin endogen.
c) Lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang
menimbulkan destruksi selbeta.
2. DM tipe 2 :
a) Usia (rsistensi insulin cenderung meningkat pada usia 65 tahun)
b) Obesitas
Obesitas dapat menurunkan jumlah reseptor insulin dari dalam sel
target insulin diseluruh tubuh. Jadi membuat insulin yang tersedia
kurang efektif dalam meningkatkan efek metabolik yang biasa.
c) Gaya hidup
2.2.3 Klasifikasi
Berdasarkan penyebab, perjalanan klinik dan terapi, diabetes militus
dibedakan menjadi beberapa kategori yaitu:
a. DM Tipe 1
- DM bergantung insulin (Insulin dependent diabetes mellitus {IDDM})
- Terjadi karena kerusakan sistem imunitas yang kemudian merusak sel-sel
pulau langerhans di pankreas.
b. DM Tipe 2
- DM tidak bergantng insulin (non-insulin dependent diabetes mellitus
{NDDM})
39
- Disebabkan oleh kegagalan relatif sel beta dan resistensi insulin.
c. DM yang berhubungan dengan keadaan atau syndrome lainnya (DM karena
obat-obatan, infeksi, )
d. Diabetes melitus gestasional (gestasional diabetes mellitus )
- Diabetes yang berhubungan dengan kehamilan.
- Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan
karbohidrat yang menunjang pemanasan makanan bagi janin serta
persiapan menyusui. Menjelang aterm, kebutuhan insulin meningkat
sehingga mencapai 3 kali lipat dari keadaan normal. Bila seorang ibu
tidak mampu meningkatkan produkisi insulin sehingga relatif hipoinsulin
maka mengakibatkan hiperglikemia. Resistensi insulin juga disebabkan
oleh adanya hormon esterogen, progesteron, prolaktin dan plasenta
laktogen. Hormon tersebut mempengaruhi reseptor insulin pada sel
sehingga mengurangi aktivitas insulin.
40
8) Mata kabur yang disebabkan katarak atau gangguan refraksi akibat
perubahan pada lensa oleh hiperglikemia. Mungkin juga disebabkan
kelainan pada corpus vitreum.
41
2.2.5 Pathway
Resistensi insulin
Gula darah dalam darah tidak dapat dibawa masuk ke dalam sel
Kerusakan pada
Batas melebihi Vikositas darah Syok antibodi
ambang ginjal meningkat hiperglikemik
Kekebalan tubuh
Glukosuria Aliran darah Koma diabetik menurun
lambat
Diresis osmotic
Resiko infeksi Neuropati
Iskemik sensori perifer
jaringan
poliuri
Klien tidak
Ketidakefektifan
merasa sakit
Kehilangan perfusi jaringan
elektrolit dalam
sel
Nekrosis luka
Sel kekurangan
Dehidrasi Kehilangan
bahan untuk Gangrene
kalori
metabolisme
42
Kekurangan
Kerusakan
volume cairan
Protein dan integritas kulit
lemak dibakar
Polidipsia
polipagia
keteasidosis
Ketidakseimb
angan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
2.2.6 Komplikasi
1. Komplikasi yang bersifat akut
a. Koma hipoglikemia
Terjadi karena pemakaian obat diabetic yang melebihi dosis yang dianjurkan sehingga
terjadi penurunan glukosa dalam darah. Glukosa yang ada sebagian besar difasilitasi untuk
masuk kedalam sel.
b. Ketoasidosis
Minimnya glukosa di dalam sel akan mengakibatkan sel mencari sumber alternatif untuk
dapat memperoleh energi sel. Kalau tidak ada glukosa maka benda-benda keton akan
dipakai sel. Kondisi ini akan mengakibatkan penumpukan residu pembokaran benda-benda
keton yang berlebihan yang dapat mengakibatkan asidosis.
c. Koma hiperosmolar nonketotik
Koma ini terjadi karena penurunan komposisi cairan intrasel dan ekstrasel karena banyak
dieskresi lewat urine.
2. Komplikasi yan bersifat kronik
a. Makroangiopati yang mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung, pembuluh
darah tepi, pembuluh darah otak. Perubahan pada pembuluh darah besar dapt mengalami
43
atheroskelrosis sering terjadi pada DMTTI/NIDDM. Komplikasi makroangiopati adalah
penyakit vaskuler otak, penyakit arteri koronaria dan penyakit vaskuler perifer.
b. Mikroangiopati yang mengenai pembuluh darah kecil, retinopati diabetika, nefropati
diabetic. Perubahan-perubahan mikrovaskuler yang ditandai dengan penebalan dan
kerusakan membran diantara jaringan dan pembuluh darah sekitar. Terjadi pada penderita
DMTI/IDDM yang terjadi neuropati, nefropati, dan retinopati.
Nefropati terjadi karena perubahan mikrovaskuler pada struktur dan fungsi ginjal yang
menyebabkan komplikasi pada pelvis ginjal. Tubulus dan glomerulus penyakit ginjal dapat
berkembang dari proteinuria ringan ke ginjal.
Retinopati adanya perubahan dalam retina karena penurunan protein dalam retina.
Perubahan ini dapat berakibat gangguan dalam penglihatan.
c. Neuropati diabetika
Akumulasi orbital didalam jaringan dan perubahan metabolik mengakibatkan fungsi
sensorik dan motorik saraf menurun kehilangan sensori mengakibatkan penurunan persepsi
nyeri.
d. Rentan infeksi seperti TB paru, gingivitis, dan infeksi saluran kemih.
e. Kaki diabetik
Perubahan mikroangiopati, makroangiopati, dan neuropati menyebabkan perubahan pada
ekstremitas bawah. Komplikasinya dapat terjadi gangguan sirkulasi, terjadi infeksi,
gangrene, penurunan sensasi dan hilangnya fungsi saraf sensorik. Semua ini dapat
menunjang terjadi trauma atau tidak terkontrolnya infeksi yang akhirnya menjadi gangrene.
44
Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan :
1. Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)
2. Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)
3. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75 gr
karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl
2.2.8 Penatalaksanaan
Menurut Aini 2016, Ada empat pilar dalam penetalaksanaan diabetes melitus, yaitu:
45
1.3 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga
1.3.1 Pengertian
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang komplek dengan
menggunakan pendekatan sistematis untuk bekerja sama dengan keluarga dan
indivisu sebagai anggota keluarga.(Harmoko, hal 69: 2012)
1.3.2 Pengkajian
1. Data umum
1) Nama kepala keluarga, umur, alamat, dan telepon jika ada, pekerjaan dan
pendidikan kepala keluarga, komposisi keluarga, yang terdiri atas nama atau
inisial, jenis kelamin, tanggal lahir atau umur, hubungan dengan kepala keluarga,
status imunisasi dari masing-masing anggota keluarga, dan genogram (genogram
keluarga dalam tiga generasi)
2) Tipe keluarga, menjelaskan jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang
terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
3) Status sosial ekonomi keluarga, ditentukan oleh pendapatan, baik kepala keluarga
maupun anggota keluarga maupun anggota keluarga lainnya.
4) Aktivitas rekreasi keluarga dan waktu luang, rekreasi keluarga tidak hanya dilihat
kapan keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjung tempat rekreasi, namun
menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakn aktivitas rekreasi.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini, ditentukan oleh anak tertua dari keluarga
inti.
2) Tahap keluarga yang belum terpenuhi, menjelaskan bagaimana tugas
perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendalanya.
3) Riwayat keluarga inti, menjelaskan riwayat kesehatan pada keluarga inti, meliputi:
riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing, anggota, dan
sumber
4) Riwayat keluarga sebelumnya, keluarga asal keduanya orang tua (seperti apa
kehidupan keluarga asalnya) hubungan masa silam dan saat dengan orang tua dari
kedua orang tua.
3. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
Gambaran tipe tempat tinggal, gambaran kondisi rumah, kamar mandi, dapur,
kamar tidur, kebersihan dan sanitasi rumah, pengaturan privasi dan perasaan
secara keseluruhan dengan pengaturan atau penataan rumah mereka
2) Karakteristik Tetangga di komunitas
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga komunitas setempat yang
meliputi : kebiasaan, lingkungan fisik, aturan penduduk setempat, budaya
setempat yang mempengaruhi kesehatan
3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan
keluarga yang ada.
4) Sistem pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga yang sehat, sumber dukungan dari anggota keluarga dan
jaminan pemeliharaan kesehtan yang dimiliki keluarga.
4. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
Dilakukan pengkajian pada pola kebutuhan keluarga dan responnya. Apakah
anggota keluarga merasakan kebutuhan individu lain dalam keluarga, apakah
anggota keluarga memberikan perhatian satu sama lain, bagaimana mereka saling
mendukung satu sama lainnya
2) Fungsi sosialisasi
Bagaimana keluarga menanamkan disiplin, penghargaan dan hukuman bagi
anggota keluarga, bagaimana keluarga melatih otonomi dan ketergantungan,
memberi dan menerima cinta, serta latihan perilaku yang sesuai
47
Jangka panjang: penyelesaian stressor yang dialami > ± 6 bulan
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor, kaji sejauh mana
keluarga berespon terhadap situasi
3) Strategi koping yang digunakan, bagaimana strategi koping yang digunakan
keluarga bila menghadapi permaslahan
4) Strategi adaptasi disfungsional, dijelaskan mengenai strategi adaptasi
disfungsional yang digunakan keluarga dalam menghadapi masalah.
48
ada jadual tidur tertentu yang harus diikuti oleh anggota keluarga, fasilitas tidur
anggota keluarga. Bagaimana kebiasaan olah raga anggota keluarga, persepsi
keluarga terhadap kebiasaan olah raga, bagaimana latihan anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan. Apakah ada kebiasaan keluarga mengkonsumsi
kopi dan alkohol, bagaimana kebiasaan minum obat pada anggota keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan, apakah keluarga secara teratur menggunakan
obat-obatan tanpa resep, apakah obat-obatan ditempatkan pada tempat yang aman
dan jauh dari jangkauan anak-anak. Apakah yang dilakukan keluarga untuk
memperbaiki status kesehatannya, apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah
terjadinya suatu penyakit, apa yang dilakukan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang sakit, apakah ada keyakinan, sikap dan nilai-nilai dari keluarga dala
hubungannya dengan perawatan di rumah. Contoh: ketika ada anggota keluarga
yang sakit, misalnya hipertensi, apakah keluarga sudah memberikan diet rendah
garam, mengingatkan minum obat secara teratur, mengingatkan untuk kontrol ke
pelayanan kesehatan, dan mengingatkan untuk olah raga.
4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang sehat.
Data yang dikaji adalah bagaimana keluarga mengatur dan memelihara
lingkungan fisik dan psikologis bagi anggota keluarganya. Lingkungan fisik,
bagaimana keluarga mengatur perabot rumah tangga, menjaga kebersihannya,
mengatur ventilasi dan pencahayaan rumah. Lingkungan psikologis, bagaimana
keluarga menjaga keharmonisan hubungan antaranggota keluarga, bagaimana
keluarga memenuhi privasi masing-masing anggota keluarga.
5) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.
Data yang dikaji adalah apakah keluarga sudah memanfaatkan fasilitas
pelayanankesehatan yang mudah dijangkau dari tempat tinggalnya, misalnya
Posyandu, Puskesmas Pembantu, Puskesmas, dan Rumah Sakit terdekat dengan
rumahnya. Sumber pembiayaan yang digunakan oleh keluarga, bagaimana
keluarga membayar pelayanan yang diterima, apakah keluarga masuk asuransi
kesehatan, apakah keluarga mendapat pelayanan kesehatan gratis. Alat
transportasi apa yang digunakan untuk mencapai pelayanan kesehatan, masalah
49
apa saja yang ditemukan jika keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
umum.
6) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah: berapa
jumlah anak, apa rencana keluarga berkaitan dengan jumlah anggota keluarga,
metode yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota
keluarga (Friedman, 2010).
7) Fungsi ekonomi
Data yang diperlukan meliputi bagaimana keluarga berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi yang terdiri atas data jenis
pekerjaan, jumlah penghasilan keluarga, jumlah pengeluaran, bagaimana keluarga
mampu mencukupi semua kebutuhan anggota keluarga, bagaimana pengaturan
keuangan dalam keluarga.
7. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga. Metode yang
digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.
8. Harapan
Pada akhir pengkajian perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan yang ada.
1.3.3 Diagnosa
50
memenuhi kebutuhan kesehatannya.
4 Menonjolnya masalah 2
– Masalah berta harus 1
segera ditangani 1
– Ada masalah tetapi
tidak perlu segera ditangani 0
– Masalah tidak
dirasakan
51
2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria
4. Skor tertinggi adalah 5, dan sama untuk seluruh bobot.
1. Kriteria I (sifat masalah)
1) Kurang / tidak sehat
(1) Keadaan sakit (sesudah atau sebelum didiagnosa)
(2) Gagal dalam pertumbuhan dan perkembangan yang tidak sesuai dengan
pertumbuhan normal.
2) Ancaman kesehatan
(1) Penyakit keturunan, seprti asma, DM, dll
(2) Anggota keluarga ada yang menderita penyakit menular, seperti TBC, gonore,
hepatitis, dll
(3) Jumlah anggota terlalu besar dan tidak sesuai dengan kemampuan sumber daya
keluarga
(4) Keadaan yang menimbulkan sters (hubungan keluarga tidak harmonis,
hubungan orang tua dan anak yang tegang, orang tua yang tidak dewasa)
(5) Sanitasi lingkungan yang buruk
(6) Kebiasaan yang merugikan kesehatan (merokok, minuman keras, dll)
(7) Riwayat persalinan sulit
(8) Imunisasi anak yang tidak lengkap
3) Situasi krisis
(1) Perkawinan
(2) Kehamilan
(3) Persalinan
(4) Masa nifas
(5) Penambahan anggota keluarga (bayi)
(6) Dll
2. Kriteria II (kemungkinan masalah dapat diubah)
1) Pengetahuan yang ada sekarang, teknolog dan tindakan untuk menangani masalah
2) Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keungan dan tenaga.
3) Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, dan waktu
52
4) Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat dan
sokongan masyarakat.
3. Kriteria III (potensial masalah dapat dicegah)
1) Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit/masalah
2) Lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada.
3) Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam
memperbaiki masalah
4) Adanya kelompok “High Risk: atau kelompok yang sangat peka menambah
potensi untuk mencegah masalah.
53
beresiko
Domain 4: Kelas 5: 00098 Hambatan pemeliharaan rumah
Aktivitas/Istirah Perawatan Diri
at
Domain 5: Kelas 4: Kognisi 00222 Ketidakefektifan kontrol impuls
Persepsi/Kognisi
54
10022473 Kurangnya dukungan keluarga
10022753 Masalah dukungan social
10035744 Masalah hubungan
10032364 Risiko gangguan koping keluarga
Promosi Health Promotion 10023452 Kemampuan untuk
Kesehatan mempertahankan kesehatan
10000918 Gangguan mempertahankan
10032386 kesehatan
Risiko bahaya lingkungan
Manajemen 10021994 Kurangnya pengetahuan tentang
perawatan penyakit
jangka panjang
Medikasi 10022635 Gangguan kemampuan untuk
manajemen pengobatan
Social 10029887 Tinggal dirumah
10029904 Masalah perumahan
10022563 Pendapatan yang tidak memadai
10022753 Kurangnya dukungan sosial
Yang menjadi etiologi atau penyebab dari masalah keperawatan yang muncul
adalah hasil dari pengkajian tentang tugas kesehatan keluarga yang meliputi 5
unsur sebagai berikut :
1. Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah hipertensi yang terjadi pada anggota
keluarga
2. Ketidak mampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi
penyakit hipertensi
3. Ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi
4. Ketidak mampuan keluarga dalam memelihara atau memodifikasi lingkungan yang
dapat mempengaruhi penyakit hipertensi
5. Ketidak mampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan guna
perawatan dan pengobatan hipertensi
55
1.3.4 Perencanaan
56
Dx. Keperawatan Tujuan & Kriteria NOC NIC
Hasil
Manajemen Tujuan: Keluarga 1. Keluarga 1. Keluarga mampu
kesehatan keluarga mengenal cara mampu mengenal masalah
tidak efektif . pengaturan diet bagi mengenal Berikan penkes
anggota keluarga yang masalah sesuai pendidikan
mengalami hipertensi (mengerti, klien
setelah dua kali memamhmi, dan Diskusikan dengan
kunjungan rumah menjelakan keluarga tentang
Kriteria Hasil: kembali penkes penyakit
1. Keluarga dapat yang dilakukan 2. Keluarga mampu
menyebutkan perawat) mengambil keputusan
secara sederhana 2. Keluarga mengenai masalah
batasan pengaturan mampu Berikan informasi
diet bagi anggota mengambil yang diminta klien
keluarga yang keputusan Dukung keluarga
mengalami mengenai membuat keputusan
hipertensi masalah Buat harapan untuk
2. Keluarga dapat (keluarga mampu mengambil
menyebutkan membuat keputusan
penyebab keputusan untuk 3. Keluarga mampu
hipertensi keluarganya merawat anggota
3. Keluarga dapat dengan bantuan keluarga yang sakit
menyebutkan tanda perawat dan Dukung pemberian
dan gejala penyakit berharap baik perawatan
hipertensi dengan kputusan
Identifikasi
4. Keluarga dapat yang telah
kemampuan anggota
menyebutkan diambil)
untuk terlibat dalam
pencegahan dan 3. Keluarga
perawatan
pengobatan secara mampu merawat
Diskusikan
lisan anggota keluarga pemilihan jenis
yang sakit perawatan di rumah
(keluarga Ajarkan perawatan
melakukan menu diet hipertensi
tindakan yang 4. Keluarga mampu
telah dipiih untuk memodifikasi
keluarganya yang lingkungan untuk
sakit dengan mencegah penyakit
bantuan perawat) Ajarkan cara
4. Keluarga memodifikasi
mampu lingkungan untuk
memodifikasi mencegah dan
lingkungan untuk mengatasi penyakit
mencegah Motivasi keluarga
penyakitt untuk melakukan apa
(keluarga mampu yang telah diajarkan
menjauhkan 5. Keluarga mampu
benda-benda memanfaatkan fasilitas
yang berisiko ) terdekat
5. Keluarga Tentukan apakah
mampu klien mempunyai
memanfaatkan kemampuan yang
fasilitas memadai tentang
kesehatan kondisi kesehatan
terdekat Lakukan konsultasi
(keluarga mampu Lakukan rujukan
untuk melakukan
pemmeriksaan
kesehatan ke
fasilitas terdekat)
58
1.3.5 Implementasi
59
1.3.6 Evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, tahap penilaian diberikan
untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak/ belum berhasil, maka perlu disusun
rencana baru yang sesuai (Harmoko, hal 100; 2012)
60
DAFTAR PUSTAKA
Andra Safery Wijaya, & Putri, Y. M. (2013). Kmb1 Keperawatan Medikal Bedah Keperawatan
Dewasa Teori Dan Contoh Askep (pertama). Nuha Medika.
Black, joyce m, & Hwaks, jane hokanson. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Manajemen
Klinis Untuk Hasil Yang Diharapkan. Salemba Medika.
IPKKI. (2017). Panduan Asuhan Keperawatan; Individu, Keluarga, Kelompok dan Komunitas
dengan Modifikasi NANDA, ICNP, NOC dan NIC di Puskesmas dan Masyarakat. UI-Press.
L.lin, T., & Rypkema, scoff w. (2010). Manual Washington Terapi Rawat Jalan ( patricius
cahanar luqman yanuar rachman , peni yulia nastiti (ed.)). penerbit buku kedokteran EGC.
https://doi.org/978-979-448-942-0
Priscilla, L., Burke, K. M., & Bauldoff, G. (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Ed.5
Vol.3 (Ayu Linda (ed.); 5th ed.). penerbit buku kedokteran EGC.
Yasmara, D., Nursiswati, & Arafat, R. (2017). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal - Bedah :
Diagnosis Nanda-1 2015-2017 intervensi Nic Hasil Noc. Buku Kedokteran EGC.
Friedman, M. M.(1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek (Family Nursing Teory
and Practice). Edisi 3. Alih bahasa Ina debora R. L. Jakarta : EGC
61
Nugroho, Wahyudi. 2008. Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta : EGC
Stanley, Mickey. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Alih Bahasa; Nety Juniarti,
Sari Kurnianingsih. Editor; Eny Meiliya, Monica Ester. Edisi 2. EGC.
Jakarta. 2006
62