DISUSUN OLEH
YULI
NPM 072202200063
DISUSUN OLEH
YULI
NPM 072202200063
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas Rahmat dan
Mahasiswa Program Studi Kebidanan Asuhan Kebidanan pada Remaja Nn. P Usia
Kecamatan Munjul Tahun 2023 ini tepat pada waktunya. Laporan Individu Keluarga
Binaan Komunitas Mahasiswa Program Studi Kebidanan diajukan sebagai salah satu
Maju (UIMA).
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Asuhan
Kebidanan Komunitas tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
ii
9. Irma Jayatmi,S.ST,M.Kes, selaku dosen pembimbing Asuhan Kebidanan
Komunitas
10. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program
Profesi Universitas Indonesia Maju (UIMA) yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, mengarahkan dan membimbing penulis selama mengikuti proses
Pendidikan.
11. Keluarga Nn. P yang telah bersedia menjadi keluarga binaan penulis
12. Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan do’a dan dukungan
kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini
13. Teman-teman seperjuangan yang selalu membantu dan memotivasi penulis dalam
menyelesaikan laporan ini
Untuk itulah dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih,
semoga Allah SWT membalas dan melimpahkan Rahmat dan hidayahnya atas bantuan
yang telah di berikan kepada penulis dalam penyusunan Laporan ini.
Jakarta,Agustus 2023
(Penulis)
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 6
1.2 Tujuan..................................................................................................... 7
1.2.1 Tujuan Umum................................................................................ 3
1.2.3 Tujuan Khusus ............................................................................. 8
1.3 Manfaat................................................................................................... 8
1.3.1 Manfaat teoritis.............................................................................. 8
1.3.2 Manfaat metodologis...................................................................... 8
1.3.3 Manfaat praktis............................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Komunitas...................................... 10
2.1.1 Pengertian Kebidanan Komunitas................................................. 10
2.1.2 Definisi asuhan kebidanan dalam kontek keluarga........................ 11
2.1.3 Tujuan asuhan kebidanan di komunitas......................................... 12
2.1.4 Metode prioritas masalah............................................................... 12
2.2 Konsep Dasar Keluarga Binaan............................................................ 13
2.2.1 Definisi keluarga....................................................................... 13
2.2.2 Stuktur Keluarga....................................................................... 14
2.2.3 Ciri-ciri Keluarga...................................................................... 14
2.2.4 Bentuk-bentuk Keluarga........................................................... 15
2.2.5 Peran dan fungsi keluarga......................................................... 19
2.2.6 Tugas keluarga.......................................................................... 22
2.3 Kekurangan Energi Kronik................................................................... 23
2.3.1 Pengertian kekurangan energi kronik.......................................... 23
2.3.2 Etologi......................................................................................... 24
2.3.3 Konsep pola makan..................................................................... 25
2.3.4 Konsep remaja ............................................................................ 26
2.3.5 Empat pilar gizi seimbang........................................................... 27
2.3.6 Pesan gizi seimbang untuk remaja putri...................................... 29
2.3.7 Dampak terjadinya KEK............................................................. 30
2.4 Teori manajemen kebidanan SOAP...................................................... 30
BAB III TINJAUAN KASUS
1. Kunjungan ke 1....................................................................................... 32
iv
2. Kunjungan ke 1I...................................................................................... 37
3. Kunjungan ke III..................................................................................... 40
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Penjelasan............................................................................................... 43
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan............................................................................................ 45
5.2 Saran....................................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Secara teoritis, kegiatan ini di harapkan agar dapat bermanfaat untuk sumber
a. Bagi penulis
TINJAUAN PUSTAKA
sebagai masyarakat setempat yang menunjuk pada warga sebuah desa, kota,
pada pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), Keluarga berencana (KB),
10
Kesehatan Reproduksi termasuk usia wanita adi yuswa secara paripurna.
hidup masyarakat.
dan bayi, kebidanan merupakan profesi tertua didunia sejak adanya peradaban
umat manusia.
kebidanan yang diakui oleh negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut,
serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (registrasi) atau memiliki ijin yang
daerah atau area tertentu. Bidan komunitas adalah bidan yang bekerja melayani
untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan anak balita didalam
11
12
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
prioritas masalah, untuk itu digunakan beberapa metode. Metode yang dapat
atas, Teknik Skoring dan Teknik Non Skoring, sebagai berikut : Teknik scoring
dapat digunakan apabila tersedia data kuantitatif atau data yang dapat terukur
dan dapat dinyatakan dalam angka, yang cukup dan lengkap. Yang termasuk
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas Kepala
Keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
adaptasi atau perkawinan. Keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri atas
2 orang atau lebih adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam
satu rumah tangga dibawah asuhan seorang kepala rumah tangga berinteraksi
Keluarga adalah satu kelompok yang terdiri dari 2 orang atau lebih, yang
sebagai anggota keluarga yang tinggal bersama, satu kesatuan atau unit yang
Keluarga sebagai suatu sistem sosial melakukan beberapa fungsi yang paling
14
dan sebagainya.
diantaranya adalah
ayah.
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ibu.
ibu.
suami.
1. Tradisional :
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama
c. Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah
memisahkan diri
16
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu
rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal
g. Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota
tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa
h. Multigenerational family
i. Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling
j. Blended family
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
mati.
2. Non-tradisional :
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari
3) Commune family
saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang
pernikahan
18
6) Cohabitating couple
7) Group-marriage family
bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya,
9) Foster family
11) Gang
a. Peran Keluarga
kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
1) Peranan ayah :
2) Peranan ibu :
dalam keluarganya.
3) Peranan anak :
b. Fungsi Keluarga
1) Fungsi biologis :
a) Meneruskan keturunan
2) Fungsi Psikologis :
3) Fungsi sosialisasi :
perkembangan anak
4) Fungsi ekonomi :
keluarga.
kebutuhan keluarga.
5) Fungsi pendidikan :
dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya.
6) Fungsi religious
anak dan anggota lain dalam kehidupan beragama dan tugas kepala
mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
7) Fungsi rekreasi
keluarga dalam fungsi rekreasi ini adalah tidak selalu harus pergi ke
8) Fungsi perlindungan
Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-
9) Fungsi perasaan
Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara intitusif merasakan
perasaan dan suasana anak dan anggota lain dalam berkomunikasi dan
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut:
kedudukannya masing-masing.
luas.
Pola makan adalah suatu cara dalam mengatur jumlah jenis makanan,
dan berbekal informasi atau suatu gambaran dengan tujuan mempertahan
Kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit.
Pola makan merupakan perilaku penting yang dapat mempengaruhi keadaan
gizi. Hal ini disebabkan karena kuantitas makanan dan minuman yang
dikonsumsi akan mempengaruhi asupan gizi sehingga akan mempengaruhi
Kesehatan individu dan masyarakat. (3).
2. Pola makan seimbang
Pola makan seimbang adalah suatu cara pengaturan jumlah dan jenis
makanan dalam bentuk susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat
26
1. Pengertian Remaja
Masa remaja (adolescence) ialah masa transisi atau peralihan dari masa
berasal dari kata latin adolescence, kata bendanya yang berarti “tumbuh” atau
“tumbuh menjadi dewasa”. Istilah ini adolescence mempunyai arti yang sangat
tingkah laku.
dan pola indentifikasi diri anak-anak menuju dewasa dan terjadi peralihan dari
ketergantungan social ekonomi menjadi mandiri.
Menurut World Health Organization (WHO) masa remaja terbagi
menjadi tiga, masa remaja awal (early adolescence) berusia 10-13 tahun, masa
remaja tengah (middle adolescence) berusia 14-16 tahun dan masa remaja akhir
Upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi keluar dengan zat gizi yang
masuk dengan memonitor berat badan secara teratur, emapat pilar tersebut
terdiri dari :
BAB III
TINJAUAN KASUS
FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA
A. Data Subjektif
Identitas Remaja
Nama : Nn. P
Umur : 16 Tahun
Anak ke : 1 (Satu)
Agama : Islam
Suku : Indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Kp. Ciluluk, Ds. Pasanggrahan, Kec. Munjul, Kab.
Pandeglang-banten
Identitas Orang Tua
Nama Ibu : Ny. C Nama Suami : Tn. Y
Umur : 38 Tahun Umur : 39 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Sunda Suku : Sunda
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
33
d. Pola nutrisi
Makan 2x sehari porsi sedang dengan lauk pauk dan sayur, minum 5-6
gelas sehari
e. Pola personal hygiene
Mandi : 2x sehari, ganti pakaian : 2x sehari, gosok gigi : 2x sehari.
Keramas 1x seminggu
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Denyut nadi : 80 kali/menit
Frekuensi nafas : 20 kali/menit
Suhu tubuh : 36,3 ºC
3. Pemeriksaan Antropometri
Berat badan : 43 kg
Tinggi badan : 157 cm
LILA : 22 cm
IMT : 17,4 kg/m2
4. Pemeriksaan Fisik
Wajah : simetris, tidak oedema
Mata : simetris, (kiri dan kanan), sklera putih, konjungtiva
merah muda
Mulut : bibir lembab sedikit pucat, tidak ada stomatitis, gigi
tidak ada caries
35
5. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
C. Analisis Data
Nn. P usia 16 tahun Remaja Putri dengan kekurangan energi kronik (KEK)
D. Penatalaksanaan
1. Memakai APD Level I
Evaluasi : (petugas sudah menggunakan APD)
2. Melakukan informed consent untuk dilakukan pemeriksaan
Evaluasi: (pasien menyetujui untuk dilakukan pemeriksaan)
3. Melakukan pemeriksaan fisik secara head to toe
Evaluasi: (pasien bersedia dilakukan pemeriksaan)
4. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa hasil pemeriksaan yaitu : Nn. P dalam
keadaan baik, TD: 90/60 mmHg, N : 80x/m, RR: 20x/m, Suhu: 36,3 0C, TB:
157 cm, BB : 43 kg, LiLA: 22 cm
Evaluasi:(Pasien mengetahui kondisi Kesehatan nya saat ini dan
memahaminya)
5. Menganjurkan pasien untuk makan-makanan yang bergizi seimbang seperti :
nasi, lauk, telur, sayur, buah daging, hati ayam, kacang-kacangan dan tidak ada
pantang makanan.
36
Evaluasi: (Pasien memahai dan mengerti atas anjuran yang di sarankan oleh
petugas)
6. Memotivasi pasien untuk menerapkan hidup sehat, seperti makan 3x sehari,
minum air putih 2 liter sehari (8 gelas).
Evaluasi : (Pasien memahami dan mengerti apa yang telah dijelaskan oleh
petugas)
7. Menjelaskan kepada pasien tentang bahaya kekurangan energi kronik yaitu
bisa menyebabakan anemia.
Evaluasi : (pasein mengerti dan memahami apa yang telah dijelaskan oleh
petugas).
8. Menganjurkan pasien untuk periksa secara memantau kenaikan berat badan
dan LiLA.
Evaluasi : (pasien bersedia untuk memeriksakan Kembali)
9. Memberitahu pasien akan dilakukan kunjungan ulang 3 hari kemudian pada tgl
19-08-2023
Evaluasi : (Pasien bersedia untuk kunjungan ulang)
10. Melakukan pendokumentasian
Evaluasi : (dokumentasi terlampir)
(Bd. Yuli)
37
FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA
E. Data Subjektif
Identitas Remaja
Nama : Nn. P
Umur : 16 tahun
Anak ke : 1 (satu)
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Kp. Ciluluk Ds. Pasanggrahan
c. Teratur/tidak : teratur
d. Lamanya :6-7 hari
e. Banyaknya : 3 kali ganti pembalut/hari
f. Dismenorhe : tidak pernah
11. Riwayat ginekologi
Nn. P Mengatakan tidak memiliki Riwayat penyakit ginekologi
12. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan remaja
Tidak sedang sakit dan tidak punya Riwayat penyakit sistemik lainnya
b. Riwayat kesehatan keluarga
Nn. P mengatakan tidak ada Riwayat penyakit keluarga seperti : hipertensi,
DM, Hepatitis TBC dan lainnya
13. Riwayat psikososial
Tidak ada
14. Pola kebiasaan sehari-hari
a) Pola istirahat
Tidur siang 1 jam
Tidur malam 6-7 jam
b) Pola aktivitas
Melakukan pekerjaan rumah
c) Pola eliminasi
Frekuensi BAK 4-5 kali sehari, kuning jernih dan berbau khas
d) Pola nutrisi
Makan 2x sehari porsi sedang dengan lauk pauk dan sayur, minum 5-6 gelas
sehari
e) Pola personal hygiene
Mandi : 2x sehari, ganti pakaian : 2x sehari, gosok gigi : 2x sehari.
Keramas 1x seminggu
F. Data Objektif
6. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
7. Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah : 100/70mmHg
Denyut nadi : 80 kali/menit
Frekuensi nafas : 20 kali/menit
Suhu tubuh : 36,20C
39
8. Pemeriksaan Antropometri
Berat badan : 43kg
Tinggi badan : 157cm
LILA : 22 cm
IMT : 17,4 kg/m2
9. Pemeriksaan Fisik
Wajah : simetris, tidak odema
Mata : simetris, tidak sklera putih, konjungtiva merah muda
Mulut : bibir lembab sedikit pucat, tidak ada stomatitis, gigi
tidak ada caries
Leher : tidak ada benjolan, tidak ada pembengkakan pada
kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : simetris, tidak ada benjolan
Abdomen : tidak ada pembesaran, tidak ada benjolan, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada luka pasca oprasi
Ekstremitas Atas :normal, tidak odema,tidak ada kelainan
Ekstremitas Bawah: normal, tidak oedema, tidak ada kelainan
Anogenitalia : tidak dilakukan pemeriksaan
10. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
G. Analisis Data
Nn. P usia 16 tahun dengan kekurangan energi kronik
H. Penatalaksanaan
1. Memakai APD level 1
Evaluasi : (petugas telah memakai APD)
2. Melakuakan informed consent
3. Memberitahu hasil pemeriksaaan
4. Menjelaskan kebutuhan dasar pada remaja , meliputi kebutuhan nutrisi,
eleminasi,aktifitas, istirahat, personal hyigiene.
5. Menganjurkan untuk mengkonsumsi vitamin
6. Menjadwalkan kunjungan ulang pada tgl 22-08-2023
(YULI)
FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA
I. Data Subjektif
Identitas Remaja
Nama : Nn. P
Umur : 16 tahun
Anak ke : 1 (satu)
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Kp. Ciluluk Ds. Pasanggrahan
b. Siklus : 28 hari
c. Teratur/tidak : teratur
d. Lamanya :6-7 hari
e. Banyaknya : 3 kali ganti pembalut/hari
f. Dismenorhe : tidak pernah
18. Riwayat ginekologi:
Nn. P Mengatakan tidak memiliki Riwayat penyakit ginekologi
19. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan remaja
Tidak sedang sakit dan tidak punya Riwayat penyakit sistemik lainnya
b. Riwayat kesehatan keluarga
Nn. P mengatakan tidak ada Riwayat penyakit keluarga seperti : hipertensi,
DM, Hepatitis TBC dan lainnya
20. Riwayat psikososial
Tidak ada
21. Pola kebiasaan sehari-hari
f) Pola istirahat
Tidur siang 1 jam
Tidur malam 6-7 jam
g) Pola aktivitas
Melakukan pekerjaan rumah
h) Pola eliminasi
Frekuensi BAK 4-5 kali sehari, kuning jernih dan berbau khas.
i) Pola nutrisi
Makan 2x sehari porsi sedang dengan lauk pauk dan sayur, minum 5-6 gelas
sehari.
j) Pola personal hygiene
Mandi : 2x sehari, ganti pakaian : 2x sehari, gosok gigi : 2x sehari.
Keramas 1x seminggu
J. Data Objektif
11. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
K. Analisis Data
Nn. P usia 16 tahun dengan kekurangan energi kronik
L. Penatalaksanaan
1. Memakai APD level 1
2. Memberitahu hasil pemeriksaan
3. Menyarankan untuk menghindari makanan cepat saji seperti junkfood,
seblak, bakso aci dan yang lainnya.
4. Menganjurkan remaja untuk memonitoring BB dengan menggunakan
timbangan berat badan.
5. Memberikan tablet tambah darah
Munjul, 22 Agustus 2023
Pengkaji,
43
(Yuli)
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Penjelasan
Pada bab ini menjelaskan hasil penelitian. Membahas antara teori dan praktik
pada bab ini penulis akan membahas kesenjangan antara teori dan prkatik dengan
asuhan kebidanan yang telah diberikan kepada Nn. P dengan menggunakan asuhan
kebidanan mulai dari pengkajian data sampai penatalaksanaan langkah akhir.
1. Pengkajian
Menurut ambarwati dan wulandari (9), Pada bagian pengkajian data subjektif,
penulis mengkaji data, identitas pasien pada tanggal 16 Agustus 2023 dilakukan
pengumpulan data baik subjektif maupun objektif dengan nama Nn. P usia 16 tahun
remaja dengan kekurangan energi kronik (KEK) mengatakan merasa lelah, nafsu makan
berkurang, sering lelah setelah melakukan kegiatan sehari-hari.
2. Interprestasi data
Pada data objektif tanda dari kekurangan energi kronis adalah berat badan
tampak kurus, LILA > dari 23,5 cm, tekanan darah kurang dari 100 mmHg.
Pada pengkajian data objektif didapatkan hasil pengamatan dari pemeriksaan
pada pengkajian data, keadaan umum : baik, Tekanan darah : 100/60 mmHg, N: 80x/m,
RR: 20x/m, suhu tubuh : 36,3 0C, TB: 157 cm, BB : 43 kg, LiLA: 22 cm, IMT: 17,4
kg/m2 , wajah : simetris tidak oedema, sedikit pucat, konjungtiva merah muda. Pada
Langkah tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik karna Nn. P memiliki tanda
kekurangan energi kronik yaitu LiLA : 22 cm.
3. Perencanaan
Hasil Analisa data Nn. P mengeluh mudah lemah dan nafsu makan berkurang.
Masalah yang muncul pada Nn. P yaitu khawatir dengan keadaanya tindakan
perencanaan terdiri dari perumusan masalah dan penyusuanan, kemudian menekankan
pada upaya promotif dan preventif dengan cara memberikan Pendidikan Kesehatan
44
45
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Telah dilakukan pengkajian data subjektif asuhan kebidanan pada remaja Nn.
2. Telah dilakukan pengkajian data objektif asuhan kebidanan pada remaja Nn. P
3. Telah mendiagnosa asuhan kebidanan pada remaja pada Nn. P usia 16 tahun
5.2 Saran
46
47
DISUSUN OLEH
Yuli
NPM 072202200063
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah di lakukan konseling keluarga Nn. P, Nn. P dapat mengetahui tentang
kekurangan energi kronik
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah di berikan konseling ibu d harapkan mampu:
a. Keluarga dapat mengetahui pengertian kekurangan energi kronik .
b. Keluarga dapat mengetahui penyebab kekurangan energi kronik
c. Keluarga dapat mengetahui tanda dan gejala kekurangan energi kronik
d. Keluarga dapat mengetahui cara memantau kenaikan berat badan
B. Pelaksanaan
Tempat
Rumah pasien
Waktu
Selasa, 19 Agustus 2023
C. Metode dan Media
Metode : konseling dan tanya jawab langsung kepada Nn. P
Media : -
D. Langkah Kegiatan
No Tahap Waktu Kegiatan konseling Kegiatan
Kegiatan Peserta
1 Orientasi 5 menit 1. Mengucapkan salam Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan Memperhatikan
kegiatan yang akan
dilakukan
2 Kegiatan 10 menit 1. Menjelaskan pengertian Mendengarkan
kekurangan energi kronik
2. Menjelaskan penyebab
Memperhatikan.
kekurangan energi kronik
3. Menjelaskan tanda dan
gejala kekurangan energi menyimak
kronik
E. Evaluasi
a. keluarga mampu menjelaskan pengertian kekurangan energi kronik
b. keluarga mampu menyebutkan dampak terjadinya kekurangan energi kronik
c. keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala kekurangan energi kronik
F. Materi :
1. Pengertian Nifas
Kekurangan energi kronik adalah salah satu keadaan malnutrisi. Dimana
keadaan pasien menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun
(kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan ibu secara relatif
atau absolut satu atau lebih zat gizi. Kekurangan energi kronik pada WUS
sedang menjadi focus pemerintah dan tenaga Kesehatan sekarang ini. Hal ini
dikarnakan WUS yang kurang energi kronis memiliki resiko tinggi untuk
melahirkan anak yang akan menderita kurang energi kronik dikemudian hari.
Selain itu Kesehatan ( morbidilitas, mortalitas dan disabilitas), juga menurunkan
kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa. Dalam skala yang lebih
luas, kekurangan gizi dapat menjadi ancaman bagi ketahanan dan
keberlangsungan hidup suatu bangsa (8).
2. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala terjadinya kurang energi kronik adalah berat badan
kurang dari 40 kg atau tampak kurus, mudah Lelah, tekanan darah kurang dari
100 mmHg dan kategori KEK bila LiLA kurang dari 23,5 cm
atau berada pada bagian merah pita LiLA saat dilakukan pengukuran (6).
3. Dampak terjadi nya kekurangan energi kronik
Kurang energi kronis pada masa usia subur atau remaja khususnya masa
persiapan kehamilan. Berdampak pada tubuh yang dialami antara lain:
1. Badan lemah dan muka pucat ( anemia)
2. Kehilangan masa otot
G. Daftar Pustaka/Referensi
a. Nurul & hasanah. 2018. Penelitian pada Remaja serta factor-faktor yang
mempengaruhi energi kronik.
b. KEMENKES. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Kemenkes RI.
Jakarta
c. Arsesiana A, Diah NK. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Puskesmas Pahandut Kota
Palangka Raya: Overview of Pregnant Women’s Knowledge about
Chronic Energy Deficiency (KEK) at Pahandut Health Center, Palangka
Raya City. J Surya Med. 2022;8(1):94–9.
d. Ambarwati, Wulandari. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas Yogyakarta :
Nuha Medika.
JOB SHEET
C. PETUNJUK
1. Memberikan informasi dengan baik dan benar
2. Melakukan pendokumentasian
3. Baca dan pelajari lembar kerja dengan baik
4. ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
5. Bekerja secara hati-hati dan teliti.
D. KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosuder pekerjaan
2. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau oleh petugas
3. Berikan informasi dengan baik dan benar.
E. PROSEDUR PELAKSANAAN
Periksa dan pastikan semua alat, perlengkapan dan bahan-bahan yang
diperlukan sudah tersedia sesuai dengan job sheet.
PROSEDUR TINDAKAN
No Langkah dan Key point Ilustrasi gambar
1 Sapa klien dengan ramah dan
perkenalkan diri anda dan
tanyakan kedatanggannya
Key point:
● Mempersilahkan klien
2 Melakukan pengkajian
Key point:
● Menanyakan informasi
4 ● Memberikan pelaksanaan
konseling
● Menjelaskan pengertian
● Menjelaskan tentang
5 Melakukan Evaluasi hasil
konseling yang sudah di
sampaikan
F. Daftar Pustaka/Referensi
Azizah, Anisatun dan Adriani, Merryana. 2018. Tingkat Kecukupan Energi
Protein Pada Ibu Hamil Trimester Pertama Dan Kejadian Kekurangan Energi
Kronis. Jurnal Media Gizi Indonesia, Vol. 12 (1): 21-16.
Supariasa, I. D., Bakri, B., & Fajar, I. (2016). Penilaian Status Gizi. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Nurul & hasanah. 2018. Penelitian pada Remaja serta factor-faktor yang
mempengaruhi energi kronik.
KEMENKES. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Kemenkes RI. Jakarta
Arsesiana A, Diah NK. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kekurangan
Energi Kronis (KEK) di Puskesmas Pahandut Kota Palangka Raya: Overview of
Pregnant Women’s Knowledge about Chronic Energy Deficiency (KEK) at
Pahandut Health Center, Palangka Raya City. J Surya Med. 2022;8(1):94–9.
Ambarwati, Wulandari. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas Yogyakarta : Nuha
Medika.
DAFTAR TILIK
PENILAIAN
0 1 2
PERSIAPAN TEMPAT
PERSIAPAN ALAT
PERSIAPAN PASIEN
4 Perkenalkan diri
PELAKSANAAN KONSELING
EVALUASI
TOTAL SKOR
17
Leaflet kekurangan energi kronik
LAMPIRAN DOKUMENTASI
link video
https://youtu.be/DGryPsmlvi0?si=kVLcdlkpnbUS1QLU