Disusun Oleh:
NIM : 0801193265
2022
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nyalah maka saya dapat menyelesaikan Mini Riset ini
dengan tepat waktu. Shalawat dan salam saya junjungkan kepada baginda besar Nabi
Muhammad SAW, yang mana telah membawa ummatnya dari zaman jahiliyyah menuju
zaman yang terang benderang dan disinari iman, islam, dan ilmu.
Terima kasih kepada dosen pengampu, Ibu Romiza Arika, S. Tr., M.Gz yang
sudah bersedia membimbing saya dalam menyelesaikan Mini Riset ini. Adapun tujuan
dari penulisan Mini Riset saya yang berjudul “Hubungan Poor Sleep Dan Overweight
Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara 2022” ini adalah untuk memenuhi Ujian Tengah Semester (UTS) dari mata kuliah
Lintas Minat Dietetik Masyarakat.
Saya berharap semoga Mini Riset ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas itu, saya memahami bahwa Mini Riset ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi terciptanya Mini Riset selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi.......................................................................................................................... ii
Lampiran ....................................................................................................................... iv
ii
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 14
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 14
4.2 Saran ..................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................15
iii
LAMPIRAN
Lampiran 1 KUESIONER KUALITAS TIDUR Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) .......... 19
Lampiran 2 Cleaning, Editing, Coding ....................................................................................... 20
Lampiran 3 Perhitungan Univariat .............................................................................................. 21
Lampiran 4 Perhitungan Bivariat ................................................................................................ 22
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
Penurunan kualitas dan kuantitas tidur seseorang bisa dipengaruhi oleh perasaan
dan pikiran seseorang, seperti stress dan rasa cemas (Sendir et al., 2007). Mahasiswa
dituntut untuk menjadi seorang yang berpengetahuan, berskill dan professional,
yang mengakibatkan perubahan psikologis terhadap mahasiswa(Wei et al., 2005).
Kecemasan dan stress yang dialami mahasiswa tahun pertama dan mahasiswa tentu
bisa mempengaruhi kualitas tidur mahasiswa tersebut, dimana penurunan kualitas
tidur bisa mengakibatkan peningkatan terhadap IMT.
1
hubungan Hubungan Poor Sleep Dan Overweight Mahasiswa Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara 2022.
1.3 Tujuan
Mengetahui apa itu Poor Sleep (Kualitas Tidur Buruk), Overweight (Kelebihan
Berat Badan) dan apa hubungan diantaranya, sehingga kita bisa mengetahui
bahwasanya sesuatu hal terjadi karena ada sebabnya
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Faktor yang pertama ialah faktor penggunaan Obat dan subtasni, Obat
dan Subtansi ialah Kantuk, insomnia, dan kelelahan sering terjadi
sebagai akibat langsung dari obat umum yang diresepkan. Obat ini
mengubah pola tidur dan menurunkan kewaspadaan di siang hari, yang
kemudian menjadi masalah bagi setiap orang (Sumirta & Laraswati,
2017).
2. Faktor kedua Gaya Hidup, Gaya hidup merupakan Rutinitas seseorang
dapat mempengaruhi pola tidur. Seseorang individu yang bekerja secara
rotasi (misalnya, 2 minggu siang hari diikuti oleh 1 minggu malam hari)
sering mengalami kesulitan menyesuaikan perubahan jadwal tidur.
3
3. Ketiga Pola tidur yang tidak lazim Pada abad sebelumnya jumlah tidur
malam yang dibutuhkan oleh warga Negara AS telah menurun leebih
dari 20%, menunjukkan bahwa banyak orang amerika kurang dan
mengalami kantuk berlebihan di siang hari (National Sleep Foundation,
2004).
4. Ke-empat Stres emosional khawatir atas masalah-masalah pribadi atau
situasi sering megganggu tidur. Stres emosional meyebabkan seseorang
menjadi tegang dan sering menyebabkan frustasi ketika tidak dapat
tidur.
5. Kelima Lingkungan, Lingkungan fisik dimana seseorang tidur secara
signifikan memengaruhi kemampuan untuk memulai dan tetap tidur.
Ventilasi yang baik sangat penting untuk mendapatkan tidur yang
nyenyak. (Potter, 2010)
4
penurunan kadar hormon kenyang (leptin). Bila ini terjadi, maka seseorang
akan cenderung makan berlebihan dan mengalami peningkatan berat badan.
Selain itu, kurang tidur juga memengaruhi laju metabolisme dan pembakaran
kalori. Penelitian lain menyebutkan bahwasanya kurang tidur menyebabkan
pembakaran kalori berkurang hingga 5-20 persen untuk proses mencerna.
Mari simak penjelasan lengkap mengenai hubungan kurang tidur
menyebabkan obesitas (Budyawati et al., 2019; Fahturosi, 2017).
5
2.2 Berat Badan Berelebih (Overweight)
6
2.2.3 Penyebab Overweight
a) Faktor Genetik
Faktor genetic atau faktor keturunan yang berasal dari orang tua. Jika
salah satu orangtua mengalami kegemukan, maka peluang anak menjadi
Kegumkan adalah 50%. Jika kedua orangtua mendeeita kegemukan
maka peluang faktor keturunan menjadi 70-80% (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2020).
b) Kurang Melakukan Aktivitas Fisik
Aktifitas yang kurang akan menyebabkan penumpukan lemak atau
kelebihan kalori dalam tubuh yang pada akhirnya seseorang akan
mengalami kegemukan.
c) Pola Makan Yang Berlebihan
Seperti makan berlebihan, makan terburu- buru, menghindari makan
pagi dan kebiasaan makan- makanan ringan
d) Penggunaan Obat- obatan
Seseorang yang dalam keadaan sakit maka bermacam- macam obat
dapat diberikan dengan maksud untuk menyembuhkan, beberapa obat
dapat merangsang nafsu makan (Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2019).
7
METODE PENELITIAN
8
independen. Analisis Bivariat, analisis bivariat digunakan untuk melihat
kemungkinan adanya hubungan yang bermakna antara variabel dependen, yaitu
Overweight dengan variabel independen Kualitas Tidur Buruk.
9
BAB 3
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Variabel n %
Usia
20-21 41 68.3
22-23 19 31.7
Jenis Kelamin
Laki- Laki 24 40.0
Perempuan 36 60.0
Status Gizi
Normal 35 58.3
Overweight 25 41.7
Kualitas Tidur
Baik 27 45.0
Buruk 33 55.7
Tabel 1.1 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin,
status gizi dan kualitas tidur dengan total 60 responden. Kelompok usia terbanyan pada
usia 20-21 tahun yaitu sebanyak 68.3%. Jenis kelamin terbanyak adalah Perempuan
yaitu sebanyak 60%. Pada penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar status gizi
responden termasuk dalam kategori Overweight yaitu sebanyak 25 orang (41.7%),
sedangkan yang termasuk dalam kategori Normal sebanyak 35 orang (58,3%). Hal ini
sesuai dengan penelitian Hasiana (2013) dimana didapatkan 57 orang (66,3%)
mahasiswa Universitas Sumatera Utara termasuk dalam kategori normal (Hasiana,
2013) .
10
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur pada mahasiswa/I FKM
UINSU tergolong dalam kategori buruk yaitu sebesar 55.7%. hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Fauzan (2014) pada mahasiswa Universitas Sumatera
Utara dimana didapatkan 51% mahasiswa memiliki kualitas tidur yang buruk (Fauzan,
2014). Hasil yang sama juga didapatkan pada penelitian yang dilakukan oleh Manalu
ARN (2013) terhadap mahasiswa Universitas Riau angkatan 2012 dengan hasil 84%
mahasiswa memiliki kualitas tidur yang buruk (Manalu, 2013).
11
3.2 Pembahasan
Perubahan keadaan bangun dan tidur merupakan suatu proses neuron yang
kompleks, banyak faktor internal dan eksternal yang dapat mengganggu. Setiap
faktor yang mengganggu Ascending Reticular Activating Ssystem (ARAS)
dapat meningkatkan keadaan terjaga dan mengurangi kemungkinan untuk
tertidur. Berbagai faktor kebiasaan dan perilaku dihubungkan dengan gangguan
tidur seperti sering menonton televisi sebelum tidur. Tipe kepribadian yang
emosional seperti interaksi anak yang selalu bermasalah dengan orang tua,
kurang menghargai pendapat orang tua, berusaha untuk mendapat teman baru,
gejala psikiatri seperti depresi, sering sedih, masalah perilaku, stres pasca trauma
dan abuse juga dihubungkan dengan masalah tidur yang akan berdampak pada
kualitas tidur (Tanjung & Sekartini, 2016).
3.2.2 Overweight
Hasil penelitian dari dari 60 responden didapatkan mahasiswa yang berstatus
gizi normal sebanyak 58.3% dan berstatus gizi overweight sebanyak 41.75.
Overweight merupakan salah satu masalah kesehatan yang ada di Indonesia.
Kegemukan merupakan penimbunan lemak berlebih yang menyebabkan
kelebihan berat badan. Anak dan remaja yang mengalami kegemukan
merupakan faktor risiko untuk terjadinya obesitas saat usia dewasa, serta
peningkatan kejadian penyakit kardiovaskular. Kegemukan yang terjadi pada
remaja bisa disebabkan dari aktivitas fisik yang kurang, asupan energi yang
berlebih dan tidak melakukan sarapan pagi (Lugina et al., 2021).
12
3.2.3 Hubungan Kualitas Tidur dengan Overweight
Hasil penelitian dari 60 responden, didapatkan bahwa kualitas tidur yang
buruk banyak didapatkan pada siswa yang mengalami overweight yaitu sebesar
65.7 %, sedangkan kualitas tidur yang baik banyak didapatkan pada siswa yang
tidak mengalami obesitas yaitu sebesar 34.3%. Hasil Penelitian ini menunjukkan
bahwa ada hubungan kualitas tidur yang baik maupun buruk dengan kejadian
obesitas (p>0,05). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Owens, et al
(2000), menunjukkan bahwa anak yang mempunyai kualitas tidur tidak baik
yang dijelaskan dengan nilai skor semakin tinggi akan lebih berisiko
menyebabkan obesitas (Owens et al., 2000). Marfuah (2014), dalam
penelitiannya juga menerangkan bahwa anak yang mengalami obesitas
mempunyai kualitas tidur lebih buruk dibandingkan dengan anak tidak obesitas,
semakin pendek durasi tidur anak, semakin tinggi risiko obesitas pada anak
(Marfuah et al., 2016).
13
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Penelitian tentang Hubungan Poor Sleep Kualitas Tidur Yang Buruk Dengan
Overweight (Kelebihan Berat Badan) pada mahasiswa FKM UINSU Tahun 2022
dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Karakteristik responden pada penelitian
ini berdasarkan usia, jenis kelamin, status gizi dan kualitas tidur didapatkan
mahasiswa dengan usia 20-21 tahun sebanyak 41 orang (68.3%), responden yang
berjenis kelamin perempuan sebanyak 36 orang (60%), laki-laki sebanyak 24 orang
(40%), status gizi responden kategori normal sebanyak 35 orang (58.3%), kategori
Overweight sebanyak 25 orang (41.7%) dan Kualitas tidur mahasiswa FKM UINSU
sebagian besar termasuk dalam kategori buruk (55.7%). Terdapat hubungan yang
bermakna antara kualitas tidur dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada mahasiswa
FKM UINSU Tahun 2022.
4.2 Saran
Kepada seluruh mahasiswa FKM UINSU Tahun 2022 diharapkan agar
meningkatkan kualitas tidurnya dengan cara menciptakan keadaan lingkungan
senyaman mungkin, memotivasi diri untuk mengatur jadwal tidur yang lebih baik.
14
DAFTAR PUSTAKA
Astawan, M., & Leomitro. (2009). Khasiat Whole Grain. PT Gramedia Pustaka Utama.
Baran, A. S., & Chervin, R. D. (2009). Approach to the patient with sleep complaints.
Seminars in Neurology, 29(4), 297–304. https://doi.org/10.1055/s-0029-1237116
Buysse, D. J., Reynolds, C. F. 3rd, Monk, T. H., Berman, S. R., & Kupfer, D. J. (1989).
The Pittsburgh Sleep Quality Index: a new instrument for psychiatric practice and
research. Psychiatry Research, 28(2), 193–213. https://doi.org/10.1016/0165-
1781(89)90047-4
Chervin, R. D., Archbold, K. H., Panahi, P., & Pituch, K. J. (2001). Sleep problems
seldom addressed at two general pediatric clinics. Pediatrics, 107(6), 1375–1380.
https://doi.org/10.1542/peds.107.6.1375
Datusanntyo, A., & Robertus. (2009). Bebas Masalah Berat Badan. Kanisius.
Fikri, H. K., & Husna, C. A. (2018). Hubungan Kualitas Tidur Dengan Obesitas Pada
Anak Sekolah Dasar (Sd) Negeri Di Desa Kampung Jawa Lama Dan Lancang
Garam Kota Lhokseumawe. AVERROUS: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan
Malikussaleh, 4(1), 41. https://doi.org/10.29103/averrous.v4i1.803
Funato, H., Tsai, A. L., Willie, J. T., Kisanuki, Y., Williams, S. C., Sakurai, T., &
Yanagisawa, M. (2009). Enhanced orexin receptor-2 signaling prevents diet-
induced obesity and improves leptin sensitivity. Cell Metabolism, 9(1), 64–76.
https://doi.org/10.1016/j.cmet.2008.10.010
15
Hasiana, R. D. (2013). Hubungan PolaTidur dengan Indeks Massa Tubuh pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan
2010,2011, dan 2012[Skripsi].
Lugina, W., Maywati, S., & Neni, N. (2021). Hubungan Aktivitas Fisik, Asupan Energi,
dan Sarapan Pagi Dengan Kejadian Overweight Pada Siswa SMA Tasikmalaya
Tahun 2020. Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, 17(2), 305–313.
Manalu, A. (2013). Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Riau Angkatan 2012[skripsi].
Marfuah, D., Hadi, H., & Huriyati, E. (2016). Durasi dan kualitas tidur hubungannya
dengan obesitas pada anak sekolah dasar di Kota Yogyakarta dan Kabupaten
Bantul. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and
Dietetics), 1(2), 93. https://doi.org/10.21927/ijnd.2013.1(2).93-101
National Sleep Foundation. (2004). National Sleep Foundation. Sleep, 202, 1–2.
Owens, J. A., Spirito, A., & McGuinn, M. (2000). The Children’s Sleep Habits
Questionnaire (CSHQ): psychometric properties of a survey instrument for school-
aged children. Sleep, 23(8), 1043–1051.
Patel, S. R., & Hu, F. B. (2008). Short sleep duration and weight gain: a systematic
16
review. Obesity (Silver Spring, Md.), 16(3), 643–653.
https://doi.org/10.1038/oby.2007.118
Potter, P. (2010). Fundamental Of Nursing: Consep, Proses and Practice. (Vol. 3).
Salemba Medika.
Prayitno, A. (2002). Gangguan pola tidur pada kelompok usia lanjut dan
penatalaksanaannya. Kedokteran Trisakti, 21(1), 23–30.
http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents
Reza, R. R., Berawi, K., Karima, N., & Budiarto, A. (2019). Fungsi Tidur dalam
Manajemen Kesehatan. Majority, 8(2), 247–253.
Rianjani, E., Nugroho, H. A., & Astuti, R. (2016). Kejadian Insomnia Berdasarkan
Karakteristik Dan Tingkat Kecemasan Pada Lansia Di Panti Wredha Pucang
Gading Semarang. Jurnal Keperawatan, 4(2), 194–209.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=418665&val=434&title=
Romieu, I., Dossus, L., Barquera, S., Blottière, H. M., Franks, P. W., Gunter, M.,
Hwalla, N., Hursting, S. D., Leitzmann, M., Margetts, B., Nishida, C., Potischman,
N., Seidell, J., Stepien, M., Wang, Y., Westerterp, K., Winichagoon, P., Wiseman,
M., & Willett, W. C. (2017). Energy balance and obesity: what are the main
drivers? Cancer Causes & Control : CCC, 28(3), 247–258.
https://doi.org/10.1007/s10552-017-0869-z
Sendir, M., Acaroglu, R., Kaya, H., Erol, S., & Akkaya, Y. (2007). Evaluation of
quality of sleep and effecting factors in hospitalized neurosurgical patients.
Neurosciences (Riyadh, Saudi Arabia), 12(3), 226–231.
Sinaga, Y. Y., Bebasari, E., & Ernalia, Y. (2015). Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Riau Angkatan 2014. Jurnal Hubungan Kualitas Tidur Dengan
Obesitas Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau Aangkatan 2014, 2(2).
Sumirta, I. N., & Laraswati, A. I. (2017). Faktor yang Menyebabkan Gangguan Tidur
(Insomnia) pada Lansia. Jurnal Gema Keperawatan, 8(1), 20–30.
Suwarna, W. (2016). Perbedaan Pola Tidur Antara Kelompok Terlatih Dan Tidak
17
Terlatih. MEDIKORA, 15, 85–95. https://doi.org/10.21831/medikora.v15i1.10073
Tanjung, M. C., & Sekartini, R. (2016). Masalah Tidur pada Anak. Sari Pediatri, 6(3),
138. https://doi.org/10.14238/sp6.3.2004.138-42
Van Cauter, E., & Knutson, K. L. (2008). Sleep and the epidemic of obesity in children
and adults. European Journal of Endocrinology, 159 Suppl 1(S1), S59-66.
https://doi.org/10.1530/EJE-08-0298
Wei, M., Russell, D., & Zakalik, R. (2005). Adult Attachment, Social Self-Efficacy,
Self-Disclosure, Loneliness, and Subsequent Depression for Freshman College
Students: A Longitudinal Study. Journal of Counseling Psychology, 52, 602–614.
https://doi.org/10.1037/0022-0167.52.4.602
18
Lampiran 1 KUESIONER KUALITAS TIDUR Pittsburgh Sleep Quality Index
(PSQI)
19
Lampiran 2 Cleaning, Editing, Coding
20
Lampiran 3 Perhitungan Univariat
21
Lampiran 4 Perhitungan Bivariat
22