Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“MENYUSUN LAPORAN HASIL SURVEY CEPAT EPIDEMIOLOGI”

Disusun Oleh:

Kelompok 7

Alvi Hazri Lubis (0801191214)

Dilla Yustika (0801193341)

Eka Syah Putri (0801193383)

Mina Ainun Harahap (0801193298)

Tazkia Vaudi (0801193426)

Dosen Pengampu:

Zata Ismah, SKM, M.K.M

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATRA UTARA

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh segala puji Allah SWT yang telah


memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Tanpa pertolongannya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat
nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehatnya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas Metode Survey Cepat yaitu “Menyusun Laporan Hasil
Survey Cepat Epidemiologi”

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen kami
yang telah membimbing dalam menulis makalah ini. Demikian semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terima kasih.

Medan, 28 Oktober 2021

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1. Latar Belakang.................................................................................................................1
2. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
3. Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2
1. Pengertian Penyusunan Laporan......................................................................................2
2. Pengumpulan Dan Penyajian Data..................................................................................2
3. Fungsi Dan Tujuan Menyajikan Data..............................................................................3
4. Teknik Penyajian Data.....................................................................................................3
BAB III PENUTUP ........................................................................................................……….16
Kesimpulan........................................................................................................................16
Saran..................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Surveilans epidemiologi merupakan kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus
menerus terhadap suatu penyakit atau kondisi yang mempengaruhi risiko terjadinya
penyakit. Setelah melakukan surveilans pasti kita akan melaporkan hasil dari surveilans
yang telah kita lakukan. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan dalam menyusun laporan
dan juga menyajikan data. Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam
metode ilmiah, karena dengan pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna
yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang telah
dikumpulkan perlu dipecah-pecahkan dalam kelompokkelompok, diadakan kategorisasi.

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk


mencapai target tujuan penelitian. Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dilapangan
merupakan data mentah yang nantinya akan di sajikan dan diolah lalu selanjutnya
ditampilkan dalam bentuk data. Ada sejumlah cara yang dapat dipilih untuk menampilkan
data hasil pengukuran dalam kerja penelitian. Penyajian data yang mana yang sebaiknya
dipilih tergantung jenis data, selera peneliti, dan tujuan penampilan data itu sendiri.

2. Rumusan Masalah
1. Apa itu penyusunan laporan penelitian?
2. Bagaimana cara pengumpulan dan penyajian data ?
3. Apa fungsi dan tujuan menyajikan data penelitian?
4. Bagaimana teknik penyajian data?

3. Tujuan
1. Mengetahui tentang apa itu penyusunan laporan
2. Mengetahui bagaimana cara pengumpulan dan penyajian data
3. Mengetahui apa fungsi dan tujuan menyajikan data
4. Mengetahui teknik penyajian data

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Penyusunan Laporan


Penyusunan laporan penelitian merupakan upaya terakhir untuk
mengkomunikasikan hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan penelitian. Laporan
penelitian bisa juga diartikan sebagai bentuk dari karya tulis ilmiah yang disusun
secara rapi sebagai bentuk hasil penelitian yang kemudian disebarluaskan kepada
masyarakat, untuk menambah ilmu pengetahuan. Laporan penelitian ini juga dapat
membantu pembaca memahami serta mendapatkan petunjuk penggunaan prinsip-
prinsip penelitian tersebut.

2. Pengumpulan dan Penyajian Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan


dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Data yang wawancara dari setiap variabel
ditentukan oleh definisi operasional variabel yang bersangkutan.

Pengumpulan data merupakan awal dari rangkaian kegiatan untuk memproses


data selanjutnya. Data yang dikumpulkan memuat informasi epidemiologis yang
dilaksanakan secara teratur dan terus menerus dan dikumpulkan tepat waktu.
Pengumpulan data dapat bersifat pasif yang bersumber dari rumah sakit, puskesmas
dan lain-lain, maupun aktif yang diperoleh dari kegiatan survey. Untuk
mengumpulkan data diperlukan sistem pencatatan dan pelaporan yang baik. Secara
umum pencatatan di puskesmas adalah hasil kegiatan kunjungan pasien dan kegiatan
luar gedung (Budioro, 2007). Hal yang penting dilakukan sebelum melakukan
pengumpulan data adalah menetapkan prioritas data mana yang diperlukan. Apa yang
menjadi prioritas masalah kesehatan dalam program tersebut. Prioritas masalah ini
bisa ditetapkan dengan menimbang frekuensi kejadian (insidensi, prevalensi,
mortalitas), tingkat keparahan (case-fatality rate, hospitalization rate, disability rate,
years of potential rate, quality adjusted life year lost), biaya yang dikeluarkan terkait
dengan masalah tersebut (baik langsung maupun tidak langsung), kemungkinan
pencegahan dan penularan penyakit tersebut serta perhatian publik terhadap masalah
kesehatan tersebut.

2
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan di analisis sesuai dengan
tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana, jelas agar mudah
dibaca. Penyajian data dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah
memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya, dilakukan penilaian atau
perbandingan dan lain-lain.

3. Fungsi Dan Tujuan Menyajikan Data

Fungsi dari menyajikan data adalah untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan
dan mengadakan perbandingan pada suatu waktu.

Tujuan umum dari menyajikan data adalah memudahkan dalam pengolahan data dan
pembaca dapat memahami datanya. Adapun tujuan khusus data adalah sebagai berikut:

a. Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang


merupakan hasil penelitian atau observasi

b. Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti

c. Memudahkan dalam membuat analisis data

d. Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih cepat, tepat,


akurat, dan tersusun dengan rapi.

4. Teknik Penyajian Data

Dalam menyajikan data penelitian, perlu dilakukan uji validasi data. Tabulasi
data merupakan rangkaian kegiatan penelitian yang mana akan menggambarkan
jawaban dari responden dengan cara tertentu. Tabulasi data juga merupakan tahap
dalam proses pengolahan data untuk kemudian di sajikan. Tahap awal dalam
menganalisis data yang terkumpul adalah melengkapi formulir cluster kemudian
ditransfer ke formulir ringkasan.

1. Melengkapi Bentuk Cluster

Dalam melengkapi bentuk cluster pewawancara mengumpulkan informasi-


informasi dasar yang digunakan untuk survei, adapun beberapa langkah tambahan

3
yang harus dilakukan supervisor untuk melengkapi formulir cluster. Contoh yang
kita ambil adalah cluster untuk imunisasi bayi.

Table cluster 7.6

4
1) Melengkapi bentuk cluster untuk imunisasi bayi

Ada tiga langkah untuk melengkapi bentuk cluster ini (Tabel 7.6), yaitu:

(1) memeriksa imunisasi yang tercatat pada formulir cluster untuk


Imunisasi Bayi sah (valid/tidak).

Dikatakan valid dimana usia anak yang diberi imunisasi sudah


cukup dan jika imunisasi merupakan salah satu rangkaian, diberikan
pada selang waktu yang tepat.

Imunisasi dianggap tidak valid dalam tiga situasi yaitu:

1. Jika imunisasi tidak mengikuti jadwal imunisasi.

Contohnya seperti imunisasi DTP atau OPV kedua atau ketiga


yang diberikan kurang dari 28 hari setelah imunisasi sebelumnya
dianggap tidak sah. Ketepatan usia untuk imunisasi, dan juga
interval yang dapat diterima, bervariasi dari satu negara ke negara
lain dan juga akan bervariasi sesuai dengan vaksinnya.

2. Jika imunisasi dicatat berdasarkan riwayat.

Semua imunisasi (kecuali BCG) yang dicatat dengan tanda '+'


tidak dianggap valid. karena tanggal imunisasi yang dicatat
berdasarkan riwayat tidak dapat dikonfirmasi sehingga tidak
mungkin untuk menentukan apakah jadwalnya benar diikuti.

3. Untuk BCG, Jika imunisasi BCG telah tercatat atau memiliki


riwayat namun tidak ada bekas luka yang terlihat di lengan anak
tersebut maka imunisasi dianggap tidak valid. Imunisasi BCG di
anggap valid atau sah apabila:

a. Memiliki rekam sejarah atau riwayat, dan parut.

b. Terekam oleh kartu dan bekas luka yang dapat dilihat.

c. Terekam oleh kartu tapi tidak ada bekas luka yang terlihat.

Survei mencoba menentukan seberapa sukses layanan


imunisasi dalam menjangkau orang, daripada memantau respons
imunologis terhadap vaksin BCG).
5
Setelah membahas dan mengetahui tentang syarat validnya
sebuah data maka langkah pengolahan data selanjutnya adalah sebagai
berikut:

 Lingkari semua imunisasi yang tidak valid berdasarkan definisi


yang telah dipaparkan.

 Kemudian periksa apakah baris imunisasi


Sepenuhnya/Sebagian/Tidak pada formulir cluster ditandai dengan
benar.

 Pewawancara melengkapi item ini di lapangan, tetapi


pewawancara tidak diminta untuk mempertimbangkan apakah
imunisasi itu valid atau tidak. Pada titik ini pewawancara harus
melingkari bayi yang ditandai telah imunisasi lengkap, tetapi tidak
semua dosis yang diterima bayi tersebut valid.

(2) Menentukan anak mana yang diimunisasi lengkap sebelum usia


satu tahun.

 Item 14 menanyakan berapa banyak anak yang diimunisasi


lengkap sebelum usia satu tahun. Sebagai perbandingan,
kategori imunisasi lengkap pada item 13 memberi tahu berapa
banyak anak yang diimunisasi di bawah usia dua tahun.

 Untuk mengidentifikasi anak-anak yang diimunisasi lengkap


dengan dosis yang valid pada ulang tahun pertama mereka (usia
genap 1 tahun), pertimbangkan hanya anak-anak yang tercatat
sebagai imunisasi lengkap dengan dosis yang valid pada item
13.

 Kemudian hilangkan semua imunisasi 'valid' yang diberikan


setelah anak berusia lebih dari satu tahun. Hal ini dapat dengan
mudah dilakukan dengan melihat tanggal lahir anak dan
membandingkannya dengan tanggal imunisasi.

 Tandai imunisasi 'valid' yang diberikan kepada anak yang


berusia lebih dari satu tahun dengan menggambar segitiga di

6
sekeliling tanggal. Kemudian beri tanda 'Y' pada item 14 untuk
setiap anak yang diimunisasi lengkap sebelum usia satu tahun.
Catat 'N' di item 14 untuk semua anak lainnya.

CATATAN : Imunisasi yang diberikan setelah ulang tahun


pertama seorang anak mungkin masih 'valid' dan melindunginya dari
penyakit. Namun, imunisasi ini tidak disertakan ketika mengevaluasi
seberapa baik suatu negara telah memenuhi target cakupan
imunisasinya.

(3) Melengkapi kolom Total

Saat mengisi kolom 'Total' pada formulir cluster untuk Imunisasi


Bayi ingat berikut ini.

 Imunisasi yang diverifikasi dengan adanya kartu imunisasi


(yaitu, yang tanggalnya dicatat).

 Saat menghitung kolom 'Total/Kartu plus Riwayat', tambahkan


imunisasi yang termasuk dalam tiga kategori berikut:

– imunisasi yang valid diverifikasi dengan kartu

– imunisasi yang diverifikasi dengan kartu, tetapi dinyatakan


tidak sah

– imunisasi dicatat berdasarkan riwayat (yaitu, '+' dicatat)

2) Melengkapi bentuk cluster untuk alasan kegagalan Imunisasi

7
Untuk melengkapi formulir cluster ini (Tabel 7.7) Anda harus mengisi kolom
'Total'. Saat mengisi kolom 'Total' pada formulir cluster untuk Alasan Kegagalan
Imunisasi, ingat poin-poin berikut:

8
 Yang tidak diimunisasi lengkap dicatat. Jika demikian, kemungkinan
alasan yang diberikan untuk kegagalan imunisasi tidak sesuai dengan anak
yang benar dalam cluster. Periksa dengan pewawancara dari kelompok itu
dan perbaiki formulir sehingga ketujuh anak dicatat dengan benar.

3) Melengkapi bentuk cluster imunisasi TT perempuan

9
Ada dua langkah untuk mengisi formulir cluster ini (Tabel 7.8): melengkapi item
12, dan melengkapi kolom total.

a. Tahap awal

Pada item 12, imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada wanita, formulir cluster ini
menanyakan apakah anak dilindungi dari tetanus neonatorum atau tidak. Prosesnya
dapat dilihat pada diagram alur di bawah ini;

 Diagram di atas menjelaskan, perintah awal adalah untuk menanyakan


kepada wanita tersebut apakah pernah diterima Toksoid Tetanus Dalam,
untuk meyakinkan maka bisa dengan mengecek kartu atau riwayat chat.

 Apabila wanita tersebut menjawab tidak maka anak tersebut dilindungi.

 Apabila wanita tersebut menjawab iya maka pewawancara menanyakan


pertanyaan selanjutnya.

 Pertanyaannya selanjutnya adalah tentang jumlah dosis setiap saat di masa


lalu.

 Jika jumlah dosis 1 maka anak tersebut tidak dilindungi. Jika jumlah dosis
dua maka akan berlanjut kepertanyaan berikutnya, dan jika jumlah dosis 3
atau lebih maka anak tersebut otomatis terlindungi.

10
 Untuk jawaban pada dosis 2, pewawancara menanayakan apakan wanita
tersebut menerima dosis di akhir kehamilan. Apabila wanita tersebut
menjawab tidak maka anak tidak terlindungi, dan apabila wanita tersebut
menjawab iya maka anak tersebut terlindungi.

b. Melengkapi total kolom

Item 8 (a) Hitung dosis yang diterima pada kehamilan terakhir

 Jika tidak ada dosis yang diterima pada kehamilan terakhir (terlepas dari dosis
terakhir), dihitung sebagai TT0.

 Jika 1 dosis diterima dalam kehamilan terakhir, jumlahkan keseluruhan dosis


sebelumnya. Misalkan seorang wanita telah menerima 3 dosis sebelumnya
kemudian menerima 1 dosis di kehamilan yang terakhir, maka sertakan TT4

 Jika 2 dosis diterima pada kehamilan terakhir, maka akan dihitung sebagai
TT2. Akan tetapi, jika 1 dosis telah diterima sebelumnya maka hanya
masukkan 1 dosis pada kehamilan terakhir, karena dosis kedua tidak sah.
Misalnya jika seorang wanita telah menerima 2 dosis lebih cepat, lalu
menerima 2 dosis di kehamilan terakhir maka terhitung TT3, bukan TT4.
Alasannya adalah dalam kasus ini interval dari dosis 3 dan 4 belum terpenuhi,
itulah sebabnya dosis 4 dikatakan tidak sah

 Perhitungan (di kolom dosis kehamilan terakhir) di belakang dosis yang


relevan.

Butir 8 (a) & (b) menghitung berapa banyak dosis yang diterima selama hidupnya.
Data ini dihitung, sehingga hasil survei dapat dibandingkan dengan hasil survei
sebelumnya.

 Tambahkan semua dosis yang diterima (yaitu 8 (a) ditambah 8(b)), kemudian
tulis hasil hitungan di belakang dosis TT yang relevan, kemudian ditambah di
belakang semua dosis yang lebih rendah (di kolom 'Dosis Kumulatif').

Misalnya: seorang wanita yang telah menerima 1 dosis pada kehamilan


terakhir tapi ia telah menerima 3 dosis sebelumnya dalam hidup, maka harus
dianggap TT4, ditambah TT3, ditambah TT2, ditambah TT1.

11
 Ketika menghitung dengan cara ini, TT1 harus lebih tinggi daripada TT2, TT2
lebih tinggi dari TT3, dan seterusnya. Yang tidak cocok dengan hitungan dosis
yang diterima dalam kehamilan terakhir (lihat penjelasan diatas).

Item 8 (c)&(d): Tambahkan semua jawaban 'Ya' dan semua jawaban 'Tidak' pada
pertanyaan; apakah kartu tersedia, apakah kartu itu diberikan, dan mengisi kotak yang
sesuai. Jumlah jawaban 'Ya' dan 'Tidak' harus sama dengan jumlah wanita di klaster.

Item 8 (f): Menghitung sumber dosis.

Item 9: Menghitung jumlah semua wanita yang memiliki kunjungan satu kali atau
lebih antenatal care (ANC) yaitu perawatan preventif,

Item 10 Menghitung jumlah semua wanita yang memiliki satu kali kunjungan selain
ANC ke fasilitas kesehatan, dan semua yang memiliki setidaknya dua kunjungan.

Item 11 Menghitung kelahiran menurut tempat persalinan dan menurut orang yang
menghadiri kelahiran.

Item 12 Menghitung semua jumlah anak yang dilindungi saat lahir.

2. Melengkapi Ringkasan Formulir

Untuk menentukan jumlah orang yang menerima imunisasi yang valid dalam
survei Anda terhadap 30 klaster, Anda perlu mentransfer informasi dari formulir
klaster ke formulir ringkasan. Ada tiga jenis formulir ringkasan:

(1) formulir ringkasan untuk Imunisasi Bayi.

(2) formulir ringkasan untuk Alasan Kegagalan Imunisasi.

(3) formulir ringkasan untuk Imunisasi Tetanus Toksoid Wanita.

Lihatlah bentuk-bentuk imi untuk melengkapi setiap formulir ringkasan yang


kita buat.

CATATAN: Nomor item pada formulir ringkasan sesuai dengan nomor item
pada formulir cluster. Perhatikan bahwa tidak semua item pada formulir cluster perlu
ditransfer, dan informasi pendahuluan pada ketiga formulir tersebut identik.

a) Data pendahuluan pada ketiga bentuk ringkasan

12
Item 2: Tulislah dalam periode waktu survei pertama yang dilakukan. Yaitu
dimulai dengan tanggal wawancara rumah tangga pertama, dan selesai dengan
tanggal wawancara terakhir.

Item 3: Tuliskan nama wilayah geografis di mana 30 cluster berada.

Item 4: Tuliskan usia (dalam bulan) dari anak-anak yang telah di evaluasi, atau dari
anak-anak yang ibunya telah di evaluasi. (Untuk cakupan imunisasi bayi kelompok
ini berusia 12–23 bulan, untuk imunisasi TT terhadap wanita berusia 0–11 bulan
kehamilan).

b) Ringkasan formulir untuk imunisasi bayi

Item 6: mencatat jumlah bayi dalam kelompok.

Item 7: mencatat jumlah total jawaban 'Ya' untuk kartu imunisasi.

Catatan : kamu tidak mengirim jawaban 'Tidak' dari formulir ringkasan.

Item 8: Catatlah jumlah anak yang memiliki kartu imunisasi BCG. Dapatkan
nomor 'Total/Kartu' pada kolom formulir cluster.

Catatlah jumlah anak yang memiliki kartu imunisasi BCG yang juga
ditetapkan oleh riwayat atau sejarah. Dapatkan nomor ini dari kolom
'Total/Kartu plus Riwayat' pada formulir cluster.

Catat jumlah anak yang memiliki bekas luka BCG yang dilihat oleh
pewawancara. Dapatkan nomor ini dari kolom 'Total' pada formulir
cluster.

Hitung untuk seluruh jumlah cluster, dan catat jumlah total setiap kali
sumber ditunjukkan untuk BCG.

Pusat kesehatan Rumah Sakit


Diluar Jangkauan Pribadi
SIA (Sistem Informasi Akuntansi) NGO (Non Governmental Organization)

Setelah menghitung semua sumber untuk BCG, ringkaslah waktu yang


ditunjukkan oleh masing-masing sumber.

13
Item 9-11: Ulangi proses yang telah dijelaskan untuk semua vaksin pada jadwal
bayi. Akan tetapi, ketika mencatat jumlah total dari sumber terdaftar
untuk OPV dan DTP-HepB, jumlah total sumber untuk tiga/empat
dosis dari setiap antigen.

Item 12: Catat jumlah Sepenuhnya, Sebagian dan yang tidak di Imunisasi. Angka-
angka ini ditemukan di bagian bawah 'Total' kolom pada formulir cluster.

Item 13: Catatlah jumlah anak di setiap kelompok yang telah diimunisasi
sepenuhnya dan berusia belum satu tahun.

Item 14: Catatlah jumlah rumah yang dikunjungi.

Lengkapi “total kolom” pada formulir ringkasan dengan menambahkan


semua angka di setiap baris.

c) Ringkasan yang dibuat untuk alasan kegagalan imunisasi

Item 7: Pindahkan informasi dari total kolom pada formulir cluster ke kolom yang
sesuai pada formulir ringkasan. Alasan dicantumkan dalam urutan yang
sama pada formulir ringkasan seperti yang ditemukan pada formulir cluster.
Kemudian hitung subtotal untuk semua cluster dalam kategori 'Kekurangan
informasi'. Ulangi proses yang dijelaskan di atas untuk kategori 'Kurangnya
motivasi' dan 'Hambatan'.

d) Ringkasan bentuk imunisasi toksoid tetanus pada wanita

Item 5: Mencatat jumlah total ibu dalam cluster.

Item 8 (a): Catat jumlah wanita dengan dosis spesifik Td (atau TT) pada kehamilan
terakhir.

Item 8 (b): Catat jumlah wanita dengan jumlah dosis kumulatif mereka.

Item 8 (c)(d): Mencatat jumlah total jawaban 'Ya' untuk kartu imunisasi yang
tersedia dan diterima. (Jawaban 'Tidak' untuk item 8 tidak dikirim ke
formulir ringkasan).

Item 8 (f): Sumber rekaman Td (atau TT).

Item 9: Catat jumlah total wanita dengan satu atau lebih kunjungan ANC.

14
Item 10: Catat jumlah total wanita dengan satu kali kunjungan (selain ANC) ke
fasilitas kesehatan dan mereka juga memiliki dua atau lebih kunjungan.

Item 11: Catat jumlah total untuk setiap lokasi pengiriman dan untuk setiap jenis
bantuan pengiriman.

Item 12: Catat jumlah jawaban 'Ya' untuk anak yang berusia 0–11 bulan dan
terlindungi dari tetanus neonatorum.

Catatan : Jawaban 'Tidak', tidak ditranfer ke dalam bentuk ringkasan.

Item 13: Mencatat jumlah rumah yang dikunjungi.

Bentuk Tampilan Data

Penyajian data telah diperoleh dan dikumpulkan dari populasi ataupun sampel yang
berguna untuk kepentingan laporan atau analisis selanjutnya. Secara garis besar penyajian
data terdiri dari tiga macam cara dalam menyajikan data sebagai berikut :

1. Dalam bentuk narasi, cara menyajikan data hasil penelitian yang telah di lakukan dalam
bentuk kalimat atau disebut juga narasi

2. Dalam bentuk tabel, yakni dengan angka angka yang di rangkai menurut kategori tertentu
dengan sistematis, misalnya data berat badan berdasarkan jenis kelamin, jumlah pegawai
menurut pendidikan terakhir, jumlah penjualan berdasarkan macam jenis barang dan
sebagainya.

3. Dalam bentuk grafik atau diagram, yakni cara menyajikan data berupa gambar yang
menunjukkan secara visual berupa angka maupun simbol yang biasanya dibuat berdasarkan
dari tabel yang telah dibuat.

15
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena
dengan pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam
memecahkan masalah penelitian. Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dilapangan
merupakan data mentah yang nantinya akan di sajikan dan diolah lalu selanjutnya
ditampilkan dalam bentuk data.

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam


rangka mencapai tujuan penelitian. Data yang wawancara dari setiap variabel ditentukan oleh
definisi operasional variabel yang bersangkutan. Data yang disajikan harus sederhana, jelas
agar mudah dibaca. Penyajian data dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah
memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya, dilakukan penilaian atau perbandingan
dan lain-lain.

Fungsi dari menyajikan data adalah untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan
dan mengadakan perbandingan pada suatu waktu. Tujuan umum dari menyajikan data adalah
memudahkan dalam pengolahan data dan pembaca dapat memahami datanya.

Teknik dalam menyajikan data adalah dengan melengkapi bentuk cluster terlebih
dahulu dengan bebrapa aturan yang harus diikuti, kemudian melengkapi ringkasan formulir.
Dan selanjutnya disajikan dalam bentuk table, diagram, maupun narasi.

SARAN

Setelah mempelajari tentang teknik-teknik penyajian data, kita sebagai mahasiswa


epidemiologi yang sejatinya berhubungan erat dengan Data dapat lebih memahami
bagaimana data yang baik sebelum disajikan. Pemahaman terkait materi ini akan sangat
membantu mahasiswa untuk menyusun laporan penelitian.Data senyaman mungkin kita
sajikan sebelum diberikan kepada masyarakat. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan
dalam menulis dan menjelaskan, akan kami perbaiki di pembelajaran berikutnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Mundir. 2003. Statistika Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nurgiyantoro Burhan, dkk.. 2004. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu


Sosial. Yogyakarta: Gajahmada University Press.

Purwanto. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Supranto,J. 2008. Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.

Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.

WHO. (2008). Training For Mind-Level Managers (MLM) Module 7: The EPI
Coverage Survey. Geneva: Department of Immunization Vaccines and Biological.

17

Anda mungkin juga menyukai