Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

BIOMEDIK

DNA (Dioksiribonukleat ) dan RNA (Ribonukleat)

Mata Kuliah: Biomedik

Dosen Pengampu : Rina Andriani Harahap, S.S.T, M.K.M

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Alya Zuhrah 0801193394

Andriani Padang 0801193424

Dewi Ratna 0801193372

Dwi Amanda Pratiwi 0801192002

Nia Syahfitri Damanik 0801192061

Uli Syahri Rizki 0801193265


FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

T.A 2019/ 2020


Kata Pengantar

Alhamdulillah segala puji syukur selalu kami haturkan kehadirat allah swt
yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-nya kepada
kami, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas penyusunan makalah Biomedik
dengan Judul DNA dan RNA .

Kami selaku penyusun makalah menyampaikan ucapan terima kasih


kepada Ibu Rina Andriani Harahap, S.S.T, M.K.M selaku dosen pengampu mata
kuliah Biomedik yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan
makalah ini, orang tua yang selalu mendukung kelancaran tugas kami, serta pada
tim anggota Kelompok 2 yang selalu kompak dan konsisten dalam penyelesaian
tugas ini

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari


sempurna. Oleh karena itu, kami tidak menutup diri dari para pembaca akan saran
dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas
penyusunan makalah dimasa yang akan datang.

Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan suatu


kemanfaatan bagi kami penyusun dan para pembaca semuanya. Amin.

Medan, oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................ i

Daftar Isi...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dan Perbedaan DNA dan RNA .......................................... 3

2.2 Struktur DNA dan RNA ........................................................................ 4

2.3 Replikasi DNA ..................................................................................... 5

2.4 Tipe RNA .............................................................................................. 6

2.5 Sintesis Protein ...................................................................................... 7

2.6 Pembelahan Sel ..................................................................................... 13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit
mononukleotida, jika unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam
nukleat itu disebut dioksiribonukleat (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit
mononukleotida disebut asam ribonukleat (RNA).
DNA dan RNA mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika yang sama sebab
antara unit-unit mononukleotida terdapat ikatan yang sama yaitu melalui jembatan
fosfodiester antara posisi 3’ suatu mononukleotida dan posisi 5’ pada
mononukleotida lainnya(Harpet, 1980).
Asam-asam nukleat seperti asam dioksiribosa nukleat (DNA) dan asam
ribonukleat (RNA) memberikan dasar kimia bagi pemindahan keterangan di
dalam semua sel. Asam nukleat merupakan molekul makro yang memberi
keterangan tiap asam nukleat mempunyai urutan nukleotida yang unik sama
seperti urutan asam amino yang unik dari suatu protein tertentu karena asam
nukleat merupakan rantai polimer yang tersusun dari satuan monomer yang
disebut nukleotida(Dage, 1992).
Dua tipe utama asam nukleat adalah asam dioksiribonukleat(DNA) dan asam
ribonukleat (RNA). DNA terutama ditemui dalam inti sel, asam ini merupakan
pengemban kode genetik dan dapat memproduksi atau mereplikasi dirinya dengan
tujuan membentuk sel-sel baru untuk memproduksi organisme itu dalam sebagian
besar organisme, DNA suatu sel mengerahkan sintesis molekul RNA, satu tipe
RNA, yaitu messenger RNA(mRNA), meninggalkan inti sel dan mengarahkan
tiosintesis dari berbagai tipe protein dalam organisme itu sesuai dengan kode
DNA-nya(fessenden, 1990).

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Defenisi DNA & RNA ?
2. Bagaimana Struktur DNA & RNA ?
3. Apa yang dimaksud dengan Replikasi DNA?
4. Apa saja tipe RNA ?
5. Apa yang dimaksud dengan Sintesis Protein?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Apa Defenisi DNA & RNA
2. Untuk Mengetahui Struktur DNA & RNA
3. Untuk Mengetahui Replikasi DNA
4. Untuk Mengetahui Tipe RNA
5. Untuk Mengetahui Penjelasan Tentang Sintesis Protein

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian DNA dan RNA

Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit


mononukleotida, jika unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam
nukleat itu disebut dioksiribonukleat (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit
mononukleotida disebut asam ribonukleat (RNA).
DNA merupakan materi genetika yang terdapat pada semua sel makhluk
hidup dan kebanyakan virus . DNA membawa informasi yang diperlukan untuk
sintesis protein dan replikasi . Sintesis protein diperlukan oleh sel ataupun virus
untuk aktivitas dan petumbuhan . Replikasi merupakan proses DNA membuat
salinan diri sendiri untuk diberikan pada masing – masing sel anak, sekaligus
menyampaikan informasi yang diperlukan untuk sisntesis protein .

RNA merupakan materi genetika yang terdapat pada virus tertentu (virus
RNA) ,sel , dan molekul yang mengarah ketahap pertengahan sintesis protein .
Pada virus RNA , molekul RNA mengarah padadua proses , yaitu sintesis protein
(pembentukan selubung protein virus) dan repilkasi (proses pengopian RNA)

3
2.2 Struktur DNA dan RNA

a. Struktur DNA

Satu molekul DNA terdiri atas dua pita (pita ganda) . Masing – masing
pita DNA dihubungkan oleh nukleotida sehingga membentuk struktur rantai
ganda yang tersusun seperti tangga berpilin .

Struktur DNA yang demikian disebut double helix .Setiap nukleotida


terdiri atas tiga unit ,yaitu satu molekul gula deoksiribosa , satu gugus fosfat , dan
satu dari empat jenis basa nitrogen . Keempat basa nitrogen tersebut adalah
kelompok purin ,yaitu adenine (A) dan guanine (G) sertakelompokpirimidin ,
yaitutimin (T) dansitosin (S) .

Nukleotida pada satu pita DNA memiliki ikatan yang spesifik dengan
nukleotida pada pita DNA pasangannya . Nukleotida yang mengandung adenine

(A) selalu berpasangan dengan nukleotida yang mengandun gtimin (T).


Sementara itu ,nukleotida yang mengandung sitosin (S) selalu berpasangan
dengan nukleotida yang mengandung guanine (G) . Selanjutnya, setiap pasangan
basa nitrogen dihubungkan oleh ikatan hydrogen yang merupakan ikatan kimia
lemah . Pasangan basa nitrogen guanine (G) dengan sitosin (S) dihubungkan oleh
tiga molekul hydrogen , sedangkan pasangan antara timin (T) dan adenine (A)
dihubungkan oleh dua molekul hydrogen .

b. Struktur RNA

Seperti halnya DNA, RNA terdiri atas satu rantai ikatan kimia bernama
nukleotida .Nukleotida tersebut tersusun dari satu molekul gula ribosa,satu gugus
fotfat , dan satu dari empat basa nitrogen ( adenine , guanine , sitosin , danurasil) .
Komponen – komponen tesebut dihubungkan satu dengan lainnya dengan cara
yang sama seperti pada DNA . Jika dibandingkan dengan DNA ,maka terdapat
dua perbedaan penting . Pertama ,molekul gula RNA memiliki satu atom oksigen
yang tidak terdapat pada DNA . Kedua ,molekul RNA memiliki basa urasil (U),
sedangkan pada DNA berupa basa timin (T) .

4
2.3 Replikasi DNA

Sebagian besar sel mahluk hidup melakukan replikasi DNA didalam inti sel
sebelum sel tersebut melakukan pembelahan . Proses repilkasi melibatkan
beberapa enzim ,diantaranya sebagai berikut .

1. DNA polymerase , berperan dalam proses pemanjangan DNA baru pada


cabang replikasi .
2. Helicase , berperan mebuka pita ganda DNA pada bagian cabang replikasi
dengan cara memisahkan kedua pita tersebut .
3. Protein pengikat untai tunggal , berperan menjaga agar kedua pita yang
suda dibuka oleh helicase tidak menyatu kembali selama proses replikasi
berlangsung .
4. DNA primase , berperan menggabungkan nukleotida – nukleotida RNA
untuk membentuk RNA primer .
5. DNA ligase , berperan menggabungkan fragmen – fragmen DNA ke
untai yang sedang tumbuh .
6. DNA nuclease , berperan memotong pita DNA , misalnya ketika
terjadi kerusakan pada bagian tertentu dari pita DNA .

Ada tigahipotesistentangreplikasi yang menjelaskanbagaimana pita double


helix DNA membuatsalinannya ,yaitusebagaiberikut .

1. Hipotesis konservatif , menjelaskan bahwa pita double helix DNA


membentuk pita baru dalam keadaan utuh .
2. Hipotesis semi konservatif, menjelaskan bahwa kedua pita DNA
terbuka dan masing-masing pita tersebut mencetak pita baru yang
merupakan pelengkapnya.
3. Hipotesis dispersal, menjelaskan bahwa kedua pita terpotong-potong
dan setiap potongan membentuk pita baru sebagai pengganti potongan
pita sebelahnya yang terpotong .

Replikasi DNA diawali dengan terbukanya dua rantai poli nukleotida yang
masing-masing berfungsi sebagai cetakan.Untuk menyusun satu rantai
pelengkapnya yang baru,enzim helicase membentuk gelembung-gelembung

5
replikasi. Suatu protein pengikat rantai tunggal akan tetap menjaga agar kedua
pita pada setiap gelembung terpisah. Jumlah gelembung replikasi pada makhluk
hidup eukariota dapat mencapai ratusan sampai ribuan sepanjang molekul DNA.

Pada bagian ujung setiap gelembung terdapat daerah cabang replikasi,


yaitu daerah berbentuk Y. Fragmen yang berupa nukleotida-nukleotida DNA
satu persatu dibentuk dan ditambahkan ke nukleotida baru. Penambahan
fragmen dibentuk enzim DNA polymerase sehingga rantai nukleotida menjadi
panjang. Kecepatan pemanjangan nukleotida pada sel manusia berkisar 50
nukleotida per detik. Sementara itu, penyambungan setiap fragmen disepanjang
pita DNA lama dibantu oleh enzim DNA ligase sehingga menghasilkan satu pita
tunggal. Setelah pembentukan pita DNA yang baru selesai, maka kedua pita DNA
lama pada setiap gelembung replikasi akan menutup kembali.

2.4 Tipe RNA

Molekul RNA merupakan suatu rantai poli nukleotida seperti pita tunggal.
Ada tiga tipe RNA yang akan dibentuk pada saat diperlukan, yaitu sebagai
berikut.

1. RNA ribosom (RNAr), bersama protein menyusun ribosom tempat


pembentukan polipeptida (asam amino). Selain itu, RNAr juga berfungsi
membantu penempelan kodon pada anti codon dan ribosom.
2. RNA transfer (RNAt), dicetak oleh DNA dengan panjang sekitar 80
nukleotida dalam nucleus yang kemudian diangkut ke sitoplasma. RNAt
berfungsi sebagai pengangkut asam amino yang tepat dari sitoplasma
keribosom, sesuai dengan informasi yang disandikan didalam RNAd.
RNAt merupakan pita tunggal yang melipat kebelakang sehingga ada pita-
pita yang berpasangan dan ada pita yang melengkung.
3. RNA messenger (RNAm atau RNA duta (RNAd),di bentuk oleh DNA
dalam nucleus dengan panjang ratusan nukleotida. RNA bertugas
membawa cetak baru genetika yang dikopi sesuai urutan basa nitrogen
pada pita DNA di dalam nucleus keribosom di sitoplasma. Cetak biru
genetika merupakan informasi genetika berupa susunan tiga basa

6
nucleotida, disebut kodon. Kodon inilah yang akan menentukan urutan
asam amino dalam protein.

2.5 Sintesis Protein

Sintesis Protein berhubungan dengan proses penyusunan asam- asam amino,


pada rantai poli nukleotida. Kesalahan kecil dalam proses tersebut dapat tidak
terbentuknya protein yang di inginkan.

2.5.1 Dogma Sentral Biologi

Para ilmuwan telah mempelajari hubungan antara DNA dan Rna dalam
penurunan sifat, Struktur Sel, dan Aktivitas sel dalam Konsep dogma
sentral. Konsep tersebut dapat diartikan sebagai “sumber dari segala
informasi.

Replikasi transkripsi translasi struktural

DNA DNA RNA Protein


Pengatur

Konsep diatas menerangkan bahwa kunci utama dari sintesis protein


adalah, DNA yang merupakan material genetika dari sel. Bergerak kesebelah kiri,
DNA mampu memproduksi diri sendiri, prosesnya dinamakan replikasi DNA.
Bergerak ke kanan, DNA mampu mengawasi pembentukan RNA ( prosesnya
dinamakan transkripsi), termasuk proses lanjutannya dalam pembentukan protein
yang dinamakan translasi. Replikasi DNA terjadi di inti sel pada saat
mempersiapkan pembelahan mitosis dan meiosis. Tanpa replikasi, sel anak tidak
akan memperoleh informsi yang dibutuhkan untuk melanjutkan kehidupan.

2.5.2 Proses Sintesis Protein


Sintesis protein berlangsung dlam dua tahap, yaitu transkripsi dan
translasi.

7
a. Transkripsi

Transkripsi merupakan proses pembentukan RNA melalui pita sense


yang terdapat pada pita DNA. Sense merupakan salah satu dari pita DNA
yang berfungsi sebagai pita cetakan. Pita DNA lainnya disebut pita
antisense yang berfungsi pada proses replikasi.
Sintesis Protein dimulai dengan menempelnya enzim RNA polimerasa
pada bagian yang disebut promotor. Promotor merupakan titik awal
dimulainya peristiwa transkripsi dan sebagai penentu pita DNA yang akan
digunakan sebagai cetakan. Selanjutnya, sambil bergerak di sepnajang
pita DNA, enzim RNA polimerase akan mermisahkan kedua pit DNA,
dan melakukan penambahan nukleotida- nukleotida RNAd dalam
kecepatan sekitar 60 nukleotida per detik.
Setelah terbentuk untai RNA , maka pita DNA yang tadinya terbuka
menjadi menjadi tertutup kembali. Proses tersebut berlanjut hingga
pergerakan enzim RNA polimerase sampai pada ujung pta DNA, disebut
terminator. setelah sampai pada bagian terminator maka RNA
polimerase lepas dari DNA dan pita RNA yang terbentuk juga dilepas dari
DNA.

8
Komponen basa nitrogen pada RNAd sama seperti komponen basa
nitrogen yang terdapat pada pita antisense DNA, kecuali pada Basa
nitrogen timin yang di gantikan oleh urasil. Contohnya jika pada pita
sensei DNA terdapat Basa nitrogen AGS, TTS, AAS, SAG, dan SSG,
maka basa nitrogen yang terbentuk pada pita RNAd adalah USG, AAG,
UUG, GUS, dan GGS.
Molekul RNAd yang terbentuk memiliki dua ujung yang berbeda, yaitu
ujung 5’ dan ujung 3’. Ujung 5’ berperan mencegah perombakan RNAd
oleh enzim hidrolik yang ada dalam sitoplasma dan memberikan sinyal
pada ribosom agar melekatkan diri pada RNAd. Ujung 3’ berfungsi untuk
menghambat degradasi RNAd dan membantu mempermudah melekatnya
ribosom pada RNAd.
b. Translasi
Translasi merupakan tahap kedua sintesis protein. Pada tahap ini terjadi
penerjemahan urutan kodon pada RNAd menjadi urutan asam amino pada
ribosom. Penerjemahan satu kodon menghasilkan satu asam amino.
Ada tiga tahapan proses translasi, yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi.
1. Inisiasi (permulaan), merupakan proses menempelnya ribosom unit kecil
pada bagian 5’ RNAd. Kemudian, dilanjutkan dengan melekatnya RNAt
pertama (inisiator) yang membawa asam amino metionin dengan
antikodon UAC pada RNAd tepat pada kodon, yaitu AUG. Kodom start
adalah suatu triplet yang menandai dimulainya sintesis protein.
Selanjutnya, terjadi proses pelekatan ribosom unit besar pada ribosom unit
kecil.

Pada ribosom unit besar terdapat 3 posisi khusus pelekatan RNAt, yaitu
posisi A, P, dan E. Posisi A (paling kanan) merupakan tempat masuknya

9
RNAt yang membawa asam amino. Posisi P (tengah) merupakan tempat
RNAt melepaskan asam aminonya. Posisi E (paling kiri) merupakan
tempat keluarnya RNAt dari ribosom.
2. Elongasi (pemanjangan), merupakan proses penguntaian (penyusunan)
polipeptida yang dibawa oleh RNAt. Proses penyusunan protein (rantai
polipeptida) terjadi pada saat RNAt datang ke ribosom pada posisi A
kemudian bergeser ke posisi P melepaskan asam amino yang dibawa.
Selanjutnya, RNAt bergeser ke posisi E sebagai pintu keluar dari ribosom.
Setelah satu RNAt meninggalkan ribosom, maka ribosom bergeser satu
rantai kodon ke arah ujung 3’ pada RNAd sehingga RNAt lainnya akan
menduduki posisi A pada ribosom yang telah ksoong. Proses tersebut
berlanjut hingga pergeseran ribosom samapai pada kodon stop, yaitu 7
UGA atau UAA atau UAG. Kodon stop adalah suatu triplet yang
menandai berakhirnya proses penyusunan rantai polipeptida.

10
3. Terminasi (pengakhiran) , merupakan tahap pelepasan rantai polipeptida
dari ribosom. Satu protein bernama faktor pelepas akan mengikatkan diri
pada kodon stop Dan menambahkan air pada rantai polipeptida. Hal
tersebt menyebabkan rantai polipeptida lepas dari ribosom.

2.5.3 Kode genetika


Kode genetika merupakan suatu pengkondean urutan triplet basa
nitrogen DNA dan RNA pada proses sintesis protein. Pada setiap kode
triplet basa nitrogen akan menghasilkan suatu jenis asam amino.
Kita mngetahui bahwa satu molekul protein disusun oleh beberapa
moleku kecil yang dikenal sebagai asam amino. Urutn dan jenis asam
amino didalam sel akan menentukan jenis dan fungsi protein yang
dihasilkan. Sementara itu, struktur asam amino ditentukan oleh triplet basa
nitrogen pada DNA dab RNA. Dalam hal ini, triplet basa nitrogen pasa
DNA membawa informasi sintesis protein. Selanjutnya, triplet basa
nitrogen DNA tersbut diterjemahkan memalui triplet basa nitrogen RNA.
Yang dikenal sebagai kodon.
Kodon merupakan susunan kombinasi dari tiga basa nitrogen yang
terdapat pasa pita RNAd. Karena jumlah basa nitrogen ada 4 jenis, maka
kemungkinan jumlah kodon ada sebanyak 43 atau 64 macam. Artinya,
kemumgkinan asam amino yang akan terbentuk ada sebanyak 64 jenis.
Jumlah asam amino yang demikian menjadi berlebihan mengimgat jumlah

11
asam amino didalam sel 20 jenis. Hal demikian menunujukan bahwa ada
beberapa jenis asam amino yang memiliki lebih dari ssatu kodon.
Contohnya asam amino jenis leusin memiliki kodon,SUU,SUS,SUA,SUG.
Artinya, asam amino leusin dapat digunakan dengan menggunakan
keempat kodon tersebut.

2.5.4 Hubungan Sintesis Protein dengan Pembentukan Sifat Makhluk


Hidup
Gen memiliki kemampuan dalam menentukan berbagai ciri dan sifat
manusia seperti warna mata,bentuk hidung , dan tipe rambut. Berbagai ciri
dan sifat tersebut dapat diwariskan secara turun-temurunsehingga generasi
berikutnya memiliki kesamaan ciri dan sifat dengan induknya. Namun
pewarisan ciri dan sifat manusia dan makhluk hidup lainnya tidak
langsung begitu saja, pewarisan ciri dan sifat dapat terjadi melalui proses
sintesis protein yang panjang dengan melibatkan DNA sebagai perancang
RNA sebagai pelaksana.
Telah dijelaskan pada proses sintesis protein terjadi proses
trankripsi(pembentukan RNA dari salah satu pita DNA) dan proses
translasi(penerjemah kode genetika atau kode triplet menjadi urutan asam
amino ). Apabila saat penerjemah kode triplet menjadi kesalahan atau
karena tertukarnya suatu basa nukleotida,maka jenis asam amino yang
terbentuk menjadi berbeda. Pembentukan asam amino yang berbeda akan
menghasilkan protein yang tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Pembentukan protein yang tidak sesuai akhirnya akan menyebabkan
terjadinya perubahan sifat atau fenotipe suatu makhluk hidup. Dalam hal
ini, perubahan yang terjadi pada pita DNA yang berakibat terjadinya
perubahan sifat atau fenotipe dikenal sebagai mutasi.
Berikut ini diberikan contoh tentang hubungan sintesis protein dengan
pembenukan sifat makhluk hidup. Dalam kondisi normal, susunan asam
amino pada sel darah merah manusia adalah sebagai berikut.
Valin – histidin – leusin – treonim – prolin – asam glutamat – asam
glutamat

12
Apabila salah asatu assam amino tertukar dengan asam amino lainnya,
misalkan asam glutamat tertukar dengan valin,maka protein yang
dihasilakn menjadi berbeda. Pembentukan protein yang tidak sesuai akan
menghasilkan sel darah merah berbentuk sabit. Kondisi yang demikian
menyebabkan munculnya penyakit asam amino sel sabit.
Valin – hostidin – leusin – prolin – valin – asam glutamat

2.6 Pembelahan sel


semua sel di produksi melalui pembelahan sel. Pembelahan sel akan
menentukan kelangsungan kehidupan suatu makhluk. Sel-sel baru yang dihasilkan
sangat berguna untuk pertumbuhan, pergantian sel-sel yang rusak, perbaikan ,dan
reproduksi. Pada subbab ini kamu akan mempelajari tentang mekanisme
pembelahan sel didalam tubuh. Pembelahan sel bertujuan untuk menghasilkan sel
baru. Masing-masing sel tersebut mewarisi informasi genetika yang terkandung
dalam DNA.

2.6.1 Macam pembelahan sel


Pembelahan sel dapat dibedakan atas pembelahan
amitos,mitosis,dan metosis. Pembelahan amitos terjadi pada makhluk hidup
prokariota, sedangkan pembelahan mitosis dan meiosis terjadi pada makhluk
hidup eukariota.
a. Pembelahan amitosis
Pembelahan amitosis (biner) terjadi secara lamgsung tanpa melalui
tahapan tertentu.
b. Pembelahan mitosis
Pembelahan mitosis twerjadi secara tidak langsung atau melalui tahapan
tertentu.
c. Pembelahan meiosis
Seperti halnya mitosis, pembelahan meiosis juga berlangsung secara
bertahap.

13
2.6.2 Siklus Sel
Sel yang sedang tumbuh dan membelah akan mengulangi suatu
rangkain peristiwa pembelahan sel berikut sehungga membentuk siklus sel.
Setiap siklus sel dibagi menjadi dua fase umum, yaitu interfase dan
mitotik.
Interfase merupakan fase yang berlangsung paling lama yaitu sekita
90% dari seluruh waktu yang diperlukan oleh siklus sel.
Mitotik merupakan fase pembelahan sel yang berlangsung singkat.
Proses imi terjadi sekitar 1-2 jam atau sekitas 10% dari seluruh waktu
untuk siklus sel. Pada fase ini, pertumbuhan sel dan protein berhenti.
2.6.3 Pembelahan mitosis
Pembelahan mitosis sangat penting umtuk perumbuhan, perbaikan
dan pergantian selyang tua atau rusak. Dan reproduksi aseksual. Didalam
sel tubuh orang dewasa, pembelahan mitosis berlangsung sekitar 25 juta
kali per detik.
Mitosis merupakan proses pembelahan inti sel,baik pada eukariota
diploid(2n) maupun haploid(n). Pada kejadian tersebut akan dihasilkan dua
nukleus sel anakan yang sama persis dengan sel induk secara genetis.
Pembelahan mitosis berlangsung dalam beberapa tahap, yaitu profase,
prometase, metase, anafase, dan telofase.
a. Profase
Pada tahap profase kromosom mengalami pemendekan nukleus
memnghilang,gelendong pembelahan terbentuk dan membran inti
sel senyap.
b. Prometafase
Pada tahap prometafase,gelendong pembelahan masuk kedaerah inti
sel. Selanjutnya, terbentuk kinetokor, yaitu gelendong pembelahan
yang ujungnya menempel pada sentromer.
c. Metafase
Pada tahap metafase kromosom berada pada kondisi paling padat
dan semua berjajar dibidang pembelahan(ekuator). Masing-masing

14
kromosom terikat benang gelendong pembelahan pda bagian
kinetokor.
d. Anafase
Tahap anafase dimulai ketika kedua sentromer yang tadinya
menempel pada kromatid kembarmenjadi terpisah.
e. Telofase
Pada tahap telefase masing-masing benang kromosom kembali pada
keaadaan semula seperti pada interfase.
2.6.4 Pembelahan meiosis
Pembelahan meiosis terjadi eukariota diploid(2n) yang berproduksi
secara seksual. Pembelahan ini menghasilkan 4 sel anakan haploid(n)
yangmasing-masing mengandung separuh materi genetika sel induk.
Sebelum mengalami meiosis, sel mengalami interfase. Pada tahap
tersebut terjadi sintesis material yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel dan
menyiapkan sel untuk melakukan pembelahan. Selama tahapan interfase informasi
genetika sel dalam bentuk DNA melakukan replikasi.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN)


merupakan tempat penyimpanan informasi genetik
Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit
mononukleotida, jika unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam
nukleat itu disebut dioksiribonukleat(DNA) dan jika terdiri dari unit-unit
mononukleotida disebut asam ribonukleat(RNA).
Bentuk penuh DNA adalah asam deoksiribonukleat, dan dianggap sebagai
blok bangunan dari segala bentuk kehidupan. Semua organisme hidup memiliki
DNA dan RNA
Pada umumnya molekul RNA lebih pendek dari molekul DNA. DNA
berbentuk double helix, sedangkan RNA berbentuk pita tunggal.
DNA berfungsi memberikan informasi atau keterangan genetik, sedangkan
fungsi RNA tergantung dari :
 RNAd, menerima informasi genetik dari DNA, prosesnya dinamakan
transkripsi, berlangsung didalam inti sel.
 RNAt, mengikat asam amino yang ada di sitoplasma.
 RNAt, mensintesa protein dengan menggunakan bahan asam amino, proses
ini berlangsung di ribosom dan hasil akhir berupa polipeptida.
Ada beberapa cara untuk menentukan DNA dan RNA, yaitu
 Jaringan hewan dan alkali hangat
 Metode Schnider
 Metode Feligen
 Secara Spektroskopi

16
Daftar Pustaka

Sumber Buku :

Aggarwal S.K. 2012.Biology. Part I. New Dehli: Goyal Brothers Prakasham.

Aggarwal K.K. 2010. Biology. Part II. New Dehli: Goyal Brothers Prakasham.

Audesirk, T. & Audesirk, G. 2010. Biology. Life on Earth. Edisi ke-9. New
Jersey: Prentice- Hall Int.

17

Anda mungkin juga menyukai