BIOMEDIK
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Alhamdulillah segala puji syukur selalu kami haturkan kehadirat allah swt
yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-nya kepada
kami, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas penyusunan makalah Biomedik
dengan Judul DNA dan RNA .
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit
mononukleotida, jika unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam
nukleat itu disebut dioksiribonukleat (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit
mononukleotida disebut asam ribonukleat (RNA).
DNA dan RNA mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika yang sama sebab
antara unit-unit mononukleotida terdapat ikatan yang sama yaitu melalui jembatan
fosfodiester antara posisi 3’ suatu mononukleotida dan posisi 5’ pada
mononukleotida lainnya(Harpet, 1980).
Asam-asam nukleat seperti asam dioksiribosa nukleat (DNA) dan asam
ribonukleat (RNA) memberikan dasar kimia bagi pemindahan keterangan di
dalam semua sel. Asam nukleat merupakan molekul makro yang memberi
keterangan tiap asam nukleat mempunyai urutan nukleotida yang unik sama
seperti urutan asam amino yang unik dari suatu protein tertentu karena asam
nukleat merupakan rantai polimer yang tersusun dari satuan monomer yang
disebut nukleotida(Dage, 1992).
Dua tipe utama asam nukleat adalah asam dioksiribonukleat(DNA) dan asam
ribonukleat (RNA). DNA terutama ditemui dalam inti sel, asam ini merupakan
pengemban kode genetik dan dapat memproduksi atau mereplikasi dirinya dengan
tujuan membentuk sel-sel baru untuk memproduksi organisme itu dalam sebagian
besar organisme, DNA suatu sel mengerahkan sintesis molekul RNA, satu tipe
RNA, yaitu messenger RNA(mRNA), meninggalkan inti sel dan mengarahkan
tiosintesis dari berbagai tipe protein dalam organisme itu sesuai dengan kode
DNA-nya(fessenden, 1990).
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Defenisi DNA & RNA ?
2. Bagaimana Struktur DNA & RNA ?
3. Apa yang dimaksud dengan Replikasi DNA?
4. Apa saja tipe RNA ?
5. Apa yang dimaksud dengan Sintesis Protein?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Apa Defenisi DNA & RNA
2. Untuk Mengetahui Struktur DNA & RNA
3. Untuk Mengetahui Replikasi DNA
4. Untuk Mengetahui Tipe RNA
5. Untuk Mengetahui Penjelasan Tentang Sintesis Protein
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian DNA dan RNA
RNA merupakan materi genetika yang terdapat pada virus tertentu (virus
RNA) ,sel , dan molekul yang mengarah ketahap pertengahan sintesis protein .
Pada virus RNA , molekul RNA mengarah padadua proses , yaitu sintesis protein
(pembentukan selubung protein virus) dan repilkasi (proses pengopian RNA)
3
2.2 Struktur DNA dan RNA
a. Struktur DNA
Satu molekul DNA terdiri atas dua pita (pita ganda) . Masing – masing
pita DNA dihubungkan oleh nukleotida sehingga membentuk struktur rantai
ganda yang tersusun seperti tangga berpilin .
Nukleotida pada satu pita DNA memiliki ikatan yang spesifik dengan
nukleotida pada pita DNA pasangannya . Nukleotida yang mengandung adenine
b. Struktur RNA
Seperti halnya DNA, RNA terdiri atas satu rantai ikatan kimia bernama
nukleotida .Nukleotida tersebut tersusun dari satu molekul gula ribosa,satu gugus
fotfat , dan satu dari empat basa nitrogen ( adenine , guanine , sitosin , danurasil) .
Komponen – komponen tesebut dihubungkan satu dengan lainnya dengan cara
yang sama seperti pada DNA . Jika dibandingkan dengan DNA ,maka terdapat
dua perbedaan penting . Pertama ,molekul gula RNA memiliki satu atom oksigen
yang tidak terdapat pada DNA . Kedua ,molekul RNA memiliki basa urasil (U),
sedangkan pada DNA berupa basa timin (T) .
4
2.3 Replikasi DNA
Sebagian besar sel mahluk hidup melakukan replikasi DNA didalam inti sel
sebelum sel tersebut melakukan pembelahan . Proses repilkasi melibatkan
beberapa enzim ,diantaranya sebagai berikut .
Replikasi DNA diawali dengan terbukanya dua rantai poli nukleotida yang
masing-masing berfungsi sebagai cetakan.Untuk menyusun satu rantai
pelengkapnya yang baru,enzim helicase membentuk gelembung-gelembung
5
replikasi. Suatu protein pengikat rantai tunggal akan tetap menjaga agar kedua
pita pada setiap gelembung terpisah. Jumlah gelembung replikasi pada makhluk
hidup eukariota dapat mencapai ratusan sampai ribuan sepanjang molekul DNA.
Molekul RNA merupakan suatu rantai poli nukleotida seperti pita tunggal.
Ada tiga tipe RNA yang akan dibentuk pada saat diperlukan, yaitu sebagai
berikut.
6
nucleotida, disebut kodon. Kodon inilah yang akan menentukan urutan
asam amino dalam protein.
Para ilmuwan telah mempelajari hubungan antara DNA dan Rna dalam
penurunan sifat, Struktur Sel, dan Aktivitas sel dalam Konsep dogma
sentral. Konsep tersebut dapat diartikan sebagai “sumber dari segala
informasi.
7
a. Transkripsi
8
Komponen basa nitrogen pada RNAd sama seperti komponen basa
nitrogen yang terdapat pada pita antisense DNA, kecuali pada Basa
nitrogen timin yang di gantikan oleh urasil. Contohnya jika pada pita
sensei DNA terdapat Basa nitrogen AGS, TTS, AAS, SAG, dan SSG,
maka basa nitrogen yang terbentuk pada pita RNAd adalah USG, AAG,
UUG, GUS, dan GGS.
Molekul RNAd yang terbentuk memiliki dua ujung yang berbeda, yaitu
ujung 5’ dan ujung 3’. Ujung 5’ berperan mencegah perombakan RNAd
oleh enzim hidrolik yang ada dalam sitoplasma dan memberikan sinyal
pada ribosom agar melekatkan diri pada RNAd. Ujung 3’ berfungsi untuk
menghambat degradasi RNAd dan membantu mempermudah melekatnya
ribosom pada RNAd.
b. Translasi
Translasi merupakan tahap kedua sintesis protein. Pada tahap ini terjadi
penerjemahan urutan kodon pada RNAd menjadi urutan asam amino pada
ribosom. Penerjemahan satu kodon menghasilkan satu asam amino.
Ada tiga tahapan proses translasi, yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi.
1. Inisiasi (permulaan), merupakan proses menempelnya ribosom unit kecil
pada bagian 5’ RNAd. Kemudian, dilanjutkan dengan melekatnya RNAt
pertama (inisiator) yang membawa asam amino metionin dengan
antikodon UAC pada RNAd tepat pada kodon, yaitu AUG. Kodom start
adalah suatu triplet yang menandai dimulainya sintesis protein.
Selanjutnya, terjadi proses pelekatan ribosom unit besar pada ribosom unit
kecil.
Pada ribosom unit besar terdapat 3 posisi khusus pelekatan RNAt, yaitu
posisi A, P, dan E. Posisi A (paling kanan) merupakan tempat masuknya
9
RNAt yang membawa asam amino. Posisi P (tengah) merupakan tempat
RNAt melepaskan asam aminonya. Posisi E (paling kiri) merupakan
tempat keluarnya RNAt dari ribosom.
2. Elongasi (pemanjangan), merupakan proses penguntaian (penyusunan)
polipeptida yang dibawa oleh RNAt. Proses penyusunan protein (rantai
polipeptida) terjadi pada saat RNAt datang ke ribosom pada posisi A
kemudian bergeser ke posisi P melepaskan asam amino yang dibawa.
Selanjutnya, RNAt bergeser ke posisi E sebagai pintu keluar dari ribosom.
Setelah satu RNAt meninggalkan ribosom, maka ribosom bergeser satu
rantai kodon ke arah ujung 3’ pada RNAd sehingga RNAt lainnya akan
menduduki posisi A pada ribosom yang telah ksoong. Proses tersebut
berlanjut hingga pergeseran ribosom samapai pada kodon stop, yaitu 7
UGA atau UAA atau UAG. Kodon stop adalah suatu triplet yang
menandai berakhirnya proses penyusunan rantai polipeptida.
10
3. Terminasi (pengakhiran) , merupakan tahap pelepasan rantai polipeptida
dari ribosom. Satu protein bernama faktor pelepas akan mengikatkan diri
pada kodon stop Dan menambahkan air pada rantai polipeptida. Hal
tersebt menyebabkan rantai polipeptida lepas dari ribosom.
11
asam amino didalam sel 20 jenis. Hal demikian menunujukan bahwa ada
beberapa jenis asam amino yang memiliki lebih dari ssatu kodon.
Contohnya asam amino jenis leusin memiliki kodon,SUU,SUS,SUA,SUG.
Artinya, asam amino leusin dapat digunakan dengan menggunakan
keempat kodon tersebut.
12
Apabila salah asatu assam amino tertukar dengan asam amino lainnya,
misalkan asam glutamat tertukar dengan valin,maka protein yang
dihasilakn menjadi berbeda. Pembentukan protein yang tidak sesuai akan
menghasilkan sel darah merah berbentuk sabit. Kondisi yang demikian
menyebabkan munculnya penyakit asam amino sel sabit.
Valin – hostidin – leusin – prolin – valin – asam glutamat
13
2.6.2 Siklus Sel
Sel yang sedang tumbuh dan membelah akan mengulangi suatu
rangkain peristiwa pembelahan sel berikut sehungga membentuk siklus sel.
Setiap siklus sel dibagi menjadi dua fase umum, yaitu interfase dan
mitotik.
Interfase merupakan fase yang berlangsung paling lama yaitu sekita
90% dari seluruh waktu yang diperlukan oleh siklus sel.
Mitotik merupakan fase pembelahan sel yang berlangsung singkat.
Proses imi terjadi sekitar 1-2 jam atau sekitas 10% dari seluruh waktu
untuk siklus sel. Pada fase ini, pertumbuhan sel dan protein berhenti.
2.6.3 Pembelahan mitosis
Pembelahan mitosis sangat penting umtuk perumbuhan, perbaikan
dan pergantian selyang tua atau rusak. Dan reproduksi aseksual. Didalam
sel tubuh orang dewasa, pembelahan mitosis berlangsung sekitar 25 juta
kali per detik.
Mitosis merupakan proses pembelahan inti sel,baik pada eukariota
diploid(2n) maupun haploid(n). Pada kejadian tersebut akan dihasilkan dua
nukleus sel anakan yang sama persis dengan sel induk secara genetis.
Pembelahan mitosis berlangsung dalam beberapa tahap, yaitu profase,
prometase, metase, anafase, dan telofase.
a. Profase
Pada tahap profase kromosom mengalami pemendekan nukleus
memnghilang,gelendong pembelahan terbentuk dan membran inti
sel senyap.
b. Prometafase
Pada tahap prometafase,gelendong pembelahan masuk kedaerah inti
sel. Selanjutnya, terbentuk kinetokor, yaitu gelendong pembelahan
yang ujungnya menempel pada sentromer.
c. Metafase
Pada tahap metafase kromosom berada pada kondisi paling padat
dan semua berjajar dibidang pembelahan(ekuator). Masing-masing
14
kromosom terikat benang gelendong pembelahan pda bagian
kinetokor.
d. Anafase
Tahap anafase dimulai ketika kedua sentromer yang tadinya
menempel pada kromatid kembarmenjadi terpisah.
e. Telofase
Pada tahap telefase masing-masing benang kromosom kembali pada
keaadaan semula seperti pada interfase.
2.6.4 Pembelahan meiosis
Pembelahan meiosis terjadi eukariota diploid(2n) yang berproduksi
secara seksual. Pembelahan ini menghasilkan 4 sel anakan haploid(n)
yangmasing-masing mengandung separuh materi genetika sel induk.
Sebelum mengalami meiosis, sel mengalami interfase. Pada tahap
tersebut terjadi sintesis material yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel dan
menyiapkan sel untuk melakukan pembelahan. Selama tahapan interfase informasi
genetika sel dalam bentuk DNA melakukan replikasi.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
16
Daftar Pustaka
Sumber Buku :
Aggarwal K.K. 2010. Biology. Part II. New Dehli: Goyal Brothers Prakasham.
Audesirk, T. & Audesirk, G. 2010. Biology. Life on Earth. Edisi ke-9. New
Jersey: Prentice- Hall Int.
17