Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sabrina tasya salsabila

NIM : 858538238

TUGAS 2

Berikut adalah soal Tugas ke-2 yang wajib Anda kerjakan. Bacalah pertanyaan
dengan cermat kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut.

1. Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-


’Ankabut/29: 45!
2. Sebutkan dan jelaskan lima macam hukum Islam!
3. Sebutkan dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam!
4. Jelaskan posisi dan fungsi sunnah terhadap Al-Qur’an!
5. Jelaskan perbedaan moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak, dan
kaitan antara semuanya!

Berikut adalah jawaban nya…

1. Ayat tersebut berbunyi: "Bacalah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al
Quran), dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-
perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih
besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang
kamu kerjakan." Dalam ayat ini, Allah memerintahkan umat Muslim untuk membaca Al
Quran yang merupakan wahyu-Nya. Selain itu, umat Muslim juga diperintahkan untuk
mendirikan shalat. Shalat memiliki manfaat yang besar, yaitu mencegah dari perbuatan
keji dan mungkar. Shalat juga merupakan bentuk pengingat kepada Allah yang memiliki
keutamaan yang lebih besar dibandingkan ibadah-ibadah lainnya. Allah juga mengetahui
segala perbuatan yang dilakukan oleh umat Muslim.

2. Berikut lima macam hukum Islam beserta contohnya:


- Wajib adalah suatu perbuatan yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala, dan
apabila ditinggalkan akan menerima dosa. Beberapa contoh perbuatan yang memiliki
hukum wajib, antara lain: Shalat lima waktu Puasa Ramadhan Melaksanakan ibadah haji
bagi Muslim yang mampu.
- Sunnah adalah suatu perbuatan yang dituntut agama untuk dikerjakan, tetapi tidak
sampai ke tahap wajib. Seseorang yang mengerjakan perbuatan sunnah akan menerima
pahala, tetapi tidak akan mendapatkan dosa atau sanksi apabila meninggalkannya.
Beberapa perbuatan yang masuk dalam kategori sunnah, yakni: Shalat rawatib yang
dikerjakan sebelum dan sesudah shalat wajib Membaca shalawat Sedekah.
- Haram adalah haram, yakni suatu perbuatan yang apabila dilakukan atau dikerjakan
akan mendapatkan sanksi berupa dosa. Sebaliknya, perbuatan haram yang ditinggalkan
justru akan mendatangkan ganjaran atau pahala. Contoh perbuatan haram, antara lain:
Berbuat zina Minum alkohol Bermain judi Mencuri Korupsi
- Makruh adalah hukum Islam selanjutnya, yakni suatu perbuatan yang apabila
ditinggalkan akan lebih baik daripada mengerjakannya. Di sisi lain, ulama
mendefinisikan makruh sebagai larangan syara terhadap suatu perbuatan. Namun,
larangan ini tidak bersifat pasti karena tidak ada dalil yang menunjukkan keharamannya.
Adapun perbuatan yang tergolong makruh, adalah merokok. 5. Mubah Mubah adalah
suatu perbuatan yang diperbolehkan oleh agama untuk mengerjakannya maupun
meninggalkannya. Sementara itu, perbuatan yang tergolong mubah, antara lain sarapan,
menjalankan bisnis, dan berolahraga

3. -Tawhid: Prinsip ini mengacu pada keyakinan akan keesaan Allah. Hukum Islam didasarkan
pada prinsip ini, yang menekankan bahwa Allah adalah satu-satunya otoritas tertinggi dalam
menetapkan hukum dan aturan.
-Adil: Prinsip ini menekankan pentingnya keadilan dalam hukum Islam. Hukum harus
diterapkan secara adil kepada semua individu tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau
agama mereka.
-Maqasid al-Shariah: Prinsip ini mengacu pada tujuan-tujuan utama hukum Islam, yaitu
menjaga dan melindungi lima aspek penting dalam kehidupan manusia, yaitu agama, jiwa, akal,
keturunan, dan harta benda.
-Ijtihad: Prinsip ini mengacu pada upaya interpretasi dan penafsiran hukum Islam oleh para
ulama. Ijtihad memungkinkan hukum Islam untuk berkembang dan menyesuaikan dengan
perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat.
-Maslahah: Prinsip ini menekankan pentingnya kemaslahatan atau kepentingan umum dalam
menetapkan hukum Islam. Hukum harus memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan umat
manusia.
-Istishab: Prinsip ini mengacu pada prinsip keberlanjutan atau asumsi bahwa keadaan yang ada
akan tetap berlaku kecuali ada bukti yang jelas untuk mengubahnya. Prinsip ini digunakan dalam
menetapkan hukum Islam ketika tidak ada nash (teks hukum) yang spesifik.
-Istislah: Prinsip ini mengacu pada prinsip kepentingan umum atau kemaslahatan. Jika suatu
tindakan atau keputusan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, meskipun tidak ada nash
yang spesifik, maka tindakan atau keputusan tersebut dapat diterima dalam hukum Islam.
Semua prinsip-prinsip ini berperan penting dalam membentuk hukum Islam dan memastikan
bahwa hukum tersebut adil, sesuai dengan tujuan-tujuan Islam, dan dapat mengakomodasi
kebutuhan masyarakat.
4.Posisi dan Fungsi Sunnah terhadap Al-Qur'an
Sunnah adalah sumber hukum kedua dalam agama Islam setelah Al-Qur'an. Posisi dan fungsi
Sunnah terhadap Al-Qur'an adalah sebagai berikut:
-Penjelasan dan Tafsir: Sunnah memberikan penjelasan dan tafsir terhadap ayat-ayat Al-Qur'an
yang mungkin memerlukan konteks atau interpretasi lebih lanjut. Hadis-hadis Nabi Muhammad
sitkarp isakilpa nad ankam naksalejnem ‫ﷺ‬dari ajaran-ajaran Al-Qur'an.
-Pelengkap: Sunnah melengkapi ajaran-ajaran Al-Qur'an dengan memberikan petunjuk dan
contoh konkret tentang bagaimana menerapkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Al-
Qur'an. Sunnah memberikan panduan tentang ibadah, etika, hukum, dan tata cara kehidupan
sehari-hari.
-Pemahaman Kontekstual: Sunnah membantu memahami konteks historis dan sosial di mana
Al-Qur'an diturunkan. Sunnah memberikan wawasan tentang situasi dan kondisi saat wahyu
diturunkan, sehingga memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang maksud dan tujuan
ayat-ayat Al-Qur'an.
-Penjaga dan Pelindung: Sunnah berfungsi sebagai penjaga dan pelindung Al-Qur'an dari
penyelewengan dan penyalahgunaan. Sunnah memberikan pedoman tentang bagaimana menjaga
keaslian dan keotentikan Al-Qur'an serta mencegah penambahan atau pengurangan dalam teks
Al-Qur'an.
-Sumber Hukum: Sunnah merupakan sumber hukum kedua dalam Islam setelah Al-Qur'an.
Sunnah memberikan petunjuk hukum yang tidak dijelaskan secara rinci dalam Al-Qur'an, seperti
hukum waris, pernikahan, dan perdagangan. Sunnah juga memberikan panduan tentang tata cara
ibadah, seperti shalat dan puasa.
Dengan demikian, Sunnah memiliki posisi yang penting dan fungsi yang sangat relevan terhadap
Al-Qur'an. Sunnah membantu memahami, menerapkan, dan menjaga ajaran-ajaran Al-Qur'an
dalam kehidupan sehari-hari umat Islam.

5 . perbedaan moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak


 Moral: Moral merujuk pada aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang mengatur perilaku manusia
dalam masyarakat. Moral berkaitan dengan apa yang dianggap benar atau salah, baik atau buruk,
dan membentuk dasar dari nilai-nilai yang dipegang oleh individu atau kelompok.
 Susila: Susila adalah istilah yang digunakan dalam budaya Indonesia untuk merujuk pada
perilaku yang baik, sopan, dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Susila mencakup etika dan moral dalam konteks budaya Indonesia.
 Budi Pekerti: Budi pekerti adalah istilah yang digunakan dalam budaya Indonesia untuk
merujuk pada sikap dan perilaku yang baik, sopan, dan bertanggung jawab. Budi pekerti
melibatkan nilai-nilai seperti kesopanan, kejujuran, kerja keras, dan rasa saling menghormati.
 Etika: Etika adalah studi tentang apa yang dianggap benar atau salah, baik atau buruk dalam
perilaku manusia. Etika melibatkan pemikiran kritis dan refleksi tentang nilai-nilai moral yang
mendasari tindakan manusia. Etika juga mencakup prinsip-prinsip yang mengatur hubungan
antara individu dan masyarakat.
 Akhlak: Akhlak adalah istilah yang digunakan dalam Islam untuk merujuk pada perilaku yang
baik, moral, dan sesuai dengan ajaran agama. Akhlak melibatkan nilai-nilai seperti kejujuran,
keadilan, kasih sayang, dan kesabaran.

KAITAN ANTARA SEMUANYA


Meskipun ada perbedaan dalam istilah dan konteks budaya, moral, susila, budi pekerti, etika, dan
akhlak memiliki kaitan yang erat. Semuanya berkaitan dengan perilaku manusia yang baik,
sopan, dan sesuai dengan nilai-nilai yang dianggap penting dalam masyarakat.
Moral dan etika melibatkan pemikiran kritis tentang apa yang dianggap benar atau salah dalam
tindakan manusia, baik itu dalam konteks budaya maupun universal. Susila dan budi pekerti
mencakup nilai-nilai dan norma-norma yang dipegang oleh masyarakat tertentu, termasuk etika
dan moral dalam konteks budaya tersebut. Akhlak, dalam konteks Islam, merupakan panduan
perilaku yang baik berdasarkan ajaran agama.
Dalam prakteknya, moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak berperan dalam membentuk
perilaku individu dan mempengaruhi hubungan antara individu dengan masyarakat. Semuanya
bertujuan untuk menciptakan harmoni, keadilan, dan kesejahteraan dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai