Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 2

TUTOR : Rahmat Rifai Lubis, M.Pd.I,


Agama sebagai Sumber Moral dan Akhlak Mulia dalam Kehidupan

NAMA : MOHAMMAD IQBAL AFFANDY


NIM : 050434134
PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UPBJJ : SURABAYA

MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS TERBUKA

2023 (GANJIL)
1. Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-’Ankabut/29: 45!

Jawaban :

Secara umum, pengertian hukum syariat menurut isi kandungan (Q.S. Al-'Ankabut/29:45)
adalah aturan-aturan dan perintah-perintah yang diturunkan oleh Allah SWT kepada umat
manusia melalui wahyu-Nya yang tertuang dalam Al-Quran dan As-Sunnah Rasulullah
SAW.Hukum syariat mencakup berbagai aspek kehidupan, baik dalam hubungan individu
dengan Allah SWT maupun hubungan sosial antara manusia. Hukum syariat tidak hanya
menetapkan prinsip-prinsip dan tata cara ibadah, tetapi juga mencakup aturan-aturan terkait
kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan lain sebagainya.Dalam konteks ayat tersebut, Allah SWT
berfirman:

"Bacalah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Quran, dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya
shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.

Dan sesungguhnya mengingat Allah (melalui shalat) adalah lebih besar (keutamaannya). Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-'Ankabut/29:45)

Ayat tersebut menekankan pentingnya membaca Al-Quran sebagai sumber hukum syariat yang
utama dan mengesankan bahwa hukum syariat adalah sarana untuk menjaga keutamaan
manusia dan mencegah perilaku-perilaku buruk.Selain itu, ayat tersebut juga menunjukkan
pentingnya menjaga hubungan dengan Allah SWT melalui ibadah shalat sebagai bentuk
penghormatan dan ketaatan kepada-Nya.

Sumber : Ali, Abdullah Yusuf. The Holy Qur'an: English Translation of the Meanings and
Commentary. Amana Publications, 1991. Al-Quran Al-Karim (QS. Al-'Ankabut/29:45)
2. Sebutkan dan jelaskan lima macam hukum Islam!

Jawaban :

Meskipun Di dalam agama islam ada yang namanya toleransi dan ada hadits yang mengatakan
tidak ada paksaan dalam agama, namun tetap ada yang namanya aturan" di dalam islam.
Aturan yang harus dipenuhi dalam beragama dan harus diketahu oleh ummat islam

Aturan" itu disebut hukum" dalam islam, adapun hukum" dalam islam, yaitu:

1)Wajib adalah suatu perkara yang dimana orang akan mendapatkan sebuah pahala jika orang
tersebut mau melakukan pekerjaan atau perbuatan yang diperintahkan. Dan orang itu akan
mendapat siksa atau dosa bila tidak mengerjakan suatu hal yang diperintahkan.

Contoh : Melaksanakan Ibadah shalat wajib 5 waktu dan puasa di bulan ramadhan hukum nya
wajib bagi kaum muslim

2) Sunnah adalah suatu perkara yang dimana orang akan mendapatkan sebuah pahala jika
orang tersebut mau melakukan pekerjaan atau perbuatan yang diperintahkan dan tidak akan
mendapat siksa atau dosa bila tidak mengerjakan suatu hal yang diperintahkan.

Contoh : Melaksanakan ibadah sholat malam (tahajud), Memakai siwak sebelum sholat

3) Makruh adalah suatu perkara yang dimana orang akan mendapat pahala apabila dia
meninggalkannya namun apabila dia melaksanakannya dia tidak mendapat dosa tetapi orang
itu akan di benci oleh ALLAH.

Contoh : Mengkomsumsi Rokok

4) Mubah adalah suatu perkara yang bebas unttuk kita lakukan, kita boleh melakukannya boleh
juga meninggalkannya, tidak ada pahala dan dosa didalamnya

Contoh: Boleh memakan daging babi ,jika kondisi sudah tidak ada lagi bahan yang di makan

5)Haram adalah sesuatu perkara yang apabila seseorang melakukannya justru dia akan
mendapat dosa, dan apabila seseorang itu meninggalkannya dia akan mendapat pahala.

Contoh : Memakan dan minuman yang dilarang agama islam seperti daging babi dan
meminum khomer .

Sumber : MKDU4221 Hal 4.4-4.11


3.Sebutkan dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam!

Jawaban:

1. Prinsip Tauhid: Yaitu Mengesakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dengan tidak


menyembah sesuatu pun denganNya.

2. Prinsip Keadilan: Yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya.

3. Prinsip Amar Ma’ruf Nahi Munkar: Yaitu saling mengingatkan di dalam kebaikan.

4. Prinsip Kebebasan: Yaitu Islam datang sebagai Rahmat bagi seluruh alam dan tidak ada
paksaan di dalamnya. Sehinga Islam disebarkan dengan dakwah (Argumentasi).

5. Prinsip Persamaan: Yaitu di dalam pandangan Islam, semua sama. Yang membedakan
hanyalah ketakwaannya saja.

6. Prinsip Taawun: Yaitu prinsip saling tolong menolong di dalam kebaikan.

7. Prinsip Toleransi: Yaitu prinsip di mana Islam menghormati perbedaan yang ada

Sumber : Modul 4 MKDU4221 Hal 4.15-4.18


4. Jelaskan posisi dan fungsi sunnah terhadap Al-Qur’an!

Jawaban :

Kedudukan Sunnah Terhadap Al Quran Allah SWT telah menurunkan syariat syariat kepada
Umat manusia dengan diturunkan secra berangsur-angsur supaya menjadi pedoman hidup
agar selamat baik di dunia maupun di akhirat. Syariatnya yang terakhir diturunkan bersamaan
dengan Rasulnya yang terakhir pula, yaitu Nabi Muhamad Saw, terhimpun dalam sebuah kitab
yang kemudian disebut Al Quran sebagai kitab suci Umat Islam. Sebagai syari‟at yang terakhir,
maka di al Quran telah menghimpun syari‟at yang diturunkan Allah SWT sebelumnya untuk
memperbaiki dan menyempurnakannya. Sejalan dengan fungsi kerasulan Nabi Muhammad
Saw. Maka jumhur muslimin meyakini bahwa segala keterangan rasulullah yang bertalian
dengan syariat Allah SWT yang diriwayatkan secara shahih dai Nya, baik berupa perkataan,
perbuatan, maupun ketetapannya adalah hujjah sumber hukum dan pedoman pengamalan
umat Islam.

Fungsi Sunnah Terhadap Al Qur’an


Terdapat tiga fungsi sunnah terhadap Al Qur‟an,
pertama, sunnah menguatkan pesan pesan hukum yang terkandung dalam al Qur‟an.
Kedua, sunnah menjelaskan dan menjabarkan pesan pesan hukum tersebut. Dan ketiga,
sunnah menetapkan sendiri pesan pesan dalam hukum yang belum
diatur dalam al Qur‟an.

1. Fungsi Sunnah sebagai penguat (ta’kid) hukum dalam Al Qur‟an


Menegaskan kedudukan hukumnya, seperti dengan sebutan wajib, fardlu dan ungkapan yang
sejenisnya untuk perbuatan-perbuatan yang diperintahkan dan sebutan haram untuk kategori
perbuatan yang dilarang.

2. Fungsi sunnah sebagai penjelas dan penjabar apa yang dibawa oleh al Qur‟an.
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan dari ketetapan-ketetapan al Qur‟an, seperti tata cara
pelaksanaan shalat, haji, puasa dan kewajiban-kewajiban lainnya

3. Fungsi sunnah sebagai penetap hukum yang belum diatur dalam al Quran.
Dalam fungsinya yang ketiga ini, sunnah melakukan tasyri’yang boleh dikata sebagai tambahan
atas hukum-hukum yang te rsurat dalam al Quran, seperti larangan memakan binatang buas
yang bertaring dan burung yang berkaki menyambar sebagai tambahan atas empat jenis hewan
yang haramkan untuk dimakan dalam al Qur‟an.

Sumber : https://ejournal.uit-lirboyo.ac.id/
5. Jelaskan perbedaan moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak, dan kaitan antara semuanya!
Jawaban :

Moral adalah ajaran tentang tindakan seseorang yg dalam hal sipat, perangai, kehendak
pendapat, atau perbuatan yg secara layak dapat di katakan benar atau salah, baik atau buruk./
tindakan yg umum sesuai dengan dan diterima oleh lingkungan tertentu atau kesatuan sosial
tertentu.

Susila dan Budi Pekerti adalah perpaduan dari hasil akal dan rasa yg berwujud pada karsa dan
tingkah laku manusia.

Ahlak adalah suatu keadaa yg tertanam dalam jiwa berupa keinginan kuat yg melahirkan
perbuatan-perbuatan secara langsung dan berturut-turut tanpa memikirkan pemikiran lebih
lanjut.

Etika adalah ilmu yg membicarakan tentang tingkah laku manusia/ etika sebagai tingkah laku
perbuatan manusia di pandang dari segi nilai baik dan buruk sejauh yg dapat di tentukan akal.

Adapun Hubungan diantara Semuanya adalah Akhlak, Etika, Moral dan budi pekerti.Dilihat dari
fungsi perannya, dapat dikatakan bahwa akhlak , etika, moral, dan budi pekerti sama, yaitu
menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan manusia untuk ditentukan
baik buruknya. Kesemua istilah tersebut sama-sama menghendaki terciptanya keadaan
masyarakat yang baik, teratur, aman, damai dan tentram sehingga sejahtera batiniah dan
lahiriyah.
Perbedaan antara etika, moral dan budi pekerti dengan akhlak adalah terletak pada sumber
yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk. Jika dalam etika penilaian baik
buruk berdasarkan pendapat akal pikiran, dan pada moral dan budi pekerti berdasarkan
kebiasaan yang berlaku umum dimasyarakat, maka pada akhlak ukuran yang digunakan untuk
menentukan baik dan buruk itu aadalah Al Quran dan Al Hadits.

Perbedaan lain antara etika, moral dan budi pekerti terlihat pada sifat dan kawasan
pembahasannya, Jika etika lebih banyak pada sifat dan kawasan pembahasanya. Jika etika lebih
banyak bersifat teoritis, maka pada moral dan susila lebih banyak bersifat praktis. Etika
memandang tingkah laku manusia secara umum, sedangkan moral dan budi pekerti bersifat
lokal atau idividual. Etika menjelaskan baik buruknya, sedangkan moral dan budi pekerti
menyatakan ukuran tersebut dalam bentuk perbuatan.
Namun demikian etika, moral, susila dan akhlak tetap saling berhubungan dan membutuhkan.
Uraian tersebut diatas menunjukan dengan jelas bahwa etika, moral dan susila berasal dari
produk ras dan budaya masyarakat yang secara selektif diakui sebagai yang bermanfaat dan
baik bagi kelangsungan hidup manusia. Sementara akhlak berasal dari wahyu, yakni ketentuan
yang berdasarkan Al Quran dan Hadits. Dengan kata lain jika etika, moral dan budi pekerti
berasal dari manusia, sedangkan akhlak berasal dari Tuhan.

Sumber : MKDU4221 MODUL 5 HAL 5.6- 5.15

Anda mungkin juga menyukai