Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NISWA QONITA

NIM : 859686316
PRODI : PGSD

1. Kata Al Ankabut dalam surat ini mengandung arti laba-laba yang merupakan analogi bagi orang-orang
kafir. Melalui surat ini, Allah SWT mengibaratkan orang kafir sebagai laba-laba sedang membangun
rumahnya yang lemah. Selain itu, salah satu ayat dalam surat Al Ankabut juga menjelaskan amalan yang
dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar tersebut. Berikut bunyi bacaannya :

‫ْت ُل َم ا ُأوِحَي ِإَلْي َك ِمَن اْلِك َت اِب َو َأِقِم الَّص اَل َةۖ ِإَّن الَّص اَل َة َت ْن َه ٰى َع ِن اْل َفْح َش اِء َو اْلُم ْن َك ِر ۗ َو َلِذ ْك ُر ِهَّللا َأْك َب ُرۗ َو ُهَّللا َي ْع َلُم َم ا َت ْص َن ُعوَن‬

Artinya: "Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah
salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat
Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan."
Melansir dari tafsir Al Quran Kementerian Agama RI, ayat di atas menjelaskan mengenai perintah Allah
SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk selalu membaca dan memahami Al Quran. Perintah ini
tentunya juga diteruskan kepada seluruh umat muslim.

Penghayatan pada isi Al Quran pada kehidupans sehari-hari akan membawa seorang muslim untuk selalu
mengerjakan sholat wajib lima waktu. "Setelah memerintahkan membaca, mempelajari, dan melaksanakan
ajaran-ajaran Al-Qur'an, maka Allah memerintahkan agar kaum Muslimin mengerjakan salat wajib, yaitu
salat lima waktu," tulis Kemenag.
Ada dua hikmah yang dikandung sholat dalam surat Al Ankabut ayat 45 menurut ahli tafsir Ibnu Katsir.
Hikmah tersebut yakni dapat mencegah dari perbuatan keji dan juga perbuatan mungkar.
"Salat itu mengandung dua hikmah, yaitu dapat menjadi pencegah diri dari perbuatan keji dan perbuatan
munkar," bunyi tafsir dari Ibnu Katsir.
Artinya, sholat dapat menjadi pengekang diri bagi seseorang dari kebiasaan melakukan kedua perbuatan
tersebut. Sekaligus mendorong seseorang untuk menghindarinya.
Salah satu hadits yang diungkap oleh Ibnu Katsir yang mendukung pernyataan di atas. Rasulullah SAW
menyebut seseorang yang jauh dari Allah SWT adalah orang yang tetap melakukan perbuatan keji dan
mungkar meskipun amalan sholatnya terus dikerjakan.
Dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Barang siapa yang salatnya tidak dapat mencegah dirinya dari melakukan perbuatan keji dan munkar,
maka salatnya itu tidak lain makin menambah jauh dirinya dari Allah,"

Pasalnya, Ibnu Katsir mengatakan bahwa dalam sholat itu mengandung tiga perkara yang mendorong
seseorang untuk selalu mengerjakan kebajikan. Tiga perkara yang dimaksud adalah khlas, khusyuk, dan
zikrullah (mengingat Allah).
Ikhlas artinya mendorong untuk mengerjakan perkara baik, khusyuk sebagai pencergah diri dari
mengerjakan perbuatan mungkar, dan zikrullah yang dilakukan dengan membaca Al Quran dalam
mengaplikasikan amar makruf.
Nah, itu dia penjelasan kandungan dari surat Al Ankabut ayat 45 tentang amalan yang dapat mencegah
diri dari perbuatan keji dan mungkar. Jadi, jangan sampai tinggalkan sholatmu ya,

2. Dalam Islam, terdapat sederet aturan dan hukum yang perlu diketahui bagi setiap umat muslim.
Hal ini karena setiap amalan dan perlakuan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari perlu
dilakukan sesuai dengan hukum Islam yang berlaku.

Berikut 5 macam hukum islam yang pelu kita ketahui :

a. Wajib
Mengutip buku berjudul Khazanah Buku Pintar Islam 1, Arif Munandar Riswanto (2010), wajib
adalah perbuatan yang akan diberikan balasan yang baik (berupa pahala) jika dilaksanakan dan
akan disiksa jika ditinggalkan. Sebutan lain untuk hukum wajib adalah fardhu.
Wajib atau fardhu dibagi menjadi dua, yaitu fardhu ain atau kewajiban yang dibebankan bagi
setiap orang dan fardhu kifayah yang merupakan kewajiban yang dapat digugurkan jika suatu
amalan sudah dilakukan oleh sebagian orang lainnya.
Namun, semua orang akan berdosa jika kewajiban tersebut tidak dilakukan seorang pun.
b. Sunnah
Sunnah adalah perintah yang sangat dianjurkan bagi setiap orang. Jika seseorang mengamalkan
Sunnah maka ia akan memperoleh balasan yang baik. Namun, jika tidak mengerjakannya, maka
seseorang tersebut tidak akan mendapat siksa atau dosa.
Balasan kebaikan yang diperoleh bagi seseorang yang mengamalkan sunnah dapat berupa
pahala, keridhoan Allah, derajatnya diangkat di sisi Allah, dan lain sebagainya.

c. Mubah

Hukum mubah adalah suatu perkara yang diperbolehkan untuk diamalkan, tetapi juga
diperbolehkan untuk meninggalkannya. Jika seseorang mengerjakan amalan yang termasuk ke
dalam kategori mubah, maka tidak akan diberikan ganjaran kebaikan atau pahala.
Begitu juga jika tidak mengerjakannya maka tidak akan berdosa atau diberi siksaan.

d. Makruh
Makruh merupakan suatu perkara yang sebaiknya dihindari, ditinggalkan atau tidak dikerjakan
sebab makruh adalah perkara yang dibenci Allah. Meski begitu, seseorang yang mengamalkan
suatu yang makruh tidak akan diganjar dosa atau siksaan, tetapi perbuatan atau amalan makruh
tidak disukai oleh Allah.

e. Haram

Kebalikan halal, haram adalah perkara yang harus ditinggalkan bagi siapapun sebab dilarang
dengan keras. Dengan begitu, jika seseorang mengerjakan suatu amalan yang termasuk dalam
kategori haram maka akan mendapat dosa dan siksa.
Sebaliknya, jika seseorang berhasil meninggalkannya maka akan mendapat pahala.

3. Dalam kajian yang mendalam, terdapat tujuh prinsip umum yang menjadi fondasi hukum Islam, yang jika
dipahami dan diimplementasikan dapat membawa umat Islam kepada kehidupan yang lebih taat dan
selaras dengan kehendak Allah SWT.
a. Prinsip Tauhid: Keesaan Allah sebagai Fondasi Hukum

Di puncak dari segala prinsip hukum Islam adalah Tauhid, mengesakan Allah SWT. Semua
ketentuan dan hukum yang ada dalam Islam mengarah pada pengakuan dan penyerahan diri
kepada satu-satunya Tuhan.

b. Prinsip Keadilan: Landasan dalam Penegakan Hukum

Keadilan merupakan prinsip penting dalam hukum Islam. Seperti disebutkan dalam QS. Al-
Maidah: 8, hukum diwujudkan agar setiap manusia dapat berlaku adil, baik itu dalam interaksi
sosial maupun dalam hubungan mereka dengan Allah SWT.

c. Prinsip Amar Makruf Nahi Munkar: Menjunjung Tinggi Kebaikan

Hukum Islam didirikan agar umatnya dapat menjalankan amar makruf nahi munkar, seperti yang
tercantum dalam QS. Ali 'Imran: 110. Artinya, umat Islam diajak untuk selalu mempromosikan
kebaikan dan mencegah kemungkaran, mengikuti apa yang telah dikehendaki oleh Allah SWT. Ini
adalah prinsip dinamis yang mendorong perbaikan terus-menerus dalam masyarakat

d. Prinsip al-Hurriyah: Kebebasan dalam Bertanggung Jawab

Hukum Islam mengakui prinsip kebebasan, sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah:
256, yang menyatakan tidak adanya paksaan dalam beragama.

Ini menekankan bahwa setiap individu memiliki kebebasan untuk menerima atau menolak hukum
Islam, namun dengan kebebasan ini datang tanggung jawab atas konsekuensi pilihan tersebut.

e. Prinsip Musawah: Kesetaraan di Hadapan Allah

Islam menegaskan bahwa tidak ada perbedaan esensial antara manusia selain takwa mereka
kepada Allah. QS. Al-Hujurat: 13 menggarisbawahi bahwa semua manusia diciptakan sama dan
perbedaan yang ada hanyalah untuk keperluan pengenalan, bukan diskriminasi. Dalam hukum,
prinsip ini menginspirasi kesetaraan dan keadilan bagi semua.

f. Prinsip Al-Ta’awun dan Al-Shura: Kerjasama dan Musyawarah

Dalam menjalankan kehidupan, Islam mendorong prinsip tolong-menolong dan konsultasi atau
musyawarah, yang diilhami oleh QS. Al-Maidah: 2. Hal ini relevan dalam proses ijtihad dan
pengambilan keputusan hukum, dimana keterlibatan umat dalam musyawarah menjadi penting
untuk mencapai kesepakatan dan pemahaman bersama.

g. Prinsip Al-Adl wal Ihsan: Keadilan dan Keutamaan

Hukum Islam tidak hanya menuntut keadilan, tetapi juga keutamaan, seperti yang diajarkan dalam
QS. An-Nahl: 90. Keutamaan ini berarti melampaui tuntutan minimal keadilan, mengejar perilaku
yang lebih tinggi, seperti mengampuni ketika mampu menghukum, dan memberi ketika berhak
untuk menerima.

4. a. Posisi Sunnah

Posisi sunnah dalam Islam sebagai sumber hukum. Para ulama juga telah berkonsensus dasar
hukum Islam adalah Al-Qur'an dan sunnah. Dari segi urutan tingkatan dasar Islam, sunnah
menjadi dasar hukum Islam (tasyri'iyyah) kedua setelah Al-Qur'an.

b. Fungsi Sunnah

Sunnah berfungsi sebagai penjelas atau tambahan terhadap Al-Qur'an. Tentunya pihak penjelas
diberikan peringkat kedua setelah pihak yang dijelaskan.
Teks Al-Qur'an sebagai pokok asal, sedangkan sunnah sebagai penjelas (tafsir) yang dibangun
karenannya. Dengan demikian, segala uraian dalam sunnah berasal dari Al-Qur'an.
5. - Moral adalah seperangkat prinsip atau aturan yang mengatur tindakan dan perilaku
individu.

- Istilah "susila" lebih umum digunakan dalam budaya Indonesia dan merujuk
pada etika atau moral. Susila melibatkan pandangan tentang perilaku yang baik dan benar
sesuai dengan budaya dan norma yang berlaku di Indonesia.
- Budi pekerti adalah konsep yang mirip dengan etika dan moral, dan juga digunakan dalam
konteks budaya Indonesia. Ini mencakup kualitas kepribadian dan perilaku yang dianggap
baik dan dihargai dalam masyarakat.
- Etika adalah studi tentang apa yang dianggap baik dan benar dalam konteks perilaku
manusia. Ini mencakup analisis rasional tentang apa yang seharusnya dilakukan dan
mengapa.
- Akhlak adalah istilah dalam bahasa Arab yang sering digunakan dalam konteks Islam, tetapi juga
bisa merujuk pada moralitas dalam konteks yang lebih luas.

Dalam konteks Indonesia, istilah seperti susila dan budi pekerti menjadi penting dalam
menggambarkan norma-norma sosial yang dijunjung tinggi dalam masyarakat.
Sementara itu, etika dan moral merupakan prinsip-prinsip yang melandasi perilaku manusia
dalam berbagai aspek kehidupan.

Sumber : https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5793463/surah-al-ankabut-ayat-45-tentang-satu-amalan-
pencegah-perbuatan-keji

https://kumparan.com/berita-terkini/sebutkan-dan-jelaskan-lima-macam-hukum-islam-ini-pembahasan-
lengkapnya-21UfQlcNbyN/full

https://beritadiy.pikiran-rakyat.com/citizen/pr-707317810/tujuh-7-macam-prinsip-prinsip-umum-hukum-
islam-ini-pengertian-taat-kepada-hukum-allah-hingga-prinsip-tauhid?page=3

https://kumparan.com/berita-terkini/posisi-dan-fungsi-sunnah-terhadap-al-quran-bagi-umat-muslim-
21UjBtik7al/full

https://metro.aspirasiku.id/pendidikan/84210737459/jelaskan-perbedaan-moral-susila-budi-pekerti-etika-
dan-akhlak-dan-kaitan-antara-semuanya

Anda mungkin juga menyukai