OLEH
KELOMPOK 1
ANGGOTA
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Belajar atau menuntut ilmu merupakan hal yang sangat penting untuk mewujudkan
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Tanpa ilmu, manusia tidak dapat melakukan segala hal.
Untuk mencari nafkah perlu ilmu, beribadah perlu ilmu, bahkan makan dan minumpun perlu
ilmu. Dengan demikian belajar merupkan sebuah kemestian yang tidak dapat ditolak apalagi
terkait dengan kewajiban seorang sebagai hamba Allah swt. Jika seorang tidak mengetahui
kewajibannya sebagai hamba bagaimana bisa dia dapat memperoleh keselamatan di dunia dan
akhirat.
Sebelum membahas mengenai kewajiban menuntut ilmu dalam hadis ini akan dibahas
pula mengenai pengertian wajib belajar setelah itu baru dibahas mengenai kewajiban belajar
sebagaimana tertuang dalam hadis-hadis Rasul saw. Untuk lebih memperjelas topik ini
dipaparkan selanjutnya mengenai definisi ilmu, klasifikasinya serta keutamaannya. Dengan
demikian jelaslah bagaimana kewajiban menuntut ilmu, apa itu ilmu, pembagian ilmu dan
keutamaan menuntut ilmu. Makalah ini dapat lebih memotivasi untuk giat belajar dan
mendalami ilmu terutama ilmu-ilmu agama.
2.Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana rumusan dalil QS. ALI-IMRAN ayat 190-191
2. Bagaimana isi kandungan QS. AL-GHASYIYAH ayat 17-20
3. Bagaimana kandungan nilai-nilai pendidikan islam dalam QS. Al-‘Alaq: 1-5 kaitannya
dengan proses belajar mengajar?
Bab II
Pembahasan
َ) ٱلَّ ِذين١٩٠( ب ِ ت أِّل ُ ْولِى ٱأۡل َ ۡلبَ ٰـ ِ ض َو ۡٱختِلَ ٰـ
ٍ ۬ ف ٱلَّ ۡي ِل َوٱلنَّہَ ا ِر أَل َيَ ٰـ ِ ت َوٱأۡل َ ۡرِ س َم ٰـ َوٲ ۡ
ِ إِنَّ فِى َخل
َّ ق ٱل
ۡ ۬ ۡ
ِ ت َوٱأۡل َ ۡر
ض َربَّنَ ا َم ا ِ س َم ٰـ َوٲَّ ق ٱل ِ يَ ذ ُك ُرونَ ٱهَّلل َ قِيَ ٰـ ۬ ًما َوقُ ُع و ًدا َو َعلَ ٰى ُجنُ وبِ ِهمۡ َويَتَفَڪَّ ُرونَ فِى َ۬خل
)١٩١( اب ٱلنَّا ِر َ س ۡب َح ٰـنَ َك فَقِنَا َع َذ ُ ًَخلَ ۡقتَ َه ٰـ َذا بَ ٰـ ِطال
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi [seraya berkata]: “Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
neraka.” (QS Ali Imran [3]: 190).
Isi Kandungan Surat Ali Imran ayat 190-191 ini adalah sebagai pembuktian tentang
tauhidullah di satu sisi dan kekuasaan Allah atas hukum-hukum alam. Untuk dapat men-
tadabburi (menghayati) kekuasan Allah pada penciptaan alam semesta, tidak dapat dipahami
kecualin dengan berpikir (ulul albab).
Ayat ini juga menunjukkan bahwa sesungguhnya dalam penciptaan alam semesta, yakni
kejadian benda-benda angkasa seperti matahari, bulan, dan jutaan gugusan bintang-bintang,
terdapat tanda-tanda kemahakuasaan Allah bagi ulul albab, yakni orang-orang yang memiliki
akal yang murni.
Surah Al-‘Alaq ini dinamai juga surah Al Qalam atau Iqra. Surah ini termasuk dalam
kategori dalam kategori surah Makiyah dengan jumlah ayatnya sebanyak 19 ayat. Dalam surah
Al-‘Alaq ini, ditegaskan bahwasanya Nabi Muhammad Saw diperintahkan oleh Allah SWT
untuk membaca yang dibarengi dengan kekuatan (Qudrat) Allah bersama manusia dan
penjelasan sebagai sifat-sifat-Nya. Kemudian Allah SWT menjelaskan perumpamaan yang
menunjukan terhadap sebagai penentang individunya berikut balasan pahala yang menjalankan
amalnya.
PENUTUP
Kiranya jelas bagi kita bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim dan muslimat.
Ilmu yang wajib `ain dituntut terutama adalah ilmu-ilmu agama kemudian ilmu-ilmu lainnya
yang tidak bertentangan dengan agama dan membawa maslahat bagi orang banyak maka fardhu
kifayah menuntutnya. Begitu banyak keutaman ilmu yang dijelaskan sebelumnya di antaranya;
orang yang berilmu adalah yang takut kepada Allah, orang yang berilmu adalah orang yang adil,
orang yang berilmu disamakan kesaksiannya dengan kesaksian Allah dan para malaikatNya,
orang yang berilmu memberikan sumbangsih yang besar dalam mentransfer ilmu kepada
generasi selanjutnya dan lain sebagainya. Disadari banyak terdapat kekurangan dalam penulisan
makalah ini oleh sebab itu penulis mengharapkan saran yang membangun untuk membenahinya.
Semoga juga makalah ini dapat memotivasi kita untuk lebih giat mendalami ilmu.