Anda di halaman 1dari 5

Nama : Iim Rohimah

Npm : 1901037
Nirm : 071. 16.0729.19
MK : Filsafat Pendidikan Islam
DoseN : Dr. H. Firdos Mujahidin.,M.Ag

PERTANYAAN
Bagaimana kedudukan Alam semesta, manusia dan ilmu pengetahuan dalam perpektif Islam ?
uraikan dan lengkapi dengan ayat al-quran, hadist serta pendapat ulama / ilmuan muslim !

JAWAB
1. Kedudukan Alam dalam perspektif Islam
Dalam perspektif Islam, alam adalah guru manusia. Manusia wajib belajar daru sikap alam
semesta yang tunduk mutlan pada hukum-hukum yang telah di tetapkan Allah Swt. Juga
sebagai guru yang mengajarkan kepada manusia untuk bertindak sesuai dengan hukum
yang telah di tetapkan Allah SWT. Alam semesta ini pada dasarnya adalah sarana
untuk menghantarkan manusia pada pengetahuan dan pembuktian tentang Keberadaan
dan Kemahakuasaan Allah Swt. Ini menunjukkan bahwa alam semesta tidak muncul
begitu saja melainkan ada wujud yang menciptakannya yakni hanya Allah Swt. yang
tidak dapat ditandingi kekuasaann-Nya.

ُ ُ َ َ ُ ُ َ ُ ُ َ َ َّ َ ٗ ‫َ َ َ ٰٓ َ أ‬ َ ‫َ ُ َّ َ َ َ أ‬
a. Dalil Al-quran ( surat al-Baqarah ayat 117 ):

ِۖ ِ ‫ت وٱۡل‬
‫ۡرض ِإَوذا قَض أمرا فإِنما يقول َلۥ كن فيكون‬ ِ َٰ ‫ب ِديع ٱلسمَٰو‬
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu,
maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah ia.

b. Hadist
c. Pendapat Ulama
1) al-Toumy al-Syaibani
10 prinsip-prinsip dasar pandangan Islam tentang alam semesta
a) Yang dimaksud dengan alam adalah segala sesuatu selain Allah, meliputi
cakrawala, langit, bumi, bintang, manusia, hewan, tumbuhan, benda dan sifat
benda, makhluk benda dan bukan benda.
b) Alam Wujud ini terdiri dari unsur Ruh dan Materi sekaligus. Prinsip ini
mengandung pengertian keseimbangan antara ruh dan materi.
c) Alam semesta dan seluruh isinya senantiasa berubah sesuai kehendak Allah Swt.
d) Alam berkembang dan bergerak terus sesuai dengan hukum yang telah
digariskan oleh penciptanya.
e) Setiap unsur dan bagian dari alam ini senantiasa terikat pada hukum umum yang
tertentu dan berdasarkan pada hubungan yang teratur yang menunjukkkan
kesatuan koordinasi dan pengaturan.
f) Pada alam semesta berlaku Hukum Umum sebab akibat.
g) Alam semesta diciptakan bagi kesejahteraan dan kemajuan manusia.
h) Alam bersifat baharu, yang kemudian mengalami perubahan sampai pada
akhirnya menemui saat kehancurannya. Setiap unsur alam memiliki titik
permulaan dan titik akhir penghabisan.
i) Penerimaan akan hakikat baharunya alam, berarti menerima Wujud Pencipta
alam. Dalam hal ini, berarti alam diciptakan dari tidak ada oleh Allah Swt dan
memeliharanya.
j) Allah Swt adalah Sang Pencipta yang memiliki ciri-ciri keunggulan sebagai
Tuhan yang mutlak dan bersifat kesempurnaan.
2) Al-Faruqi
Menyebutkan bahwa dalam islam, alam adalah ciptaan dan anugerah. Sebagai
ciptaan, ia bersifat teleologis, sempurna dan teratur; sebagai anugerah ia merupakan
kebaikan yang tak mengandung dosa yang disediakan untuk manusia. Tujuannya
adalah memungkinkan manusia melakukan kebaikan dan mencapai kebahagiaan.
Tiga penilaian ini, menjadi ciri utama pandangan islam terhadap alam
2. Kedudukan manusia dalam perspektif Islam
Manusia adalah makhluk yg paling sempurna yg di ciptakan Allah. Kedudukan manusia
adalah sebagai hamba Allah yg wajib patuh, taat, tunduk kepada sang khalik. Manusia
terikat oleh hukum-hukum atau aturan-aturan yang menjadi kodrat ia sebagai ciptaan-Nya.
Manusia diciptakan untuk menjadi khalifah di muka bumi. Khalifah ialah pemimpin, atau
penguasa dalam berbagai bidang kehidupan. Untuk melaksanakan tugas nya sebagai
khalifah, Allah telah memberikan manusia potensi akal dan hati. Potensi ini tidak otomatis
berkembang melainkan manusia itu sendiri harus mengembangkannya.

ُ َ ‫َ َ ٗ َ ُْٓ َ َأ‬ َ‫أ‬


a. Dalil al-quran ( surat al-baqarah ayat 30 ) :

َ ٞ ِ َ ٰٓ َ ‫َ أ‬ َ َ ‫أ‬
َ ِ ‫ِإَوذ قال َر ُّبك ل ِل َملئِكةِ إ ِ ِّن َجاعِل ِِف ٱۡل‬
‫ۡرض خلِيفة ۖٗ قالوا أَتعل فِيها من‬
َ ِ َ َ َ َ ُ ِ َُ َ َ ‫ُأ ُ َ َ َأ ُ ِ َ ٓ َ َأ َُ ِ ُ َأ‬
ُ‫ّن أ أعلَم‬
ٓ ِ ِ ‫سد فِيها ويسفِك ٱلِما َء وَن ُن نسبِح ِِبم ِدك ونق ِدس لك ۖٗ قال إ‬
ِ ‫يف‬

َ َ َ َ
‫َما َل ت أعل ُمون‬

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui".

a. Hadist

:ُ‫عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُول‬

ِ‫كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِه‬


Diberitakan dari Abdullah bin Umar, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah s.a.w.
bersabda, “Kamu semua adalah pemelihara (pemimpin) dan bertanggung jawab kepada
pemeliharaannya. (Hadis riwayat Bukhari no. 844).
b. Pendapat ulama Muslim
1) Rif'at Syauqi Nawawi
Menurutnya Kemajuan manusia dimulai dari kelemahan dan ketidakmampuan,
yang kemudian bergerak ke arah kekuatan. Tetapi itu tidak akan menghapuskan
kegelisahan psikis mereka, kecuali jika mereka dekat dengan Tuhan dan selalu
mengingat-Nya. Selain itu, Alquran juga menyebutkan sifat-sifat kelemahan dari
manusia. Qur'an mencela manusia disebabkan kelalaian manusia akan
kemanusiaannya, kesalahan manusia dalam mempersepsi dirinya dan
memanfaatkan potensi fitrahnya sebagai khalifah Allah di muka bumi ini.
2) Abul Majid al-Zandaniy
Beliau berpendapat bahwa Pengabdian manusia kepada Allah harus ditempatkan di
atas segalanya, karena pengabdian kepada Allah merupakan jalan hidup yang benar.
Kehidupan di dunia bersifat sementara, sedangkan tujuan akhirnya adalah
kehidupan akhirat, yakni menghadap Illahi.Pengabdian kepada Allah, harus
disadari oleh manusia sebagai tugasnya yang pokok, agar manusia memperoleh
kebaikan hidup di akhirat kelak.

3. Kedudukan ilmu dalam perspektif Islam


Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran Islam. Hal ini banyak
terlihat dari banyaknya ayat Al-Quran yang memandang orang berilmu dalam posisi
yang tinggi dan mulia.

‫َٰٓ َ ُّ َ َّ َ َ َ ُ ٓ ْ َ َ َ ُ أ َ َ َّ ُ ْ أ‬
a. Dalil al-quran ( surat al-mujadillah ayat 11 )

َ ‫َ أ َ ُ َْأ‬ َٰ َ َ
ِ‫يأيها ٱَّلِين ءامنوا إِذا قِيل لكم تفسحوا ِِف ٱلمجل ِ ِس فٱفسحوا يفسح‬

ُ
‫ِنكمأ‬ ْ ُ َ َ َ َّ ُ َّ َ ‫َّ ُ َ ُ أ َ َ ُ ُ ْ َ ُ ُ ْ َ أ‬
‫ٱَّلل لكمۖٗ ِإَوذا قِيل ٱنُشوا فٱنُشوا يرفعِ ٱَّلل ٱَّلِين ءامنوا م‬

َ ُ َ ‫َ َّ َ ُ ُ ْ أ أ َ َ َ َ َٰ َ َّ ُ َ َ أ‬
ٞ‫ون َخبري‬
ِ ‫ت وٱَّلل بِما تعمل‬
ٖۚ ‫وٱَّلِين أوتوا ٱلعِلم درج‬
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam
majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan
apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

b. Hadist

ٍ‫طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِِّ مُسْلِم‬


Artinya: "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah )

c. Pendapat Ulama Muslim


1) al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith,
Beliau menyatakan bahwa ilmu adalah asasnya ibadah-ibadah dan sumber beberapa
kebaikan, sebagaimana kebodohan adalah pangkal setiap keburukan dan sumber
seluruh musibah”
2) KH Hasyim Asy’ari
Puncak dari keilmuan seseorang adalah pengamalan ilmu tersebut dalam kehidupan
sehari-hari, sebab hal itu merupakan buah dari ilmu dan faedah kebaikan dari umur
seseorang serta merupakan bekal yang akan berguna di akhirat kelak, maka siapa
saja yang dapat menggapai itu semua maka ia akan berbahagia baik di dunia
maupun di akhirat, dan barangsiapa yang tidak dapat menggapainya maka ia akan
berada dalam kerugian.

Anda mungkin juga menyukai