Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KELOMPOK PENDIDIKAN AGAMA

BUKTI BUKTI KEKUASAAN ALLAH

Disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan Agama

Disusun Oleh : Kelompok 1 kelas 1-B


Anggota kelompok : 1.Agung Try Rivandi
2. Ahmad Suqra
3. Aldi Prayogi
4. Da’i Al-Fajar Muharren
5. Erpandi
6. Khairil Anwar Lubis
7. Maulana Nurbayu
8. Nurul Haqiqy Efendi Lubis
9. Rizki Marito Daulay

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Jalan. Kampus Unimal Bukit Indah, Blang Pulo, Muara Satu, Kabupaten
Aceh Utara, Kode Pos 24355
TAHUN AJARAN 2021/2022
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Allah menciptakan segala sesuatu tidak ada yang sia-sia seperti tumbuhan, hewan, manusia
dan komponen alam semesta lainnya. Manusia dibekali akal dan pikiran untuk memanfaatkan dan
mengembangkan semua ciptaan Allah. Di dalam kitab suci Al-Qur’an tertuang bukti kekuasaan
Allah pada surah Al-Baqarah ayat 164.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, bahtera yang
berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia dan apa yang Allah turunkan dari
langit berupa air, lalu dengan air itu Ia hidupkan bumi sesudah matinya dan Dia sebarkan di bumi
itu segala jenis hewan dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi;
sungguh (ada) tanda-tanda (ke-esaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS Al
Baqarah, 164)

Allah merupakan Zat yang Maha Kuasa dan Maha Segalanya. Ia telah menciptakan langit
dan bumi beserta seluruh isi yang ada di dalamnya. Ia telah menciptakan langit dan bumi beserta
seluruh isi yang ada di dalamnya. Dalam Buku Visionary Life karya J.A. Sardjono (2018: 364)
dijelaskan bahwa dalam ayat tersebut, Allah SWT sangat menyayangi manusia dan memberikan
kesempatan bagi kita untuk memperhatikan bukti kekuasaan Allah untuk kita pikirkan dan
renungkan. Sebagai makhluk yang memiliki akal, manusia dianjurkan untuk mampu mengambil
pelajaran dari Surat Al Baqarah ayat 164 tersebut. Kita perlu menalar fenomena alam raya agar
sampai pada bukti nyata tentang ke-Esaan dan kekuasaan Allah. Hal ini karena bukti-bukti tersebut
seakan lebih mampu membangkitkan hati dan pikiran manusia untuk memahami dahsyatnya
kemampuan Allah. Dengan begitu, manusia juga akan lebih cepat untuk siap dalam meraih
keagungan ilahi. Dengan memahami bukti kekuasaan Allahkita juga akan lebih bersyukur dengan
segala hal yang telah kita dapat di dunia ini. (www.kumparan.com)
PEMBAHASAN

B. Bukti-bukti kekuasaan Tuhan

Kekuasaan Allah swt. sangatlah berbeda dengan kekuasaan yang ada pada makhluk-Nya.
Kekuasaan Allah swt. adalah yang tidak terbatas, tidak terjangkau dan tidak tertandingi.
Sedangkan kekuasaan yang terbatas itu ada pada makhluk-Nya. Sesungguhnya dalam tatanan
langit dan bumi serta keindahan dan keajaiban ciptaan-Nya juga dalam silih bergantinya siang dan
malam secara teratur sepanjang tahun yang dapat manusia rasakan langsung pengaruhnya pada
tubuh dan cara berpikirnya karena pengaruh panas matahari, dinginnya malam, dan pengaruhnya
yang ada pada dunia flora dan fauna, dan sebagainya merupakan tanda dan bukti keesaan Allah
swt, kesempurnaan pengetahuan dan kekuasaan-Nya Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis
juga akan memaparkan beberapa fenomena yang memperlihatkan bukti kekuasaan Allah SWT.
Dengan mengetahui hal tersebut maka diharapkan dapat menjadi bahan renungan untuk
mengantarkan kepada keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt. sebagai Tuhan Yang Maha
Kuasa yang telah menciptakan alam semesta. Berikut beberapa bukti kekuasaan Allah:

Kekuasaan Allah swt. sangatlah berbeda dengan kekuasaan yang ada pada makhluk-Nya.
Kekuasaan Allah swt. adalah yang tidak terbatas, tidak terjangkau dan tidak tertandingi.
Sedangkan kekuasaan yang terbatas itu ada pada makhluk-Nya. Sesungguhnya dalam tatanan
langit dan bumi serta keindahan dan keajaiban ciptaan-Nya juga dalam silih bergantinya siang dan
malam secara teratur sepanjang tahun yang dapat manusia rasakan langsung pengaruhnya pada
tubuh dan cara berpikirnya karena pengaruh panas matahari, dinginnya malam, dan pengaruhnya
yang ada pada dunia flora dan fauna, dan sebagainya merupakan tanda dan bukti keesaan Allah
swt, kesempurnaan pengetahuan dan kekuasaan-Nya Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis
juga akan memaparkan beberapa fenomena yang memperlihatkan bukti kekuasaan Allah SWT.
Dengan mengetahui hal tersebut maka diharapkan dapat menjadi bahan renungan untuk
mengantarkan kepada keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt. sebagai Tuhan Yang Maha
Kuasa yang telah menciptakan alam semesta. Berikut beberapa bukti kekuasaan Allah:

1. Kapal dan Bahtera di Laut

Tanda-tanda kebesaran Allah dalam Alquran yang pertama dapat kita lihat dari adanya
kapal dan bahtera di lautan. Apakah pernah Anda berpikir bahwa bagaimana ada sebuah benda
mengapung di atas air? Ataupun bagaimana terbentuknya bahtera laut yang sangat luas di
sekeliling kita? Dan sungguh semua itu hal yang mudah bagi Allah, Allah Ta’ala telah berfirman :

ِ‫ﻭَﻡِﻦ ﺁَﻱَﺎﺕِﻪِ ﺍﻝﺞَﻮَﺍﺭِ ﻑِﻲ ﺍﻝﺐَﺢﺮِ ﻙَﺎﻝﺄَﻉﻞَﺎﻡ‬

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal di tengah (yang berlayar) di laut
seperti gunung-gunung.” (QS. Asy Syura: 32).

‫ﺍِﻥَ ﻑِﻲ ﺥَﻞﻖِ ﺍﻟﺲَﻢﻮﺕِ ﻭَﺍﻝﺎَﺭﺽِ ﻭَﺍﺥﺖِﻞَﺎﻑِ ﺍﻝَﻲﻞِ ﻭَﺍﻟﻦَﻪَﺎﺭِ ﻭَﺍﻝﻒﻞﻚِ ﺍﻝَﺖِﻲ ﺕَﺞﺮِﻱ ﻑِﻰ ﺍﻝﺐَﺢﺮِ ﺏِﻢَﺎ ﻱَﻦﻒَﻊ ﺍﻟﻦَﺎﺱَ ﻭَﻡَﺎ‬
ِ‫ﺏَﺔ ﻭَﺕَﺺﺮِﻱﻒِ ﺍﻟﺮِﻱﺢِ ﻭَﺍﻟﺲَﺢَﺎﺏ‬ ‫ﺀ ﻑَﺎَﺡﻲَﺎ ﺏِﻪِ ﺍﻝﺎَﺭﺽَ ﺏَﻊﺪَ ﻡَﻮﺕِﻪَﺎ ﻭَﺏَﺚَ ﻑِﻲﻪَﺎ ﻡِﻦ ﻙﻞِ ﺩَﺍ‬ ‫ﺀِ ﻡِﻦ ﻡَﺎ‬ ‫ﺍَﻥﺰَﻝَ ﺍﻟﻞﻪ ﻡِﻦَ ﺍﻟﺲَﻢَﺎ‬
َ‫ﺀِ ﻭَﺍﻝﺎَﺭﺽِ ﻝَﺎﻱﺖ ﻝِﻖَﻮﻡ ﻱَﻊﻖِﻞﻮﻥ‬ ‫ﺍﻝﻢﺲَﺦَﺮِ ﺏَﻲﻦَ ﺍﻟﺲَﻢَﺎ‬

Terjemahan

Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar
di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit
berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di
dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara
langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang
yang mengerti.

Ketahuilah, sesungguhnya pada penciptaan langit dengan ketinggian dan keluasannya serta
benda-benda angkasa di lingkupnya; dan bumi yang terhampar luas; pergantian malam dan siang
dengan perubahan panjang-pendeknya dan kemanfaatan masing-masing; kapal dan perahu yang
berlayar di laut dengan membawa muatan berupa manusia dan aneka ragam barang yang
bermanfaat bagi manusia; apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan air itu
dihidupkan-Nya bumi dengan berbagai macam tumbuhan setelah tanaman tersebut mati atau
kering; apa yang Dia tebarkan di dalam dan di permukaan-nya berupa bermacam-macam binatang;
dan perkisaran angin, baik yang semilir maupun yang kencang; dan awan yang menggumpal dan
dikendalikan untuk bergelantungan antara langit dan bumi; semua itu sungguh merupakan tanda-
tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang mengerti, menggunakan akalnya untuk mengambil
pelajaran. (Tafsir Ringkas Kemenag RI)

2. Burung-burung di Langit
Tanda-tanda kebesaran Allah dalam Alquran yang berikutnya adalah adanya burung-
burung yang beterbangan di langit dengan bebas. Apakah Anda pernah berpikir bahwa bagaimana
seekor burung dapat dengan mudah terbang di angkasa dan tanpa ada satupun penopang di
sekelilingnya? Burung adalah salah satu makhluk yang ditundukkan oleh Allah SWT bagi
manusia, guna dinikmati dan dijadikan ibrah dalam kehidupan. Telah menjadi kehendak Allah
SWT bahwa burung menjadi ayat qauliyah (tersurat) dan kauniyah (kosmologi). Dalam Alquran
terdapat kisah burung hudhud yang kecil, tetapi mampu mengerjakan sesuatu yang melebihi
bentuk fisiknya. Dalam hadist Rasulullah saw disebutkan bagaimana burung-burung berangkat di
pagi hari dalam keadaan perut kosong, dan kembali di sore hari dalam keadaan perut kenyang oleh
makanan.

Oleh karena itu, manusia diperintahka Allah SWT untuk selalu membaca ayat-ayat-Nya
secara utuh, baik yang tersurat maupun yang tersirat. Terhadap kisah burung hudhud ataupun
eksistensi burung-burung yang hidup di alam semesta ini, terdapat pelajaran yang bisa kita
teladani. Burung mengajarkan kepada kita untuk memiliki obsesi melebihi bentuk fisik kita,
misalnya, fisik boleh kecil, tetapi cita-cita dan idealisme harus lebih besar. Hal ini bukanlah mimpi
dan khayalan. Yang membedakan antara kenyataan dan khayalan adalah kemauan dan
kesungguhan untuk merealisasikan obsesi, cita-cita, dan idealisme itu. Lihatlah hudhud seekor
burung kecil mampu memberikan informasi yang tidak diketahui oleh Nabi Sulaiman, bahwa ada
kerajaan yang penduduknya menyembah selain Allah SWT dan dipimpin oleh seorang wanita.

Burung juga mengajarkan optimisme, tidak boleh berputus asa dalam berbuat, terutama
dalam hal pemenuhan hajat dan kebutuhan sehari-hari. Bagaimana burung yang sedemikian kecil
dari segi fisik itu, begitu besar dalam semangat mencari dan mengais karunia Allah SWT.
Keputusasaan hanya akan menjadikan seseorang malas dan berakibat fatal dalam kehidupannya.
Sesungguhnya burung hanya mempunyai insting, namun mampu mencukupi kebutuhannya,
apalagi manusia yang dilengkapi dengan akal. Ini hanyalah sebagian dari apa yang diajarkan
burung kepada kita. Sekarang bagaimana kita bisa membuat diri kita menjadi manusia burung,
dalam arti mempelajari dan mengambil pelajaran dari burung dan menjadikan diri mampu berbuat
besar, bahkan lebih besar dari apa yang diperbuat oleh burung hudhud. Burung saja mampu,
mengapa kita tidak?
Apakah hal itu semua berkat hewan ini memiliki sayap? Atau bisa jadi karena adanya kebesaran
Allah? Dan sungguh jawabannya telah Allah jelaskan dalam firmanNya :

َ‫ﺃَﻝَﻢ ﻱَﺮَﻭﺍ ﺇِﻝَﻰ ﺍﻟﻂَﻲﺮِ ﻡﺲَﺦَﺮَﺍﺕ ﻑِﻲ ﺝَﻮِ ﺍﻟﺲَﻢَﺎﺀِ ﻡَﺎ ﻱﻢﺲِﻚﻪﻦَ ﺇِﻻ ﺍﻟﻞَﻪ ﺇِﻥَ ﻑِﻲ ﺫَﻝِﻚَ ﻵﻱَﺎﺕ ﻝِﻖَﻮﻡ ﻱﺆﻡِﻦﻮﻥ‬

“Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas.


Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman.” (QS. An Nahl: 79)

3. Adanya Siang dan Malam

Tanda-tanda kebesaran Allah dalam Alquran yang berikutnya adalah adanya siang dan
malam. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

﴿‫ﻥِﺇ َﻥهَقَﻝَﺥ ﻱِﺫَﻝﺍ ِهَﻝِﻝ ﺍﻭﺩﺝﺱﺍَﻭ ِﺭَﻡَقﻝِﻝ ﺍَﻝَﻭ ِﺱﻡَشﻝِﻝ ﺍﻭﺩﺝﺱَﺕ ﺍَﻝ ﺭَﻡَقﻝﺍَﻭ ﺱﻡَشﻝﺍَﻭ ﺭﺍَهَﻥﻝﺍَﻭ ﻝﻱَﻝﻝﺍ ِهِﺕﺍَﻱﺁ ﻥِﻡَﻭ‬
‫﴾َﻥﻭﺩﺏﻉَﺕ هﺍَﻱِﺇ ﻡﺕﻥﻙ‬

“Dan sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya ialah malam dan siang, matahari, dan bulan.
Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada
Allah Yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.” (QS. Al-Fussilat]:
37)

Bumi yang kita tempati mengalami perputaran pada porosnya dari arah barat ke timur.
Rotasi bumi memakan waktu selama 23 jam 56 menit 4 detik atau selama satu hari. Berkat adanya
gravitasi, manusia tidak bisa merasakan rotasi bumi secara langsung. Akibat rotasi bumi, kita
mengenal yang namanya pergantian siang dan malam. Akibat rotasi bumi berikutnya adalah
adanya perbedaan percepatan gravitasi bumi, seperti yang dikutip dari Ruangguru. Perbedaan
percepatan gravitasi terjadi karena bentuk bumi yang tidak baku di kedua kutubnya dan
mengembang pada khatulistiwa. Hal ini menyebabkan perbedaan pada diameter kutub bumi dan
diameter khatulistiwa, sehingga kutub memiliki percepatan gravitasi lebih besar daripada wilayah
khatulistiwa. (www.detik.com)

Adanya siang dan malam, perubahan musim di permukaan bumi, gravitasi dan orbit satelit.
Dalam kesempatan ini, penulis hanya mencoba untuk menjelaskan bagaimana kaitan siang dan
malam dengan bentuk bumi yang bulat. Al-Isra’ ayat 12:
‫ﻭَﺝَﻊَﻞﻦَﺎ ﺍﻝَﻲﻞَ ﻭَﺍﻟﻦَﻪَﺎﺭَ ﺍﻱَﺖَﻲﻦِ ﻑَﻢَﺢَﻮﻥَﺂ ﺍﻱَﺔَ ﺍﻝَﻲﻞِ ﻭَﺝَﻊَﻞﻦَﺂ ﺍﻱَﺔَ ﺍﻟﻦَﻪَﺎﺭِ ﻡﺐﺺِﺮَﺓ ﻝِﺖَﺐﺖَﻎﻮﺍ ﻑَﺾﻞﺎ ﻡِﻦ ﺭَﺏِﻚﻢ‬
‫ﻭَﻝِﺖَﻊﻞَﻢﻮﺍ ﻉَﺪَﺩَ ﺍﻟﺲِﻦِﻲﻦَ ﻭَﺍﻝﺢِﺲَﺎﺏَ ﻭَﻙﻞَ شَﻲﺀ ﻑَﺺَﻞﻦﻪ ﺕَﻒﺺِﻲﻞﺎ‬

“Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran Kami), kemudian Kami
hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang benderang, agar kamu (dapat)
mencari karunia dari Tuhanmu, dan agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan
(waktu). Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas”. (Terjemah Kemenag 2002).

Dari dua ayat Alquran di atas dapat dipahami bahwa peristiwa siang dan malam yang silih
berganti merupakan salah satu bukti kekuasaan Allah terhadap segala ciptaan-Nya dan menjadi
penanda waktu bagi manusia dalam beraktifitas. Dengan adanya siang dan malam yang teratur,
manusia mudah mengatur waktu untuk bekerja dan istirahat, dan pengorganisasian waktu dalam
bentuk harian, mingguan, bulanan, dan tahunan untuk keperluan administrasi. Keteraturan
peristiwa siang dan malam ini menjadi kata kunci dalam membuktikan bentuk bumi yang kita pijak
adalah bulat. (www.acehtrend.com)

4. Pembatas Antara Air Sungai dan Laut

Di muara-muara sungai, tempat pertemuan sungai dan laut, juga terdapat pembatas. Di
situlah berlangsung perpindahan air sungai menjadi air laut, tetapi rasanya tidak tawar dan tidak
pula asin. Pembatas ini terus bergerak. Artinya, jika terjadi banjir di sungai, pembatas ini akan
bergerak masuk ke laut, dan jika debit air berkurang, pembatas akan kembali bergerak ke sungai.
Hal yang sama juga terjadi pada saat pasang dan surut air laut.

Allah berfirman,

"Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar dan segar,
sementara yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan di antara keduanya pemisah dan batas
yang tidak tembus." (QS Al-Furqan: 53).

Sesungguhnya di antara air laut yang asin dan air sungai yang tawar terdapat pembatas dan
pemisah yang tidak bisa ditembus. Sebagai contoh, debit air sungai-sungai di Amerika lebih dari
300 ribu meter kubik per detik. Jumlah air tawar sebanyak itu semuanya ditumpahkan ke Samudra
Atlantik dan mengalir di dalam samudra tersebut sepanjang 80 kilometer. Air sungai yang tawar itu
mengalir di dalam air laut yang asin, tetapi tidak bercampur karena di antara keduanya ada batas
yang tidak dilampaui oleh masing-masing.

Jadi, di antara air tawar dan air asin terdapat pembatas. Artinya, sebagian besar ikan air
tawar tidak masuk ke dalam air asin, dan ikan-ikan air asin tidak masuk ke dalam air yang tawar.
Dengan demikian, ada pembatas bagi ikan air tawar untuk berpindah ke wilayah berair asin, dan
bagi ikan air asin untuk berpindah ke wilayah air tawar. Ayat di atas merupakan salah satu dari ayat
-ayat yang menunjukkan keagungan Allah. Maksudnya, lautan tidak bercampur dengan air sungai
meskipun keduanya bertemu langsung. Namun, jika Anda memasukkan segelas air asin dan
segelas air tawar ke dalam satu wadah yang sama, bisakah Anda mencegah kedua jenis air tersebut
tidak bercampur? Bisakah Anda memisahkan keduanya lagi setelah itu? Bisakah kita meminum air
yang tawar dari wadah tersebut tanpa meminum air yang asin: Ini adalah sesuatu yang berada di
luar kemampuan manusia.

Ketika para ilmuwan sedang dimabuk kegembiraan oleh penemuan mereka tentang
pembatas di antara dua air laut, sebagian dari mereka mengetahui bahwa di dalam Alquran terdapat
petunjuk mengenai penemuan tersebut, yaitu pada firman-Nya, "Dia membiarkan dua laut
mengalir bolak-balik yang (kemudian) keduanya bertemu; di antara keduanya ada batas yang tidak
dilampaui oleh masing-masing. Maka, ayat Tuhan yang manakah yang akan kau dustakan?" (QS
Ar-Rahman: 19-21). Mereka pun tercengang. Mereka juga menemukan bahwa di antara laut yang
asin dan sungai yang tawar terdapat dua pembatas. Satu pembatas mencegah air laut mencampuri
air sungai dan sebaliknya, yang terjadi di antara dua laut yang sama-sama asin. Sementara
pembatas yang lain mencegah ikan-ikan dari sungai berpindah ke daerah yang berair asin dan
sebaliknya mencegah ikan-ikan dari laut berpindah ke daerah yang berair tawar. Dengan demikian,
air suatu laut tidak akan mencampuri air laut yang lain atau sungai. Masing-masing menjaga
kepadatan massa airnya, Kdar garamnya, dan partikel-partikel penyusun kandungan airnya.
Pembatas yang dimaksudkan di atas bukan statis, melainkan senantiasa bergerak Sesuai dengan
pergerakan angin dan fenomena pasang surut. Alquran yang mulia telah memberikan petunjuk
mengenai penemuan yang kedua ini. Alquran pun menyebut pembatas yang pertama sebagai
barzakh dan pembatas yang kedua dengan istilah hijr.

Dia berfirman,
"Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar dan segar,
sementara yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan di antara keduanya pemisah dan batas
yang tidak tembus." (QS Al-Furqan: 53). Ketika air Sungai Nil bertemu dengan air Laut Tengah
yang asin, air Sungai Nil terdorong masuk membelah air Laut Tengah, membentuk sebuah garis
lurus, tanpa bercampur dengan air yang asin itu.

Tanda-tanda kebesaran Allah dalam Alquran yang selanjutnya adalah adanya pembatas
antara air sungai dan laut. Bukankah kita dapat melihat air sungai dan air laut yang saling
berdampingan ?

Tidak ada yang melampaui satu sama lain, kecuali pada batas koridor yang telah ditetapkannya ?
Sungguh Allah telah berfirman :

۞ ‫ﺍﺭﻭﺝﺡَﻡ ﺍﺭﺝِﺡَﻭ ﺍﺥَزﺭَﺏ ﺍَﻡهَﻥﻱَﺏ َﻝَﻉَﺝَﻭ ﺝﺍَﺝﺃ ﺡﻝِﻡ ﺍَﺫَهَﻭ ﺕﺍَﺭﻑ ﺏﺫَﻉ ﺍَﺫَه ِﻥﻱَﺭﺡَﺏﻝٱ َﺝَﺭَﻡ ىِﺫَﻝٱ َﻭهَﻭ‬

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar
dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang
menghalangi”

5. Mekkah dan Madinah yang Bersinar di Luar Angkasa

Tanda-tanda kebesaran Allah dalam Alquran yang berikutnya adalah Anda dapat melihat
Mekkah dan Madinah yang bersinar apabila dilihat dari luar angkasa. Mekkah dan Madinah adalah
dua kota suci yang tidak ada kota suci lainnya kecuali dua kota tersebut.

Seorang Astronot India yang bernama Sunita Wiliam, memperlihatkan foto yang diambil
dari satelit NASA atau badan antariksa Amerika, dan hasilnya kedua kota tersebut terlihat lebih
terang bahkan lebih bersinar dibandingkan dengan kota-kota yang lainnya. Ryazanskiy pun
menuliskan keterangan terhadap foto-fotonya itu: "Mekkah merupakan kota yang tidak biasa
dalam segala hal. Kota ini adalah tempat suci bagi umat Islam, dan non-muslim dilarang keras
memasuki Mekkah. Kota ini diawasi dengan ketat, dan saya mendengar bahwa bahkan ada rambu-
rambu peringatan jalan. Dan juga memperhatikan arsitektur kota yang menarik, menurut saya itu
tidak dapat dikacaukan dengan yang lain, bahkan dari luar angkasa. Indah baik di malam hari dan
di siang hari."
Dilansir dari National Geographic, baru-baru ini, seorang astronaut Jepang yang berada di
Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station atau ISS) juga membagikan foto
Mekkah yang ia potret dari luar angkasa. Astronaut bernama Noguchi Soichi itu mengunggah foto-
foto tersebut di akun Twitter-nya, @Astro_Soichi. Di antara foto yang diambil Soichi itu, terdapat
foto yang menunjukkan pemandangan Mekkah dan Masjidil Haram yang megah. "Kota Suci
Mekkah, Arab Saudi," kata Soichi dalam cuitannya yang berisi foto tersebut. Dari foto ini, tampak
keindahan Mekkah secara luas. Yang paling menarik adalah bagian Masjidil Haram yang terlihat
putih berkilau di tengahnya. Dari luar angkasa, foto Masjidil Haram itu memang tampak begitu
mencolok daripada daerah sekitarnya. Adapun daerah lain yang juga terlihat jelas karakternya
adalah kontur Lembah Mina di sebelah kanannya. Selama ini, Mekkah, terutama masjidnya,
memang terkenal dengan keindahannya, tidak hanya indah dilihat dari permukaan Bumi, tapi juga
dari luar angkasa.

Dilansir dari Arabnews.com pada November 2012, empat astronaut Rusia yang
mengunjungi Prince Salman Science Oasis (PSSO) mengatakan kepada mahasiswa Arab Saudi
bahwa, saat mengambil gambar beberapa kota indah dari luar angkasa, kota paling terang dan
indah yang dilihatnya adalah Mekkah dan Madinah, khususnya titik-titik tengahnya. Para astronot
ini datang sebagai bagian dari program Association of Space Explorers (ASE) di Riyadh.

“Saat berada di luar angkasa, kami mengambil foto pada siang hari untuk visibilitas dan
pengambilan gambar yang baik. Pada malam hari, sulit untuk mengambil gambar karena harus
menggunakan teknik khusus. Meski demikian, saya berhasil mengambil banyak gambar dari
berbagai kota di malam hari. Saya kagum menemukan bahwa kota Mekkah dan Madinah lebih
cemerlang dari kota-kota lain di seluruh dunia,” kata astronaut Anatoly Ivanishin.
(www.cekfakta.co)

6. Astronaut yang Mendengar Suara Azan di Antariksa

Tanda-tanda kebesaran Allah bukan hanya telah dicantumkan di dalam Alquran saja, tetapi
dapat kita lihat dan rasakan langsung. Ada suatu peristiwa dimana seorang astronot muslim asal
Malaysia bernama Sheikh Muszaphar Syukron mendengar suara Adzan di antariksa pada saat ia
mengorbit di angkasa pada 10 Oktober 2007. Armstrong nampak gelisah dan mulai membaca doa-
doa agama Kristen agar dapat tidur kembali, tetapi tidak bisa. Akhirnya Armstrong mengambil
buku dan membacanya sambil menunggu waktu pagi.

Neil Armstrong membaca buku itu, namun tidak dapat memahaminya dengan baik. Dalam
hatinya hanya ada keinginan untuk mendengar lagi suara panggilan itu dan ingin sekali mengetahui
rahasianya. Kemudian hingga waktu pagi tiba, Armstrong beserta rombongannya pergi ke tempat-
tempat wisata di Mesir. Dia memasuki salah satu Museum Firaun. Dalam museum itu, dia
mendengar suara panggilan itu dengan nada sangat indah yang berasal dari radio milik salah satu
pegawai museum.

Armstrong kemudian meninggalkan rombongannya dan berhenti di samping radio, untuk


mendengarkannya dengan khusyuk. Di tengah suara azan itu ia memanggil sahabat-sahabatnya.
Amstrong berkata kepada mereka “Apakah kalian pernah mendengar suara panggilan tadi?”
Armstrong bertanya lagi “Apakah kalian tahu di mana aku mendengar suara panggilan itu?”.
Tanpa menunggu jawaban dari mereka, Amstrong berkata bahwa dia telah mendengarkannya di
permukaan bulan pada tahun 1969. Salah satu sahabat karibnya, Smith, berteriak dan menuduh
Armstrong telah kehilangan akal sehatnya. Tentu saja Armstrong merasa kesal dengan sahabat
karibnya itu. Pada saat itu bertepatan dengan bulan Ramadhan, hal ini terdengar mustahil karena
kita tahu luar angkasa adalah ruang hampa yang kedap suara. Tapi, sungguh tidak ada yang tidak
mungkin apabila Ia telah berkehendak. (https://lingkarkediri.pikiran-rakyat.com/)

7. yang Terjaga dari Alqur’an Tertua Kebakaran

Ada sebuah kisah unik mengenai Al Quran tertua di Asia. Al-Quran yang terletak di
kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menyimpan sebuah kisah yang mungkin menjadi
salah satu bukti akan kebesaran Allah SWT. Saat itu terjadi kebakaran hebat di sebuah rumah yang
menjadi tempat penyimpanan Al Quran milik kesultanan Ternate ini. Namun anehnya, meski
seluruh rumah beserta isinya hangus terbakar, kitab suci ini tidak terbakar. Hingga saat ini kitab
suci Al Quran ini tetap terjaga dan tersimpan rapi. Kejadian ini menunjukkan tanda kebesaran
Allah atas segala yang diinginkan-Nya, Jangankan Al qur’an, ketika ia telah berkehendak bahkan
api yang ditakdirkan panas bisa menjadi sejuk sebagaimana Api yang tidak bisa membakar Nabi
Ibrahim "Para pengunjung maunya menyentuh jadi khawatir rusak, jadi kami batasi saja hanya
untuk orang tertentu yang punya kepentingan khusus untuk meneliti misalnya, dan itu pun harus
berwudhu dulu," kata dia.

Dia mengaku tidak ada perawatan khusus yang diberikan untuk merawat Alquran tersebut.
"Saya tidak berani memakai bahan pengawet atau sejenisnya, karena khawatir malah justru akan
merusak Alquran tersebut," jelas Nurdin kepada wartawan BBC Indonesia, Sri Lestari. Alquran
yang disebut hanya dapat diwariskan kepada anak laki-laki pertama dari garis keturunan Iang
Gogo, ini berada di Alor Besar, sebuah desa pesisir yang berada sekitar 30km dari Kota Kalabahi.
Tetapi hanya sedikit yang mengetahui tentang sejarah Alquran tua ini.

AlaihiSalam. Kitab suci itu disebutkan terbuat dari kulit kayu tampak utuh dan dapat
dibaca, hanya beberapa bagian yang mulai koyak termakan usia. Alquran itu dibawa ke Alor
sekitar tahun 1518 dan selama ini disimpan di dalam kotak kaca, untuk menghindari sentuhan para
pengunjung yang datang melihat salah satu benda sejarah di Alor.Nurdin Gogo, yang merupakan
keturunan ke-14 dari Iang Gogo, mengatakan larangan untuk menyentuh Alquran dilakukan untuk
menjaga kitab suci itu agar tetap utuh. (https://nationalgeographic.grid.id/)

8. Kekuasaan Allah Pada Tubuh Manusia

Tanda-tanda kekuasaan Allah juga dapat kita rasakan di dalam tubuh kita. Contohnya
adalah kesempurnaan Allah dalam menciptakan manusia.

Oleh sebab itu, manusia telah dianggap sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna di
antara yang lain. Maka dari itu, sudah sebagai kewajiban kita sebagai umat manusia hendaknya
memperkuat iman dan tawakal kita kepada Allah SWT. Allah Tuhan semesta alam. Kekuasaannya
sungguh tak terhingga seperti yang terlihat dalam tubuh manusia. Jika mau mempelajari, maka tak
akan habis ayat-ayat kauniyah-Nya.

Sebagaimana dikutip dari buku Mukjizat Alquran yang Tak Terbantahkan karya Yusuf Al
Hajj Ahmad, ayat-ayat Alquran menuntun manusia kepada tanda-tanda kekuasaan Allah yang
tidak terbatas dalam ciptaan-Nya. Ayat-ayat Alquran membawa kabar gembira bahwa Allah pasti
akan menjelaskan tanda-tanda itu kepada manusia sampai kebenaran ilmiah terbukti oleh manusia.

Berikut tanda-tanda kekuasaan Allah pada tubuh manusia :


1. Tubuh manusia terdapat 35 juta kelenjar yang diciptakan untuk sekresi. Sementara untuk sel-sel
di dinding usus mengekresikan cairan asam, terdapat sekitar satu miliar sel.

2. Dalam usus terdapat 3.600 jonjot usus tiap cm untuk menyerap makanan yang dicerna, dan tiap
menitnya terdapat 2500 jonjot usus. Perlu diingat bahwa panjang usus 8 meter.

3. Mukosa di dalam mulut mengandung 500.000 sel yang mengeluarkan sekresi tiap lima menit.

4. Lidah memiliki 9.000 sel pengecap yang membedakan rasa manis, asam, pahit, dan asin.

5. Sel darah darah memiliki jumlah 5 juta dan terdapat satu kubik darah tiap mm. Sel darah
mengalir melalui siklus peredaraan darah yang rata-rata mencapai 1.150 Km di dalam pembuluh
darah tiap harinya.

6. Jantung adalah pompa kehidupan yang tidak pernah berhenti bekerja. Jantung berdetak setiap 60
-80 kali per menit, dan berdetak lebih dari 100.000 kali /hari. Jantung memompa 8.000 liter darah

7. Tubuh manusia mengonsumsi 125 juta selnya sendiri setiap detik, rata rata 7,5 miliar sel per
menit. Pada saat yang bersamaan tubuh manusia membentuk sel baru dengan jumlah yang sama.

8. Terdapat 13 miliar sel saraf otak, terdapat 100 miliar sel glia yang bekerja sebagai pembatas
yang kuat untuk melindungi sel saraf agar tidak terpengaruh oleh apapun.

9. Jika kita menjajarkan sel saraf dalam satu baris, maka panjangnya akan mencapai jarak yang
melebihi keliling bumi.

10. Dalam mata terdapat 140 juta saraf penerima cahaya yang sensiitif.

Tidak diragukan lagi bahwa mukjizat Alquran sangat banyak. Berbagai penemuan
mengenai mukjizat Alquran terus terbukti secara Ilmiah. Baik ilmu hukum, ilmu retorika, ilmu
psikologi, hingga anatomi tubuh manusia. Alquran membukakan khasanah baru bagi kita, sebagai
pembuka cakrawala ilmu pengetahuan dan sains. Setiap ayat dalam Alquran sangat kaya dengan
isyarat Ilmiah mengenai realitas tubuh manusia , alam semesta, lautan, pegunungan, ilmu
kedokteran dan hal-hal lain yang baru ditemukan lebih setelah 14 abad Alquran diturunkan.

Semua penemuan ilmiah ini sudah seharusnya memperkuat keimanan seorang mukmin akan
kekuasaan Allah SWT.
Allah berfirman :

"Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda kekuasan Allah bagi orang orang yakin, dan juga pada
dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"( Ad Dzariyat 20-21).

"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan ) Kami disegala wilayah
bumi dan pada mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Alquran itu adalah benar. Tidaklah
cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu ?''(Q.S Fussilat : 53)

(https://muslim.okezone.com)

PENUTUP

C. Kesimpulan

Mengenai kekuasaan Allah Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa Allah tidak disifati
dengan sifat sifat makhluknya. Allah juga hidup, berkuasa, melihat, dan mengetahui. Tetapi
kesemuanya itu tidak sama dengan apa yang dimiliki oleh makhluk ataupun manusia. Sehingga
sifat Allah tidak boleh direka reka bentuknya, dan juga tidak boleh disebutkan bahwa tangan Allah
itu artinya kekuasaannya dan nikmatnya, atau bahwa murka Allah adalah siksanya dan ridha Allah
adalah pahalanya, karena hal itu berarti meniadakan sifat sifat Allah, sebagaimana pendapat yang
dipegang oleh ahli qadar dan golongan muktazilah. Beliau juga menyatakan bahwa orang yang
menyifati Allah dengan sifat sifat manusia berarti ia telah kafir.

Anda mungkin juga menyukai