Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TANDA – TANDA KEKUASAAN ALLAH SWT 

DISUSUN OLEH

NAMA : NOVI DWI FITRI YANTI


NO ABSEN : 14
KELAS : XII IPS 2

SMA BERBUDI GANTIWARNO


TAHUN AJARAN 2022 / 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Alllah Swt. yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga saya bisa menyusun tugas Pendidikan
Agama Islam ini dengan baik serta tepat waktu. Seperti yang sudah kita tahu
bahwasanya Tanda-tanda Kekuasaan Allah itu sangat Agung. Semuanya perlu
dibahas pada makalah ini kenapa Mengetahui tentang apa yang bisa diciptakan oleh
Allah itu sangat diperlukan serta layak dijadikan bagaikan modul
pelajaran.Penjelasan yang didukung dengan nalar secara nyata mungkin lebih dapat
bisa diterima oleh kita, karena banyaknya perdebatan yang mendebatkan secara
ilmiah padahal tanda-tanda kekuasaan Allah sangatlah nyata dan terbukti dalam dalil-
dalil yang ada di Al-Quran. Maka dari itu tidak sepantasnya kita mendebatkan itu
dengan nalar kita yang sempit.

Tugas ini saya buat untuk memberikan ringkasan tentang keberadaan Tanda-
tanda kekuasaan Allah.Mudah-mudahan makalah yang saya buat ini bisa menolong
menaikkan pengetahuan& iman kita jadi lebih luas lagi.Membuktikan bahwa
memang apa yang mengelilingi kita ini memang benar itu adalah Ciptaan-Nya beserta
segala sesuatu yang telah ia tentukan agar tidak lagi menjadi persoalan yang
dipertanyakan oleh manusia.Saya menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam
menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat saya
harapkan guna kesempurnaan makalah ini.Atas perhatian serta waktunya, kami
sampaikan banyak terima kasih.

Gantiwarno, Oktober 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Memahami Kebesaran Allah adalah memahami maksud pekerjaan tangan-Nya
yang dapat kita lihat dan alami dalam kehidupan. Pada proses inilah, setiap orang
percaya akan terus bergumul untuk menemukan maksud-maksud dan makna-makna
baru tentang campur tangan Tuhan dalam setiap peristiwa kehidupannya.
Dalam penciptaan langit dan bumi Allah menciptakannya dengan penuh
keindahan, keanehan, keluar biasaan dan sekian banyak misteri. Seseorang yang suka
memperhatikan langit dan bumi di malam maupun siang hari akan merasakan
ketakjuban yang luar biasa terhadap keindahannya. Dan mungkin akan merasakan
betapa besarnya kekuasaan dan kebesaran  Allah SWT.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana tanda-tanda kebesaran Allah?
2.      Bagaimana tanda-tanda kekuasaan Allah?
BAB II
PEMBAHASAN
A.      TANDA KEBESARAN DAN KEKUASAAN ALLAH
Manusia itu menyukai peristiwa-peristiwa luar biasa, menyukai keajaiban,
yang membuatnya kagum lau mempercayai kekuatan dan kehebatn siapa yang
mewujudkan keajaiban atau keluarbiasaan tersebut.
Sesungguhnya sangat banyak tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah
SWT yang terdapat di alam semesta ini. Allah SWT memerintahkan manusia agar
memperhatikan dan merenungkan tanda-tanda Kekuasaan-Nya itu, agar semakin
kokoh keyakinan dan keimanan mereka kepada Allah SWT.
ْ َ‫صب‬
‫ت‬ ِ َ‫ت | َوِإلَى ْال ِجب‬
ِ ُ‫ال َك ْيفَ ن‬ ْ َ‫َأفَاَل يَنظُرُونَ ِإلَى اِإْل بِ ِل َك ْيفَ ُخلِق‬
ْ ‫ال َّس َماء َك ْيفَ ُرفِ َع‬  ‫ت | َوِإلَى‬
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, Dan
langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?
“  (QS. Al Ghasyiah : 17-19).
Ada begitu banyak tanda kebesaran dan kekuasaan allah SWT. Namun penulis
akan membahasa tanda-tanda tersebut yang sangat terlihat oleh kita semua. Agar
iman kita bisa bertambah.
1.        Adanya alam semesta
Alam semesta merupakan salah satu tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.
Alam semesta meliputi langit dan bumi beserta isinya. Baik itu, yang bersifat hidup
seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Maupun benda yang bersifat mati seperti
lautan, angin, planet-planet dan lain-lain.
Allah SWT berfirman :
            

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka. “  (QS. Ali Imran : 190-191).
            Yang dimaksud dengan alam semesta ialah ialah bumi kita ini dengan seluruh
isinya, serta dengan apa saja yang mengelilinginya, tidak menghiraukan yang tanpak
oleh kasat mata atau pun belum.[2]
Secara logina tidak mungkin adanya alam semesta yang begitu luas, indah,
pergerakan-pergerakan planet yang teratur, gunung-gunung menjulang keangsa,
perputaran siang dan malam, perubahan musim,  yang semua itu tersusun teratur
dengan rapi. Tidak mungkin semua itu dapat didesain oleh manusia fikiran manusia
yang diberikan ilmu hanya sedikit oleh Allah SWT.
Tentu semua itu tidak dapat didesain oleh fikiran manusia, logikanya mobil
yang bisa berjalan dengan dikemudikan diciptakan apalagi alam semesta yang begitu
luas dan indah.
2.      Ka’bah dan Sekitarnya
Seorang yang melaksanakan Haji atau Umroh, akan menyaksikan banyak
sekali tanda-tanda kekuasaan atau Kebesaran Allah, yang terdapat di Makkah dan
sekitarnya, yang terdapat di masjid al-Haram, di Baitullah, sehingga akan membuat
semakin beriman kepada Allah, bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala sesuatu. Tidaka ada kebesaran mahluk siapapun yang mampu menandingi
Kekuasaan Allah SWT.
Mari kita perhatikan dan renungkan beberapa diantara sekian banyak tanda
Kekuasaan Allah di Makkah, dan yang paling agung serta menakjubkan adalah
Ka’bah-Baitullah, dan apa-apa yang ada di sekitarnya.
Salah satu tanda kebesaran dan kekuasaan Allah yang sangat besar, yang
dapat sisaksikan oleh orang yang melaksanakan ibadah Umroh dan Haji adalah
adanya Ka’bah-Baitullah, yang merupakan tempat utama pelaksanaan ibadah
umroh atau haji. Ka’bah adalah bangunan peribadatan tertua yang ada di muka bumi.
Ka’bah adalah bangunan, atau rumah yang pertama kali dibangun sebagai
tempat manusia beribadah kepada Allah SWt. Ka’bah atau Baitullah itu telah ada
sejak pertama kali manusia menginjakkan kakinya di bumi.
Ada sebuah keterangan dari Abdullah bin Umar yang mengatakan , “Tatkala
Allah menurunkan atau mengeluarkan Adam dari surga, Dia berfirman,
“Sesungguhnya Aku akan menurunkan bersamamu satu rumah dan tempat
perhentian, yang akan dikelilingi (thawaf) disekitarnya, sebagaimana Arsy-Ku
dikeliling. Kemudian dia akan dijadikan tempat shalat, sebagaimana di jadikan
tempat shalat”
Allah SWT berfirman,
َ‫اس لَلَّ ِذي بِبَ َّكةَ ُمبَا َر ًكا َوهُدًى لِّ ْل َعالَ ِمين‬
ِ َّ‫ض َع لِلن‬ ٍ ‫ِإ َّن َأو ََّل بَ ْي‬
ِ ‫ت ُو‬
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia,
ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi
semua manusia.” (QS. Ali Imran :96).
Sejarah mencatat bahwa bangunan-banguna megah, istana-istana raja,
benteng-benteng kokoh yang pernah dibangun oleh para penguasa, para raja, yang
lebih belakangan adanya sesuai masa hidup dan kekuasaan raja tertentu, akan tetapi
banguna-bangunan yang kokoh itu telah hancur, telah musnah, sementara Ka’bah
jauh lebih tua dari pada bangunan-bangunan manusia tersebut.
Banyak bangunan-bangunan bersejarah, yang pada masa lalu banyak di
kunjungi oleh manusia, karena bangunan tersebut sedemikian indah dan tersohor pada
masanya. Tapi kini bangunan tersebut hanya tinggal nama dan peninggalan sejarah
masa lalu, dan manusia tidak lagi tertrarik mengunjunginya.
Bahkan, karena keinginan kaum muslim dari seluruh penjuru dunia untuk
mendatanginya lebih banyak dari pada daya tampung tempat-tempat beribadah di
Ka’bah atau Tanah Suci Makkah, maka harus dibuat aturan pembatasan jumlah kaum
muslim dari setiap Negara, yang hendak menunaikan haji, setiap kali dating musim
haji.
Inilah salah satu bukti Kebesaran dan Kekuasaan yang Allah SWT tunjukan
melalui Ka’bah dari maksud dan rencana jahat orang kafir untuk menghancurkannya,
seperti yang pernah dilakukan oleh Abrahah dengan pasukan bergajahnya.
Di dalam berbagai kisah tentang perjalanan Abrahah dan pasukan bergajahnya
ke Mekkah untuk menghancurkan  Ka’bah, telah terjadi berbagai peristiwa, yang
menunjukan perlindungan Allah terhadap Ka’bah. Diantaranya, “Bahwa Allah telah
membuat gajah dan pawangnya menjadi buta, lalu duduk meminta makannan kepada
orang-orang.” (Sirah Nabawiyah, Ibnu Hisyam). Diriwayatkan pula, “Bahwa ketika
gajah yang paling besar pada pasukan Abrahah telah mendekati dataran tinggi
Mekkah, tiba-tia gajah itu tiadak mau berjalan kea rah Mekkah. Dan pada waktu
Abrahah mengalihkan gajah tersebut kea rah lain, maka gajah itu mau berjalan.”
Dan akhirnya Abrahah dan pasukan bergajahnya dihancurkan oleh Allah SWT. Dan
Allah mengabadikan peristiwa tersebut di dalam Al-Quran, “Dengan menyebut nama
Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Apakah kamu tidak
memperhatikan bagaimana Tuhan-mu telah bertindak terhadap tentara bergajah?
Bukankah Dia telah menjadikan tipudaya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu
sia-sia? Dan Allah mengirimkan kepada mereka burung-burung yang berbondong-
bondong, yang melempari mereka dengan batu yang berasal dari tanah yang
terbakar. Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat.” (QS.
Al Fiil : 1-5).
3.      Kesempurnaan Al-Qur’an
Al-qur’an merupakan kitab suci umat islam yang diturunkan oleh Allah
kepada rasulnya yang terakhir yaitu nabi Muhammad SAW. Sekaligus sebagai
mukjizat yang terbesar dibandingkan mukjizat yang lain.
 Dari masa-kemasa  manusia menjadikan al-qur’an petunjuk dan pedoman
dalam kehidupan sehari-hari. Al-qur’an tidah hanya dijadikan sebagai petunjuk dalam
peribadatan seperti sholat, zakat, dan puasa. Namu didalamnya mengandung begitu
banyak ilmu-ilmu seperti ilmu alam semesta, ilmu sosial, ilmu fikih, ilmu filsafat dan
ilmu penciptaan manusia. Tidak hanya itu, Al-qur’an juga mengandung tentang
sejarah-sejarah seperti As habul kahfi, Dzul karnain, nabi Ibrahim dan banyak lagi
sejarah yang diceritakan oleh alqur’an, yang telah terbukti akan ke benaranya.
Pada awal turunya al-qur’an bangsa arab menolak al-qur’an sebagai firman
tuhan. Mereka menganggap bahwa al-qur’an hanya sebuah karangan yang diciptakan
oleh Muhammad, mereka terus mencari kesalahan dari alqur’an, namun mereka tidak
menemukanya.[3] Pendapat tersebut tidaklah benar karena nabi Muhammad adalah
orang yang buta huruf (Ummi). Bagaimana dia mau mengarang kata-kata seindah al-
Qur’an membaca saja tidak bisa.
Al-qur’an membuat sebuah tantang bagi bangsa arab untuk mendatangkan
sebuah surah yang sama seperti al-qur’an mulai dari tata bahsa dan makna yang
terkandung didalamnya, namun tidak ada yang sanggup membuat surah semisal
dengan al-qur’an, padahal orang arab terkenal akan syair-syairnya.
Banyak peneliti yang menggunakan al-Qur’an sebagai tolak ukur penelitianya
baik itu orang muslim maupun non musli. Salah satunya ada yang mengatakan bahwa
manusia tercipta dari keturunan kera, atau yang sering dikenal dengan teori Darwin.
Teori ini langsung dibantah bahwa asal-usul penciptaan manusia dari tanah dan
keturunanya tercipta dari air mani (sperma). Seperti yang Allah firmankan didalam
surah as-sajadah : 7-8
َ ‫وبَ َدَأ خَ ْل‬.
َ‫ ثٌم َج َع َل نَ ْسلَهُ ِم ْن َما ٍء َم ِه ْين‬. َ‫ق اال ْن َسا ِن ِم ْن ِط ْين‬ َ
“Dan diciptakan permulaan manusia dari tanah liat. Dan kami jadikan
keturunanya dariair yang hina (mani). (Q.S As-sajadah :7-8
Menurut penelitian tidak ada satu posilpun ditemukan bahwa manusia tidak
tercipta dari keturunan kera.[4] Akan tetapi ada dizaman nabi Luth manusia yang
dikutuk oleh Allah SWT. Menjadi kera, karena mereka membangkang kepada allah
SWT.

Kajian Tafsir: Surah Fushshilat ayat 37-39. Beberapa ayat ini menyebutkan dalil-
dalil terhadap kekuasaan Allah Subhaanahu wa Ta’aala di alam semesta, tunduknya
segala sesuatu kepada-Nya, dan dihidupkan bumi setelah matinya menunjukkan
berkuasanya Allah Subhaanahu wa Ta’aala menghidupkan orang-orang yang telah
mati. Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari dan
bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan (pula) kepada bulan, tetapi
bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu hanya menyembah
kepada-Nya. Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka (malaikat) yang di sisi
Tuhanmu bertasbih kepada-Nya pada malam dan siang hari, sedang mereka tidak
pernah jemu. Dan sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya, engkau melihat bumi
itu kering dan tandus, tetapi apabila Kami turunkan hujan di atasnya, niscaya ia
bergerak dan subur. Sesungguhnya (Allah) yang menghidupkannya pasti dapat
menghidupkan orang-orang yang mati; sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu. (Q.S. Fushshilat : 37-39)

Beberapa Dalil Kekuasaan Allah

“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu,
siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun, Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali
tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak
seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak
seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali
kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam
keadaan payah. Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan
bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan,
dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al-Mulk
67 :1-5).
Dari ayat di atas bisa diambil pengertian sebagaimana berikut:
1. Allah Maha Agung dengan zat-Nya dari segala sesuatu selain diri-Nya. Dia adalah
pemilik langit dan bumi di dunia dan akhirat. Mahakuasa atas segala sesuatu, yakni
memberikan nikmat dan membalas.
2. Allah adalah yang mewujudkan mati dan hidup agar Dia memperlakukan hamba –
hamba-Nya sebagaimana perlakuan orang yang menguji dan menetapkan bukti atas
mereka, mana yang paling taat dan paling ikhlas kepada Allah. Allah Yang Maha
Kuat, menang dalam membalas orang – orang yang melakukan maksiat kepada-Nya,
serta Maha ampun kepada orang yang bertobat.
Ibnu Umar mengatakan, “Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam membaca
ayat ( ‫ك الَّ ِذي بِيَ ِد ِه ْال ُم ْلك‬ َ َ‫ ) تَب‬sampai ( ‫ ) َأيُّ ُك ْم َأحْ َسنُ َع َماًل‬lalu bersabda, maksudnya adalah,
َ ‫ار‬
“siapa yang paling wara’ (menjaga diri) dari keharaman-keharaman Allah dan paling
cepat dalam taat kepada Allah.” Pengujian adalah percobaan dan tes sehingga dapat
diketahui apakah orang itu taat atau maksiat.
3. Allah juga mewujudkan langit tujuh berlapis – lapis. Kamu tidak melihat dalam
penciptaan langit itu ada kebengkokan dan keretakan, tidak ada kontradiksi atau
ketidakseimbangan. Ia lurus dan seimbang, yang menunjukkan kebesaran Sang
Penciptanya, dan tidak ada aib atau kerusakan di dalamnya.
Jika manusia mengulang – ulang untuk memandang langit berkali – kali, dia tidak
akan melihat di dalamnya ada aib. Justru dia akan bingung (terkesima) karena
melihatnya. Pandangannya akan kembali kepadanya dalam keadaan tunduk, kecil,
dan jauh sekali untuk bisa melihat sedikit kerusakan. Sementara dia telah sangat
lelah.
4. Allah subhanahu wa ta’ala menghiasi langit dunia, yaitu langit yang dekat, paling
dekat
dengan manusia, dengan planet – planet yang bercahaya karena pancarannya. Dari
planet – planet itu, Allah menjadikan meteor untuk memukul setan – setan yang
membangkang. Allah menyiapkan api yang sangat panas untuk setan – setan karena
kekufuran, kesesatan, dan kerusakan mereka. Ayat – ayat itu menunjukkan,
kesempurnaan atas kekuasaan dan ilmu Allah subhanahu wa ta’ala.
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Allah maha besar.Allah maha agung. Allah maha mulia. Semua ungkapan
tersebut menggambarkan betapa tiada hal yang dapat menandingi kebesaran dan
kemuliaan Allah di mata manusia dan makhluk lainnya. Bahkan Al Qur'an
menyebutkan betapa agungnya kebesaran Allah sehingga tidak bisa dibandingkan
dengan kebesaran manusia atau apapun di dunia ini.
Dengan mengetahui dan menyadari tanda - tanda kebesaran Allah, maka akan
membuat kita menjadi semakin sadar bahwa tidak sepantasnya kita menyombongkan
diri kita serta apa yang kita miliki karena semua itu tidak seberapa bila dibanding
dengan apa yang dimiliki Allah di alam semesta ini.

B.     SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka
penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Jamarudin. Konsep Alam Semesta Menurut Alqur’an. Jurnal Usuluddin Vol.
XVI No.02, juli 2010
Poedjawijatna. 1987. Manusia dengan Alamnya. Jakarta : Bina Aksara
Al-qur’an dan terjemah
Sri Aliyah. Bukti Kebenaran Al-qur’an
Anam Dimisqi Chaerul. Kebenaran Tuhan didalam Al-Qur’an. Jurnal Maghza
Vol. 1, No. 2, Juli-Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai