PENDAHULUAN
Usai Siti Hawa terbentuk, datanglah sosok setan yang menggoda kedua
manusia ini untuk memakan buah Quldi yang sebelumnya sudah dilarang oleh
Allah untuk dimakan. Namun Nabi Adam dan Siti Hawa tidak kuasa menahan
godaan setan yang akhirnya membuat keduanya mendapatkan hukuman dari Allah
yaitu untuk segera turun ke bumi dan terpisahkan dengan jarak yang cukup jauh.
Inilah awal mula kejadian manusia ke-3 dalam sejarah proses penciptaan
manusia dalam Al-Quran yang merupakan semua keturunan dari Nabi Adam dan
Siti Hawa melalui proses perkawinan. Al Quran yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW sendiri juga memberitahukan mengenai proses terjadinya
manusia mulai dari Nabi Adam hingga terbentuknya manusia di dalam rahim
seorang perempuan.
Disebutkan bahwa manusia berasal dari saripati tanah yang adalah protein
dan sari makanan yang dimakan oleh manusia hingga menjadi energi. Dan semua
yang kita makan berasal dari tanah. Semua saripati tanah tersebut akan
dimetabolisme oleh tubuh sehingga menghasilkan sperma yang bertugas
membuahi sel telur dalam sebuah pernikahan atau perkawinan yang sah. Sperma
dan sel telur yang bertemu dalam sebuah hubungan, akan membentuk embrio di
dalam rahim seorang perempuan. Embrio tersebut kemudian akan membentuk
manusia yang sempurna.
Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu
secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada
Kami? (QS. Al Mukminun:115).
Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah
Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Ilmu Allah benar-benar meliputi segala
sesuatu. (QS. Ath Thalaq: 12).
Allah menceritakan bahwa penciptaan langit dan bumi, agar manusia mengetahui
tentang ke Maha Kuasaan Allah Taala, bahwa Allah lah pemilik jagad raya ini
dengan ilmu Allah yang sempurna. Tidak ada satu pun yang terluput dari ilmu dan
pengawasan Allah, karena ilmu Allah meliputi segala sesuatu
Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka
menyembah-Ku. (QS. Adz Dzariyat: 56).
Ayat ini juga mengisyaratkan pentingnya beramal, setelah tujuan pertama manusia
diciptakan adalah agar berilmu. Maka buah dari ilmu adalah beramal. Tidaklah
ilmu dicari dan dipelajari kecuali untuk diamalkan. Sebagaimana pohon, tidaklah
ditanam kecuali untuk mendapatkan buahnya. Karena ilmu adalah buah dari amal.
Artinya:
Sehingga sebagai khalifatullah, manusia diberi fungsi sangat besar, karena Allah
Maha besar maka manusia sebagai wakil Nya di muka bumi diberi tangung jawab
pengelolaan alam semesta untuk kesejahteraan ummat manusia, karena alam
semesta memang diciptakan Tuhan untuk manusia.
Artinya:
Perintah ataupun tugas yang diberikan oleh Allah kepada manusia dalam beribu-
ribu macam bentuk dimulai dari hal yang paling kecil menuju kepada hal yang
paling besar dengan berdasarkan dan berpegang kepada Al-quran dan hadist
didalam menjalankannya.Begitupun sebaliknya dengan larangan-larangannya
yang seakan terimajinasi sangat indah dalam pikiran manusia namun sebenarnya
balasan dari itu adalah neraka yang sangat menyeramkan,sangat disayangkan bagi
mereka yang terjerumus kedalamnya.Nauudzubillaahi min dzalik
Dalam hadist shohih diungkapkan bahwa jalan menuju surga itu sangatlah susah
sedangkan menuju neraka itu sangatlah mudah.Dua itu adalah pilihan bagi setiap
manusia dari zaman dahulu hingga sekarang,semua memilih dan berharap akan
mendapatkan surga,namun masih banyak sekali orang-orang yang mengingkari
dengan perintah Allah bahkan mereka lebih tertarik dan terbuai untuk
mendekati,menjalankan larangan-larangannya. Sehingga mereka bertolak
belakang dari fitrahnya sebagai manusia hamba Allah yang ditugasi untuk
beribadah. Oleh karenanya,mereka tidak akan merasakan hidup bahagia di dunia
dan bahagia di akhirat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia diciptakan oleh Allah SWT mempunyai tujuan dan tugas. Ada pun
tujuan manusia di ciptakan adalah untuk mengabdi kepada Allah SWT.
Sedangkan tugas manusia, yakni :
1. Menjadi khalifah
2. Menyembah Allah
3. Memakmurkan dan Memelihara bumi
Tiga tugas itu saling berkaitan satu sama lain nya.Sebagai seorang khalifah
manusia diberi tanggung jawab untuk mengelola bumi untuk kesejahteraan umat
manusia dan menyemabah Allah dengan beribadah yaitu melaksanakan semua
perintah nya dan menjahui semua larangan nya.Dan dalam hal memakmurkan dan
memelihara bumi maka manusia harus mempunyai akidah dan akhlak yang akan
membina manusia dalam memelihara dan memakmurkan bumi itu sendiri.
3.2 Saran