Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Agama dan Islam merupakan masalah yang sangat penting, karena
ketiganya mempunyai pengaruh besar dalam pembinaan generasi yang akan
datang, yang tetap beriman kepada Allah dan tetap berpegang pada nilai-nilai
spiritual yang sesuai dengan agama-agama samawi (agama yang datang dari langit
atau agama wahyu). Agama merupakan sarana yang menjamin kelapangan dada
dalam individu dan menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya.Agama akan
memelihara manusia dari penyimpangan, kesalahan dan menjauhkannya dari
tingkah laku yang negatif.Bahkan agama akan membuat hati manusia menjadi
jernih, halus dan suci. Di samping itu, agama juga merupakan benteng pertahanan
bagi generasi muda muslim dalam menghadapi berbagai aliran sesat. Agama juga
mempunyai peranan penting dalam pembinaan akidah dan akhlak dan juga
merupakan jalan untuk membina pribadi dan masyarakat yang individu-individu
nya terikat oleh rasa persaudaraan,cinta kasih dan tolong menolong. Islam dengan
berbagai ketentuannya dapat menjamin bagi orang yang melaksanakan hukum-
hukumnya akan mencapai tujuan yang tinggi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah tujuan manusia di ciptakan?
2. Apakah tugas manusia di dalam agama islam?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui tujuan manusia diciptakan.
2. Untuk mengetahui tugas manusia di dalam agama islam.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Permulaan Penciptaan Manusia

Nabi Adam AS adalah menjadi manusia pertama yang diciptakan dari


segumpal tanah kering yang dibuat oleh Allah. Setelah itu ditiupkan ruh ke dalam
bentuk manusia tersebut, jadilah Nabi Adam yang hidup di surga sebagai manusia
pertama yang diciptakan oleh Allah. Inilah tonggak dan juga awal mula
terciptanya manusia dalam sejarah proses penciptaan manusia dalam Al-Quran.

Allah tidak menginginkan Nabi Adam hidup sendirian. Apalagi pada


dasarnya segala sesuatu di dunia ini yang diciptakan oleh Allah selalu
berpasangan. Allah kemudian menciptakan istri untuk Nabi Adam agar dapat
menemani dirinya hidup di surga dan menjadi khalifah di bumi. Jika dilihat lebih
dalam, Allah menciptakan 2 manusia yaitu pria dan wanita untuk saling
berpasangan. Dengan kata lain hubungan pria dan wanita melalui jalan
perkawinan menjadi suatu usaha guna menggabungkan tulang rusuk yang
terpisah. Apalagi, Siti Hawa sendiri dibuat dari tulang rusuk Adam. Dengan
proses perkawinan ini, tentu saja akan mendatangkan keturunan-keturunan yang
membuat manusia berkembang biak.

Usai Siti Hawa terbentuk, datanglah sosok setan yang menggoda kedua
manusia ini untuk memakan buah Quldi yang sebelumnya sudah dilarang oleh
Allah untuk dimakan. Namun Nabi Adam dan Siti Hawa tidak kuasa menahan
godaan setan yang akhirnya membuat keduanya mendapatkan hukuman dari Allah
yaitu untuk segera turun ke bumi dan terpisahkan dengan jarak yang cukup jauh.

Inilah awal mula kejadian manusia ke-3 dalam sejarah proses penciptaan
manusia dalam Al-Quran yang merupakan semua keturunan dari Nabi Adam dan
Siti Hawa melalui proses perkawinan. Al Quran yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW sendiri juga memberitahukan mengenai proses terjadinya
manusia mulai dari Nabi Adam hingga terbentuknya manusia di dalam rahim
seorang perempuan.

Disebutkan bahwa manusia berasal dari saripati tanah yang adalah protein
dan sari makanan yang dimakan oleh manusia hingga menjadi energi. Dan semua
yang kita makan berasal dari tanah. Semua saripati tanah tersebut akan
dimetabolisme oleh tubuh sehingga menghasilkan sperma yang bertugas
membuahi sel telur dalam sebuah pernikahan atau perkawinan yang sah. Sperma
dan sel telur yang bertemu dalam sebuah hubungan, akan membentuk embrio di
dalam rahim seorang perempuan. Embrio tersebut kemudian akan membentuk
manusia yang sempurna.

2.2 Alasan Penciptaan Manusia


Segala sesuatu yang Allah ciptakan, baik di langit maupun di bumi pasti ada
tujuan dan hikmahnya. Tidaklah semata mata karena hanya suka-suka saja.
Bahkan seekor nyamuk pun tidaklah diciptakan sia-sia. Allah Taala berfirman,



Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu
secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada
Kami? (QS. Al Mukminun:115).

Berikut adalah alasan diciptakannya manusia, yaitu:


1. Untuk menimba ilmu tentang Allah
Allah Taala berfirman:











Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah
Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Ilmu Allah benar-benar meliputi segala
sesuatu. (QS. Ath Thalaq: 12).

Allah menceritakan bahwa penciptaan langit dan bumi, agar manusia mengetahui
tentang ke Maha Kuasaan Allah Taala, bahwa Allah lah pemilik jagad raya ini
dengan ilmu Allah yang sempurna. Tidak ada satu pun yang terluput dari ilmu dan
pengawasan Allah, karena ilmu Allah meliputi segala sesuatu

2. Untuk Beribadah Kepada Allah Semata

Allah Taala berfirman

Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka
menyembah-Ku. (QS. Adz Dzariyat: 56).

Ayat di atas jelas menyebutkan tujuan diciptakan manusia adalah untuk


beribadah, hanya menyembah Allah semata. Ayat ini mengisyaratkan pentingnya
tauhid, karena tauhid adalah bentuk ibadah yang paling agung, mengesakan Allah
dalam ibadah.

Ayat ini juga mengisyaratkan pentingnya beramal, setelah tujuan pertama manusia
diciptakan adalah agar berilmu. Maka buah dari ilmu adalah beramal. Tidaklah
ilmu dicari dan dipelajari kecuali untuk diamalkan. Sebagaimana pohon, tidaklah
ditanam kecuali untuk mendapatkan buahnya. Karena ilmu adalah buah dari amal.

2.3 Tugas Manusia Menurut Agama Islam

Tugas Manusia Dalam Agama Islam


Di dalam Al Quran, ada tiga hal utama yang menjadi tugas manusia di dunia,
yaitu:
1. Menjadi khalifah Allah
Sebelum manusia diciptakan pada al quran dijelaskan bahwa ada percakapan
antara allah dengan malaikat mengenai penciptaan manusia.pada surat Al-Baqarah
ayat 30 telah dijelaskan seperti berikut:

Artinya:

[30] Dan (ingatlah) tatkala Tuhan engkau berkata kepada Malaikat :


Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang khalifah. Berkata mereka
: Apakah Engkau hendak menjadikan padanya orang yang merusak di dalam nya
dan menumpahkan darah, padahal kami bertasbih dengan memuji Engkau dan
memuliakan Engkau ? Dia berkata : Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui.
Pada ayat tersebut allah merencanakan menciptakan manusia sebagai khalifah di
bumi didalam ayat tersebut ada sedikit perdebatan antara malaikat dengan allah
yaitu menurut malaikat manusia diciptakan di bumi memang sebagai khalifa
namun juga bisa membuat pertumpahan darah dan tidak bisa menjaga mandat
sebagai khalifa di bumi. Namun allah menjawab dengan tegas bahwa allah
mengetahui apa yang tidak diketahui oleh malaikat yaitu rencana allah terhadap
penciptaan manusia,kemudihan allah menjelaskan bahwa manusia bisa menjadi
khalifah di bumi karena manusia akan diberi akal sehingga manusia dapat
memiliki kemampuan dan keterampilan.

Sehingga sebagai khalifatullah, manusia diberi fungsi sangat besar, karena Allah
Maha besar maka manusia sebagai wakil Nya di muka bumi diberi tangung jawab
pengelolaan alam semesta untuk kesejahteraan ummat manusia, karena alam
semesta memang diciptakan Tuhan untuk manusia.

2. Menyembah atau Beribadah Kepada Allah


Sebagai hamba Alah, manusia adalah kecil dan tak memiliki kekuasaan, oleh
karena itu tugasnya hanya menyembah kepada Nya dan berpasrah diri kepada
Nya. Allah tidak menciptakan manusia kecuali untuk mengabdi kepadanya.
Mengabdi dalam bentuk apa? Ibadah dengan menjalankan perintahnya dan
menjauhi larangannya seperti tercantum dalam Al-quran. Seperti dalam surat Al-
Bayyinah ayat 5 :

Artinya:

padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah allah dengan


memurnikan ketaatan kepada allah dalam menjalankan agama yang lurus,dan
supaya mereka mendirikan shalat,dan menunaikan zakat,dan yang demikian itulah
agama yang lurus. (Q.S Al Bayyinah :5)

Perintah ataupun tugas yang diberikan oleh Allah kepada manusia dalam beribu-
ribu macam bentuk dimulai dari hal yang paling kecil menuju kepada hal yang
paling besar dengan berdasarkan dan berpegang kepada Al-quran dan hadist
didalam menjalankannya.Begitupun sebaliknya dengan larangan-larangannya
yang seakan terimajinasi sangat indah dalam pikiran manusia namun sebenarnya
balasan dari itu adalah neraka yang sangat menyeramkan,sangat disayangkan bagi
mereka yang terjerumus kedalamnya.Nauudzubillaahi min dzalik
Dalam hadist shohih diungkapkan bahwa jalan menuju surga itu sangatlah susah
sedangkan menuju neraka itu sangatlah mudah.Dua itu adalah pilihan bagi setiap
manusia dari zaman dahulu hingga sekarang,semua memilih dan berharap akan
mendapatkan surga,namun masih banyak sekali orang-orang yang mengingkari
dengan perintah Allah bahkan mereka lebih tertarik dan terbuai untuk
mendekati,menjalankan larangan-larangannya. Sehingga mereka bertolak
belakang dari fitrahnya sebagai manusia hamba Allah yang ditugasi untuk
beribadah. Oleh karenanya,mereka tidak akan merasakan hidup bahagia di dunia
dan bahagia di akhirat.

3. Memakmurkan dan Memelihara Bumi


Dalam rangka ikhtiar memakmurkan bumi manusia telah diberi modal dasar yang
telah melekat pada diri manusia di awal penciptaan nya.Yakni beupa akal dan
pikiran.Makadengan ada nya akal dan pikiran maka manusia dapat melakukan
penelitian dan mencari pengetahuan bagaimana mengelola semua amanah yang di
berikan Allah SWT.
Memelihara di sini tidak hanya secara fisik saja.Tetapi segala yang ada di alam
harus di pelihara.Termasuk juga dalam memelihara akidah dan akhlak manusia itu
sendiri sebagai sumber daya manusia yang akan memanfaatkan alam.Karena itu
meski dalam konteks memelihara alam,namun secara praktek adalah dengan
membina akidah adanakhlak.Kedua hal ini penting agar tetap terjadi kesamaan
dalam tujuan yang ditetapkan oleh Allah SWT.Keseragaman akhlak dan akidah
akan tetap menyatukan manusia dalam visi yang satu,yakni manusia sebagai
khalifah.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manusia diciptakan oleh Allah SWT mempunyai tujuan dan tugas. Ada pun
tujuan manusia di ciptakan adalah untuk mengabdi kepada Allah SWT.
Sedangkan tugas manusia, yakni :

1. Menjadi khalifah
2. Menyembah Allah
3. Memakmurkan dan Memelihara bumi

Tiga tugas itu saling berkaitan satu sama lain nya.Sebagai seorang khalifah
manusia diberi tanggung jawab untuk mengelola bumi untuk kesejahteraan umat
manusia dan menyemabah Allah dengan beribadah yaitu melaksanakan semua
perintah nya dan menjahui semua larangan nya.Dan dalam hal memakmurkan dan
memelihara bumi maka manusia harus mempunyai akidah dan akhlak yang akan
membina manusia dalam memelihara dan memakmurkan bumi itu sendiri.

3.2 Saran

Kepada yang membaca makalah sederhana ini, harapan kami semoga


dapat memahami betul tentang tugas manusia di bumi sehingga dapat
menjalankan tugas manusia dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai