Anda di halaman 1dari 13

Tanda-tanda Kebesaran

Allah Pada Tubuh Manusia


December 3, 2016byadmin94

Allah Maha Besar dan Maha Kuasa atas segala ciptaannya. Allah SWT
telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya ciptaan. Dan dibalik
ciptaannya itu tersimpan banyak rahasia serta hikmah yang tidak
disadari oleh manusia.
Mengapa tangan kita ada lima jari? Mengapa batang leher kita dijadikan
tegak oleh Allah? Mengapa dalam salat mengandung perbuatan berdiri
tegak, rukuk, sujud dan duduk antara dua sujud?

Inilah tanda-tanda kekuasaan Allah pada diri manusia yang tak jarang
disadari oleh kita, seperti:

1. Otak Manusia Seperti Orang Sujud Dalam Sholat


Bentuk otak manusia pun jika diperhatikan dengan teliti akan kelihatan
seperti orang yang sedang sujud. Otak berada di bagian paling atas
manusia, tetapi apabila kita sujud, ia berada di tempat paling rendah,
menandakan pengabdian manusia pada Allah SWT.

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan)


Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah
bagi mereka bahawa Al-Qur’an itu benar, dan apakah Tuhanmu tidak
cukup (bagi kamu) bahawa sesungguhnya Dia menyaksikan segala
sesuatu?” (Surat Fusshilat : Ayat 53).
2. Saluran Udara Pada Paru-paru Membentuk Kalimat Tauhid
Ahli sains telah menemukan bahwa saluran-saluran udara di dalam
paru-paru manusia membentuk kalimah ‘La ilaha illallah’ (Tiada Tuhan
melainkan Allah) dalam tulisan Arab.
3. Nama Allah Pada 5 Jari Tangan
Sesungguhnya Allah, Tuhan yang Maha Agung lagi Maha Bijaksana, Dia
telah menunjukkan keagungan-Nya melalui penciptaan lima jari
manusia, yang melambangkan huruf-huruf : Alif, Lam, Lam dan Ha yang
membentuk kalimah Allah dalam perkataan dan tulisan Arab.
4. Jumlah Asmaul Husnah Pada Telapak Tangan
Jika kita balikkan pula tangan, dan melihat ke telapaknya, maka di situ
kita akan lihat urat-urat yang akan membentuk tulisan nomor dalam
bahasa Arab. Nomornya adalah 81 di telapak tangan kiri dan 18 di
telapak tangan kanan. Jika dicampur kedua nomor tersebut, jumlahnya
ialah 99.

Dan nomor 99 itu adalah simbolik kepada 99 nama Allah, yang dipanggil
sebagai Asma-ul Husna (nama-nama yang baik).

5. Gerakan Dalam Sholat Cerminkan Simbol Nama Nabi


Berdiri lurus dalam salat melambangkan huruf Alif (‫)ا‬, ruku’
melambangkan huruf Ha (‫)ح‬, sujud melambangkan huruf Mim (‫)م‬, dan
duduk melambangkan huruf Dal (‫)د‬. Ia akhirnya membentuk perkataan
Ahmad dalam tulisan Arab, nama Nabi Terakhir yang membawa
Perjanjian Terakhir.

‫ د‬+ ‫ م‬+ ‫ ح‬+ ‫ = احمد = ا‬Ahmad.

Ketahuilah bahwa Ahmad adalah salah satu nama lain bagi Nabi
Muhammad SAW dan mengikut sejarah, ibunya Aminah menginginkn
anaknya itu dinamai dengan nama Ahmad, tetapi kemudian datuknya
Abdul Mutalib memberikannya nama Muhammad.

Ahmad dan Muhammad di dalam bahasa Arab maksudnya sama yaitu


‘Yang Terpuji’.

“Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata: “Hai bani Israil,
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab
sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan
(datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang
namanya Ahmad (Muhammad)” …… ” (Surat As-Shaaf : Ayat 6).

6. Saat Jari Telunjuk Diangkat Pada Tasyahud Dalam Sholat


Melambangkan Nama Allah
Pada duduk tahiyyat akhir dalam salat, suatu sunnah bagi kita untuk
mengangkat jari telunjuk ketika membaca kalimah syahadah. Jari
telunjuk diangkat menandakan Tuhan yang Esa. Dan perhatikan, pada
urat-urat jari itu akan membentuk kalimat Allah dalam Bahasa Arab.

“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat


durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah
menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan
(susunan tubuh) mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia
kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.” (Surat Al Infithaar : Ayat 6-8).

Berbeda bagi kebudayaan Cina Kuno, tanda-tanda pada telapak kaki


dan tangan telah dikenal menjadi titik refleksi, karena setiap titik ada
makna dan dipercaya mampu mengobati penyakit.
Sedangkan pada punggung di kenal dengan pengobatan akupuntur dan
bekam atau hijamah yang banyak dilakukan umat Islam.
Apakah ini ‘Cok gali cok’ atau dipas-paskan sesuai selera kita? Wallahu
‘alam.

Karena terlepas dari benar atau tidaknya, tetap menjadi rahasia Allah.
Toh meskipun tanpa tanda-tanda tersebut diatas pun manusia tetap
harus beribadah kepada Allah.

Satu kata saja, dengan satu tarikan nafas saja untuk mengucapkannya,
yang kita butuhkan untuk menjawab sejumlah pertanyaan di atas.
Yaitu: Al Ibaadah. Ya, semua itu Allah lakukan agar kita beribadah
kepada-Nya. Dengan tegas Allah menyatakan,

ِ ‫س إِ ََّّل ِليَ ْعبُد‬


‫ُون‬ ِ ْ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ْال ِج َّن َو‬
َ ‫اْل ْن‬
“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka
beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyaat [51]: 56)

Allah pun menyindir kita dengan pertanyaan,

َ‫عبَثًا َوأَنَّ ُك ْم ِإلَ ْينَا ََّل ت ُ ْر َجعُون‬


َ ‫أَفَ َح ِس ْبت ُ ْم أَنَّ َما َخلَ ْقنَا ُك ْم‬
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan
kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan
dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al Mukminun [23]: 115)

Imam Ibnu Katsir –rahimahullah– berkata, “Firman Allah, “Maka apakah


kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara
main-main (saja)?” “Apakah kaling menyangka bahwa kalian diciptakan
tanpa maksud, tujuan dan hikmah?” “Firman Allah, “bahwa kamu tidak
akan dikembalikan kepada Kami?” “Tidak dikembalikan ke negeri
akhirat?” (Tafsir Al Qur`an Al Adzim: 5/500)

Jika muncul dalam benak kita pertanyaan, “lalu, mengapa Allah


memerintahkan kita untuk beribadah?” Alasan-alasan berikut mudah-
mudahan semakin dapat meyakinkan kita mengapa kita harus beribadah
kepada Sang Pencipta kita, Allah subhaanahu wa ta’aala.

Karena Allah Adalah Pencipta Kita dan Semesta serta Pemelihara


Semuanya
Hal ini sebagaimana pernyataan Allah dalam ayat yang telah lalu
penyebutannya (QS. Adz-Dzariyat [51]: 56, Al Mukminun [23]: 115)

Allah pun berfirman,


ْ ‫علَى ُك ِِّل ش‬
‫َيءٍ َو ِكيل‬ ْ ‫َّللاُ خَا ِل ُق ُك ِِّل ش‬
َ ‫َيءٍ َو ُه َو‬ َّ
“Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala
sesuatu.” (QS. Az Zumar [39]: 62)

Oleh karena Allah satu-satunya dzat yang menciptakan kita dan juga
menciptakan semesta tempat hidup kita, maka kita harus beribadah
kepada-Nya, mengabdi sebagai hamba dan bagian dari makhluk-Nya.

Karena Allah Menciptakan Kita Dengan Bentuk yang Terbaik


Allah tidak menciptakan kita dalam bentuk yang asal-asalan, tapi
menciptakan kita dengan bentuk yang terbaik. Perhatikan firman Allah
berikut,

َ ْ‫سانَ فِي أَح‬


‫س ِن ت َ ْق ِو ٍيم‬ َ ‫لَقَ ْد َخلَ ْقنَا اْل ْن‬
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya.”(QS. At Tiin [95]: 4)

As-Si’diy berkata, “Maksudnya adalah diciptakan dengan sempurna,


anggota tubuh yang sesuai dan perawakan yang pantas, tidak kurang
sesuatu apa pun yang ia butuhkan.” (Taisir Karim Al Rahman: 929)

Karena Allah Memuliakan Kita Dengan Akal Pikiran


Tidak hanya itu, Allah pun mengistimewakan kita dengan akal pikiran.
Allah berfirman,

‫َولَقَ ْد َك َّر ْمنَا بَنِي آ َد َم‬


“Dan sungguh kami telah memuliakan anak Adam.” (QS. Al Isra [17]: 70)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa manusia telah dimuliakan dengan
akal. (Lihat Tafsir Al Baghawi: 5/108)

Karena Allah yang Mengarunikan Kepada Kita Rizki Untuk


Menopang Kehidupan Kita
Setelah diciptakan, diciptakan dengan bentuk terbaik dan dimuliakan
dengan akal pikiran, karunia Allah selanjutnya adalah menurunkan
beragam rizki yang dengannya manusia mampu bertahan hidup di bumi
ini. Allah berfirman,

َ ‫أ َ َّم ْن َهذَا الَّذِي يَ ْر ُزقُ ُك ْم ِإ ْن أ َ ْم‬


ُ‫سكَ ِر ْزقَه‬
“Atau siapakah dia yang memberi kamu rezki jika Allah menahan rezki-
Nya?” (QS. Al Mulk [67]: 21)

Itulah beberapa alasan mengapa kita harus beribadah kepada Dzat


yang telah mengaruniakan kepada kita segala hal yang kita miliki saat ini
dan tanda bagi orang-orang yang mau berfikir dan berakal. Begitulah
Allah sering menyinggung nalar kita untuk berfikir di dalam Al Qur`an.

Semoga Allah menuntun kita kepada petunjuk dan keridhaan-


Nya. Wallahu a’lam

Anda mungkin juga menyukai