Rabb yang kita pahami dari istilah Al-Qur’an adalah sebagai Pencipta, Pemilik,
Pemelihara dan Penguasa.
Manakala Ilah pula mengandung arti yang dicintai, yang ditakuti dan juga
sebagai sumber pengharapan. Kita boleh lihat hal ini di dalam surat An-Naas :
1-3.
Dengan demikian maka jelaslah
bahawa usaha kita untuk lebih jauh
memahami dan mengenal Allah adalah
merupakan bahagian terpenting di
dalam hidup ini.
Hasil dari berfikir dan meneliti secara terus menurut pedoman-pedoman yang
sewajarnya, akan mencetuskan rasa kebenaran, kehebatan dan keagungan
Allah.
Selama persetubuhan seksual, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada
satu waktu. Sperma-sperma melakukan perjalanan 5-menit yang sulit di tubuh
si ibu sampai menuju sel telur. Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil
mencapai sel telur.
Sel telur, yang berukuran setengah dari sebutir garam, hanya akan
membolehkan masuk satu sperma. Artinya, bahan manusia bukan mani
seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil darinya. Ini dijelaskan dalam Al-
Qur'an
"Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya
setitik mani yang dipancarkan?" (Al Qur'an, 75:36-37)
Seperti yang telah kita amati, Al-Qur'an memberi tahu kita bahwa manusia
tidak terbuat dari mani selengkapnya, tetapi hanya bagian kecil darinya.
Bahwa tekanan khusus dalam pernyataan ini mengumumkan suatu fakta yang
baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern itu merupakan bukti bahwa
pernyataan tersebut berasal dari Ilahi.
BAGAIMANA NYAMUK MENGINDRA DUNIA
LUAR?
Nyamuk dilengkapi alat pengindra panas
teramat peka. Nyamuk mampu mengindra
benda-benda di sekelilingnya dalam berbagai
warna yang ditentukan oleh panas yang
dipancarkan benda-benda, sebagaimana
tampak pada gambar.
Karena penglihatannya tidak bergantung
pada adanya cahaya, nyamuk sangat mudah
menemukan pembuluh darah di kegelapan.
Alat pengindra panasnya cukup peka untuk
mengenali perbedaan panas sekecil
seperseribu derajat Celcius.
Sebagai pembanding, gambar di kiri bawah
adalah penglihatan manusia.
Darah
Keseluruhan darah manusia yang berwarna merah terdiri atas bagian cair
dan bagian padat yang terlarut atau tercampur dengan bagian cair
tersebut. Bagian yang padat ini terdiri atas sel-sel darah merah, sel-sel
darah putih, dan platelet. Hemoglobin yang terdapat pada sel-sel darah
merah yang melimpah inilah yang memberikan warna merah pada darah.
Bagian yang cair merupakan larutan yang
terdiri atas air, asam amino, protein,
karbohidrat, lemak, vitamin, hormon,
elektrolit, dan sisa-sisa metabolisme sel.
Seluruh campuran yang ada pada darah ini
harus ada dalam keadaan seimbang, dalam
jumlah yang sesuai keperluan tubuh, dan
seluruh bagiannya harus berfungsi secara
sempurna, termasuk sistem pembekuan darah.
Ini semua telah diciptakan secara sempurna
oleh Allah agar manusia dapat hidup dengan
baik.
Kenyataan sederhana ini sudah sepatutnya
mendorong setiap orang merenungkan keajaiban
penciptaan dalam dirinya sendiri dan bersyukur
kepada Allah, yang telah menciptakan tubuhnya
dengan sempurna tanpa kekurangan sedikit pun.
Tubuh ini adalah kenikmatan tersendiri yang Allah
karuniakan kepada kita. Kita tidak mampu
membuat satu saja dari keseluruhan sel pembentuk
tubuh tersebut.
Kesombongan
Bersandar pada akal dan
pancaindera
Dusta
Anggapan ini sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep
biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan
sebagian besar manusia.
Filsafat tersebut adalah "materialisme", yang
mengandung sejumlah pemikiran penuh kepalsuan
tentang mengapa dan bagaimana manusia muncul
di muka bumi.
Hasil ini demikian jelas dan penting sehingga patut digolongkan sebagai salah satu
pencapaian terbesar dalam sejarah ilmu pengetahuan...Namun, tidak ada sambutan
meriah, tidak ada tangan yang bertepuk.