Anda di halaman 1dari 43

MA’RIFATULLAH

Mungkin ada di kalangan kita yang bertanya


kenapa pada saat ini kita masih perlu
berbicara tentang Allah padahal kita sudah
sering mendengar dan menyebut namaNya
dan kita tahu bahawa Allah itu Tuhan kita.

Tidakkah itu sudah cukup untuk kita ?


Saudaraku, jangan sekali kita merasa sudah
cukup dengan pemahaman dan pengenalan
kita terhadap Allah karena semakin kita
memahami dan mengenaliNya kita merasa
semakin hampir denganNya.

Kita juga mau agar terhindar dari


pemahaman-pemahaman yang keliru
terhadap Allah dan terhindar juga dari
sikap-sikap yang salah dari kita terhadap
Allah.
 Perkara pertama yang mesti dilaksanakan dalam agama
adalah mengenal Allah (awwaluddin makrifatullah).
 Bermula dengan mengenal Allah, maka kita akan
mengenali diri kita sendiri.
 Siapakah kita, dimanakah kedudukan kita berbanding
mahluk-mahluk yang lain, apakah sama misi hidup kita
dengan binatang-binatang yang ada di bumi ini, apakah
tanggung jawab kita dan kemanakah kesudahan hidup kita.
 Semua persoalan itu akan terjawab secara tepat setelah
kita mengenali betul-betul Allah sebagai Rabb dan Ilah.
Yang Mencipta, Yang Menghi-dupkan, Yang Mematikan dan
seterusnya.
Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah
(sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah
ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang
mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui
tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal
(QS.Muhammad, 19)
 Ayat ini mengarahkan kepada kita dengan
bahasa (ketahuilah olehmu) bahwasanya
tidak ada ilah selain Allah dan minta
ampunlah untuk dosamu dan untuk
mukminin dan mukminat.
 Apabila Al-Qur’an menggunakan sibghah
amar (perintah), maka ia menjadi wajib
menyambut perintah tersebut. Dalam
konteks ini mengetahui atau mengenali Allah
(makrifatullah) adalah wajib.
Ketika kita membicarakan tentang makrifatullah, bermakna kita berbicara
tentang Rabb, Malik dan Ilah kita.

Rabb yang kita pahami dari istilah Al-Qur’an adalah sebagai Pencipta, Pemilik,
Pemelihara dan Penguasa.

Manakala Ilah pula mengandung arti yang dicintai, yang ditakuti dan juga
sebagai sumber pengharapan. Kita boleh lihat hal ini di dalam surat An-Naas :
1-3.
Dengan demikian maka jelaslah
bahawa usaha kita untuk lebih jauh
memahami dan mengenal Allah adalah
merupakan bahagian terpenting di
dalam hidup ini.

Bagaimanakah jalan atau metode yang


harus kita lalui untuk mengenal Allah SWT
dan apakah halangan-halangan yang
senantiasa menghantui manusia dari pada
mengenal dan berdampingan denganNya ?
Jalan Untuk Mengenal Allah ???
Ayat Qauliyah.

 Ayat-ayat qauliyah adalah ayat-ayat yang


difirmankan oleh Allah SWT di dalam Al-
Qur’an. Ayat-ayat ini boleh menyentuh
pelbagai aspek termasuklah jalan-jalan
kepada makrifatullah.
1. Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun 2. dan
demi bukit Sinai 3. dan demi kota (Mekah) ini
yang aman, 4. sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya .5. Kemudian Kami kembalikan
dia ke tempat yang serendah-rendahnya
(neraka),
(QS:95 :1-5)
Pada Surat diatas Allah mengajak kita berfikir tentang kejadian mahluknya
termasuk buah-buahan, bukit-bukit bahkan diri manusia itu sendiri sehingga
akhirnya manusia dapat menyimpulkan satu keyakinan bahwa penciptanya
adalah Allah.
Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya:
"Allah." Katakanlah: "Maka patutkah kamu mengambil
pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka
tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan
bagi diri mereka sendiri?." Katakanlah: "Adakah sama orang
buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan
terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa
sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya
sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan
mereka?" Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu
dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.“
(QS:Ar Ra’d :13)
Ayat Kauniyah

 Ayat Kauniah adalah ayat atau tanda yang


wujud di sekeliling yang diciptakan oleh Allah.
Ayat-ayat ini adalah dalam bentuk benda,
kejadian, peristiwa dan sebagainya yang ada
di dalam alam ini. Oleh karena alam ini hanya
mampu dilaksanakan oleh Allah dengan
segala sistem dan peraturanNya yang unik,
maka ia menjadi tanda kehebatan dan
keagungan Penciptanya.
Kami akan memperlihatkan kepada mereka
tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah
bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas
bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar.
Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu
menjadi saksi atas segala sesuatu?
(QS.Fushilat :53)
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,
dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal
(QS.Ali Imran :190)
Dengan Naqli dan Akal

Islam menghargai nilai akal yang dimiliki manusia


karena dengan sarana akal ini manusia mampu
berfikir dan memilih antara yang benar atau salah.

Walau bagaimanapun, dengan akal semata-mata


tanpa panduan dari Pencipta akal pencapai
pemikiran cukup terbatas. Apa lagi jika
dicampurkan dengan anasir hawa nafsu dan zhan.

Gabungan antara kemampuan akan dan panduan


dari Penciptanya akan menghasilkan pengenalan
yang tepat dan mantap terhadap Allah SWT
menjadi satu kesalahan apabila manusia tidak
menggunakan akalnya untuk berfikir
Dan tidak ada seorangpun akan beriman
kecuali dengan izin Allah; dan Allah
menimpakan kemurkaan kepada orang-orang
yang tidak mempergunakan akalnya
(QS.Yunus : 100)
Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di
langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda
kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi
peringatan bagi orang-orang yang tidak
beriman.“
(QS.Yunus: 101)
Tasdiq (membenarkan)

Hasil dari berfikir dan meneliti secara terus menurut pedoman-pedoman yang
sewajarnya, akan mencetuskan rasa kebenaran, kehebatan dan keagungan
Allah.

Boleh jadi ia berbetulan dengan firman Allah 53:11 (Tiadalah hatinya


mendustakan (mengingkari) apa-apa yang dilihatnya). Hati mula
membenarkan dan akur kepada kebijaksanaan Tuhan
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):
"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan
ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka
(QS.Ali Imran :191)
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat peringatan bagi orang-orang
yang mempunyai akal atau yang
menggunakan pendengarannya, sedang dia
menyaksikannya.
(QS.Qaaf:37)
Ayat-ayat Kauniyah

Selama persetubuhan seksual, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada
satu waktu. Sperma-sperma melakukan perjalanan 5-menit yang sulit di tubuh
si ibu sampai menuju sel telur. Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil
mencapai sel telur.

Sel telur, yang berukuran setengah dari sebutir garam, hanya akan
membolehkan masuk satu sperma. Artinya, bahan manusia bukan mani
seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil darinya. Ini dijelaskan dalam Al-
Qur'an
"Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya
setitik mani yang dipancarkan?" (Al Qur'an, 75:36-37)

Seperti yang telah kita amati, Al-Qur'an memberi tahu kita bahwa manusia
tidak terbuat dari mani selengkapnya, tetapi hanya bagian kecil darinya.
Bahwa tekanan khusus dalam pernyataan ini mengumumkan suatu fakta yang
baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern itu merupakan bukti bahwa
pernyataan tersebut berasal dari Ilahi.
BAGAIMANA NYAMUK MENGINDRA DUNIA
LUAR?
Nyamuk dilengkapi alat pengindra panas
teramat peka. Nyamuk mampu mengindra
benda-benda di sekelilingnya dalam berbagai
warna yang ditentukan oleh panas yang
dipancarkan benda-benda, sebagaimana
tampak pada gambar.
Karena penglihatannya tidak bergantung
pada adanya cahaya, nyamuk sangat mudah
menemukan pembuluh darah di kegelapan.
Alat pengindra panasnya cukup peka untuk
mengenali perbedaan panas sekecil
seperseribu derajat Celcius.
Sebagai pembanding, gambar di kiri bawah
adalah penglihatan manusia.
Darah

Darah manusia sekilas tampak sederhana, cairan biasa berwarna merah.


Seolah tak ada yang istimewa dari darah, dan seseorang mungkin
berpikir bawah darah terbuat dari cairan biasa yang diberi pewarna
merah. Namun fakta bahwa manusia akan sakit, bahkan mati, ketika
kekurangan darah atau menderita kelainan darah menunjukkan bahwa
darah bukanlah cairan biasa.

Keseluruhan darah manusia yang berwarna merah terdiri atas bagian cair
dan bagian padat yang terlarut atau tercampur dengan bagian cair
tersebut. Bagian yang padat ini terdiri atas sel-sel darah merah, sel-sel
darah putih, dan platelet. Hemoglobin yang terdapat pada sel-sel darah
merah yang melimpah inilah yang memberikan warna merah pada darah.
 Bagian yang cair merupakan larutan yang
terdiri atas air, asam amino, protein,
karbohidrat, lemak, vitamin, hormon,
elektrolit, dan sisa-sisa metabolisme sel.
 Seluruh campuran yang ada pada darah ini
harus ada dalam keadaan seimbang, dalam
jumlah yang sesuai keperluan tubuh, dan
seluruh bagiannya harus berfungsi secara
sempurna, termasuk sistem pembekuan darah.
 Ini semua telah diciptakan secara sempurna
oleh Allah agar manusia dapat hidup dengan
baik.
Kenyataan sederhana ini sudah sepatutnya
mendorong setiap orang merenungkan keajaiban
penciptaan dalam dirinya sendiri dan bersyukur
kepada Allah, yang telah menciptakan tubuhnya
dengan sempurna tanpa kekurangan sedikit pun.
Tubuh ini adalah kenikmatan tersendiri yang Allah
karuniakan kepada kita. Kita tidak mampu
membuat satu saja dari keseluruhan sel pembentuk
tubuh tersebut.

Allah berfirman kepada manusia: Kami telah


menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak
membenarkan (hari berbangkit)? (QS. Al Waaqi’ah,
56:57)
Hal-hal yang Menghalangi Mengenal
Allah

Kesombongan
Bersandar pada akal dan
pancaindera

Dusta

Banyak berbuat dosa


Ada Apa dengan Teori Evolusi?

Sebagian orang yang pernah mendengar "teori evolusi" atau "Darwinisme"


mungkin beranggapan bahwa konsep-konsep tersebut hanya berkaitan
dengan bidang studi biologi dan tidak berpengaruh sedikit pun terhadap
kehidupan sehari-hari.

Anggapan ini sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep
biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan
sebagian besar manusia.
Filsafat tersebut adalah "materialisme", yang
mengandung sejumlah pemikiran penuh kepalsuan
tentang mengapa dan bagaimana manusia muncul
di muka bumi.

Materialisme mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu


pun selain materi dan materi adalah esensi dari segala
sesuatu, baik yang hidup maupun tak hidup. Berawal
dari pemikiran ini, materialisme mengingkari
keberadaan Sang Maha Pencipta, yaitu Allah.

Dengan mereduksi segala sesuatu ke tingkat materi,


teori ini mengubah manusia menjadi makhluk yang
hanya berorientasi kepada materi dan berpaling dari
nilai-nilai moral. Ini adalah awal dari bencana besar
yang akan menimpa hidup manusia
Teori evolusi menjadi semacam landasan ilmiah
bagi materialisme, dasar pijakan ideologi
komunisme. Dengan merujuk teori evolusi,
komunisme berusaha membenarkan diri dan
menampilkan ideologinya sebagai sesuatu yang
logis dan benar.

Karena itulah Karl Marx, pencetus


komunisme, menuliskan The Origin of Species,
buku Darwin yang mendasari teori evolusi
dengan "Inilah buku yang berisi landasan
sejarah alam bagi pandangan kami"
Dalam bukunya Natural Theology, biologiwan
terkenal William Paley menyatakan,
“...setiap jam menunjukkan keberadaan
pembuat jam, rancangan di alam
membuktikan keberadaan Tuhan.”
Selama empat puluh tahun terakhir, biokimia modern telah menyingkap rahasia sel.
Kemajuan ini dicapai dengan susah payah. Diperlukan puluhan ribu orang yang
membaktikan sebagian besar masa hidupnya untuk pekerjaan laboratorium yang
membosankan.... Hasil kerja keras kumulatif untuk meneliti kehidupan di tingkat
molekuler ini adalah teriakan yang lantang, jelas, dan nyaring: “desain!”.

Hasil ini demikian jelas dan penting sehingga patut digolongkan sebagai salah satu
pencapaian terbesar dalam sejarah ilmu pengetahuan...Namun, tidak ada sambutan
meriah, tidak ada tangan yang bertepuk.

Mengapa masyarakat ilmiah tidak menyambut penemuan mengejutkan ini dengan


penuh kegirangan? Yang menjadi masalah adalah ketika salah satu sisi penemuan ini
diberi nama desain cerdas, maka sisi yang lain haruslah diberi nama TUHAN. (Michael
J.Behe, Darwin's Black Box, New York: Free Press, 1996, hlm. 231-232)
Pentingnya Mengenal Allah

Tahu tujuan hidupnya dan mengapa ia


diciptakan

Memberikan ketenangan dan


kebahagiaan hidup

Mendapat RidhoNYA Surga


Berubahlah 1%
Dalam Sehari …

Anda mungkin juga menyukai