Anda di halaman 1dari 3

Kedudukan manusia

1. Manusia memiliki kedudukan sebagai hamba Allah yang bertugas untuk


senantiasa beribadah kepada Allah semata. Apa pun aktivitas yang dijalankan
oleh manusia di muka bumi, hendaknya ditujukan untuk beribadah dan
mencari rida Allah swt..
2. Manusia memiliki kedudukan sebagai khalifah yang berarti pemimpin,
pengganti Allah, dan penguasa bumi. Manusia harus menjalankan
kepemimpinannya sejalan dengan ketetapan dan hukum-hukum Allah swt.,
karena pada hakikatnya kepemimpinan manusia bukanlah kepemimpinan
mutlak dan segala-galanya, karena pemimpin yang sebenarnya hanyalah Allah
semata.

Untuk beribadah pada Allah


Tujuan penciptaan manusia yang paling utama adalah untuk beribadah dan bertakwa pada Allah.
Manusia pada umumnya diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT. Hal ini sesuai dengan ayat
QS.Adz Dzariyat: 56 yang berbunyi:

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS.
Al-Dzariyat: 56)

Telah dijelaskan dalam QS.Adz Dzariyat: 56, Allah berfirman Dia menciptakan manusia dan jin
semata-mata agar mereka beribadah kepada-Nya. Allah menciptakan manusia bukan hanya untuk
sekedar tidur, bekerja, makan maupun minum melainkan untuk melengkapi bumi ini dan beribadah
kepada-Nya. Ibadah terbagi 2 macam :

1. Ibadah murni (mahdhah), yaitu ibadah yang telah ditentukan oleh Allah, baik bentuk, kadar,
maupun waktunya, seperti shalat, zakat, puasa, dan haji.

2. Ibadah ghairu mahdhah, yaitu segala aktivitas lahir dan batin manusia yang bertujuan
mendekatkan diri kepada Allah SWT

Menurut tafsir Ibnu Qoyyim Al Jauziyah:


" bahwa tujuan Allah menciptakan kita manusia serta jin dan makhluk lainnya di bumi ini adalah
untuk beribadah kepada-Nya. Allah tidak mungkin menciptakan makhluk begitu saja tanpa
pelarangan atau perintah" .

Tujuan ini mendidik manusia untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada
Allah.

Pengurus bumi atau Khalifah


Tujuan penciptaan manusia selanjutnya adalah sebagai pengurus bumi dan seisinya. Khalifah adalah
hamba Allah yang ditugaskan untuk menjaga ke- maslahatan dan kesejahteraan dunia. Hal ini
tertuang dalam ayat Al Qur'an yang berbunyi:

” Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguh- nya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan men- sucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Ayat 30 dari surat al-Baqarah adalah informasi bagi para malaikat bahwa Allah menciptakan khalifah
(Adam dan keturunannya) di muka bumi. Manusia diberi derajat tinggi untuk mengatur, mengelola
dan mengolah semua potensi yang ada dimuka bumi.

Tujuan penciptaan manusia sebagai khalifah juga tertuang dalam QS. al-An’am ayat 165 yang
berbunyi:

” Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia meninggikan sebahagian
kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-
Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Hal ini menjawab pertanyaan di atas, mengapa manusia diciptakan dengan kondisi yang sebaik-baiknya?
Karena, manusia membutuhkan akal pikiran untuk melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah SWT
dengan baik.

Mengemban amanah
Tujuan penciptaan manusia yang ketiga adalah mengemban amanah. Tujuan ini berupa kesanggupan
manusia memikul beban taklif yang diberikan oleh Allah SWT. Tujuan penciptaan manusia ini
mendidik orang-orang beriman supaya selalu memelihara amanah dan mematuhi perintah tersebut.

Hal ini sesuai dengan QS al-Ahzab ayat 72 yang berbunyi:

” Sesungguhnya kami Telah menge- mukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung,
Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikulah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”

Amanah yang sudah ditetapkan tersebut agar ti- dak dikhianati, baik amanah dari Allah SWT dan
RasulNya maupun amanah antara sesama manusia.

Agar manusia mengetahui kebesaran Allah


Tujuan penciptaan manusia adalah agar manusia senantiasa mengetahui maha kuasanya Allah SWT.
Ini meliputi pemahaman bahwa seluruh alam semesta, termasuk bumi, tata surya dan sesisnya
terbentuk atas kuasa Allah SWT. Hal tersebut telah dijelaskan dalam QS at-Thalaq: 12 yang
berbunyi:

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya,
agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha-Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah
ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu."

Anda mungkin juga menyukai