Anda di halaman 1dari 7

PERNIKAHAN

DALAM
ISLAM
Cinta dan Fitrah Manusia Untuk Menikah

CINTA
Ada beberapa pengertian tentang cinta yang disebutkan dalam berbagai arti. Dalam kamus besar bahasa indonesia, kata cinta diartikan sebagai
perasaan kasih dan sayang terhadap sesuatu atau orang lain. Secara istilah maka cinta dapat dimaknai sebagai suatu perasaan yang dialami manusia
dan perasaan tersebut menimbulkan kasih sayang bagi yang merasakannya. Cinta dalam pandangan islam sendiri adalah limpahan
kasih sayang Allah kepada seluruh makhluknya sehingga Allah menciptakan manusia dan isinya dengan segala kesempurnaan.

FITRAH MANUSIA UNTUK MENIKAH


Dinyatakan dalam al-qur’an bahwa Allah menciptakan makhluk berpasang-pasangan. Jika Allah memberi petunjuk kepada Nabi Nuh agar
membawa hewan berpasang-pasangan, hal ini tentu mutlak bagi manusia sebagai makhluk termulia ciptaan Allah. Dengan kata lain, berpasangan
merupakan fitrah seluruh makhluk di muka bumi untuk memastikan lestarinya keturunan guna memerankan diri sebagai pengelola bumi (khalifah).
Syariat menjelaskan bahwa maksud berpasangan ialah antara laki-laki dan perempuan, jantan dan betina.

1. WAJIB
Hukum nikah menjadi wajib bagi seseorang jika dia termasuk orang yang mempunyai libido yang sangat tinggi, sehingga tidak dapat menahan
hawa nafsunya. Jika tidak segera menikah, dikhawatirkan akan sangat memungkinkan dia berzinah. Hal lain yang menyebabkan hukum nikah
menjadi wajib adalah apabila memiliki nazar untuk menikah
2. SUNNAH
Hukum nikah menjadi sunnah bagi seorang muslim jika dia memenuhi dua syarat. Yang pertama, jika dia mempunyai
keinginan untuk menikah. Dan yang kedua, jika dia mempunyai bekal yang cukup untuk menikah. Bekal yang cukup ini
dalam arti dia mempunyai mahar atau mas kawin untuk istrinya dan mampu menafkahi istrinya

3. MAKRUH
Hukum nikah dalam islam menjadi makruh apabila dia tidak memiliki keinginan untuk menikah serta tidak memiliki bekal
yang cukup

4. HARAM
Hukum nikah bisa menjadi haram apabila dia tidak memiliki kemapuan untuk melaksanakan hak-hak istri jika menikah.
Nikah juga menjadi haram hukumnya apabila kedua mempelai merupakan pasangan yang tidak boleh dan dilarang untuk
dinikahi, menikahi yang bukan muslim atau muslimah, atau juga menikah dengan niat untuk meceraikan dan nikah kontrak
(nikah mut’ah)
Kriteria Pandangan Hidup

1. Karena memiliki kekayaan. Siapa yang tidak mau menikah dengan wanita yang kaya, kekayaan wanita yang terpuji adalah kekayaan yang disertai
dengan takwa. Orang yang memiliki harta bisa dengan mudah memiliki tempat tinggal yang layak, kendaraan yang baik, dan lain-lain. Hal tersebut
merupakan sarana untuk membina kebahagiaan hidup berumah tangga

2. Karena nasabnya. Menurut Rasulullah saw pada umumnya lelaki memilih istri juga karena memperhatikan nasabnya, nasab yang dimaksud di
sini tentu saja dia berasal dari keturunan yang baik seperti anak ulama, anak pejabat, anak pengusaha atau keturunan darah biru lainnya.
Karena biasanya bila wanita berasal dari keturunan yang baik pasti dia diajarkan supaya menjadi manusia yang baik pula termasuk dalam hal agama.

3. Karena kecantikannya. Rasulullah saw juga menggambarkan seorang lelaki menikahi wanita karena kecantikannya. Setiap pria normal pasti
berharap kelak pendamping hidupnya berupa wanita yang cantik. Namun kecantikan adalah hal yang bersifat relatif. Oleh karena  itu nikahilah wanita
yang apabila engkau melihatnya ia akan menyenangkan hatimu. Kecantikan fisik akan hilang ditelan masa, pilihlah wanita bukan hanya karena
kecantikan parasnya namun juga kerena dia memiliki “Innerbeauty” Yaitu kecantikan yang muncul dari dalam diri.

4. Karena agamanya. Menikah kerena agamanya merupakan hal yang sangat ditekankan, seorang muslim dianjurkan untuk mengutamakan agama
dalam memilih pasangan hidup bila agamanya sudah baik nikahilah dia syukur-syukur beberapa kriteria lainnya juga mengikuti. Wanita yang baik
agamanya merupakan wanita yang senantiasa mengerti dan menjalankan kewajibannya baik sebagai seorang istri ataupun sebagai ibu bagi anaknya
nanti. Maka, keindahan dia dalam beragamalah yang akan menjadi penentuan kebahagian dan keberuntungan dalam keluarga hingga akhirat kelak.
Menjaga Iffah (Kesucian Diri)

Muhammad ‘abdurrahman bin ‘abdurrahim almubarakfuri berkata bahwa yang dimaksud menjaga


kehormatan/kesucian adalah menjaga diri dari zina. Ath thibiy berkata, “Gelora cinta sangat berat bagi
manusia untuk menahannya seandainya bukan karena pertolongan allah, tentu ia tidak bisa menjaga diri
dari zina. Menjaga kesucian diri seperti ini sangatlah berat karena sudah merupakan tabiat dan jika terus
dibiarkan, maka akan muncul sifat kebinatangan yang itu sungguh hina. Adapun jika
kesucian seseorang benar-benar terjaga, maka ia telah menggapai kedudukan mulia para malaikat.”
(Tuhfatulahwadzi, 5: 291)
Meraih Keluarga Bahagia

Keluarga berkah adalah keluarga yang baik, yang membawa kebaikan kepada pada diri mereka dan


orang lain. Merujuk kepada (Q.S ar-rum:21), keluarga berkah adalah keluarga yang sakinah (tenang,
tentram) ,mawaddah (penuh cinta) ,dan rahmah (diliputi kasih). Intinya, keluarga berkah membuat
semua anggotanya menjadi tenang, nyaman dan bahagia. Keluarga berkah
ditandai dengan meningkatnya keimanan anggota keluarga. Yang menjadikan kualitas pribadi-
pribadi dalam keluarga tersebut berkembang menuju kebaikan; sikap semakin matang, bertambah
bijak dan bertambah wawasan, akhlak akan semakin baik. Anak yang soleh dan solehah adalah ciri
dari keluarga berkah.
Pernikahan Kontroversial
1. POLIGAMI (MENIKAHI BANYAK ISTRI)
Menurut islam seorang laki-laki yang mebutuhkan dan sudah memenuhi syarat untuk berpoligami dalam arti yang sudah siap secara fisik dan
psikis, terdapat batas yang tidak boleh untuk dilalui, laki-laki hanya boleh memiliki 4 istri, dengan syarat adil dalam hal nafkah fisik. Jika laki-
laki masih belum bisa adil maka laki-laki hanya diperbolehkan menikahi seorang wanita.

2.NIKAH MUT’AH
Nikah mut’ah adalah pernikahan yang memiliki jangka waktu atau yang biasa kita sebut dengan“
Kawin kontrak”. Imam-imam madzhab sepakat bahwa nikah mut’ah adalah haram hukumnya. Dinamakan mut’ah karena laki-laki hanya
memanfaatkan dan menikmati perkawinan hanya untuk bersenang-senang hingga tempo waktu yang telah disepakati. Selain menyalahgunakan
fungsi pernikahan yang untuk beriadah dan mengharap ridho Allah nikah jenis ini juga jelas sangat merugikan pihak wanita.

3.PERNIKAHAN BEDA AGAMA


Wanita muslim tidak halal kawin dengan laki-laki bukan muslim, karena seorang lelaki mempunyai hak kepemimpinan bagi istrinya dan istri
wajib taat kepadanya, maka tidak boleh orang kafir atau musyrik menjadi pemimpin dan menguasai wanita muslimah. Seorang laki-laki muslim
juga dilarang untuk menikahi wanita yang bukan muslim atau berbeda agama.Menurut (QS. Al – baqarah:221)

Anda mungkin juga menyukai